Disusun Oleh:
NIM : 1182151011
2019
IDENTITAS BUKU
Buku Pembanding
ISBN : 979-1073-63-5
Cover : Hard
Ukuran : 21 X 14,5 cm
Cetakan : Kedua
Buku Utama
Cetakan : 2019
Halaman : 72
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas Critical Book Report
tentang Bimbingan Kelompok yang tepat pada waktunya.
Kedua kalinya saya ucapkan terimakasih terhadap dosen pembimbing berkat arahan serta
bimbingannya saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari
kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Saya harap tugas ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada kita semua.
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU....................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................6
1.2 Tujuan........................................................................................................................................6
1.3 Manfaat......................................................................................................................................6
BAB II ISI BUKU.......................................................................................................................................7
Bab 1. Pengertian Bimbingan..................................................................................................................7
Bab 2. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok..................................................................................8
Bab 3. Faktor yang Mendasari, Tujuan, Jenis dan Azas layanan Bimbingan Kelompok.........................8
Bab 4. Kelompok dan Komponen dalam Kegiatan Bimbingan Kelompok............................................10
Bab 5. Teknik-teknik & Tahap-tahap Layanan Bimbingan Kelompok..................................................11
Bab 6. BKP teknik Simulasi..................................................................................................................13
Bab 7. BKP Teknik Role Playing..........................................................................................................14
Bab 8. BKP Teknik Diskusi Kelompok.................................................................................................17
Bab 9. BKP Teknik PKC-KO................................................................................................................18
Bab 10. BKP Teknik Problem Solving..................................................................................................19
Bab 11. BKP Teknik Modeling.............................................................................................................21
Bab 12. Evaluasi dalam BKP.................................................................................................................22
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................................24
3.1 KELEBIHAN..................................................................................................................................24
3.2 KELEMAHAN................................................................................................................................24
3.3 Critical buku utama terhadap buku pembanding..............................................................................24
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................25
1.1 KESIMPULAN........................................................................................................................25
1.2 SARAN.....................................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial manusia itu tidak dapat melepaskan diri dari manusia
lainnya.Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya saling membutuhkan dan saling
berhubungan. Dalam hubungan ini akan terjadilah suatu proses saling mempengaruhi. Dalam
kaitannya dengan kelompok ,antara anggota yang satu dengan anggota kelompok yang lain akan
terjadi saling pengaruh mempengaruhi. Proses saling mempengaruhi ini dalam kehidupan
kelompok itulah yang sebenarnya yang dijadikan landasan di selenggarakannya bibingan
kelompok. Istilah bimbingan kelompok dalam pengertian yang sederhana adalah bimbingan yang
diterapkan terhadap sekelompok individu, disamping istilah bimbingan kelompok seringkali
dikaitkan dengan bagian dari program bimbingan dan dilaksanakan dalam rangka bimbingan
belajar dari individu-individu siswa, dengan bimbingan dari konselor atau pembimbingnya.
Tujuan dari penyelenggaraan bimbingan kelompok di sekolah tidak jauh berbeda jika di
bandingkan dengan tujuan program bimbingan pada umumnya, yaitu membantu setiap siswa
supaya dapat berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan potensi-potensi yang di milikinya.
Dengan bimbingan kelompok kemungkinan beberapa individu siswa dapat memanfaatkan
dinamika kelompok semaksimal mungkin dalam memecahkan masalahnya.Maka dari itu peranan
konselor atau pembimbing dalam kegiatan kelompok sangat dibutuhkan terutama dalam
mengarahkan kegiatan kelompok ke arah yang positif sehingga klien dapat mengembangkan
dirinya sendiri dalam menanggulangi masalahnya.
1.2 Tujuan
Agar mengetahui apa pengertian, tujuan dan manfaat bimbingan kelompok
Agar mengetahui teknik apa saja yang dibahas di dalam bimbingan kelompok
1.3 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang Bimbingan Kelompok
Untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah Bimbingan Kelompok
BAB II
ISI BUKU
Bab 3. Faktor yang Mendasari, Tujuan, Jenis dan Azas layanan Bimbingan Kelompok
A. Faktor yang Mendasari Penyelenggaraan Bimbingan Kelompok
Dalam penyelenggaraan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, dimana
faktor yang mendasari penyelenggaraan bimbingan kelompok adalah bahwa proses pembelajaran
dalam bentuk perubahan sikap dan perilaku termasuk dalam hal pemecahan masalah dapat terjadi
melalui bimbingan kelompok. Dalam suatu kelompok, anggotanya dapat memberi umpan balik
yang diperlukan untuk membantu mangatasi masalah anggota yang lain, dan anggota yang
lainnya saling memberi dan menerima. Perasaan dan hubungan antar anggota yang lain atau
dengan orang lain. Selain itu di dalam bimbingan kelompok, anggota dapat pulas belajar untuk
memecahkan masalah berdasarkan masukan dari anggota lain.
B. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (1995) tujuan bimbingan kelompok secara khusus anatar lain
adalah “ melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya, yang
pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk ruang lingkup yang lebih besar”.
Selain itu, tujuan bimbingan kelompok adalah:
Melatih peserta didik dapat bersikap terbuka didalam kelompok.
Melatih peserta didik untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam
kelompok khususnya, dengan teman-teman lain diluar kelompoknya.
Melatih peserta didik untuk mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
Melatih peserta didik untuk memperoleh keterampilan sosial.
Membantu peserta didik mengenali dan memahami dirinya dalam berhubungan dengan
orang lain.
C. Jenis-jenis dan Azas Layanan Bimbingan Kelompok
Menurut Sitti Hartinah (2009: 13) dalam rangka bimbingan kelompok, terdapat dua
jenis kelompok yang dapat dikembangkan, yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas. Anggota-
anggota bebas memasuki kelompok tanpa persiapan tentunya dan kehidupan kelompok tersebut
memang sama sekali tidak disiapkan sebelumnya. Perkembangan yang akan timbul didalam
kelompok inilah yang nantinya akan menjadi isi dan mewarnai kehidupan kelompokitu. Sesuai
dengan namanya, kelompok tugas pada dasarnya diberi tugas untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan, baik pekerjaan tersebut ditugaskan oleh pihak luar kelompok tersebut maupun tumbuh
didalam kelompok itu sendiri sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan kelompok sebelumnya. Dalam
hal ini, tampak kelompomtugas, yaitu jika kelompok tersebut mengikatkan diri untuk sesuatu
tugas yang ingin diselesaikan. Dalam kelompok tugas, perhatian diarahkan kepada satu titik
pusat, yaitu penyelesaian tugas.
Menurut Prayitno, azas-azas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Azas kerahasiaan; para anggota menyiapkan dan merahasiakan informasi apa yang
dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain.
2. Azas keterbukaan; para anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat, ide, saran,
tentang apa saja yang disarankan dan dipikirkannya tanpa adanya rasa malu dan ragu-
ragu.
3. Azas kesukarelaan; semua anggota dapat menampilkan diri secara spontan tanpa malu
atau paksa oleh teman lain untuk pemimpin kelompok.
4. Azas kenormatifan; semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak boleh bertentangan
dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
Tahap pembentukan
Tahap peralihan
Tahap kegiatan
Tahap pengakhiran
Menurut ramayunis (dalam Istrani (2011:80) menyatakan ada 6 hal yang perlu
diperhatikan dalam menerapkan teknik role playing dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
Masalah yang dijadikan tema cerita hendaknya dialami oleh sebagian siswa
menentukan peran hendaknya secara sukarela dan motivasi dari guru
Jangan terlalu banyak disutradarai biarkan peserta didik mengembangkan kreativitas dan
spontanitas
Kesimpulan diskusi dapat diresmikan oleh guru
Diskusi diarahkan kepada menyelesaikan akhir atau tujuan bukan kepada bayi atau tidak
seorangnya peserta didik berperan
Role playing bukanlah sandiwara atau drama biasa melainkan merupakan peranan.
Menurut Sudjana (2001:99) diskusi kelompok adalah pembicaraan melalui tatap muka yang
direncanakan dua orang peserta didik atau lebih tentang pokok atau topik bahasan tertentu, dan
dipimpin oleh seseorang pemimpin diskusi.
B. Bentuk-bentuk Diskusi Kelompok
1. Jika dilihat dari segi jumlah anggota, yaitu kelompok besar ( 20 orang atau lebih),
kelompok kecil (2-12 orqng)
2. Segi pembentukan, yaitu bentuk formal ( sengaja dibentuk), bentuk informal ( tanpa
direncanakan).
C. Komponen-komponen Diskusi Kelompok
a. Peran pimpinan kelompok, menyusun rencana, mengemukakan tujuan diskusi,
memelihara, mengatasi situasi sulit, dan membuat rangkuman hasil diskusi.
b. Peran anggota kelompok, anggota kelompok meruapakn badan dan jiwa
kelompok tersebut.
Persiapan
Selain mempersiapkan topic, waktu dan tempat diskusi. Yang peru diperhatiak
ada dua hal yaitu jumlah anggota dan pengaturan tempat duduk.
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ini sangat dibutuhkan pembimbing.
Tindak Lanjut
Pembimbing perlu melatih dan membiasakan siswa untuk mengambil keputusan
yang sederhana, tetapi dapat direalisasikan.
B. Ciri-ciri Kelompok yang Efektif
Untuk mengetahui kelompok yang efekti itu bagaimana, dapat dilihat dari segi hasilnya
dan juga segi prosesnya.
C. Sarana PKC-KO
Untuk dapat berlangsung kegiatan PKC-KO diperlukan 5 sarana
pokok,yaitu :
1. Peserta
2. Fasilitator
3. Butir-butir nilai karakter cerdas
4. Topik bahasan
5. Kegiatan pembahasan topik
D. Kelengkapan PKC-KO
Prayitno (2012:15) mengatakan bahwa adanya suatu
pelengkap dalam kegiatan PKC-KO, namun ini tidak bersifat wajib.
Kelengkapan tersebut adalah
1. Sumber bahasan
2. Kartu kegiatan
3. Permainan kelompok
sumber bahasan yakni dapat berupa bahan cetak seperti
koran,majalah, buku, dan bahan-bahan tertulis lainnya, lalu sumber
lain yang berupa berita, rekaman audeo dan video, slide dan film,
kejadian tertentu dan ceramah.
B. Jenis-jenis Modelling
Cormiee dan cormier (Abimayu, 1996:256) mengemukakakn ada 6 macam jenis
modeling sebagai berikut:
a. Modelling Langsung
Model langsung adalah prosedur yang digunakan untuk menghasilkan
tingkah laku yang dikehendaki atau yang dikehendakinya dimiliki oleh client
melalui contoh langsung dari konsuler sendiri,guru,atau teman sebayanya.
b. Modelling Simbolis
Dalam modeling simbolis, umurnya disajikan melalui material tertulis
rekaman audio atau video, film atau slide.
c. Modelling diri sendiri
Dalam prosedur diri sendiri sebagai model berarti menggunakan klien
sebagai model.
d. Modelling partisipan
Modeling partisipan terdiri dari demonstrasi model, latihan terpimpin, dan
pengalaman-pengalaman yang sukses.
e. Modelling tersembunyi
Model yang tersembunyi adalah suatu prosedur yang dikembangkan oleh
Cautela 1971(Soli Abimayu, 1996:258) dimana “ kain membayangkan suatu
model melakukan tingkah laku melalui intruksi.
f. Modelling kognitif
Modeling kognitif bertujuan maling kognitif bertujuan memodifikasi
pikiran, sikap dan keyakinan.
Bab 12. Evaluasi dalam BKP
A. Evaluasi dalam Bimbingan Kelompok
Menurut Luddin (2012:78) untuk mengetahui keberhasilan kegiatan bimbingan
kelompok, pemimpin kelompok atau guru pembimbing dapat melakukan tiga tahapan
penilaian yaitu:
Penilaian segera (laiseg), dengan memperhatikan Bagaimana partisipasi dan
sebutkan masing-masing anggota kelompok dalam proses menjalani kegiatannya
Penilaian jangka pendek (lajaipen), dengan memperhatikan adanya berbagai
perubahan tingkah laku dari masing-masing satu kelompok setelah satu atau dua
minggu mendatang
penilaian jangka panjang (laijapang), dengan memperhatikan adanya perubahan
sikap dan tingkah laku atau kemampuan lainnya pada akhir semester.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN
Dalam buku ini adalah bahasa yang disajikan cukup ringan dan mudah dipahami,
memberi kemudahan pembaca untuk mengikuti alur berfikir penulis dalam pembahasan tersebut,
terutama dalam pembahasan tentang tahap-tahap perkembangan kegiatan kelompok dalam
layanan bimbingan kelompok yang dapat dijadikan oleh calon pemimpin kelompok (konselor).
3.2 KELEMAHAN
Adapun kekurangan buku ini adalah tidak membahas tentang alternatif yang bisa
dilakukan oleh pempimpin kelompok (konselor) untuk mengatasi masalah-masalah yang ada
didalam kelompok tersebut.
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau
lebih. Kelompokmemiliki hubungan yang intensif diantara satu sama
lainnya,terutama kelompok primer.Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang
dilakukan oleh lebih dari dua orang, tetapi dalam jumlah terbatas dan
materi komunikasi hanya diakes oleh kalangan kelompok tersebut.
Tujuan umum layanan BKp dan/atau KKp adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi
anggota kelompok, khususnya kemampuan dalam berkomunikasi
1.2 SARAN
Bagi konselor, guru, dan mereka yang pekerjaannya berkaitan dengan
kepemimpinan dan pemberian bantuan pada orang lain, proses kelompok mempunyai
manfaat yang penting karena dengan memahami proses kelompok dapat membantu
memahami perilaku orang lain, mengajar dan membimbing orang lain dengan lebih baik.