Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3

Nama : MAHARANI

NIM : E1B020080

No. WA : 081937017853

A. Isi Tugas
1. Bacalah dan pahami secara komprehensif tentang: Hakikat Pengetahuan, Kebenaran
Ilmiah.
2. Setelah melakukan nomor 1, maka jawablah beberapa pertanyaan berikut:
a. Jelaskan secara komprehensif hakekat Ilmu, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan.
Apakah yang membedakan ketiganya?
b. Jelaskan secara komprehensif, apa yg dimaksud dengan kebenaran, kebenaran
ilmiah, dan kebenaran non ilmiah? Jelaskan proses terbentuknya kebenaran ilmiah?
Jelaskan pula ciri-ciri kebenaran ilmiah?
c. Jelaskan secara komprehensif tentang siapa sajakah yang bertanggungjawab atas
terwujudnya kebenaran ilmiah? Terkait dengan hal itu pula, apa yang dapat anda
lakukuan untuk mewujudkan kebenaran ilmiah?
d. Lihatlah kembali jawaban anda dari pertanyaan bagian a, b dan c, kemudian
buatkanlah peta konsep yang menunjukkan keterkaitan antarseluruh bagian. Setelah
itu, jelaskan peta konsep yang telah anda susun.
Jawab
a. Dalam buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer yang ditulis oleh , Jujun S
Suriasumantri dijelaskan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang dinyatakan
benar secara ilmiah. Ilmu adalah sekumpulan informasi yang diperoleh melalui cara-cara
yang ilmiah dan disusun secara sistematis serta diyakini kebenarannya.
Pengetahuan merupakan informasi yang yang diperoleh oleh manusia berdasarkan
hasil tahu atau pengamatan akal. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Notoatmojo
dalam Yulia (2017), bahwa pengetehuan merupakan hasil dari penginderaan manusia
(mata, telinga, hidung, dan sebagainya) terhadap suatu obyek. Sehingga
pengetahuan dapat disimpulkan sebagai suatu hal yang diperoleh manusia melalui
indera yang dimiliki.
Ilmu pengetahuan merupakan jenis pengetahuan yang merupakan hasil telaah yang
dilakukan secara mendalam oleh ilmuwan. Ilmu pengetahuan merupakan proses
pembentukn pengetahuan yang dilakukan secara terus-menerus hingga memperoleh
suatu penjelasan terhadap fenomena atau obyek yang ditelaah, baik yang bersumber
dari wahyu, hati, maupun semesta hingga memperoleh hasil yang logis melalui kajian
secara kritis dengan tujuan memahami hakikat, asal-usul dan landasan dasar.
Sebagaimana Dadang Ahmad S mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan
merupakan proses pembentukn pengetahuan yang dilakukan secara terus-menerus
sampai dapat menjelaskan suatu fenomena atau obyek yang diteliti.

Yang membedakan antara ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan adalah

No. Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan


1. Memiliki obyek/ sumber Tidak memiliki objek yang Pada dasarnya ilmu

yang jelas jelas pengetahuan dan ilmu


2. Diperoleh melalui metode Tidak diperoleh dengan
memiliki makna yang sama.
atau cara-cara ilmiah metode ilmiah, tetapi
Hanya saja penggunakaan
berdasarkan hasil tahu
istilah ilmu dan ilmu
manusia yang diperoleh
pengetahuan semata-mata
dengan panca indera.
untuk mempertegas sifat
dari keilmiahan ilmu
tersebut. Selain itu untuk
3. Shahih atau informasinya Tidak sahih atau informasinya membedakan ilmu-ilmu lain
berdasarkan factual, tidak bisa dipercaya, karena yang tidak memenuhi
karena sudah diteiliti dan pengetahuan hanya
standar keilmiahan
berdasarkan hasil tahu
mendapat persetujuan pengetahuan penyusunnya.
manusia tanpa adanya
dari banyak pihak, Hal ini di dasarkan pada
pnelitian atau riset untuk
sehingga ilmu sulit untuk peristilahan dari ilmu
membuktikan kebenaran dari
dibantah jika tidak pengetahuan sendiri,
suatu obyek.
melakukan penelitian menurut Soetriono dan
terlebih dahulu
4. Disusun secara sistematis Tidak disusun menurut kaedah Hanafie (2007) memandang
berdasarkan kaidah ilmiah ilmiah bahwa pengetahuan ada
sehingga dapat dua jenis yaitu,
menjelaskan suatu obyek pengetahuan ilmiah (ilmu)
secara terperinci dari dan pengetahuan biasa.
pertanyaan 5W1H

b. Kebenaran merupakan kesesuaian antara pengetahuan dan obyek. Kata kebenaran


digunakan untuk kata benda yang bersifat konkret ataupun abstrak ( Abbas Hamami,
1983). kebenaran juga dapat diartikan sebagai kenyataan atau sesuatu yang benar-
benar terjadi atau benar-benar keberadaannya. Kebenaran merupakan suatu
keadaan yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
Kebenaran ilmiah merupakan sesuatu yang bersifat factual dan selaras yang
didalamnya terdapat cara-cara ilmiah (metode ilmiah). Dengan kata lain kebenaran
ilmiah merupakan kebenaran yang diperoleh melalui metode-metode ilmiah yakni
melalui uji coba dan penelitian.
Kebenaran non-ilmiah merupakan kebenaran yang diperoleh dengan cara yang
berdasarkan pada penalaran logika atau tidak diperoleh dengan cara-cara ilmiah,
yakni : kebenaran karena kebetulan, kebenaran spekulasi, kebenaran karena
kewibawaan, dan kebenaran karena akal sehat. Kebenaran non-ilmiah ini merupakan
suatu kebenaran yang dapat diketahui secara mutlak dan memiliki bukti obyek dari
pernyataan benarnya itu, tetapi tidak bisa dipahami secara logika bagaimana
kebenaran itu bisa terjadi.
Proses terbentuknya kebenaran ilmiah
Proses terbentuknya kebenaran ilmiah yakni melalui tahap-tahap penelitian yang
melibatkan metode ilmiah

Adapun cirri-ciri kebenaran ilmiah, yakni :


Sonny Keraf A. dan Mikhael Dua (2001 : 75 ) mengemukakan terkait cirri-ciri atau
karakteristik dari kebenaran ilmiah yakni,
- rasional-logis. Artinya, kebenaran dapat diperoleh berdasarkan pada kesimpulan
yang rasional dan logis. Karena kebenaran ilmiah bersifat rasional, maka semua
orang yang rasional ( orang yang berakal sehat) dapat memahami kebenaran
ilmiah itu sendiri. Sehingga kebenaran ilmiah dianggap sebagai kebenaran yang
universal.
- isi empiris. Artinya, kebenaran ilmiah di uji dengan kenyataan yang ada.
Sebagaimana sebagian besar pengetahuan dan kebenaran ilmiah sangat
berkaitan dengan kenyaaan empiris. Hal ini berarti bahwa dalam kebenaran
ilmiah tetap terdapat spekulasi tetapi sampai tingkat tertentu karena, sekalipun
suatu obyek atau pernyataan dianggap benar secara logika namun perlu
pengecekan untuk membuktikan apakah obyek tersebut benar juga secara
empiris.
- Pragmatis (dapat diterapkan). Artinya, jika suatu pernyataan benar dinyatakan
benar secara logis dan empiris maka pernyataan tersebut juga dapat berguna
bagi kehidupan manusia yakni dapat membantu manusia dalam memecahkan
permasalahan dalam kehidupan.
c. Yang bertanggungjawab atas terwujudnya kebenaran ilmiah adalah seorang yang
melakukan penelitian (peneliti-ilmuwan) untuk memperoleh kebenaran ilmiah
tersebut. Karena, peneliti merupakan ilmuwan yang melakukan penelitian,
pengkajian, serta pengembangan yakni dengan tugas utama meneliti secara ilmiah
dalam rangka untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Dimana, kreativitas dari seorang
peneliti akan melahirkan bentuk pemahaman baru dari apa yang diteliti dan akan
menumbuhkan kemampuan baru dalam menemukan jawabannya, sehingga seorang
peneliti bertanggung jawab atas terwujudnya kebenaran ilmiah.
informasi yang yang diperoleh oleh
d. manusia berdasarkan hasil tahu atau
Pengetahuan pengamatan akal

pengetahuan yang dinyatakan benar


Ilmu secara ilmiah.

merupakan hasil telaah yang dilakukan


Ilmu pengetahuan
secara mendalam oleh ilmuwan.

Kebenaran kesesuaian antara pengetahuan dan


obyek

Kebenaran ilmiah Kebenaran non-ilmiah

Anda mungkin juga menyukai