Anda di halaman 1dari 29

Note of The Day

(Oleh : Prof. Dr. Marsigit, MA.)

7 Agustus 2021
1. Yang paling lazim mengotori ladang ternyata adalah sipemiliknya sendiri
2. Cukup dengan bicara tidak konsisten, maka seketika langit dan bumimu menjadi kotor.
3. Cukup dengan tidak mengakui sifat atau meniadakan sifat, maka anda telah
menyebabkan kiamat sifat tersebut.
4. Menuduh itu mengancam dan menutup suatu sifat, dan dengan demikian berpotensi
mengiamatkannya.
5. Menghujat itu seribu kali menuduh, dan dengan demikian berpotensi seribu kali
mengiamatkannya.
6. Seribu kata bijak, belum jaminan mampu melawan satu kata tidak bijak.
7. Guru yang mengajarkan ketidakbaikan kepada murid-muridnya, dapat diibaratkan ular
yang memakan ekornya sendiri.
8. Makar kepada negara jelas tidak baik, apalagi mengajarkannya; tidak baiknya 1000 kali
lipat. Itu pasti
9. Mengfitnah adalah membolak-balikkan bumi dan langit.
10. Yang merasa penjaga langit, tetapi mengotorinya maka dia sendiri adalah kotoran
langit.
11. Langit itu adalah kebaikan dan kemuliaan. Dunia adalah tangga untuk meraihnya.
12. Kompromi dengan kejahatan, berarti telah menjual sebahagian langitnya.
13. Membiarkan kejahatan berarti membiarkan perginya langit.
14. Korupsi itu jahat, di bumi maupun di langit.
15. Ikhlasnya anak kecil mungkin karena belum paham. Tetapi ikhlasnya orang dewasa
atau orang tua, jelas perjuangan hidup.
16. Hedonisme, jelas hidupnya orang tanpa langit.
17. Tidak percaya ada corona karena keyakinannya, jelas yakin tidak percaya corona. Yang
tidak jelas alasan keyakinannya.
18. Yang merasa bisa membolak-balikan bumi dan langit, sebenarnya dia belum sampai di
langit.
19. Munafik itu tidak bisa membedakan atau sengaja mengaburkan perbedaan bumi dan
langit.
20. Tidak ada kendaraan yang mampu memboyong hati, kecuali hati itu sendiri
manapakinya.
21. Jika perkiraan adalah dunia, maka kepastian adalah langitnya.
22. Kebaikan di bumi itu naik ke langit. Kebaikan di langit itu turun ke bumi.
23. Terperosok ke dalam lubang itu ancaman di bumi. Jatuh ke bumi itu ancaman di langit.
24. Cinta itu bukan dikomando. Patuh boleh dikomando, tetapi belum tentu cinta.
25. Benci itu bisa diminta; tetapi tidak benci itu tidak bisa diminta.

8 Agustus 2021

26. Hidup itu berenang. Berenang itu menghirup langit, dan menapak bumi.
27. Ketika bumi dinaikkan, dan langit diturunkan, maka di situ banyak orang panjat sosial.
28. Kelahiran itu kekuatan dan keberanian.
29. Kematian adalah takdir. Sebab kematian adalah ilmu. Membicarakan kematian adalah
ilmu, etika dan estetika.
30. Jelas tidak sama maksud, tujuan, cara dan akibat dari bawahan menilai atasan, atau
atasan menilai bawahan.
31. Diplomasi bumi memerlukan tenaga, pikiran dan perasaan. Sementara diplomasi langit
banyak yang hanya menggunakan pikiran saja.
32. Peduli atau tidak peduli, sama-sama tentang hubungan antar 2 (dua) sifat atau lebih.
33. Terhubung belum tentu siap. Tetapi siap tentu terhubung.
34. Tidaklah sama beban psikologis sebuah pengakuan di awal, di tengah atau di akhir.
35. Memberitakan itu lebih ringan dari diberitakan. Sebab, memberitakan itu subjek;
diberitakan itu objek.
36. Tidak semua dapat ditanya. Tidak semua pertanyaan tersedia jawabannya.
37. Sebab akibat realita itu ada di pikiran.
38. Ilmu dalam pikir itu biasa. Ilmu dalam hati itu luar biasa.
39. Menahan diri tidak bertanya, kadang-kadang bermaat.
40. Salah satu cara menghilangkan iri hati, adalah jangan memperhatikannya atau lupakan
saja.
41. Melupakan itu mengalihkan perhatian.
42. Terlalu perhatian itu, bisa jadi menimbulkan masalah. Kurang perhatian jelas
menimbulkan masalah.
43. Cinta itu tanggung jawab.
44. Tanggung jawab itu istiqamah dan amanah.
45. Istiqamah itu lestari.
46. Membaca itu intuisi. Intuisi itu ingatan. Jika lupa ingatan maka tidak dapat membaca.
47. Salah satu sebab iri hati adalah membandingkan.
48. Terdapat selingan dalam berpikir, bercakap maupun bertindak. Tetapi tidak dalam
perasaan.
49. Dapat dipercaya itu sesuai pikiran dan cocok dengan kenyataan.
50. Pikun itu tidak logis dan tidak cocok.
51. Benci itu sifat tidak suka sifat. Menghilangkan kebencian jelas berurusan dengan sifat.
52. Keluar masuk itu urusan batas. Jika tidak ada batas, maka tidak ada keluar masuk.
53. Sakit itu tidak lazim. Mengobati sakit itu kelaziman.
54. Sehat itu kelaziman. Berusaha tetap sehat itu lebih lazim lagi.
55. Kalah pilihan pada demokrasi yang sehat tidak berarti the looser.
56. Relatif, jika dapat didefinisikan sebaliknya: besar itu kecil, panjang itu pendek.
57. Jauh itu pikiran. Dekat itu hati. Jarak itu niat. Tujuan itu kehendak. Waktu itu
menunggu. Kendaraan itu kata-kata. Perjalanan itu penghubung.
58. Definisi itu batas. Ilmu itu berdefinisi. Jadi ilmu itu mengetahui batas.

9 Agustus 2021

59. Membedakaan adalah kemampuan dasar makhluk hidup, termasuk manusia.


60. Kesadaran adalah awal dari segala ilmu.
61. Keputusan adalah puncak dari segala ilmu.
62. Tidak mampu mengambil keputusan adalah kegagalan setiap ilmu.
63. Kerugian terbesar manusia adalah merasa benar tanpa pernah mengetahui
kesalahannya.
64. Semua rutinitas itu mencerdaskan.
65. Keuntungan terbesar manusia adalah rasa bersyukur.
66. Logika itu separuh ilmu. Separuh yang lain adalah pengalaman.
67. Semua ilmu itu bertegur sapa.
68. Keindahan bukan diriku, tetapi diri mereka.
69. Waspada, banyak kegiatan membimbing berujung menghancurkan.
70. Ilmu itu bukan diberikan, tetapi dicari.
71. Guru yang baik akan gembira melihat siswanya menemukan jalannya sendiri.
72. Guru yang baik akan gembira melihat siswanya menemukan jalannya sendiri.
73. Setiap pemimpin pasti mempunyai kelebihan dibanding yang dipimpinnya.
74. Dibanding siswa, kelebihan guru adalah punya rencana.
75. Menjadi pemimpin, salah satunya adalah karena takdir.
76. Mengejar bayangan sendiri, itu ciri-ciri tidak percaya takdir
77. Takdir itu terpilih. Ikhtiar itu memilih.
78. Sudah terjadi itu takdir. Belum terjadi itu takdir atau ikhtiar.
79. Tinggi itu kuat. Lebar itu lentur.
80. Cara termudah mendapatkan takdir: biarkan berlalu.
81. Salah satu cara mengintip takdir adalah melalui hukum alam.
82. Sendiri itu alienasi. Bersama itu dealienasi.
83. Unik itu perlu; agar dapat dibedakan dari lainnya.
84. Bersama itu perlu; khususnya untuk mencapai kebutuhan bersama.
85. Jika ada hilang ingatan, mestinya ada hilang perasaan, hilang ucapan dan hilang
tindakan.
86. Mati itu, semuanya hilang; kecuali amal perbuatannya.
87. Hilang ingatan, menyebabkan hilang perasaan, hilang ucapan, dan hilang tindakan.
Hilang ingatan itu gila.
88. Lupa bukanlah hilang ingatan, bukan pula ingatan yang hilang; melainkan tidak
mengingat.
89. Ingat itu terhubung. Tidak ingat itu tidak terhubung. Maka hubungan memperkuat
ingatan.
90. Hadir itu tanda. Berilah tanda untuk kehadiran anda.
91. Jika ada tanda mata dan tanda tangan, mestinya ada tanda pikir. Tanda pikir tidak lain
adalah konsep pikir.
92. Hilang itu tidak ditemukan tanda.
93. Mengenang itu mengingat. Mengingat itu menghubungkan. Maka mengenang adalah
mencari hubungan.
94. Sebagian orang menghormati orang yang meninggal dengan mengenang hidupnya;
sebagian yang lain dengan cara mendoakannya.
95. Yang penting dari seorang saksi adalah kesaksiannya.
96. Salah satu cara mencari ilmu adalah mengaguminya.
97. Bentuk awan saja mengikuti kontur daratan; sebuah teladan agar manusia berbudaya.
98. Hanyut di aliran air masih dapat diselamatkan. Hanyut di aliran sesat, lebih sulit
diselamatkan.
99. Alam itu bijaksana. Yang tidak bijaksana manusianya.
100. Alam itu istiqamah, karena patuh terhadap hukum sebab akibat.
101. Alam itu amanah, karena tidak lari dari kodratnya.
102. Covid 19, hanya menjalani hukum dan kodratnya.
103. Yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah rencana dan doanya.
104. Ada gunung, letusannya dengan cara dicicil. Teladan bahwa pekerjaan dapat dilakukan
bertahap.
105. Berkurangnya kekuasaan, berbanding lurus dengan berkurangnya simpati.
106. Dekat dekat dengan kekuasaan, lebih mungkin memperoleh kekuasaan.
107. Kuasa determinis itu mampu menjatuhkan sifat, menghilangkan sifat, menutupi sifat,
menambah sifat, mengurangi sifat, membuat sifat atau menggandakan sifat.
108. Networking adalah karya tertinggi profesionalisme.
109. Tidak ada bangsa yang maju, tanpa kerjasama.
110. Eksklusif itu melihat ke dalam. Inklusive itu melihat ke luar.
111. Tidak ada filsuf mengaku filsuf. Bijaksana itu, orang lain yang menyebutnya.
112. Hasil itu bisa berupa proses.
113. Mengukur itu membandingkan
114. Tidak ada satu alat untuk semua tujuan, kecuali doa.
115. Pergi itu berubah. Anda tidak pergi pun berubah. Jika sudah paham diam adalah
bergerak, maka ilmu anda sudah tinggi.
116. Pamer yang bukan ria adalah yang istiqamah dan amanah.
117. Salah satu sebab tidak suka adalah tidak bisa.
118. Ridla pastilah mengandung rasa senang.
119. Berkah itu kebaikan. Berkah tertinggi itu kuasa tuhan.
120. Salah satu sebab tidak sayang adalah tidak kenal.
121. Di dalam pikiran itu menjelaskan. Di luar pikiran itu memahami.
122. Cinta itu di dalam hati. Benci itu di luar hati.
123. Memilih itu mengurangi. Menambah itu melengkapi.
124. Bisa jadi rasa kantuk itu karena capai. Tetapi tidak sebaliknya.

10 Agustus 2021

125. Ikhlas itu permisi. Mintalah ijin untuk memperoleh keikhlasan.


126. Khawatir itu harapan. Semakin tinggi harapan, semakin besar rasa khawatir.
127. Menunda itu mengganti. Siap-siaplah untuk hal yang terganti, jika ada penundaan.
128. Harmoni itu lengkap dan terhubung. Jika tidak, berarti anomali.
129. Terkejut itu menyesuaikan diri.
130. Heran itu mencocokan.
131. Komitmen itu logis.
132. Rawan itu persiapan.
133. Bencana itu anomali
134. Menyimpan itu mengingat.
135. Lulus itu ikhlas.
136. Menghitung suara tidaklah sukar. Yang sukar menentukan suara.
137. Terlalu fanatik dapat membutakan hati. Terlalu bernafsu dapat membutakan pikiran.
Terlalu cinta dapat membutakan mata.
138. Sesuka hati dan sesuka pikir itu untuk diri sendiri. Tetapi sesuka bicara, sesuka tulis
dan sesuka tindakan itu untuk orang lain dan dapat berkonsekuensi hukum.
139. Pembiaran itu jika bisa mencegah tetapi sengaja tidak dilakukan.
140. Anarki itu jelas tidak beradab.
141. Demokrasi itu merdeka memilih pemimpin.
142. Mengancam dan memaksa itu ancaman demokrasi.
143. Tidak mengakui kekalahan itu jelas tidak demokratis.
144. Mengakui kekalahan akan mendapat dua piala sekaligus: demokratis dan ksatria.
145. Ingin menjadi pemimpin itu wajar. Yang tidak wajar, memaksanya.
146. Demokrasi itu menghargai perbedaan.
147. Pengawal demokrasi adalah pahlawan dan kusuma bangsa.
148. Landasan demokrasi adalah hati dan pikiran.
149. Norma, kesepakatan dan hukum adalah kendaraan demokrasi.
150. –
151. Membantah tidak cukup menghapus dosa. Perlu istiqamah dan amanah.
152. Bersekongkol jelas buruk. Bekerjasama mungkin baik.
153. Salah satu motif berkuasa, agar dosa tidak terungkap.
154. Jawa: mendhem jero itu artinya, tidak mengungkit kesalahan dan dosa orang tua.
155. Jawa: senyari bumi, artinya walaupun sesempit jari, tetapi jika itu tanah, jangan sekali-
kali berani memanipulasikannya.
156. Jawa: sedumuk bathuk, artinya walaupun selebar jidhat, jika itu isteri maka nyawa
taruhannya.
157. Kejutan besar dapat dipecah menjadi kejutan kecil dengan shock breaker.
158. Seyogyanya seorang moderator mampu menjadi provokator sekaligus shock breaker.
159. Pamer bernilai ekonomi ternyata tidak dianggap ria, contohnya iklan.
160. Bahaya terbesar dari jual beli on line, karena potensi ke tidak ikhlasan, yaitu kecewa
terhadap kualitas barangnya.
161. Mendengarkan panggilan adalah ibadah. Apalagi yang memanggil adalah tuhan.
162. Shock breaker kehidupan kita ada 2 (dua) bagian. Bagian atas adalah pikiran. Bagian
bawah adalah hati.
163. Bicara, menulis, dan bertindak dalam hati, itu bentuk komunikasi internal.
164. Komunikasi internal itu mengkondisikan dan mensukseskan komunikasi eksternal.
165. Membayangkan adalah salah satu bentuk komunikasi internal.
166. Jawa: purba wisesa, contoh yang agak jelas. Pembeli yang punya purba. Penjual yang
punya wisesa. Jual beli tidak terjadi jika tidak ada purba wisesa.
167. Ada nuansa spiritualitas 1 muharram atau 1 suro, yang tidak dapat dipelajari, kecuali
melalui pengalaman. Silahkan buktikan.
168. Bencana alam, termasuk banjir, bukan tipikal negara miskin. Lazim untuk semua
bangsa.

11 Agustus 2021

169. Bersahaja tidak harus tidak berani promosi.


170. Hidup adalah promosi dalam segala bentuknya.
171. Batas itu milik berdua. Jangan pernah sepihak mengubah batas. Bermasalah.
172. Kreativitas tidak diajarkan, tetapi difasilitasi.
173. Hukum itu sungai mengalirnya hak dan kewajiban.
174. Filsafat itu sungai mengalirnya ilmu.
175. Miskomunikasi itu ulah ego komunikator
176. Penyebab terbesar gagalnya rencana adalah miskomunikasi.
177. Peduli itu dimulai dari diri sendiri.
178. Netralitas punya andil besar dalam kesepakatan.
179. Tidak ragu-ragu dan jelas itu ciri kebijakan
180. Unsur dasar menghargai adalah keikhlasan
181. Adil itu hak dan kewajiban
182. Kerjakan saja, maka ide baru akan bermunculan.
183. Pikirkanlah, untuk memastikan langkahmu
184. Berdoalah untuk memperoleh kebaikan.
185. Politik itu kompromi.
186. Makmur itu cukup.
187. Cerdas itu tahu diri.
188. Sepakat itu janji.
189. Janji itu bertemunya langit dan bumi.
190. Bahaya ingkar janji: tertimpa langit dan tertelan bumi.
191. Sumpah itu, terikat di langit dan tertancap di bumi.
192. Melanggar sumpah: digantung di langit, dibenam di bumi.
193. Tidak pernah berdoa, terancam menjadi mayat berjalan.
194. Tidak ada doa itu terlalu banyak; yang ada terlalu sedikit.
195. Doa adalah motivasi tertinggi.
196. Sama saja melambungkan atau memanjatkan doa; yang penting maksudnya.
197. Dajal itu syaiton khusus pemakan sistem.
198. Hantu di luar gampang diusir. Hantu diri sendiri, jelas sulit ngusirnya..
199. Hanya satu kendaraan syaiton: hati manusia.
200. Kejahatan terbesar jika bersifat terstruktur, sistematis dan masive.
201. Landasan keikhlasan adalah rasa bersyukur.
202. Inovasi itu move on. Move on itu out of the box. Out of the box itu tidak biasa. Jadi
inovasi itu berani tidak biasa.
203. Batas pikiran itu selembut ilmu. Batas hati itu selembut iman.
204. Bosan, tanda belum dibudayakan.
205. Di medsos, jangankan menulis, memberi tanda tidak suka kepada orang lain pun, kalau
bisa dihindari.
206. Bijaksana tentulah cerdas; tetapi cerdas belum tentu bijaksana.
207. Euforia sepak bola di eropa, melebihi apapun di dunia, karena bersifat netral. Sebuah
pertunjukkan bahwa netralitas mampu menjelma menjadi universalitas.
208. Bebas aktif itu netral dan aktif, sehingga baik. Golput itu netral tetapi tidak aktif,
sehingga kurang baik.
209. Selama tidak menemukan informasi yang relevan, logika saya tetap cacat, yaitu
olympiade pada tahun 2021, ditulis olympiade 2020.
210. Juara tentulah sukses. Tetapi untuk sukses tidak harus juara.
211. Fenomena messy, mengajarkan bahwa perjuangan perlu tokoh yang hebat
212. Tanpa mata air, keringlah sungai. Tanpa air mata, keringlah hati.
213. Menangislah jika harus menangis, tidak perlu mikir tujuan, tetapi tepat ruang dan
waktunya.
214. Sulit itu, lupa, atau tidak mengerti, atau tidak bisa menggunakan, atau belum punya
keahlian, atau belum punya pengalaman; satu, dua atau semuanya.

12 Agustus 2021

215. Ksatria tidak merasa kalah, untuk sesuatu yang memang unggul dari nya. Karena
mengakui keunggulan yang lain itulah sifat ksatria.
216. Setahu saya, doa itu hanya untuk kebaikan.
217. Frontal itu lebih kuat dari miring. Budaya miring adalah strategi untuk menghadapi
kekuatan frontal.
218. Panah dan busur harus saling bekerjasama. Panah itu linear; busur itu siklik. Hidup itu
ternyata adalah linear dan siklik.
219. Tulisanku adalah tanda aktivitasku. Setidaknya tanda untuk sobat dan saudaraku.

13 Agustus 2021

220. Tidak mengerti, kadang-kadang baik.


221. Mengerti tidak selamanya baik
222. Bahagia tidak harus uang banyak dan piknik jauh; menyatu dengan alam boleh juga.
223. Memahami hidup, tidak semudah membaca tulisan. Terlibatlah, maka akan mengerti
lebih banyak.
224. Lebih baik kerja di ladang, dari pada tidur di rumah sakit
225. Perbedaan tidak harus bermusuhan. Dua sisi pematang yang berbeda wajah, ternyata
mampu bekerja sama mengalirkan air untuk kehidupan manusia. Teladan bagi manusia.
226. Menunduk, disamping rasa hormat, patuh dan syukur; tetapi juga peduli terhadap
persoalan, pertumbuhan dan kehidupan yang ada di bawah. Itulah hidup para petani.
Saya baru sadar, setelah melalui penghayatan langsung.

14 Agustus 2021

227. Secanggih apapun alat, tidak pernah ada yang bisa mengungkap misteri jiwa. Itu kuasa
tuhan. Ilmu jiwa hanya mampu mempelajari gejalanya
228. Hidup itu, seperti membaca dan menulis buku. Setiap orang membuat buku biografi.
Diterbitkan atau tidak, tergantung selera masing-masing. Yang pasti, semua buku-buku
itu akan menempati shaftnya masing-masing di akhirat nanti.

15 Agustus 2021

229. Terimakasih masa kecilku, telah menjadi bagian perjalanan panjang mencari jati diri
hidupku
230. Logika sendiri itu ego. Logika orang lain itu pendapat. Logika bersama itu solusi.

16 Agustus 2021

231. Kebutuhan sendiri itu vital. Kebutuhan orang lain itu esensial. Kebutuhan bersama itu
substantial.
232. Perasaan sendiri itu sentimentil. Perasaan orang lain itu simpati. Perasaan bersama itu
empati
233. Kerja sendiri itu kreatif. Kerja berdua itu kooperatif. Kerja bersama itu sistemik.
234. Untung sendiri itu pelit. Untung berdua itu kongsi. Untuk bersama itu mulia
235. Belajar sendiri itu unik. Belajar berdua itu asyik. Belajar bersama itu produktif.
236. Bicara sendiri itu monologue. Bicara berdua itu dialogue. Bicara bertiga itu trilogue.
Bicara berempat quadrilogue. Bicara orang banyak itu multilogue
237. Moral, diatas semua hukum yang dibuat manusia
238. Buruknya membuang sampah disembarang tempat, itu bersifat universal, berlaku untuk
semua bangsa. Itulah yang disebut categorical imperative.
239. Maha adil itu kuasa tuhan. Manusia hanya berusaha adil
240. Maha itu milik tuhan. Manusia yang menyandang gelar maha seharusnya istigfar.

17 Agustus 2021

241. Ahli hukum tergoda membolak-balikan hukum. Ahli moral tergoda membolak-bàlikan
moral.
242. Mendorong orang lain berbuat dosa; sama-sama berdosa
243. Segala peringatan itu mencerdaskan dan menambah ilmu. Dirgahayu republik
indonesia, merdeka 76 tahun pada 17 Agustus 2021. Semoga semua warga indonesia,
tanpa kecuali selalu dalam keadaan sukses, sehat, murah rizki, hidayah, inayah, berkah,
selalu dalam ridla tuhan yme, dan selamat dunia dan akhirat. Aamiin aamiin yra.
244. Mengheningkan cipta itu berdoa
245. Salah satu yang aku takuti, jika mati belum sempat minta maaf.
246. Hati-hati, kebencian bisa terbawa mati. Jika demikian, sulit masuk syurga.
Wallahualam bissawab.
247. Sebenar-benar yang mampu menghilangkan kebencian, adalah pertolongan tuhan yang
maha pengasih. Berdoalah kepada nya.
248. Karunia tuhan itu meliputi yang tampak dan tidak tampak, yang jauh dan dekat, yang
disadari dan tidak disadari, dan yang sendiri dan yang bersama.
249. Setiap peristiwa adalah pembelajaran sekaligus peringatan.

18 Agustus 2021

250. Menghina satu orang tentu berdosa. Menghina banyak orang jelas banyak dosa.
Menghina dimedsos, artinya mensyahkan hinaan dan menyebarluaskan hinaan.
Menghina pemimpin tentu termasuk menghina yang dipimpinnya. Menghina presiden,
bisa diartikan menghina seluruh rakyatnya. Menghina presiden di medsos, artinya
bahwa syah adanya telah disebarluaskan hinaannya itu meliputi seluruh warga.tidak
kebayang betapa besar dosa yang ditanggung. Naudzubillah min dzalik.
251. Saya bersyukur, inshaa allah, tetap berusaha masih punya rasa takut menjadi munafik.
Sebab, untuk menjadi munafik sangatlah mudah, cukup tidak konsisten antara ucapan
dan tindakan.
252. Kelahiran itu selalu memerlukan perjuangan. Lahirnya negara/negara, lahirnya
manusia, lahirnya pikiran manusia, lahirnya kebudayaan, lahirnya teknologi sampai
lahirnya tumbuhan dan binatang sekalipun.

19 Agustus 2021

253. Eksperimen tingkat dunia tidak lain adalah revolusi. Revolusi selalu menimbulkan
korban, penderitaan tak terperikan, kerusakan bahkan lenyapnya peradaban. Dari kaca
mata kemanusiaan, jelas revolusi itu tidak sehat dan tidak beradab. Evolusi
menawarkan perubahan yang lebih smooth dan manusiawi. Maka hindarilah revolusi
dan tempuhlah evolusi. Janganlah dunia ini dijadikan eksperimen level dunia. Kasihan
peradaban.
254. Lima perkara besar akan terjadi, jika seseorang tidak menghormati pemimpin:
1. Dia jelas tidak hormat kepada orang tua.
2. Dia jelas ingkar terhadap kesepakatan, dengan demikian akan menjadi munafik.
3. Dia bukan seorang demokratis.
4. Dia tidak percaya takdir.
5. Dan dengan demikian, dia dipertanyaakan kualitas iman dan agamanya.
255. Tuhan memberikan ujian kepada manusia, dengan memberinya pemimpin yang
bersahaja, bekerja keras, memberi teladan melalui sikap dan tindakan. Dan dengan
demikian manusia yang dipimpinnya tergoda untuk menghina dan menghujatnya. Itulah
sebenar-benar ujian bagi yang menyadarinya.
256. Terlalu lama dalam sangkar, dapat menyebabkan sulit terbang. Terlalu lama dijajah,
anehnya dapat menimbulkan kerinduan untuk selalu dijajah.
257. Ingat, separuh buruknya orang lain itu disebabkan karena buruknya hati dan pikiran
kita.
258. Keburukan dan niat buruk itu tidaklah layak dan mampu untuk membangun setiap
bangunan.
259. Kodrat, bahwa menunjuk orang lain itu dengan satu jari. Tuhan memberinya karunia
untuk menunjuk diri sendiri dengan empat jari. Subhanallah. Allah hu akbar.
260. Terlalu banyak tuhan memberikan karunia, sehingga tidak ada manusia yang mampu
menghitungnya. Namun,. Mengitungnya adalah bagian dari mensyukurinya.
261. Cerdas itu tidak selalu baik, khususnya bagi lawan atau musuhnya.
262. Ada beberapa sebab orang tidak suka kepada negara sendiri:
1. Karena keturunan atau turun temurun memang tidak suka.

2. Punya cita-cita hidup di negeri orang, tetapi belum kesampaian.

3. Selalu berfantasi dan membayangkan indah dan enaknya negeri orang.

4. Punya ideologi ingin mengganti dasar dan falsafat negara.

5. Belum punya pengalaman menderita di negeri orang.

6. Menjadi kaki-tangan negeri orang.

7. Kurang menggali, dan mengerti potensi dan kelebihan negeri sendiri.

8. Kurang bersyukur tentang kebaikan negeri sendiri.

20 Agustus 2021

263. Pemimpin itu ujian. Jika lulus dalam kebaikan, maka pahalanya berlipat-lipat. Jika
sebaliknya maka yang berlipat-lipat dosanya. Mendoakan kebaikan untuk para
pemimpin adalah penting.
264. Mudah dan cepat adalah ucapan. Sedang dan cepat adalah tulisan. Sukar tetapi awet
adalah tindakan. Maka tindakan, tindakan dan tindakan itu suatu cara mengajarkan
hidup yang tidak mudah tetapi lebih hakiki.
265. Bangsa-bangsa itu di ujung-ujung. Di satu ujung ada bangsa yang pemimpinnya tidak
mau di kritik oleh rakyatnya, dan rakyatnya sangat ketakutan terhadap pemimpinnya..
Di ujung yang lain ada bangsa yang rakyatnya boleh mengkritik pemimpinnya, dan
rakyatnya sangat hormat kepada pemimpinnya. Di ujung yang lain lagi ada bangsa yang
rakyatnya tidak hormat dan keterlaluan terhadap pemimpinnya; tidak hanya tidak
hormat, tetapi juga mengfitnah, hoax, menghujat bahkan melakukan pembunuhan
karakter terhadap pemimpinnya.
266. Menggenjot yang di bawah dan menarik yang di atas itu prinsip naik sepeda; kalau
untuk mencari kekuasaan, saya pikir kurang baik.
267. Menyodok yang satu agar menyodok yang lain, itu permainan bola sodok; dalam dunia
politik sepertinya itu biasa.
268. Politik itu parsial golongan. Pegawai negeri itu holistik bangsa. Saya setuju pns tidak
berpolitik praktis, karena tugasnya adalah melayani seluruh masyarakat.
269. Menurut saya, menjaga komunikasi tetap baik dengan sesama, adalah juga bagian dari
ibadah.
270. Penjajah itu tidak ridla, jika yang dijajah, menyamai prestasinya.
271. Penjajah itu bukan di sana, tetapi di sini, di dalam hati dan pikiran kita masing-masing.
Waspadalah.
272. Ekstrim, ekstrimisme, atau ekstrimist itu ujung dan lancip; biasanya ada yang tersakiti
oleh karenanya.
273. Radix, radic, radical, radikalisme, atau radicalist itu akar dan pangkal; kuat dalam
berjuang, tetapi sulit dihilangkan.
274. Ketua tanpa anggota, kosong. Anggota tanpa ketua, buta.
275. Hidup adalah berusaha tidak buta dan tidak kosong.

21 Agustus 2021

276. Heterogen, berpulau-pulau, bersuku-suku, bergunung-gunung, singkatnya bhineka


tunggal ika merupakan imunitas alami karunia tuhan, yang mampu menangkal serangan
ideologis lintas bangsa.
277. Tuhan maha pemurah. Hasil karya kebaikan manusia, bahkan ketika yang berkarya
sudah meninggalpun, tidak ada yang terlewat untuk dicatat bahkan dimanfaatkan oleh
generasi berikutnya.
278. Dua kemampuan manusia, menambah dan mengurangi. Menambah adalah melengkapi
hidup. Mengurangi adalah memilih hidup.
279. Doing nothing itu cerdas, jika disadari sebagai persimpangan jalan hidupnya.
280. Steriotype itu kecenderungan. Hidup adalah kecenderungan. Gunakanlah
kecenderungan baik dalam hidup kita.
281. Kerja sama antar bangsa adalah imunitas lain yang mampu mencegah serangan
ideologis suatu bangsa terhadap bangsa lain.
282. Kagum buta terhadap bangsa lain, dapat menyakiti bangsanya sendiri.
283. Lebih takut kepada pemimpin yang tidak bertanggung jawab, dari pada ancaman
bangsa lain.
284. Tuhan menampilkan 2 (dua) wajah. Pertama, hukum yang sangat ditakuti manusia.
Kedua, kasih sayang dan karunia yang sangat didambakan manusia.
285. Pikiran negatif adalah awal dari rusaknya dunia.
286. Barang siapa merusak dunia, maka sebenarnya dia ingin meninggalkannya.
287. Satu-satunya yang berani melawan kekuatan logika umum adalah politik.
288. Tahayul itu pribadi, dan dengan demikian bersifat subjektif.
289. Kekeliruan yang paling maklum dan sulit dibetulkan adalah kekeliruan politik.
290. Godaan dan musuh terbesar politik adalah melampaui kesepakatan ideologis.
291. Tujuan atau cita-cita yang sejak awal diketahui atau sengaja menimbulkan penderitaan
manusia, jelas tuhan tidak ridla.
292. Orang yang bekerja melampaui makomnya atau dimensinya, akan selalu menghadapi
persoalan mendasar yang berasal dari hakikat makomnya.
293. Tidur itu diam. Manusia diberi separoh waktunya untuk tidur atau diam, untuk memberi
kesempatan agar separoh persoalan dapat lewat tanpa mengganggu hidupnya
294. Kata-kata kotor dari pemimpin itu merusak langit dan bumi. Kata-kata kotor dari yang
dipimpin, mungkin disebabkan oleh pemimpinnya. Maka tidaklah mudah menjadi
pemimpin.

22 Agustus 2021

295. Negara adalah rumah bersama. Barang siapa sengaja merusak atapnya, atau pintu atau
jendelanya, atau perabotnya, jelas dia bukan warga negara yang baik.
296. Jelas bahwa sopan santun itu mencegah keburukan.
297. Yang mampu meredam kekerasan adalah kekuasaan.
298. Tugas terdalam, terpenting, termulia dan terberat suatu pemimpin negara adalah
menjaga konstitusi dan dasar negara.
299. Konflik horizontal itu identik dengan anarkhis.
300. Eksperimen sosial itu mahal harganya. Dampaknya ada yang tidak dapat terobati.
301. Budaya dan tradisi adalah benteng ideologis setiap bangsa.
302. Piknik tidak perlu mahal dan jauh. Cukup ganti kegiatan.
303. Agar hidup lebih hidup, jadilah manusia yang berjalan. Hati, pikiran, ucapan, tulisan
dan karya-karya, semua dijalankan.
304. Tidaklah ada kebaikan, dari orang yang melawan kebaikan
305. Tidak ingin mendengar, tutuplah telinga. Tidak ingin melihat tutuplah mata. Jangan
menambah dosa dengan menghujatnya.
306. Hubungan agama dan matematika adalah bahwa dosa perlu dikurangi, dan pahala perlu
ditambah.
Inspirasi tidak perlu dicari; cukup ditunggu, karena dia buah dari pengalaman
307. Sangatlah lazim, orang menolak dikarenakan tidak bisa. Sedang mengerti, belum tentu
menerima. Hubungan baik adalah gudangnya pengertian dan penerimaan.
308. Sepuluh tingkatan komunikasi negatif, dimulai dari:
1. Pikiran negatif
2. Hati tidak ikhlas
3. Berbisik negatif dalam hati
4. Berbisik negatif dengan orang lain
5. Ngrumpi negatif
6. Gibah
7. Hoaks
8. Fitnah
9. Nyinyir
10. Menghujat
309. Menghilangkan budaya dan tradisi adalah pintu masuk meruntuhkan suatu bangsa.
310. Pemimpin itu jiwa pemimpin. Tidak peduli memimpin atau tidak. Sebelum, sedang atau
setelah memimpin, jiwa pemimpin itu konsisten membela bangsa dan negara.
311. Bukanlah sebenar-benar pemimpin, yang melarikan diri saat pertanggungjawaban harus
diberikan.
312. Bagian menjadi keseluruhan, jelas itu dunia lain yang berbeda sama sekali.

23 Agustus 2021

313. Bagian menjadi keseluruhan; keseluruhan menjadi bagian itu mengubah struktur dunia,
yang berarti mengubah dunia.
314. Pergantian dunia dapat disebabkan oleh bencana alam, kekurangan sumber alam,
kekurangan sumber daya, pandemi, peperangan, dan takdir.
315. Sedih itu representasi masa lalu. Gembira itu representasi masa lalu, sekarang dan yang
akan datang. Harapan itu representasi masa datang. Khawatir itu hubungan yang lalu
dan yang akan datang.

24 Agustus 2021

316. Setiap orang, mempunyai akhir jamannya masing-masing.


317. Ketika langit sudah tidak bisa dijunjung, pertanda bumi sudah tidak mau dipijak.
318. Terdapat tanda, bilamana pertengkaran langit, turun ke bumi.
319. Langit atau yang mengaku langit, yang terpenjara; sudah bukan langit lagi, karena
hakikat langit tidak bisa dipenjara.
320. Bumi itu perekat dan penghubung. Laut itu pemisah dan penghubung. Langit itu
pemersatu, dan dengan sendirinya penghubung.
321. Persatuan itu bisa dicari di hati, di pikiran, di ucapan, di tulisan atau di sikap dan
tindakan.
322. Tidak ada peperangan yang tidak mengalami kehancuran.
323. Perdamaian itu, sejuk di hati, positif di pikiran, santun di ucapan, dan baik di tindakan.
324. Peperangan itu, hancur di hati, kacau di pikiran, rusak di ucapan, dan anomali di
tindakan.
325. Positifnya dari: cepat itu canggih. Lambat itu sabar. Kuat itu perkasa. Lemah itu
banyak. Ilmu itu pandai. Harta itu derma. Senjata itu tajam. Kerjasama itu bersama.
Kawan itu kerjasama.
326. Dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak pernah menempati tempat yang sama.
327. Ketika masih hidup, sempatkanlah menulis.
328. Tidak lazim itu hakikat ilmu.
329. Hakikat amal itu kelaziman
330. Terkenal itu pasti melibatkan orang lain.
331. Berhala itu menarik perhatian, lebih dari yang lain.
332. Tidak ada realita yang sama; bahkan realita yang sama sekalipun.
333. Yang jelas, mimpi itu tidak logis.
334. Rendah hati itu bersahaja. Tinggi hati itu berbahaya.

25 Agustus 2021

335. Menggunakan ilmu untuk menakut-nakuti, jelas bukan ilmuwan.


336. Senjata itu, memaksa dengan kekuatan.
337. Hantu itu setengah sadar.
338. Peperangan dapat terjadi di langit, tetapi pertumpahan darah hanya terjadi di bumi.
339. Bumilah yang selalu berusaha mempersempit langit; langit selalu menjangkau semua
ujung bumi.
340. Bumi yang berhasil mempersempit langit; sifatnya sementara.
341. Awan adalah rasa sayang langit kepada bumi.
342. Tersambar petir itu takdir, semoga husnul khatimah.
343. Pada hakekatnya, penyelesaian setiap masalah, memerlukan peran orang lain.
26 Agustus 2021

344. Semakin tinggi gunung kehidupan, semakin luas langit bisa dilihat.
345. Hanya gunung tinggi yang mampu mengubah awan menjadi hujan. Gunung itu
menggambarkan ilmu.
346. Jika puncak berada di bawah; jelas itu bukan realita. Itu adalah kesepakatan
matematika.
347. Membenci, memperolok, memfitnah, hoak, atau menghujat orang yang menghidupi,
merawat, atau menggajinya adalah juga munafik.
348. Kita tidak bisa terus mengawal setiap aspek hidup kita sesuai harapan. Perlu bantuan
orang lain, atau siap mengikhlaskannya.
349. Memori indah itu baik dan penting, tetapi jangan sampai menghanyutkannya.
350. Semakin banyak orang berpikir, akan terbentuk imunitas heredity dari serangan mitos
dan hoax.
351. Yang terjadi sebetulnya adalah bahwa setiap orang itu membuat note of the day nya
masing-masing. Bedanya, ditulis atau tidak, dinomori atau tidak, ditayang atau tidak.
352. Manusia punya saat retreat, yaitu saatnya mengakui tidak bisa, tidak mampu atau tidak
sanggup.
353. Jangan mengeluh untuk setiap beban hidup. Manusia memerlukan beban agar bisa
hinggap di bumi dan tidak terhempas di langit.
354. Terbentur angin dan tersandung yang rata, itu namanya sial.
355. Pandang pertama benci dan mencela; hati-hati, bisa-bisa akhirnya tergila-gila.
356. Untungnya tidak terkenal adalah lebih merdeka.
357. Melampaui yang cepat, dalam, tinggi, jauh, dan luas itu artinya manusia unggul.
358. Manusia itu multifacet yaitu beribu wajah; kenapa heran ada dasamuka, yang hanya
sepuluh muka.
359. Terpeleset. Tolong dan obatilah jika sakit. Kenapanya, nanti saja.
360. Meninggal dunia. Doakanlah. Mengapanya, belum tentu pantas ditanyakan.
361. Jika obat yang harus diminum, ternyata menyebabkan sakit; itu namanya komplikasi.

27 Agustus 2021

362. Tiadalah ilmu menjajah manusia; yang ada, manusia terjajah oleh ilmu.
363. Membedakan itu ilmu; menyamakan itu persepsi.
364. Jarak itu perlu; setidaknya memberi kesempatan menilai.
365. Sosialisasi itu kebijakan, promosi itu kepentingan.
Pengarahan itu ekspekstasi. Kesimpulan itu pilihan, tindak lanjut itu lestari. Tidak hadir
itu toleransi. Ilmu itu tidak berbentuk.
366. Heboh dan besar-besaran, bisa jadi kendala mencari ilmu.
367. Gegap gempita itu bukan sifat ilmu; itu irama realita.
368. Miring itu metode menghindari tekanan. Melingkar itu metode memperoleh tekanan.
Lurus itu metode menekan.
369. Jarak pikiran adalah hati; sedangkan hati, tidak berjarak.
370. Indah itu suasana hati
371. Jangan menyepelekan hal-hal sepele; karena itu awal dari segala ilmu.
372. Jangan harap mengetahui segalanya; sedang foto hasil jepretanku sendiripun, aku tidak
tahu apa itu dan bagaimana terjadi.
373. Ilmuwan harus punya jiwa penjelajah; paling tidak menjelajah pikiran sendiri.
374. Ilmu yang ujungnya menghujat, itu tercampur motif.
375. Ilmu itu tidak kompromistis; sedangkan kompromi itu ada ilmunya.
376. Kooptasi itu, ilmu turun ke persepsi, turun ke kesatuan aksi.
377. Jantung hati, artinya hati itu hidup.
378. Ilmuwan murni itu risau jika mempunyai pengikut, sebab ilmuwan murni itu
pendobrak, sedang pengikut itu sulit menjadi pendobrak.

28 Agustus 2021

379. Pujian murni itu jika tidak diketahui siapa yang dipuji.
380. Bisikan hati itu simtom pengalaman; datang begitu saja.
381. Sadar itu dari bawah ke atas. Wajib itu dari atas ke bawah.
382. Sadar belajar itu.lebih baik dari wajib belajar. Bedanya, sadar belajar tidak berstruktur;
wajib belajar itu berstruktur dan melembaga.
383. Setiap tulisanku mengandung maksud bahwa aku masih hidup.
384. Hubungan hati dan pikiran adalah: baik itu benar dan buruk itu salah.
385. Nadar itu harus dipenuhi, kalau tidak maka pembuat nadar akan mengalami keburukan.
Maka jangan sembarang membuat nadar.
386. Ilham itu pencerahan begitu saja di dalam pikiran.
387. Pemimpin itu makomnya lebih tinggi dari yang dipimpin. Jika tidak, akan muncul
masalah makom.
388. Unsur dari menahan adalah menunda dan mencegah.

29 Agustus 2021

389. Tidak ada juara ilmu; yang ada adalah juara pengembang dan pengguna ilmu.
390. Hukum dagang: belilah kepada orang yang niat menjual. Juallah kepada orang yang
niat membeli.
391. Menurut saya, munafik tidak harus hanya kapada orang; kepada binatang, tumbuhan
dan benda-benda juga bisa.
392. Di dalam realita, kita menemukan lebih banyak kuasa tuhan.
393. Rendah hati, mampu menyelesaikan berlipat ganda persoalan.
394. Mengharapkan sebuah kebajikan, dengan kebajikan pula.
395. Dikira kaya, itu lebih susah dari pada dikira miskin
396. Dikira buruk itu lebih sulit, dari pada dikira baik.
397. Dicela belum tentu tercela; mencela belum tentu tidak tercela.
398. Tidak ada menunggu waktu itu; yang ada menjemput waktu.
399. Tidak sesuai makom itu tidak tahu diri.
400. Rizki itu sudah ada; hanya belum ketemu.
401. Nikmat itu sesuai pikiran.
402. Makom itu solusi di atasnyanya.
403. Hidup itu pembenaran.
404. Indah itu kesadaran; bukan kewajiban atau perintah.
405. Cerai itu patah, putus dan runtuh.
406. Mati itu berhenti, tetapi belum selesai.
407. Manusia meronta dalam upaya memperoleh kemanusiaannya.
408. Doa itu naik; karunia itu turun.
409. Tinggi hati itu menghancurkan dunia.
410. Pikiran orang lain adalah cermin kepribadian kita.
411. Jika sudah capai mengejar keikhlasan, mintalah tolong kepada tuhan.
412. Diam itu baik, bicara itu perlu; jika sesuai ruang dan waktunya.
413. Berpikir itu sintesis dari tesis dan anti-tesis.
414. Jaga image (jaim) itu fatamorgana.
415. Hidup itu sama dengan struktur tanah; semakin bawah, semakin keras.
416. Mengkanibalkan kebutuhan satu dengan yang lain adalah gambaran kerasnya hidup
level bawah.
417. Jika yang merasa mampu, peduli dan menyisihkan sedikit rizki untuk membantu di
lingkungannya, maka tuntaslah persoalan kemiskinan.
418. Politik yang baik itu menenteramkan, mensejahterakan, mencerdaskan, menyatukan
dan memperkokoh sendi-sendi kebangsaan.
419. Satuan berat dan volume langit dan bumi itu beda. Setetes darah di bumi itu seberat
bumi. Setetes darah di langit itu seringan langit. Orang akan merugi jika tidak atau
sengaja tidak dapat membedakan langit dan bumi.
420. Orang suka naik ke atas, karena, semakin ke atas, semakin banyak pilihan.
421. Jangan mencela bawahan yang tidak dapat bekerja ganda; sebab kerja ganda itu kerja
atasan.
422. Keburukan itu lebih kuat dari kebaikan; buktinya jika dicampur, yang terjadi adalah
keburukan.
423. Pemimpin itu sekaligus wadah dan tutupnya kebaikan atau keburukan.

30 Agustus 2021

424. Rakyat yang buruk, dapat menyebabkan pemimpin menjadi buruk.


425. Filsafat itu tidak memihak, jika memihak, telah berubah menjadi politik.
426. Filsafat wacana, itu filsafat. Filsafat terapan itu psikologi.
427. Tiga pilar filsafat yaitu hakikat, metode dan manfaat.
428. Alat berfilsafat adalah bahasa analog, yaitu kesamaan dua dunia.
429. Metode berfilsafat yaitu intensif, dalam sedalam-dalamnya; dan ekstensif, yaitu luas
seluas-luasnya.
430. Objek filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada; tepatnya objek formal dan objek
meterial.
431. Objek formal berpikir adalah bentuk atau wadah. Objek material berpikir adalah
substance atau isi.
432. Yang ada itu ada, kalau mengada.
433. Mengada itu ada, kalau pengada.
434. Pengada itu ada, kalau ada dan mengada.
31 Agustus 2021

435. Mengada adalah lahirnya segala sesuatu.


436. Pengada adalah yang ada atau yang mungkin ada, yang dilahirkan oleh mengada.
437. Hidup itu sekaligus ada, mengada dan pengada; satu tidak ada, maka tidak hidup lagi.
438. Belum berfilsafat jika belum paham besar itu kecil, panjang itu pendek, benar itu salah,
atau wadah itu isi.
439. Ilmu itu sudah ada, hanya belum ketemu. Ilmu belum ada, perlu rekayasa dan
penciptaan.

1 September 2021

440. Terdapat hubungan antara letusan gunung-gunung berapi.


441. Gunung berapi yang bijaksana, akan mensejahterakan masyarakat di sekitarnya.
Tiadalah gunung berapi, tidak bijaksana.
442. Gunung berapi yang marah; letusannya dapat membinasakah kehidupan di lembahnya.
443. Bagi guru, hindarilah masuk kelas dalam keadaan marah; sebab hanya keburukan yang
di dapat.
444. Marahnya guru itu, seperti letusan gunung berapi bagi muridnya.
445. Satu-satunya kekurangan dari gunung berapi, berasal dari egonya. Gunung berapi
menggambarkan orang yang sudah merasa punya ilmu.
446. Jika para gunung saling bertengkar, kacaulah masyarakat di sekitarnya. Gunung
menggambarkan orang yang merasa mempunyai ilmu.
447. Jika para gunung saling menyerang, hancurlah masyarakat sekitarnya. Gunung
menggambarkan orang yang merasa punya ilmu.
448. Sombongnya orang berilmu, seperti gunung yang besar di atas; terancam runtuh.
449. Gunung terbalik itu fiksi atau hancurnya sebuah bangsa.
450. Seperti beras yang ditampi; itu menggambarkan kacaunya bangsa yang runtuh.
451. Hubungan manusia dengan tuhan, dapat berlaku untuk hubungan manusia dengan
ciptaan nya. Semakin aku dekat, mereka mendekat. Jika aku menjauh, maka para
ciptaan tuhan itu juga menjauh dariku.
452. Tersenyumlah, maka dunia akan tersenyum kepadamu.
453. Memilih gantungan dan pegangan untuk panjat tebing; memilih pijakan dan pegangan
untuk turun lembah. Gantungan atau pijakan, sama-sama perlu pegangan. Itulah
pelajaran dari alam.
454. Kalimat yang kita ucapkan, menunjukkan siapa jati diri kita.
455. Dua unsur utama komunikasi adalah kesepakatan dan harapan.
456. Ada persaamaan kesedihan dan kegembiraan; sama-sama bisa melarutkan.
457. Perkenalan itu bersifat induksi; dari sedikit menuju banyak.
458. Belum kenal, sudah paham itu namanya logika.
459. Paham setelah mengalami; itu namanya a posteriori.
460. Meragukan itu metode mencari ilmu di pikiran; tetapi jangan sampai ragu di hati.
461. Komponen dari semua perkara itu ada dua yaitu berlanjut dan dipercaya.
462. Bersama-sama itu frekuensi kehidupan, sendiri itu daya tahan.
463. Unsur dasar keberhasilan adalah kegagalan.
464. Semakin banyak dikumpulkan; semakin banyak yang hilang. Itulah hidup.
465. Mengerti atau tidak mengerti, sama-sama bisa menjadi sebab takut atau berani.
466. Sistem itu kendaraan hidup

2 September 2021

467. Bermilyar-milyar sifat manusia; satu saja diberi sifat sempurna, maka manusia tidak
bisa hidup.
468. Ruang adalah waktu. Waktu adalah ruang. Itu filsafat tingkat tinggi.
469. Dibalik yang ada yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Diteruskan, dibalik yang ada
yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Dst tidak selesai, itulah infinite regress. Itulah
metafisik.
470. Hidup adalah reduksi. Reduksi itu mengurangi. Mengurangi itu memilih. Memilih itu
fokus. Manusia tidak bisa hidup jika tidak bisa fokus.
471. Mengurangi itu menambah
472. Membagi itu membedakan. Membedakan itu ilmu. Tidak bisa membagi kalau tidak
punya ilmu.
473. Mengalikan itu menjumlah. Menjumlah itu mengurangi. Jadi, mengalikan itu
mengurangi. Jika bingung, tanda mulai berfilsafat.
474. Akar itu turun ke bawah. Akar sembilan itu tiga. Sembilan turun ke tiga. Akar itu
radikal. Radikalisme itu paham yang dasarnya di bawah, sedalam akar.
475. Radikal itu satu dari dua metode berfilsafat. Metode yang lain adalah keluasan.
476. Ideal itu pikiran atau kuasa tuhan.
477. Hidup itu menggali dan menerapkan ilmu.
478. Hati dan kenyataan itu naik ke atas; pikiran itu turun ke bawah. Istirahat itu melayang-
layang.
479. Bekerja itu menjalankan ilmu.
480. Capai itu refleksi. Refleksi itu ilmu.
481. Semua matematika yang tertulis itu salah; yang benar yang dipikirkan. Buku
matematika itu untuk dipikirkan.
482. Ilmu itu sebanyak batasan-batasannya.
483. Banyak menulis sebelum mati; setelah mati banyak dibaca.
484. Yang muda belum pernah tua. Itu pengalaman yang tak terbeli.
485. Tidak ada ziarah filsafat; cukup dibaca karya tulisnya.
486. Ilmu itu impersonal. Tidak perlu mengatakan yang mulia socrates. Cukup menurut
socrates atau plato.
487. Ilmu putih dan ilmu hitam, jika dijalankan sama-sama beroleh kesaktian.’
488. Ilmu atau karya ilmiah itu impersonal, tidak perlu menyatakan ohh integral, wahai
statistik, atau waduh hipotesis, dst.
489. Ketika kepastian dan ketidak pastian semakin nyata; itu pertanda ketetapan tuhan
semakin dekat.
490. Tertipu berat jika sampai mati-matian membela penipunya.
491. Metode meaningful untuk semua golongan, ternyata adalah metode pemberian tugas.
Pandai-pandailah guru memberi tugas.
492. Logika itu sulit tersenyum; sebagaimana senyuman, sulit dilogika.
493. Melotot itu dua kemungkinan: logikanya sedang jalan, atau sedang tidak jalan
494. Tidak perlu perintah untuk tersenyum; jika diperintah, tanda tidak fokus dan takut.
495. Tidak perlu perintah untuk cinta; jika diperintah, keburukan akan datang.
496. Tidak ada ilmu yang sukar; hanya belum biasa.
497. Kejujuran itu perlu dikelola supaya produktif.
498. Waspada. Ketidak jujuran itu laten; mengikuti aliran darah dan menuruni tangga
genetika.
499. Korupsi pertama itu salah prosedur.
500. Memilih itu simpatik dan harapan.
501. Tiga perkara penyebab hidup tidak bahagia: gagal agama, gagal pekerjaan dan gagal
keluarga.
502. Ilmu itu luruhnya ego
503. Bilangan berapapun, dipangkatkan nol, hasilnya satu. Bilangan berapapun itu
sembarang manusia. Berpangkat nol itu ikhlas. Satu itu esanya tuhan. Barang siapa
ikhlas, ada harapan ketemu tuhannya.
504. Keiklasan itu mampu menjunjung bumi, menurunkan langit.
505. Kesombongan itu membakar bumi dan langit.
506. Sembarang bilangan dikali nol, hasilnya nol. Keikhlasan mampu menyelesaikan banyak
persoalan.
507. Sembarang bilangan dikali satu, hasilnya adalah diri sendiri. Jati diri itu kuasa tuhan.
508. Setiap bilangan mempunyai lawan. Lawan bilangan positif adalah bilangan negatif, dan
sebaliknya. Manusia itu memuat unsur baik dan buruk.
509. Cemberut itu aneh dan bertanya.

3 September 2021

510. Bermakna itu meliputi senang, aktif, terkait, percaya, logis, baik dan manfaat.
511. Metode pembelajaran online yang paling mudah, lazim, akuntabel, dan bermakna
adalah pemberian tugas.
512. Corona mengajarkan kepada kita bahwa pembelajaran online itu suatu keniscayaan.
513. Yang saya pelajari bahwa protokol kesehatan telah mampu mengurangi tidak hanya
penularan covid 19; tetapi juga pilek, batuk, dan flue.
514. Menurut saya, abai dan terlena merupakan sebab utama tertular corona.
515. Jika ada kekebalan komunal, maka ada kesehatan komunal, doa komunal, kecerdasan
komunal dan ketidak cerdasan komunal.
516. Happy ending itu idaman semua manusia.
517. Ada dua jenis permulaan, yaitu dengan kesepakatan atau tidak dengan kesepakatan.
518. Semua kesepakatan, didahului dengan asumsi.
519. Pertanyaan adalah awal dari ilmu.
520. Landasan dari bertanya adalah kesadaran.
521. Kesadaran itu separoh dari pengertian.
522. Tidak ada akhiran itu infinite regress.
523. Tidak ada permulaan itu keterbatasan pikiran. Ada permulaan itu kesepakatan, ilmu
yang tinggi, atau kuasa tuhan.
524. Akhir adalah awal, itu dunia.
525. Merdeka itu berani dan bertanggung jawab.
526. Cerdas itu sopan santun.
527. Bodoh itu tidak mengerti ruang dan waktu.
528. Perbatasan itu sakral, tetapi penuh ilmu.
529. Ilmu itu kompromi atas pertentangan.
530. Politik yang tidak bertanggung jawab adalah pemangsa ilmu.
531. Jika menyebabkan orang lain menjadi bodoh, berarti anda tidak jujur.
532. Jika menyebabkan orang lain menderita berarti dholim.
533. Mengenang jasa itu mengingat; lebih utama jika mendoakannya
534. Semua manusia itu calon leluhur; artinya ingin dikenang baik oleh keturunannya.
535. Perbedaan itu ilmu; persamaan itu ideal.
536. Primitif itu bukan di dalam hutan, tetapi di dalam pikiran.

4 September 2021

537. Hanyut itu tidak kuasa.


538. Ilmu itu pecahnya batu di dalam pikiran.
539. Bijaksana itu mampu membuat keputusan
540. Hidup itu boleh, tidak boleh dan antaranya. Antara boleh dan tidak boleh itu ilmu.
Sebenar-benar ilmu adalah penjelasannya.
541. Hidup itu baik, tidak baik dan diantaranya. Antara baik dan tidak baik itu ilmu.
Sebenar-benar ilmu adalah penjelasannya.
542. Separuh dari kesadaran adalah persepsi; separuh yang lain adalah pikiran.
543. Persepsi adalah derajat kesadaran.
544. Mengetahui itu mengenal, mengulang dan menambah.
545. Sensasi itu pengalaman.
546. Ada saatnya pikiran berhenti, yaitu ketika doanya semakin khusuk.
547. Doa itu ada sumbernya, yaitu kuasa tuhan.
548. Doa itu ada medianya, yaitu ciptaan tuhan.
549. Masyarakat yang sakit, disebut anomali.
550. Teknologi yang menghilangkan budaya, namanya teknopoli.
551. Bagian menjadi keseluruhan, salah satunya adalah ulah dajal; yang lainnya karena
kiamat.
552. Malam itu kanopi alami
553. Budaya memakan budaya, salah satunya adalah ulah dajal; yang lainnya karena kiamat.
554. Tikus mengalahkan kucing karena tikusnya besar, kucingnya penakut, atau tikusnya
menang banyak..
555. Tidak berilmu, terancam menjadi mayat berjalan.
556. Tidak beriman, terancam menjadi mayat berjalan.

5 September 2021

557. Penyebab gelap itu terang. Penyebab sepi itu ramai. Penyebab sendiri itu bersama.
558. Terdapat kata kunci, kemana orang ingin bergaul.
559. Skenario itu menghasilkan dunia.
560. Konsep itu terdiri dari dua, bentuk dan isi.
561. Contoh itu bagian dari sintak.
562. Dunia dan segenap isinya itu bersintak.
563. Komponen dari setiap model adalah sintak.
564. Filsafat itu kumpulan paradigma. Paradigma itu kumpulan teori. Teori itu kumpulan
model. Model itu kumpulan sintak. Sintak itu metode hidup. Hidup itu kumpulan
contoh. Jadi filsafat itu metode hidup dan kumpulan contoh.
565. Runtuhnya langit karena rusaknya aturan. Hancurnya bumi karena rusaknya adab.
566. Tiang langit adalah penjaga bumi.
567. Pengawal budaya adalah penyangga bumi.
568. Berlibur dengan naik kereta sesat, taruhannya bumi dan langit.
569. Mengulang itu ruang yang sama untuk waktu yang berbeda.
570. Mengenal itu ketemu di pikiran.
571. Manfaat itu motivasi kedua. Motivasi pertama adalah ibadah.
572. Tikus salju dan tikus gurun itu sama. Dimanapun, koruptor itu memakan uang rakyat.
573. Obat hati itu doa. Obat pikiran itu logika.
574. Tuna netra itu belum tentu tuna hati. Tetapi tuna hati, pastilah buta mata.
575. Gelap mata pastilah gelap hati dan gelap pikir.
576. Gelap pikir itu musuh ilmu. Gelap hati itu musuh agama. Gelap mata itu musuh
masyarakat.
577. Kesalahan atasan itu paralogos. Kesalahan bawahan itu paradok.
578. Bisa karena biasa. Ahli karena berbagi.
579. Bijaksana orang dunia timur itu memberi; punya tidak punya, benar tidak benar,
memberi itu bijaksana. Akibatnya banyak korupsi
580. Bijaksana orang dunia barat itu mencari; punya tidak punya, benar tidak benar, mencari
itu bijaksana. Akibatnya terjadi eksploitasi sumber daya dan sumber alam.
581. Malas dan bosan itu dua sisi mata uang kegagalan.
582. Diperlukan cara yang tidak biasa untuk menyelesaikan persoalan yang tidak biasa.
583. Belum paham, sudah bosan; tanda gagal.
584. Lelah pikir, tanda perlu tambah doa, istirahat, tambah motivasi atau cari yang bisa
menakuti atau memaksa.
585. Belenggu ego itu lebih kuat dari teralis besi.
586. Komitmen itu amanah dan istiqamah.
587. Yang ahli menyesuaikan diri itu orang muda; orang tua lebih banyak menjadi sakit.
588. Perbedaan muda dan tua; jika sakit yang muda cepat sembuh, yang tua lebih lama.
589. Formal dan operasional itu bukan sifat filsafat.
590. Sulit itu asing, lupa, tidak konek, atau tidak ditemukan.
591. Marah itu merusak kebaikan sebelanga.
592. Belajar itu perlu banyak hembusan nafas.
593. Menderita semua penyakit adalah pada batas kematian.
594. Menjadi cerdas itu orang lain yang menyadarinya.
595. Tegas itu berdiri kokoh. Fleksibel itu landasan kokoh.
596. Sayangnya, terlalu banyak yang tidak kita sadari akan karunia tuhan.
597. Hidup itu perjalanan di atas pertentangan.
598. Selagi masih di dunia, tiadalah kesamaan sejati itu; sedang diriku tidak sama dengan
diriku.
599. Belum paham diriku tidak sama dengan diriku, berarti perlu belajar filsafat.
600. Kurangi menunjuk orang lain; sedang diriku tidak dapat menunjuk diriku.
601. Bangkrutnya kebaikan, karena caranya kurang baik.
602. Merajalelanya keburukan, karena rumah kebaikan telah berubah menjadi politik
kebaikan.
603. Jika terjadi peperangan antara kebaikan bersenjata, maka runtuhlah langit dan
hancurlah bumi.
604. Kebaikan dan keburukan, sama-sama mampu menghancurkan jika mereka bersenjata.
605. Tiadalah kebaikan dapat ditegakkan di atas keburukan.
606. Memaksakan kebaikan, jelas buruk.

Anda mungkin juga menyukai