Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurkhalisah

Nim : 180730024

Prodi : Pendidikan Fisika

MK : Profesi Pendidikan

TUGAS

1. Jelaskan secara Rinci tentang


a. Ruang lingkup profesi pendidikan
b. Syarat-syarat profesi kependidikan
2. Jelaskan secara rinci tentang
a. Kode etik guru Indonesia
b. Fungsi kode etik profesi
3. Jelaskan secara rinci tentang
a. Tugas Guru
b. Syarat yang harus dipenuhi menjadi seorang guru
4. Jelaskan jenis-jenis organisasi keguruan yang ada di Indonesia
5. Jelaskan Pengembangan sikap professional keguruan

JAWABAN
1. a. Ruang lingkup profesi pendidikan :
Tugas Guru ada 3, yaitu :
 Profesi yaitu :
1. Mendidik : Meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup
2. Mengajar: Meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Melatih :Mengembangkan keterampilan dan penerapannya.
 Kemanusiaan : Menjadi orang tua, auto pengertian (homoludens, homopuber,
dan homosapiens), transformasi diri, dan outo identifikasi
 Kemasyarakatan :Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga
negara yang bermoral Pancasila. Dan mencerdaskan Bangsa Indonesia
b.Sarat-syarat Profesi Pendidikan

 Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual


 Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
 Jabatan yang memerlukan persiapan professional yang lama
 Jabatan yang memerlukan “latihan dalam jabatan” yang berkesinambungan
 Jabatan yang menjajikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
 Jabatan yang menentukan standarnya sendiri
 Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
 Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat

2. a. Kodeetik guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-
norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang
utuh dan bulat (Soetjipto dan Kosasi, 1999: 34)

b. fungsi kode etik profesi yaitu :

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol social bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan.Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
3. a. Tugas Guru Secara Umum adalah mendidik, dalam oprasionalisasinya mendidik adalah
rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, membentuk
contoh dan membisakan.
Tugas khusus guru adalah :
 Sebagai pengajar. Sebagai pengajar (intruksional), guru bertugas
merencanakan progam pengajaran, melaksanakan progam yang telah disusun
dan melaksanakan penilaian setelah progam itu dilaksanakan.

 Sebagai pendidik. Sebagai pendidik (edukator) guru bertugas mengarahkan


peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna.
 Sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin, guru bertugas memimpin dan
mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait,
menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan,
partisipasi atas progam yang dilakukan.

b. Syarat-syarat menjadi guru profesional:

 Memiliki bakat sebagai guru.

 Memiliki kirteria keahlian sebagai guru.

 Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.

 Memiliki mental yang sehat.

 Berbadan sehat.

 Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.

 Guru adalah manusia berjiwa pancasila.

 Guru adalah seorang warga negara yang baik.

4. organisasi keguruan yang ada di Indonesia yaitu diantaranya :


a. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI lahirpada 25 November 1945,
setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI
adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912,
kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
b. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). MGMP merupakan suatu wadah
asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang berada disuatu sanggar atau
kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, belajar
dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru
sebagai praktisi atau perilaku perubahan reorientasi pembelajaran di kelas
(Depdiknas,2004: 1).
c. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI). ISPI lahir pada pertengahan tahun 1960-
an. Pada awalnya organisasi profesi kependidikan ini bersifat regional karena
berbagai hal menyangkut komunikasi antar anggotanya. Keadaan seperti ini
berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang pertama di Jakarta 17-19 Mei 1984
d. Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI). IPBI didirikan di Malang padatanggal 17
Desember 1975. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat keilmuan dan
profesioal ini berhasrat memberikan sumbangan dan ikut serta secara lebihnya tadan
positif dalam menunaikan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai guru
pembimbing.

5. Pengembangan sikap professional keguruan yaitu :


 Pengembangan Sikap Selama Pendidikan Prajabatan, D a l a m
pendidikan prajabatan seorang guru harus dididik dalam
s e g a l a h a l ( i l m u , pengetahuan, sikap dan keterampilan) karena tugas
bersifat unik, guru selalu menjadi panutan sekelilingnya. Oleh sebab itu,
bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi
perhatian siswa dan masyarakat.
 Pengembangan Sikap Selama Dalam Jabatan, Pengembangan sikap
professional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan
pendidikan prajabatan. Akan tetapi, peningkatan harus terus
dilakukan dengan cara formal seperti mengikuti penataran, lokakarya,
seminar atau kegiatan ilmiah lainnya.

Standar pengembangan profesi yaitu :

 Standar pengembangan profesi A adalah pengembangan profesi untuk para


guru sains memerlukan pembelajaran isi sains yang diperlukan melalui 
perspektif-perspektif dan metode-metode inquiri. Para guru dalam sketsa ini
melalui sebuah proses observasi fenomena alam, membuat penjelasan-
penjelasan dan menguji penjelasan-penjelasan tersebut berdasarkan fenomena
alam.
 Standar pengembangan profesi B adalah pengembangan profesi untuk guru
sains memerlukan pengintegrasian pengetahuan sains, pembelajaran, 
pendidikan dan siswa serta menerapkan pengetahuan tersebut kepengajaran
sains. Pada guru yang efektif tidak hanya tahu sains namun mereka juga tahu
bagaimana mengajarkannya. Guru yang efektif dapat memahami bagaimana
siswa mempelajari konsep-konsep yang penting, konsep-konsep apa yang
mampu dipahami siswa pada tahap-tahap pengembangan, profesi dan
pengalaman yang berbeda dengan contoh dan representasi apa yang bisa
membantu siswa belajar.
 Standar pengembangan profesi C adalah pengembangan profesi untuk para
guru sains memerlukan pembentukan pemahaman dan kemampuan untuk 
pembelajaran sepanjang masa. Guru yang baik biasa nya tahu bahwa dengan
memilih profesi guru, mereka telah berkomitmen untuk belajar sepanjang
masa.Pengetahuan baru selalu dihasilkan sehingga guru  berkesempatan terus
untuk belajar.
 Standar pengembangan profesi D adalah program-program profesi untuk guru
sains harus koheren (berkaitan) dan terpadu. Standar ini dimaksudkan untuk
menangkal kecenderungan kesempatan-kesempatan pengembangan  profesi
terfragmentasi dan tidak berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai