MANAJEMEN KEPERAWATAN
DEPARTEMEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ANGGREK RS HARUS SEHAT
Disusun Oleh :
Status Masa
NO Nama JK Pendidikan Kepegawaian Kerja Sertifikat
(Tahun)
1. MAKP
1. Ny. LC P S1+Ns PNS 33 Th
2. Audit Keperawatan
3. BTLS
4. Hemodialisa
5. PPI
6. Manajemen Keperawatan
1. MAKP
2. Pelayanan bencana
2. Ny.W P DIII PNS 11 Th 3. BTLS
4. Hemodialisa
5. Manajemen Keperawatan
1. MAKP
Ny. K P D III PNS 10 Th 2. BTLS
3. 3. PPI
1. MAKP
2. Audit Keperawatan
4. Tn. B L D III PNS 10 Th 3. BTLS
4. Hemodialisa
1. Laboraturium
5. Ny. Q P S1 + Ns PNS 1 Th 2. Pelatihan bencana
3. Hemodialisa
1. MAKP
6. Ny. N P S1 + Ns PNS 26 th 2. Radiologi
1. MAKP
2. Audit Keperawatan
7. Ny. D P S1 + Ns PNS 9 Th 3. Rehabilitasi medis
4. Paliatif
1. Clinical educator
8. Tn. H L D III PNS 3 Th 2. Radiologi
1. Laboraturium
9. Ny. A P D III PNS 19Th 2. Flu burung
1. PPI
2. BTLS
10. Ny. T P S1 + Ns PNS 1 Th 3. MAKP
1. Manajemen keperawatan
11. Ny. R P S1 + Ns PNS 9 Th 2. BTLS
3. Radiologi
1. MAKP
12. Ny. I 2. Audit Keperawatan
P DIII PNS 10 Th
3. BTLS
4. Hemodialisa
1. Manajemen keperawatan
13. Ny. IF P D III PNS 3 Th 2. BTLS
3. PPI
1. Manajemen keperawatan
14. Ny. U P D III PNS 9 Th 2. K3RS
3. Rehab Medis
15. PNS 0 th 1. Manajemen keperawatan
Tn. M L S1 + Ns 2. BTLS
16. PNS 1 Th 1. Audit Keperawatan
Tn. D L S1+Ns 2. Radiologi
3. PPI
17. PNS 17Th 1. ECG
Ny. L P D III 2. Rehab Medis
3. Transfusi
18. PNS 4Th 1. ECG
Ny. M P DIII 2. Hemodialisa
3. Manajemen keperawatan
19. Tn. N PNS 29Th 1. PPI
L D III 2. Radiologi
3. Laboraturium
20. Ny. U PNS 8 Th 1. K3RS
P S1 + Ns 2. Pelayanan bencana
3. BTLS
21. Tn. DT PNS 1 Th 1. ECG
L S1 + Ns 2. Rehab Medis
Kepala Ruang
Ny.LC
KATIM B KATIM A
Ny. K Ny. W
PA B PA B PA A PA A
Ny. D Ny. Q Ny. N Tn. B
Tn. A Tn. B
1.2 Kategori Ketenangan Perawat
Status Masa
NO Nama JK Pendidik Kepegawai Kerja Sertifikat
an an (Tahun)
1. MAKP
1. Ny. LC P S1+Ns PNS 33 Th
2. Audit Keperawatan
3. BTLS
4. Hemodialisa
5. PPI
6. Manajemen Keperawatan
1. MAKP
2. Pelayanan bencana
2. Ny.W P DIII PNS 11 Th 3. BTLS
4. Hemodialisa
5. Manajemen Keperawatan
1. MAKP
Ny. K P D III PNS 10 Th 2. BTLS
3. 3. PPI
1. MAKP
2. Audit Keperawatan
4. Tn. B L D III PNS 10 Th 3. BTLS
4. Hemodialisa
1. Laboraturium
5. Ny. Q P S1 + Ns PNS 1 Th 2. Pelatihan bencana
3. Hemodialisa
1. MAKP
6. Ny. N P S1 + Ns PNS 26 th 2. Radiologi
1. MAKP
2. Audit Keperawatan
7. Ny. D P S1 + Ns PNS 9 Th 3. Rehabilitasi medis
4. Paliatif
1. Clinical educator
8. Tn. H L D III PNS 3 Th 2. Radiologi
1. Laboraturium
9. Ny. A P D III PNS 19Th 2. Flu burung
1. PPI
2. BTLS
10. Ny. T P S1 + Ns PNS 1 Th 3. MAKP
1. Manajemen keperawatan
11. Ny. R P S1 + Ns PNS 9 Th 2. BTLS
3. Radiologi
1. MAKP
12. Ny. I 2. Audit Keperawatan
P DIII PNS 10 Th
3. BTLS
4. Hemodialisa
1. Manajemen keperawatan
13. Ny. IF P D III PNS 3 Th 2. BTLS
3. PPI
1. Manajemen keperawatan
14. Ny. U P D III PNS 9 Th 2. K3RS
3. Rehab Medis
15. PNS 0 th 1. Manajemen keperawatan
Tn. M L S1 + Ns 2. BTLS
16. PNS 1 Th 1. Audit Keperawatan
Tn. D L S1+Ns 2. Radiologi
3. PPI
17. PNS 17Th 1. ECG
Ny. L P D III 2. Rehab Medis
3. Transfusi
18. PNS 4Th 1. ECG
Ny. M P DIII 2. Hemodialisa
3. Manajemen keperawatan
19. Tn. N PNS 29Th 1. PPI
L D III 2. Radiologi
3. Laboraturium
20. Ny. U PNS 8 Th 1. K3RS
P S1 + Ns 2. Pelayanan bencana
3. BTLS
21. Tn. DT PNS 1 Th 1. ECG
L S1 + Ns 2. Rehab Medis
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tenaga yang dibutuhkan adalah
Pagi : 9 orang
Sore : 6 orang
Malam : 4 orang
19 orang
Perhitungan rumus jumlah tenaga lepas per-hari
Jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun x Jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
64 x 19
= 4,03
301
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tenaga yang dibutuhkan sebanyak 19
orang Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Rata-rata jumlah kebutuhan perawat, perhari adalah 19 orang
Jumlah tenaga perawat di ruang Anggrek adalah 23 orang (termasuk karu dan
katim), karena shift per hari adalah 15 perawat, sehingga untuk memenuhi
standar kebutuhan tenaga perawat pelaksana kurang 4 orang.
Masalah di M1
1. Beban kerja perawat meningkat
2. Tidak optimalnya pemberian asuhan keperawatan
3. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
2. M2
2.1.1 Lokasi
Masjid
2.1.4 Masalah M2
1. Ruang perawatan terkesan panas
2. Kurang patuhnya pengunjung dengan tata tertib RS
3. Resiko tidak validnya inventasris alat
3. M3 (Metode)
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi dengan kepala ruang Anggrek. MAKP yang
diterapkan adalah metode primer. Dimana penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai pasien
masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada kejelasan
antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, malakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Konsep dasar metode primer adalah ada tanggung jawab dan tanggung gugat, ada otonomi,
dan ketertiban pasien dan keluarga.
Tabel 3.1 Hasil Observasi Timbang Terima
Pengkajian
No. Item Pertanyaan Yang Dinilai
Ya Tidak
JUMLAH 7 5
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2020 saat
perawat melakukan timbang terima di ruangan Anggrek
Ronde Keperawatan
Tabel 3.2 Hasil Observasi Ronde Keperawatan
Pengkajian
No Item Pertanyaan Yang Dinilai
Ya Tidak
1 Apakah ruangan ini mendukung adanya kegiatan
ronde keperawatan?
2 Apakah sebagian besar perawat di Ruang Anggrek
mengerti adanya ronde keperawatan?
3 Apakah pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan
ini telah optimal?
4 Apakah ronde keperawatan dilaksanakan 1x dalam
1 bulan?
5 Apakah keluarga pasien mengerti tentang adanya
ronde keperawatan?
6 Apakah tim dalam pelaksanaan kegiatan ronde
keperawatan telah dibentuk ?
7 Apakah tim yang dibentuk telah mampu
melaksanakan kegiatan ronde dengan optimal?
JUMLAH 3 4
Pengelolaan obat menggunakan prinsip sentralisai obat, untuk pasien BPJS resep
diambil oleh staf farmasi kemudian obat didistribusikan ke ruangan dan disimpan
di loker obat sesuai dengan identitas pasien. Untuk pasien umum resep langsung
diberikan kepada keluarga dan obat diserahkan kepada perawat untuk disimpan di
loker. Masuk dan keluarnya obat ditulis di buku ekspedisi stelling obat.
Dalam memberikan obat ke pasien masih ditemukan spluit obat hanya ditulis
nomor TT, hal ini menyebabkan resiko salah memberi obat.
Apabila ada kelebihan obat BPJS, akan di kembalikan ke bagian farmasi oleh
petugas, untuk pasien umum dikembalikan oleh keluarga pasien.
Discharge Planning
Tabel 3.3 Hasil Observasi Model MAKP
Pengkajian
No Item yang Dinilai
Ya Tidak
1 Apakah anda mengerti tentang Discharge Planning?
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang Anggrek, kegiatan
discharge planning di ruang ……..
Supervisi
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa supervisi dilakukan hampir setiap
hari oleh Kepala Ruang dengan langsung mendatangi pasien untuk mengevaluasi
tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat.
Hasil evaluasi langsung dilakukan koreksi dan revisi. Rencana revisi didelegasikan
kepada perawat pelaksana. Apabila memungkinkan, langsung dilakukan revisi
oleh kepala ruang, hal ini untuk mensiasati keterbatasan tenaga yang ada.
Supervisi dokumentasi atau kelengkapan dokumen rekam medik dilakukan oleh
wakaru. Hasil supervisi dokumentasi langsung ditindak lanjuti melalui melalui
koordinasi dengan ketua tim dan anggota yang bertanggung jawab.
Hasil supervisi akan ditindaklanjuti saat itu juga apabila dirasa krusial. Apabila
tidak, maka revisi akan ditindaklanjuti dan diumpan balikkan pada saat rapat
bulanan.
Penerimaan Pasien Baru
Pengkajian
No Data yang dinilai Ya Tidak
1 Pada saat penerima pasien baru, perawat
menjelaskan tata tertib ruangan
2 Pada saat pasien baru datang, perawat memberikan
edukasi tentang pencegahan infeksi diruangan
3 Pada saat pasien baru datang, perawat menerima
dengan cepat melakukan assesment awal
4 Pada saat penerimaan pasien baru, perawat
mendokumentasikan, pemasangan gelang sesuai
dengan prosedur yang ada
5 Pada saat yang menerima pasien baru perawat
menjelaskan jam berkunjung pasien
JUMLAH 2 3
PERSENTASE 40 60
Dokumentasi
N Pengkajian
Item Pertanyaan Yang Dinilai Ya Tidak
o
1 Apakah sudah ada format pendokumentasian yang baku
di Rafflesia ini?
2 Apakah anda sudah mengerti cara pengisian format
dokumentasi tersebut dengan benar dan tepat?
3 Apakah menurut anda format yang digunakan ini bisa
membantu (memudahkan) perawat dalam melakukan
pengkajian pada pasien?
4 Apakah anda sudah melaksanakan pendokumentasian
dengan tepat waktu (segera setelah melakukan
tindakan)?
5 Apakah menurut anda model dokumentasi yang
digunakan ini tidak menambah beban kerja peawat?
6 Apakah menurut anda model dokumentasi yang
digunakan ini menyita banyak waktu perawat?
JUMLAH 5 1
PRESENTASE 83,3 16,6
5. M5 (Machine)
Di dalam melakukan kegiatan organisasi sudah mengacu kepada standar yang ada, hal
ini karena sudah tersedianya peraturan dari pusat, maupun daerah dan kebijakan pimpinan
rumah sakit, serta SPO kegiatan. Juga sudah adanya kebijakan tentang sistem reward dan
punishment. Namun pada pelaksanaanya masih ditemukan ketidak patuhan terhadap SPO
yang ada, hal ini diketahui:
a. Tidak adanya tanggal pemasangan infuse (80%), hal ini menyebabkan resiko
kurang terpantaunya terjadinya flebitis.
b. Adanya perawat yang tidak cuci tangan (75%) terutama sebelum melakukan
tindakan ke pasien, hal ini menyebabkan resiko terjadinya infeksi nosokomial.
- BOR
Jumlah pasien x 100%
Jumlah TT
36 x 100% = 90 %
40
Rata-rata
Didapatkan data pasien mengalami plebitis 2-3 orang dari 35 pasien, standar <
2%.
g. Tingkat Kepuasan
1. Tingkat kepuasan pasien ruang Anggrek
1. M1 (MAN)
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X
R
1. INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Adanya sistem pengembangan staf 0,3 2 0,6
berupa pelatihan/pendidikan
2. Jenis ketenagaan 0,3 4 1,2
a. Ners 8 Orang
b. D3 Keperawatan 15 Orang
3. Jumlah perawat sesuai dengan 0,2 4 0,8
perhitungan Douglas Mencukupi.
4. Perawat menyatakan pembagian tugas 0,2 3 0,6 S-W
sesuai dengan struktur organisasi yang 3,2-1,5
ada. = 1,7
Total 1 3,2
Weakness
1. Kurangnya koordinasi tentang jadwal 0,5 1 0,5
libur 0,5 2 1
2. Sebagian perawat belum mengikuti
pelatihan MAKP
Total 1 1,5
2. EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Adanya kesempatan melanjutkan 0,2 3 0,6
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya program pelatihan/seminar 0,2 3 0,6
khusus tentang manajemen keperawatan
dan diklat.
3. Adanya kerjanya sama yang baik antar 0,2 2 0,4
mahasiswa keperawatan dengan perawat
klinik O-T
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,2 2 0,4 3,0-2,4
profesionalisasi perawat =0,6
5. Adanya program akreditasi RS dari 0,2 2 0,4
pemerintah merupakan salah satu
peniliaian.
Total 1 3,0
Treathened
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat 0,3 3 0,9
untuk pelayanan yang lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 3 0,9
dan petingnya kesehatan
3. Persaingan antar-RS yang semakin kuat 0,2 3 0,6
4. Adanya absensi cheklog yang menuntut 0,2 4 0,8
pegawai untuk lebih tepat waku
Total 1 3,0
2. M2 (MATERIAL)
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BXR
1 INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Sudah mempunyai sarana dan prasarana 0,4 4 1,6
yang memadai untuk pasien, tenaga
kesehatan dan keluarga pasien, termasuk
sarana dan prasarana universal precaution
untuk perawat 0,1 4 0,4
2. Terdapat poster contoh cuci tangan 0,1 4 0,4
3. Sudah terdapat bak sampah infeksius, non
infeksiun dan bak sampah khusus botol 0,1 4 0,4
infus 0,2 3 0,6 S-W
4. Tersedianya nurse station 0,1 3 0,3 3,7-2,0
5. Alat kesehatan di ruangan dalam keadaan =1,7
baik
6. Kamar mandi perawat dan pasien bersih
Total 1 3,7
Weakness
1. Prosentase alkes yang rusak 25% 0,4 2 0,8
2. Masih ada yang mencampur antara sampah 0,2 2 0,4
infeksius dan non infeksius
3. Tidak tersedia sabun disetiap kamar mandi 0,2 2 0,4
pasien 0,2 2 0,4
4. Banyak handscrub di setiap bed pasien yang
sudah kosong dan belom diganti
Total 1 2,0
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Pengadaan sarana prasarana ditunjang dari 0,5 4 2,0
rumah sakit
2. Perbaikan sarana dan prasarana yang rusak 0,5 4 2,0
diperbaiki oleh pihak penunjang medis di
Rumah Sakit
Total 1 4,0 O-T
Treathened 4,0-3,1
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan 0,3 2 0,6 = 0,9
peralatan yang ada
2. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk 0,3 3 0,9
melengkapi sarana prasarana
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan 0,4 4 1,6
pentingnya kesehatan.
Total 1 3,1
3. M3 METHOD
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
MAKP
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Sudah ada model MAKP yang diggunakan 0,2 4 0,8
yaitu MAKP primer
2. Mempunyai standar asuhan keperawatan 0,2 3 0,6
3. Model asuhan keperawatan yang digunakan 0,2 3 0,6
yaitu metode tim dengan 2 TIM
4. Terlaksananya komunikasi yang adekuat: 0,4 4 1,6
perawat dan tim kesehatan lain S-W
3,6-2,4
Total 1 3,6
=1,2
Weakness
1. Tidak memenuhi ketenagaan keperawatan 0,3 3 0,9
yang sudah memenuhi syarat MAKP (S1
keperawatan)
2. Pelaksanaan MAKP tidak terealisasikan 0,3 2 0,6
sesuai dengan MAKP primer
3. Perawat merasa terbebani dengan MAKP 0,4 3 0,9
primer
Total 1 2,4
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Kepercayaan dari pasien dan masyarakat 0,3 2 0,6
cukup baik 0,3 2 0,6
2. Adanya kebijakan rumah sakit tentang
adanya pelaksaan MAKP 0,4 2 0,4
3. Adanya kebijakan pemerintah tentang O-T
profesionalisasi perawat 1,6-1,7
Total 1 1,6 =(-0,1)
Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit semakin 0,3 2 0,6
ketat 0,4 2 0,8
2. Adanya tuntutan masyarakat semakin tinggi
terhadap peningkatan pelayanan
keperawatan yang professional 0,3 1 0,3
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan
hukum
Total 1 1,7
TIMBANG TERIMA
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
Timbang terima
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Ada klarifikasi, tanya jawab, dan validasi 0,3 3 0,9
terhadap semua yang ditimbang terimakan
2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 3 0,6
3. Timbang terima sudah dilakukan secara 0,3 4 1,2
rutin 3 kali dalam sehari
4. Adanya buku khusus untuk melakukan 0,2 3 0,6
timbang terima
Total 1 3,3
S-W
Weaknes
3,3 –
1. perawat tidak menanyakan secara 0,4 2 0,8
2,3
keseluruhan keluhan pasien dan menyapa
=1,0
pasien dari bed satu ke bed lainnya
Kurangnya himbauan untuk tetap
menggunakan APD 0,3 3 0,9
2. Tidak adanya SPO mengenai timbang 0,1 2 0,2
terima
3. Kepala ruang tidak membuka acara timbang 0,2 2 0,4
terima
4. Kepala ruang menyampaikan salam dan
Perawat jaga menanyakan kebutuhan dasar
pasien.
Total 1 2,3
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Adanya system reward dari Kepala Bidang 0,3 3 0,9
Keperawatan untuk pelayanan prima
2. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang 0,3 4 1,2
praktek 0,4 4 1,2
3. Adanya kerja sama yang baik antara
mahasiswa praktek dengan perawat ruang
Total 1 3,3
Treathened O-T
1. Lingkungan RS ditengah kota yang 0,2 4 0,8 3,3-3,5
sewaktu-waktu macet dan menyebabkan =0,2
petugas terlambat
2. Tuntutan Akreditasi sehingga persaingan 0,3 3 0,9
antar RS akan semakin ketat
3. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,3 4 1,2
mesyarakat akan pelayanan keoperawatan
professional
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,2 3 0,6
tentang tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi askep
Total 1 3,5
RONDE KEPERAWATAN
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
Ronde Keperawatan
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Perawat mendukung adanya ronde 1,0 3 3,0
keperawatan dan dicoba
Total 1,0 3,0 S-W
Weakness 1,0 3,0-4,0
1. Ronde keperawatan belum dilaksanakan 4 4,0 =1,0
secara rutin
Total 1,0 4,0
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Bidang keperawatan dan ruangan 0,5 4 2,0
mendukung adanya ronde keperawatan
2. Adanya kesempatan dari kepala ruangan 0,5 4 2,0
untuk mengadakan ronde keperawatan pada
perawat dan mahasiswa praktek O-T
Total 1,0 4,0 4,0-3,0
Treathened 1,0 = 1,0
1. Adanya tuntutan yang lebih tringgi dari 3 3,0
masyarakat untuk mendapatkan perawatan
yang professional
Total 1,0 3,0
DISCHARGE PLANNING
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
Discharge planning
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana mengenai 0,4 4 1,6
discharge planning untuk pasien pulang
(format DP)
2. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya: 0,3 4 1,2
Diisi sesuai obat yang dibawa pulang
aturannya, dosisnya, jumlahnya S-W
3. Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, 0,3 4 1,2 4,0-3,0
foto, ekg): Hasil dari pemeriksaan pasien =1,0
yang diperbolehkan dibawa pulang.
Total 1 4,0
Weakness
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,6 3 1,8
2. Lanjutan keperawatan di rumah: Diisi 0,4 3 1,2
keperawatan lanjutan sesuai diagnosis
sewaktu pulang (keperawatan luka, gift,
dan lain-lain).
Total 1 3,0
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Himbauan pengisisan Discharge planning 0,6 3 1,8
maksimal 2 hari segera setelah pasien MRS
2. Adanya Leaflet 10 penyakit utama 0,4 3 1,2
Total 1 3,0 O-T
Treathened 3,0-2,7
1. Adanya tuntutan dari pasien sebagai 0,4 3 1,2 =0,3
konsumen untuk mendapatkan pelayanan
yang professional 0,3 3 0,9
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan 0,3 2 0,6
3. Persaingan antar rumah sakit yang semakin
ketat
Total 1 2,7
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
Dokumentasi Keperawatan
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Ada dokumentasi SOR (Source oriented 0,4 4 1,6
resource) yaitu lembar penilaian berisi
biodata, lembar dokter, lembar riwayat
medis atau penyakit, catatan perawat,
catatan perkembangan/evaluasi.
2. Dokumentasi keperawatan yang dilakukan 0,3 2 0,6
meliputi pengkajian serta diagnosa S-W
keperawatan sampai dengan evaluasi 3,1-2,3
dengan menggunakan SOAP =0,8
3. Perawat mengerti apa saja yang harus 0,3 3 0,9
dikerjakan pada pendokumentasian
Total 1 3,1
Weakness
1. Belum tertulisnya SOAP pada buku timbang 0,3 3 0,9
terima pada saat pergantian shift, hanya P
(planning) yang terisi
2. Penulisan diagnosa tidak didasarkan 0,4 2 0,8
berdasarkan prioritas pasien
3. Kurang mengacu pada SDKI, SIKI, dan 0,3 2 0,6
SLKI
Total 1 2,3
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. RS mulai merencanakan pemasangan 1 4 4
software SDKI SIKI SLKI di setiap ruangan
Total 1 4
Treathened O-T
1. Butuh software SDKI SIKI SLKI untuk 0,5 4 2,0 4,0-3,5
memudahkan pendokumentasian yang = 0,5
terintegrasi 0,3 3 0,9
2. Persaingan antar rumah sakit yang semakin 0,2 3 0,6
ketat
3. Meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi askep
Total 3,5
SENTRALISASI OBAT
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
Dokumentasi Keperawatan
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Tersedia sarana dan prasarana untuk 0,4 4 1,6
pengelolaan sentralisasi obat
2. Sudah dilakukan sentralisasi obat oleh 0,6 4 2,4
perawat berkolaborasi dengan depo farmasi
Total 1 4,0
Weakness
S-W
1. Pendokumentasian keluar masuknya obat 0,5 3 1,5
4,0-2,5
kurang optimal (10%) berdasarkan waktu
=1,5
pemberian dan penandaan waktu pemberian
2. Dalam memberikan obat ke pasien masih 0,5 2 1,0
ditemukan pada spluit obat hanya ditulis nomor
TT
Total 1 2,5
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Farmasist mendukung dilakukannya 0,5 4 2,0
sentralisasi obat
2. Adanya lemari Es untuk menyimpan insulin atau 0,5 4 2,0
obat obatan dengan perlakuan khusus O-T
Total 1 4 4,0-3,0
Treathened = 1,0
1. Keluarga/pasien terkadang masih bingung 1,0 3 3,0
alur pengambilan obat
Total 3,0
PENERIMAAN PASIEN
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
Dokumentasi Keperawatan
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Perawat jaga menyiapkan hal-hal yang 0,5 3 1,5
diperlukan dalam penerimaan pasien baru,
di antaranya lembar pasien masuk rs, lembar
pengkajian, lembar informed consent, status
pasien, nursing kit, lembar tata tertib pasien,
dan lembar kepuasan pasien. Perawat jaga
meminta bantuan perawat pelaksana untuk S-W
mempersiapkan tempat tidur pasien baru. 3,0-2,0
2. Karu dan Perawat jaga mendatangi pasien 0,5 3 1,5 =1,0
dan keluarga dengan memberi salam serta
memperkenalkan diri, Perawat jaga, dan
perawat pelaksana pada pasien/keluarga.
Total 1 3,0
Weakness
1. Tidak dijelaskan tata tertib dan fasilitas di 0,4 2 0,8
ruangan
2. Perawat jaga masih kurang mengisi lembar 0,6 2 1,2
pasien masuk serta menjelaskan mengenai
beberapa hal yang tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru.
Total 1 2,0
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. RS mulai merencanakan pemasangan 0,3 3 0,9
software SDKI SIKI SLKI di setiap ruangan
2. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk 0,4 3 1,2
mendapatkan pelayanan yang professional O-T
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 0,3 2 0,6 2,7-3,5
pentingnya kesehatan = (-0,8)
Total 1 2,7
Treathened
1. Butuh software SDKI SIKI SLKI untuk 0,5 4 2,0
memudahkan pendokumentasian yang
terintegrasi
2. Persaingan antar rumah sakit yang semakin 0,3 3 0,9
ketat
3. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,2 3 0,6
tentang tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi askep
Total 3,5
SUPERVISI
2. Persaingan antar rumah sakit yang semakin
ketat 0,6 3 1,8
Total 1 3,6
Total 1 3,0
2. EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian dibiayai oleh 0,5 3 1,5
institusi
2. Adanya kesempatan untk menggunakan 0,5 4 2,0
alat instrument medis dengan sterilisasi
sehingga menghemat pengeluaran O–T
3,5-3,0
Total 1 3.5
= 0,5
Threat
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 3 3,0
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih profesional sehingga
membutuhkan pendanaan yang lebih besar
untuk mendanai sarana prasarana
Total 1 3,0
5. M5 (MUTU)
N ANALISA SWOT BOBOT RATING B X R
O
1 INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Rata-rata BOR cukup baik 0,3 3 0,9
2. Kepuasan pasien terhadap pelayanan di 0,3 4 1,2
rumah sakit
3. Keselamatan pasien (resiko jatuh dan 0,2 3 0,6
plebitis) S –W
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa 0,2 3 0,6 3,3 – 3
keperawatan D3 atau S1 = 0,3
Total 1 3,3
Weakness
1. Penerapan cuci tangan yang kurang 1 3 3
dilakukan pada saat akan kontak dengan
pasien
Total 1 3
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Adanya kerjasama yang baik anara perawat 1 4 4
dan mahasiswa O–T
4–3
Total 1 4
=1
Treathened
1. Adanya peningkatan standar masyarakat 0,5 3 1,5
yang harus dipenuhi
2. Persaingan rumah sakit dalam memberikan 0,5 3 1,5
pelayanan keperawatan
Total 1 3
Diagram Layang Analisa SWOT
Y
1,7
PP (1,0, -0,8)
SV (-0,1, -0,9) -0,9
1,2
1,5
1,9
KET:
M1: Ketenagakerjaan
M2: Sarana dan Prasarana
M3: Metode Penerapan Model
M4: Keuangan
M5: Mutu
TT: Timbang Terima
RO: Ronde Keperawatan
DP: Discard Planning
DO: Dokumentasi Keperawatan
PP: Penerimaan Pasien
SV: Suoervisi
SO: Sentralisasi Obat
PRIORITAS MASALAH
Rumus skoring = Mg x Sc x Mn x Nc x Af =
Setiap masalah yang diberikan dinilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut
1. Sangat sering atau sangat besar/ sangat mudah dipecahkan/sangat diperhatikan (5)