e-ISSN: 2548-5547
p-ISSN: 2503-0671
http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index
1,2
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau 29124, Indonesia
Abstrak
Kesenian Marawis merupakan budaya Nusantara yang bernuansa religi. Kesenian ini berkembang di beberapa
daerah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Kepulauan Riau. Pada kesenian Marawis terdapat indikasi adanya
praktek matematis terutama pada corak alat musiknya. Praktek matematis dalam budaya dikenal dengan
etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksplorasi etnomatematika pada corak alat
musik kesenian Marawis Provinsi Kepulauan Riau yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar matematika.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data merupakan
anggota tim Marawis Sekolah Mengengah Kejuruan Negeri 4 Tanjungpinang dan alat musik marawis.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan instrumen utama penelitian
adalah peneliti sendiri. Kemudian data dianalisis dengan mengacu pada rancangan Miles and Huberman dengan
mereduksi data, penyajian data, serta kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menemukan adanya praktik
matematis berupa bangun geometri yaitu bidang datar dan konsep matematika yang meliputi konsep translasi,
refleksi, simetri lipat, simetri putar, sudut lancip dan tumpul, serta bidang lingkaran.
Kata kunci: eksplorasi; etnomatematika; kesenian marawis
Abstract
Marawis art is an archipelago culture that has religious nuances. This art developed in several regions in
Indonesia, one of them in the Province of Kepulauan Riau. In Marawis art, there are indications of mathematical
practices, especially in the style and construction of the musical instrument. The practice of mathematics in
culture is known as ethnomathematics. This study aims to describe the results of the exploration of
ethnomathematics in the style of Marawis musical instruments in the Province of Kepulauan Riau which can be
used as a source of learning mathematics. The type of study is qualitative research with the ethnographic
approach. The sources of the data chosen were the members of the Marawis team from SMKN 4 Tanjungpinang
and Marawis’ music instruments. Data collection was done by observation, interviews, and documentation. The
researcher as the main instrument of research. Then, the data were analyzed based on Miles’ and Huberman’s
data analysis technique by doing data reduction, data presentation, as well as the conclusion or verification. The
results of research found the mathematical practicality of building geometry and mathematical concepts depicted
were reflection, translation, fold symmetry, rotary symmetry, the acute and the obtuse angle, as well as the plane
of circle.
Keywords: exploration; etnomathematics; art of marawis
*Penulis Korespondensi 39
Email Address : nurizzati@umrah.ac.id
Handphone : +62 878 6776 1713
JURNAL GANTANG. April 2019; IV(1): 39 – 48
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
40
Afriyanty & Izzati: Eksplorasi Etnomatematika pada…(5)
praktik matematis didalamnya, ditinjau dari alat dianalisis dengan mengacu pada rancangan
musiknya (bentuk, corak, dan cara Miles dan Huberman dengan mereduksi data,
memainkannya), maupun jumlah pemainnya penyajian data, serta kesimpulan/verifikasi (
bisa tercakup dalam konsep matematika. Sugiyono, 2014:91). Selain itu juga dilakukan
Sebelum ini, telah banyak dilakukan analisis domain dan analisis taksonomi yang
penelitian tentang eksplorasi etnomatematika, dilakukan pada proses reduksi data, sehingga
diantaranya adalah dengan topik eksplorasi dipilih domain dalam penelitian ini yaitu domain
etnomatematika pada kesenian rebana yang mendesain.
dilakukan oleh Putri (2017:21); eksplorasi Dalam upaya pengumpulan data
etnomatematika batik Trusmi Cirebon oleh dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
Arwanto (2017:40); eksplorasi geometri pada 1. Menentukan sumber data. Sumber data yang
motif batik Pasedahan Suropati oleh Ulum, terpilih merupakan sumber data yang
Budiarto, & Ekawati (2017:70); penggunaan dipercaya dapat memberikan data valid
etnomatematika pada karya seni batik dalam penelitian.
Indramayu oleh Sudirman, Rosyadi, & Lestari 2. Melakukan penyebaran kuesioner. Kuesioner
(2017:74); dan telah banyak dilakukan yang disebarkan berisi pertanyaan-
penelitian lain yang berkaitan dengan pertanyaan yang dapat membantu
etnomatematika. Dimana, hasil dari penelitian- pemahaman informan tentang tujuan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam dilakukannya penelitian. Hasil kuesioner
berbagai ragam seni sebagai objek penelitian yang diperoleh dapat membantu peneliti
terkandung unsur-unsur matematika seperti dalam proses pengumpulan data yang akan
konsep geometri bidang, transformasi (refleksi, dilakukan selanjutnya.
translasi, dan rotasi), titik, garis, serta 3. Melakukan wawancara. Dalam penelitian ini,
kekongruenan. jenis wawancara yang digunakan adalah
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk wawancara semi terstruktur, dimana
mengeksplorasi lebih jauh mengenai praktik pelaksanaannya tetap mengikuti pedoman
matematis yang terdapat dalam kesenian wawancara namun pertanyaan bisa
Marawis. Rumusan masalah penelitian ini berkembang menyesuaikan keadaan.
adalah bagaimana eksplorasi etnomatematika Informan yang diwawancarai juga lebih
pada corak alat musik kesenian Marawis di terbuka dalam menyampaikan pendapatnya.
Provinsi Kepri yang dapat dijadikan sumber 4. Melakukan observasi dan dokumentasi.
belajar matematika. Tujuan penelitian ini untuk Observasi yang dilakukan berjenis
mendeskripsikan hasil eksplorasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat secara
etnomatematika kesenian Marawis di Provinsi langsung dengan kegiatan yang dilakukan
Kepri sebagai sumber belajar Matematika. oleh informan, dalam penelitian ini kegiatan
yang dimaksud adalah kegiatan latihan
II. Metode Penelitian
marawis. Selain itu dokumentasi juga
Jenis penelitian ini adalah kualitatif
disejalankan dengan dilakukannya
dengan pendekatan etnografi. Sumber data yang
wawancara dan observasi.
dipilih adalah anggota tim Marawis SMKN 4
5. Menulis catatan lapangan. Catatan lapangan
Tanjungpinang dan alat musik Marawis.
yang ditulis berisi hasil kuesioner, observasi,
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, serta dokumentasi yang peneliti
wawancara, dan dokumentasi dengan
peroleh selama di lapangan.
instrument utama penelitian yaitu peneliti
6. Melakukan reduksi data. Dalam proses ini
sendiri. Peneliti turun langsung ke lapangan
peneliti merangkum dan memfokuskan pada
untuk mengumpulkan data. Kemudian data
41
JURNAL GANTANG. April 2019; IV(1): 39 – 48
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
hal-hal yang penting dan sesuai dengan gitar, bass, biola, dan keyboard. Perbedaan alat
tujuan penelitian. Hasil daripada proses yang digunakan tidak mengurangi keindahan
reduksi data mempermudah peneliti untuk dari bunyi yang dihasilkan dari alat-alat tersebut,
melakukan pengumpulan data selanjutnya. justru semakin banyak alat yang digunakan maka
7. Melakukan penyajian data. Penyajian data akan semakin menarik minat para penikmat
dilakukan dalam bentuk gambar dan uraian musik islami. Berikut ini merupakan gambar alat
singkat yang bersifat naratif. Isi penyajian musik Marawis klasik.
data tersebut berupa ditemukannya konsep
matematika dalam corak kesenian marawis
serta implementasinya dalam pembelajaran.
Markis
8. Penarikan kesimpulan. Kesimpulan Hajir Marwas Darbuka
diperoleh berdasarkan data yang disajikan
berupa konsep matematika yang ditemukan
dari hasil eksplorasi etnomatematika dalam
corak kesenian marawis. Gambar 1. Alat Musik dalam Kesenian Marawis Klasik
9. Menulis laporan penelitian. Laporan
penelitian ditulis dalam bentuk artikel berisi Eksplorasi Etnomatematika Pada Corak Alat
penyampaian hasil eksplorasi Kesenian Marawis
etnomatematika dalam corak kesenian Eksplorasi etnomatematika kesenian
marawis serta implementasinya dalam Marawis dibagi dalam dua komponen, yaitu
pembelajaran. komponen alat musik dan jenis musik. Untuk
komponen alat musik terbagi ke dalam beberapa
III. Hasil dan Pembahasan jenis, yaitu bentuk alat, corak pada alat, dan
Alat Musik Marawis
lilitan tali. Sedangkan untuk komponen jenis
Berdasarkan hasil wawancara terhadap
musik terbagi menjadi dua, yaitu pukulan zapin
10 orang anggota tim Marawis SMKN 4
dan pukulan zahefah. Pada penelitian ini, peneliti
Tanjungpinang, diperoleh informasi bahwa
membatasi eksplorasi pada komponen alat musik
kesenian Marawis merupakan salah satu seni
dari segi coraknya saja. Hal tersebut dikarenakan
musik yang mengangkat nilai Islami kemudian
corak pada alat musik Marawis yang kaya akan
menjadi seni musik tradisional, digunakan
praktik matematis didalamnya.
untuk mengiringi lagu-lagu bernuansa islam
Alat musik Marawis yang memuat unsur
yang dimainkan secara berkelompok. Untuk
corak hanya tiga buah, yaitu Hajir, Marwas, dan
saat ini terdapat 2 jenis ragam kesenian
Darbuka. Oleh karena itu, eksplorasi
Marawis, yaitu kesenian Marawis klasik
etnomatematika hanya dilakukan pada tiga buah
(murni) dan modern. Perbedaan tersebut terlihat
alat tersebut. Berikut akan dideskripsikan corak
jelas dari alat-alat yang digunakan dalam
yang terdapat pada Hajir, Marwas, dan Darbuka.
memainkannya.
1. Hajir
Dalam memainkan kesenian Marawis
Hajir Marawis memiliki corak yang
jenis klasik menggunakan hajir sebagai
terbagi dalam 5 bagian. Dimana corak tersebut
pengatur tempo utama, marwas sebagai pengisi
dibuat berulang mengelilingi selimut hajir.
lagu kosong, darbuka (dumbuk) sebagai
pengiring lagu, dan markis sebagai pengatur 1
2
tempo. Sedangkan kesenian Marawis modern
3
menggunakan alat yang sama seperti kesenian
4
Marawis klasik, akan tetapi ada beberapa alat 5
musik tambahan, diantaranya dengan tambahan
Gambar 2. Alat musik hajir
42
Afriyanty & Izzati: Eksplorasi Etnomatematika pada…(5)
Kelima bagian corak tersebut terdiri pembuatan corak bagian 3, serta 2 dan 4
dari 3 jenis corak yang berbeda jenisnya, menggunakan mal dan di lukis menggunakan cat
dimana corak 1 sama dengan corak 5, corak 2 minyak. Jika pada corak bagian 1 dan 5 mal yang
sama dengan corak 4, dan corak 3 berbeda digunakan dibentuk dengan banyak corak
dengan yang lainnya. Berikut ini merupakan dengan bentuk yang sama, maka pada corak ini
gambaran masing-masing corak tersebut: mal dibuat dalam 1 bentuk corak saja. Kemudian
pada proses pelukisannya mal di geser untuk
melukis bentuk yang sama. Penggunaan mal
dengan menggeser untuk memperoleh bentuk
yang sama mengandung konsep matematika
berupa translasi/perpindahan.
Corak bagian 1 dan 5 Corak bagian 2 dan 4
Corak bagian 3
1 2 3
(a) (b)
bayangan cermin, yakni yang tidak mengalami Kemudian pada proses pelukisannya mal di geser
perubahan bentuk dan ukuran dengan arah yang untuk melukis bentuk yang sama. Penggunaan
berlawanan. Sedangkan simetri lipat merupakan mal dengan menggeser untuk memperoleh
jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bentuk yang sama mengandung konsep
bidang menjadi 2 bagian yang sama besar. matematika berupa translasi/ perpindahan.
Kedua konsep tersebut terlihat jelas pada
gambar 6.
Selanjutnya konsep sudut lancip serta
lingkaran digambarkan pada corak bagian 1 dan 1 2 3 4
5, corak bagian 2 dan 4, serta corak bagian 3. Gambar 8. Konsep translasi pada corak alat musik
marwas
Secara umum sudut lancip merupakan sudut
yang membentuk sudut kurang dari 900. Selain itu, dilihat dari bentuk coraknya
Sedangkan lingkaran merupakan suatu bangun baik itu keseluruhan bentuk maupun potongan
datar yang dibentuk oleh titik pusat dan bentuk coraknya, ternyata ditemukan konsep
kumpulan titik-titik yang mengelilinginya matematika yang lain, yaitu konsep refleksi,
dengan jarak yang sama. simetri lipat, sudut tumpul, serta bentuk
lingkaran. Konsep refleksi dan simetri lipat pada
bentuk corak alat musik marwas ini, diperoleh
dari bentuk utuh corak tersebut. Gambar berikut
memperlihatan adanya konsep refleksi dan
simetri lipat pada corak alat musik marwas.
(a) (b) (c)
44
Afriyanty & Izzati: Eksplorasi Etnomatematika pada…(5)
Berikut gambaran masing-masing corak sama ini mengandung konsep matematika yaitu
tersebut: translasi/perpindahan.
(a) (b)
46
Afriyanty & Izzati: Eksplorasi Etnomatematika pada…(5)
Tabel 1.
Praktik matematis pada corak alat musik kesenian marawis sebagai sumber belajar
Konsep
No. Matematika/ Bentuk Corak pada Alat Musik Kesenian Marawis
Bidang Datar
1 2 3 4 1 2
1 2 3 4
1 2 3 4
Konsep
1.
Translasi
1 2 3 1 2 3
1 2 3
Konsep
Refleksi,
2. Simetri Lipat,
dan Simetri
Putar
Bidang Datar
Lingkaran,
3. Konsep Sudut
Lancip, dan
Sudut Tumpul
47
JURNAL GANTANG. April 2019; IV(1): 39 – 48
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
48