2021
KATA PENGANTAR
Sebagai upaya keberlanjutan program dan terus memaksimalkan upaya-upaya untuk mewujudkan
pembangunan sistem inovasi nasional dan daerah utamanya desa, maka Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional perlu mendukung pembangunan sistem
inovasi pada masyarakat desa melalui program Desa Berinovasi.
Pendekatan desa berinovasi bisa menjadi alat yang efektif bagi kebijakan pembangunan ekonomi daerah dan
kebijakan lain yang terkait, khususnya kebijakan inovasi yang terpadu. Program ini diharapkan dapat
memberikan dampak yang cukup signifikan ke arah kegiatan kolaboratif peningkatan daya saing produk
unggulan dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta penyediaan lapangan
pekerjaaan yang berdampak kepada daya saing daerah.
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi disusun agar menjadi acuan pelaksanaan
kegiatan desa berinovasi. Semoga Petunjuk Teknis ini bisa bermanfaat bagi kesuksesan dan kelancaran
pembangunan inovasi di daerah.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat desa umumnya identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan dibanyak
aspek kehidupan seperti tingkat pendidikan rendah, produktifitas rendah, kinerja daerah rendah,
pendapatan rendah, daya beli rendah, konsumsi rendah, status gizi rendah, kesehatan rendah,
tabungan kecil, modal kecil yang semuanya mengakibatkan masyarakat desa terjebak dalam siklus
kemiskinan. Padahal masyarakat desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
Kini hal tersebut diperburuk oleh kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya proses
ekonomi baik di daerah, nasional, maupun global. Contohnya adalah menyempitnya lapangan kerja di
perkotaan maupun pedesaan karena banyak usaha yang tidak dapat beroperasi selama masa pandemi
dan berkurangnya volume perdagangan karena bisnis transportasi yang tidak dapat berjalan
maksimal. Namun di sisi lain, protokol kesehatan tanggap covid-19 melahirkan peluang baru di bidang
sistem informasi dan komunikasi.
Kondisi di atas menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab oleh masyarakat desa melalui
penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi sehingga dihasilkan berbagai macam inovasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan keseharian masyarakat desa termasuk
kemiskinan dan keterbelakangan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa inovasi pada masyarakat desa tersebut bukan hanya sekedar
pengembangan dan penerapan teknologi semata. Inovasi harus dijalankan dengan memperhatikan
kebutuhan dan keberlanjutan dalam jangka panjang, menyentuh langsung aspek kehidupan
masyarakat, sehingga dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal pengetahuan, sosial
dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desa harus mengenali potensi unggul dari daerahnya untuk ditetapkan menjadi Produk Unggulan
Daerah (PUD) dan fokus pada pengembangannya itu. Pengembangan kapasitas infrastruktur untuk
mendorong peningkatan nilai tambah PUD akan berdampak pada pembangunan kapasitas desa untuk
kehidupan yang berkelanjutan melalui nilai tambah, namun tetap menghargai budaya yang ada,
menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknologi untuk pengembangan produk unggulan, dan
membangun keterampilan/kompetensi, komunitas/masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah.
Sehingga, nilai tambah tercipta tidak hanya dalam hal ekonomi namun juga bagi lingkungan dan
sosialnya.
Pengembangan PUD yang didukung dengan interaksi aktif antara Academics (Akademisi), Business
(Bisnis), Government (Pemerintah), dan Community (Komunitas) (ABG+C) sehingga tercipta ekosistem
inovasi yang didukung program dan teknologi seperti investasi, penataan sosial ekonomi masyarakat,
kelembagaan, pelatihan keterampilan dan teknologi, pelatihan manajemen, dan penataan
infrastruktur lingkungan akan melahirkan desa berinovasi yang tangguh pada berbagai lini, mulai dari
budidaya, hulu, pengembangan produk olahan, pariwisata, pemasaran produk, dan pasar. Pada
akhirnya pembangunan ekosistem inovasi desa tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan daya
saing desa.
Inisiasi lahirnya program ini merupakan salah satu bentuk Bakti Inovasi untuk Negeri. Bakti inovasi
merupakan salah satu kebijakan yang prioritas dan strategis di Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional
dengan menghadirkan berbagai teknologi dan inovasi hasil karya anak bangsa.
Program Desa Berinovasi diharapkan dapat memberi semangat dan harapan hidup baru dalam diri
masyarakat desa sehingga bisa lebih mandiri dan kreatif serta berinovasi dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Apalagi dalam masa pandemi seperti saat ini, segala upaya pemulihan sosial ekonomi di
desa akan sangat bermanfaat dalam mendukung ketangguhan desa menghadapi situasi krisis dan
bencana seperti Covid-19.
Untuk mendukung hal tersebut, maka disusun Petunjuk Teknis Desa Berinovasi agar menjadi acuan,
petunjuk dan arahan yang jelas bagi para pihak terkait dalam mengembangkan desa berinovasi di
daerah agar tepat sasaran, tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan tujuan dari pengembangan desa
berinovasi.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional llmu Pengetahuan dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 148, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6374) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
2. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 107);
3. Keputusan Presiden Nomor 19/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Badan Riset
dan Inovasi Nasional;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/ PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 36 Tahun 2017
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 731);
6. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor
3/M/KPT/2021 tentang Pejabat Perbendaharaan pada Satuan Kerja Deputi Bidang
D. Luaran
Luaran yang diharapkan dari Program Desa Berinovasi adalah:
1. Model Desa Berinovasi yang terimplementasi
2. Laporan implementasi model desa berinovasi.
E. Definisi
Beberapa pengertian dan istilah-istilah dalam buku Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Desa Berinovasi adalah desa atau kelurahan yang mampu membangun kapasitas inovasi
untuk kehidupan yang berkelanjutan, menghargai budaya yang ada, dan menemukan
peluang bisnis melalui pengembangan infrastruktur pedesaan, penerapan teknologi dan
inovasi untuk pengembangan produk unggulan, membangun keterampilan/kompetensi,
melalui sinergi komunitas/masyarakat, dunia usaha, akademisi dan pemerintah pusat/
daerah.
2. Implementasi Model Desa Berinovasi adalah upaya membangun wahana inovasi yang
dikembangkan secara profesional dan didukung oleh kolaborasi antar pemangku
kepentingan baik pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi/lembaga penelitian dan
pengembangan, komunitas, masyarakat dan media guna meningkatkan kualitas dan nilai
A. Pengertian Program
Desa berinovasi pada dasarnya bukan konsep yang sama sekali baru. Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Sistem Inovasi, Ditjen Penguatan Inovasi
telah mengeluarkan dan melaksanakan instrumen kebijakan berupa Program Pendanaan Perumusan
dan Pendampingan Klaster Inovasi sejak tahun 2017. Program ini dilaksanakan sebagai inisiasi awal
yang dapat memacu untuk pengembangan klaster inovasi di daerah.
Program Klaster Inovasi Daerah mulai diinisiasi dan dijalankan pada tahun 2017. Pada tahap awal
progam, diarahkan untuk penyusunan Master Plan Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis PUD yang
memuat berbagai substansi antara lain: Model Pengembangan Klaster Inovasi, Supply Chain dan Value
Chain, Model Bisnis, Kebutuhan Teknologi, Model Kolaborasi, Kelayakan Bisnis, Desain Industri dan
Roadmap/peta jalan. Master Plan disusun lebih holistik dan implementatif sesuai dengan spesifikasi,
potensi dan kemampuan daerah.
Tahun 2019 Program Pendanaan Klaster Inovasi diarahkan untuk peningkatan kapasitas dan
implementasi yang di dalamnya memuat substansi inisiasi dan atau penguatan kelembagaan bisnis
(organisasi/manajemen bisnis berbadan hukum), pengadaan alat dan rumah produksi serta uji coba
produksi (trial production) dan uji komisioning (commissioning test) untuk memastikan kelayakan
operasional dan kapasitas produksi sesuai dengan standar operasi dan standar produk yang
dibutuhkan oleh pasar.
Kemudian pada tahun 2020, sebagai upaya keberlanjutan program dan terus memaksimalkan upaya-
upaya untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional perlu mendukung pembangunan sistem inovasi
pada masyarakat desa melalui Program Desa Berinovasi.
7. Dana pemasaran.
8. Lisensi kelayakan kesehatan untuk makanan dan minuman (lisensi dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan) / sertifikasi halal / sertifikasi merek dan hak cipta.
9. Pelatihan.
10. Pajak. Dalam penyusunan RAB diwajibkan memperhitungkan pajak sesuai peraturan
perundang-undangan.
Sementara itu, pemanfaatan bantuan pemerintah dalam RAB tidak diperbolehkan untuk:
Jika pada saat bersamaan akan atau sedang mendapatkan bantuan pemerintah,
investasi, atau tambahan modal dari pihak lain baik dari sumber permodalan atau lembaga
keuangan lainnya, agar dipastikan tidak terjadi tumpang tindih dan menjadi bagian dari
upaya membangun kolaborasi. Rincian bantuan pemerintah, investasi atau tambahan
modal harap dilampirkan dalam proposal/laporan sebagai bentuk transparansi kegiatan.
1. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan,
menyusun dan menetapkan berbagai dokumen pelaksanaan program seperti Petunjuk
Teknis program, berbagai surat keputusan, surat-menyurat, dan dokumen-dokumen
lainnya. Persiapan kegiatan meliputi:
a. penyusunan dan pembentukan Tim Program Bantuan Pemerintah Berupa Desa
Berinovasi dalam Bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan
Pemerintah yang Ditetapkan oleh Pengguna Anggaran tahun 2021 yang ditetapkan
oleh KPA;
b. penyusunan dan penetapan tim penilai proposal program Bantuan Pemerintah
Berupa Desa Berinovasi dalam Bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik
Bantuan Pemerintah yang Ditetapkan oleh Pengguna Anggaran tahun 2021 yang
ditetapkan oleh KPA; dan
c. penyusunan daftar kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan
pengujian dokumen permohonan pencairan dana Bantuan Pemerintah Berupa
Desa Berinovasi dalam Bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik
Bantuan Pemerintah yang Ditetapkan oleh Pengguna Anggaran. penyusunan dan
penetapan tim program Desa Berinovasi Tahun 2021 oleh KPA;
2. Sosialisasi Kegiatan
Sosialisasi kegiatan Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dalam bentuk bantuan
lainnya merupakan penyebaran dan atau penjelasan informasi tentang kegiatan
Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dalam bentuk bantuan lainnya kepada
calon penerima.
3. Pengajuan Proposal
Proposal yang diajukan oleh pengusul sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Petunjuk Teknis ini dan disampaikan melalui laman
https://desaberinovasi.ristekbrin.go.id .
4. Seleksi
Proposal yang masuk selanjutnya dilakukan penelaahan oleh pengelola kegiatan dan
tim penilai baik secara administrasi dan substansi. Seleksi administrasi yang dilakukan
A. Pengajuan Proposal
1. Persyaratan Pengusul
Peserta yang dapat mengusulkan proposal Penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa
Berinovasi merupakan yayasan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kelompok
masyarakat, koperasi, karang taruna, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Badan Usaha
Milik Desa Bersama (BUMDesma) yang bukan berasal dari Perguruan Tinggi/Lembaga
Litbang dan Pemerintah Daerah.
B. Seleksi
1. Seleksi Administrasi
Seleksi administrasi dilakukan oleh Tim Program meliputi kelengkapan administrasi dan
keabsahan proposal. Hasil dari seleksi administrasi kemudian disampaikan kepada Tim
Penilai untuk dilakukan seleksi substansi.
2. Seleksi Substansi
Penelaahan substansi dilakukan oleh Tim Penilai. Telaah yang dilakukan adalah untuk
menilai substansi proposal dan kinerja calon penerima bantuan. Tujuan penelaahan ini untuk
melihat apakah calon penerima bantuan telah menyusun proposal sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang telah ditetapkan dan disepakati oleh Tim Penilai. Dimungkinkan juga
untuk tim penilai mempertimbangkan atau meminta pendapat ahli lain dibidang terkait jika
diperlukan.
Selanjutnya bila diperlukan dapat dilakukan penelaahan lanjutan untuk menilai substansi
proposal dari kinerja calon penerima bantuan dalam bentuk presentasi dan wawancara
melalui pertemuan online/webinar/visitasi lapangan. Tujuan penelaahan ini untuk
mengetahui lebih jelas dan mengklarifikasi substansi proposal dan kinerjanya beserta
rencana penggunaan dana kepada Tim Penilai.
Seleksi substansi ini dilaksanakan meliputi profil lokus, profil produk unggulan daerah, profil
teknologi dan inovasi, kolaborasi triple helix, sumber daya manusia, lembaga pengelola,
metode pelaksanaan kegiatan, rencana kerja dan strategi implementasi, dan pembiayaan
Pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dilakukan secara bertahap
sebanyak 2 (dua) tahap. Penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi mengajukan
permohonan pencairan dana bantuan kepada PPK dengan mekanisme sebagai berikut:
Aktivitas monitoring, evaluasi, dan pendampingan kegiatan ini ditujukan untuk memantau dan
mengevaluasi kemajuan atau perkembangan pelaksanaan kegiatan, serta masalah yang dihadapi,
yaitu:
a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dengan rencana;
b. Kemajuan pelaksanaan kegiatan;
c. Permasalahan yang dihadapi penerima bantuan dan alternatif penyelesaiannya; dan
d. Administrasi/manajemen penyelenggaraan kegiatan.
F. Pelaporan
Penerima bantuan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan
selesai atau akhir tahun anggaran, meliputi:
Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana
ke rekening Kas Negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama. Berdasarkan laporan
pertanggungjawaban bantuan, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan.
PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi sesuai dengan perjanjian kerja
sama.
Penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi harus mematuhi seluruh prosedur
sebagaimana tercantum pada Petunjuk Teknis ini. Penerima bantuan pemerintah yang melanggar
ketentuan penggunaan bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dapat diberikan sanksi.
Pemberian sanksi terhadap Penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dilakukan sesuai
dengan perjanjian kerja sama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Petunjuk Teknis ini wajib diacu oleh setiap pengusul, penerima, dan pihak-pihak lain yang terlibat
dalam persiapan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi Bantuan Pemerintah berupa Desa
Berinovasi Tahun 2021 sehingga terlaksana dengan efektif dan efisien. Apabila terdapat hal-hal yang
belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini, maka akan diatur lebih lanjut pada dokumen terpisah.
1. Pengajuan Proposal
3. Laporan Kemajuan
4. Laporan Akhir
5. Dokumen keuangan
Nomor :…
Lampiran :…
Perihal : Pengajuan Proposal Bantuan Pemerintah berupa Desa
Berinovasi Tahun 2021
Yth.
Sekretariat Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahun 2021
Gedung B.J. Habibie Lantai 22 (Eks Gedung II BPPT)
Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340
Sebagai bahan pendukung, bersama ini kami lampirkan Proposal ... (judul
proposal) yang masing-masing memuat:
1. Lembar Pengesahan,
2. Isi Proposal, dan
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
PROPOSAL
DESA BERINOVASI
(Judul Proposal)
Tahun 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Proposal :…
Lokasi/Lokus Kegiatan : Desa/Kelurahan … Kecamatan …
Kabupaten/Kota … Provinsi …
Lembaga Pengusul :…
Usulan Anggaran* : Rp. …,-
Koordinator Kegiatan
Nama : …
Jabatan : …
Instansi dan Alamat : …
No. Telp Kantor : …
No. Fax kantor : …
No. Hp : …
Email : …
Pengusul, Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga
Pengusul),
Tanda tangan
Tanda tangan dan Stempel
(Nama Koordinator)
(Nama Pimpinan Lembaga
Pengusul)
(JUDUL PROPOSAL)
Cover
Lembar Pengesahan
Ringkasan Eksekutif (Maks. 500 kata)
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan (luaran)
Jelaskan luaran/target kegiatan.
Bab II. Uraian Teknis
A. Profil Lokus
Jelaskan lokasi, geografis, demografi, dan informasi yang relevan.
B. Profil Produk Unggulan Daerah
Memuat informasi tentang profil Produk Unggulan Daerah (PUD) misalnya
ketersediaan bahan baku, keunikan, nilai tambah, rantai pasok dan nilai, kondisi
eksisting dan yang diharapkan, potensi pasar serta kelayakan sosial dan
bisnis/ekonomi serta informasi lainnya yang relevan.
C. Profil Teknologi dan Inovasi
Memuat informasi tentang profil teknologi seperti HKI dan/atau kesuksesan
penggunaan teknologi dan inovasi, dan informasi lainnya yang relevan.
D. Dukungan pemangku kepentingan/stakeholders
Jelaskan bentuk dukungan yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh dan/atau
diharapkan dari pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, pemerintah
daerah, dan dunia usaha/bisnis.
E. Komposisi Tim
Jelaskan nama, instansi, dan bidang kepakaran dari tim yang terlibat dalam
pengembangan desa berinovasi.
F. Lembaga Pengelola
Memuat informasi lembaga yang akan mengelola program desa berinovasi secara
professional dan berkelanjutan (misalnya BUMDes, Koperasi, Kelompok Usaha
Bersama, atau Lembaga sejenis lainnya) seperti legalitas, kepengurusan, nomor
rekening dan NPWP atas nama Lembaga pengelola, dan informasi lainnya yang
relevan.
G. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Jelaskan waktu, strategi, alat, dan jenis aktivitas yang akan dilakukan.
H. Rencana kerja dan strategi implementasi pengembangan PUD
Jelaskan rencana kerja jangka pendek (selama pelaksanaan kontrak) serta jangka
Panjang (3 tahun ke depan).
Bab III. Rencana Anggaran Biaya (Tabel RAB terlampir)
Dibuat dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan seperti Standar Biaya
Masukan tahun 2021, dan/atau surat dukungan penyedia barang dan jasa terkait
Bab IV. Penutup
Lampiran:
Stempel
Logo/Kop
Lembaga Pengusul
Nomor :…
Lampiran :…
Perihal : Pemberitahuan dan Permohonan Dukungan
Mohon Instansi/Lembaga Bapak/Ibu dapat memberikan dukungan baik SDM maupun anggaran/ kegiatan
yang sesuai dengan kegiatan tersebut. Koordinasi selanjutnya terkait hal tersebut dapat menghubungi
…. di nomor HP/WA …….
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terimakasih.
…………….… , ……..… … 2021
Jabatan Pimpinan Lembaga Pengusul,
Stempel
SURAT PERNYATAAN
BULAN ….
(Judul Proposal)
Logo Lembaga
Pengusul
Tahun ..
LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator Kegiatan
Nama : …
Jabatan : …
Instansi dan Alamat : …
No. Telp Kantor : …
No. Fax kantor : …
No. Hp : …
Email : …
Pengusul,
Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga
Pengusul),
Tanda tangan
Tanda tangan dan Stempel
(Nama Koordinator)
(Nama Pimpinan Lembaga
Pengusul)
BULAN …..
(JUDUL PROPOSAL)
Cover
Lembar Pengesahan
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I. Pendahuluan (diambil dari proposal)
BAB II. Tujuan dan Manfaat (diambil dari proposal)
BAB III. Metode Pelaksanaan Kegiatan (diambil dari proposal)
BAB IV. Kemajuan, Hasil Kegiatan, dan Pembahasan
- Kegiatan yang telah dilaksanakan (jenis kegiatan dan hasil yang
telah dilaksanakan)
- Anggaran yang telah digunakan
- Persentase capaian fisik kegiatan (berisi persentase capaian fisik
kumulatif)
- Persentase capaian serapan anggaran (berisi capaian serapan
kumulatif)
BAB V. Permasalahan Yang Dihadapi dan Rencana Solusi/Tindak Lanjut
BAB VI. Daftar Pustaka
Lampiran:
(Judul Proposal)
Logo Lembaga
Pengusul
Tahun ..
LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator Kegiatan
Nama : …
Jabatan : …
Instansi dan Alamat : …
No. Telp Kantor : …
No. Fax kantor : …
No. Hp : …
Email : …
Pengusul,
Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga
Pengusul),
Tanda tangan
Tanda tangan dan Stempel
(Nama Koordinator)
(Nama Pimpinan Lembaga
Pengusul)
(JUDUL PROPOSAL)
Cover
Lembar Pengesahan
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I. Pendahuluan
BAB II. Tujuan dan Manfaat
BAB III. Metode Pelaksanaan Kegiatan
BAB IV. Kemajuan, Hasil Kegiatan, dan Pembahasan
BAB V. Permasalahan Yang Dihadapi
BAB VI. Daftar Pustaka
Lampiran:
LAPORAN AKHIR
(Judul Proposal)
Logo Lembaga
Pengusul
Tahun ….
LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator Kegiatan
Nama : …
Jabatan : …
Instansi dan Alamat : …
No. Telp Kantor : …
No. Fax kantor : …
No. Hp : …
Email : …
Pengusul,
Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga
Pengusul),
Tanda tangan
Tanda tangan dan Stempel
(Nama Koordinator)
(Nama Pimpinan Lembaga
Pengusul)
LAPORAN AKHIR
BANTUAN PEMERINTAH BERUPA …….
(JUDUL PROPOSAL)
Cover
Lembar Pengesahan
Ringkasan Eksekutif (Maks. 500 kata)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan (luaran)
Jelaskan luaran/target kegiatan.
Bab II. Metode Pelaksanaan Kegiatan
A. Profil Lokus
Jelaskan lokasi, geografis, demografi, dan informasi yang relevan.
B. Pelaksanaan Kegiatan
Jelaskan waktu, strategi, alat, dan jenis aktivitas yang telah dilakukan.
C. Komposisi Tim
Jelaskan nama, instansi, dan bidang kepakaran dari tim yang terlibat dalam
pengembangan desa berinovasi.
Bab III.Uraian Teknis
A. Profil Produk Unggulan Daerah
Jelaskan ketersediaan bahan baku, keunikan, nilai tambah, rantai pasok dan
nilai, kondisi sebelum dan setelah pendanaan.
B. Profil Teknologi dan Inovasi
Jelaskan keberhasilan implementasi inovasi teknologi yang digunakan.
C. Dukungan pemangku kepentingan/stakeholders
Jelaskan bentuk nyata dukungan yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh
pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia
usaha/bisnis.
D. Lembaga Pengelola Desa Berinovasi
Jelaskan profil, kepengurusan, dll
E. Analisa Kelayakan Ekonomi
Jelaskan tentang Analisa usaha kelayakan ekonomi dan pengembangan dari
produk unggulan daerah.
F. Dampak Ekonomi, Sosial dan/atau Akademik
Jelaskan dampak ekonomi (contoh: nilai transaksi dan potensi nilai tambah),
dampak sosial (contoh: tenaga kerja terserap, potensi lapangan kerja), dampak
akademik (contoh: publikasi jurnal ilmiah, kampus merdeka, kuliah kerja nyata,
praktek kerja lapangan, penelitian, dan lainnya).
G. Rencana kerja dan Strategi Implementasi Pengembangan PUD Setelah
Pendanaan
Jelaskan roadmap/rencana kerja desa berinovasi setelah pendanaan.
Bab IV.Penutup
Lampiran
1. Foto-foto atau dokumentasi
2. Dokumen lain yang relevan
3. Dokumentasi lainnya yang relevan
KOP
KOP
SURAT LEMBAGA
Jabatan Pimpinan/Ketua
Lembaga,
Materai 10.000
dan cap/stempel
lembaga
JabatanPimpinan/Ketua Lembaga,
…………….., ........
Jabatan Kepala Lembaga Pengusul,