Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No.

2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

JURNAL
Pembelajaran Seni & Budaya
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPSB

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP HASIL


BELAJAR SBDP MATERI MEMBUAT KARYA KOLASE SISWA KELAS IV SD NEGERI
KECAMATAN WOLASI

Wayba 1, Alberth2, La Ili3

Info Abstrak
Terbitan
JPSB Vol. 3 No. Pendidikan SBK memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang
2 Desember harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
2018 multikecerdasan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pembelajaran SBK di SD
Negeri se-Kecamatan Wolasi masih kurang optimal. Yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas pembelajaran model Direct Instruction
dan perbedaan hasil belajar SBK materi membuat karya kolase melalui Model Direct
Keyword: Instruction, serta pengaruh model Direct Instruction dan motivasi terhadap hasil belajar
Hasil Belajar; siswa kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan dalam
PjBL; SBDP; penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh model Direct Instruction terhadap hasil
belajar SBK pada materi membuat karya kolase siswa kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi
Kabupaten Konawe Selatan. penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh model
Direct Instruction terhadap hasil belajar SBK materi membuat karya kolase. Model
pembelajaran project based-learning (PjBL) berpengaruh terhadap hasil belajar membuat
karya kolase di kelas IV SDN 6 Wolasi. Hal ini didasarkan pada nilai signifikan uji
independent sample t-test diperoleh bahwa thitung= 2,604 ≥ ttabel= 2,021 dan nilai Sig. (2-
tailed) 0,006 <α = 0,05, sehingga H0ditolak, yang berarti model pembelajaran project
based learning(PjBL) berpengaruh terhadap hasil belajar membuat karya kolase.
Abstract
Art and culture education has a role in establishing harmonious students’ personality
besides it also gives attention to students’ need in achieving multi intelligence. The initial
observation and interview showed that the learning process of art and culture education in
SD Negeri at Kecamatan Wolasi is not optimum yet. The research question in this research
is (1) how the teaching and learning activity of Direct Instruction model, (2) how Direct
Instruction Model can result the learning outcomes difference pada art and culture
learning, focusing on the material of creating collage and (3) the influence of Direct
Instructional Model and student motivation toward students’ outcomes for students IV
grade of SD Negeri at Kecamatan Wolasi, Konawe Selatan. The aim of this research is to
reveal the influence of Direct Instructional Model towards students’ outcomes in creating a
collage for students grade IV of SD Negeri at Kecamatan Wolasi, Konawe Selatan. This
research’s significance is to gain information about the influence of Direct Instructional
Model of students’ outcomes in art and culture learning, focusing on creating a collage.
Project Based-Learning (PjBL) Model had influences to students’ outcomes in creating
collage at student’s grade IV of SDN 6 Wolasi. This based on the significant value of
independent sample of t-test, gained that tcount = 2,604 ≥ ttable = 2, 021 and value of Sig.
(2-tailed) 0,006 < α = 0,05, H0 was rejected, means Project Based Learning (PjBL) Model
had influence toward students’ outcomes in creating collage.

© 2018 Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya

e-ISSN - 2502-4191

1
Alumni Pascasarjana Pendidikan Seni Universitas Halu Oleo
2
Dosen Universitas Halu Oleo
3
Dosen Universitas Halu Oleo

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 82
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

PENDAHULUAN 2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam


Pendidikan merupakan faktor penting pembelajaran SBK materi membuat karya
bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan kolase dengan model Direct Instruction di
faktor pendukung yang memegang peranan kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi
penting di seluruh sektor kehidupan, sebab Kabupaten Konawe Selatan.
kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat Penelitian ini bermanfaat untuk
dengan pendidikan. mengetahui pengaruh model Direct Instruction
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) terhadap hasil belajar SBK materi membuat
adalah salah satu mata pelajaran yang karya kolase, yang secara umum akan
diajarkan di SD karena dapat memberikan memberikan kontribusi dalam perkembangan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
berbagai pengalaman apresiasi maupun memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia,
pengalaman berkreasi menghasilkan produk serta secara khusus dapat menjadi bahan
berupa benda nyata yang bermanfaat masukan untuk penelitian selanjutnya.
langsung bagi kehidupan siswa (Depdiknas,
2007: 2). METODE PENELITIAN
Berdasarkan Naskah Akademik Kajian Jenis penelitian ini adalah penelitian
Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Seni eksperimen karena bertujuan untuk mencari
Budaya tahun 2007 menyatakan terdapat pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
masalah dalam perencanaan pembelajaran lain dalam kondisi yang terkendalikan.
SBK. Kurangnya guru dengan latar belakang Perlakuan yang dimaksudkan adalah
pendidikan seni menimbulkan penafsiran yang penggunaan model DirectInstruction pada
berbeda-beda, pembelajaran dilaksanakan kelas eksperimen dan metode konvensional
kurang menarik bahkan tidak bermakna. pada kelas kontrol.
Permasalahan pembelajaran SBK juga Desain penelitian eksperimen ini
terjadi di SD Negeri se-Kec. Wolasi. adalah Quasi Experimental Design dengan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, menggunakan bentuk Nonequivalent Control
pembelajaran SBK di SD Negeri se-Kecamatan Grup Design. Sugiyono (2013:79)
Wolasi masih kurang optimal. Hal tersebut berpendapat desain ini hampir sama dengan
dibuktikan pada salah satu pembelajaran SBK pretest-posttest controlgroup design, hanya
kelas IV aspek seni rupa pada materi pada desain ini kelompok eksperimen dan
membuat karya kerajinan berdasarkan kontrol tidak dipilih secara random.
rancangan sendiri dengan teknik menempel Penelitian ini akan dilakukan di SD
atau kolase. Kenyataan di lapangan, dalam Negeri se-Kec. Wolasi Kabupaten Konawe
pembelajaran SBK materi membuat kolase Selatan.
siswa masih mengalami kesulitan baik dalam Penelitian ini dilaksanakan pada
pembuatan pola maupun pewarnaan. Hal semester genap tahun ajaran 2018/2019
tersebut disebabkan karena dalam antara bulan Januari-Maret 2019.
pembelajarannya guru masih menggunakan Populasi adalah wilayah generalisasi
metode konvensional yaitu guru hanya terdiri atas obyek/subyek mempunyai kualitas
memberikan tugas membuat karya untuk dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
kemudian dijadikan sebagai tugas pekerjaan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
rumah. kesimpulan (Sugiyono, 2013:215). Populasi
Berdasarkan latar belakang masalah, dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
maka perumusan masalah penelitian ini kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi Kabupaten
sebagai berikut: Konawe Selatan yang terdiri dari enam
1. Bagaimana aktivitas pembelajaran model sekolah.
Direct Instruction dan motivasi dalam Sampel merupakan bagian dari
pembelajaran SBK materi membuat karya jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
kolase dengan model Direct Instruction di populasi tersebut (Sugiyono, 2013:81).
kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
Kabupaten Konawe Selatan?. kelas IV. Teknik pengambilan sampel pada
2. Apakah terdapat interaksi pengaruh penelitian ini menggunakan simple random
model Direct Instructiond an motivasi sampling karena anggota populasi
terhadap hasil belajar SBK pada materi diasumsikan homogen.
membuat karya kolase siswa kelas IV SD Variabel bebas dalam penelitian ini
Negeri se-Kec. Wolasi Kabupaten Konawe adalah model Direct Instruction karena
Selatan? dengan penerapan model ini akan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan berpengaruh terhadap variabel terikat.
yang akan dicapai dalam penelitian ini Variabel terikat dalam penelitian ini
sebagai berikut: adalah hasil belajar SBK yang mencakup dua
1. Untuk mengetahui pengaruh model Direct domain yaitu domain kognitif dan psikomotor
Instruction terhadap hasil belajar SBK serta aktivitas siswa selama pembelajaran.
pada materi membuat karya kolase siswa Untuk menghindari kesalahpahaman
kelas IV SD Negeri se-Kec. Wolasi dalam menafsirkan variabel yang akan diteliti,
Kabupaten Konawe Selatan. maka perlu adanya batasan atau definisi

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 82
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

operasional tentang variabel yang ditulis, Data yang dianalisis dalam penelitian ini
perumusam definisi operasional variabel adalah data pretest dan posttest kemampuan
sebagai berikut. Hasil Belajar Membuat Karya Kolase siswa
1. Penggunaan model Direct Instruction yang dikonversi menjadi nilai N-Gain (gain
merupakan model yang dirancang ternormalisasi) dihitung dengan rumus yang
untuk penguasaan pengetahuan dikembangkan oleh Hake (1999), sebagai
prosedural, deklaratif, dan berbagai berikut :
kete-rampilan. Gain ternormalisasi (g) =
2. Hasil belajar SBDP adalah hasil yang (Sundayana, 2016: 151)
diperoleh siswa setelah setelah
menerima pembelajaran SBDP yang Nilai Gain Interpretasi
diwujudkan dalam bentuk nilai Ternormalisasi
mencakup ranah kognitif dan -1,00 ≤ g < 0,00 terjadi
psikomotor. penurunan
Untuk mengumpulkan data dalam g = 0,00 tetap
0,00 < g < 0,30 rendah
penelitian diperlukan suatu teknik
0,30 ≤ g < 0,70 sedang
pengumpulan data. Dalam penelitian ini,
0,70 ≤ g < 1,00 tinggi
peneliti menggunakakan beberapa teknik
Dimodifikasi oleh (Sundayana, 2016 : 151)
pengumpulan data antara lain tes, observasi,
Analisis data yang digunakan dalam
dan dokumentasi.
penelitian ini adalah analisis data deskriptif
dan analisis inferensial.
Secara umum penelitian ini terbagi
dalam tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu
Analisis Deskriptif
tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan
Analisis deskriptif pada penelitian ini
tahap akhir penelitian.
dimaksudkan untuk mendeskripsikan
kemampuan Hasil Belajar Membuat Karya
Uji Coba Instrument
Kolase siswa melalui skor rata-rata dari
Validitas Instrument
masing-masing yang dibentuk oleh model
Validitas atau kesahihan berasal dari
pembelajaran Project Based-Learning (PjBL)
kata validity yang berarti sejauh mana
dan pembelajaran langsung.
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Dengan
Analisis Inferensial
kata lain, validitas adalah suatu konsep yang
Analisis inferensial dimaksudkan untuk
berkaitan dengan sejauh mana tes telah
menguji hipotesis pengaruh penggunaan
mengukur apa yang seharusnya diukur
model pembelajaran project based-learning
(Sudaryono, 2018 : 301).Cara mencari
terhadap kemampuan Hasil Belajar Membuat
koefisien validitas dapat digunakan rumus
Karya Kolase siswa serta perbandingan
korelasi produck moment correlation sebagai
kemampuan Hasil Belajar Membuat Karya
berikut :
Kolase siswa antara siswa yang diajar dengan
(Sundayana, model project based-learning dan
pembelajaran langsung.
2016 : 60)
Keterangan : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
rxy =Koefisien korelasi Deskripsi Data
N =Jumlah responden Sampel dalam penelitian ini berjumlah
X =Skor item butir soal 49 siswa yang terdiri dari kelas IVa sebagai
Y =Jumlah skor total tiap soal kelas eksperimen dengan jumlah siswa
Semua perhitungan validitas instrumen sebanyak 25 orang dan kelas IVb sebagai
pretest dan posttest kemampuan Hasil Belajar kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak
Membuat Karya Kolase siswa dihitung dengan 24 orang. Pada kelas eksperimen peneliti
menggunakan bantuan program IBM SPSS menggunakan model pembelajaran project
versi 20. based-learning (PjBL) sedangkan di kelas
kontrol menggunakan model pembelajaran
Reliabilitas Instrument langsung.
Uji reliabilitas yang digunakan untuk Pada penelitian ini, peneliti melakukan
alternatif jawaban yang lebih dari dua (uraian) 4 kali pertemuan pembelajaran pada masing-
adalah menggunakan ujiCronbach’s Alpha. masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
Rumus Cronbach Alpha sebagai berikut : kontrol, serta melakukanpretest sebelum
(Kasmadi & Siti, 2014 : memberikan perlakuan dan melakukan
176) posttest setelah memberikan perlakuan.
Keterangan:
= Nilai reliabilitas instrument Hasil Analisis Deskriptif
11
n =Banyaknya item pertanyaan Data yang dianalisis pada penelitian ini
= Jumlah varians butir diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang
= Varians total sudah dikerjakan oleh siswa. Pretest dan

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 83
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

posttest diberikan untuk melihat pengaruh ≤ g ≤ 0,70 dengan jumlah siswa 13 orang
model pembelajaran project based-learning dengan frekuensi relatif 54,17 %. Kemudian
dan pembelajaran langsung terhadap hasil “Rendah” yakni pada interval 0,00 < g <
belajar membuat karya kolase. 0,30 dengan jumlah siswa sebanyak 11 orang
dengan frekuensi relatif 45,83 %.
Data Hasil Analisis Hasil belajar membuat Sehingga rata-rata N-Gain yang
karya kolase SiswaKelas Eksperimen diperoleh dari kelas kontrol yaitu sehingga
Tabel 4.1 Daftar Klasifikasi dan Frekuensi 0,3825 memiliki kategori “Sedang” dengan
PersentaseN-Gain Hasil belajar nilai N-Gain maksimumnya 0,65 adalah dan
membuat karya kolaseKelas nilai N-Gain minimumnya adalah 0,14.
Eksperimenn
Analisis Deskriptif Data Hasil belajar
Normalized Jumlah Persentase membuat karya kolase Siswa Kelas
Klasifikasi
Gain Siswa (%) Eksperimen dan Kelas Kontrol
0,70 ≤ g ≤ Tinggi Hasil analisis deskriptif tentanghasil
3 12 %
1,00 belajar membuat karya kolase siswa,
0,30 ≤ g ≤ Sedang berdasarkan data klasifikasi N-Gain di kelas
19 76 %
0,70
eksperimen dan di kelas kontrol, yang diolah
0,00 < g < Rendah
0,30
3 12 % menggunakan program siap pakai yaitu SPSS
g = 0,00 Tetap - - versi 20 diperoleh perbedaan antara nilai
-1,00 ≤ g ≤ Terjadi minimum, maksimum, rata-rata, standar
- - deviasi (simpangan baku) dan varians,
0,00 Penurunan
Jumlah 25 100 % sebagaimana yang disajikan pada tabel 4.3
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh data berikut:
yaitu nilai N-Gain pada kelas eksperimen Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Hasil belajar
pada klasifikasi yang “Tinggi” yakni pada membuat karya kolase Siswa
interval 0,70 ≤ g ≤ 1,00 dengan jumlah siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
sebanyak 3 orang dengan frekuensi 12%. Kontrol
Klasifikasi “Sedang” yakni pada interval 0,30
≤ g ≤ 0,70 dengan jumlah siswa sebanyak Descriptive Statistics
19 orang dengan frekuensi relatif 76%.
Kemudian, klasifikasi“Rendah” yakni pada N Minimu Maximu Mean Std. Varia
interval 0,00 < g < 0,30 dengan jumlah siswa m m Deviati nce
sebanyak 3 orang dengan frekuensi relatif on
12%. Kelas
Eksperim 25 ,25 ,81 ,5000 ,14748 ,022
Data Hasil Analisis Hasil belajar membuat en
karya kolase Siswa Kelas Kontrol Kelas
Tabel 4.2 Daftar Klasifikasi dan Frekuensi 24 ,14 ,65 ,3825 ,16806 ,028
Kontrol
Persentase N-Gain Hasil belajar Valid N
membuat karya kolase Siswa Kelas 24
(listwise)
Kontrol Berdasarkan hasil analisis deskriptif
hasil belajar membuat karya kolase siswapada
Persentase Tabel 4.3 di atas, didapatkan bahwa pada
Normalized Jumlah
Klasifikasi kelas eksperimen dengan jumlah data 25
Gain Siswa (%)
siswa diperolah nilai rata-rata N-Gain 0,5000
0,70 ≤ g ≤ Tinggi dengan standar deviasinya sebesar 0,14748
- -
1,00 dan varians sebesar 0,022. Sedangkan, pada
kelas kontrol dengan jumlah 24 siswa,
0,30 ≤ g ≤ Sedang diperoleh nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,
13 54,17 %
0,70 3825 dengan standar deviasinya sebesar
0,16806 dan varians sebesar 0,28.
0,00 < g < Rendah Untuk nilai N-Gain maksimum 0,81 dan
11 45,83 %
0,30 nilai N-Gain minimum 0,25 mewakili 25 siswa
pada kelas eksperimen. Sedangkan nilai N-
g = 0,00 Tetap - - Gain maksimum 0,65 dan nilai N-Gain
-1,00 ≤ g Terjadi minimum 0,14 mewakili 24 siswa pada kelas
- - kontrol.
≤ 0,00 Penurunan
Hasil Analisis Inferensial
Jumlah 24 100 %
Sebelum melakukan analisis inferensial,
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yakni
yaitu nilai N-Gain pada kelas kontrol pada uji Normalitas data dan uji Homogenitas. Bila
klasifikasi “Tinggi” ternyata tidak tercapai. data berdistribusi normal dan bersifat
Klasifikasi “Sedang” yakni pada interval 0,30

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 84
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

homogen, maka data tersebut memenuhi Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat
syarat untuk dilakukan analisis inferensial. bahwa nilai signifikansinya > 0,05 yaitu 0,065
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Uji Normalitas varians kedua kelompok yakni kelas
Tabel 4.4 Hasil Analisis Statistik Uji Normalitas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama,
Data N-GainHasil belajar membuat karya maka hal ini telah memenuhi asumsi dasar
kolase Siswapada Kelas Eksperimen dan Kelas homogenitas suatu data.
Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil belajar membuat karya kolase Siswa di
Kelas Kelas Kelas Eksperimen
Eksperim Kontrol Dari hasil analisis deskriptif pada kelas
en eksperimen, diperoleh nilai rata-rata N-Gain
N 25 24 yaitu 0,5000 yang menunjukan
Normal Mean ,5000 ,3825 klasifikasisedang karena berada pada interval
0,30 ≤ g ≤ 0,70, standar deviasi (simpangan
Std. baku) sebesar 0,14748 yang menunjukkan
Parametersa,b ,14748 ,16806
Deviation bahwa besar penyimpangan data dari rata-
Most Extreme Absolute ,139 ,187 rata kelas cukup. Dan varians data sebesar
Positive ,139 ,187 0,22 yang menunjukkan bahwa keragaman
Differences kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan
Negative -,088 -,156 dengan kelas kontrol.
Kolmogorov-Smirnov Z ,697 ,918
Asymp. Sig. (2-tailed) ,716 ,369 Hasil belajar membuat karya kolase Siswa di
Kelas Kontrol
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil analisis deskriptif pada kelas
b. Calculated from data.
kontrol, diperoleh nilai rata-rata N-Gain yaitu
0,3825 yang menunjukan klasifikasisedang
dengan interval0,30 ≤ g ≤ 0,70, standar
Untuk pedoman pengambilan
deviasi (simpangan baku) sebesar 0,16806
keputusan dalam uji normalitas adalah jika
yang menunjukkan bahwa besar
nilai signifikan > (lebih besar dari) level
penyimpangan data dari rata-rata kelas
kepercayaan (α = 0,05), maka data tersebut
cukup. Dan varians sebesar 0,28 yang
terdistribusi normal (Nur, Panca,& Rahayu,
menunjukkan bahwa keragaman kelas kontrol
2016 : 139).
lebih besar daripada kelas eksperimen yang
Pada Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat
artinya data kelas kontrol lebih beragam dari
bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) untuk kelas
kelas eksperimen.
eksperimen adalah 0,716> α (dengan nilai α
Dalam proses pembelajaran di kelas
= 0,05) sehingga H0 diterima. Dengan
kontrol menggunakan model pembelajaran
demikian, dapat disimpulkan bahwa, sebaran
langsung, dimana model ini mangaktifkan
data N-Gainhasil belajar membuat karya
siswa untuk mengkonstruksi dan
kolase siswa pada kelas eksperimen
mengembangkan sendiri pengetahuannya
berdistribusi normal.
untuk menemukan solusi dari pemecahan
Sedangkan pada kelas kontrol, dapat
masalah terhadapkaryakolase yang diberikan.
dilihat bahwa nilai. Sig. (2-tailed) adalah
0,369>α (dengan nilai α = 0,05) sehingga H0
Model Pembelajaran Project based-
diterima. Dengan demikian, dapat
learning(PjBL) Berpengaruh Terhadap Hasil
disimpulkan bahwa, sebaran data N-Gainhasil
belajar membuat karya kolase Siswa
belajar membuat karya kolase siswa pada
Untuk mengetahui pengaruh
kelas kontrol berdistribusi normal.
penggunaan model pembelajaran project
based-learning terhadap hasil belajar
Uji Homogenitas
membuat karya kolase siswa, maka harus
Tabel 4.5 Hasil Analisis Statistik Uji
dilakukan uji hipotesis rata-rata nilai N-
Homogenitas Data N-GainHasil belajar
Gainhasil belajar membuat karya kolase siswa
membuat karya kolase Siswapada Kelas
pada dua kelas dengan menggunakan uji
Eksperimen dan Kelas Kontrol
statistik yaitu ujiindependent sample t-test.
Terlebih dahulu, harus melakukan uji
Test of Homogeneity of
prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
Variances
homogenitas data N-Gain kelas eksperimen
N-Gain
dan kelas kontrol, untuk mengetahui data
Levene df1 df2 Sig. bersifat normal dan homogen. Berdasarkan uji
Statistic normalitas data menggunakan
,065 analisisnonparametrictest-1 K-S diperoleh data
3,564 1 47
hasil belajar membuat karya kolase di kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal, dengan nilai signifikan di kelas

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 85
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

eksperimen 0,716 dan pada kelas kontrol adalah 0,81 dan nilai N-Gain minimumnya
0,369 yang artinya lebih besar dari 0,05. adalah 0,25.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, 2. Gambaran hasil belajar membuat karya
diperoleh bahwa hasil belajar membuat karya kolase di kelas kontrol dengan
kolase siswapada kelas eksperimen lebih baik menggunakan model pembelajaran
daripada hasil belajar membuat karya kolase langsung tidak mengalami peningkatan
siswa pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan, yang begitu signifikan. Hal ini dapat dilihat
karena kedua kelas diberikan perlakuan yang pada rata-rata N-Gain hasil belajar
berbeda yaitu penggunaan model membuat karya kolase siswa yang
pembelajaran project based-learningpada diperoleh sebesar 0,3825, walaupun
kelas eksperimen dan penggunaan model memiliki klasifikasi “Sedang” dengan N-
pembelajaran langsung pada kelas kontrol. Gain maksimumnya adalah 0,65 dan nilai
Adanya pengaruh hasil belajar N-Gain minimumnya adalah 0,14, tetapi
membuat karya kolase siswapada kelas nilai N-Gain maksimumnya tidak mencapai
eksperimen, karena penggunaan model interval nilai tinggi yaitu 0,70 < g < 1,00.
pembelajaran project based-learning 3. Model pembelajaran project based-
dianggap lebih menyenangkan dan disukai learning (PjBL) berpengaruh terhadap hasil
oleh siswa karena dengan pemberian LKS belajar membuat karya kolase di kelas IV
(lembar kerja siswa), dapat mengembangkan SDN 6 Wolasi. Hal ini didasarkan pada
kemampuan berpikir siswa serta mendorong nilai signifikan uji independent sample t-test
siswa dalam menyelesaikan masalah secara diperoleh bahwa thitung= 2,604 ≥ ttabel=
berkelompok, serta membantu siswa berperan 2,021 dan nilai Sig. (2-tailed) 0,006 <α =
aktif dalam kegiatan belajar. 0,05, sehingga H0ditolak, yang berarti
Oleh karena itu,hasil belajar membuat model pembelajaran project based
karya kolase siswa dengan model learning(PjBL) berpengaruh terhadap hasil
pembelajaran project based-learning lebih belajar membuat karya kolase.
baik daripada menggunakan pembelajaran Saran yang dapat diberikan oleh
langsung. Hal tersebut diperkuat dengan hasil peneliti adalah jika ingin menggunaan model
penelitian Zulfah Ubaidillah (2017), yang project based learning (PjBL) dalam
berjudul ‘Pengaruh Model Project based- pembelajaran, sebaiknya harus menyiapkan
learning terhadap Hasil belajar membuat alat/bahan ajar yang tepat, menguasai
karya kolase Siswa’ diperoleh bahwa hasil konsep dan prosedur dan langkah-langkah
belajar membuat karya kolase siswa yang dari model pembelajaran project based
diajar dengan model Project based-learning learning (PjBL).Dan Hendaknya penelitian ini
lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
dengan pembelajaran kovensional. Hal ini kajian dalam melakukan penelitian di tempat
dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil tes hasil dan pada sampel yang berbeda.
belajar membuat karya kolase siswa yang
diajar dengan model Project based-learning Daftar Pustaka
adalah sebesar 67,67 dan nilai rata-rata tes Anitah, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD.
hasil belajar membuat karya kolase siswa Jakarta: Universitas Terbuka.
yang diajar dengan pembelajaran Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
konvensional adalah sebesar 56,77. Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa Rineka Cipta.
pembelajaran SBDP dengan menggunakan Asmari, Budi Januar, dkk. 2013.
model project based-learning berpengaruh “Pembelajaran Direct Instruction
secara signifikan terhadap hasil belajar dengan MediaLagu Terhadap
membuat karya kolase siswa dibandingkan Prestasi Belajar Matematika di SD Se-
yang menggunakan pembelajaran Kecamatan Laweyan”dalam
konvensional. Prosiding. ISBN: 978-979-
16353-9-4.
PENUTUP Bagastya, Danar Agiel dan Nanang Indriarsa.
Berdasarkan hasil penelitian dan 2014. “Perbandingan
pembahasan yang dikemukakan pada bab ModelPembelajaran Direct
sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan Instruction dan Problem Based
antara lain sebagai berikut: Instruction TerhadapHasil Belajar
1. Gambaran hasil belajar membuat karya Passing Melambung Sepak
kolase di kelas eksperimen dengan Bola Kelas IX SMPN 1
menggunakan model pembelajaran SugioLamongan” dalam Jurnal
problem based learning terjadi peningkatan Pendidikan olahraga dan
yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada Kesehatan. Vol 02 No03 hal 554-
rata-rata N-Gain hasil belajar membuat 558 ISSN 2338-798X.
karya kolase yang diperoleh sebesar BSNP. 2006. Standar Proses untuk Satuan
0,5000, sehingga memiliki klasifikasi Pendidikan Dasar dan
“Sedang” dengan N-Gain maksimumnya MenengahKompetesi Dasar SD/MI.
Jakarta: Depdikbud.

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 86
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

Depadiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian untukMelatihkan Keterampilan


Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Eksperimen dan Penguasaan Konsep
SBK. Jakarta: Badan Penelitian dan Materi Gayapada Siswa Kelas IV
pengembangan Pusat SD” dalam Jurnal Review
KurikulumDepartemen Pendidikan Pendidikan Dasar. Vol 1No 1
Nasional. September 2015.
Pamadhi, Hadjar. 2009. Pendidikan Seni di
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
2005. Peraturan Pemerintah Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
RepublikIndonesia No 19 Tahun Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2005 tentang Standar Nasional Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Pendidikan. Jakarta;Depdikbud. Indonesia.
Dimyati dan Mujiyono. 2010. Belajar dan Jakarta:DepartemenPendidikan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Poerwanti. 2008. Asesmen Pembelajaran SD.
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta 141. Jakarta: Direktorat Jenderal
Gujjar, Aijaz Ahmed. 2007. “Direct Instruction Pendidikan Tinggi Departemen
and Appropriate Intervention Pendidikan Nasional.
ForChildren With Learning Rachmawati, Auliya. 2015. Keefektifan Model
Problems” dalam The Turkiish Online Direct Instruction terhadapAktivitas
ofEducational Technology- dan Hasil Belajar Siswa pada
TOJET. April 2007 ISSN 1303- Materi Bermain Alat Musik Melodisdi
6521 Vol 6 Issue 2Article 3. Kelas IV SDN Kepandean 03
Hamalik, Oemar. 2014. Psikologi Belajar dan Kabupaten Tegal.
Mengajar. Bandung: Sinar Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran
BaruAlgesindo. Mengembangkan
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. ProfesionalismeGuru. Jakarta:
Bandung: Pustaka Setia. Rajawali Pers.
Kamaril, Cut. 2002. Pendidikan Seni Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi
Rupa/Kerajinan Tangan. Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Jakarta:Universitas Terbuka. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
Klahr, David dan Milenn Nigan. 2006. “The Berorientasi Standar
Equivalence of Learning Path inEarly ProsesPendidikan. Jakarta:
Science Instruction”dalam Prenada Media Group.
Psicology Science. Volume no Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar
10Komalasari, Kokom. 2013. Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Pembelajaran Kontekstual Persada.
Konsep dan Aplikasi.Bandung: PT. Setiawan, Wawan, dkk. 2010. “Penerapan
Refika Aditama. Model Pengajaran Langsung
Kusumah, Wijaya dan Desi Dwitagama. 2012. (DirectInstruction) untuk
Mengenal Penelitian Meningkatkan Pemahaman Belajar
PendidikanKelas. Jakarta: PT. Siswa dalamPembelajaran Rekayasa
Indeks. Perangkat Lunak” dalam
Lestari, Karunia dan Yudhagara Muhokhamad Jurnal PendidikanTeknologi dan
Ridwan. 2015. PenelitianPendidikan Komunikasi. ISSN 1979-
Matematika. Bandung: PT. 9642.
Refika Aditama. Slameto. 2010. Belajar dan Fakktor-faktor
Listriani, Ayu, dkk. 2013. Pengaruh Model yang Mempengaruhinya.
Pembelajaran langsung Jakarta:Rineka Cipta.
(DirectInstruction) Berbantuan Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:
LKS Bergambar Disertai Teks PT. Tarsito Bandung.
Terhadap HasilBelajar Geografi Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian.
Siswa SMP/MTs. Bandung: Alfabeta.
Makaleh, Ahmad Abdulhamed Aufan. 2011. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
“The Effect of Direct Kualitatif dan R&D.
InstructionStrategi on Math Bandung:Alpfabeta.
Achievement of Primary 4th and 5th Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian
LearningDifficulties” dalam Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
International Education Studies. Vol Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning
2 No 4 November 2011. Teori dan Aplikasi Paikem.Yogykarta:
Muharrar, Syakir dan Sri Verayanti. 2013. Pustaka Pelajar.
Kreasi Kolase, Montase, Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar
MozaikSederhana. Semarang: Mengajar di Sekolah: Wawasan
Esensi Erlangga Group. Baru,Beberapa Pendukung,
Munawaroh, Siti. 2015. “ Penerapan Model dan Beberapa Komponen Layanan
Pembelajaran dengan Arahan Khusus. Jakarta:Rineka Cipta.

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 87
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 3 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191

Susanto, Ahmad. 2012. Teori belajar dan


pembelajaran di SD. Jakarta:
PrenadaMedia.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa.
2011. Belajar & Pembelajaran
Pengembangan Wacana dan
Praktik pembelajaran dalam
Pembangunan Nasional. Jogjakarta:
Ar- Ruzz Media.
Tutik dan Daryanto. 2015. Teori Belajar dan
Proses Pembelajaran yang Mendidik.
Yogyakarta: Gava Media.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik.Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uno, Hamzah B dan Satria Koni. 2014.
Assessment Pembelajaran. Jakarta:
BumiAksara.
Veronika, Maria. 2012. Penerapan Metode
Demonstrasi Untuk
MeningkatkanHasil Belajar
Teknik Kolase Melalui Produk
Kerajinan Tangan Dalam
MataPelajaran SBK di SDN Desa
Lama Kec. Hamparan Perak T.P
2011/2012.
Winataputra, Udin S. 2008. Teori belajar dan
Pembelajaran. Jakarta:
UniversitasTerbuka.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.
_________________. 2012. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

© Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol. 4 No. 2 Desember 2018 , e-ISSN: 2502-4191 88

Anda mungkin juga menyukai