Anda di halaman 1dari 14

AD & ART

KKM “TIRTA NADI”


DESA SUMBERNADI
KECAMATAN KETAPANG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
PROVINSI LAMPUNG

PAMSIMAS III
TAHUN ANGGARAN 2020

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 1


KELOMPOK KESWADAYAAN MASYARAKAT
“TIRTA NADI”

ATURAN DASAR
KELOMPOK KESWADAYAAN MASYARAKAT (KKM)

MUKADDIMAH

Usaha pendalaman dan pengembangan nilai-nilai kewargaan ke arah tatanan masyarakat yang lebih
partisipatoris dalam rangka membangun kebersamaan dan kepercayan (trust and respect) antara
pemerintah, masyarakat warga, dan masyarakat yang lebih luas; memerlukan wadah kelembagaan
masyarakat warga yang didasarkan kepada kesadaran kritis akan kebutuhan untuk bersinergi, dan nilai-
nilai kearifan lokal, dan mencerminkan pola kepemimpinan kolektif berbasis moral yang merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang luhur di masyarakat.

Program penanggulangan kemiskinan melalui upaya pencapaian target peningkatan pelayananan


akses air minum dan sanitasi serta pembangunan sarana dan prasarana lingkungan permukiman
merupakan gerakan bersama yang harus berjalan secara mandiri dan berkelanjutan melalui pemberdayaan
masyarakat terutama masyarakat miskin, serta bersinergi dengan kegiatan-kegiatan yang telah ada yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Agar dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan peran aktif seluruh komponen masyarakat secara
luas mulai dari identifikasi masalah kemiskinan dan lingkungan permukiman serta potensi-potensi yang
dapat digunakan untuk perencanaan program penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan sarana
dan prasarana lingkungan permukiman, pelaksanaan dan pengawasan sampai pada kesinambungan dan
keberlanjutannya.

Dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sampai dengan penikmatan dan
pemeliharaan hasil-hasil kegiatan gerakan penanggulangan kemiskinan tersebut harus berpegang pada
prinsip keberpihakan kepada kelompok yang lemah, mengembangkan partisipasi lokal, mendorong
kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dalam rangka mengorganisir aspirasi, kebutuhan, permasalahan serta potensi masyarakat, maka
perlu didirikan wadah kelembagaan yaitu suatu Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) yang
berbentuk paguyuban/perkumpulan atas dasar silaturahim perwakilan warga masyarakat desa/kelurahan.
Badan ini mempunyai Visi membangun masyarakat warga (civil society) sebagai suatu tatanan hidup
bermasyarakat, agar terwujud jaring kemitraan antara pemerintah daerah dan masyarakat yang berdaya
dan mampu menciptakan lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat, layak dan produktif secara
mandiri dan berkelanjutan, Misi KKM adalah membangun modal sosial dengan menumbuhkan kembali
ikatan-ikatan sosial dan menggalang solidaritas serta kesatuan sosial sesama warga agar saling bekerja-
sama demi kebaikan, kepentingan dan kebutuhan serta kemajuan bersama, serta dalam jangka panjang
akan memperkuat keswadayaan masyarakat warga.

Berdasarkan alasan dan maksud tersebut dan dengan senantiasa mengharapkan ridho dari Tuhan Yang
Maha Esa, warga masyarakat Desa SUMBERNADI Kecamatan KETAPANG. Kabupaten Lampung
Selatan Provinsi Lampung mengukuhkan berdirinya KKM dengan berpedoman pada Aturan Dasar ini.

ANGGARAN DASAR
AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 2
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1

1.        KKM ini bernama KKM “TIRTA NADI”, yang selanjutnya disebut KKM “TIRTA
NADI”.
2.        KKM “TIRTA NADI” berkedudukan di Desa SUMBERNADI Kecamatan
KETAPANG Kabupaten Lampung Selatan.
3.        KKM “TIRTA NADI” didirikan pada hari Senin tanggal Dua Puluh Satu bulan Oktober
tahun Dua Ribu Sembilan Belas untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.

BAB II
BENTUK DAN SIFAT LEMBAGA

Pasal 2

1.        KKM adalah perhimpunan, yang merupakan lembaga pimpinan kolektif masyarakat
warga.
2.        KKM merupakan milik seluruh masyarakat desa/kelurahan, dan bukan milik pemerintah,
perorangan atau kelompok masyarakat tertentu dan merupakan wadah sinergis seluruh
masyarakat warga desa/kelurahan.
 
BAB III
AZAS DAN LANDASAN

Pasal 3

1.        KKM berazaskan Pancasila.


2.        Landasan dan dasar filosofi lembaga ini adalah pemberdayaan masyarakat untuk dapat
menanggulangi persoalan penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat
desa/kelurahan secara mandiri, efektif, dan berkelanjutan.

BAB IV
VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI SERTA PRINSIP-PRINSIP

Pasal 4
Visi dan Misi

1.        Visi KKM adalah terciptanya organisasi warga masyarakat di tingkat local yang memiliki
kemampuan strategis untuk mengatasi persoalan penyediaan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat desa/kelurahan secara mandiri, efektif, dan berkelanjutan.
2.        Misi KKM adalah membangun masyarakat melalui penguatan kelembagaan lokal agar
menjadi penggerak, motivator dan inisiator terhadap kegiatan kemasyarakatan untuk
secara mandiri melakukan upaya-upaya penyediaan air minum dan sanitasi bagi

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 3


masyarakat desa/kelurahan secara mandiri, efektif, dan berkelanjutan, termasuk dengan
menjalin kerjasama sinergis dengan pihak lain, baik pemda (pemerintah daerah), dunia
usaha maupun kelompok peduli.

Pasal 5
Nilai-nilai

KKM berpegang pada nilai-nilai universal kemanusiaan yang dijunjung tinggi, ditumbuh-
kembangkan dan dilestarikan, yakni :
a.        Kejujuran dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan penyediaan air
minum dan sanitasi bagi masyarakat dan dalam proses pengambilan keputusan,
pengelolaan dana dan pelaksanaan kegiatan.
b.       Keadilan dalam menetapkan kebijakan, menjawab dan memenuhi kebutuhan nyata dan
kepentingan masyarakat.
c.        Kesetaraan dalam pelibatan masyarakat miskin dan perempuan dengan tidak membeda-
bedakan latar belakang, asal-usul, agama, status dan jenis kelamin.
d.       Kebersamaan semua warga masyarakat dari berbagai latar belakang, suku, agama, ras
dan lapisan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan mendorong
tumbuhnya kepedulian dan gerakan masyarakat.
e.        Kerelawanan/ikhlas dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat
f.         Dapat dipercaya semua pihak.
 
Pasal 6
Prinsip-prinsip

KKM dalam melaksanakan kegiatannya menerapkan prinsip-prinsip universal kemasyarakatan


yakni :
a. Demokratis: Dalam setiap proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
masyarakat banyak, terutama kepentingan masyarakat miskin dan perempuan, sehingga
keputusan-keputusan diambil secara kolektif dan demokratis.
b. Partisipasi: Dalam tiap langkah kegiatan dilakukan secara partisipatif, sehingga mampu
membangun rasa kepemilikan dan proses belajar melalui mekanisme bekerjasama.
c. Transparasi dan akuntabilitas: dalam proses manajemen organisasi masyarakat,
sehingga masyarakat belajar dan melembagakan sikap bertanggungjawab serta tanggung
gugat terhadap pilihan keputusan dan kegiatan yang dilaksanakan
d. Desentralisasi: dalam proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut
kehidupan dan penghidupan masyarakat dilakukan sedekat mungkin dengan pemanfaat
sehingga keputusan yang dibuat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat banyak.

BAB V
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN ORGANISASI

Pasal 7

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 4


1.        Membangun organisasi masyarakat warga yang layak dan mampu memberikan pelayanan
dan wadah upaya masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat,
khususnya dalam penyediaan air minum dan sanitasi
2.        Mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat dan penyediaan air minum dan sanitasi
bagi masyarakat melalui penguatan kapital sosial dengan menumbuhkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan dalam rangka memperkuat keswadayaan masyarakat warga.
3.        Menumbuhkembangkan permberdayaan sosial kemasyarakatan serta pemberdayaan
sarana dan prasarana untuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat
4.        Meningkatkan jaringan kerjasama antar lembaga masyarakat dalam koordinasi dan
keterpaduan penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat

BAB VI
PERAN DAN TUGAS

Pasal 8
Peran

Peran KKM adalah mewadahi aspirasi masyarakat dengan cara melibatkan masyarakat agar
proaktif dalam proses pengambilan keputusan dalam program penyediaan air minum dan sanitasi
bagi masyarakat di wilayahnya

Pasal 9
Tugas

Tugas Pokok KKM adalah:


a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta aturan main (termasuk sanksi) secara
demokratis dan partisipatif mengenai hal-hal yang bermanfaat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kelurahan, termasuk penggunaan dan BLM PAMSIMAS.
b. Mengorganisasi masyarakat untuk bersama-sama merumuskan visi,misi, rencana
strategis, dan rencana program peningkatan kesejahteraan masyarakat tahunan.
Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam perumusan kebutuhan dan usulan
program penyediaan layanan air minum dan sanitasi dan penanggulangan kemiskinan
pada umumnya, untuk dapat dikomunikasikan, dikoordinasikan dan diintegrasikan
dengan program serta kebijakan pemerintah desa/kelurahan, kecamatan dan
kabupaten/kota.
c. Memonitor, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah
diambil KKM, termasuk penggunaan dana-dana bantuan program pemberdayaan
masyarakat yang diterima.
d. Mendorong berlangsungnya proses pembangunan partisipatif sejak tahap penggalian ide
dan aspirasi, pemetaan swadaya atau penilaian kebutuhan perencanaan, pengambilan
keputusan, pelaksanaan, pemeliharaan hingga monitoring dan evaluasi.
e. Mengkoordinasikan pengelolaan program-program yang diterima masyarakat, dan
pelaksanaan program yang dilakukan oleh Unit-unit Pelaksana (UP) atau Satuan
Pelaksana (Satlak) berbagai program sektoral.

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 5


f. Memonitor, mengawasi dan memberi masukan untuk berbagai kebijakan maupun
program pemerintah lokal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat miskin untuk
mendapatkan pelayanan dasar, maupun pembangunan di desa/kelurahan pada umumnya.
g. Menjamin dan mendorong peran serta berbagai unsur masyarakat, khususnya masyarakat
miskin dan kaum perempuan di wilayahnya, melalui proses serta hasil keputusan yang
adil dan demokratis
h. Membangun transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat dan pihak luar melalui
berbagai media seperti papan pengumuman, sirkulasi laporan kegiatan dan keuangan
serta rapat dan laporan pertanggungjawaban secara terbuka.
i. Membuka akses dan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melakukan
control terhadap kebijakan, keputusan, kegiatan dan keuangan yang di bawah kendali
KKM
j. Mengawal penerapan nilai-nilai hakiki, dalam setiap keputusan maupun pelaksanaan
PAMSIMAS serta pembangunan lainnya di desa/kelurahan masing-masing.

Pasal 10
Fungsi

Fungsi Pokok KKM adalah:


a. Penggerak dan penumbuh kembali nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kemasyarakatan
dan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan nyata masyarakat setempat.
b. Penggerak proses pengembangan aturan (kode etik, kode tata laku, dsb.)
c. Penggerak proses pengambilan keputusan yang adil dan demokratis.
d. Pengendalian dan control social terhadap proses pembangunan.
e. Pembangkit dan mediasi aspirasi dan partisipasi masyarakat.
f. Wadah informasi dan komunikasi bagi warga masyarakat desa/kelurahan setempat.
g. Penggerak advokasi integrasi kebutuhan dan program masyarakat dengan kebijakan dan
program pemerintah setempat.
h. Mitra kerja pemerintah desa/kelurahan setempat dalam upaya penyediaan air minum dan
sanitasi, peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kapasitas masyarakat.

BAB VII
Pasal 11

Kegiatan-kegiatan KKM mencakup kegiatan di bidang penyediaan sarana air minum dan sanitasi
serta hygiene dan kesehatan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan.

BAB VIII
ORGANISASI KKM

Pasal 12
Organisasi KKM

1.        KKM berkedudukan sebagai lembaga kepemimpinan kolektif dan oleh karenanya juga
berperan sebagai representasi warga yang berhimpun dalam suatu himpunan masyarakat

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 6


warga setempat yang bersifat organisasi anggota atau bertumpu pada anggota, artinya
keputusan tertinggi di tangan anggota. Jumlah anggota pimpinan kolektif KKM antara 5
(lima) s/d 9 (sembilan) orang dan harus ganjil, 1 (satu) diantaranya dipilih sebagai
koordinator.
2. KKM adalah lembaga eksekutif dengan peran utama sebagai pengendali (steering) bukan
sebagai pelaksana (implementing). Oleh sebab itu, KKM membentuk Satuan Pelaksana
(Satlak) dan Unit-unit Pelaksana (UP). Namun anggota KKM tidak boleh
dipilih/merangkap jadi Satuan Pelaksana (Satlak).
3. Kepala Desa/Lurah berkedudukan sebagai Pembina KKM.

Pasal 13
Anggota KKM

1. Jumlah anggota KKM sebagai Pimpinan Kolektif KKM antara 5 s/d 9 orang dan harus
ganjil, sehingga memungkinkan dilakukan pengambilan keputusan dengan suara
terbanyak.
2. Anggota KKM haruslah warga dewasa di Desa SUMBERNADI yang memenuhi kriteria
yang telah disepakati warga, namun bukan perangkat desa yang masih aktif bekerja.
3. Kriteria keanggotaan KKM merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur kemanusiaan,
seperti antara lain: Dapat dipercaya masyarakat, jujur, adil, ikhlas dan sebagainya. Faktor
pendidikan, status, pengalaman, ketrampilan jabatan dan kriteria-kriteria lain yang tidak
langsung terkait dengan nilai-nilai kepribadian manusia merupakan nilai tambahan.
4. KKM bekerja secara kolektif, transparan, partisipatif, demokratis dan akuntabel.
5. KKM harus mampu mempertahankan sifat independen dan otonom terhadap institusi
pemerintah, politik, militer, agama, usaha dan keluarga.
6. KKM dibentuk secara partisipatif, demokratis dan inklusif.
7. Anggota KKM dipilih untuk masa bakti selama kegiatan PAMSIMAS berlangsung di
desa/kelurahan, dievaluasi selama melaksanakan tugasnya dan dapat dilakukan
penggantian (reshuffle) bila diperlukan.
8. Sistem pemilihan anggota KKM adalah sistem pemilihan langsung secara rahasia, tanpa
pencalonan, tanpa kampanye dan tanpa rekayasa.
9. Tata cara pemilihan diatur dalam aturan tersendiri.

Pasal 14
Satuan Pelaksana dan Unit Pengelola

1. Satuan Pelaksana adalah unit pelaksana program PAMSIMAS yang dibentuk oleh KKM.
2. Satuan Pelaksana terdiri dari minimal 6 (enam) orang, terdiri atas: Ketua, Sekretaris,
Bendahara (Unit Pengelola Keuangan), Unit Kerja Teknis Sarana Air Minum dan
Sanitasi, Unit Kerja Hygiene dan Kesehatan, Unit Pengaduan Masyarakat.

Pasal 15
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pelaksana

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 7


A. Ketua
1. Dengan bimbingan TFM membuat laporan pengelolaan keuangan dengan membuat
pembukaan dana kepada masyarakat dan pengelolaan proyek kepada DPMU secara
periodik.
2. Dengan bimbingan TFM membuat laporan pembangunan fisik, kegiatan pelatihan
masyarakat dan program kesehatan kepada masyarakat, dan pengelola proyek
(DPMU) secara periodic.
3. Bersama FM dan bekerjasama dengan natural leader yang ada di desa melaksanakan
CLTS, serta memberi penjelasan kepada masyarakat untuk memilih opsi sarana air
minum, sarana sanitasi (di masyarakat dan sekolah) serta pelatihan.
4. Bersama TFM menyempurnakan jadwal pelaksanaan konstruksi, dan menyiapkan
kontribusi masyarakat.
5. Bersama-sama masyarakat dan dibantu FM menyusun RKM I dan II; membahas,
menyelesaikan RKM, kemudian dikirim ke DPMU.
6. Mengikuti pelatihan bersama-sama masyarakat seperti:
 Rencana Rinci Kegiatan/RRK (sarana air minum, pelatihan, promosi kesehatan
dan sanitasi)
 Teknis sarana air minum/sanitasi (survei harga bahan/material, survei lapangan,
teknis rancangan/penggambaran dan spesifikasi teknik, penghitungan RAB,
pengawasan pekerjaan, perhitungan kemajuan pekerjaan fisik, administrasi dan
keuangan pelaksanaan pekerjaan)
 Rencana Anggaran dan Biaya/RAB kegiatan pelatihan, dan kegiatan promosi
kesehatan dan sanitasi.
 Rencana Anggaran dan Biaya/RAB untuk Operasi dan Pemeliharaan, sumber
pendanaan dan tata cara pengelolaannya.
 Rencana pengadaan barang dan jasa (bila ada)
7. Monitoring secara terus menerus dengan TFM terhadap pekerjaan konstruksi,
materi/bahan, kualitas pekerjaan dan administrasi keuangan.
8. Melakukan survei awal terhadap supplier yang memiliki pengalaman dalam
pengadaan barang di desa.
9. Membuat surat perjanjian resmi dengan supplier setelah masyarakat desa/kelurahan
telah memilih pemenang lelang.
10. Melaksanakan kegiatan PHBS di masyarakat.
11. Mempersiapkan KKM menjadi BP (Badan Pengelola) dengan mengikuti pelatihan
untuk BP (Badan Pengelola) dalam rangka keberlanjutan fungsi sarana air minum dan
sanitasi serta program kesehatan pasca proyek.
12. Memberikan pertanggungjawaban kegiatan dan penggunaan dana kegiatan
PAMSIMAS ke masyarakat untuk disampaikan ke DPMU dan TKK.
13. Menjaga keterbukaan dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan program PAMSIMAS.
14. Mendahulukan kepentingan masyarakat, memfasilitasi usulan/pendapat masyarakat.
15. Cepat mengambil inisiatif, tidak tergantung pada Kepala Desa/Lurah atau TFM.
16. Tegas dan tidak mudah dipengaruhi oleh aparat maupun pihak lain yang berkaitan
dengan program PAMSIMAS.

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 8


17. Membuka rekening KKM PAMSIMAS desa/kelurahan yang bersangkutan dan
menandatangani kwitansi pengambilan ke Bank.
18. Membuat dan menandatangani Rencana Penggunaan Dana dari Unit-unit Kerja
PAMSIMAS.
19. Tanggap terhadap segala permasalahan, cepat mengambil tindakan untuk mengatasi
masalah.
20. Memeriksa buku Kas dan membantu penyelenggaraan administrasi yang tertib dan
transparan.
21. Membuat laporan penyelesaian kegiatan akhir proyek, fisik, pelatihan, kesehatan,
administrasi dan keuangan.
22. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan RKM.
23. Melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan.
24. Bertanggungjawab melaporkan hasil kemajuan kegiatan yang telah dilaksanakan
kepada masyarakat, dan mengirimkan laporan tersebut ke DPMU setiap bulan.
25. Bertanggungjawab terhadap pencapaian target yang ditentukan dalam RKM.

B. Sekretaris (Kesekretariatan)
1. Membuat formulir, surat dan bentuk lain yang diperlukan untuk kelancaran
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program PAMSIMAS.
2. Menyajikan informasi tentang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program
PAMSIMAS kepada masyarakat, khususnya tentang kegiatan yang sudah/akan
dilakukan dan pembayaran yang sudah dilaksanakan pada Papan Informasi.
3. Menjalankan operasionasl administrasi pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
program.
4. Menyusun laporan bulanan berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh masing-
masing unit.

C. Bendahara (Unit Pengelola Keuangan)


1. Mengorganisasi terkumpulnya kontribusi masyarakat dalam bentuk tunai (in-cash)
2. Bersama unit teknis membelanjakan/membayar material dan peralatan untuk
konstruksi sarana air minum dan sanitasi, pelatihan dan kegiatan kesehatan.
3. Membayar tenaga tukang/ahli yang bekerja untuk pelaksanaan kegiatan konstruksi
maupun pelatihan di tingkat masyarakat.
4. Membuat catatan pembukuan seluruh pengeluaran dan membuat laporan keuangan
bulanan terintegrasi dengan kemajuan pelaksanaan kegiatan.
5. Melaksanakan pekerjaan administrasi program sebagaimana diperlukan.
6. Menjaga dan mendokumentasikan semua bukti-bukti pembayaran.

D. Unit Kerja Teknis Sarana Air Minum dan Sanitasi


1. Menyiapkan dan melaksanakan pembuatan RKM (terutama yang menyangkut bidang
teknis).
2. Membantu dalam pelaksanaan desain sarana air minum masyarakat dan sanitasi
institusi.
3. Membelanjakan material dan peralatan yang dibutuhkan untuk pembangunan
konstruksi sarana air minum masyarakat dan sanitasi institusi.

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 9


4. Mengorganisasi tukang untuk pelaksanaan konstruksi program.
5. Mengorganisasi tenaga gotong royong dalam pembangunan konstruksi program.
6. Mengawasi jalannya pelaksanaan konstruksi sarana air minum dan sanitasi.
7. Mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki sarana air minum dan sanitasi.
8. Membantu masyarakat yang ingin membangun sarana sanitasi pribadi.
9. Memonitor pelayanan air minum pada masyarakat.
10. Membuat laporan kondisi dan pelayanan sarana air minum.
11. Melakukan pelelangan secara terbuka bagi pekerjaan yang memerlukan bantuan
pihak ketiga.
12. Mengorganisasi pengumpulan material dan atau tenaga kerja.

E. Unit Kerja Hygiene dan Kesehatan


1. Menyiapkan dan melaksanakan pembuatan RKM yang menyangkut perubahan
perilaku hidup sehat, peningkatan/promosi kesehatan serta sanitasi masyarakt.
2. Melaksanakan promosi kesehatan dan sanitasi pada masyarakat.
3. Memonitor dan membuat laporan tentang pelaksanaan promosi kesehatan dan sanitasi
yang dilaksanakan di desa/kelurahan dan juga di sekolah.
4. Bekerjasama dengan guru sekolah dalam pelaksanaan kegiatan PHBS di sekolah.
5. Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di masyarakat seperti: Posyandu,
PKK, dan Komite CLTS – Natural Leader dalam pelaksanaan kegiatan PHBS dan
CLTS di masyarakat.
6. Bekerjasama dengan Sanitarian dan Fasilitator Kesehatan dalam pelaksanaan RTL
dan monitoring pelaksanaan pencapaian Stop BABS (ODF).

F. Unit Pengaduan Masyarakat


1. Menerima dan mengumpulkan pengaduan dari masyarakat, baik yang lewat surat
langsung maupun melalui kotak pengaduan KKM, pengaduan langsung dari
masyarakat, media massa maupun temuan lapangan.
2. Mengidentifikasi permasalahan dan mencatat isi pengaduan ke dalam formulir atau
buku register pengaduan yang memuat: tanggal pengaduan, nama pengadu (bila ada),
isi pengaduan, kepada siapa pengaduan ditujukan, dlsb.
3. Memetakan masalah-masalah dari pengaduan yang masuk dengan
mengkategorikannya (kebijakan, manajemen/organisasi proyek, pembangunan fisik,
pengelolaan keuangan, pemberdayaan, pelatihan, keseteraan jender, dsb.).
4. Dibantu TFM dan konsultan merumuskan penanganan pengaduan masyarakat
berdasarkan hasil verifikasi dan investigasi atas kebenaran pengaduan tersebut.
5. Segera menyampaikan hasil penanganan pengaduan terhadap pengadu yang
bersangkutan dan dicatat dalam buku register pengaduan sebagai basis data
pengaduan yang terselesaikan. Jika di luar kapasitas untuk penyelesaiannya,
melanjutkan pengaduan yang dimaksud ke jajaran yang lebih tinggi untuk dicarikan
penyelesaiannya dengan mekanisme yang sama.

Pasal 16
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Desa/Lurah sebagai Pembina KKM

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 10


Kepala Desa/Lurah sebagai Pembina KKM mempunyai tugas atau tanggung jawab sebagai
berikut:
1. Memberikan penjelasan program PAMSIMAS kepada masyarakat
2. Menjaga keterbukaan dan keberhasilan pelaksanaan PAMSIMAS
3. Mendorong KKM dan lembaga-lembaga yang ada di masyarakat untuk berperanserta
secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS.
4. Mendorong masyarakat untuk mendukung KKM dan berpartisipasi dalam seluruh
tahapan kegiatan program PAMSIMAS.
5. Mendorong masyarakat untuk menjaga mutu dan kualitas kegiatan program.
6. Memberi pandangan dan wawasan terhadap usulan kegiatan program PAMSIMAS.
7. Memberi masukan kepada KKM dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pengelolaan dan pelaksanaan program PAMSIMAS.

BAB X
LEGALITAS KKM
Pasal 17

1.        Legalitas KKM tercermin dari proses pembentukannya yang melibatkan seluruh
komponen masyarakat
2.        Hasil kesepakatan masyarakat yang dirumuskan dalam musyawarah warga selanjutnya
telah dicatat dalam buku daftar surat di bawah tangan yang dibukukan pada Notaris
BARA PERDANA YUSTISIA, S.H., M. Kn. yang berkedudukan di Bandar Lampung
pada tanggal 18 Maret 2020 dengan Nomor : 07/DAFTAR/III/2020

BAB XI
PERANGKAT ORGANISASI DAN MUSYAWARAH

Pasal 18
PERANGKAT ORGANISASI

KKM memiliki perangakat organisasi yang meliputi :


1.        Musyawarah Warga
2.        Musyawarah Anggota.

Pasal 19
MUSYAWARAH WARGA

1.        Musyawarah warga diadakan pada saat awal dan akhir kegiatan
2.        Musyawarah warga dalam rangka pertanggungjawaban KKM atas kegiatan diadakan
pada saat penyelesaian kegiatan.
3.        Teknis pelaksanaan dan tatacara musyawarah warga diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART)

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 11


Pasal 20
MUSYAWARAH WARGA LUAR BIASA

1.        Musyawarah warga luar biasa dapat dilakukan apabila dalam pelaksanaan terjadi
penyimpangan AD/ART.
2.        Musyawarah warga luar biasa bisa diusulkan oleh anggota KKM maupun masyarakat.
3.        Tata cara musyawarah warga luar biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Pasal 21
MUSYAWARAH ANGGOTA

1.        Musyawarah anggota KKM diadakan minimal 1 (satu)  kali dalam satu bulan
2.        Musyawarah anggota dilakukan untuk membahas segala permasalahan program dan
merumuskan kebijakan yang harus diambil berkenaan hal tersebut
3.        Teknis pelaksanaan dan tata cara musyawarah anggota diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART)

BAB XII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 22

1.        Musyawarah anggota dan sidang-sidangnya dianggap memenuhi quorum apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota KKM
2. Syarat dan ketentuan lain tentang musyawarah anggota diatur dalam ART KKM
3.        Musyawarah warga dianggap memenuhi quorum apabila dihadiri sekurang-kurangnya
2/3 anggota dalam suatu rapat yang Khusus untuk perubahan Anggaran Dasar, keputusan
sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah utusan
warga yang hadir
4.        Ketentuan dan pengaturan tentang Musyawarah Warga diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART)
 
Pasal 23
Pengambilan Keputusan

1.        Keputusan yang diambil pada saat musyawarah anggota KKM maupun Musyawarah
Warga diusahakan atas dasar hikmah kebijaksanaan, musyawarah dan mufakat
2.        Bila keputusan dengan musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan dapat
diambil berdasarkan suara terbanyak
3.        Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak dianggap syah apabila didukung oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir.

BAB XIII
SUMBER-SUMBER PENDANAAN KKM
Pasal 24

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 12


Keuangan diperoleh dari :
a.        Bantuan langsung masyarakat (BLM) yang berasal dari PAMSIMAS
b.       Bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah
c.        Swadaya masyarakat
d.       Bantuan dari Donor
e.        Kerjasama dengan pihak ketiga: Swasta, LSM, Perguruan Tinggi, Perbankan, dll.
f.         Kegiatan-kegiatan lain yang sah yang dilakukan oleh UP-UP.

BAB XIV
TRANSPARASI DAN AKUNTABILITAS
Pasal 25

1. Pertemuan rutin antara KKM, UP-UP, Utusan Warga, dan Pemdes, setiap bulan untuk
menyampaikan informasi perkembangan keputusan, kegiatan dan keuangan yang telah
dilakukan dan akan dilaksanakan KKM
2. Pembuatan dan optimalisasi pemanfaatan papan-papan informasi di seluruh lokasi
strategis yang ada di desa/kelurahan tersebut
3. Sarana-sarana dan media-media lainnya yang sejalan dengan prinsip transparasi dan
akuntabilitas

BAB XV
PEMBUBARAN
Pasal 26
Ketentuan Pembubaran
1.        Pembubaran KKM hanya dapat dilakukan dengan keputusan yang melibatkan unsur
masyarakat melalui Musyawarah Warga
2.        Dalam hal KKM dibubarkan maka seluruh kekayaan yang dimiliki diserahkan kepada
masyarakat yang pelaksanaannya diatur tersendiri.

BAB XVI
PENUTUP
Pasal 27

1.        Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
2.        Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Desa SUMBERNADI


Pada tanggal : 21 Oktober 2019

Koordinator KKM, Ketua Satuan Pelaksana, Bendahara,

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 13


I BAGUS PUTU ARJAWA I KETUT SRI DANTE NI MADE SINTA DIANA

Mengetahui,
Kepala Desa SUMBERNADI

I KETUT SINDA ATMITA

AD & ART KKM “ TIRTA NADI” DESA SUMBERNADI Halaman | 14

Anda mungkin juga menyukai