Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

A DENGAN DIAGNOSA HALUSINASI


PENDENGARAN DI RUANG NAKULA RSJD dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun Oleh:
Nita Aulia Habsari
18032

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI


SRAGEN JAWA TENGAH
2021
Ruang nakula tanggal dirawat 22 Januari 2021
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.A (L) Tanggal Pengkajian :02 februari 2021
Umur : 29 Tahun RM No. :
Informan : Pasien
II. ALASAN MASUK
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan bahwa dirumah mendengar bisikan yang
menyuruh berbuat negatif lalu pasien mengamuk dan membanting gelas ketika klien
sedang melamun dan pasien merasa takut dan terganggu oleh suara itu.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Pasien mengatakan belum pernah dibawa ke RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta
dengan keluhan yang sama
2. Pengobatan Sebelumnya
Pasien mengatakan untuk pengobatan pasien datang ke klinik sebanyak 2 kalidan
belum pernah dirawat di RSJD dr. Arif Zainudin Trauma
Pasien mengatakan tidak mengalami trauma
a. Aniaya Fisik
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik
b. Aniaya Seksual
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual
c. Penolakan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan dalam keluarga ataupun
di lingkungan rumahnya
d. Kekerasan dalam keluarga
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan Kriminal
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan kriminal
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan anggota di keluarganya tidak mengalami gangguan jiwa seperti
dirinya
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan dulu pernah diselingkuhi pacarnya
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/80, S: 36,0 C, N: 82x/ menit, RR: 22x/menit
Ukur : TB: 165 cm BB: 64 kg
Keluhan fisik :
Pasien mengatakan kepalanya pusing dan ada luka di kaki seperti nanah kurang
menjaga kebersihan kaki
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan :
1. : Perempuan 6. : Tinggal serumah
meninggal

7. : Pasien
2. :Laki Laki meninggal

3. : Laki-laki

4. : Perempuan

5. : Menikah
Pasien mengatakan simbah dari ayah sudah meninggal, simbah dari ibu masih ada
semua, saudara bapak ada 5, saudara dari ibu ada 5, dan pasien mengatakan anak
pertama dari 2 bersaudara dan tinggal bersama kedua orang tua.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukai dan mensyukuri seluruh anggota tubuh yang
dimilikinya
b. Identitas
Pasien mengetahui dirinya sebagai anak perempuan, dulu pernah sekolah dan
bekerja. Pasien mengetahui penyakitnya saat ini
c. Peran
Pasien mengatakan berperan sebagai anak perempuan pertama yang membantu
ibunya untuk membersihkan rumah, mencuci piring, dan mencuci baju,
memasak
d. Ideal Diri
Pasien ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa hidup seperti orang lain dan
bisa kumpul bersama keluarga
e. Harga Diri
Pasien mengatakan percaya diri terhadap kondisinya yang seperti ini
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Pasien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup
pasien adalah ibu dan bapak. Ketika berada di RSJ pasien mempunyai sahabat
yaitu Tn. T
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :Pasien mengatakan
mengikuti kerja bakti di desanya dan mengikuti lomba 17 agustus.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
karena memiliki sifat pendiam
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
-Pasien mengatakan menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa
-Pasien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan jarang shalat waktu dan mengaji
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
- Pasien mengatakan mandi 2x sehari dan gosok gigi serta kramas pada hari sabtu
dan minggu
- Pasien tampak rambutnya tidak ada ketombe, gigi bersih, tidak bau badan
2. Pembicaraan
Pasien saat berbicara terkadang lambat dan terkadang cepat tanggap klien harus
ditanya terlebih dahulu baru mulai bicara.
3. Aktivitas motorik
Pasien tidak mengalami tremor, tampak lesu dan terkadang kurang semangat
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan merasa sedih, khawatir ingin cepat pulang
5. Afek
Pasien bila tidak diajak berbicara wajah datar, bila diajak bicara yang lucu ikut
tertawa
6. Interaksi selama wawancara
Saat berbicara pasien mendengarkan dan kontak mata dengan orang yang
menanyainya
7. Persepsi
-Pasien mengatakan mendengar suara-suara perkataan yang kotor, suara terdengar
ketika melamun sendirian pada jam 12 siang dan jam 6 sore. Pasien mengatakan
merasa takut dan terganggu.
-Pasien tampak melamun
-Pasien tampak menutup telinga
8. Proses pikir
Pasien saat berbicara terkadang lambat dan terkadang cepat tanggap
9. Isi pikir
Pasien mengatakan takut saat mendengar suara-suara perkataan yang kotor
10. Tingkat kesadaran
Pasien bisa mengenal waktu, mampu menghafal orang dan namanya .Pasien
mengetahui bahwa sekarang sedang berada di rumah sakit jiwa
11. Memori
Pasien mempunyai gangguan daya ingat jangka panjang karena pasien tidak ingat
kapan terakhir masuk RSJ
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dan berhitung ketika ditanya tentang pembagian dan
penjumlahan jawabannya pasien sesuai dengan yang ditanyakan
13. Kemampuan penilaian
Ketika pasien diberikan pilihan lebih baik tidur di tempat tidur atau tidur di kursi
panjang pasien memilih tidur di tempat tidur, ketika disuruh pilih minum obat
sebelum makan apa sesudah makan pasien menjawab minum obat sesudah makan
14. Daya tilik diri
Pasien menyadari bahwa pasien sedang menjalani pengobatan dan pasien tidak
mengingkari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien mengatakan makan 3x sehari dan bisa makan sendiri tanpa bantuan dari
orang lain
2. BAB / BAK
Pasien mengatakan bisa BAB/BAK sendiri tanpa bantuan dari orang lain
3. Mandi
Pasien mengatakan bisa mandi sendiri tanpa bantuan dari orang lain
4. Bepakaian / berhias
Pasien mengatakan bisa berpakaian sendiri tanpa bantuan dari orang lain dan klien
mengatakan tidak suka berdandan
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur pagi dan siang sekitar setengah jam
Pasien mengatakan tidur malam jam 8 sampai jam 5
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan baru meminum obat ketika ada anjuran dari dokter atau perawat
dan klien mengatakan minum obat 2x sehari setiap jam 05.00 pagi dan jam 6 sore
7. Pemeliharaan kesehatan
Saat di rumah sakit jiwa pasien meminum obat secara teratur sehari 2x dan saat
dirumah pasien hanya mendatangi klinik
8. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan ketika di rumah mempersiapkan makanan, mencuci baju sendiri,
bersih-bersih rumah
9. Kegiatan di luar rumah
Pasien mengatakan jarang untuk berbelanja diwarung atau ditoko dan alat
transportasi klien adalah sepeda motor karena pasien bekerja
VIII. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan ketika muncul suara-suara yang kotor klien menghindar
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan kelompok, lingkungan,
pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit jiwa yang dideritanya

Analisa Data
Data Masalah
Data Subyektif : Gangguan persepsi sensori halusinasi:
-Pasien mengatakan mendengar suara- pendengaran
suara perkataan yang kotor, suara
terdengar ketika melamun sendirian pada
jam 12 siang dan jam 6 sore. Pasien
mengatakan merasa takut dan terganggu.
Data Obyektif :
-Pasien tampak melamun
-Pasien tampak menutup telinga

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : F.20.3 hall
Terapi Medik :
- Trihexyphenidil 2x2 mg
- Chlorpromazine 1X1 mg
- Risperizone 2X2 mg
- Amlodipine 1X1 mg
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Resiko menciderai diri sendiri,


Orang lain dan lingkungan

Gangguan persepsi sensori: Halusinasi

Isolasi sosial menarik diri

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori halusinasi: pendengaran

Surakarta, 02 januari 2021

Mahasiswa

Nita Aulia Habsari

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
Di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta
Nama Klien : Tn.A No CM :-
Dx. Medis : F.20.3 hall Ruang : Nakula
Hari/ Diagnosa Perencanaan
Tgl Keperawatan
Tujuan Kriteria Intervensi
Evaluasi
selasa, Gangguan Pasien mampu Setelah SP 1 Pasien:
02-1-21 persepsi mengontrol dilakukan 4x 1. Membina hubungan
sensori halusinasi sesuai pertemuan saling percaya
halusinasi: strategi diharapkan 2. Mendiskusikan
pendengaran pelaksanaan pasien mampu dengan pasien isi
tindakan mengontrol halusinasi, frekuensi,
keperawatan halusinasinya situasi pencetus,
dengan cara : perasaan dan proses
1.Mengenal terjadinya halusinasi
halusinasi dan 3. Melatih pasien cara
Menghardik menghardik
halusinasi halusinasi
2.Minum obat 4. Menganjurkan pasien
secara teratur memasukkan
3.Bercakap- kedalam jadwal
cakap harian
4.Melakukan
aktivitas SP 2 Pasien :
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian menghardik
halusinasi
2. Menjelaskan 6 benar
tentang obat (jenis,
guna, dosis,
frekuensi, cara, dan
kontinuitas minum
obat).
3. Melatih cara
memberikan minum
obat
4. Menganjurkan
pasien memasukkan
kedalam jadwal
harian

SP 3 Pasien :
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian menghardik
halusinasi dan
minum obat secara
teratur
2. Melatih mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap-cakap
3. Menganjurkan
pasien memasukkan
kedalam jadwal
harian

SP 4 Pasien :
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian
menghardik
halusinasi, minum
obat secara teratur
dan bercakap-cakap
2. Melatih mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
rutin harian
3. Menganjurkan pasien
memasukkan
kedalam jadwal
harian

Surakarta, 26 januari 2021

Praktikan,

(Nita Aulia Habsari)

NIM: 18032

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta
Nama Klien : Tn. A No CM : -
Dx. Medis : F.20.3 hall Ruang : Nakula
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
Selasa Gangguan DS: S : Pasien
02-2-21 persepsi -Pasien mengatakan mengatakan senang
sensori mendengar suara-suara diajarkan Nita
halusinasi: perkataan yang kotor, suara O:
pendengaran terdengar ketika melamun - Pasien percaya
sendirian pada jam 13siang pada perawat
dan jam 6 sore. Pasien - Pasien mampu
mengatakan merasa takut dan mengenali isi
terganggu. frekuensi, situasi
DO : perasaan saat
-Pasien tampak melamun halusinasi terjadi
-Pasien tampak menutup - Pasien mampu
telinga melakukan cara
menghadapi
Tindakan : halusinasi dengan
1. Membina hubungan saling bantuan perawat
percaya -pasien menuliskan
2. Mendiskusikan dengan pada jadwal harian
pasien isi halusinasi, A:halusinasi
frekuensi, situasi pencetus, pendengaran masih
perasaan dan proses ada
terjadinya halusinasi P:latihan
3. Melatih pasien cara menghardik 2x
menghardik halusinasi perhari jika
4. Menganjurkan pasien halusinasi muncul
memasukkan kedalam
jadwal harian

RTL :
-Evaluasi jadwal kegiatan
harian menghardik halusinasi
-Latih cara kedua mengontrol
halusinasi: minum obat

Rabu Gangguan DS: S: Pasien


03-2-21 persepsi -Pasien mengatakan mengatakan
sensori mendengar suara-suara Senang dan
halusinasi: perkataan yang kotor, suara merasakan Nita
pendengaran terdengar ketika melamun manfaatnya
sendirian pada jam 8 pagi dan O:Mampu
jam 5 sore. Pasien meminum obat
mengatakan merasa takut dan A: Halusinasi
terganggu. pendengaran masih
DO : ada
-Pasien tampak melamun P:
-Pasien tampak menutup -Lanjutkan latihan
telinga menghardik jika
suara muncul
Tindakan : -latihan minum
1. Mengevaluasi jadwal obat teratur sesuai
kegiatan harian jadwal 2x/hari (jam
menghardik halusinasi 06.00 -18.00)
2. Menjelaskan 6 benar
tentang obat (jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, dan
kontinuitas minum obat).
3. Melatih cara memberikan
minum obat
4. Menganjurkan pasien
memasukkan kedalam
jadwal harian

RTL:
-Evaluasi jadwal kegiatan
harian menghardik
halusinasi dan minum obat
secara teratur
-Latih cara ketiga bercakap-
cakap

kamis Gangguan DS: S: Pasien


04-2-21 persepsi -Pasien mengatakan mengatakan senang
sensori mendengar suara-suara dan mengatakan
halusinasi: perkataan yang kotor, suara ada manfaatnya Nita
pendengaran terdengar ketika melamun O: Pasien mampu
sendirian pada jam 4 sore. mempraktekkan
Pasien mengatakan merasa cara mengontrol
takut dan terganggu. halusinasi dengan
DO : bercakap-cakap
-Pasien tampak melamun A: halusinasi
-Pasien tampak menutup pendengaran masih
telinga ada
P:
Tindakan : -Lanjut latihan
1. Mengevaluasi jadwal menghardik setiap
kegiatan harian muncul suara
menghardik halusinasi -minum obat secara
dan minum obat secara teratur 2x/hari (jam
teratur 06.00 -18.00)
2. Melatih mengontrol -latihan bercakap-
halusinasi dengan cara cakap dengan
bercakap-cakap teman-teman
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kedalam
jadwal harian

RTL:
-Evaluasi jadwal kegiatan
harian menghardik
halusinasi, minum obat
secara teratur dan bercakap-
cakap
-Latih cara keempat
mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan
atau aktivitas

Jum’at Gangguan DS : S: Pasien Nita


05-02- persepsi -Pasien mengatakan masih mengatakan senang
2021 sensori mendengar suara-suara dan mengatakan
halusinasi: perkataan yang kotor tetapi ada manfaatnya
pendengaran tidak sering O: Pasien mampu
DO: mempraktekkan
-Pasien tampak rileks cara mengontrol
-Pasien tampak mengobrol halusinasi dengan
dengan teman-temannya kegiatan rutin
harian
Tindakan : A:halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal pendengaran sudah
kegiatan harian tidak ada
menghardik halusinasi, P:
minum obat secara teratur -melanjutkan
dan bercakap-cakap latihan menghardik
2. Melatih mengontrol saat suara muncul
halusinasi dengan -minum obat secara
melakukan kegiatan rutin teratur 2x sehari
harian hari (jam 06.00
3. Menganjurkan pasien -18.00)
memasukkan kedalam -latihan bercakap-
jadwal harian cakap sesering
mungkin
RTL: -latihan melakukan
-Evaluasi jadwal kegiatan kegiatan harian
harian menghardik
halusinasi, minum obat
secara teratur, bercakap-
cakap dan melakukan
aktivitas
-Evaluasi manfaat dan
kemampuan mengontrol
halusinasi yang sudah di
pelajari
Surakarta, 26 januari 2021
Praktikan,

(Nita Aulia Habsari)

NIM: 18032

Anda mungkin juga menyukai