NIM : P07134019027
Kelas :VA
Mata Kuliah : Imunohematologi
Hari/Tanggal : Jumat, 27 Agustus 2021
Dosen Pengampu : 1. Heri Setiyo Bekti, S.ST., M.Biomed
2. Dr. drg. I Gusti Agung Ayu Dharmawati, M.Biomed
Ujian Tengah Semester (UTS)
Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. B
4. E
5. E
6. D
7. C
8. C
9. A
10. A
11. E
Essay
1. Tujuan dari uji Crossmatsch/uji silang serasi yaitu :
- Tujuan utama crossmatch adalah untuk mencegah terjadinya reaksi transfusi, baik
reaksi transfusi yang bersifat mengancam nyawa maupun reaksi transfusi ringan
atau sedang yang dapat mengganggu kenyamanan pasien. Tujuan yang tidak kalah
penting lainnya adalah memaksimalkan masa hidup in vivo sel- sel darah yang
ditransfusikan
kamar, fase II yaitu inkubasi 37 ̊C dalam Medium Bovine Albumin dan fase III
yaitu fase AHG. Fase I adalah fase suhu kamar didalam medium NaCl Fisiologis
0,85% atau NaCl 0,85%. Fase ini akan dapat mendeteksi antibodi komplit yang
bersifat IgM (Cold Antibody) seperti anti-A, anti-B, anti-M, anti-N, anti-Lewis,
anti-P1 dan anti-H.2. Fase II yaitu fase inkubasi 37ºC dalam medium Bovine
albumin. Fase ini akan dapat mendeteksi beberapa antibodi sistem Rhesus seperti anti-
D, anti-E, anti-C dan juga antibodi lainnya seperti anti-Lewis, anti-Kell, anti-Duffy.
Fase III adalah fase Antiglobulin Tes. Semua antibodi inkomplit yang telah diikat
pada sel darah merah (pada fase II) akan beraglutinasi (positip) dengan baik setelah
penambahan Coombs serum.
Tahap inkubasi akan memberi kesempatan antigen pada permukaan sel darah merah
berikatan dengan antibodi pada serum atau plasma sehingga membentuk aglutinasi.
Pada tahap sentrifugasi, sel yang beraglutinasi kuat akan tertangkap pada bagian atas
matrik gel sedangkan sel yang beraglutinasi lemah akan pindah ke bagian bawah
matrik gel. Bila aglutinasi tidak terjadi maka semua sel akan mengendap ke bagian
bawah matrik gel.
1. Crossmatch mayor, minor dan AC (auto control) = negatif, darah pasien kompatibel
dengan darah donor maka darah boleh dikeluarkan.
5. Mayor, Minor, AC = positif. Golongan darah pasien maupun donor diperiksa, baik
dengan cell grouping maupun back typing, pastikan tidak ada kesalahan golongan
darah. DCT pada pasien dilakukan, apabila positif bandingkan derajat positif DCT
dengan minor, apabila derajat positif minor sama atau lebih rendah dari DCT, maka
positif pada minor dapat diabaikan, artinya positif tersebut berasal dari auto antibody.
Positif pada mayor disebabkan adanya irregular antibody pada serum pasien, diganti
dengan darah donor baru sampai ditemukan hasil mayor negatif.