Anda di halaman 1dari 2

PATOGENESIS PENYAKIT

Resistensi Insulin.

Hal yang mendasari patofisiologi pada sindrome metabolik adalah resistensi insulin. 1
Resistensi insulin ini berkembang akibat adanya peningkatan asam lemak bebas yang beredar dari
dalam darah. Asam lemak bebas yang beredar di dalam darah ini dapat berasal dari pemecahan
tigliserida dari makanan oleh enzim lipoprotein lipase, ataupun berasal dari lipolisis trigliserida
yang berada di jaringan oleh enzim lipase. Normalnya, insulin dapat berperan sebagai
antilipolipolisis dan menstimulasi kerja dari lipoproteiin llipase di jaringan adiposa. 1 Perlu dicatat
bahwa efek inhibis insulin terhadap lipolisis di jaringna adiposa adalah efek yang paling sensitive
dari kinerja insulin. Ketika terjadi resistensi insulin, lipolisis pun akan meningkat sehingga
produk dari lipolisis tersebut juga meningkat (asam lemak bebas), yang diakibatkan menurunnya
efek antilipolisis dari insulin. Asam lemak bebas mengganggu uptake glukosa oleh insulin
sehingga akan terakumulasi sebagai trigliserida yang akan terlihat pada hati (fatty liver). Hal ini
akan membuat hepar berwarna pucat dan membesar (hepatomegaly).

Lingkar pinggang

Ukuran lingkar pinggang ynag meningkat (>102cm) mengindikasikan bahwa teejadi


peningkatan jaringna adiposa di dalam viceral, yang apabila tarjadi lipolisis oleh jaringan adiposa
ini maka FFA akan langsung dibawa menuju hati. Hal ini berbeda pada peningkatan jaringan
asiposa di perut, yang bila terjadi lipolisis ppada jaringan adiposa tersebut maka trigliserida yang
merupakan produk dari lipolisis akan di bawa melalui sirkulasi sistemik dan mengurangi efek
langsung metabolisme pada hepar. Oleh karena itu, peninngkatan lingkar pinggang dianggapjauh
lebih berbahaya di bandingkan dengan lingkar perut.

Dislipidemia.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan terjadinya resistensi insulin, maka akan terjadi
peningkatan asam lemak bebas. Asam lemak bebas ini pada akhirnya akan meningkatkkan kadar
trigliserida, VLDL dan LDL. LDL itu sendiri merupakan suatu lipoprotein yang sangat mudah
teroksidasi sehingga bersifat aterogenic.

Intoleransi Glukosa

Gangguan pada aktivitas insulin menyebabkan terjadinya kegagalan dalam menekan


produksi glukosa oleh hati, penurunan uptake glukosa dan metabolisme pada jaringanyang
memerlukan insulin. Untuk mengkompensasi adanya kelainan ini maka produksi insulin harus
ditingkatkan untuk mencapai keadaan euglikemia. Sampai pada suatu saat mekanisme
kompensasi ini gagal, sehingga IFG (impaired fasting glucose) atau IGT (impaired glukose
tolerance) berkembang menjadi DM.

Hipertensi

Pada keadaan fisiologis, insulin adalah vasodilatator dengan efek sekunder pada reabsobsi
sodium di ginjal.1 Dalam keadaan resistensi insulin, insulin kehilangan efek vasodilatasinya, tapi
efek pada ginjal dalam mereabsobsi sodium amsih dipertahankan. Hal ini akan meningkatkan
tekanan darah, selain efek meningkatnya viskositas darah akibat peningkatan kadar glukosa
maupun asam lemak. Pada endotel terjadi ketidakseimbangan antara produksi nitric oksida dan
endotelin 1 yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan laju darah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Eckel RH.The Metabolic Syndrome. Longo, Fauci, Kasper, editors. Harrison’s Principles
of Internal Medicine. 18th ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2012; p. 374-75.

Anda mungkin juga menyukai