Anda di halaman 1dari 4

Gerakan Membaca Generasi Emas Untuk Indonesia Emas 2045

Oleh : Yunitta Muassas Sari (Umum)

Tahun 2045 adalah 100 Tahun Indonesia Emas, yaitu momentum yang
diharapakan dapat membuktikan eksistensi NKRI dengan berbagai kemajuan yang
telah dicapai. Dalam mewujudkan visi pemerintah tersebut salah satunya
dibutuhkan generasi muda yang kompetitif. Selain itu diprediksikan bonus
demografi di Indonesia juga terjadi dalam rentang waktu 2030 - 2045. Pada 2045
mendatang, generasi milenial yaitu generasi kita saat ini akan berada pada puncak
usia produktif. Tahun 2045 kita akan berumur 40-51 tahun. Artinya, nasib
Indonesia mendatang ditentukan oleh generasi milenial hari ini dan kita disebut
sebagai generasi emas yang akan membawa Indonesia maju pada tahun 2045.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh generasi emas salah satunya yaitu
ilmu pengetahuan yang tinggi. Namun hasil survei tahun 2016 “World’s Most
Literate Nations” terhadap minat baca media surat kabar/koran dengan indikator
penjualan, peredaran, edisi online, dan ekspor surat. Diketahui bahwa Indonesia
menduduki peringkat ke-55 dari 61 negara, penggunaan komputer desktop atau
laptop menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara, jumlah perpustakaan dilihat
dari jumlah perpustakaan akademik, perpustakaan umum, dan perpustakaan
sekolah menduduki peringkat 37 dari 61 negara. Peringkat ke-60 literasi
penggunaan komputer tersebut mengacu pada hasil survei PISA tahun 2016
tentang “karakteristik perilaku literasi” bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-
60 dari 200 negara yang disurvei (1 tingkat di atas Bostwana). Peringkat literasi
tersebut dinilai dari aspek penggunaan komputer, investasi pendidikan, jumlah
perpustakaan, koran, dan nilai tes siswa.
Berdasarkan hasil survei tersebut hal sederhana yang dapat dilakukan
sekarang yaitu menumbuhkan dan meningkatkan gerakan membaca. Membaca
adalah suatu aktifitas yang dapat digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
baru dan menjadikan generasi muda berwawasan luas. Selain itu berdasarkan
Reading Performance PISA, negara Indonesia masih tertinggal jauh jika
dibandingkan dengan negara lainnya. Reading Perfomance PISA (Programme for
International Student Assessment), yaitu mengukur kapasitas untuk memahami,
menggunakan, dan merenungkan teks tertulis untuk mencapai tujuan,
mengembangkan pengetahuan dan potensi, serta berpartisipasi dalam masyarakat.
Skor rata-rata dari beberapa aspek diatas adalah yang digunakan sebagai
ukurannya.

Reading Perfomance (PISA) 2018


520 493 498
503 485 476 504 514 506
466
504 505
413 412 420
371

Berdasarkan data bagan diatas Indonesia hanya mendapatkan skor 371 masih
tertinggal jauh dengan negara tetangganya yaitu Australia yang mendapatkan skor
503. Skor negara Asia yang lain seperti Jepang dan Korea juga mendapatkan skor
yang cukup jauh dari Indonesia yaitu 504 dan 514. Fakta yang lainnya yaitu,
Reading Performance Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2018.

Reading Perfomance Indonesia


400

390

380

370

360

350
2012 2015 2018

Pada tahun 2012 Indonesia mendapatkan skor 396 , untuk tahun 2015
mendapatkan skor 397 , dan mengalami penurunan pada tahun 2018 yaitu hanya
mendapatkan skor 371. Oleh sebab itu gerakan membaca pada generasi milenial
harus dibangkitkan lagi keberadaannya. Apabila hal ini dibiarkan begitu saja tidak
hanya kualitas generasi Indonesia yang akan menurun tapi juga akan
mempengaruhi faktor pembangunan Indonesia salah satunya di sektor
perekonomiannya. Karena terdapat laporan Bank Dunia dalam The Promise of
Education in Indonesia 2019 memperlihatkan bahwa pendidikan Indonesia
menghadapi masalah yang cukup serius. Sepertiga dari seluruh anak-anak di
Indonesia di usia 10 tahun mengalami learning poverty, yaitu kondisi
ketidakmampuan anak untuk membaca dan memahami cerita sederhana. Learning
poverty berkaitan dengan pendapatan sebuah negara, semakin besar pendapatan
sebuah negara, maka tingkat learning poverty semakin kecil.
Berdasarkan fakta-fakta yang sudah diuraikan diatas, maka saya mengajak
generasi muda Indonesia untuk mulai menumbuhkan gerakan membaca dari diri
sendiri. Setidaknya kita harus mempunyai target untuk setiap bulannya membaca
1-2 buku. Tidak hanya dengan membaca buku, ilmu pengetahuan juga bisa
ditambah dengan kemauan kita membaca informasi di media sosial atau media
elektronik lainnya. Selain itu merubah bahan diskusi kita dan teman-teman dengan
topik yang lebih berbobot seperti kabar Indonesia atau kabar dunia juga bisa
membantu, sebab hal itulah yang membuat kita dipaksa untuk memperbarui
informasi setiap harinya.
Namun visi Indonesia Emas 2045 tidaklah sederhana, sehingga kita perlu
membantunya dengan mengajak pihak lain untuk mau membangun Indonesia
bersama. Setelah meningkatkan gerakan membaca pada diri sendiri sudah
terbentuk, ikut sertakan orang terdekat kita untuk mau melakukan gerakan
membaca. Seperti apabila kita mempunyai saudara yang masih anak-anak ajaklah
mereka bermain dengan membacakan suatu buku cerita, buatlah aktifitas
membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kemudian ikut serta dalam suatu
komunitas yang mempunyai sasaran anak-anak atau bidang pendidikan. Selain itu
kita juga bisa memberikan buku-buku yang sudah tidak terpakai untuk diberikan
kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Mengganti hadiah ulang tahun atau
graduation kepada teman kita dengan sesuatu yang berhubungan dengan literasi
juga bisa dilakukan.
Pemerintah juga dapat mencontoh yang dilakukan negara Jepang untuk
meningkatkan gemar membaca buku pada warga negaranya. Yaitu seperti
melakukan kegiatan membaca buku 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar,
menyediakan sarana membaca di ruang publik, membangun perpustakaan dan
toko buku yang bertebaran di tengah masyarakat sehingga mudah dijangkau oleh
mereka. Kesadaran akan pentingnya membaca harus dilakukan secara bersama-
sama agar tercipta dengan baik dan optimal.
Indonesia Emas 2045 adalah suatu impian negara Indonesia yang baik dan
harus mulai diupayakan dari sekarang. Dalam kurun waktu 25 tahun itu tidaklah
sebentar sehingga harus dioptimalkan waktu persiapannya. Generasi Indonesia
sekarang memanglah banyak yang sudah menyadari pentingnya ilmu pengetahuan
yang tinggi melalui literasi namun hal ini belum setara di rasakan di seluruh
wilayah Indonesia. Oleh sebab itu mari kita bergegas menyadarkan diri kita akan
pentingnya gerakan membaca dan ajaklah orang-orang di sekitar kita untuk
melakukan hal yang sama.

Daftar Pustaka
https://data.oecd.org/pisa/reading-performance-pisa.htm
(Diakses tanggal 15 Desember 2020 pukul 22.00 WIB)
https://www.ccsu.edu/wmln/rank.html
(Diakses tanggal 15 Desember 2020 pukul 22.15 WIB)
https://www.theguardian.com/books/2016/mar/11/finland-ranked-worlds-most-
literate-nation
(Diakses tanggal 15 Desember 2020 pukul 22.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai