Anda di halaman 1dari 19

Note of The Day

(Oleh : Prof. Dr. Marsigit, M.A.)


7 Agustus 2021
1. Yang paling lazim mengotori ladang ternyata adalah sipemiliknya sendiri
2. Cukup dengan bicara tidak konsisten, maka seketika langit dan bumimu menjadi kotor.
3. Cukup dengan tidak mengakui sifat atau meniadakan sifat, maka anda telah menyebabkan
kiamat sifat tersebut.
4. Menuduh itu mengancam dan menutup suatu sifat, dan dengan demikian berpotensi
mengiamatkannya.
5. Menghujat itu seribu kali menuduh, dan dengan demikian berpotensi seribu kali
mengiamatkannya.
6. Seribu kata bijak, belum jaminan mampu melawan satu kata tidak bijak.
7. Guru yang mengajarkan ketidakbaikan kepada murid-muridnya, dapat diibaratkan ular
yang memakan ekornya sendiri.
8. Makar kepada negara jelas tidak baik, apalagi mengajarkannya; tidak baiknya 1000 kali
lipat. Itu pasti
9. Mengfitnah adalah membolak-balikkan bumi dan langit.
10. Yang merasa penjaga langit, tetapi mengotorinya maka dia sendiri adalah kotoran langit.
11. Langit itu adalah kebaikan dan kemuliaan. Dunia adalah tangga untuk meraihnya.
12. Kompromi dengan kejahatan, berarti telah menjual sebahagian langitnya.
13. Membiarkan kejahatan berarti membiarkan perginya langit.
14. Korupsi itu jahat, di bumi maupun di langit.
15. Ikhlasnya anak kecil mungkin karena belum paham. Tetapi ikhlasnya orang dewasa atau
orang tua, jelas perjuangan hidup.
16. Hedonisme, jelas hidupnya orang tanpa langit.
17. Tidak percaya ada corona karena keyakinannya, jelas yakin tidak percaya corona. Yang
tidak jelas alasan keyakinannya.
18. Yang merasa bisa membolak-balikan bumi dan langit, sebenarnya dia belum sampai di
langit.
19. Munafik itu tidak bisa membedakan atau sengaja mengaburkan perbedaan bumi dan langit.
20. Tidak ada kendaraan yang mampu memboyong hati, kecuali hati itu sendiri manapakinya.
21. Jika perkiraan adalah dunia, maka kepastian adalah langitnya.
22. Kebaikan di bumi itu naik ke langit. Kebaikan di langit itu turun ke bumi.
23. Terperosok ke dalam lubang itu ancaman di bumi. Jatuh ke bumi itu ancaman di langit.
24. Cinta itu bukan dikomando. Patuh boleh dikomando, tetapi belum tentu cinta.
25. Benci itu bisa diminta; tetapi tidak benci itu tidak bisa diminta.

8 Agustus 2021

26. Hidup itu berenang. Berenang itu menghirup langit, dan menapak bumi.
27. Ketika bumi dinaikkan, dan langit diturunkan, maka di situ banyak orang panjat sosial.
28. Kelahiran itu kekuatan dan keberanian.
29. Kematian adalah takdir. Sebab kematian adalah ilmu. Membicarakan kematian adalah
ilmu, etika dan estetika.
30. Jelas tidak sama maksud, tujuan, cara dan akibat dari bawahan menilai atasan, atau atasan
menilai bawahan.
31. Diplomasi bumi memerlukan tenaga, pikiran dan perasaan. Sementara diplomasi langit
banyak yang hanya menggunakan pikiran saja.
32. Peduli atau tidak peduli, sama-sama tentang hubungan antar 2 (dua) sifat atau lebih.
33. Terhubung belum tentu siap. Tetapi siap tentu terhubung.
34. Tidaklah sama beban psikologis sebuah pengakuan di awal, di tengah atau di akhir.
35. Memberitakan itu lebih ringan dari diberitakan. Sebab, memberitakan itu subjek;
diberitakan itu objek.
36. Tidak semua dapat ditanya. Tidak semua pertanyaan tersedia jawabannya.
37. Sebab akibat realita itu ada di pikiran.
38. Ilmu dalam pikir itu biasa. Ilmu dalam hati itu luar biasa.
39. Menahan diri tidak bertanya, kadang-kadang bermaat.
40. Salah satu cara menghilangkan iri hati, adalah jangan memperhatikannya atau lupakan saja.
41. Melupakan itu mengalihkan perhatian.
42. Terlalu perhatian itu, bisa jadi menimbulkan masalah. Kurang perhatian jelas menimbulkan
masalah.
43. Cinta itu tanggung jawab.
44. Tanggung jawab itu istiqamah dan amanah.
45. Istiqamah itu lestari.
46. Membaca itu intuisi. Intuisi itu ingatan. Jika lupa ingatan maka tidak dapat membaca.
47. Salah satu sebab iri hati adalah membandingkan.
48. Terdapat selingan dalam berpikir, bercakap maupun bertindak. Tetapi tidak dalam
perasaan.
49. Dapat dipercaya itu sesuai pikiran dan cocok dengan kenyataan.
50. Pikun itu tidak logis dan tidak cocok.
51. Benci itu sifat tidak suka sifat. Menghilangkan kebencian jelas berurusan dengan sifat.
52. Keluar masuk itu urusan batas. Jika tidak ada batas, maka tidak ada keluar masuk.
53. Sakit itu tidak lazim. Mengobati sakit itu kelaziman.
54. Sehat itu kelaziman. Berusaha tetap sehat itu lebih lazim lagi.
55. Kalah pilihan pada demokrasi yang sehat tidak berarti the looser.
56. Relatif, jika dapat didefinisikan sebaliknya: besar itu kecil, panjang itu pendek.
57. Jauh itu pikiran. Dekat itu hati. Jarak itu niat. Tujuan itu kehendak. Waktu itu menunggu.
Kendaraan itu kata-kata. Perjalanan itu penghubung.
58. Definisi itu batas. Ilmu itu berdefinisi. Jadi ilmu itu mengetahui batas.

9 Agustus 2021

59. Membedakaan adalah kemampuan dasar makhluk hidup, termasuk manusia.


60. Kesadaran adalah awal dari segala ilmu.
61. Keputusan adalah puncak dari segala ilmu.
62. Tidak mampu mengambil keputusan adalah kegagalan setiap ilmu.
63. Kerugian terbesar manusia adalah merasa benar tanpa pernah mengetahui kesalahannya.
64. Semua rutinitas itu mencerdaskan.
65. Keuntungan terbesar manusia adalah rasa bersyukur.
66. Logika itu separuh ilmu. Separuh yang lain adalah pengalaman.
67. Semua ilmu itu bertegur sapa.
68. Keindahan bukan diriku, tetapi diri mereka.
69. Waspada, banyak kegiatan membimbing berujung menghancurkan.
70. Ilmu itu bukan diberikan, tetapi dicari.
71. Guru yang baik akan gembira melihat siswanya menemukan jalannya sendiri.
72. Guru yang baik akan gembira melihat siswanya menemukan jalannya sendiri.
73. Setiap pemimpin pasti mempunyai kelebihan dibanding yang dipimpinnya.
74. Dibanding siswa, kelebihan guru adalah punya rencana.
75. Menjadi pemimpin, salah satunya adalah karena takdir.
76. Mengejar bayangan sendiri, itu ciri-ciri tidak percaya takdir
77. Takdir itu terpilih. Ikhtiar itu memilih.
78. Sudah terjadi itu takdir. Belum terjadi itu takdir atau ikhtiar.
79. Tinggi itu kuat. Lebar itu lentur.
80. Cara termudah mendapatkan takdir: biarkan berlalu.
81. Salah satu cara mengintip takdir adalah melalui hukum alam.
82. Sendiri itu alienasi. Bersama itu dealienasi.
83. Unik itu perlu; agar dapat dibedakan dari lainnya.
84. Bersama itu perlu; khususnya untuk mencapai kebutuhan bersama.
85. Jika ada hilang ingatan, mestinya ada hilang perasaan, hilang ucapan dan hilang tindakan.
86. Mati itu, semuanya hilang; kecuali amal perbuatannya.
87. Hilang ingatan, menyebabkan hilang perasaan, hilang ucapan, dan hilang tindakan. Hilang
ingatan itu gila.
88. Lupa bukanlah hilang ingatan, bukan pula ingatan yang hilang; melainkan tidak mengingat.
89. Ingat itu terhubung. Tidak ingat itu tidak terhubung. Maka hubungan memperkuat ingatan.
90. Hadir itu tanda. Berilah tanda untuk kehadiran anda.
91. Jika ada tanda mata dan tanda tangan, mestinya ada tanda pikir. Tanda pikir tidak lain
adalah konsep pikir.
92. Hilang itu tidak ditemukan tanda.
93. Mengenang itu mengingat. Mengingat itu menghubungkan. Maka mengenang adalah
mencari hubungan.
94. Sebagian orang menghormati orang yang meninggal dengan mengenang hidupnya;
sebagian yang lain dengan cara mendoakannya.
95. Yang penting dari seorang saksi adalah kesaksiannya.
96. Salah satu cara mencari ilmu adalah mengaguminya.
97. Bentuk awan saja mengikuti kontur daratan; sebuah teladan agar manusia berbudaya.
98. Hanyut di aliran air masih dapat diselamatkan. Hanyut di aliran sesat, lebih sulit
diselamatkan.
99. Alam itu bijaksana. Yang tidak bijaksana manusianya.
100. Alam itu istiqamah, karena patuh terhadap hukum sebab akibat.
101. Alam itu amanah, karena tidak lari dari kodratnya.
102. Covid 19, hanya menjalani hukum dan kodratnya.
103. Yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah rencana dan doanya.
104. Ada gunung, letusannya dengan cara dicicil. Teladan bahwa pekerjaan dapat dilakukan
bertahap.
105. Berkurangnya kekuasaan, berbanding lurus dengan berkurangnya simpati.
106. Dekat dekat dengan kekuasaan, lebih mungkin memperoleh kekuasaan.
107. Kuasa determinis itu mampu menjatuhkan sifat, menghilangkan sifat, menutupi sifat,
menambah sifat, mengurangi sifat, membuat sifat atau menggandakan sifat.
108. Networking adalah karya tertinggi profesionalisme.
109. Tidak ada bangsa yang maju, tanpa kerjasama.
110. Eksklusif itu melihat ke dalam. Inklusive itu melihat ke luar.
111. Tidak ada filsuf mengaku filsuf. Bijaksana itu, orang lain yang menyebutnya.
112. Hasil itu bisa berupa proses.
113. Mengukur itu membandingkan
114. Tidak ada satu alat untuk semua tujuan, kecuali doa.
115. Pergi itu berubah. Anda tidak pergi pun berubah. Jika sudah paham diam adalah bergerak,
maka ilmu anda sudah tinggi.
116. Pamer yang bukan ria adalah yang istiqamah dan amanah.
117. Salah satu sebab tidak suka adalah tidak bisa.
118. Ridla pastilah mengandung rasa senang.
119. Berkah itu kebaikan. Berkah tertinggi itu kuasa tuhan.
120. Salah satu sebab tidak sayang adalah tidak kenal.
121. Di dalam pikiran itu menjelaskan. Di luar pikiran itu memahami.
122. Cinta itu di dalam hati. Benci itu di luar hati.
123. Memilih itu mengurangi. Menambah itu melengkapi.
124. Bisa jadi rasa kantuk itu karena capai. Tetapi tidak sebaliknya.
10 Agustus 2021

125. Ikhlas itu permisi. Mintalah ijin untuk memperoleh keikhlasan.


126. Khawatir itu harapan. Semakin tinggi harapan, semakin besar rasa khawatir.
127. Menunda itu mengganti. Siap-siaplah untuk hal yang terganti, jika ada penundaan.
128. Harmoni itu lengkap dan terhubung. Jika tidak, berarti anomali.
129. Terkejut itu menyesuaikan diri.
130. Heran itu mencocokan.
131. Komitmen itu logis.
132. Rawan itu persiapan.
133. Bencana itu anomali
134. Menyimpan itu mengingat.
135. Lulus itu ikhlas.
136. Menghitung suara tidaklah sukar. Yang sukar menentukan suara.
137. Terlalu fanatik dapat membutakan hati. Terlalu bernafsu dapat membutakan pikiran. Terlalu
cinta dapat membutakan mata.
138. Sesuka hati dan sesuka pikir itu untuk diri sendiri. Tetapi sesuka bicara, sesuka tulis dan
sesuka tindakan itu untuk orang lain dan dapat berkonsekuensi hukum.
139. Pembiaran itu jika bisa mencegah tetapi sengaja tidak dilakukan.
140. Anarki itu jelas tidak beradab.
141. Demokrasi itu merdeka memilih pemimpin.
142. Mengancam dan memaksa itu ancaman demokrasi.
143. Tidak mengakui kekalahan itu jelas tidak demokratis.
144. Mengakui kekalahan akan mendapat dua piala sekaligus: demokratis dan ksatria.
145. Ingin menjadi pemimpin itu wajar. Yang tidak wajar, memaksanya.
146. Demokrasi itu menghargai perbedaan.
147. Pengawal demokrasi adalah pahlawan dan kusuma bangsa.
148. Landasan demokrasi adalah hati dan pikiran.
149. Norma, kesepakatan dan hukum adalah kendaraan demokrasi.
150. –
151. Membantah tidak cukup menghapus dosa. Perlu istiqamah dan amanah.
152. Bersekongkol jelas buruk. Bekerjasama mungkin baik.
153. Salah satu motif berkuasa, agar dosa tidak terungkap.
154. Jawa: mendhem jero itu artinya, tidak mengungkit kesalahan dan dosa orang tua.
155. Jawa: senyari bumi, artinya walaupun sesempit jari, tetapi jika itu tanah, jangan sekali-kali
berani memanipulasikannya.
156. Jawa: sedumuk bathuk, artinya walaupun selebar jidhat, jika itu isteri maka nyawa
taruhannya.
157. Kejutan besar dapat dipecah menjadi kejutan kecil dengan shock breaker.
158. Seyogyanya seorang moderator mampu menjadi provokator sekaligus shock breaker.
159. Pamer bernilai ekonomi ternyata tidak dianggap ria, contohnya iklan.
160. Bahaya terbesar dari jual beli on line, karena potensi ke tidak ikhlasan, yaitu kecewa
terhadap kualitas barangnya.
161. Mendengarkan panggilan adalah ibadah. Apalagi yang memanggil adalah tuhan.
162. Shock breaker kehidupan kita ada 2 (dua) bagian. Bagian atas adalah pikiran. Bagian
bawah adalah hati.
163. Bicara, menulis, dan bertindak dalam hati, itu bentuk komunikasi internal.
164. Komunikasi internal itu mengkondisikan dan mensukseskan komunikasi eksternal.
165. Membayangkan adalah salah satu bentuk komunikasi internal.
166. Jawa: purba wisesa, contoh yang agak jelas. Pembeli yang punya purba. Penjual yang
punya wisesa. Jual beli tidak terjadi jika tidak ada purba wisesa.
167. Ada nuansa spiritualitas 1 muharram atau 1 suro, yang tidak dapat dipelajari, kecuali
melalui pengalaman. Silahkan buktikan.
168. Bencana alam, termasuk banjir, bukan tipikal negara miskin. Lazim untuk semua bangsa.

11 Agustus 2021

169. Bersahaja tidak harus tidak berani promosi.


170. Hidup adalah promosi dalam segala bentuknya.
171. Batas itu milik berdua. Jangan pernah sepihak mengubah batas. Bermasalah.
172. Kreativitas tidak diajarkan, tetapi difasilitasi.
173. Hukum itu sungai mengalirnya hak dan kewajiban.
174. Filsafat itu sungai mengalirnya ilmu.
175. Miskomunikasi itu ulah ego komunikator
176. Penyebab terbesar gagalnya rencana adalah miskomunikasi.
177. Peduli itu dimulai dari diri sendiri.
178. Netralitas punya andil besar dalam kesepakatan.
179. Tidak ragu-ragu dan jelas itu ciri kebijakan
180. Unsur dasar menghargai adalah keikhlasan
181. Adil itu hak dan kewajiban
182. Kerjakan saja, maka ide baru akan bermunculan.
183. Pikirkanlah, untuk memastikan langkahmu
184. Berdoalah untuk memperoleh kebaikan.
185. Politik itu kompromi.
186. Makmur itu cukup.
187. Cerdas itu tahu diri.
188. Sepakat itu janji.
189. Janji itu bertemunya langit dan bumi.
190. Bahaya ingkar janji: tertimpa langit dan tertelan bumi.
191. Sumpah itu, terikat di langit dan tertancap di bumi.
192. Melanggar sumpah: digantung di langit, dibenam di bumi.
193. Tidak pernah berdoa, terancam menjadi mayat berjalan.
194. Tidak ada doa itu terlalu banyak; yang ada terlalu sedikit.
195. Doa adalah motivasi tertinggi.
196. Sama saja melambungkan atau memanjatkan doa; yang penting maksudnya.
197. Dajal itu syaiton khusus pemakan sistem.
198. Hantu di luar gampang diusir. Hantu diri sendiri, jelas sulit ngusirnya..
199. Hanya satu kendaraan syaiton: hati manusia.
200. Kejahatan terbesar jika bersifat terstruktur, sistematis dan masive.
201. Landasan keikhlasan adalah rasa bersyukur.
202. Inovasi itu move on. Move on itu out of the box. Out of the box itu tidak biasa. Jadi inovasi
itu berani tidak biasa.
203. Batas pikiran itu selembut ilmu. Batas hati itu selembut iman.
204. Bosan, tanda belum dibudayakan.
205. Di medsos, jangankan menulis, memberi tanda tidak suka kepada orang lain pun, kalau
bisa dihindari.
206. Bijaksana tentulah cerdas; tetapi cerdas belum tentu bijaksana.
207. Euforia sepak bola di eropa, melebihi apapun di dunia, karena bersifat netral. Sebuah
pertunjukkan bahwa netralitas mampu menjelma menjadi universalitas.
208. Bebas aktif itu netral dan aktif, sehingga baik. Golput itu netral tetapi tidak aktif, sehingga
kurang baik.
209. Selama tidak menemukan informasi yang relevan, logika saya tetap cacat, yaitu olympiade
pada tahun 2021, ditulis olympiade 2020.
210. Juara tentulah sukses. Tetapi untuk sukses tidak harus juara.
211. Fenomena messy, mengajarkan bahwa perjuangan perlu tokoh yang hebat
212. Tanpa mata air, keringlah sungai. Tanpa air mata, keringlah hati.
213. Menangislah jika harus menangis, tidak perlu mikir tujuan, tetapi tepat ruang dan
waktunya.
214. Sulit itu, lupa, atau tidak mengerti, atau tidak bisa menggunakan, atau belum punya
keahlian, atau belum punya pengalaman; satu, dua atau semuanya.

12 agustus 2021

215. Ksatria tidak merasa kalah, untuk sesuatu yang memang unggul dari nya. Karena mengakui
keunggulan yang lain itulah sifat ksatria.
216. Setahu saya, doa itu hanya untuk kebaikan.
217. Frontal itu lebih kuat dari miring. Budaya miring adalah strategi untuk menghadapi
kekuatan frontal.
218. Panah dan busur harus saling bekerjasama. Panah itu linear; busur itu siklik. Hidup itu
ternyata adalah linear dan siklik.
219. Tulisanku adalah tanda aktivitasku. Setidaknya tanda untuk sobat dan saudaraku.

13 Agustus 2021

220. Tidak mengerti, kadang-kadang baik.


221. Mengerti tidak selamanya baik
222. Bahagia tidak harus uang banyak dan piknik jauh; menyatu dengan alam boleh juga.
223. Memahami hidup, tidak semudah membaca tulisan. Terlibatlah, maka akan mengerti lebih
banyak.
224. Lebih baik kerja di ladang, dari pada tidur di rumah sakit
225. Perbedaan tidak harus bermusuhan. Dua sisi pematang yang berbeda wajah, ternyata
mampu bekerja sama mengalirkan air untuk kehidupan manusia. Teladan bagi manusia.
226. Menunduk, disamping rasa hormat, patuh dan syukur; tetapi juga peduli terhadap
persoalan, pertumbuhan dan kehidupan yang ada di bawah. Itulah hidup para petani. Saya
baru sadar, setelah melalui penghayatan langsung.

14 Agustus 2021

227. Secanggih apapun alat, tidak pernah ada yang bisa mengungkap misteri jiwa. Itu kuasa
tuhan. Ilmu jiwa hanya mampu mempelajari gejalanya
228. Hidup itu, seperti membaca dan menulis buku. Setiap orang membuat buku biografi.
Diterbitkan atau tidak, tergantung selera masing-masing. Yang pasti, semua buku-buku itu
akan menempati shaftnya masing-masing di akhirat nanti.

15 Agustus 2021

229. Terimakasih masa kecilku, telah menjadi bagian perjalanan panjang mencari jati diri
hidupku
230. Logika sendiri itu ego. Logika orang lain itu pendapat. Logika bersama itu solusi.

16 Agustus 2021

231. Kebutuhan sendiri itu vital. Kebutuhan orang lain itu esensial. Kebutuhan bersama itu
substantial.
232. Perasaan sendiri itu sentimentil. Perasaan orang lain itu simpati. Perasaan bersama itu
empati
233. Kerja sendiri itu kreatif. Kerja berdua itu kooperatif. Kerja bersama itu sistemik.
234. Untung sendiri itu pelit. Untung berdua itu kongsi. Untuk bersama itu mulia
235. Belajar sendiri itu unik. Belajar berdua itu asyik. Belajar bersama itu produktif.
236. Bicara sendiri itu monologue. Bicara berdua itu dialogue. Bicara bertiga itu trilogue. Bicara
berempat quadrilogue. Bicara orang banyak itu multilogue
237. Moral, diatas semua hukum yang dibuat manusia
238. Buruknya membuang sampah disembarang tempat, itu bersifat universal, berlaku untuk
semua bangsa. Itulah yang disebut categorical imperative.
239. Maha adil itu kuasa tuhan. Manusia hanya berusaha adil
240. Maha itu milik tuhan. Manusia yang menyandang gelar maha seharusnya istigfar.

17 Agustus 2021

241. Ahli hukum tergoda membolak-balikan hukum. Ahli moral tergoda membolak-bàlikan
moral.
242. Mendorong orang lain berbuat dosa; sama-sama berdosa
243. Segala peringatan itu mencerdaskan dan menambah ilmu. Dirgahayu republik indonesia,
merdeka 76 tahun pada 17 agustus 2021. Semoga semua warga indonesia, tanpa kecuali
selalu dalam keadaan sukses, sehat, murah rizki, hidayah, inayah, berkah, selalu dalam
ridla tuhan yme, dan selamat dunia dan akhirat. Aamiin aamiin yra.
244. Mengheningkan cipta itu berdoa
245. Salah satu yang aku takuti, jika mati belum sempat minta maaf.
246. Hati-hati, kebencian bisa terbawa mati. Jika demikian, sulit masuk syurga. Wallahualam
bissawab.
247. Sebenar-benar yang mampu menghilangkan kebencian, adalah pertolongan tuhan yang
maha pengasih. Berdoalah kepada nya.
248. Karunia tuhan itu meliputi yang tampak dan tidak tampak, yang jauh dan dekat, yang
disadari dan tidak disadari, dan yang sendiri dan yang bersama.
249. Setiap peristiwa adalah pembelajaran sekaligus peringatan.

18 Agustus 2021
250. Menghina satu orang tentu berdosa. Menghina banyak orang jelas banyak dosa. Menghina
dimedsos, artinya mensyahkan hinaan dan menyebarluaskan hinaan. Menghina pemimpin
tentu termasuk menghina yang dipimpinnya. Menghina presiden, bisa diartikan menghina
seluruh rakyatnya. Menghina presiden di medsos, artinya bahwa syah adanya telah
disebarluaskan hinaannya itu meliputi seluruh warga.tidak kebayang betapa besar dosa
yang ditanggung. Naudzubillah min dzalik.
251. Saya bersyukur, inshaa allah, tetap berusaha masih punya rasa takut menjadi munafik.
Sebab, untuk menjadi munafik sangatlah mudah, cukup tidak konsisten antara ucapan dan
tindakan.
252. Kelahiran itu selalu memerlukan perjuangan. Lahirnya negara/negara, lahirnya manusia,
lahirnya pikiran manusia, lahirnya kebudayaan, lahirnya teknologi sampai lahirnya
tumbuhan dan binatang sekalipun.

19 Agustus 2021

253. Eksperimen tingkat dunia tidak lain adalah revolusi. Revolusi selalu menimbulkan korban,
penderitaan tak terperikan, kerusakan bahkan lenyapnya peradaban. Dari kaca mata
kemanusiaan, jelas revolusi itu tidak sehat dan tidak beradab. Evolusi menawarkan
perubahan yang lebih smooth dan manusiawi. Maka hindarilah revolusi dan tempuhlah
evolusi. Janganlah dunia ini dijadikan eksperimen level dunia. Kasihan peradaban.
254. Lima perkara besar akan terjadi, jika seseorang tidak menghormati pemimpin:
1. Dia jelas tidak hormat kepada orang tua.
2. Dia jelas ingkar terhadap kesepakatan, dengan demikian akan menjadi munafik.
3. Dia bukan seorang demokratis.
4. Dia tidak percaya takdir.
5. Dan dengan demikian, dia dipertanyaakan kualitas iman dan agamanya.
255. Tuhan memberikan ujian kepada manusia, dengan memberinya pemimpin yang bersahaja,
bekerja keras, memberi teladan melalui sikap dan tindakan. Dan dengan demikian manusia
yang dipimpinnya tergoda untuk menghina dan menghujatnya. Itulah sebenar-benar ujian
bagi yang menyadarinya.
256. Terlalu lama dalam sangkar, dapat menyebabkan sulit terbang. Terlalu lama dijajah,
anehnya dapat menimbulkan kerinduan untuk selalu dijajah.
257. Ingat, separuh buruknya orang lain itu disebabkan karena buruknya hati dan pikiran kita.
258. Keburukan dan niat buruk itu tidaklah layak dan mampu untuk membangun setiap
bangunan.
259. Kodrat, bahwa menunjuk orang lain itu dengan satu jari. Tuhan memberinya karunia untuk
menunjuk diri sendiri dengan empat jari. Subhanallah. Allah hu akbar.
260. Terlalu banyak tuhan memberikan karunia, sehingga tidak ada manusia yang mampu
menghitungnya. Namun,. Mengitungnya adalah bagian dari mensyukurinya.
261. Cerdas itu tidak selalu baik, khususnya bagi lawan atau musuhnya.
262. Ada beberapa sebab orang tidak suka kepada negara sendiri:

1. Karena keturunan atau turun temurun memang tidak suka.


2. Punya cita-cita hidup di negeri orang, tetapi belum kesampaian.
3. Selalu berfantasi dan membayangkan indah dan enaknya negeri orang.
4. Punya ideologi ingin mengganti dasar dan falsafat negara.
5. Belum punya pengalaman menderita di negeri orang.
6. Menjadi kaki-tangan negeri orang.
7. Kurang menggali, dan mengerti potensi dan kelebihan negeri sendiri.
8. Kurang bersyukur tentang kebaikan negeri sendiri.

20 Agustus 2021

263. Pemimpin itu ujian. Jika lulus dalam kebaikan, maka pahalanya berlipat-lipat. Jika
sebaliknya maka yang berlipat-lipat dosanya. Mendoakan kebaikan untuk para pemimpin
adalah penting.
264. Mudah dan cepat adalah ucapan. Sedang dan cepat adalah tulisan. Sukar tetapi awet adalah
tindakan. Maka tindakan, tindakan dan tindakan itu suatu cara mengajarkan hidup yang
tidak mudah tetapi lebih hakiki.
265. Bangsa-bangsa itu di ujung-ujung. Di satu ujung ada bangsa yang pemimpinnya tidak mau
di kritik oleh rakyatnya, dan rakyatnya sangat ketakutan terhadap pemimpinnya.. Di ujung
yang lain ada bangsa yang rakyatnya boleh mengkritik pemimpinnya, dan rakyatnya sangat
hormat kepada pemimpinnya. Di ujung yang lain lagi ada bangsa yang rakyatnya tidak
hormat dan keterlaluan terhadap pemimpinnya; tidak hanya tidak hormat, tetapi juga
mengfitnah, hoax, menghujat bahkan melakukan pembunuhan karakter terhadap
pemimpinnya.
266. Menggenjot yang di bawah dan menarik yang di atas itu prinsip naik sepeda; kalau untuk
mencari kekuasaan, saya pikir kurang baik.
267. Menyodok yang satu agar menyodok yang lain, itu permainan bola sodok; dalam dunia
politik sepertinya itu biasa.
268. Politik itu parsial golongan. Pegawai negeri itu holistik bangsa. Saya setuju pns tidak
berpolitik praktis, karena tugasnya adalah melayani seluruh masyarakat.
269. Menurut saya, menjaga komunikasi tetap baik dengan sesama, adalah juga bagian dari
ibadah.
270. Penjajah itu tidak ridla, jika yang dijajah, menyamai prestasinya.
271. Penjajah itu bukan di sana, tetapi di sini, di dalam hati dan pikiran kita masing-masing.
Waspadalah.
272. Ekstrim, ekstrimisme, atau ekstrimist itu ujung dan lancip; biasanya ada yang tersakiti oleh
karenanya.
273. Radix, radic, radical, radikalisme, atau radicalist itu akar dan pangkal; kuat dalam
berjuang, tetapi sulit dihilangkan.
274. Ketua tanpa anggota, kosong. Anggota tanpa ketua, buta.
275. Hidup adalah berusaha tidak buta dan tidak kosong.

21 agustus 2021

276. Heterogen, berpulau-pulau, bersuku-suku, bergunung-gunung, singkatnya bhineka tunggal


ika merupakan imunitas alami karunia tuhan, yang mampu menangkal serangan ideologis
lintas bangsa.
277. Tuhan maha pemurah. Hasil karya kebaikan manusia, bahkan ketika yang berkarya sudah
meninggalpun, tidak ada yang terlewat untuk dicatat bahkan dimanfaatkan oleh generasi
berikutnya.
278. Dua kemampuan manusia, menambah dan mengurangi. Menambah adalah melengkapi
hidup. Mengurangi adalah memilih hidup.
279. Doing nothing itu cerdas, jika disadari sebagai persimpangan jalan hidupnya.
280. Steriotype itu kecenderungan. Hidup adalah kecenderungan. Gunakanlah kecenderungan
baik dalam hidup kita.
281. Kerja sama antar bangsa adalah imunitas lain yang mampu mencegah serangan ideologis
suatu bangsa terhadap bangsa lain.
282. Kagum buta terhadap bangsa lain, dapat menyakiti bangsanya sendiri.
283. Lebih takut kepada pemimpin yang tidak bertanggung jawab, dari pada ancaman bangsa
lain.
284. Tuhan menampilkan 2 (dua) wajah. Pertama, hukum yang sangat ditakuti manusia. Kedua,
kasih sayang dan karunia yang sangat didambakan manusia.
285. Pikiran negatif adalah awal dari rusaknya dunia.
286. Barang siapa merusak dunia, maka sebenarnya dia ingin meninggalkannya.
287. Satu-satunya yang berani melawan kekuatan logika umum adalah politik.
288. Tahayul itu pribadi, dan dengan demikian bersifat subjektif.
289. Kekeliruan yang paling maklum dan sulit dibetulkan adalah kekeliruan politik.
290. Godaan dan musuh terbesar politik adalah melampaui kesepakatan ideologis.
291. Tujuan atau cita-cita yang sejak awal diketahui atau sengaja menimbulkan penderitaan
manusia, jelas tuhan tidak ridla.
292. Orang yang bekerja melampaui makomnya atau dimensinya, akan selalu menghadapi
persoalan mendasar yang berasal dari hakikat makomnya.
293. Tidur itu diam. Manusia diberi separoh waktunya untuk tidur atau diam, untuk memberi
kesempatan agar separoh persoalan dapat lewat tanpa mengganggu hidupnya
294. Kata-kata kotor dari pemimpin itu merusak langit dan bumi. Kata-kata kotor dari yang
dipimpin, mungkin disebabkan oleh pemimpinnya. Maka tidaklah mudah menjadi
pemimpin.

22 Agustus 2021

295. Negara adalah rumah bersama. Barang siapa sengaja merusak atapnya, atau pintu atau
jendelanya, atau perabotnya, jelas dia bukan warga negara yang baik.
296. Jelas bahwa sopan santun itu mencegah keburukan.
297. Yang mampu meredam kekerasan adalah kekuasaan.
298. Tugas terdalam, terpenting, termulia dan terberat suatu pemimpin negara adalah menjaga
konstitusi dan dasar negara.
299. Konflik horizontal itu identik dengan anarkhis.
300. Eksperimen sosial itu mahal harganya. Dampaknya ada yang tidak dapat terobati.
301. Budaya dan tradisi adalah benteng ideologis setiap bangsa.
302. Piknik tidak perlu mahal dan jauh. Cukup ganti kegiatan.
303. Agar hidup lebih hidup, jadilah manusia yang berjalan. Hati, pikiran, ucapan, tulisan dan
karya-karya, semua dijalankan.
304. Tidaklah ada kebaikan, dari orang yang melawan kebaikan
305. Tidak ingin mendengar, tutuplah telinga. Tidak ingin melihat tutuplah mata. Jangan
menambah dosa dengan menghujatnya.
306. Hubungan agama dan matematika adalah bahwa dosa perlu dikurangi, dan pahala perlu
ditambah.
Inspirasi tidak perlu dicari; cukup ditunggu, karena dia buah dari pengalaman
307. Sangatlah lazim, orang menolak dikarenakan tidak bisa. Sedang mengerti, belum tentu
menerima. Hubungan baik adalah gudangnya pengertian dan penerimaan.
308. Sepuluh tingkatan komunikasi negatif, dimulai dari:
1. Pikiran negatif
2. Hati tidak ikhlas
3. Berbisik negatif dalam hati
4. Berbisik negatif dengan orang lain
5. Ngrumpi negatif
6. Gibah
7. Hoaks
8. Fitnah
9. Nyinyir
10. Menghujat
309. Menghilangkan budaya dan tradisi adalah pintu masuk meruntuhkan suatu bangsa.
310. Pemimpin itu jiwa pemimpin. Tidak peduli memimpin atau tidak. Sebelum, sedang atau
setelah memimpin, jiwa pemimpin itu konsisten membela bangsa dan negara.
311. Bukanlah sebenar-benar pemimpin, yang melarikan diri saat pertanggungjawaban harus
diberikan.
312. Bagian menjadi keseluruhan, jelas itu dunia lain yang berbeda sama sekali.

23 Agustus 2021
313. Bagian menjadi keseluruhan; keseluruhan menjadi bagian itu mengubah struktur dunia,
yang berarti mengubah dunia.
314. Pergantian dunia dapat disebabkan oleh bencana alam, kekurangan sumber alam,
kekurangan sumber daya, pandemi, peperangan, dan takdir.
315. Sedih itu representasi masa lalu. Gembira itu representasi masa lalu, sekarang dan yang
akan datang. Harapan itu representasi masa datang. Khawatir itu hubungan yang lalu dan
yang akan datang.

24 Agustus 2021

316. Setiap orang, mempunyai akhir jamannya masing-masing.


317. Ketika langit sudah tidak bisa dijunjung, pertanda bumi sudah tidak mau dipijak.
318. Terdapat tanda, bilamana pertengkaran langit, turun ke bumi.
319. Langit atau yang mengaku langit, yang terpenjara; sudah bukan langit lagi, karena hakikat
langit tidak bisa dipenjara.
320. Bumi itu perekat dan penghubung. Laut itu pemisah dan penghubung. Langit itu
pemersatu, dan dengan sendirinya penghubung.
321. Persatuan itu bisa dicari di hati, di pikiran, di ucapan, di tulisan atau di sikap dan tindakan.
322. Tidak ada peperangan yang tidak mengalami kehancuran.
323. Perdamaian itu, sejuk di hati, positif di pikiran, santun di ucapan, dan baik di tindakan.
324. Peperangan itu, hancur di hati, kacau di pikiran, rusak di ucapan, dan anomali di tindakan.
325. Positifnya dari: cepat itu canggih. Lambat itu sabar. Kuat itu perkasa. Lemah itu banyak.
Ilmu itu pandai. Harta itu derma. Senjata itu tajam. Kerjasama itu bersama. Kawan itu
kerjasama.
326. Dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak pernah menempati tempat yang sama.
327. Ketika masih hidup, sempatkanlah menulis.
328. Tidak lazim itu hakikat ilmu.
329. Hakikat amal itu kelaziman
330. Terkenal itu pasti melibatkan orang lain.
331. Berhala itu menarik perhatian, lebih dari yang lain.
332. Tidak ada realita yang sama; bahkan realita yang sama sekalipun.
333. Yang jelas, mimpi itu tidak logis.
334. Rendah hati itu bersahaja. Tinggi hati itu berbahaya.

25 Agustus 2021
335. Menggunakan ilmu untuk menakut-nakuti, jelas bukan ilmuwan.
336. Senjata itu, memaksa dengan kekuatan.
337. Hantu itu setengah sadar.
338. Peperangan dapat terjadi di langit, tetapi pertumpahan darah hanya terjadi di bumi.
339. Bumilah yang selalu berusaha mempersempit langit; langit selalu menjangkau semua ujung
bumi.
340. Bumi yang berhasil mempersempit langit; sifatnya sementara.
341. Awan adalah rasa sayang langit kepada bumi.
342. Tersambar petir itu takdir, semoga husnul khatimah.
343. Pada hakekatnya, penyelesaian setiap masalah, memerlukan peran orang lain.
344. Semakin tinggi gunung kehidupan, semakin luas langit bisa dilihat.
345. Hanya gunung tinggi yang mampu mengubah awan menjadi hujan. Gunung itu
menggambarkan ilmu.
346. Jika puncak berada di bawah; jelas itu bukan realita. Itu adalah kesepakatan matematika.

26 Agustus 2021
347. Membenci, memperolok, memfitnah, hoak, atau menghujat orang yang menghidupi,
merawat, atau menggajinya adalah juga munafik.
348. Kita tidak bisa terus mengawal setiap aspek hidup kita sesuai harapan. Perlu bantuan orang
lain, atau siap mengikhlaskannya.
349. Memori indah itu baik dan penting, tetapi jangan sampai menghanyutkannya.
350. Semakin banyak orang berpikir, akan terbentuk imunitas heredity dari serangan mitos dan
hoax.
351. Yang terjadi sebetulnya adalah bahwa setiap orang itu membuat note of the day nya
masing-masing. Bedanya, ditulis atau tidak, dinomori atau tidak, ditayang atau tidak.
352. Manusia punya saat retreat, yaitu saatnya mengakui tidak bisa, tidak mampu atau tidak
sanggup.
353. Jangan mengeluh untuk setiap beban hidup. Manusia memerlukan beban agar bisa hinggap
di bumi dan tidak terhempas di langit.
354. Terbentur angin dan tersandung yang rata, itu namanya sial.
355. Pandang pertama benci dan mencela; hati-hati, bisa-bisa akhirnya tergila-gila.
356. Untungnya tidak terkenal adalah lebih merdeka.

Anda mungkin juga menyukai