Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG STROKE

DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA HARAPAN KITA PALEMBANG

DISUSUN OLEH:

CICI INDRIATI

DHEA AULIA

DJODI YUDISTIRA

EKA PURNAMA SARI

HESTI YUNIARTI

DOSEN PEMBIMBING :

Ns.ZAKINAH ARLINA,S.KEP,M.KM

Ns.YORA NOPRIANI,S.KEP,M.KEP

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PALEMBANG

2021
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : Stroke

Sasaran : Lansia

Tempat : Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Palembang

Hari/Tanggal : Rabu , 07 juli 2021

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu memahami tentang

penyakit stroke.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang penyakit stroke.

2. Mengetahui jenis jenis penyakit stroke.

3. Mengetahui tanda dan gejala stroke.

4. Mengetahui dan mempraktekan cara melakukan ROM pasif.

C. Materi (terlampir)

Stroke

D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab
E. Media/alat

Power point dan Leaflet

F. pengorganisasian

Moderator : Eka Purnama Sari

Pembicara : Cici Indriati,Dhea aulia

Fasilitator : Hesti Yuniarti

Observer : Djodi yudistira

G. Job Description
1. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan,
membuka dan menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
2. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator
- Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan
aktif
- Memfokuskan kegiatan
- Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
4. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi
penelian kerja masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback
dari peserta
H. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan Dan memperhatikan
- Menyebutkan materi
yang akandisampaikan
2. Penyampaia 25 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
n materi penyakit Sroke - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang danmendengarkan
Penyebab Stroke - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
tanda dan gejala Stroke
- Menjelaskan tentang
Makanan yang harus
dihindari
- Menjelaskan tentang pola
tidur bagi penderita stroke
-menjelaskan dan
mempraktikan cara
melakukan ROM pasif

3. Evaluasi 15 menit - Mempersilakan pasien - Mengajukan


untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawabpertanyaan
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Menjawab
materi yang telah Salam
disampaikan
MATERI PENYULUHAN
2.1 STROKE
2.1.1 Pengertian Stroke
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak .stroke ini
adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun
(Smeltzer et al, 2002).Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan
darah ke otak berkurang akibat penyumbatan(stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).Tanpa darah,otak tidak akan
mendapatkan asupan dan nutrisi,sehingga sel-sel pada area otak yang
terdampak akan segera mati.
2.1.2 Penyebab Stroke
1. Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri
yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan,
sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi
ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke
dalam 2 jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.
2. Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah
di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat
dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah.
Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali,
melemahnya dinding pembuluh darah, dan pengobatan dengan
pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu
perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

2.1.3 Patofisiologi
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.
Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya
pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang
disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat
berubah (makin lmbat atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli,
perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum
(hipoksia karena gangguan paru dan jantung).
2.1.4 Tanda dan gejala
1. Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu
tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
2. Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas
atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan
lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
3. Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama
sekali meskipun penderita terlihat sadar.

2.1.5 Rom Pasif


A.Definisi ROM Pasif
Pelatihan ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif. (Potter and Perry, 2005).ROM yang dilakukan
sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang
dilakukan. Indikasi ROM aktif adalah semua pasien yang dirawat dan
mampu melakukan ROM sendi dan kooperatif.

B.Manfaat ROM Pasif


1. memelihara fleksibilitas dan kemampuan gerak sendi
2. mengurangi rasa nyeri
3. mengembalikan kemampuan klien
4. menggerakkan otot
5. melancarkan peredaran darah.
C.Cara Melakukan ROM Pasif

ROM pada bagian jari-jari (Fleksi dan Ekstensi)

• Pegang jari-jari tangan pasien dengan satu tangan sementara tangan lain
memegang pergelangan.
• Bengkokkan (tekuk/fleksikan) jari-jari ke bawah.
• Luruskan jari-jari (ekstensikan)
• kemudian dorong ke belakang(hiperekstensikan).
• Gerakkan ke samping kiri kanan (Abduksi-adduksikan).
• Kembalikan ke posisi awal.

ROM pada pergelangan kaki (Fleksi dan Ekstensi)

• Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di
atas Pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks.
• Tekuk pergelangan kaki,
• arahkan jari-jari kaki ke arah dada atau ke bagian atas tubuh pasien.
• Kembalikan ke posisi awal.
• Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
• Jari dan telapak kaki diarahkan ke bawah.

ROM pada pergelangan kaki (Infersi dan Efersi)

• Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan tangan kita (pelaksana)
• pegang pergelangan kaki pasien dengan tangan satunya.
• Putar kaki dengan arah ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki
lainnya.
• Kembalikan ke posisi semula.
• Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain
• Kembalikan ke posisi awal.
ROM pada bagian paha (Rotasi)

• Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas lutut pasien.
• Putar kaki ke arah pasien.
• Putar kaki ke arah pelaksana.
• Kembalikan ke posisi semula.

ROM pada paha (Abduksi dan Adduksi)

• Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada
tumit.
• Angkat kaki pasien kurang lebih 8 cm dari tempat tidur dan pertahankan
posisi tetap lurus.
• Gerakan kaki menjauhi badan pasien atau ke samping ke arah perawat.
• Gerakkan kaki mendekati dan menjauhi badan pasien.
• Kembalikan ke posisi semula.
• Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

ROM pada bagian lutut (Fleksi dan Ekstensi)

• Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain.Angkat kaki,
• tekuk pada lutut dan pangkal paha Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada
pasien sejauh mungkin dan semampu pasien.
• Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap mengangkat kaki ke atas.
• Kembalikan ke posisi semula.
• Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai