PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka perumusan
masalahnya adalah :
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu :
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kurikulum
Dr. Dede Rosyada, M.A mengatakan bahwa kurikulum merupakan inti dari
sebuah penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan Ronald C. Doll menjelaskan
bahwa kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan pada
anak-anak peserta didik di bawah arahan dan bimbingan sekolah.
Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional dalam
pasal 1 Butir 9 UUSPN menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Rumusan tentang
kurikulum ini mengandungmakna bahwa kurikulum meliputi rencana, isi, dan
bahan pelajaran dan cara penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
3
C. Konsep Dasar Kurikulum 2013
Pada tahun ajaran baru 2013/2014 pemerintah menetapkan diberlakukannya
kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 menggantikan KTSP. Penyusunan
Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan KBK yang telah
dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, dimana kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati (Sisdiknas,
2012).
Penyusunan kurikulum 2013 juga menitikberatkan pada penyederhanaan,
tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006 (KTSP). di mana ada beberapa
permasalahan di antaranya;
a. konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya
mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya
melampaui tingkat perkembangan usia anak;
b. belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional;
c. kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan,
dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi
pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan)
belum terakomodasi di dalam kurikulum;
d. belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global;
e. standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang
rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan
berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru;
f. standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi
(proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara
berkala; dan
4
g. KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir. Dalam alasan-alasan tersebut ada faktor kompetensi
masa depan, dimana lulusan harus mampu berkomunikasi, berpikir jernih dan
kritis, mampu mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan.
Disini terlihat bahwa lulusan yang lahir dari penerapan kurikulum berbasis
karakter ini dapat menjadi lulusan yang hebat dan mampu bersaing di dunia
internasional jika kurikulum dijalankan dengan baik dan benar oleh semua pihak
yang bersangkutan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
kompetensi siswa yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah atau sekolah
tertentu.
Tahun 2013 Kurikulum kembali mengalami perubahan menjadi Kurikulum
2013, yang kini telah diterapkan pada beberapa sekolah. Penulis sendiri
merupakan guru kelas III Sekolah Dasar dan belum memperoleh pelatihan
mengenai Kurikulum ini.
7
Pembelajaran pada KTSP lebih menitikberatkan pada ketuntasan
penyampaian materi ajar, sehingga bisa membuat beberapa siswa yang kesulitan
untuk mencerna pelajaran tertinggal.
Kemudian perbedaan lainnya berada pada mata pelajaran, ketika KTSP mata
pelajaran seperti berdiri sendiri, sementara Kurikulum terbaru sudah terintegratif
dan terikat dengan kompetensi inti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
KTSP Kurikulum 2013
1. Standar Kompetensi Lulusan 1. Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2. Standar Isi dirumuskan 2. Standar Isi diturunkan dari Standar
berdasarkan tujuan mata Kompetensi Lulusan melalui
pelajaran (standar kompetensi Kompetensi Inti yang bebas mata
lulusan mata pelajaran) yang pelajaran
dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran 3. Semua mata pelajaran harus
3. Pemisahan antara mata pelajaran berkontribusi terhadap pembentukan
pembentuk sikap, pembentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan 4. Mata pelajaran diturunkan dari
4. Kompetensi diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
mata pelajaran 5. Semua mata pelajaran diikat oleh
5. Mata pelajaran lepas satu kompetensi inti (tiap kelas)
dengan yang lain, seperti
sekumpulan mata pelajaran
terpisah.
No Kurikulum 2013 KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui
ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu
Permendikbud No 54 Tahun 2013. ditentukan SKL (Standar Kompetensi
Setelah itu baru ditentukan Standar Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun
Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar 2006
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek pengetahuan
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-
untuk kelas I-VI III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah
8
lebih banyak dan jumlah mata mata pelajaran lebih banyak dibanding
pelajaran lebih sedikit dibanding Kurikulum 2013
KTSP
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari
jenjang SD dan semua mata Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada aspek
penilaian otentik, yaitu mengukur pengetahuan
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
mengembangkan potensi siswa
Tabel 3.2.
Perbandingan Essensial Kurikulum
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penjabaran dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan:
9
pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa
sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal,
nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah
(MBS).
2. Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan KBK yang
telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35,
dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati.
B. Saran
Pada dasarnya semua kurikulum itu sama, upaya pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan ini justru menimbulkan kebingungan, sulit dan
ruwet karena kurangnya sosialisasi dan pelatihan-pelatihan pada guru. Kurikulum
Berbasis Kompetensi belum sepenuhnya berhasil sudah berganti menjadi
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kurikulum ini belum lama berjalan sudah
diganti lagi dengan Kurikulum 2013.
Tidak ada sesuatupun yang sempurna, walaupun Kurikulum terus berubah,
penulis bisa menarik kesimpulan bahwa ketercapaian tujuan pendidikan bukan
hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tugas kita semua, guru, siswa,
masyarakat. Kurikulum yang ada sekarang hendaknya kita pelajari dan laksanakan
dengan baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Rosyada, Dede. 2004.Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model
Pelibatan MasyaraKat dalam Penyelenggaraan Pendidikan.Jakarta:
Prenada Media
Sanjaya, Wina.2010. Kurikulum dan pembelajaran.Jakarta: Kencana
Sukmara, Dian.2007.Implementasi life skill dalam KTSP.Bandung: Mugni
sejahtera
http://linda-haffandi.blogspot.com/2013/10/kbk-ktsp-dan-kurikulum-2013.html
(online)
http://risafebriindrian.blogspot.com/ (online)
12