PANDUAN MUTU
PENERAPAN CARA PENGOLAHAN IKAN YANG BAIK (GMP)
DAN PEMENUHAN PERSAYARATAN PROSEDUR OPERASI
STANDAR SANITASI (SSOP)
KERUPUK IKAN
“SALA LAUAK”
UBerrr
Ampang Kualo, RT 002 RW 006
Kel. Kampung Jawa, Kec. Tanjung Harapan
Kota Solok
Sumatera Barat
Indonesia
RIWAYAT PERUBAHAN:
DAFTAR ISI
No Deskripsi Halaman
DAFTAR DISTRIBUSI 2
RIWAYAT PERUBAHAN 3
DAFTAR ISI 4
LEMBAR PENGESAHAN 6
1. LATAR BELAKANG 7
1.1. Visi dan Misi 7
1.2. Kebijakan Mutu 7
1.3. Profil Perusahaan 8
1.4. Struktur Organisasi 9
1.5. Tugas dan Tanggung Jawab 9
1.6. Tim Mutu GMP 11
1.7. Tujuan dan Ruang Lingkup Penerapan GMP dan SSOP 12
2. REFERENSI NORMATIF DAN STANDAR 12
3. ISTILAH DAN DEFINISI 13
4. PENERAPAN PERSYARATAN CARA PENGOLAHAN IKAN YANG 14
BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES)
1. Persyaratan Kelayakan Dasar Konstruksi Bangunan, Fasilitas dan
Peralatan 14
2. Tata Letak Ruang Produksi/Pengolahan 16
3. Deskripsi Produk Akhir 17
4. Deskripsi Bahan Baku 19
5. Deskripsi Bahan Tambahan dan Bahan Penolong 30
6. Tujuan Penggunaan Produk 32
7. Diagram Alir 33
8. Identifikasi Bahaya dan Pengendaliannya 34
9. Prosedur Operasional Standar Pengolahan, Analisi Bahaya dan 36
Pengendaliannya.
10. Prosedur Operasional Standar Sanitasi (SSOP) 55
11. Pengendalian Dokumen dan Rekaman 67
5. PELABELAN DAN KEMASAN 67
5.1 Pelabelan 67
5.2 Kemasan 68
6. PROSEDUR PENARIKAN PRODUK TIDAK SESUAI (RECALL) 68
7. PELATIHAN KARYAWAN 70
8. PENANGANAN KELUHAN KONSUMEN 71
9. EVALUASI KINERJA 73
10. PENINGKATAN 75
PANDUAN MUTU Nomor :
PENERAPAN SMKP Revisi :
Tanggal Berlaku :
GMP DAN SSOP
Halaman : 6 dari 75
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun dan Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh :
Mimi Lizarti
Pimpinan Perusahaan
1. LATAR BELAKANG
1.1. Visi dan Misi Perusahaan
Pemilik UMKM berkomitmen dengan menetapkan dan memelihara Visi dan Misi Dapur
Produksi UBerrr sesuai dengan peran organisasi dalam rantai pangan.
Visi
“Menjadi UMKM penghasil kerupuk ikan berkualitas dan bercita rasa terbaik dengan
memberikan jaminan mutu dan keamanan produk perikanan, sehingga dikenal oleh
masyarakat luas khususnya di Sumatera Barat”
Misi
1. Menggunakan bahan baku yang aman dan bermutu sesuai dengan standar.
2. Menerapkan cara pengolahan ikan yang baik (Good Manufacturing Practices) dan
memenuhi persyaratan prosedur operasi standar sanitasi (Sanitation Standard Operating
Procedure).
3. Melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas produk serta pelayanan dalam upaya
memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha.
4. Meningkatkan kinerja karyawan dalam pengelolaan UMKM.
Mimi Lizarti
Pimpinan Perusahaan
terkait kebijakan halal. Dalam hal ini kebijakan dituangkan dalam kebijakan tertulis yang
berbunyi “Kami berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk halal dengan hanya
menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan di produksi dengan
menggunakan peralatan yang bebas dari najis. Kami akan mencapainya dengan membentuk
tim manajemen halal dan melakukan dengan sungguh-sungguh semua prosedur operasional
”. UBerrr memproduksi kerupuk ikan dengan target produksi 200 kg per bulan, dan
didukung dengan bantuan Galeri 88 dalam mewadahi UBerrr untuk memasarkan produk
kerupuk ikan.
1.3. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : UBerrr
Alamat Perusahaan : Ampang Kualo, RT 002 RW 006, Kel. Kampung
Jawa, Kec. Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera
Barat, Indonesia
Telepon/Fax : 082169121411
Email : uberrr38@gmail.com
Izin Perusahaan : NIB (0220107551775)
Nomor SKP :-
Jenis Perusahaan : UMK
Golongan Perusahaan : Mikro/Kecil
Jumlah Karyawan : 9 orang
Jenis Produk : Kerupuk Ikan
Tahun Unit Pengolahan Didirikan : 2020
Mulai Operasi : 2020
Kapasitas Unit Pengolahan : 70 kg/hari
Produksi Rata-Rata Per Hari : 30 kg/hari
Alamat Pabrik : Ampang Kualo, RT. 002 RW. 006, kel. Kampung
Jawa, kec. Tanjung Harapan, Kota Solok, prov.
Sumatera Barat, Indonesia
Telepon/Fax : 082169121411
Email : uberrr38@gmail.com
Website :-
Ukuran/
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan
Kapasitas
1 Bangunan
1) Gudang Penyimpanan Bahan 2,50 x 3,25 m 1 Tinggi dinding
2) Ruang Pencucian 2,50 x 3,25 m 1 lebih dari 3 m
3) Ruang Pengolahan 25,625 m2 1 terbuat dari batu
4) Ruang Pengemasan 2,50 x 5,00 m 1 bata diplester
5) Ruang Administrasi dan
3,25 x 5,00 m 1 Lantai keramik
Penjualan
kedap air
6) Toilet 1,50 x 2,50 m 1 Ventilasi kawat
nyamuk
7) Taman 25 m2 1 Bersih dan rapi
8) Tempat Parkir 15 motor 1 Terbuat dari beton
2 Fasilitas
1) Meja 105 x 60 cm 3 Kayu
2) Kursi Sandaran 100 kg 4 Plastik
3) Kursi Bulat 80 kg 6 Plastik
4) Meja Panjang 160 x 60 cm 2 Tripleks
5) Tempat Sampah 10 liter 1 Plastik merek cal
5 watt 2
15 watt 2
6) Lampu Merek Philips
20 watt 5
60 watt 1
3 Mesin dan Peralatan
1) Freezer 190 liter 1 Merek sharp
2) Tabung gas 3 kg 2 Elpiji
3) Tungku gas Besar 2 Merek Miyako
9 Persyaratan yang Ditetapkan Merek tepung tapioka tani atau merek lain dalam
kondisi di kemas 500 g dan tidak bocor, memiliki
izin edar dan bersertifikat halal.
9 Persyaratan yang Ditetapkan Merek tepung terigu segitiga biru atau merek lain
dalam kondisi dikemas 1 kg dan tidak bocor, dan
bersih, memiliki izin edar dan bersertifikat halal.
9 Persyaratan yang Ditetapkan Bersih tidak ada kotoran, dan utuh tidak retak atau
pecah
9 Persyaratan yang Ditetapkan Umbi sehat dan utuh, bersih, bebas dari kotoran,
kerusakan, bau asing, tunas dan akar, dan umbi
dalam keadan kering.
9 Persyaratan yang Ditetapkan Merek margarin blue band, dengan berat 200 gram
dan tidak bocor, memiliki izin edar dan
bersertifikat halal.
9 Persyaratan yang ditetapkan Bersih tidak ada kotoran, dan utuh tidak busuk
PANDUAN MUTU Nomor :
PENERAPAN SMKP Revisi :
Tanggal Berlaku :
GMP DAN SSOP
Halaman : 30 dari 75
8 Persyaratan SNI/Regulasi
a. Ikan tuna Memastikan Periksa kondisi BB Potensi bahaya : Tolak jika ada BB ikan yang FR-SOP- Seksi produksi
beku pemenuhan ikan logam berat tidak segar atau busuk, dan 01.Penerimaan
persyaratan Penampakan : mercury tercampur dengan lainnya Bahan Baku
mutu bahan pembekuan rata, Pengendalian : dalam satu wadah Utama (Ikan
baku dan bersih, belum secara berkala Tolak BB ikan jika tanggal Tuna)
BTP mengalami dilakukan uji kedaluwarsa kurang dari 3
perubahan warna mutu BB ikan bulan.
pada permukaan Segera proses BB ikan jika
produk. tanggal kedaluwarsa lebih dari
Warna : spesifik 3 bulan tetapi kurang dari 6
Bau Ikan : bulan
spesifik Catat dan laporkan ke atasan
Tanggal dan pemasok/supplier
Kedaluwarsa
Produk Beku:
maksimal 3 bulan
setelah pembelian
Suhu Produk
Beku : sekurang-
kurangnya -18oC
b. Tepung Memastikan Periksa kondisi Potensi bahaya : Tolak jika ada kemasan yang FR-SOP- Seksi produksi
(terigu,ber pemenuhan tepung : fisik bocor/terbuka, berbeda warna, 01.Penerimaan
as, dan persyaratan Penampakan : Pengendalian: dan/atau kotor isinya Bahan Baku
tapioka) mutu bahan kering, bersih dengan cara Catat dan laporkan ke atasan Tambahan
baku dan tidak terlihat penyaringan dan pemasok/supplier
BTP kotoran
Warna : putih
spesifik
Tekstur tidak
menggumpal
Tanggal
kedaluwarsa
minimal 6 bulan
yang tertera pada
label kemasan
pada saat
pembelian.
c. Telur Penampakan : Potensi bahaya: Tolak jika ada telur yang
kulit halus, bersih mikrobiologi pecah/retak/bau/busuk.
dari kotoran, tidak Pengendalian : Catat dan laporkan keatasan
pecah, ukuran pemilihan produk dan pemasok/supplier
normal. atau pemasok/
Periksa bau satu supplier
per satu.
d. Bawang Memastikan Penampakan : Potensi bahaya: Tolak jika ada bawang putih FR-SOP- Seksi produksi
putih pemenuhan kulit halus, bersih, fisik yang busuk/kotor/ditemukan 01.Penerimaan
persyaratan ukuran normal Pengendalian: ulat Bahan Baku
mutu bahan Bau: spesifik atau pemilihan produk Catat dan laporkan keatasan Tambahan
baku dan khas atau dan pemasok/supplier
BTP Masa simpan pemasok/supplier
produk selama 6
bulan pada suhu
ruang
e. Daun Penampakan: fisik Potensi bahaya: Tolak jika ada daun bawang
bawang ticak cacat (daun fisik yang busuk/kotor/ditemukan
tidak bolong), Pengendalian: ulat/ bolong/tidak segar.
segar pemilihan produk Catat dan laporkan keatasan
Curah : minimal atau dan pemasok/supplier
5-15 hari sejak pemasok/supplier
pembelian dalam
suhu ruang
f. Margarin Memastikan Penampakan : Potensi bahaya: Tolak jika ada margarin yang FR-SOP- Seksi produksi
pemenuhan kemasan tidak fisik berbau aneh/warna tidak 01.Penerimaan
persyaratan rusak, bersih, dan Pengendalian: sesuai/kemasan rusak Bahan Baku
mutu bahan tidak pemilihan produk Catat dan laporkan keatasan Tambahan
baku dan terkontaminasi atau dan pemasok/supplier
BTP dengan benda pemasok/supplier
asing
Bau: spesifik atau
khas
Tanggal
kedaluwarsa
minimal 6 bulan
yang tertera pada
label kemasan
pada saat
pembelian
g. Garam Penampakan : Potensi bahaya: Tolak jika ada garam yang
kemasan tidak fisik lembab/kemasan rusak, tidak
rusak, bersih, dan Pengendalian: bersih.
kering pemilihan produk Catat dan laporkan ke atasan
Bau: spesifik atau dan pemasok/supplier
Masa simpan pemasok/supplier
produk 6 bulan
sejak tanggal di
kemasan
PANDUAN MUTU PENERAPAN GMP DAN SSOP Nomor :
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (SOP) PENGOLAHAN, Revisi :
Tanggal Berlaku :
PENGENDALIAN, DAN TINDAKAN KOREKSI Halaman : 41 dari 75
h. Pewarna Memastikan Penampakan: Potensi bahaya: Tolak jika ada kemasan FR-SOP- Seksi produksi
makanan pemenuhan kemasan tidak fisik pewarna makanan yang 01.Penerimaan
persyaratan rusak Pengendalian: rusak/terbuka Bahan Baku
mutu bahan Masa simpan 12 pemilihan produk Catat dan laporkan ke atasan Tambahan
baku dan bulan, sesuai pada atau dan pemasok/supplier
BTP tanggal di pemasok/supplier
kemasan
i. Bahan Memastikan Periksa kondisi Potensi bahaya: Tolak jika ada kemasan yang
kemasan pemenuhan fisik plastik dan kimia rusak/berbeda warna, kotor
persyaratan karton kemasan Pengendalian: isinya
mutu bahan Lakukan pemilihan produk Catat dan laporkan ke atasan
kemasan pembersihan food grade dan pemasok/supplier
kemasan sebelum
di simpan
Bersihkan area - -
permukaan
penyimpanan dan
pengolahan bahan
makanan (rak,
lemari, freezer,
dan meja dapur).
Bersihkan
kemasan luar
makanan yang
akan disimpan
dengan
menggunakan
handuk/tisu yang
telah diberi
desinfektan atau
air hangat yang
diberi sabun.
Pisahkan - -
golongan bahan
makanan hewani
dengan bahan
makanan lain
untuk
menghindari
kontaminasi
silang.
Bahan makanan
yang tidak perlu
disimpan di
kulkas, simpan
dalam tempat
yang gelap dan
sejuk.
5 Penyimpana Menjaga Siapkan kemasan - Catat dan laporkan ke atasan untuk FR-SOP-
n ikan ke mutu pangan plastik untuk ikan diperbaiki jika suhu freezer tidak 04.Penyimpanan
dalam dan mencapai minimal -18oC atatu max Bahan Pangan dan
Periksa Kemasan
Freezer mencegah kebersihan dan freezing tidak berfungsi dengan
kontaminasi tidak bocor pada baik
setiap kemasan
plastik
Untuk bahan beku
ikan simpan di
dalam freezer
dengan suhu
-180C atau lebih
rendah (max
freezing).
Bahan beku
disimpan dengan
metode shalving
dan boxing (box
atau keranjang)
agar sirkulasi
udara yang
didapatkan bahan
merata.
PANDUAN MUTU PENERAPAN GMP DAN SSOP Nomor :
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (SOP) PENGOLAHAN, Revisi :
Tanggal Berlaku :
PENGENDALIAN, DAN TINDAKAN KOREKSI Halaman : 47 dari 75
6 Pelumeran/ Melumerkan Pastikan sudah Potensi bahaya : Perpanjang waktu jika ikan beku FR-SOP-06-
Thawing ikan dari dilakukan prosedur belum lumer, maksimal 15 menit
mikrobiologi dan 15.Pencatatan
sanitasi pada fasilitas,
Ikan Beku kondisi beku kimia Tahapan Proses
peralatan wadah dan
sebelum karyawan Pengendalian: di Produksi
diolah Lumerkan ikan beku tutup dan
dengan didiamkan percepat waktu
maksimal selama 1 jam
atau dialiri dengan air
pelumeran dan
Tutup dengan tudung tidak terkena
saji sinar matahari
Buang kemasan ke
tempat sampah
Buang air hasil
pelumeran ke
pembuangan melalui
saringan
Lakukan sanitasi pada
fasilitas dan peralatan
setelah di gunakan
7 Penyiapan Menyiapkan Tepung disangrai Potensi bahaya : Pada saat menyangrai tepung, FR-SOP-06- Seksi produksi
bahan bahan selama 15 menit kotoran dan aduk secara terus menerus 15.Pencatatan
tambahan tambahan dengan api kecil cemaran benda untuk menghindari terjadinya Tahapan Proses
yang siap Daun bawang dan asing Produksi
penggumpalan tepung dan
diolah sesuai bawang putih Pengendalian:
standar. browning yang berlebihan.
diblender, melakukan
kemudian penyaringan dan
disiapkan air menjaga
kebersihan bahan
sebanyak 8 liter
untuk merebus
semua bahan
(mentega, garam,
pewarna
makanan, daun
bawang, dan
bawang putih)
8 Perebusan Memastikan Ikan diletakkan di Potensi bahaya: Hindari waktu perebusan FR-SOP-06-
agar daging dalam panci fisik singkat, untuk menghindari 15.Pencatatan
ikan matang, Direbus selama 15 Pengendalian : daging ikan tidak matang. Tahapan Proses
dan siap menit sesuaikan waktu Hindari waktu perebusan lama Produksi
untuk diolah perebusan agar agar ikan tidak overcook
matang dan
empuk
17 Pengiriman Proses Periksa kondisi Bahaya : fisik Tunda pengiriman jika syarat Seksi
distribusi Pengendalian : kebersihan belum terpenuhi Pemasaran
kebersihan
produk tempat atau bak perhatikan agar Pisahkan kemasan yang
kemasan tidak rusak.
kendaraan
rusak selama Catat dan laporkan ke atasan
pengiriman proses distribusi
PANDUAN MUTU PENERAPAN GMP DAN SSOP Nomor :
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SANITASI Revisi :
Tanggal Berlaku :
(SSOP) Halaman : 55 dari 75
1. KEAMANA Air untuk Air Di keran Periksa bau, Setiap Karyawan Stop pencucian, FR-SSOP-
N AIR proses untuk warna, dan sebelum dibagian kuras dan 01.Keamanan
Tujuan : produksi proses rasa proses pencucian bersihkan Air
Tidak terjadi diperiksa produksi produksi peralatan
tangki/bak
kontaminasi secara fisik Air Penanggun
atau bahaya (tidak berbau, penampungan
pencuci g jawab
dari air pada tidak peralata produksi Mengganti
pangan dan berwarna, dan n sumber air
penurunan tidak berasa) Laporkan ke
mutu pangan Mengatur atasan
atau pendistribusia
berkurangnya n air dan
daya awet kontrol
pangan pemipaan
2. KONDISI Ketersediaan mesin Blender, pencetak, Ruang Periksa secara Setiap Penanggung Stop operasi, FR-SSOP-
DAN dan meja untuk meja, pisau, Pengolahan visual kondisi sebelum dan jawab singkirkan dan 02.Formulir
KEBERSIHA pengolahan yang sendok,baskom, fasilitas dan sesudah produksi perbaiki atau ganti Kondisi dan
N kontak dengan bahan panci, kuali, peralatan produksi Kebersihan
mesin/peralatan
PERMUKAAN pangan harus lainnya apakah
dengan yang baru Permukaan
YANG memadai dengan berfungsi
KONTAK kondisi baik, dengan baik/ Laporkan Yang Kontak
DENGAN terawat, bersih, dan rusak Dengan Bahan
BAHAN saniter Pangan
PANGAN Peralatan Periksa secara
Tujuan : pengolahan yang visual kondisi
tidak terjadi kontak dengan bahan kebersihan dan
kontaminasi sanitasi
pangan harus dalam
atau bahaya fasilitas dan
dari permukaan keadaan bersih dan peralatan yang
yang kontak saniter sebelum dan kontak dengan
dengan bahan sesudah digunakan pangan
pangan (meja, Meja, mesin dan Periksa tata
mesin, dan peralatan harus letak mesin dan
peralatan) dan ditata pada setiap peralatan
penurunan mutu sesuai tahapan
tahapan proses
pangan atau proses dan
berkurangnya
untuk menjamin
penggunaannya
daya awet kelancaran
pangan pengolahan,
mencegah
kontaminasi dan
mudah dibersihkan
3. PENCEGA Pembatasan Pangan (bahan Tempat Periksa tata Setiap Penanggung Stop operasi, FR-SSOP-
HAN pergerakan baku, BTP, dan penyimpanan letak dan sebelum jawab kemudian 03.Formulir
KONTAMI produk dan produk akhir), Pangan penyimpanan produksi produksi pisahkan dan Pencegahan
NASI karyawan di dan kemasan (bahan baku, Pangan (bahan dan simpan bahan Kontaminasi
BTP, dan baku, BTP, Silang
SILANG dalam ruang sesudah baku, BTP,
produk dan produk
Tujuan : pengolahan produksi produk akhir, dan
akhir), dan akhir), dan
tidak terjadi dengan kemasan kemasan kemasan sesuai
kontaminasi mengatur tata dengan kategori
silang atau letak dan alur
bahaya pada proses produksi
pangan dibuat linier,
akibat tata pemisahan
letak dan alur antara
proses yang penyimpanan
tidak linier pangan (bahan
baku, BTP, dan
produk akhir )
dan kemasan
yang berpotensi
terjadi
kontaminasi
silang
Setiap orang Perlengkapan Ruang Mengamati Saat proses Pimpinan Stop operasi,
harus mencuci pakaian kerja pengolahan setiap orang produksi perusahaan tegur dan
tangan, yang bersih khususnya perintahkan
menggunakan karyawan karyawan untuk
pakaian kerja yang berada cuci tangan, dan
yang bersih saat di ruang menggunakan
masuk, sarung pengolahan. pakaian kerja
tangan,
celemek/apron,
tutup kepala
Setiap orang Perilaku Stop operasi,
dilarang makan, Karyawan tegur dan latih
minum, karyawan untuk
merokok, mematuhi
meludah atau peraturan dan
melakukan merubah
tindakan lain perilaku
yang dapat
mengkontaminasi
produk dan
merugikan
karyawan
Mesin dan Peralatan untuk produksi Ruang Periksa Setelah Penanggun Stop
peralatan harus pengolahan peralatan kontak g jawab operasi,kemudi
dicuci/disanita produksi dengan produksi an cuci tangan
si setelah yang benda- dan bersihkan
kontak dengan kontak benda peralatan
benda-benda dengan yang
yang tidak benda- tidak
disanitasi benda disanitas
yang i
tidak
disanitasi
Ruang Dinding, lantai, pintu, jendela, Periksa Setiap Stop operasi
Pengolahan plafon, lampu penerangan secara sebelum dan bersihkan
basah dan visual dan ruang
kering harus kondisi setelah pengolahan
terpisah dan kebersiha proses
dirawat, n ruang produksi
dibersihkan, pengolaha
dan dipelihara n
secara saniter
4. MENJAGA Fasilitas sanitasi Tempat dan Di luar bangunan, Periksa Setiap Penanggu Lengkapi FR-SSOP-
FASILITAS toilet dan fasilitas cuci area sebelum fungsi dan sebelum ng jawab fasilitas cuci 04.Formuli
PENCUCI tempat cuci tangan masuk ruang kebersihan dan produksi tangan r Menjaga
TANGAN, tangan harus pengolahan. setelah Fasilitas
nya, serta Bersihkan
Pencuci
SANITASI berfungsi dan air proses jika kotor Tangan,
& TOILET dipelihara mengalir produksi dan bau Sanitasi
Tujuan : kebersihannya, Sabun, Perbaiki jika dan Toilet
tidak terjadi air yang Tempat dan Toilet disinfektan tidak
kontaminasi mengalir, fasilitas toilet , dan berfungsi
atau bahaya dilengkapi pengering Laporkan
pada pangan dengan sabun, tangan
akibat proses disinfektan, dan disiapkan
yang tidak pengering setiap hari
higienis dan tangan yang
saniter higienis
6. PROTEKSI Bahan Pangan Bahan pangan Tempat Pemeriksaan Saat diterima Penanggun Bersihkan FR-SSOP-
DARI BAHAN (bahan baku, dan kemasan Penyimpanan secara visual atau sebelum g jawab dari bahan 05.Proteksi
KONTAMINA BTP, produk bahan pangan kondisi masuk produksi kontaminan , Dari Bahan
N akhir), dan dan kemasan kebersihan gudang atau tolak Kontaminan
Tujuan: kemasan bahan penyimpanan jika tidak
tidak terjadi diperoleh dari pangan, dan / ruang sesuai
kontaminasi pemasok yang kemasan pengolahan Ganti
atau bahaya terjamin pemasok
pada pangan mutunya, Laporkan
akibat adanya bebas dari
bahan pangan bahan
dan kemasan kontaminan.
yang telah
terkontaminasi
sebelum
diproses, dan
setelah diproses.
7. PELABELAN, Bahan-bahan Label dan Tempat Inspeksi Setiap Penangg Diberikan FR-
PENYIMPANAN kimia, bahan kemasan, penyimpana lapangan sebelum ung label/ tanda SSOP-
,DAN pembersih, dan lemari dan rak n bahan- kesesuaian dan jawab jika tulisan 06.Pelabe
PENGGUNAAN disinfektan diberi penyimpanan bahan kimia label dan sesudah produksi memudar lan,
BAHAN TOKSIN label sesuai bahan-bahan dan bahan prosedur produksi dan simpan Penyimp
YANG BENAR petunjuk kimia dan pembersih penggunaan di tempat anan, dan
Tujuan : Penggunaan nya bahan nya, tempat terpisah dari Pengguna
tidak terjadi sesuai metode pembersih penyimpanan ruang an Bahan
kontaminasi atau dan prosedur dan pengolahan/ Toksin
bahaya pada yang di keberadaannya buang jika Yang
pangan akibat persyaratkan, tidak dapat Benar
penyimpanan dan dan disimpan di diketahui
penggunaan bahan satu tempat Bersihkan
toksin yang tidak khusus tempat
sesuai penyimpana
n
Laporkan
8. PENGAWASAN Karyawan yang Kondisi fisik Area diluar Tanyakan Sebelum Pimpina Istirahatkan FR-SSOP-
KONDISI bekerja di ruang kesehatan dapur kondisi melakuk n karyawan 07.Formul
KESEHATAN pengolahan adalah karyawan produksi kesehatan an perusaha yang sakit ir
PERSONIL karyawan yang sehat produksi an Pengawas
karyawan Laporkan
an
YANG DAPAT berdasarkan hasil Amati Kondisi
MENGAKIBAT pengamatan atau perilaku Kesehatan
KAN pemeriksaan medis karyawan, Personil
KONTAMINASI tidak menunjukkan kondisi Yang
Tujuan: sakit dan tidak visual Dapat
tidak terjadi terlihat mempunyai perlengkapa Mengakib
kontaminasi atau gejala sakit, atau n dan atkan
bahaya pada adanya luka atau kebersihan Kontamin
pangan akibat infeksi lainnya pakaian asi
adanya karyawan kerja
yang sakit yang
melakukan proses
pengolahan
Sebelum bekerja Perilaku Setiap Amati perilaku Sesudah Penangg Stop operasi
karyawan harus higiensi ruangan di karyawan, menggun ung dan
menjaga kebersihan karyawan dapur kondisi visual akan Jawab peringatkan
dengan mencuci sebelum produksi perlengkapan toilet Produksi serta latih
tangan (gosok bekerja dan dan toilet dan kebersihan atau karyawan
dengan sabun, bilas setelah pakaian kerja melakuk Laporkan
dengan air, dan menggunakan an
keringkan dengan toilet pembersi
pengering yang han
higienis) ruangan
dan
peralatan
9. MENGHILANG Area ruang Bahan/benda/ Tempat Periksa Sebelum Penangg Stop operasi FR-SSOP-
KAN HAMA pengolahan tempat tempat yang penyimpa kondisi dan ung dan bersihkan 08.Formul
DARI UNIT penyimpanan, dan menarik nan kebersihan sesudah jawab tempat ir
PENGOLAHAN lingkungan harus kehadiran produksi produksi Menghilan
Ruang ruang penyimpanan
gkan
Tujuan: bebas dari kehadiran hama pengolah pengolahan dan , ruang
Hama
tidak terjadi hama (hewan an dan tempat pengolah pengolahan Dari Unit
kontaminasi atau pengerat/serangga) Lingkung penyimpana an dan Pengolaha
bahaya pada dan dilakukan an luar n lingkunganny n
pangan akibat pencegahan/pengend ruang Periksa a
adanya hama/pest alian dan pengolah kondisi Amankan
pembasmian hama. an bahan/benda pangan atau
yang benda yang
menarik menarik
kehadiran kehadiran
hama di hama
tempat Tutup lubang
penyimpana masuknya
n, ruang hama
pengolahan Lakukan
dan pembasmian
lingkungan dan fumigasi
luar ruang
pengolahan
PANDUAN MUTU Nomor :
PENERAPAN SMKP Revisi :
Tanggal Berlaku :
GMP DAN SSOP
Halaman : 67 dari 75
5.2. Kemasan
Deksripsi Bahan
No Kriteria Bahan Pengemas
Pengemas
Karakteristik Fisik: Nylon (LDPE + PE +
1 Bungkus Kemasan
Nylon)
2 Karton Box Karakteristik Fisik: Corrugated Carton Box
3 Foto Kemasan
Waktu Recall:
1. Penarikan produk dilakukan apabila produsen mendapati produk melewati
masa kedaluwarsa.
2. Produk yang memenuhi klasifikasi penarikan, ditarik dalam masa waktu
maksimal 14 hari setelah di dapati penyimpangan.
Penanggung Jawab Prosedur Recall :
Pimpinan Perusahaan (Mimi Lizarti)
Prosedur Recall:
1. Mempersiapkan rencana penarikan pangan secara tertulis, dan mengikuti
rencana dalam melakukan tindakan penarikan.
2. Mengidentifikasi asal informasi penyebab penarikan produk. Sumber
informasi (internal : hasil analisa mikrobiologi internal, dan eksternal :
keluhan pelanggan, instruksi BPOM, dan temuan lembaga lain).
3. Mendapatkan dan mengkonsolidasikan semua informasi penting mengenai
pangan yang akan diteliti
4. Penelusuran ke tingkat distributor/ agen/ pengecer.
5. Memberikan informasi ke seluruh saluran distributor/ agen/ pengecer.
6. Konfirmasi sisa stok yang tersisa di distributor/ agen/ pengecer yang akan
ditarik.
7. Produk yang ditarik dari peredaran oleh produsen akan ditindak lanjuti
sebagai berikut : pemusnahan produk, penggunaan untuk selain konsumsi
manusia, dan pelabelan ulang.
Pencatatan :
1. FR-RECALL-06.Penarikan Produk Tidak Sesuai
7. PELATIHAN KARYAWAN
8. Persyaratan Pemilik UMKM terlebih dahulu mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan untuk setiap karyawan
sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Jenis pelatihan yang ditargetkan UBerrr untuk
diikuti.
1. Awareness pentingnya penerapan standar
keamanan pangan dan Penerapan Cara
Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB) atau
Good Manufacturing Practicess (GMP) dan
Sanitation Standard Operational Procedure
(SSOP).
2. Pengenalan SNI CAC/RCP 1 Kode praktis-
Prinsip umum higiene pangan.
3. Pengenalan Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP). Untuk Pelaku UMKM produk
pangan PIRT, materi ini hanya bersifat
awareness dengan penekanan pada
pengendalian titik kritis proses produksinya,
sedangkan pada produk yang beresiko tinggi
(high risk) pelatihan dilakukan sampai dengan
pembuatan HACCP Plan.
4. Pelatihan teknis audit (SNI ISO 19011).
5. Bedah substansi sesuai dengan SNI produk
yang terkait (SNI 8646:2018 untuk kerupuk
ikan, udang, dan moluska siap makan).
Prosedur Metode pelatihan
1. Classroom training (pelatihan dalam kelas). Pemilik
UMKM mengikuti pelatihan yang ada
2. Hands-on training (pelatihan langsung). Pemilik
UMKM menjelaskan secara langsung pelatihan
yang di dapat kepada karyawan lain.
3. Pelatihan online.Pemilik UMKM melakukan
pelatihan online yang diadakan oleh pihak terkait
atau lembaga, atau bisa mencari sumber pelatihan
online secara mandiri.
Pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara
internal/eksternal sesuai kebutuhan. Pihak yang
memberi pelatihan internal/eksternal
1. Pemilik UMKM.
2. Dinas Kesehatan.
3. BSN.
4. Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan.
5. BPOM
6. Dinas KOPERINDAG (Koperasi Perindustrian
dan Perdagangan)
PANDUAN MUTU Nomor :
PENERAPAN SMKP Revisi :
Tanggal Berlaku :
GMP DAN SSOP
Halaman : 71 dari 75
11. PENINGKATAN
Perusahaan menentukan dan memilih peluang untuk tindakan peningkatan dan
penerapan seperlunya untuk memenuhi persyaratan pelanggan/konsumen dan
meningkatkan kepuasan pelanggan/konsumen.
Hal ini mencakup:
a. Meningkatkan mutu produk dan layanan dengan menjaga konsistensi penerapan
Sistem Manajemen Keamanan Pangan CPPOB (GMP dan SSOP).
b. Mengoreksi, mencegah atau mengurangi pengaruh yang tidak diinginkan pada
setiap prosedur yang dilakukan.
c. Meningkatkan kinerja dan keefektifan Sistem Manajemen Keamanan Pangan
CPPOB (GMP dan SSOP).