Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

LAPORAN PRAKTIKUM

NETRALISASI

KELOMPOK V

ANGKATAN 2020

ASISTEN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

TAHUN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Netralisasi atau titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk

menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat

habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya

atau konsentrasinya, sedangkan apabila salah satu larutannya diketahui

konsentrasinya,larutan ini disebut larutan standar. Ada 4 macam reaksi yang digunakan

dalam titrasi yaitu reaksi asam-basa, reaksi redoks, reaksi pengendapan, dan reaksi

pembentukan kompleks. Titrasi asam basa disebut reaksi penetralan atau jugatitrasi

netralisasi yaitu titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatuasam dengan basa dan

merupakan teknik untuk menenutukan kosentrasi asam atau basa. Dalam melakukan

titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati perubahan warna, hal ini dilakukan

untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indikator. Kadar

larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau sebaliknya. Dalam proses

titrasi suatu larutan ditambahkan sedikitdemi sedikit pada larutan yang volumenya telah

diketahui, sampaitercapai titik ekuivalen (jumlah stoikhiometri perbandingan mol) dari

kedua peraksi. Yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator disebut titik

ekuivalen (Inda yulia, 2015).

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan

menggunakan zat yang lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya

dibedakan berdasarkan jenis reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa,

titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi komplek sometri

untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. Titran

ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai titik ekuivalen. Keadaan ini

disebut sebagai “titik ekuivalen”. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi meka titik
akhir titrasi dipilih sedikit mungkin dengan titik ekuivalen, hal ini dapat dilakukan

dengan memilih indikator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator

disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana reaksi telah

berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui

perubahan warna indikator (Haldi Nugraha HS).

Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar

ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak dikenal.

Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti.

Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan

larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan

dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi

(konsentrasi diketahui dari massa - volum larutan). Larutan standar sekunder adalah

larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu

dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi

(Day 2016).

Netralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton dan ion hidroksi dan

membentuk air. Dalam pembahasan netralisasi tentu kita akan mendapatkan istilah titrasi.

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan

zat yang lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Berdasarkan reaksi asam basa kita

dapat menentukan konsentrasi larutan suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut

dengan zat lain yang diketahui konsentrasinya (Indah saraswati 2018).


B. Maksud Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum kami lakukan yaitu untuk mengetahui

berapa karbonat NaOH dilarutan tersebut, dan pH mencapai netralisasi

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dalam melakukan percobaan ini antara lain

1. Menentukan kadar Na2CO3 dalam larutan.

2. Menentukan kadar NaOH dalam larutan.

D. Prinsip percobaan

Adapun praktikum ini di jelaskan dengan prinsip pada percobaan reaksi

nentralisasi yaitu menentukan asam basa distribusi suatu larutan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar

ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak dikenal.

Larutan standar adalah larutan yangkonsentrasinya sudah diketahui secara pasti.

Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar

primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang

dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian

tinggi (konsentrasidiketahui dari massa - volum larutan).

Larutan standar sekunderadalah larutan standar yang dipersiapkan dengan

menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga

konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi. Asam kuat dan basa kuat, dalam air akan

terurai dengan sempurna. Oleh karena itu, ion hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi

dapat langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik

ekivalen dari titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperatur 25°C sama

dengan pH air yaitu sama dengan 7.

Pada percobaan ini yang dilakukan adalah titrasi asam basa dengan menggunakan

indikator. Titrasi asam basa dengan menggunakan indikator didasarkan pada reaksi

netralisasi asam dengan basa. Pada titikekivalen, jumlah asam yang dititrasi ekivalen

dengan jumlah basa yang dipakai. Untuk menentukan titik ekivalen ini biasanya dipakai

suatu indikator asam basa, yaitu suatu zat yang perubahan warnanya tergantung pada pH

larutan.

Perubahan warna indikator tertentu timbul perubahan warna, maka titik akhir

tidak selalu berimpit dengan titik ekivalen danselisihnya disebut kesalahan titrasi.
B. URAIAN BAHAN

a. Aquadest( Depkes RI,1979)

Nama Resmi : Aqua destilata

Nama Lain : Air suling / aquadest

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan

tidak berbau

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pereaksi

Khasiat penggunaan : Sebagai penjelas warna pada indikator pp

b. Asam Klorida(Depkes RI,1979)

Nama Resmi : Acidum Hydrochloridum

Nama Lain : Asam Klorida

RM/BM : Hcl/36,46

Pemeriaan : Cairan tidak berwarna, berasap, bau

merangsan jika diencerkan dengan dua

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan : Larutan yang sangat encer masih bereaksi

dengan asam kuat terhadap kertas lakmus

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

c. Fenol Merah ( Depkes RI,1979.FI III, hal 484)

NamaResmi : Fenol Sulfaktalcin

Nama Lain : FenolMerah

RM/BM : C6H4O3/318,32
Pemerian : Serbuk hablur bermacam-macam warna

merah tua sampai merah

Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam kloroform

eter

Kegunaan : Sebagai indicator

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

d. Metil Merah (Depkes RI,1979. FI III Hal 703)

NamaResmi : Benzoat Hidroksida

Nama Lain : Metil Merah

RM/BM : C15H15N2O3/305,76

Pemeriaan : Serbuk merah gelap

Kelarutan : Serbuk larut dalam air dan larut dalam etanol

Kegunaan : Sebagai indicator

e. Natrium Carbonat( FI III Hal 400 tahun 1979)

Nama Resmi : Natri Carbonas

Nama Lain : Natrium karbonat

RM/BM : Na2CO3/124,00

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih

Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut

dalam air mendidih

Kegunaan : Sebagai zat tumbuhan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

f. Natrium Hidroksida ( Depkes RI,1979.FI III hal 412)

Nama Resmi : Natrium Hydroxydium

Nama Lain : Natrium Hidroksida

RM/BM : NaOH/40.00
Pemerian : Bentuk batang, massa hablur atau keping-

keping rapuh dan mudah meleleh basah sangat

alkalis dan korosif

Kelarutan : Sangat mudah larut dalaam air dan etanol

(95%)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai zat tumbuhan


BAB III

METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Botol semprot, buret50mL , erlenmeyer 250mL, gelas kimia 250mL, gelas ukur

250mL, pipet tetes , statif dan klem.

2. Bahan

Aquadest, HCL, indicator fenol merah , indicator metil merah , larutan Na2CO3,

larutan NaOH.

B. PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan alat bahan setelah alat telah tersedia maka dilanjutkan keproses

memipet larutan Na2CO3 menggunakan pipet volume sebanyak 25 mL

2. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL

3. Dipipet larutan NaOH menggunakan pipet volume sebanyak 25 mL

4. Dimasukkan ke dalam labu ukur yang telah berisi larutan Na2CO3

5. Dicampurkan maka

6. Dicukupkan aquadest sampai volume larutan mencapai 100mL.

7. Dicukupkan larutan dihomogenkan sampai larutan tercampur rata dipipet 25

mL

8. Dimasukkan ke labu erlenmeyar dan ditetesi fenol merah sampai tiga tetes

sehingga mulanya larutan tidak berwarna menjadi pink.

9. Pasang buret 50 cm3 dan isi HCl baku sampai batas 0 cm 3 dengan larutan yang

sama titrasi larutan dengan larutan HCl baku

10. Sambil digoyangkan sampai warna yang awalnya pink menjadi kuning

11. Dilanjutkan dengan penambahan indikator fenol merah sebanyak 3 tetes dan

dititrasi kembali dengan HCl baku sampai larutan menjadi jingga


12. Catatlah volume HCl yang digunakan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Sampel Perubahan
Indikator Vt 1 Vt 2
NaCO3 warna
Ungu menjadi
NaOH Fenol merah 19,6 17,3
kuning
Kuning menjadi
NaOH Metil merah 19,6 17,3
jingga

B. Pembahasan

Reaksi netralisasi terdiri dari larutan asam dan basa yang satunya bertindak

sebagai larutan titer. Dan sebagai zat uji sehingga disebut reaksi asam basa. Dalam

metode volumetric diperlukan adanya zat uji dan larutan titer baik berupa asam atau basa.

Zat uji yang digunakan tepat sama dengan jumlah larutan titer dinamakan dengan titik

ekuivalen berdasarkan metode volumetric.

Reaksi kimia terjadi apabila satu atau lebih zat baru dengan sifat-sifat yang

berbeda dalam reaksi suatu zat yang dihasilkan mempunyai susunan tertentu walaupun

zat-zat yang bereaksi dicampurkan dalam berbagai perbandingan. Cara penulisannya

berdasarkan hukum kekekalan massa yaitu jumlah atom tiap unsur yang ditunjukkan

disebelah kanan. Dalam persamaan reaksi zat-zat yang bereaksi, hasil reaksi ditulis dalam

bentuk molekulnya. Dalam persamaan kimia reaksi netralisasi yaitu reaksi antara

hydronium dengan ion hidroksida antara suatu asam dengan basanya menghaslkan air.

Titrasi Asam-Basa adalah penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan atas

reaksi Asam-Basa.

Ada empat macam perhitungan jika suatu asam dititrasi dengan basa :
1. Titik awal, sebelum menambahkan basa

2. Daerah antara, Larutan kelebihan asam dan garamny

3. Titik ekivalensi, larutan mengandung kelebihan garam dan basa. Masih kembali ke

warna awal larutan.

4. Titik akhir ekivalen, titik dimana telah terjadi perubahan warna dan tidak kembali ke

warna semula.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kami simpulkan agar praktikan

mengetahui alat-alat dan kegunaanya yang ada di Laboratorium adapun alat-alat yang

digunakan adalah Labu ukur 100 mL, erlenmeyer 250 ml, gelas kimia 250 mL, gelas

ukur 250 mL, pipet tetes, buret 50 mL, dan statis. Harus sesuai dengan petunjukseperti

cara penggunaan yang tepat dan benar. Dengan bahan yang telah di siapkan.

B. SARAN

1. Praktikum

Saran yang saya ajukan setelah mengikuti praktikum ini yaitu agar saat praktikum

lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan.

2. Asisten

Saran untuk kaka-kaka asisten mungkin tidak ada di karenakan kaka-kaka asisten

yang baik dan ramah ketika mengajari kami untuk praktek di laboratorium kemarin.

DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM., 1995.,Farmakope Indonesia, Edisi Keempat ., Depkes RI: Jakarta

Ditjen POM., 1979 ., Farmakope Indodesia Edisi Ketiga., Depkes RI: Jakarta

Indah Yulia. (2015). Modul Farmakologi Fenilpropanoid. Jember : Universitas Jember.

Saraswati, Indah. 2018. Pengaruh Nlai pH tehadap Warna dari Kayu secang ( Caesalinia

sappan L.) sebagai Indikator Alami Baru. Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro.

LAMPIRAN
C. Foto Pengamatan
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 1 : Persiapan alat GAMBAR 2 : Bahan NaOH,


Na2CO3, HCL

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 3 : pengukuran dari 3 GAMBAR 4 : Larutan NaOH


bahan dimasukkan kedalam labu ukur 100
mL
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 5 : Larutan Na2CO3 GAMBAR 6 : Ditambahkan


dimasukkan kedalam labu ukur 100 aquadest sampai tanda batas dan
mL dihomogenkan

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 7 : Larutan dipindahkan GAMBAR 8 : Indikator fenol merah


kedalam erlenmeyer sebanyak 25 mL dan metil merah
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 9 : Larutan ditetesi GAMBAR 10 : Larutan dititrasi


dengan fenol merah dengan HCL sampai berubah warna
kuning

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 11 : Hasil titrasi dari GAMBAR 12 : Larutan ditetesi


indikator fenol merah dengan metil merah
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

GAMBAR 13 : Larutan dititrasi GAMBAR 14 : Hasil titrasi dari


dengan HCL sampai berubah warna indikator metil merah
(jingga/merah muda)
A. Foto kehadiran

KELOMPOK V

1) Syafira Ramadhani (D1B1200260)


mengikuti praktek offline di LAB.
2) Rosalinda Novita Jamlean (D1B120025)

3) Sajida Hana Sam (D1B120029)

4) Jumriani Ardiah Nengsi (D1B120020)

5) Nurul Auliyah. S (D1B120022)


6) Rukmawati (D1B120014)

7) Eunike Yohana Liklikwatil (D1B120036)

Anda mungkin juga menyukai