Anda di halaman 1dari 12

Efficacy of a Transition Theory-Based Discharge Planning Program for

Childhood Asthma Management

LAPORAN ANALISA JURNAL

Untuk memenuhi Tugas pada dapartermen manajemen keperawatan

Oleh:
Syulianti sachna putri
201920461011058

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Analisa jurnal tentang Intervensi manajemen keperawatan pada klien Discharge Planning ini
disahkan pada:
Hari : ………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………
Oleh : ………………………………………………………

Dosen, Penyusun,

(Zahid Fikri, S.Kep., Ns., M.Kep) (Syulianti Sachna Putri)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Analisa Jurnal yang berjudul”
Efficacy of a Transition Theory-Based Discharge Planning Program for Childhood
Asthma Management”dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Terimakasih kepada dosen Zahid Fikri, S.Kep., Ns., M.Kep telah membimbing
saya dalam menyelesaikan Laporan Analisa Jurnal ini. Saya juga berterima kasih kepada
rekan-rekan mahasiswa FIKES UMM yang telah memberikan dukungan, kritik, maupun
saran untuk menulis Laporan ini sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan Analisa Jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas manajemen
keperawatan yang bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang Discharge
Planning (pemulangan pasien). Semoga makalah ini memenuhi kriteria penilaian dan
bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 28 Agustus 2020


Penyusun,

Syulianti Sachna Putri


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dilakukan secara
berkesinambungan dimulai saat pasien masuk rumah sakit sampai dengan pasien
pulang. Rentang kesinambungan asuhan keperawatan merupakan keperawatan
yang selalu dibutuhkan pasien di manapun pasien berada. Rentang keperawatan
kontinue (continous of care) adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus
kepada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan yang membimbing
dan mengarahkan pasien sepanjang waktu. Oleh karena itu diperlukan adanya
suatu perencanaan pasien pulang (discharge planning).
Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan
yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah
sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di
rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan ners di rumah. Namun sampai
dengan saat ini, perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit
belum optimal dilaksanakan, di mana peran keperawatan terbatas pada kegiatan
rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan
keperawatan kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan
pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan
sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor,
sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam, dan kemudian
pulang kembali.
Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan
rentang keners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan keperawatan
berkelanjutan yang artinya keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien di mana pun
pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanan
pulang akan berisiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi
fisik. Dalam perencanan pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah,
sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk keperawatan
di rumah (Nursalam, 2014).
1.2 Tujuan Analisa Jurnal
1.2.1 Memaparkan informasi terkini mengenai evidence based di area
keperawatan terkait dengan topik Discharge Planning pada pasien
untuk penetalaksanaan asma pada anak.
1.2.2 Memberikan penjelasan tentang temuan terbaru atau inovasi di dunia
keperawatan tentang Kemanjuran Program Perencanaan Pulang
Berbasis Teori Transisi untuk Penatalaksanaan Asma pada Anak.
BAB II
JURNAL PENELITIAN
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Profile Penelitian
Judul Penelitian : Efficacy of a Transition Theory-Based Discharge Planning
Program for Childhood Asthma Management
Pengarang : Ayfer Ekim, PhD, RN and Ayse Ferda Ocakci, PhD, RN
Sumber : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25644375/
Key Words : Asthma, child, discharge planning, theory
Abstract :
PURPOSE: This study tested the efficacy of a nurse-led
discharge planning program for childhood asthma management,
based on transition theory.
METHODS: A quasi-experimental design was used. The
sample comprised 120 children with asthma and their parents
(intervention group n = 60, control group n = 60).
FINDINGS: The asthma management self-efficacy perception
level of parents in the intervention group increased significantly
and the number of triggers their children were exposed to at
home was reduced by 60.8%. The rates of admission to
emergency departments and unscheduled outpatient visits were
significantly lower in the intervention group compared with the
control group. CONCLUSIONS: Transition theory-based
nursing interventions can provide successful outcomes on
childhood asthma management.
PRACTICE IMPLICATIONS: Transition theory-based
discharge planning program can guide nursing interventions to
standardize care of the child with asthma. Combining care at
home with hospital care strengthens ongoing qualified asthma
management.
Tanggal Publikasi : 2 April 2016
1.2 Deskripsi Penilitian Berdasarkan Metode PICO
1.2.1 Tujuan Penilitian
Untuk menguji kefektifan program perencanaan pulang yang dipimpin
perawat untuk manajemen asma masa kanak-kanak.
1.2.2 Populasi, problem
Penelitian tersebut dilakukan di klinik pernapasan anak berbasis rumah sakit di
Istanbul, Turki. jumlah total 120 anak dan orang tua mereka berpartisipasi
dalam penelitian ini, kelompok kontrol n = 60 dan kelompok intervensi n = 60
responden. Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: anak-
anak berusia antara 1 dan 6 tahun, anak-anak baru didiagnosis dengan asma,
dan orang tua hadir saat anak mereka masuk rawat inap. Anak-anak di bawah
1 tahun tidak dimasukkan dalam sampel target karena relatif sulit untuk
kelompok usia ini untuk didiagnosis asma.
1.2.3 Intervensi
Kelompok intervensi menerima protokol perencanaan pulang yang
dikembangkan secara khusus untuk anak-anak dengan asma dan pengasuhnya.
Anak-anak dan orang tua dalam kelompok intervensi berpartisipasi dalam
program perencanaan pulang. Intervensi keperawatan dalam program
perencanaan pulang dapat diringkas sebagai berikut:
 Penilaian awal dan berkelanjutan yang komprehensif dipulangkan dan
kuesioner skala kemanjuran manajemen asma orang tua telah diselesaikan.
Selama minggu ketiga setelah dipulangkan, orang tua diwawancarai
melalui telepon, dan jumlah pemicu asma di lingkungan rumah dinilai
ulang menurut laporan orang tua. Kebutuhan perencanaan pulang anak-
anak dan pengasuh mereka,
 Pengembangan rencana pemulangan,
 Pendidikan manajemen asma,
 Penunjukan lingkungan rumah (yaitu, pelepasan karpet dan mainan
mewah, penggunaan partikulat berdefisiensi tinggi penahanan [hepa] -
penyedot debu dengan filter, melakukan pengukuran terhadap
kelembapan, melepas penutup sofa penahan debu, tidak menggunakan
pembersih beraroma),
 Koordinasi proses tindak lanjut pada tahap pasca-pelepasan,
 Konseling telepon
 Kunjungan rumah. Intervensi ini mencakup 3 minggu pertama dari
periode pasca pemulangan.
1.2.5 Comparasai
Kelompok kontrol menerima layanan rumah sakit rutin. Tiga wawancara
tatap muka dilakukan dengan kelompok kontrol:
 Peneliti bertemu dengan anak dan orang tuanya untuk mengisi formulir
Informasi Karakteristik Demografi dan Klinis.
 Formulir Penilaian Lingkungan Rumah diisi berdasarkan penilaian asma
orang tua pemicu di lingkungan rumah.
 Wawancara terakhir dilakukan dalam 24 jam setelah dipulangkan dan
kuesioner Skala Kemanjuran Manajemen Asma Orang Tua telah
diselesaikan.
 Selama minggu ketiga setelah dipulangkan, orang tua diwawancarai
melalui telepon, dan jumlah pemicu asma di lingkungan rumah dinilai
ulang menurut laporan orang tua.
1.2.6 Outcome
Penelitian ini menunjukkan bahwa program perencanaan pulang berbasis
teori transisi dapat memberikan dasar bagi intervensi keperawatan untuk
membakukan perawatan dan untuk memberikan perawatan berbasis rumah
yang memenuhi syarat dan berkelanjutan.
1.2.7 Kelebihan - Kekurangan
Kelebihan dari penelitian ini adalah bahwa program perencanaan pulang
berbasis teori transis dapat memberikan hasil yang sukses pada manajemen
asma masa kanak-kanak, dikarnakan sebelum pasien pulang di berikan
penatalaksanaan asma pada anak.
Sedangkan kekurangan dari penelitian ini adalah dalam jurnal tidak
menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan teori transis.
1.2.8 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai referensi dan pengetahuan bagi Ilmu Kesehatan tentang
discharge planning serta menambah kajian Ilmu Kesehatan khususnya
bagi keperawatan untuk mengetahui kemanjuran program perencanaan
pulang berbasis teori transisi untuk penatalaksanaan asma anak.
2. Manfaat Praktis
Studi ini menunjukkan pentingnya membuat database, menghubungkan
perawatan rumah sakit dan perawatan kesehatan di rumah. Komponen utama
dari program perencanaan kepulangan berbasis teori transisi (yaitu, penilaian
kebutuhan anak dan keluarga, pendidikan manajemen asma, konseling
telepon, dan kunjungan rumah) dapat memandu perawat dalam
pengembangan intervensi yang berpusat pada keluarga dan perencanaan
untuk pengasuhan individual (Ekim, Ayfer. Ocakci, 2016).
BAB 1V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Intervensi keperawatan berbasis teori transisi dapat memberikan hasil yang sukses
pada manajemen asma masa kanak-kanak.
2. Saran
Program perencanaan pulang berbasis teori transisi dapat memandu intervensi
keperawatan untuk membakukan perawatan anak dengan asma. Menggabungkan
perawatan di rumah dengan perawatan rumah sakit memperkuat manajemen asma
berkualitas yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Ekim, Ayfer. Ocakci, F. A. (2016) ‘Efficacy of a Transition Theory-Based Discharge


Planning Program for Childhood Asthma Management’, International Journal of
Nursing Knowledge, Volume 27, pp. 70–78. Available at:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25644375/.
Nursalam (2014) Manajeman Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai