Anda di halaman 1dari 7

Definisi Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga
adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
• Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik
(su).
• Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai
berikut:
• Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang
mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
• Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan
buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya antara lain:
1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The
principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia.
(The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)
3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human
character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
5. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Menurut Drs.O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
Menurut Drs.Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Menurut Drs.H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan
norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut K.Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umumnya sebagai berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau
buruk sebagai akibatnya.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari
kesadaran dirinya.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan
yang salah harus mendapat sanksi.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
• Menurut Maryani & Ludigdo : etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh
sekelompok atau segolongan masyarakat atau prifesi.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
• Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia, Pengertian etika dibagi
menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang
mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang
artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat
manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku
atau perbuatan manusia.
• Menurut Kamus Webster: etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk
secara moral.
• Menurut Ahli filosofi: Etika adalah sebagai suatu studi formal tentang moral.
• Menurut Ahli Sosiologi: Etika adalah dipandang sebagai adat istiadat,kebiasaan dan budaya dalam
berperilaku.
2. Definisi tentang etika dapat di klasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut :
• Jenis Pertama, Etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik
dan buruk dari perilaku manusia
• Jenis Kedua, Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku
manusia dalam kehidupan bersama.
• Jenis Ketiga, Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang
hanya memberikan nilai baik buruknya terh
Pengertian Etika Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-
asas akhlak (moral).
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance
index or reference for our control system”.
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan
diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
etika adalah:
• Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
• Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak
• Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.
Etika terbagi atas dua :
Etika umum ialah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak
secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan
sebagai tolok ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan.
Etika khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya olah raga,
bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika bisnis dan etika profesi (wartawan, dokter,
hakim, pustakawan, dan lainnya).

Apa Pengertian Moral

Pengertian moral dari wikipedia berbahasa Inggris cukup sederhana, moral adalah pesan yang
disampaikan atau pelajaran yang bisa dipetik dari kisah atau peristiwa.

Pengertian moral dari Merriam-webster pun cukup sederhana, yaitu mengenai atau berhubungan dengan
apa yang benar dan salah dalam perilaku manusia; dianggap benar dan baik oleh kebanyakan orang:
sesuai dengan standar perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut.

Oleh karena itu kita perlu membahas lebih jauh lagi tentang sebenarnya apa pengertian moral itu,
setidaknya membuat kita mampu membedakannya dengan etika. Kan tidak ada yang pernah mengatakan
bahwa moral dan etika itu sinonim. Atau dengan kata lain, moral dan etika tidak memiliki arti yang sama.

Pengertian Moral Menurut Beberapa Sumber

Pengerian moral dalam kamus psikologi (Chaplin, 2006): Dituliskan bahwa moral mengacu pada akhlak
yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah
laku.

Pengertian moral dalam Hurlock (Edisi ke-6, 1990) mengatakan bahwa perilaku moral adalah perilaku
yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat.
Perilaku moral dikendalikan konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan
bagi anggota suatu budaya.

Pengertian moral menurut Webster New word Dictionary (Wantah, 2005) bahwa moral adalah sesuatu
yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya
tingkah laku.

Kemudian beberapa pengertian moral lainnya seperti pengertian moral oleh Dian Ibung bahwa moral
adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang.
Maria Assumpta menambahkan bahwa pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap
(attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia. Hal ini mirip bila dikatakan bahwa
orang yang bermoral atau dikatakan memiliki moral adalah manusia yang memanusiakan orang lain.

Selanjutnya ditambahkan oleh Bapak Sonny Keraf bahwa moral merupakan sebuah tolak ukur. Moral
dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia,
mungkin sebagai anggota masyarakat (member of society) atau sebagai manusia yang memiliki posisi
tertentu atau pekerjaan tertentu. Sepertinya dalam pengertian moral oleh Bapak Sonny Keraf ini
menyamakan moral dengan etika (nanti dilihat pada pengertian etika dibawah).

Selanjutnya ditambahkan oleh Bapak Zainuddin Saifullah Nainggolan bahwa pengertian moral adalah
suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang mengatur perilaku seseorang
dan masyarakat. Pengertian moral kali ini erat hubungannya dengan akhlak manusia ataupun fitrah
manusia yang diciptakan memang dengan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk.

Sedikit berbeda oleh Bapak Imam Sukardi, bahwa pengertiam moral adalah kebaikan kebaikan yang
disesuaikan dengan ukuran ukuran tindakan yang diterima oleh masyarakat atau umum, meliputi kesatuan
sosia maupun lingkungan tertentu. Disini, dapat anda perhatikan bahwa pengertian moral selalu
dihubungkan dengan adat istiadat suatu masyarakat.

Moral adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan kesepakatan
sosial, yang mendasari tindakan ataupun pemikiran.Moral berhubungan dengan benar salah, baik buruk,
keyakinan, diri sendiri dan lingkungan sosial

Amoral

Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki
nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai
implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah
produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

Imoral

Immoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang walaupun orang
tersebut sudah tahu bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya.

imoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang walaupun orang tersebut
sudah tahu bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya.
Contoh : paling mudah adalah koruptor. Sudah tahu korupsi adalah tindakan yang bejat tetap saja
dilakukan.
Kode Etik Keperawatan

1. KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

Pengertian kode etik keperawatan


Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan. Inti dari hal tersebut, yaitu menerapkan
nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat.

Kozier berpendapat bahwa kode etik keperawatan adalah :

a.  Kode etik menjadi alat untuk menyusun standar praktik profesional serta memperbaiki dan
memelihara standar tersebut.
b. Kode etik adalah pedomen resmi untuk tindakan profesional. Artinya, diikuti orang-orang dalam
profesi dan harus diterima sebagai nila pribadi bagi anggota profesional.
c.  Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota profesi untuk membuat keputusan dalam
situasi keperawatan.
d. Etika akan menunjukan standar profesi untuk kegiatan keperawatan, standar ini akan melindungi
perawat dan pasien.

2.   KONTENS KODE ETIK KEPERAWATAN

Kode etik keperawatan Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, melalui Munas PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode etik tersebut terdiri atas
limat bab dan 16 pasal, dimana:

Tanggung jawab Perawat, terhadap Masyarakat, keluarga dan penderita

1. Perawat dalam rangka pengabdianynya senantiasa berpedoman kepada tanggung jawab yang
pangkal tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan perawat untuk individu, keluarga dan
masyarakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang  keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nila budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup
beragama dari orang seorang, keluarga dan masyarakat.
3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi orang seorang, keluarga dan masyarakat
senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ihlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur perawatan.
4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan orang seorang, keluarga dan
masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas, kewajiban bagi kepentingan masyrarakat.

Tanggung jawab perawat terhadap tugas

1. Perawat senantiasa merawat mutu pelayanan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam
menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawat sesuai dengan kebutuhan orang seoaranng
atau penderita, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya  sehubungan yang dipercayakan
kepaanya.
3. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan keterampilan perawatan untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran
agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur jenis
kelamin, aliran politik yang dianut serta kedudukan sosial.
5. Perawat senantiasa mengupayakan perlindungan dan keselamatan penderita dalam melaksanakan
tugas keperawatan serta dengan matang mempertimbangkan kemampuan menerima atau
mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada hubungannnya dengan perawatan.

Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan yang baik antar sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalm
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan keterampilan dan pengalamannya kepada
sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain bidang perawatan.
Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan

1. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-sendiri dan atau
bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang
bermanfaat bagi perkembangan perawatan.
2. Perawat selalu menunjang tinggi nama baik profesi perawat dengan menunjukan perilaku dan
sifat-sifat pribadi yang luhur.
3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dlam kegiatan-kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan.
4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi perawatan
sebagai sarana pengabdian.

Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air

1.  Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang digariskan


oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan.
2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah
dalam menigkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada masyarakat.

Fungsi etika keperawatan

1. Sebagai alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan


2. Kerangka berpikir bagi para perawat untuk mengambil keputusan tanggung jawab kepada
masyarakat, anggota tim kesehatan, dan kepada profesi yang lain.

Menurut pandangan Hypocrates, fungsi kode etik adalah:

1. Menghindari ketegangan antar manusia


2. Memperbaiki status kepribadian
3. Menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan.

Beranjak dari pandangan Hypocrates tersebut, kode etik merupakan hal yang penting dalam sistem
pelayanan kesehatan serta dlam pelayanan praktik keperawatan.

3.  MAKSUD DAN TUJUAN KODE ETIK

Tujuan dari kode etik keperawatan pada dasarnya adalah upaya agar para perawat dalam menjalankan
tugas dan fungsinya dapat menghargai dan menghormati martabat manusia. Secara umum tujuan etika
keperawatan yaitu menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antara perawat dan lien, perawat dan
perawat juga antara perawat dan masyarakat.

Sedangkan tujuan etika keperawatan menurut “Nasional For Nursing (NLN)” (pusat pendidikan tenaga
keperawatan milik perhimpunan perawat Amerika adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi kesehatan lain dan
mengerti akan pesan dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut.
b. Menggembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas yaitu keputusan
tentang baik dan buruk yang dipertanggung jawabkan kepada Tuhan sesuai dengan
kepercayaannya.
c. Mengembangkan sikap personal atau pribadi dan sikap professional.
d. Menggembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar praktek keperawatan
profesional.
e. Memberikan kesempatan untuk menerapakan ilmu dan prinsip etika keperawatan dalam praktek
dan situasi yang nyata.

Adapun Tujuan etika keperawata menurut Biro Ethics Commission on Teaching Amerika yaitu :

1. Mengenal dan mendefinisikan unsur-unsur moral dalam praktek keperawatan


2. Membentuk strategi atau cara-cara dan menganalisa masalah-masalah moral yang terjadi dlaam
praktek keperawatan.
3. Menghubungkan prisip-prinsip moral atau pelajaran yang baik dapat dipertanggung jawabkan
kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kepada Tuhan sesuai denga kepercayaannya.
1. KONSEP DASAR TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT

a.    Pengertian tanggung jawab

Tanggung  jawab adalah kewajiban seseorang untuk melakukan sesuatu yang harus dapat dipertanggung
jawabkannya.

Sedangkan tanggung jawab seorang perawat adalah suatu tindakan yang dilakukan seorang perawat yang
dapat dipertanggung jawabkan. Tanggung jawab itu langsung atau tidak langsung. Tanggung jawab
bersifat langsung apabila si pelaku sendiri bertanggung jawab atas perbuatannya. Biasanya akan terjadi
demikian tapi kadang-kadang orang bertanggung jawab secara tidak langsung.

Sedangkan pengertian Tanggung jawab perawat menurut ANA :

Responsibility adalah : Penerapan ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang berhubungan
dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam Pengetahuan, Sikap dan bekerja sesuai
kode etik (ANA, 1985)

b.      Macam-macam tanggung jawab seorang perawat secara umum

Macam-macam tanggung jawab seorang perawat secara umum

a) Menghargai martabat setiap pasien dan keluarganya.


b) Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-obatan tertentu dan
melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang terkait
c) Menghargai hak setiap pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi.
d) Perawat mematuhi aturan apabila didelegasikan oleh dokter untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien dan ember  informasi yang biasanya diberikan oleh dokter.
e) Mendengarkan pasien secra seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada ornag yang tepat.

1. Tanggung jawab seorang perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat :


a.  Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggung
jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga, dan
masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dari
individu, keluarga, dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga, dan masyarakat
senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan.
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga, dan
masyarakat dalam mengambil prakasa.
2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas keperawatan
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi, disertai
kejujuran professional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan,
sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya kecuali jika diperlukan
oleh yang berwenang sesuai ketentuan hokum yang berlaku.
c. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran.
3. Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air
a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang
digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan.
4. Tanggung  jawab perawat terhadap standar  keperawatan
a. Menjaga, mempertahankan dan meningkatkan standar
b. Mengajak anggota lain untuk menggunakan standar
c. Memasyarakan standar kepada public
d. Melindungi public
e. Melindungi individu (perawat) dari profesi lain
c.       Jenis tanggung jawab perawat

Tanggung jawab (Responsibility) perawat dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap Tuhannya)


2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat)
3. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan.

Cara menyampaikan tanggung jawab terhadap klien :

Menyampaikan perhatian dan rasa hormat kepada klien, bila perawat terpaksa menunda pelayanan maka
perawat bersedia memberikan penjelasan dengan ramah terhadap kliennya. Menunjukan kepada klien
sikap menghargai, berbicara kepada klien yang berorientasi terhadap perasaan klien

d.      Pengertian tanggung gugat perawat

Tanggung gugat adalah dapat menjawab segala hal yang berhubungan dengan tindakan seseorang. Agar
dapat  bertanggung gugat perawat harus bertindak berdasarkan kode etik profesinya.

Akontabiliti dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusan dan
belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya.

Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap
dan berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya.

Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa
dijelaskan dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut :

1. Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukan

Sebagai tenaga perawat kesehatan prawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, sedangkan sebagai
pekerja atau karyawan perawat memilki tanggung jawab terhadap direktur, sebagai profesional perawat
memilki tanggung gugat terhadap ikatan profesi dan sebagai anggota team kesehatan perawat memiliki
tanggung gugat terhadap ketua tim biasanya dokter sebagai contoh perawat memberikan injeksi terhadap
klien. Injeksi ditentukan berdasarkan advis dan kolaborasi dengan dokter, perawat membuat daftar biaya
dari tindakan dan pengobatan yang diberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit. Dalam contoh
tersebut perawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.

2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?

Perawat memilki tanggung gugat dari seluruh kegitan professional yang dilakukannya mulai dari
mengganti laken, pemberian obat sampai persiapan pulang. Hal ini bisa diobservasi atau diukur
kinerjanya.

3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?

Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit telah menyusun standar yang
memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yang dikerjakan perawat dengan
standar yang tercantum.baik itu dalam input, proses atau outputnya. Misalnya apakah perawat mencuci
tangan sesuai standar melalui 7 tahap yaitu. Mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai sabun
di air mengalir selama 3 kali dsb.

Akuntabilitas bertujuan untuk :

1. Mengevaluasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi-prakstisi yang sudah
ada.
2. Mempertahankan standar perawatan kesehatan
3. Memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian
dari profeional perawatan kesehatan
4. Memberi dasar untuk membuat keputusan etis.

Anda mungkin juga menyukai