Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
Oleh :
INDAH DIANATUS SHOLEHA
NIM : 2014191018
Kasus TBC
Seorang laki-laki berusia 50 tahun, di rawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis medis efusi
pleura ec TBC. Pasien masuk RS dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 hari sebelum masuk
RS, batuk yang tidak sembuh-sembuh, lemah, nafsu makan menurun dan keringat di malam hari. nyeri bila
bernafas serta demam bila malam hari.
Dari hasil pengkajian didapatkan, 1 tahun yang lalu klien pernah mendapat pengobatan TBC, tetapi
setelah 3 bulan pengobatan ia tidak lagi minum obat karena sudah tidak batuk lagi, riwayat merokok sejak
30 tahun yg lalu 12 batang/hari. Hasil pemeriksaan saat ini: pasien mengeluh mual, batuk tetapi dahak sulit
dikeluarkan dan terkadang sesak. Pemeriksaan fisik: frekuensi napas 26 x/mnt, frekuensi nadi 86x/mnt, TD
110/76 mmHg, BB saat ini 54 Kg dengan TB 165 cm (terjadi penurunan BB 6 Kg selama sakit).
Pengembangan dada tampak asimetris dengan paru kanan tertinggal, taktil fremitus kanan < kiri, Resonan
pada paru kiri dan lobus superior paru kanan serta pekak pada lobus media dan inferior kanan. Auskultasi
pada lapang paru kiri vesikuler sedangkan lapang paru kanan menurun sampai tidak terdengar. Pasien
tampak pucat, tidak ada sianosis, CRT, 2 detik, akral hangat, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan
tidak ada nyeri dada.
Hasil pemeriksaan Sputum SPS ++-. Pemeriksaan radiologi thorax didapatkan fibrous infiltrat dan
cavitas pada paru kanan, tampak bayangan perselubungan homogen pada 2/3 paru kanan, dan sudut
costophrenicus kanan tampak tumpul.
ccHb 8,8 g/dl, Ht 28 %, leukosit 6,8 ribu/mm3, trombosit 351 ribu/mm3 , LED 110 mm. Analisa
cairan punksi pleura : produksi 400 cc berwarna kuning , protein total 6.9 g/dl, protein cairan pleura:
protein serum = 5.5:6.9; LDH cairan pleura:LDH serum = 926:134. Kesan eksudat.
Pasien terpasang oksigen 3 liter permenit dan infus NaCl 0.9 % per 12 jam
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
a. Data demografi
Nama lengkap : Tn.AR
Umur : 50 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pekerjaan : buruh
Pendidikan : SMP
Tgl masuk RS : 01/10/2020
Tgl pengkajian : 01/10/2020
No MR : 12345678910
Alamat : muara enim
Diagnosa medis : TB paru + efusi pluera
Nama penanggung jawab : Ny.N
Hubungan dengan pasien : istri
b. Keluhan utama / alasan masuk RS
Klien masuk RS dengan keluhan sesak nafas
c. Riwayat penyakit sekarang
- Pasien mengeluhkan sesak nafas yang memberatkan, pasien mengeluhkan mual
- Pasien mengatakan batuk yang tidak sembuh sembuh, lemah, nafsu makan menurun da
keringat dimalam hari
- Pasien mengatakan nyeri bila bernafas
- Skala PQRST
P : pasien mengatakan nyeri
Q : nyeri terasa tertusuk
R : nyeri dibagian dada
S : skala nyeri 7
T : nyeri timbul bila bernafas
d. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah mendapatkan pengobatan TBC, tetapi setelah 3
bulan pengobatan ia tidak lagi minum obat, karena sudah tidak batuk lagi.
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
i. Pola eliminasi
BAB
Pola BAB biasanya (frekuensi,karakter,konsistensi)
Frekuensi : biasanya pasien BAB 1 kali sehari
Karakter : lembek
Konsistensi : kuning
Pola BAB saat di RS
Frekuensi : BAB 1 kali 2 hari
Karakter : lembek
Konsistensi : kuning
BAK
Pola BAK biasanya
Frekuensi : biasanya 4-5 kali sehari
Karakter : kuning jernih
Jumlah : banyak
Pola BAK saat di RS
Frekuensi : 3-4 kali sehari
Karakter : kuning jernih
Jumlah : banyak
MK : tidak ditemukan masalah keperawatan pd pola eliminasi
j. Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan pola istirahat dan tidur sebelum sakit
Siang : pasien mengatakan sebelum sakit mampu tidur siang walaupun sebentar
Malam : pasien mengatakan tidur malam jam 22.00 – 05.00 WIB
Pola istirahat dan tidur saat sakit
Siang : pasien mengeluhkan mampu tidur siang walaupun hanya sebentar
Malam : pasien mengatakan susah tidur pd malam hari karena sesak nafas dan merasakan nyeri,
serta badan nya terasa menggigil.
k. Pola kognitif dan persepsi
Tingkat kesadaran : baik, dan orientasi terhadap orang juga baik
Tingkah laku klien : klien merasakan sesak nafas
Daya panca indera : tidak ada gangguan
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
Nyeri : pasien merasakan nyeri, nyeri dirasakan dibagian dada, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan
nyeri timbul bila bernafas. Skala nyeri 7
l. Mode toleransi koping terhadap stres/konsep diri dan peran hubungan
Mode adaptasi konsep diri : pasien mengatakan karena adanya proses pengonatan yang lama
pasien merasa bosan untuk meminum obat.
Deskripsi perilaku non verbal : pasien tampak meringis dan gelisah
Status emosional : emosional tampak terkendali
Mode adaptasi peran : pasien berusi 50 thn yang berperan sebagai KK, pasien bekerja sebagai
buruh dan selama di rawat tidak dapat mencari nafkah lagi untuk keluarganya
m. Pola kepercayaan diri
Agama : islam
Selama dirawat di RS pasien masih mampu untuk melakukan ibadah sholat.
n. Pola seksual produksi
Setelah dilakukan pengkajian pada pola seksual dan reproduksi tidak ditemukan masalah
keperawatan.
o. Pemeriksaan fisik
1. Kulit, rambut, kuku
Inspeksi
Lesi : terdapat luka pada didaerah
Warna rambut : hitam
Keadaan rambut : baik
Warna kuku : pink kemerahan
Bentuk kuku : norma
CRT <2 detik, tidak afa sianosis dan kulit tampak pucat.
Palpasi
Kondisi kulit : hangat
Turgor kulit : baik
2. Kepala
Inspeksi : tampak simetris
Palpasi : tidak ditemukan benjolan di daerah kepala
3. Mata
Pupil simetris, konjungtiva anemis, dan sklera anikterik
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
4. Hidung
Inspeksi : saat dilakukan pemeriksaan fisik,keadaan hidung pasien tidak terdapat luka
ataupun kelainan, hidung terlihat simetris
Palpasi : saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan benjolan atau pembengkakan.
5. Mulut
Inspeksi : saat dilakukan pemeriksaan terlihat ada caries gigi, warna gigi kuning,mukosa
bibir terlihat lembab.
6. Leher
Inspeksi : saat dilakukan pemeriksaan tidak terdapat luka dan memar
Palpasi : saat dilakukan pemeriksaan tidak ada pembesaran kelenjer.
7. Dada
Inspeksi : dada tampak asimetris dengan paru kanan tertinggi, frekuensi napas 26%
Palpasi : taktil fremius kanan < kiri
Perkusi : resonan pada paru kiri dan lobus superior, paru kanan
Auskultasi : pada lapang paru kiri vesikuler sedangkan lapang paru kanan menurun sampai
tidak terdengar
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut terlihat simetris dan tidak terdapat lesi
Auskultasi : bising usus 18x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : teraba, tidak ada pembesaran hepatomegali
9. Muskuloskeletal
ROM : penuh
Tidak terdapat fraktur dan kelainan tulang sendi
10. Neurologis
Refleks biseps ++/++ , triseps ++/++, patello ++/++, babinski -/-
11. 12 pasang saraf karnial
Nervus 1/olfaktorius : pasien dapat membedakan bau
Nervus 2/optikus : pasien dapat melihat jarak jauh
Nervus 3/okulomotorius : pasien dapat memutar bola mata dengan normal
Nervus 4/ trokhlearis : pasien dapat menggerakkan rahang
Nervus 5/trigeminus : pasien dapat memejamkan mata
Nervus 6/abdusen : pasien dapat menggerakan mata ke kanan/ ke kiri
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
B. Data penunjang
1. Hasil pemeriksaan sputum SPS (sewaktu-pagi-sewaktu) : + + -
2. Hasil pemeriksaan radiologi rontgen thorak : didapatkan fibrous infiltrat dan cavitos pada paru
kanan,tampak bayangan perselubungan homogen pada ⅔ paru kanan dan sudut costophrenicus
kanan tampak tumpul
3. Hasil pemeriksaan hematologi
Hb 8,8 g/dl, Ht 28 %, leukosit 6,8 ribu/mm3, trombosit 351 ribu/mm3 , LED 110 mm.
4. Hasil pemeriksaan analisa cairan pleura
Produksi 400 cc (berwarna kuning)
protein total 6.9 g/dl,
protein cairan pleura: protein serum = 5.5:6.9
LDH cairan pleura:LDH serum = 926:134.
Kesan eksudat.
Penatalaksanaan /therapi
- Pasien terpasang O2 3 Lpm
- Infus Nacl 0,9% / 12 jam
Data Fokus
Data subjektif :
1. Pasien mengatakan sesak nafas yang memberatkan
2. Pasien mengatakan mual
3. Pasien mengatakan nafsu makan menurun
4. Pasien mengatakan batuk yang tidak sembuh-sembuh, lemah
5. Pasien mengatakan dahak sulit dikeluarkan
6. Pasien mengatakan nyeri bila bernafas
7. Pasien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah mendapatkan pengobatan TBC, tetapi setelah 3
bulan pengobatan ia tidak lagi minum obat
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
Analisa Data
No Data etiologi Masalah keperawatan
1. DS : Hipersekresi jalan Bersihan jalan napas
1. Pasien mengatakan sesak nafas napas tidak efektf
yang memberatkan
2. Pasien mengatakan batuk yang
tidak sembuh-sembuh, lemah
3. Pasien mengatakan dahak sulit
dikeluarkan
4. Pasien mengatakan nyeri bila
bernafas
5. Pasien mengatakan 1 tahun
yang lalu pernah mendapatkan
pengobatan TBC, tetapi setelah
3 bulan pengobatan ia tidak lagi
minum obat
DO :
1. Pasien tampak pucat,tidak ada
sianosis, pasien tampak
merintih sesak nafas.
2. CRT 2 detik, akral hangat,
konjungtiva anemis
3. Tanda tanda vital : pernapas 26
x/mnt, nadi 86x/mnt, TD
110/76 mmHg,suhu 38,3°c
4. Dada tampak asimetris dengan
paru kanan tertinggi
5. Auskultasi : pada lapang paru
kiri veskuler sedangkan lapang
paru kanan menurun sampai
tidak terdengar.
6. Hasil pemeriksaan sputum
SPS : ++-
7. Hasil pemeriksaan radiologi
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
DO :
Skala PQRST
P : pasien mengatakan nyeri
Q : nyeri terasa tertusuk
R : nyeri dibagian dada
S : skala nyeri 7
T : nyeri timbul bila bernafas
Tanda tanda vital : pernapas 26
x/mnt, nadi 86x/mnt, TD
110/76 mmHg,suhu 38,3°c
Intervensi Keperawatan
No Dx keperawatan SLKI SIKI
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Intervensi : manajemen jalan nafas
efektif b/d hipersekresi jalan 3x24jam maka bersihan jalan Observasi :
nafas nafas meningkat dengan - Monitor pola nafas
kriteria hasil : (frekuensi,kedalaman, usaha
- Batuk efektif 4 nafas)
- Produksi sputum 4 - Monitor bunyi nafas
- Dispnea 2 tambahan
- Frekuensi nafas 4 - Monitor sputum
- Pola nafas 4 (jumlah,warna,aroma)
Terapeutik :
- Posisikan semi fowler atau
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada
(jika perlu)
- Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
- Berikan oksigen jika perlu
Edukasi :
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,
mukolitik (jika perlu)
2. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Intervensi : manajemen nyeri
pecendera fisiologis 3x24 jam maka tingkat nyeri Observasi :
menurun dengan kriteria hasil - Identifikasi lokasi,
: karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri 5 frekuensi, kualitas dan
- Meringis 5 intensitas nyeri
- Kesulitan tidur 5 - Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non
verbal
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik :
- Berikan terapeutik
nontormakogis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
Edukasi :
- Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
- Ajarkan teknk
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
3. Defisit nutrisi b/d anoreksia Setelah dilakukan intervensi Intervensi : manajemen nutrisi
keperawatan 3x 24 jam, maka Observasi :
status nutrisi membaik - Identifikasi status nutrisi
dengan kriteria hasil : - Identifikasi kebutuhan kalori
- Porsi makan yg dan jenis nutrisi
dihabiskan 5 - Identifikasi makanan yg
- BB 2 disukai
- Nafsu makan 4 - Monitor BB
- Frekuensi makan 4 Terapeutik :
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan
- Sajikan makanan secara
menarik
- Berikan makanan protein
kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan
(jika perlu)
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
- Anjurkan diet yg di
programkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dgn ahli gizi
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
Evaluasi
Dx keperawatan Hari/tanggal Evaluasi
Bersihan jalan nafas 12/10/2020 S:
tidak efektif b/d Minggu - Pasien mengatakan masih merasakan sesak nafas
hipersekresi jalan 15.45 WIB - Pasien mengatakan sudah mampu mengeluarkan
nafas dahak
- Pasien mengatakan dahak bercampur dengan
darah sekret
O:
- Pernafasan 24x/mnt (pd jam 15.45 WIB)
- Pasien masih terlihat pucat
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi manajemen jalan nafas
Nyeri akut b/d agen 12/10/2020 S:
pecendera fisiologis Minggu - Pasien mengatakan nyeri sudah sedikit berkurang
15.45 WIB setelah minum obat
O:
- Pasien masih tampak merintih
Td : 120x/mnt, nadi : 90x/mnt, suhu 37,5°c
Skala PQRST
P : pasien mengatakan nyeri
Q : nyeri terasa ditusuk-tusuk
R : nyeri dibagian dada
S : skala nyeri 5
T : nyeri timbul bila bernafas
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi manajemen nyeri
Defisit nutrisi b/d 12/10/2020 S:
anoreksia Minggu - Pasien masih merasakan mual
15.45 WIB - Pasien menghasilkan ½ porsi piring makanan
- Pasien mengkonsumsi 2 buah pir
O : bising usus 12x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi manajemen nutrisi
Hipertermi b/d 12/10/2020 S:
proses penyakit Minggu - Pasin berkeringat pd malam hari
15.45 WIB - Pasien mangatakan badan agak panas
O:
- Suhu tuuh 37,8°c (pd jam 20.15 WIB)
- Akral hangat
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi manajemen hipertermia
INDAH DIANATUS SHOLEHA (2014901018)
Program Studi Ilmu Keperawatan Dan Pendidikan Universitas fort De Kock Bukittinggi