KEPERAWATAN KELUARGA
Kelompok 2
Febrian S. Kalayukin
Aldy Rorong
Marcelino Arapa
Niken Gahunting
Santika M. Tolip
Trivena Rumondor
MANADO
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan cinta
kasihNya Makalah tentang ’’Keperawatan keluarga’’ bisa selesai dituliskan.
Dan pada saat ini juga disampaikan banyak-banyak berterimah kasih kepada pihak-pihak
yang sudah menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.
Tapi jika ada kesalahan dengan penulisan makalah ini atau ada saran atau kritikan atau
masukan tentang penulisan makalah kami ini dipersilahkan dan diucapkan terimah kasih
banyak.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar terhadap
perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga. Sebagai unit
terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan perlu kepala rumah
tangga sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga disamping
Anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan suatu kesatuan yang kuat
apabila terdapat hubungan baik antara ayah-ibu, ayah-anak dan ibu-anak. Hubungan baik ini
ditandai dengan adanya keserasian dalam hubungan timbal balik antar semua pribadi dalam
keluarga. Interaksi antar pribadi yang terjadi dalam keluarga ini ternyata berpengaruh terhadap
keadaan bahagia (harmonis) atau tidak bahagia (disharmonis) pada salah seorang atau beberapa
anggota keluarga lainnya. Keadaan ini berhubungan dengan kegagalan atau ketidakmampuan
dalam penyesuaian diri terhadap orang lain atau terhadap lingkungan sosialnya Ketegangan
maupun konflik dengan pasangan atau antara suami dan istri merupakan hal yang wajar dalam
sebuah keluarga atau rumah tangga. Tidak ada rumah tangga yang berjalan tanpa konflik namun
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas
perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah
keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual.
Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil. Menurut
Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara
unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama
4. Pengawas kesehatan
Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang teratur untuk
mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kebutuhan keamanan klien dan keluarga.
5. Role Model
Perilaku yg ditampilkan perawat dpt dijadikan panutan. Panutan ini digunakan pd semua tingkt
pencegahan terutama PHBS. Menampilkan profesionalisme dalam bekerja.
6. Fasilitator
Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan
klien dan keuarga sehingga faktor risiko dalam ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat
diatasi.
7. Modifikasi lingkungan
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan
masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan
keamanan.
8. Manajer
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan
keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep managemen
keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan
dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan keperawatan serta organisasi dan mengendalikan
system yankes .
9. Penemu Kasus
Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapat
berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam kesehatan. Selanjutnya penelitian
dilaksanakan untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya
permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek
keperawatan.
Peran-peran tersebut di atas dapat dilaksanakan secara terpisah atau bersama-sama tergantung
situasi dan kondisi yang dihadapi.
3. Seluruh anggota kelyuarga memiliki pakaian berbeda untuk di rumah, bekerja, sekolah,
dan bepergian.
4. bagian terluas dari lantai rumah adalah bukan tanah.
8. Setiap anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian baru dalam setahun.
9. Terpenuhinya luas lantai rumah minimal delapan meter persegi per penghuni.
10. Tidak ada anggota keluarga yang sakit dalam tiga bulan terakhir.
11. Ada anggota keluarga berumur 15 tahun ke atas yang berpenghasilan tetap.
12. Tidak ada anggota kelyarga berumur 10-60 tahun yang tidak bisa baca-tulis.
13. Tidak ada anak berumur 5-15 tahun yang tidak bersekolah.
14. Jika keluarga telah memiliki dua anak atau lebih, memakai kontrasepsi.
17. Keluarga minimal dapat makan bersama sekali dalam sehari dan saling berkomunikasi.
20. Keluarga dapat mengakses berita dari media telekomunikasi apa saja.
23. Minimal satu anggota keluarga aktif dalam pengelolaan lembaga lokal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dalam makalah ini kita dapat memahami dan mengetahui materi “Keperawatan
keluarga” mulai dari tahapan perkembangan keluarga, peran perawat keluarga, tahapan keluarga
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dialnsir dari buku Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan dala Mewujudkan Keluarga
Sejahtera (2018) oleh Endang Rostiana, konsep kesejahteraan tidak dapat dipisahkan dari
konsep kemiskinan.