Anda di halaman 1dari 8

Kontribusiku Bagi Indonesia

"Mengajar menciptakan semua profesi"

Cinta kepada bumi pertiwi dimana saya dilahirkan selalu terpatri pada hati saya. Selayaknya
ketika menerima kasih cinta dari seorang Ibu, yang tulus, tanpa perhitungan dan selalu
membekas dalam benak diri saya.

Tidak peduli bagaimana perkembangan modernisasi yang terjadi pada daerah lain, atau
bahkan daerah yang saya tinggali sekarang guna menimba ilmu di sebuah perguruan tinggi. 

Tidak akan mampu mengobati kerinduan atau menggantikan cintaku terhadap tanah
kelahiran. Rasa rindu ini tidak dapat dipungkiri terus muncul setiap harinya. Apalagi
mengingat keadaanku yang sekarang.

Sebagai pemuda yang dilahirkan di sebuah desa terpencil di kabupaten X, memaksaku harus
berpisah untuk merantau dan menahan rindu demi menuntut ilmu untuk mewujudkan cita-cita
serta sebuah perubahan yang diimpikan.

Iya, tidak hanya perubahan untuk diriku sendiri tetapi juga untuk masyarakat desaku.

Saya terlahir disebuah desa bernama desa A, memiliki letak geografi dekat pesisir dan jauh
dari perkotaan. Sebuah desa dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Potensi ini
dapat dilihat dari adanya beberapa perusahaan baik lokal maupun perusahaan asing yang
memilih mendirikan pabriknya di desaku.

Namun, terdapat sebuah ironi ketika saya melihat fenomena ini secara lebih detail. Kehadiran
perusahaan di desa tidak mampu meningkatkan atau bahkan menjamin kesejahteraan
masyarakat desa itu sendiri.

Apabila dilihat lebih dalam, terdapat beberapa faktor penyebab sehingga kehadiran
perusahaan tersebut tidak membantu perekonomian masyarakat desa. faktor-faktor tersebut
diawali dari masalah kurangnya pendidikan di masyarakat. 

Masih banyak masyarakat dengan status pendidikan lulusan SD atau SMP. Sehingga faktor
tersebut akan bermuara pada kurangnya kualitas sumber daya manusia, hal ini diperparah
dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah pendidikan. 

Dengan keadaan demikian, sudah pasti perusahaan akan lebih memilih mendatangkan tenaga
kerja yang lebih berkompeten dari daerah lain, sehingga kesejahteraan masyarakat desa itu
sendiri tidak terbantu secara signifikan.

Padahal apabila melihat potensi dari kabupaten X sangat kaya dengan sumber daya alamnya.
Namun potensi ini tidak akan maksimal apabila tidak diiringi dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusianya.
Melihat permasalahan yang demikian ini, semakin memantapkan hati saya untuk bersungguh-
sungguh dalam menuntut ilmu supaya pada saat diri saya kembali ke desa, bisa memberikan
sebuah perubahan.

Semua yang saya sampaikan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, Tetapi saya yakin
justru dengan melalui sebuah proses yang sulit maka diri saya semakin ditempa dan mampu
menjadi pribadi yang unggul, pantang menyerah, serta yakin terhadap cita-cita yang ingin
dicapai.

Sedikit dari proses tersebut sudah sempat saya lalui sewaktu menjalani studi sebagai
mahasiswa S1. Pada awalnya dapat dikatakan saya masih membawa pola pikir dan kebiasaan
di kampung saat berada di kota, hal ini membuatku lumayan sulit untuk beradaptasi. 

Bagaimana tidak, sewaktu dikampung dulu, saya terbiasa bergaul dengan orang-orang yang
kebanyakan dari mereka tujuan hidupnya hanya kerja di perusahaan dekat desa dan menikah
di usia muda, jadi wajar saja jika kebanyakan dari mereka tak ingin melanjutkan
pendidikannya. Pemikiran ini juga sempat saya alami.

Sebagai sesama orang desa saya bisa memahami seperti apa pola pikir mereka. Salah satu
pola pikirnya "jika bisa kerja di perusahaan, lalu buat apa berkuliah". Pemikiran ini sempat
meracuni saya, dan mengurangi semangat namun beruntungnya keinginan saya untuk
berubah jauh lebih kuat.

Faktanya, kebanyakan masyarakat di desaku mendambakan sebuah pekerjaan di perusahaan


yang ada di sana. Meskipun banyak sekali yang hanya diperkerjakan sebagai room boy,
office boy, driver dan cleaning service tanpa jenjang karir yang jelas. Hal ini diperparah
dengan hanya diberikan kontrak dua tahun. 

Masalah lain muncul setelah kontrak itu habis. Masyarakat yang pada awalnya merasa cukup,
harus kembali dipaksa untuk mencari kerja dan memulainya dari nol. Di sinilah masalahnya,
karena memang kualitas SDM yang masih kurang sehingga banyak dari mereka ditolak
masuk dan pada akhirnya memilih untuk menganggur. Siklus seperti ini terus berulang.

Saya yakin semua pola kehidupan ini haruslah diperbaiki, dan perubahan itu bisa dimulai dari
diri saya. Jadi saya harus mengambil langkah berbeda. Itulah motivasiku untuk terus
berkuliah. 

Disisi lain saya ingin merubah pola pikir masyarakat di desaku, bahwa pendidikan
merupakan cara terbaik untuk merubah keadaan. Oleh karena itu, demi membuktikan itu
semua, saya sangat berjuang keras dan belajar bersungguh-sungguh hingga pada tahun 2014
kemarin alhamdulliah saya berhasil menyelesaikan kuliah S1 dalam jangka waktu tiga tahun
setengah dan mendapatkan penghargaan sebagai The Best Graduate lulusan terbaik di
kampusku.

Sebelum itu, tahun 2010 dengan bantuan beasiswa PEMDA X akhirnya saya bisa berkuliah
dan semasa kuliah selain belajar di kampus, saya juga belajar di beberapa organisasi berbasis
suka relawan (Volunteer) Lokal Indonesia, mysekolah Indonesia, HJKMTP untuk menambah
pengalaman dan wawasan.

BACA JUGA
 Tips Wawancara Beasiswa Unggulan dan Pertanyaannya
 Contoh Proposal Beasiswa Unggulan Langsung dari Awardeenya
 Jadwal Seleksi Pendaftaran Beasiswa LPDP tahap 2 2021

Sebagian besar kegiatan tersebut membantu menjadikan saya sebagai seorang pengajar yang
memang sudah menjadi keinginan sejak kecil. Sebuah kalimat yang selalu saya ingat dari
orang tua saya, bahwa menjadi seorang pengajar adalah profesi yang mulia, dan banyak
profesi besar yang lahir melalui peran seorang pengajar, serta bisa membantu melahirkan
generasi bangsa yang berkualitas.

Kalimat tersebut menjadi motivasi saya untuk semakin yakin bisa berkontribusi terhadap
bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan. Dalam hal ini bisa saya awali dengan melakukan
perubahan di desa saya.

Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut, setelah dua tahun lamanya saya
menjadi relawan di luar kampus, hingga akhirnya pada tahun 2013 saya mendirikan sebuah
organisasi berbasis relawan di kampusku yang saya berikan nama ABCD. 

Sebuah organisasi untuk mewadahi mahasiswa yang memiliki keinginan untuk memberikan
kontribusi nyata terhadap pendidikan di Indonesia. Tujuan tersebut ini diaktualisasikan
melalui program-program kegiatannya yang menyasar daerah desa yang masih tertinggal dari
segi pendidikan dan membutuhkan kualitas SDM.

Organisasi ini masih konsisten dan terus berjalan meskipun dengan pemimpin yang sudah
berganti. Untuk mewujudkan keinginan saya untuk berkontribusi terhadap bangsa Indonesia,
maka saya kembali ke daerah saya dan mendirikan organisasi yang bernama EFGH, yang
pada dasarnya memiliki kesamaan dengan organisasi bentukan saya di kampus.

Tujuannya berfokus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan, yang


kemudian diharapkan melalui lembaga tersebut akan tercipta sebuah perubahan. Guna
menunjang kompetensi saya, maka saya memutuskan untuk kembali menimba ilmu lebih
banyak dan akan melakukan kontribusi yang lebih besar terhadap dunia pendidikan Indonesia
setelah studi S2 telah saya selesaikan.

Penulis Essay

Fadlil F
Contoh Essay 2
Pencapaian Terbesar dalam Hidupku

"Mimpi sederhana, Sebagai Motivasi Mencapai Kesuksesan"

"Hasil tidak akan menghianati sebuah usaha dan perjuangan". 

Sebuah kalimat yang selama ini menjadi motivasi saya, yang terlahir dari keluarga tidak
mampu untuk bisa merubah nasib dan menjadi seseorang yang mampu meraih kesuksesan di
masa depan. Kalimat tersebut benar-benar menjadi prinsip hidup saya selama ini.

Saya lahir dan dibesarkan oleh kedua orang tua yang sangat luar biasa, meskipun termasuk
keluarga yang tidak mampu tapi senantiasa memiliki mimpi tinggi dan daya juang yang
sangat kuat. Bapak saya hanya mengenyam bangku pendidikan tidak sampai lulus SD dan
sekarang memiliki mata pencaharian sebagai petani tembakau. Sedangkan ibu saya adalah
seorang buruh dan ikut membantu menanam ketika musim tembakau. 

Semangat dalam menjalani kehidupan dari mereka, menjadi inspirasi saya untuk sukses
hingga pada akhirnya bisa meraih pencapaian terbesarku. Inspirasi ini pernah saya coba
tuliskan di blog pribadi saya, dan tidak disangka tulisan tersebut sempat dimuat pada berbagai
majalah.

Saya memiliki sedikit kisah kehidupan yang senantiasa saya ingat, untuk membantu saya
bangkit kembali ketika semangat saya turun. 

Kisah ini terjadi ketika saya masih bersekolah di MTsN (setingkat SMP). Setiap berangkat
sekolah saya selalu menumpang mobil sayur milik warga yang keluar desa setiap jam
setengah 6 pagi. Keadaan ini harus saya jalani karena memang menjadi solusi paling baik.
Saya tidak pernah memiliki uang saku yang cukup untuk sekedar menaiki angkutan desa ke
sekolah.

Pada kondisi seperti inilah membuat saya sering menahan air mata. Selain itu, Ketika berada
diatas mobil, saya selalu melihat Ibu saya yang sedang berjalan menjemput rezeki dengan
menggendong karung berisikan singkong yang beratnya mencapai 50 kg. Saya tahu Ibu saya
selalu menyembunyikan rasa lelahnya demi masa depan saya yang lebih baik. Sering saya
meneteskan air mata karena kejadian itu, hingga saya berjanji di dalam hati untuk selalu
membuat Ibuku tersenyum dan bahagia.

Mewujudkan impian bukanlah hal yang mudah bagi saya, ditambah dengan lingkungan yang
juga kurang mendukung seseorang yang memiliki impian seperti keluarga saya. Saya lahir di
masyarakat pegunungan dengan kesadaran yang sangat kurang terhadap pentingnya
pendidikan. Hal ini diperparah dengan adanya sebuah kejadian di mana salah satu pemuda
yang berkesempatan bersekolah di SMK yang ada di kota, bukannya menjadi semakin baik
namun malah sebaliknya.

Namun Orang tua saya berbeda, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk
menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Seringkali saya sering melihat ibuku menangis
mendengar omongan tetangga yang meremehkan perjuangan ibu dan ayah saya. "Apa
gunanya sekolah, paling ya nanti ujung-ujungnya sama saja harus mencangkul sawah dan
menjadi buruh". Sungguh perasaan campur aduk ketika melihat ibukku menagis karena hal
tersebut. Saya ingin marah tapi belum bisa membuktikan kepada mereka, disisi lain saya
terharu melihat bagaimana ikhlasnya perjuangan orang tua saya. 

Kembali, saya berjanji kepada hati saya untuk membuktikan bahwa perjuangan kedua orang
tuaku tidak akan sia-sia. Janji ini selalu saya iringi dengan doa dan usaha semaksimal
mungkin. 

Harapan saya mulai sedikit demi sedikit terwujud ketika pada saat itu saya diterima sekolah
SMA negeri di kota dengan beasiswa prestasi. Disinilah mimpi saya yang lebih tinggi yaitu
ingin berkuliah di luar negeri mulai muncul. Akan tetapi Tuhan belum memberi kesempatan
itu, Namun tetap bersyukur karena bisa di terima perguruan tinggi favorit di Semarang.

Akan tetapi, Kebahagian tersebut harus kembali saya tunda. Orang tua saya tidak memiliki
biaya untuk membiayai kuliah saya, Sehingga saya harus melepaskannya. Meskipun berat,
hal tersebut tidak mengurangi semangat saya, sehingga memutuskan untuk bekerja dan
menabung biaya kuliah tahun depan. Hingga di tahun berikutnya saya diterima perguruan
tinggi negeri islam di yogyakarta.

Dalam perjalanan kuliah saya menjalaninya dengan semangat, dan tidak menyangka berhasil
lulus dalam waktu tiga tahun empat bulan, dengan menjadi lulusan terbaik dan tercepat di
Fakultas Sains dan Teknologi periode 2013. 

Saat wisuda dengan predikat tersebut, orang tua saya diberikan kesempatan untuk duduk di
kursi kehormatan yang berada paling depan, sehingga ibu dan bapak saya bisa melihat
anaknya secara jelas. Ketika itu saya dipanggil maju untuk diberi penghargaan, dan orang tua
saya diminta untuk berdiri oleh MC. 

Saya melihat bagaimana senyum mereka dipenuhi kebahagiaan dan rasa bangga, juga diiringi
dengan linangan air mata kebahagiaan. Subhanallah, saya merasakan sebuah perasaan yang
sangat hebat menggetarkan hati saya, hingga saya ikut meneteskan air mata melihat kedua
orang tua saya.

Kebahagiaan tidak berhenti, dua minggu setelahnya saya mendapatkan email yang
menyatakan saya diterima di Chonnam National University dengan beasiswa penuh (research
scholarship), betapa bahagianya saat itu kami sekeluarga.
Bahagia rasanya ketika bisa membuat kedua orang tuaku tersenyum bangga, mendaftarkan
haji, membantu perekonomian keluarga dan membiayai sekolah adik saya. Hingga terjadi
perubahan sedikit demi sedikit pada pandangan masyarakat desaku terhadap pentingnya
pendidikan. 

Sekarang mulai banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya hingga lulus SMA, bahkan
kuliah. Beberapa orang juga sering menanyakan bagaimana bisa menguliahkan anak hingga
sukses kepada ibu dan bapak saya.

Ternyata kebaikan akan lebih mudah tersampaikan dengan teladan dibandingkan dengan
lisan. Kini saya bisa melihat kedua orang tua saya tersenyum, masyarakat mulai membuka
mata terhadap pendidikan dan saya mampu mencapai impian saya. 

Inilah sebuah pencapaian terbesar dalam hidupku yang akan selalu saya ingat dan ceritakan
kepada generasi penerus bangsaku, Indonesia.

Fadlil F

Hal yang perlu diperhatikan saat menulis

Setelah saya mencari berbagai referensi essay beasiswa LPDP, dapat saya simpulkan bahwa
menulislah sesuai dengan keadaan diri sendiri, harus menjadi diri kita sendiri dengan gaya
bahasa kita. 

Tidak perlu meniru orang lain karena esensinya adalah meyampaikan mengenai diri kita. baik
kontribusi, mimpi, hingga cara masing-masing untuk mencapai mimpi tersebut.

Jadi tidak perlu copy paste, karena hal tersebut tidak akan menggambarkan dirimu yang
sesungguhnya.

Sobat Kuliahind, Demikian contoh essay untuk beasiswa LPDP yang bisa saya tuliskan,
semoga bisa memberikan gambaran Kamu dalam menulis Essay.

Ohiya Essay ini bukanlah tulisan yang saya daftarkan, ini merupakan tulisan yang merujuk
atau terinspirasi dari awardee beasiswa LPDP yang coba saya tulis menggunakan bahasa saya
sendiri.

Semangattt...

Fadlil FFadlil adalah mahasiswa Gizi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang memiliki
ketertarikan pada menulis, gizi, olahraga, dan perkuliahan.

Share

You may like these posts


12 Daftar Info Beasiswa UNNES 2021

Cara Mendapatkan Beasiswa : 7 Tips Lolos Beasiswa Kuliah

Alur dan Cara Mendaftar Beasiswa Pendidikan Indonesia

Pendaftaran Beasiswa Bank Indonesia 2021 Mahasiswa UNNES

Post a Comment for "Contoh Essay Beasiswa LPDP, Tips Menulis, dan Strukturnya"

Follow dan dukung kami ya.. Semangattt...


LOMBA NASIONAL HIMA GIZI UNNES, YUK KEPOIN

Followers

 Privacy Policy 
 

 Contact Us 
 

 About Us 
 

 Disclaimer
Hak Cipta 2021 - kuliahind.eu.org

Anda mungkin juga menyukai