Di susun oleh :
Kelompok 13
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
proposal ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Terapi
Bermain Alat Musik Pianika Terhadap Status Oksigenasi Pada Anak Prasekolah
(3-6 Tahun) dengan Pneumonia”. Proposal ini berisikan tentang preplaning terapi
bermain yang akan diberikan oleh kelompok anak usia prasekolah (3-6 Tahun) di
rumah sakit.
Di harapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang bagaimana car melakukan terapi bermain, salah satunya terapi bermain
menyusun lego sederhana. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................3
1.3 Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................4
2.1 Konsep Dasar Bermain..............................................................................4
2.1.1 Pengertian...........................................................................................4
2.1.2 Fungsi Bermain..................................................................................5
2.1.3 Kategori Bermain...............................................................................6
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain.................................7
2.1.5 Alat Permainan Edukatif (APE).........................................................8
2.1.6 Bentuk-bentuk Permainan Menurut Usia...........................................9
2.2 Konsep Dasar Anak Prasekolah..............................................................11
2.2.1 Pengertian Anak Prasekolah............................................................11
2.2.2 Tahap Perkembangan Usia Prasekolah............................................11
2.3 Bermain di Rumah Sakit.........................................................................13
2.3.1 Prinsip Bermain Di Rumah Sakit.....................................................13
2.3.2 Rencana Bermain.............................................................................13
2.4 Bermain Meniup Alat musik...................................................................13
BAB III SAP TERAPI BERMAIN ANAK USIA TODDLER.........................17
3.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU).........................................................17
3.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)........................................................17
3.3 Sasaran dan Target..................................................................................17
3.3.1 Kriteria.............................................................................................17
3.4 Sarana Dan Media...................................................................................18
3.5 Pengorganisasian dan Uraian Tugas........................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masah ini adalah
dengan bermain teraupeutik. Penulis tertarik untuk melakukan literature review
tentang bermain terapeutik untuk mengetahui keoptimalan status oksigen anak
dengan permasalahan pernapasan terutama pneumonia dengan melihat saturasi
oksigen. Oleh karena itu untuk mengatasi anak dengam pneumonia yang sedang
dirawat di rumah sakit kami mengambil terapi bermain meniup alat musik pianika
dimana permainan ini dapat melatih kemampuan paru untuk inspirasi dan
ekspirasi maksimal sesuai dengan kebutuhan oksigennya dengan cara yang lebih
menyenangkan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Melihat keefektifan alat musik pianika yang dapat memperbaiki pernafasan
anak prasekolah dengan pneumonia.
2. Tujuan khusus
a. Terapi bermain meniup alat musik pianika selama 20-30 menit
memberikan efek fisiologis seperti optimalisasi fungsi paru,
meningkatkan oksigenasi melalui penilaian fungsi paru dan saturasi O2.
b. Untuk melatih gerakan pernapasan sesuai dengan ritme musik.
1.3 Manfaat
1. Membantu proses penyembuhan.
2. Sebagai sarana terapi non-farmakologi.
3. Pasien merasa senang menjalani terapi pernapasan dengan peniupan pianika.
4. Meningkatkan reatifitas .
5. Meningkatkan koordinasi motorik dan penalaran kognitif .
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
5
Menurut tahap perkembangan Jean Piaget anak usia 2-7 tahun memasuki
pada tahap preoperasional, ciri khas fase ini adalah anak mengucapkan kata yang
diulang-ulang (egosentris speech). Belum dapat berfikir untuk memanipulasi
obyek yang berhubungan dengan logika, penyelesaian masalah didasarkan pada
apa yang dilihat dan didengar langsung. Anak berpikir secara konkret. Anak
hanya mampu melihat sesuatu dari sudut pandang sendiri
(egosentris).Menganggap dua kejadian yang bersamaan sebagai sebab akibat.
Berpusat pada satu aspek saja. Anak menganggap benda-benda yang mati sebagai
benda hidup. Pada waktu bermain, orang tua perlu menjelaskan kepada anak
tentang perbedaan benda mati dan benda hidup secara sederhana (Martinis &
Sanan, 2010).
Menurut Diana (2015), dalam kegiatan main anak tentunya ada hal yang
paling penting untuk diketahui khususnya dalam proses pembelajaran pada anak
usia dini yang diberikan melalui 3 jenis main yaitu:
1. Bermain peran disebut juga dengan main sibolis,pura-pura,fantasi, imajinasi
atau main drama sangat penting untuk perkembangan kognisi,social, dan
emosi anakpada usia 3-6 tahun. Bermain peran dapat dibagi menjadoi dua
yaitu bermain peran makrodimana anak berperan sesungguhnya dan
menjadi seseorang atau sesuatu.sedangkan bermain mikro adalah anak
memegang atau menggerakkan benda yang berukuran kecil untuk menyusun
adegan. Saat anak main peran mikro mereka belajar untuk menghubungkan
dan mengambil sudut pandang dari orang lain.
2. Main sensorimotor atau main fungsional dimana anak belajar melalui panca
indra dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka.
3. Main pembangunan atau konstruktif adalah main yang mempresentasikan
ide anak melalui media yang bersifat cair dan media yang bersifat
terstrukturPiaget dalam maulida mengemukakan bahwa main pembangunan
membantu anak untuk mengembangkan keterampilan yang mendukung
tugas-tugas disekolah kemudian.25 Adapun bahan main pembangunan dapat
kita gunakam yang bersifat cair /bahan alam dimana penggunaan dan bentuk
ditentukan oleh anak seperti air,pasir cat, play dough,krayon,pulpen dll.
13
Sedankan media yang terstrukut bahan yang bias digunakan adalah balok
unit, balok berongga, lego, balok berwarna.
organ. Dengan belajar bermain pianika pada hakikatnya peserta didik juga
belajar dasardasar memainkan jenis alat musik lain seperti akordeon, piano,
atau organ (Laswiri, 2018).
2. Manfaat memainkan musik pianika
Menurut Cynthia Van Landingham menjabarkannya melalui bermain
pianika secara tidak langsung anak akan terbiasa berkonsentrasi dan
mengingat serta melakukan gerakan yang cepat. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi perkembangan otak dan kecerdasannya.
Bermain pianika juga memiliki manfaat dalam meningkatkan
kecerdasan lain dalam diri anak yang terkait dengan kecerdasan kognitifnya.
Beberapa manfaat bermain pianika bagi kecerdasan anak:
a. Memiliki respon yang lebih cepat Manfaat bermain pianika bagi
kecerdasan anak dapat meningkatkan respon yang lebih cepat. Anak
yang terbiasa bermain pianika sejak kecil memiliki bentuk lapisan saraf
yang lebih baik, sehingga impuls berjalan lebih cepat dan membuat
respon yang diberikan juga lebih cepat.
b. Meningkatkan penalaran spasial Manfaat musik bagi kecerdasan anak
selanjutnya adalah meningkatkan penalaran spasial. Penelitian yang
dilakukan pada anak-anak usia prasekolah yang diajari bermain pianika
menunjukkan adanya peningkatan penalaran spasial pada anak.
Penalaran spasial ini dapat meningkatkan kemampuan penalaran
matematika pada usia sekolah.
c. Meningkatkan koordinasi motorik dan penalaran kognitif Manfaat
bermain pianika bagi kecerdasan anak berikutnya adalah meningkatkan
koordinasi motorik dan penalaran kognitif. Ini berkaitan dengan
kemampuan yang didapatkan anak ketika harus menghafal urutan nada
yang harus dimainkan agar mendapatkan nada yang indah.
d. Meningkatkan kreativitas Manfaat bermain pianika bagi kecerdasan
anak yang terakhir adalah untuk meningkatkan kreativitas. Setelah anak
mahir memainkan pianika berdasarkan lagu atau nada-nada yang sudah
ada sebelumnya, secara otomatis anak akan belajar menciptakan nada-
15
nada baru yang indah, sehingga dalam hal ini bermain pianika dapat
meningkatkan kreativitas anak.
3. Teknik Dasar Bermain Pianika
Menurut Ahmadi & Sholeh (2005), pianika dimainkan dengan tiupan
langsung, atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Umumnya
pianika dimainkan sebagai alat pendidikan di sekolah. Instrumen pianika
dalam permainan ansambel, dapat digunakan untuk memainkan melodi
pokok atau kontra melodi. Cara memainkan alat musik pianika adalah
tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk memainkan
melodi lagu, sedangkan mulut meniup untuk menghasilkan suara. Kegunaan
tuts pianika:
a. Tuts putih Berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok atau asli
b. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis.
1) Posisi bermain Pianika. Dalam memainkan alat musik pianika,
tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk
memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniupnya. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam bermain alat musik pianika
adalah:
a) Memainkan dengan lima jari, setiap jari mempunyai tugas
untuk menekan tuts-tuts tertentu.
b) Cara meniup diusahakan halus dan rata.
c) Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga
memungkinkan jari bergerak dengan leluasa
2) Notasi Musik Dalam dunia seni musik, notasi merupakan salah
satu komponen yang penting. Notasi adalah tanda untuk menulis
nada. Sedangkan notasi adalah lambang 15 atau tulisan musik,
sedangkan notasi balok adalah tulisan musik dengan
mempergunakan lima garis datar guna menunjuk tinggi
rendahnya suatu nada. Pendapat lain yang mengemukakan
tentang pengertian notasi adalah yang menyatakan bahwa notasi
musik menggambarkan besarnya waktu dalam arah horizontal
dan tinggi rendahnya nada digambarkan dalam arah vertikal.
16
3.3.1 Kriteria
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di ruang husain anak
yang memenuhi kriteria:
1. Anak usia 3-6 tahun dengan pneumonia
2. Anak dalam keadaan cukup.
3. Tidak mempunyai keterbatasan fisik
4. Dapat berinteraksi dengan keluarga dan perawat
5. Pasien kooperatif
17
18
3. Tim Prlaksana
a. Pembimbing Pendidikan : Aini Alifatin
b. Pembimbing Lapangan :
c. Leader : Annisa Nur Baiyyinah
Tugas :
1) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain
sebelum kegiatan dimulai.
2) Menjelaskan Kegiatan, mampu memotivasi anggota untuk
aktif dalam proses kegiatan bermain. Mampu memimpin
Terapi bermain dengan baik dan tertib, serta menetralisir bila
ada masalah yang timbul dalam kelompok.
19
4. Proses Pelaksanaan
NO WAKTU ELEMEN KEGIATAN
1. 5 menit Melakukan salam Pembukaan :
terapeutik, kontrak 1. Membuka kegiatan dengan
waktu, mengucapkan salam terapeutik pada
pengkajian klien dan keluarga.
status oksigenasi 2. Memperkenalkan diri
klien, menjelaskan 3. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari
manfaat dan tujuan terapi bermain meniup alat musik
terapi pianika
4. Kontrak waktu anak dan orang tua
5. Memposisikan klien duduk
1. 15 menit Melatih dan Pelaksanaan:
melaksanakan 1. Pelatih mencuci tangan dengan benar
Terapi meniup alat 2. Berikan posisi yang nyaman pada
musik pianika pasien
dengan metode 3. Pelatih mendekatkan alat pada pasien
pursed lips 4. Pasien diberikan latihan pursed lips
breathing breathing (PLB)
a. Menganjurkan pasien menarik
napas lewat hidung dengan benar
20
5. Setting tempat
Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
: Kepala Ruangan
: Perawat Asosiate
22
6. Kriteria Evaluasi
a. Evalusi Struktur
1) Kegiatan terapi terlaksana sesuai waktu
2) Peserta kegiatan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
1) Pasien terapi berperan aktif dalam kegiatan ronde
2) Selama terapi berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan
penuh perhatian
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan
2) Peserta terapi mampu menerapkan cara terapi meniup alat musik
pianika untuk meningkatkan status oksigenasi
3) Pasien merasa senang dengan permainan meniup alat musik pianika
23
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Salemba
Medika.
Ahmadi, A., & Sholeh, M. (2005). Psikologi Perkembangan. Rineka Cipta.
Diana, M. (2015). Psikologi Bermain anak Usia dini. Prenademedia Group.
Engage, S., & Creek, J. (2018). Pneumonia in children - community acquired. 1–
7.
Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Salemba Medika.
Hidayat, A. A. A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika.
Hidayat, A. A. A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Salemba Medika.
Laswiri, E. N. (2018). Pengaruh Bermain Terapeutik: Lego Terhadap Tingkat
Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Rumah
Sakit Pku Muhammadiyah Di Diy. Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
Latif, N. (2012). Irrational Asthma Therapy Of A Child; A Case Report. In
Journal of Applied Pharmacy (Issue 04). https://doi.org/ISSN 19204159
Martinis, Y., & Sanan, J. (2010). Panduan pendidikan anak usia dini. Gaung
Persada.
Poerwadarminta, W. J. . (2015). Kamus Umum Bahasa Indonesia (3rd ed.). Balai
Pustaka.
Schot, M., Dekker, A., Giorgi, W., Hopstaken, R., de Wit, N., & Verheij, T.
(2018). Diagnostic value of signs, symptoms and diagnostic tests for
diagnosing pneumonia in ambulant children in developed countries: a
systematic review. NPJ Prim Care Respir Med, 28, 1–11.
Sudono. (2006). Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk pendidikan Anak
Usia Dini. Gasindo.
Supartini. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. EGC.
Supartini, Y. (2012). Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC.
Tesaningrum, Z., & Mariyam. (2014). Terapi Bermain Lego Dalam Menurunkan
Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah. Jurnal Keperawatan.
Wong, D. L. (2000). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 2. EGC.