Anda di halaman 1dari 34

PROBLEMATIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMAKATOLIK DAN BUDI PEKERTI SEBAGAI LADANG

BAGIPENANAMANDANPERKEMBANGANNILAI-

NILAIKRISTIANI
PROBLEMATIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMAKATOLIK DAN BUDI PEKERTI SEBAGAI LADANG
BAGIPENANAMANDANPERKEMBANGANNILAI-
NILAIKRISTIANI
(StudiKasusdiSekolahMenengah AtasKatolikSantaMariaIBandung)

Emanuel da Santo Meo Djogo


(2017861009)PembimbingTunggal:Dr.theol.Leonar
dusSamosirMagister IlmuTeologi
Bandung
Juni2019

ABSTRAK

Pendidikanmerupakanhalyangpokokdidalamkehidupansetiapmanusia.Melaluipend
idikansetiapmanusiadibentukuntukmenjadimanusia-manusiayang berkompeten
dalam iman, ilmu dan moral. Untuk itu, baik negara maupunGereja memiliki
konsen yang sama dalam memajukan mutu pendidikan bagi suatunegara
berdasarkan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya, secara khusus nilai-
nilaikristiani.BerbagaiperumusanyangdilakukanolehGerejadannegaramemiliki
arah dan perhatian yang sama, yakni pada usaha pembentukan karakterpara
peserta didik. Usaha pembentukan karakter ini harus selaras dengan nilai-nilai
kristiani, terutama di sekolah-sekolah Katolik. Nilai-nilai kristiani ini
dapatditanamkan dan dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya, yaitu
melaluimata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) dan Budi Pekerti
Kurikulum2013 yang menjadi topik kajian penulisan ini. Melalui mata pelajaran
ini dandenganmetodepenyampaianyang tepat,diharapkannilai-
nilaikristianidapatditanamkan dan dikembangkan di dalam pribadi para peserta
didik agar
usahapembentukankaraktersebagaimanayangmenjadiarahpendidikanyangdiingink
anGerejadannegaradapatterlaksana.Dengandemikian,terciptalahgenerasi-generasi
muda yang sungguh-sungguh menjunjung tinggi persatuan
dankesatuanNegaraKesatuanRepublikIndonesiaberdasarkannilai-nilaikristiani.

KataKunci:PendidikanAgamaKatolikdanBudiPekerti,Penanamandanpengemban
gan nilai-nilai kristiani, Kurikulum 2013, Metode pengajaran, Antusiaspara
pesertadidik, Generasi Z.
THE PROBLEMATIC OF CATHOLIC EDUCATIONAL
ANDETHIC
SUBJECTSAREUSEDASAFIELDFORPLANTINGANDDEVE
LOPINGCHRISTIANVALUES
(CaseStudyinTheCatholic HighSchoolofSaintMaryIofBandung)

Emanuel da Santo Meo Djogo


(2017861009)Advisor: Dr. theol. Leonardus
SamosirMagister Of Theology
Bandung
June2019

ABSTRACT

Education is important for everyone. Through education, everyone is


madecompetent in faith, intellect, and morals.For this reason, the Church and
thenation have the same concern to improve the country’s education in
accordancewith the adhered religious values, especially Christianity. All of the
Church’sdesigns amount to the goal of improving the moral character of its
students. Thiseffort of improvement must be done with Catholic values in mind,
further stressedin Catholic schools. Christian values may be further emphasized in
many waysamong them through Catholic education and the education of ethics
containedwithin the curriculum of 2013 which is the main topic of this writing.
Throughthese subjects and the proper application it is hoped that Catholic values
will besown and bear fruit within students such as the Church and Country long
for, andthus new generation is born, a youth which regards unity and harmony of
ourcountryand Church astop priorities.

Key Words: Catholic education and ethics, Planting and developing


christianvalues,Curriculum2013,Teachingmethods,Enthusiasticofthestudents,Gene
rationZ.
KATAPENGANTAR

AllahadalahSangMahaguruyangmemberikanteladanhidupsecarakonkret

lewat kehadiran-Nya dalam diri Yesus,Allahyang menjadi manusia.Teladan hidup

yang diberikan oleh-Nya adalah teladan hidup yang kekal yangdiperuntukkan bagi

semua orang, khususnya bagi penulis yang dengan sukarelamengikuti jalan-Nya

secara konsekuen. Teladan hidup oleh-Nya sangat

dirasakanolehpenulisdidalamseluruhhiduppenulis,khususnyaselamamengerjakantu

lisan ini. Penulis mengucap syukur atas segala penyertaan yang diberikan

olehAllahkepadapenulissehinggapenulisdiperkenankanuntukmenyelesaikantulisan

ini dengan baik. Tema pendidikan yang digarap oleh penulis merupakansalah satu

dari tugas mengajar Gereja yang diberikan oleh Allah untuk

membawasemuaorangpadakeselamatan.Melaluipengajaran,khususnyamelaluimata

pelajaranPendidikanAgamaKatolikdanBudiPekertiyangdilaksanakandisekolah-

sekolah Katolik maupun non Katolik, nilai-nilai kristiani

sebagaimanayangditeladankanolehSangMahaguruhendaknyaditanamkandandikem

bangkandalamrealitashidupmenggereja danbermasyarakat.

Berkat Allah yang tercurah dengan berlimpah ruah kepada penulis,

secarakonkretpenulisrasakandanalamimelaluitangan-

tangankasihyangtelahmembantu, mendampingi, menguatkan, dan meneguhkan

penulis selama prosespengerjaan tesis ini hingga pada penyelesaiannya. Maka itu,

pada kesempatan inipenulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah

berjasadalampenyelesaiantesisini.Ucapanterimakasihpenulissampaikankepada:

i
1. YangMuliaUskupKeuskupanAgungMerauke,Mgr.NicolausAdiSeputra,MSC

yangtelahmempercayakantugasbelajarkepadasayadiMagisterIlmuTeologi

-Universitas KatolikParahyangan-Bandung.

2. Dr. theol. Leonardus Samosir selaku pembimbing tunggal saya yang

telahmenyediakan waktu, pikiran, dan hati bagi saya selama proses

pengerjaantesisini.

3. KeduaOrangtuasayadankeduasaudarakandungsayayangtelahmendukung

saya melalui sapaan dan doa. Kalian adalah semangat hidup

dijalanpanggilan ini.

4. Prof. Dr. Ign. Bambang Sugiharto dan Dr. Ign. Eddy Putranto, selaku

dosenpenguji yang telah membantu meluruskan berbagai hal melalui kritik

dansarankepadasayademiperkembangandankebaikandaripenulisantesisini.

5. Pihak Universitas Katolik Parahyangan - Bandung yang melalui

programBeasiswa Tenaga Gerejawi (BTG) telah mengakomodir segala

keperluansaya demi terselesaikannya tugas belajar ini. Untuk itu, saya

ucapkan terimakasih kepada RP. CH Suryanugraha, OSC, mas F.X. Galih

Kurniawan, SHdanmbakMariaTeresiaSriP.

6. RP.FransiskusSamong,OSC,selakupengurusdiYayasanSalibSuciBandung

yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di SMAKatolikSt.

MariaIBandung.

7. Keluarga besar SMA Katolik St. Maria I Bandung, kepala sekolah,

bapakMarkus Sentot Sunardjo, S.Pd beserta jajarannya yang telah

memberikantempat dan perhatian kepada saya selama melakukan penelitian.

UcapanterimakasihjugasecarakhususdisampaikankepadabapakDominikusIra

n,

ii
S. Ag PAK dan bapak Didi Sunardi selaku guru pengampu mata

pelajaranPAK dan Budi Pekerti yang telah memberikan segala bantuan

kepada sayademi terselesaikannya penulisan tesis ini. Selain itu, ucapan

terima kasihjuga diberikan kepada para peserta didik yang menjadi subyek

penelitianselama kurang lebih 3 bulan. Jadilah yang terbaik bagi diri kalian,

keluargadan sesama.

8. YangMuliaUskupKeuskupanBandung,Mgr.AntoniusSubiantoBunjamin,

OSC beserta umat Keuskupan Bandung yang telah menerima

danmengajarkansayabagaimanacaramelayanidanberpastoralditengah-

tengahumat dieradigital.

9. Pihak Seminari Tinggi Fermentum yang bersedia memberikan segala

haluntukmelengkapisaya,baikdalamhaltempattinggal,makanandanminuman

maupun kebutuhan spiritualsayasebagaiseorang calon

imamselamaprosesformatio.TerimakasihsayahaturkankepadaRD.Bhanu,RD.

MartindanRD.Heriyangdengancaranyamasing-

masingtelahmembentuksayamenjadiseorangpribadiyanglebihmatangdalamm

enapaki panggilan Tuhan. Selain itu, ucapan terima kasih juga

diberikankepada con-frater Seminari Tinggi Fermentum yang telah

membantu sayaselama prosesstudimaupun formatio.

10. Con-frater Keuskupan Agung Merauke yang berada di Yogyakarta,

Malang,JayapuramaupundiMeraukeyangselalumendukungdanmenguatkansa

ya.

iii
11. Para senior yang tergabung dalam UNIO Keuskupan Agung Merauke,

yangdengan caranya masing-masing telah memberikan dukungan kepada

saya,baikdengan sapaanmaupun dalam doa.

12. RP. Tedjoworo, OSC dan RD. Kristiatmo yang telah membantu saya

dalamhalpenerbitantulisansayadiJurnalMelintassebagaisalahsatusyaratkelulu

san.

13. Rekan-rekanKomisiKerasulanKitabSuci(K3S)KeuskupanBandungtempat

saya berpastoral selama 1 tahun yang telah membantu dan mengajarisaya

tentang berbagai hal terkait pewartaan Kitab Suci kepada umat di eradigital.

14. SaudariDanielaHendrieteFloresaUgeyangsenantiasamemberikandukungan

kepada saya dalam sapaan dan doa yang selalu diucapkan. Semuadoa dan

dukungan yang diberikan takkan saya sia-siakan dalam

perjuanganmeraihimamat bagi kemuliaan Allah.

Akhir kata, saya menyadari masih banyak pihak-pihak yang tidak bisa

sayasebutkannamamerekasatupersatu.Namundemikian,sayamasihtetapmengingat

dan mendoakan kalian semua. Mohon maaf atas segala kekeliruan

dankesalahansayabagisemuapihak.Salamdandoadari sayauntukkaliansemua.

Bandung, Juni

2019Penulis

Emanuel da Santo Meo

Djogo2017861009

iv
DAFTARISI

Halaman
JudulHalaman
PersetujuanHalaman
PengesahanAbstrak
Abstract
KataPengantar………………...…………………………………………... i
DaftarIsi ………………………………………………………..…………. v
DaftarSingkatan…………………………..………………………………. ix
Bab1:Pendahuluan………………………………..……………………… 1
1.1LatarBelakangPenulisan……………………..……………..….. 1
1.2RumusanMasalah……………………...………………......……. 6
1.3PembatasanMasalah………………………...……...……...……. 10
1.4TujuanPenulisan…………………………..………………...…... 11
1.5MetodologiPenelitian …………………………..…...…………... 12
1.6SistematikaPenulisan ………………………..………...………... 15

Bab2:PandanganGerejaKatolikTentangPendidikanKatolik……..…...… 17
2.1PendidikanKristiani:ManurutKonsiliVatikanII……….……… 18
2.1.1HakAtasPendidikan……………………………………...... 20
2.1.2AsasPendidikan……………………………..…………..…. 22
2.1.3ParaPenanggungJawabPendidikan……...…………...….... 23
2.1.3.1Keluarga(OrangTua)………………………….…… 23
2.1.3.2SekolahdanGuru…………...…………………...….. 25
2.1.3.3Pemerintah…………………………………….....….. 27
2.1.4MetodePendidikanKristen…………………………...…..… 28
2.1.5PendidikanMoraldanKeagamaandiSekolah…………….... 30
2.2PendidikanKristiani:MenurutKomisiPendidikanKonferensi
WaligerejaIndonesia ………………………………..…………... 31
2.2.1SekolahKatolik…………………………..……………….. 31
2.2.1.1SekolahKatolikdanTugasPenyelamatanGereja .... 32

v
2.2.1.2 SekolahSebagaiPusatPembentukanManusia….… 33
2.2.1.3 SekolahKatolik:KomunitasKasihInjiliyangMewartakanKab
arGembira……………..………... 34
2.2.2 GuruKatolikdiSekolahSebagaiSaksiIman…………….. 37
2.2.2.1 Guru KatolikdalamGereja.................................................38
2.2.2.2 GuruKatolikSebagaiPendidik............................................39
2.2.2.3 KesaksiandalamHidupPribadi...........................................41
2.3Kesimpulan …………………………………….………………... 42

Bab3:PendidikanNilai-NilaiKristianiBagiGenerasiZ............................................45
3.1 GenerasiZ:Siapa Mereka?.......................................................................46
3.2 MengapadanBagaimanaMerekaBerbeda?..............................................49
3.3 Masalah-Masalah yangDihadapi.............................................................57
3.4 KemungkinanPendidikanNilaiKristianiKepadaGenerasiZ.....................62
3.4.1 PengertianNilai..............................................................................62
3.4.2 PendidikanNilai.............................................................................64
3.4.3 PandanganNilaiHidup Kristiani....................................................66
3.4.4 PendidikanNilaiKristianiBagi GenerasiZ......................................69
3.5 Kesimpulan.............................................................................................72

Bab 4: Penanaman Nilai-Nilai Kristiani Melalui Mata Pelajaran


PendidikanAgamaKatolikdanBudiPekertiDiSekolahMenengahAtas
KatolikSantaMaria IBandung....................................................................75
4.1 SekilasTentangMataPelajaranPendidikanAgamaKatolikdan
BudiPekerti……………………………….…………………….. 75
4.2 ProfilSekolahSMAKatolikSt.Maria IBandung ……...……..... 78
4.3 Penanaman Nilai-Nilai Kristiani Melalui Mata

PelajaranPendidikanAgamaKatolikdanBudiPekertiKurikulum2013…..81
4.3.1Pengertian Kurikulum2013…………………..……..……. 81
4.3.2 StandarKompetensiLulusanPendidikanMenengah ….….. 83
4.3.3 StandarIsiPendidikanMenengahAtas…………….……... 87
4.3.4 StandarProsesPendidikanMenengah ………...…..………. 88

vi
4.3.5 StandarPenilaianPendidikan………………..……………. 99
4.3.5.1PenilaianSikap …………………………..…...…… 99
4.3.5.2 PenilaianPengetahuan……………………..…..…. 103
4.3.5.3 PenilaianKeterampilan …………………..…...…... 105
4.3.6 KompetensiIntidanKompetensiDasarPendidikan Agama
KatolikdanBudiPekerti SMA/SMK……………….…...... 107
4.3.7 KeunggulanBagiPenanamanNilai-
NilaiKristianiMelaluiMataPelajaranPAKdanBudiPekertidi
SMAKatolikSt.
MariaIBandung………………………...………………… 113
4.3.8 HambatanBagiPenanamanNilai-
NilaiKristianiMelaluiMataPelajaranPAKdanBudiPekertidi
SMAKatolikSt.
MariaIBandung………………………..…………………. 115
4.3.9Kesimpulan …………………………..…...……………….. 120
4.4 KeunggulandanHambatanBagiPenanamandanPerkembanganNila
i-NilaiKristianiMelaluiMetodePengajaranMataPelajaran
PendidikanAgamaKatolikdanBudiPekerti ………………........ 122
4.5Kesimpulan…………………………………………..………….. 130

Bab5:TanggapanKritisdanMasukanBagiEfektivitasPenanamandanPertumbuhan
Nilai-Nilai Kristiani Melalui Mata

PelajaranPendidikanAgamaKatolikdanBudiPekertiKurikulum2013…...133
5.1ProsesPenilaianMenjadiProsesPendampingan………….…….. 135
5.2PemberianTugas……………...………..………………………... 138
5.3PembagianWaktu…………………..…………............................. 146
5.4PenguranganJamPertemuan……………………….……………. 150

Bab6:Penutup.......................................................................................................157

6.1Kesimpulan…….……………………………………..…..……... 157
6.2Rekomendasi …………………..………………...………………. 168
Lampiran1:Daftar Informan.................................................................................176
Lampiran 2:Pertanyaan Penelitian.......................................................................177
Lampiran3:Foto-FotoPenelitian...........................................................................180
vii
DaftarPustaka.......................................................................................................181

viii
DAFTARSINGKATAN

KitabSuci

1Ptr. :SuratPetrusyangPertama

Ef. :SuratRasulPauluskepadaJemaatdiEfesusKej.

: Kitab Kejadian

Mat :Injil Matius

Mrk :InjilMarkus

Mzm :Mazmur

Yoh. :InjilYohanes

DokumenGereja

AA :ApostolicamActuositatem,DekritTentangKerasulan Awam

CD :ChristusDominus,DekritTentangTugasKegembalaanParaUskup

DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Tentang Wahyu

IlahiEG : Evangelii Gaudium, Seruan Apostolik Paus

FransiskusEN : Evangeli Nuntiandi, Seruan Apostolik Paus Paulus

VIES :EcclesiamSuam, EnsiklikPausPaulusVI

FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus

IIGE :Gravissimum Educationis, PernyataanTentangPendidikan

Kristiani

GS :GaudiumetSpes,KonstitusiPastoralTentangGerejadiDuniaDewasa

Ini

KHK :Kitab Hukum Kanonik

ix
KVII :KonsiliVatikanII

LG :LumenGentium,KonstitusiDogmaTentangGereja

NA :NostraAetate,PernyataanTentangHubunganGerejadenganAgama-

AgamaBukan Kristiani

SC :SacrosanctumConcillium,Konstitusi LiturgiKudus

Lain-Lain

Art. :Artikel

Bdk. :Bandingkan

BK :BimbinganKonselingDokPen.

: Dokumentasi dan

PeneranganDPR :DewanPerwakilanRaky

at

Ed. :Editor

Hlm. :Halaman

Ibid. :Ibidem

Kan. :Kanon

KBBI :KamusBesarBahasa

IndonesiaKD : Kompetensi Dasar

KI :KompetensiInti

KIP : Kartu Indonesia

PintarKomDik. :KomisiPendidik

an

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan

PendidikanKWI : Konferensi Waligereja

IndonesiaNKRI : Negara Kesatuan Republik

IndonesiaPAK :Pendidikan Agama Katolik


x
Penerj. :Penerjemah

RI :RepublikIndonesia

SMA :SekolahMenengahAtas

SMP :SekolahMenengahPertama

St. :Santa

UU :Undang-Undang

UUD :Undang-UndangDasar

xi
BAB

1PENDAHULUA

1.1 LatarBelakangPenulisan

Pendidikan merupakan sarana yang paling utama untuk memberikan

responskonstruktif terhadap permasalahan kehidupan sehari-hari agar kualitas

kehidupanmanusiasemakinmeningkat.Menyadariakanpentingnyaposisistrategispen

didikan sebagai sarana memajukan peradaban bangsa, Undang-undang

Dasar1945mengamanatkankepadapemerintahagarmenyelenggarakansatusistempen

didikan nasional. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor

20Tahun2003tentangSistemPendidikanNasional,pemerintahtelahmenyelenggaraka

nsatusistempendidikannasional.MenurutUndang-undangtersebut tujuan

pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didikagar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa,berakhlakmulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,danmenjadiwarganegara

demokratis, sertabertanggungjawab.1

Salah satu cara untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa

sertamampu menjadi warga negara yang demokratis, yaitu melalui pendidikan

agama,khususnya pendidikan agama Katolik yang menjadi bahan kajian penulisan

ini.Pendidikan agama Katolik memiliki peran yang amat penting dalam

kehidupanumat kristen khususnya di sekolah-sekolah Katolik. Melalui pendidikan

agamasetiaporangdiupayakanagarmewujudkansuatukehidupanyangbermakna,

1
DirektoratJenderalPembelajarandanKemahasiswaanKementerianRiset,Teknologi,danPendidikanT
inggiRepublikIndonesia,
(2016),PendidikanAgamaKatolikUntukPerguruanTinggi,Jakarta:DirektoratJenderalPembelajarand
anKemahasiswaanKementerianRiset,hlm.iii.
1
2

damai dan bermartabat. Menyadari bahwa perannya amat penting bagi

kehidupanumatmanusia,makainternalisasinyadalamkehidupansetiappribadimenjad

isebuahkeniscayaan,yangditempuhmelaluipendidikan,baikpendidikandilingkungan

keluarga, sekolah maupunmasyarakat.

Pendidikan Agamadimaksudkan untuk membentuk pesertadidik

menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlakmulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika,

budipekerti,danmoralsebagaiperwujudandaripendidikanAgama.Peningkatanpotens

i spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-

nilaikeagamaandalamkehidupanindividualataupunkolektifkemasyarakatan.Pening

katan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasiberbagai

potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan

harkatdanmartabatnyasebagaimakhlukTuhan.PendidikanAgamaKatolikadalahusah

ayangdilakukansecaraterencanadanberkesinambungandalamrangkamengembangk

ankemampuanpesertadidikuntukmemperteguhimandanketakwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik,dengan tetap memperhatikan

penghormatan terhadap agama lain dalam hubungankerukunan antar umat

beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuannasional.

Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan,

ilmu)tidak selalumembuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi

kemampuan,keuletan dan keterampilan seseorang untuk mencerna dan

mengaplikasikan apayang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup

seseorang sukses

danbermutu.Demikianpuladalamkehidupanberagama.Orangtidakakanberiman
3

dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih

olehpergumulannya,bagaimanaiamenginterpretasikandanmengaplikasikanpengeta

huan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seseorang yang berimansejati

senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiranAllah

serta berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah dalam kehidupannya.Dengan

demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman,

pergumulaniman,penghayatanimandalamhidupnyata.Prosessemacaminidiharapkan

semakinmemperteguhdan mendewasakaniman peserta didik.

Dengandemikianprestasiakademisyangdicapai,bukansajapersoalanformalitasn

ilaiyangdiperolehdarihasilbelajaryangdinilaidiataskertas,melainkan lebih dari pada

itu, yakni pendidikan agama Katolik di sekolah-sekolahKatolik mampu

menerapkan cara pendidikan Katolik dalam kehidupan belajar danmengajar antara

para murid, guru, orang tua, Pastor dan kepala sekolah. Dalamlingkungan yang

saling menunjang, para guru membagikan ilmu dan mendidikmereka agar para

pelajar menjadi semakin terdorong untuk mencapai prestasisebaik-baiknya, sambil

terus bertumbuh di dalam iman dan kecintaan merekakepada Kristus dan Gereja

Katolik. Dengan demikian, pendidikan agama

Katoliktidakhanyamenjadisuatuformalitasnamundapatbergunadanmembangunsem

angatuntukmeningkatkankualitaspendidikanKatolikdisekolah-sekolahKatolikserta

diaplikasikandalam kehidupanbermasyarakat.

Karenabegitubesarperansekolah-sekolahKatoliksebagailadangpenanaman dan

pertumbuhan nilai-nilai kristiani, maka Gereja Katolik KeuskupanBandung

melalui Sinode yang diselenggarakan dalam tiga tahap sidang, yakni

PraSinode1(29-31Mei2015),PraSinode2(11-13September2015)danSinode
4

(20-22 November 2015)2yang menelurkan berbagai hasil keputusan dan

salahsatunya ialah terkait dengan pentingnya penanaman nilai-nilai kristiani

melaluimata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) dan Budi Pekerti di

sekolah-

sekolahKatolikKeuskupanBandung.3Bunyidaripointyangdimaksudkanialah:4

“Dalam hal pendidikan Katolik, Umat Keuskupan Bandung

memandangpentingpendidikanmoral,agama,budipekerti,tatakrama,danetik

ayang

hendaknya dijadikanfokus.”

Sinode mengajak setiap umat Katolik untuk senantiasa bekerja sama

dalammengembangkan kepedulian terhadap peran serta sekolah-sekolah Katolik

sebagailadang penanaman dan pertumbuhan nilai-nilai Kristiani. Dengan dialog

dan kerjasama yang terus digalakan maka terciptalah pribadi-pribadi yang bernilai

luhurkristiani, terutama cinta kasih dan keadilan. 5Nilai-nilai kristiani tersebut

dapatditanamkan sejak dini di dalam keluarga maupun pendidikan formal

Katolik.6Lembaga Pendidikan formal Katolik atau sekolah-sekolah Katolik

kiranya jugamenjadi tempat yang berbelas kasih dan berkualitas dan fokus bagi

penanamannilai-nilai moral, agama, budi pekerti, tatakrama dan etika agar mampu

bekerjasama denganbanyak orangdan lembaga-lembaga secara berkelanjutan.7

Namun dalam perkembangan dunia zaman ini, peran serta mata

pelajaranPAK dan Budi Pekerti sebagai salah satu sarana penerusan tradisi Gereja

kepadapara peserta didik semakin mengalami degradasi bahkan dipandang hanya

sebagaiformalitasbelaka.Selainitu,takjarangpulapenanamannilai-nilaikristiani

2
HasilSinodeKeuskupanBandung,Sehati, SejiwaBerbagiSukacita,hlm. 4.
3
Ibid.,hlm.62-65.
4
Ibid.,hlm.50.
5
Ibid.,hlm.36-37.
6
DekritKonsiliVatikanII,GravissiumEducationis(GE), no. 6.
7
HasilSinodeKeuskupanBandung,hlm.15.
5

melalui mata pelajaran PAK dan Budi Pekerti di sekolah-sekolah Katolik

terasakurangsehinggadapatmenyebabkanberbagaikekerasanmaupuntindakan-

tindakan tak bermoral dari para murid kepada gurunya ataupun

sebaliknya.8Matapelajaran PAK dan Budi Pekerti terasa kurang diminati dan

terkesan

disepelekandalamprosespembelajaran.Halinidapatdiukurmelaluikelalaiandalamme

ngerjakan pekerjaan rumah yang diberikan. Apabila dalam satu hari terdapatdua

tugas dengan dua mata pelajaran yang berbeda, katakan saja mata

pelajaranPAKdanBudiPekertidanMatematika,makayangdiutamakanuntukmengerj

akannya, yaitu tugas mata pelajaran Matematika. Sedangkan tugas matapelajaran

PAK dan Budi Pekertidikerjakan secara asal-asalan atau menyontekdari

tugastemannya, bahkanadayangtidakmengerjakannyasama sekali.9

Sebagaigeraktanggapataspersoalanyangseringterjadidalamduniapendidikan,

khususnya di dalam mata pelajaran PAK dan Budi Pekerti,

penulisberusahamenganalisaberbagaiaspekyangterkaitdengansistempendidikanaga

ma Katolik khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Santa MariaI

Bandung. Aspek-aspek yang terkait tersebut, antara lain: pertama: Ajaran

Gerejatentang pendidikan Katolik; kedua: Karakteristik anak-anak kelas X dan XI

yangtergolong dalam Generasi Z; ketiga: Kurikulum 2013 yang menjadi dasar

bagipengembangan pendidikan di sekolah tersebut; keempat: metode pengajaran,

dankelima:antusiasmesiswadalammengikutimatapelajaranPAKdanBudiPekerti.

Maka dari itu, melalui kelima aspek di atas kiranya tugas Gereja

sebagaipengajardanpenjagatradisiiman,khususnyamelaluimatapelajaranPAKdan

8
Murid Tantang Guru, Hantam Pakai Kursi hingga Satu Nyawa Melayang; Tribun
Jabar.Com,Kamis,08 Maret2018.Diakses padahariKamis 22 November2018.
9
Hasil wawancara dengan seorang bapak berinisial DS, selaku salah satu guru pengampu
matapelajaran PAK dan Budi Pekerti di SMA Katolik St. Maria I, Bandung pada hari Senin, 14
Januari2019,Pkl.10.00-11.00WIB.
6

BudiPekertisungguh-

sungguhmenjadiladangbagipenanamandanperkembangannilai-

nilaikristianidisekolah-

sekolahKatolikKeuskupanBandungagarterciptalahperdamaiandalamrealitaskemaje

mukanGerejaKeuskupanBandung.Dengandemikian, pendidikan agamaKatolik

tidak

lagimenjadisebuah“isapanjempol”melainkanmemilikiperanyangbesarbagiperkemb

angan Gereja dan pewartaan nilai-nilai kristiani di tengah

kemajemukandankesesuaiannyadengancita-citayang

diharapkanberdasarkanhasilsinodeGerejalokalKeuskupanBandungdanGerejaUniv

ersalsertaKementrianPendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia.

1.2 RumusanMasalah

Dalam latar belakang yang telah dibahas di atas, terdapat beberapa

masalahberdasarkanlatarbelakangyangtelahdikemukakanyangkemudianmenjadiup

ayapencapaiandaripenulisantesisini.Masalah-masalahyangditemukanantaralain:

Pertama, Kurikulum 2013 sebagai landasan dasar bagi proses

pembelajaranPendidikan Agama Katolik di SMA Katolik St. Maria I, Bandung.

Berdasarkanhasil bincang-bincang dengan bapak Didi Sunardi dan bapak

Dominikus Iran, S.Ag PAK selaku guru pengampu mata pelajaran PAK dan Budi

Pekerti,10merekamenyapaikan hal yang serupa, yakni terkait dengan sistem kerja

Kurikulum 2013yang serasa lebih mementingkan pengetahuan dibandingkan

dengan penanamannilai-nilai melalui mata pelajaranPAK dan Budi Pekerti.

Melalui

kompetensidasardansistempenilaianyangdiberlakukanpadaKurikulum2013sertawa

ktu

10
Hasilbincang-
bincangdenganbapakDSdanbapakDI,padahariSelasa,14Desember2018,Pkl.10.00Wib.
7

yangdiberikanterasakurangbagipenanamannilai-

nilaikristiani.DalamKurikulum2013terdapatempatkriteriapenilaianyangdirumuska

ndalamKompetensi Inti (KI) untuk setiap Kompetensi Dasar (KD), yaitu aspek

afektif(sikap spiritual, KI-1 dan sikap sosial, KI-2), aspek kognitif (KI-3), dan

aspekpsikomotorik (KI-4). Keempat kriteria penilaian dalam Kurikulum 2013 ini

yanglebih menonjol ialah aspek kognitif yang dapat dilihat secara real melalui

nilaiyang diperoleh dalam mengerjakan soal-soal ulangan maupun ujian. Untuk

aspekpsikomotorik, biasanya berupa tugas-tugas yang dikerjakan dalam bentuk

refleksi,doa dan sebagainya. Sedangkan penilaian terhadap aspek afektif masih

menjadipersoalantersendiri dalam pencapaiannya.

Kedua, usaha penanaman nilai-nilai kristiani melalui mata pelajaran PAK

danBudi Pekerti dirasa kurang efisien karena antusias para peserta didik yang

dirasakurang. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya, ialah

faktor“kalah saing” dengan ilmu-ilmu pengetahuan kontemporer, yang lebih

menarikdan lebih menjamin kualitas hidup mereka ke depannya. Perubahan

zaman

yangsemakinmoderndaninstandenganberbagaiperkembanganduniadanilmupengeta

huan merupakan suatu bentuk kemajuan yang membantu manusia, namundi sisi

lain dapat merusak moral manusia itu sendiri. Perkembangan dalam

ilmupengetahuan kontemporer membuat manusia semakin meninggalkan Tuhan

danmenyepelekannya.HalinipundirasakanjugadiSMAKatolikSt.MariaI,Bandung

dalam hal menyepelekan pelajaran PAK dan Budi Pekerti. Mereka

lebihtertarikdenganperkembanganilmupengetahuankontemporeryanglebihmenjam

in kualitas hidup mereka ke depannya. Pendidikan agama terasa

tidakpentingkarena tidakdapatmenjaminkesuksesanhidupmereka ke depannya.


8

Ketiga, kurangnya peran serta mata pelajaran PAK dan Budi Pekerti

sebagaisarana bagi Gereja untuk menjalankan tugasnya sebagai pengajar

pendidikan

imanKatolik.SalahsatutugasGerejadalamtigatugasyangdiembannya,yaitumenjalan

kanfungsipengajaran.Gerejahendaknyamenggunakansaranamatapelajaran PAK

dan Budi Pekerti, khususnya di sekolah-sekolah Katolik di bawahlindungan

yayasan keuskupan untuk menanamkan nilai-nilai kekristenan agar

parapesertadidiksemakinmengetahuidanmenghayatiimanmerekaakanYesusKristus

. Maka melalui mata pelajaran PAK dan Budi Pekerti hendaknya diarahkanuntuk

mendidik hati dan pikiran dalam nilai-nilai manusiawi dan keagamaan,dengan

mendidiknya untuk berdialog, untuk perdamaian dan hubungan

pribadiberdasarkanajaran Gereja.11

Keempat, karakteristik peserta didik kelas X dan XI yang tergolong

dalamGenerasi Z yang menjadi subjek penelitian penulis. Perumusan Kurikulum

2013hendaknya juga memperhatikan karakteristik anak-anak muda yang hidup

padazamanini.Perumusankurikulumtersebuttanpamemperhatikankarakteristikpeser

tadidikzamaninitentuakanmenghambatbagipenanamandanperkembangannilai-

nilaikristianimelaluimatapelajaranPAKdan BudiPekerti.

Dari keempat rumusan masalah di atas, maka terindikasi adanya

berbagaipersoalan yang dihadapi bagi penanaman dan pengembangan nilai-nilai

kristianimelaluimatapelajaranPAKdanBudiPekertiKurikulum2013kepadaparapese

rta didik. Untuk itu, muncul beberapa pertanyaan yang perlu digali

untukmencapaitujuanpenulisanini.Pertanyaan-

pertanyaantersebut,antaralain:ApakahmelaluimatapelajaranPAKdanBudiPekertiK

urikulum2013dapat

11
KomisiPendidikanKonferensiWaligerejaIndonesia,
(1991),AjarandanPedomanGerejaTentangPendidikan Katolik,Jakarta:PT.Grasindo,hlm.23.
9

memberikanpenanamandanpengembangannilai-

nilaikristianikepadaparapesertadidik?Kalauya,apakeunggulannya?

Kalautidak,apahambatan-hambatannya? Apa metode yang tepat bagi penanaman

dan perkembangan nilai-nilai kristiani melalui mata pelajaran PAK dan Budi

Pekerti kepada peserta didikyangtergolongdalamgenerasiZ?

Apasolusiyangdapatdiberikanbagiperkembangan mata pelajaran PAK dan Budi

Pekerti Kurikulum 2013 sebagailadangbagipenanamandanpengembangannilai-

nilaikristianikepadaparapeserta didik generasi Z?

Merujukpadabeberapapertanyaandiatas,penulisberusahauntukmembuktikanad

anyakeunggulandanhambatandidalammatapelajaranPAKdan Budi Pekerti

Kurikulum 2013 sebagai ladang penanaman nilai-nilai kristianikepada para

peserta didik yang tergolong dalam generasi Z. Setelah membuktikanadanya

hambatan dan keunggulannya, penulis memberikan beberapa solusi terkaitdengan

hambatan-hambatan yang ditemukan agar proses pembentukan

karakterberdasarkannilai-

nilaikristianidapatterwujud.Selainitu,penulisjugamenghimbau kepada Gereja agar

memberikan perhatian yang cukup kepada

matapelajaranPAKdanBudiPekerti,karenamatapelajaraninidapatdigunakansebagai

sarana untuk menjaga tradisi iman Gereja. Melalui mata pelajaran ini,iman

kristianihendaknyaditeruskan dan dijagakeasliannyasambilbercerminpada situasi

real kehidupan zaman ini agar iman kekatolikan terus tetap eksisdalamperubahan

zaman.
10

1.3 PembatasanMasalah

Tesisinibertemakan“PendidikanAgamaKatolik”.Judulyangdiangkatdalam

tulisan ini, ialah “Problematik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolikdan

Budi Pekerti Sebagai Ladang Bagi Penanaman dan Perkembangan Nilai-Nilai

Kristiani.” Tesis ini berisikan peran serta mata pelajaran PAK dan

BudiPekertibagipenanamandanperkembangannilai-

nilaikristiani.Peransertatersebut akan dilihat dari tiga aspek penelitian, yakni

karakteristik Generasi Z,Kurikulum 2013, metode pengajaran dan antusias para

siswa dalam mengikutimata pelajaranPAKdanBudi Pekerti.

Maka itu, demi tercapainya tujuan penulisan ini, maka ada beberapa hal

yangperlu diperhatikan dalam proses penulisan tersebut, yakni batas-batas

penulisan,sumber-sumber yang tersedia dan terjangkau, serta waktu yang

diperlukan dalampenyelesaian tulisan ini.12Penulis membatasi lokasi penelitian

untuk memperolehberbagai data penelitian di satu sekolah Katolik Keuskupan

Bandung. Pemilihansatusekolahinidimaksudkansebagai modeluntuk

melihatbetapapentingnyamata pelajaran PAK dan Budi Pekerti bagi penanaman

dan perkembangan nilai-nilaikristiani.Sekolahyang

dimaksudialahSekolahMenengahAtasKatolikSanta Maria 1, Bandung. Usia yang

dipilih adalah peserta didik yang duduk dibangkukelasXdan XI

SMAyangtergolongdalam Generasi Z.

Pemilihan lokasi dan usia penelitian ini berdasarkan pertimbangan daya

nalardan daya cerap seorang anak terkait dengan pemahaman akan nilai-nilai

kristiani.Makaitu,informanyangdiajukandalampenelitiangunamenyukseskantulisan

ini,ialahparagurumatapelajaranPAKdanBudiPekertidansiswa/iSMAyang

12
BambangRuditodanMeliaFamiola,(2013),SocialMapping,Bandung:RekayasaSains,hlm.163.
11

akanmenjadipioner-pionerbagipenghayatandanpenghidupannilai-nilaikristiani di

kemudian hari. Waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

tulisaninikuranglebihdilaksanakanselamasetahunterhitungdimulaidariawalperkulia

hansemester tiga Magister Ilmu Teologi.

Berdasarkandata-

datayangdiperolehdaripenelitiantersebutdiharapkandapatmenghasilkansuatukeben

aranyangotentikterkaitdenganperansertasekolah-sekolah Katolik Keuskupan

Bandung bagi penanaman dan perkembangannilai-nilaikristianimelalui mata

pelajaranPAKdanBudi Pekerti

1.4 TujuanPenulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka terdapat beberapa tujuan

daripenulisantesisini, antaralain:

1. Memberikan pemahaman tentang ajaran Gereja Katolik terkait

pentingnyamata pelajaran PAK dan Budi Pekerti sebagai ladang bagi

penanaman danpertumbuhannilai-nilai Kristiani.

2. Memberikan pemahaman tentang karakteristik Generasi Z yang

merupakankarakteristikpara pesertadidikdi bangkukelasXdan XI.

3. Menguraikandanmenganalisapenanamandanpertumbuhannilai-nilaikristiani di

Sekolah MenengahAtasKatolik St. Maria I Bandung melaluimata pelajaran

PAK dan Budi Pekerti serta hambatan dan keunggulannyaberdasarkan tiga

aspek penelitian, yakni kurikulum, metode pengajaran

danantusiasparapesertadidik.

4. Memberikan tanggapan kritis dan masukan bagi efektivitas penanaman

danpertumbuhannilai-nilaikristianimelaluimatapelajaranPAKdanBudi
12

PekertidiSMAKatolikSt.MariaIBandungberdasarkanpenilaiankurikulum,me

todepengajarandan antusiasparapeserta didik.

1.5 MetodologiPenelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengggunakan metode

penelitiankualitatif.Penelitiankualitatifdipahami sebagaipenelitianyang

menekankanhal yang terpenting dalam suatu hal atau suatu kejadian. Dalam

penelitian ini,penulis tidak hanya mengamati hal fisik yang tampak dalam

realitas tersebutnamun lebih dari pada itu penulis berusaha mencari makna dari

segala

realitasyangtampak.Dalampenelitianinijugamemperhatikanadanyapelaku,kejadia

n, tempat, serta waktu pelaksanaannya.13Dengan pemahaman yang samanamun

dengan ungkapan berbeda, David Hustler, mengartikan etnografi sebagai“tulisan

masyarakat”(writing aboutpeople),yang mengungkapkan berbagaifenomena

yang terjadi dalam perilaku kehidupan sosial masyarakat,

sekaligusmenyingkapkan makna di balik perilaku yang terjadi dalam budaya

atau punkelompoksosialtersebut.14

Dalam tulisan ini, fenomena yang diteliti berkaitan dengan efektivitas

matapelajaran PAK danBudiPekertiterkait penanaman nilai-nilai kristiani

kepadaparapeserta didik. Denganmetodeini, penulis inginmelihat, merasakan

danmengalamisecaralangsungprosesbelajarmengajarselamajampelajaranberlangsu

ng,antusiasparapesertadidikdanmetodepengajaran,serta

13
V. Wiratna Sujarweni, (2014), Metodologi Penelitian, Lengkap, Praktis dan Mudah
Dipahami,Yogyakarta: Pustakabaru Press, hlm. 22. Bdk. Djma’an Satori dan Aan Komariah,
(2014), MetodePenelitian Kualitatif,Bandung:Alfabeta,hlm.22-23.
14
Bridget Somekh and Cathy Lewin (ed), (2005), Research Methods in Social Sciences,
London:Sage Publication,hlm.16.
13

ketersediaannya bahan ajar bagi peserta didik. Semuanya ini dimaksudkan

agarpenulismemperolehdata yangvalidbagiperkembangan tulisanini.

Di dalam metode etnografi sendiri terdapat dua cara yang dilakukan,

yakniobservasidanwawancara.Denganmenggunakanteknikobservasipartisipasi,pen

ulis mencoba untuk terlibat secara aktif dan penuh selama kegiatan

belajarmengajar berlangsung. Melalui pengamatan atas fenomena yang terjadi,

penulisingin melihat sejauh mana kesiapan guru maupun murid untuk

menyampaikanmateridan menerimamateridansejauh manabahan ajar

tersebutberpengaruhbagiperkembanganparamuriddan bagipenanaman nilai-

nilaikristiani.

Selama proses ini, penulis menempatkan diri sebagai insider yang

mengenalsecarabaiksuasanadantempatsertamengalamisecaralangsungprosespembe

lajarantersebut.15Penulismencobauntukmelihat,merasakandanmenganalisa

kegiatan tersebut dengan seluruh indra dan hal tersebut

diperkuatdenganwawancarayangdilakukanolehpenulisdenganparainformanuntukm

emperolehdatayangakurat bagikebenaran tulisanini.

Untuk menemukan makna terdalam secara obyektif, teknik wawancara

adalahjalan yang ditempuh. Wawancara akan dilakukan kepada para guru

pengampumatapelajaranPAKdanBudiPekertisebagaipilar-

pilarutamauntukmenanamkan dan mengembangkan iman kristiani bagi para

peserta didik. Selainpara pendidik, wawancara juga akan dilakukan kepada para

peserta didik sebagaipilar utama bagi penanaman dan perkembangan nilai-nilai

kristiani itu sendiri.Dengan demikian diharapkan data yang diperoleh benar-benar

berdasarkan faktarealyangterjadi di lapangan.

15
Djma’anSatoridanAanKomaria,Metode…,hlm.115.
14

Selain itu dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran dari data-data

yangtelah dikumpulkan, maka melalui metode wawancara dan fokus grup ini,

penulismencoba menyamakan persepsi, menganalisa data-data yang telah

diperoleh agarsemakin mempertajam maksud dan tujuan dari penulisan ini. Dalam

proses

FGDini,informanpertamayangakandiwawancaraiialahgurupengampumatapelajara

n PAK dan Budi Pekerti. Selama proses wawancara tersebut, penulis

akanmenyampaikan maksud dan tujuan dari wawancara tersebut serta

mengajukanbeberapa pertanyaan yang telah disiapkan oleh penulis. Data-data

yang diperolehakan dicatat dalam catatan kecil. Untuk semakin mempertajam

kebenaran

datayangdiperoleh,langkahberikutnya,penulisakanmewawancaraiparapesertadidik

untukmelihatefektivitasterkaitbahanyangdiajarkan.Dayatangkapterhadap bahan

dan penguasaan akan materi yang disampaikan merupakan fokuswawancara

terhadap para peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskanide dan

semakin memperdalam berbagai data yang telah diperoleh selama

prosesobservasidan juga wawancarayangtelahdilakukan sebelumnya.16

Langkahterakhiradalahanalisadata-

datayangtelahterklasifikasikantersebutuntukmengungkapkankebenarandata.Semua

metodedanteknikpenelitian di atas dilakukan demi mendapatkan pemahaman yang

sempurna akankebenaranide-ideyangtelah dikajidemi perkembangantulisan ini.

16
Djma’anSatoridanAanKomaria,Metode…,hlm.136.
15

1.6 SistematikaPenulisan

Tesis ini akan dibagi dalam enam bab. Bab I dan VI adalah bab

pendahuluandan bab penutup. Sedangkan empat bab lainnya merupakan isi karya

tulis. Untukitumasing-masingbabakanmembahaspokok-

pokoktersendiriyangsecarasistematisdibagi sebagai berikut:

BabPertamakaryatulisinimerupakanBabPendahuluan,yangmenjelaskanlatar

belakang,perumusanmasalah,pembatasanmasalah,tujuanpenulisan,

metodologipenelitian,dan sitematikapenulisanuntuk menjelaskanstrukturpenulisan

karyatulisini.

Pada Bab Kedua, berisi pemahaman tentang ajaran Gereja Katolik

terkaitPendidikanAgamaKatoliksebagailadang

bagipenanamandanpertumbuhannilai-nilaiKristiani.

PadaBabKetiga,berisitentangkarakteristikGenerasiZyangadalahkarakteristikp

arapesertadidikkelasXdanXIbesertakeunggulandanhambatanbagi penanaman

nilai-nilai kristiani melalui mata pelajaran PAK dan Budi

Pekerti.PadaBabKeempat,berisitentanguraiandananalisabagipenanamandanperke

mbangannilai-

nilaikristianidiSMAKatolikSt.MariaIBandungmelaluimatapelajaranPAKdanBudiP

ekertisertahambatandankeunggulannyaberdasarkantigaaspekpenelitian,yaknikurik

ulum,metodepengajarandan

antusiasparapeserta didik.

PadaBabKelima,berisitanggapankritisdanmasukanbagiefektivitaspenanaman

dan pertumbuhan nilai-nilai kristiani melalui mata pelajaran PAK

danBudiPekertidiSMAKatolikSt.MariaIBandungberdasarkanpenilaiankurikulum,

metodepengajaran danantusiasparapeserta didik.


16

Pada Bab Keenam, yakni Penutup. Penulis memberikan kesimpulan

danrekomendasi atas pembahasan ini. Kesimpulan dan rekomendasi ini

berdasarkantiga hal pokok penelitian, yaitu kurikulum 2013, metode pengajaran

dan antusiaspara pesertadidikyangbersesuaiandengan judulkaryatulisini.

Anda mungkin juga menyukai