Anda di halaman 1dari 45

Pengujian Hipotesis

Oleh
Depi Ardian Nugraha,M.Pd.
Hal.: 1 Statistika Farmasi
Pengertian Hipotesis
➢ Djarwanto, 1994 : 13
Secara Epistimologis Hipotesis berasal dari dua
kata hypo yang berarti “kurang dari” dan thesis
yang berarti pendapat. Jadi, hipotesis merupakan
suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final,
yang harus diuji kebenarannya
➢ Donald Ary, 1992 : 120
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara
yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah,
atau untuk menerangkan suatu gejala.

Hal.: 2 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis
➢ Moh.Nazir, 1998: 182
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji
secara empiris

➢ Sumadi Suryabrata, 1991 : 49


Secara teknis, hipotesis merupakan pernyataan
mengenai keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel penelitian.

Hal.: 3 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis
➢ Sumadi Suryabrata, 1991 : 49
Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan
mengenai keadaan parameter yang akan diuji
melalui statistik sample.

➢ Ditinjau dari Variabel Penelitian


ipotesis merupakan pernyataan tentang keterkaitan
antara variabel-variabel (hubugan atau perbedaan
antara dua variabel atau lebih).

Hal.: 4 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis
➢ Ditinjau dalam hubungannya dengan teori
ilmiah
hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah
(pada penelitian kuantitatif) dan kesimpulan
sementara sebagai hasil observasi untuk
menghasilkan teori baru (pada penelitian kualitatif).

Hal.: 5 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis
➢ Depi Ardian Nugraha
Jawaban atau dugaan sementara terhadap suatu
permasalahan yang sifatnya masih praduga atau
menduga-duga, sebab masih harus dibuktikan
terlebih dahulu kebenarannya (kemudian/nanti)
melalui sebuah riset atau penelitian.

Hal.: 6 Statistika Farmasi


Dasar Pemikiran Pembuatan
Hipotesis
➢ Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis dipandang sebagai
komponen penting dalam penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke
lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
➢ Alasan penting pembuatan Hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa
peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan
penelitian pada bidang tersebut.
2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
3. Hipotesis merupakan petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus
diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penelitian

Hal.: 7 Statistika Farmasi


Ciri Rumusan Hipotesis
➢ Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam merumuskan
hipotesa (Sumadi Suryabrata, 2000: 70), yaitu:.
1. Harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih (dalam
satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua variabel).
2. Hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat pernyataan).
3. Hendaknya dirumuskan dengan jelas.
4. Harus dapat diuji kebenarannya.

Hal.: 8 Statistika Farmasi


Jenis Hipotesis
➢ Ditinjau dari rumusannya, dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
1. Hipotesa kerja, yaitu jawaban sementara “yang sebenarnya” yang
merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesa kerja biasanya
disingkat H1 atau Ha.
2. Hipotesa nol atau hipotesa statistik, merupakan lawan dari hipotesis
kerja dan sering disingkat Ho.

✓ Catatan:
Ada kalanya peneliti merumuskannya dalam bentuk H1 dan Ho
untuk satu permasalahan penelitian. Hal ini didasari atas
pertimbangan bahwa Ho “sengaja” dipersiapkan untuk ditolak,
sedangkan H1 “dipersiapkan” untuk diterima (Sudarwan Danim
dan Darwis, 2003:171).

Hal.: 9 Statistika Farmasi


Jenis Hipotesis
➢ Ditinjau dari proses perolehannya, dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
1. Hipotesis induktif, yaitu hipotesa yang dirumuskan berdasarkan
pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada penelitian
kualitatif)
2. Hipotesis deduktif, merupakan hipotesa yang dirumuskan
berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif).

Hal.: 10 Statistika Farmasi


Jenis Hipotesis
➢ Diitinjau menurut bentuknya dan tingkat eksplanasi
hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis
dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Hipotesis Deskriptif (pada satu
sampel/variabel mandiri/tidak dibandingkan dan
dihubungkan)
2. Hipotesis Komparatif (membandingkan antar
varibel)
3. Hipotesis Asosiatif (hubungan antar variabel)

Hal.: 11 Statistika Farmasi


Langkah-langkah Pokok
dalam Pengujian Hipotesis

❑ Menetapkan hipotesis penelitian dan hipotesis


statistik
❑ Menentukan statistik uji
❑ Memilih suatu tingkat Signifikansi (nilai α)
❑ Menghitung nilai statistik uji
❑ Membandingkan nilai statistik uji dengan nilai
tabel
❑ Membuat keputusan uji (diterima / ditolak)

Hal.: 12 Statistika Farmasi


DUA JENIS KESALAHAN (GALAT) :

Keadaan Sebenarnya
Keputusan (Situasi)
Ho benar Ho salah
Keputusan
Terima 𝑯𝟎 Galat jenis II
benar
Keputusan
Tolak 𝑯𝟎 Galat jenis I
benar
Galat jenis I = P (menolak HoHo benar) = 
= taraf nyata

Galat jenis II = P (menerima HoHo salah) = 


Hal.: 13 Statistika Farmasi
Pengertian Hipotesis
Hipotesis
Apakah Kedua
Istilah ini
Sama?

Hipotesis Hipotesis
Penelitian Statistik

Hal.: 14 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis (Penelitian)
➢ Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai
dugaan sementara apakah dugaan tersebut
benar-benar terjadi atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian.
➢ Rumusan masalah disini bisa berupa pernyataan
tentang hubungan dua variabel atau lebih
(asosiasi), bisa berupa perbandingan dua variabel
atau lebih (komparasi), atau variabel mandiri, tidak
ada hubungan atau perbandingan (deskripsi)

Hal.: 15 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis (Penelitian)
➢ Biasanya para peneliti akan membuat hipotesis
dalam penelitiannya (hipotesis penelitian), yang
bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan
dalam menentukan langkah selanjutnya agar dapat
membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap
penelitian yang dilakukannya.

Hal.: 16 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis (Statistik)
➢ Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan
mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih
sementara atau lemah tingkat kebenarannya.
➢ Hipotesis statistik dapat diartikan sebagai pernyataan
statistik tentang parameter populasi, dimana
parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada
populasi (rata-rata =𝜇, simpangan baku = 𝜎, varians =
𝜎 2 , dan koefisien korelasi = 𝜌), sedangkan statistik
merupakan ukuran-ukuran yang dikenakan pada
sampel (rata-rata =𝑥,ҧ simpangan baku = 𝑠, varians =
𝑠 2 , dan koefisien korelasi = 𝑟)

Hal.: 17 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis
Parameter
(Ukuran Populasi) Reduksi
𝜇
𝜇1 : 𝜇2 : 𝜇𝑛
𝜎

Statistik
(Ukuran Sampel)
𝑥ҧ
𝑥ҧ1 : 𝑥ҧ2 : 𝑥ҧ𝑛
Membuat generalisasi = 𝑆
Menguji Hipotesis Statistik 𝑟

Hal.: 18 Statistika Farmasi


Pengertian Hipotesis (Statistik)
➢ Dengan kata lain hipotesis statistik adalah taksiran
terhadap parameter populasi melalui data-data pada
sampel.
➢ Hipotesis Statistik biasanya dibuat dalam bentuk
pasangan. H0 dengan Ha atau H0 dengan H1
Dimana:
Ha/ H1 = Hipotesis alternatif/hipotesis kerja yaitu
jawaban sementara “yang sebenarnya”
yang merupakan sintesis dari hasil kajian
teoritis
H0 = Hipotesis nol atau awal merupakan
lawan dari hipotesis kerja dan sering
disingkat Ho
Hal.: 19 Statistika Farmasi
Jenis Hipotesis (Statistik)
➢ Pada statistik, hipotesis nol (𝐻0 ) diartikan sebagai
tidak adanya perbedaan antara parameter dengan
statistik, atau tidak adanya perbedaan antara
ukuran populasi dan ukuran sampel.
➢ Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah
hipotesis nol, karena memang peneliti tidak
mengharapkan adanya perbedaan data populasi
dengan sampel.
➢ Hipotesis alternatif ( 𝐻𝐴 ) adalah lawannya dari
hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan
antara data populasi dengan data sampel.
Hal.: 20 Statistika Farmasi
Jenis Hipotesis (Penelitian)
➢ Pada Penelitian, hipotesis nol ( 𝐻0 ) diartikan
sebagai “tidak ada” tetapi bukan tidak adanya
perbedaan antara data populasi dengan data
sampel, tetapi bisa berbentuk:
1. “tidak adanya hubungan antara satu variabel
dengan variabel lain”,
2. “tidak adanya perbedaan antara satu variabel
atau lebih pada populasi/sampel yang berbeda”,
dan,
3. “tidak adanya perbedaan yang diharapkan
dengan kenyataan pada satu variabel atau lebih
untuk populasi atau sampel yang sama”.
Hal.: 21 Statistika Farmasi
Simpulan
Jenis Hipotesis

Penelitian Statistik

❑ Hipotesis Nol (𝐻0 )


❑ Hipotesis Alternatif (𝐻𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐻1 )
❑ Catatan Penting:
Pada Hipotesis Penelitian cukup menuliskan salah satu
Hipotesis Nol (𝐻0 ) atau Hipotesis Alternatif (𝐻𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐻1 )
sedangkan pada Hipotesis Statistik harus di tuliskan kedua
duanya (𝐻0 dan 𝐻𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐻1 )
Hal.: 22 Statistika Farmasi
Simpulan
➢ Secara ringkas hipotesis dalam statistik merupakan
pernyataan statistik tentang parameter populasi
sedangkan hipotesis pada penelitian merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah
pada suatu penelitian.

Hal.: 23 Statistika Farmasi


Pemahaman

Hal.: 24 Statistika Farmasi


Pemahaman
➢ Kita coba yang pertama, yaitu hipotesis penelitian.
Coba bayangkan atau ilustrasikan ketika anda
menduga bahwa pegawai dari sebuah instansi
pemerintah sebagian besar lulusan SMA, misal
sebut saja instansi dinas A. Maka anda harus
melakukan penelitian dengan cara mendatangi
instansi tersebut dan menanyakan pendidikan
terakhir secara satu per satu pada semua
pegawainya. Jika sebagian besar pegawainya
adalah lulusan SMA, maka benarlah dugaan
anda. Itu yang dimaksud dengan hipotesis
penelitian (pernyataan yang diberi warna biru)
Hal.: 25 Statistika Farmasi
Pemahaman
➢ Selanjutnya kita coba pahami yang kedua,yaitu
hipotesis statistik. Anda mendengar kabar dari
teman anda, bahwa karyawati sebuah mall plaza
cantik-cantik. Misal sebut saja plaza B.
Karyawatinya sejumlah 300 orang. Pahami bahwa
300 karyawati adalah sebuah populasi. Maka
anda mendatangi mall plaza tersebut lalu bertemu
dengan 20 karyawati di tempat tersebut. Pahami
bahwa 20 karyawati adalah sampel yang diteliti.
Dan betul, ternyata 15 dari 20 karyawati yang
berhasil anda temui ternyata memang cantik
(berdasarkan kriteria tertentu)
Hal.: 26 Statistika Farmasi
Pemahaman
➢ Pertanyaanya apakah 15 dari 20 tersebut sudah
dapat dijadikan patokan bagi anda untuk
membuat kesimpulan bahwa seluruh karyawati
mall plaza tersebut cantik-cantik? Itulah yang
disebut dengan hipotesis statistik. Nah, disinilah
nanti anda akan dihadapkan pada istilah yang
disebut dengan “Uji Hipotesis”

Hal.: 27 Statistika Farmasi


Bentuk Rumusan Hipotesis
➢ Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan
diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokan
menjadi tiga macam, yaitu:
1. Hipotesis Deskriptif (pada satu sampel/variabel
mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan)
2. Hipotesis Komparatif (membandingkan antar
varibel)
3. Hipotesis Asosiatif (hubungan antar variabel)

Hal.: 28 Statistika Farmasi


Hipotesis Deskriptif
➢ Hipotesis deskriptif, yaitu dugaan tentang nilai suatu
variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau
hubungan. Sebagai contoh, bila rumusan masalah
penelitian sebagai berikut, maka hipotesis (jawaban
sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif.
1. Seberapa lama daya tahan Obat X, apabila disimpan
dalam botol?
2. Seberapa tinggi produktivitas obat di perusahaan X di
Tasikmalaya?
3. Berapa lama daya tahan Obat A dan Obat B?
4. Seberapa baik gaya kepemimpinan seoran Kepala
sekolah di Sekolah X?

Hal.: 29 Statistika Farmasi


Hipotesis Deskriptif
➢ Dari keempat pertanyaan tersebut, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Daya tahan Obat X 800 jam apabila disimpan dalam
botol
2. produktivitas obat di perusahaan X di Tasikmalaya 650
juta butir/hari
3. Daya tahan Obat A = 800 jam dan Obat B = 650 jam
4. Gaya kepemimpinan seseorang di Apotek X telah
mencapai 75% dari yang diharapkan.

Hal.: 30 Statistika Farmasi


Hipotesis Deskriptif
➢ Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol
dan hipotesis alternatif selalu berpasangan, bila salah satu
ditolak, maka yang lain pasti diterima, sehingga dapat
dibuat keputusan yang tegas, yaitu:
➢ Apabila 𝐻0 ditolak pasti 𝐻𝐴 diterima.
➢ Hipotesis statistik dinyatakan melalui simbol-simbol.

Hal.: 31 Statistika Farmasi


Hipotesis Deskriptif
Contoh 1:
➢ Suatu perusahaan obat harus mengikuti ketentuan, bahwa
salah satu unsur kimia yang dapat digunakan dalam
produksi 1 butir obat, hanya boleh dicampurkan paling
banyak 1%. (paling banyak berarti lebih kecil atau sama
dengan:≤).
➢ Dengan demikian rumusan hipotesis statistiknya adalah:
𝐻0 : 𝜌 ≤ 0,01 (lebih kecil atau sama dengan)
𝐻𝐴 : 𝜌 > 0,01 (lebih besar)
➢ Dapat dibaca : Hipotesis nol untuk parameter populasi
berbentuk proporsi (1%:proporsi) lebih kecil atau saman
dengan 1%, dan hipotesis alternatifnya, untuk populasi
yang berbentuk proporsi lebih besar dari 1%.
Hal.: 32 Statistika Farmasi
Hipotesis Deskriptif
Contoh 2:
➢ Suatu rumah sakit X menyatakan bahwa pasien yang
dirawat di rumah sakit tersebut, paling sedikit 90% dapat
diobati dan pulang dengan sembuh.
➢ Rumusan hipotesis statistiknya adalah :
𝐻0 : 𝜌 ≥ 0,90 (lebih besar atau sama dengan)
𝐻𝐴 : 𝜌 < 0,90 (lebih kecil)

Hal.: 33 Statistika Farmasi


Hipotesis Deskriptif
Contoh 3:
➢ Seorang peneliti menyatakan bahwa rata-rata daya tahan
obat A = 800 hari dan obat B = 720 hari. (hipotesis
penelitian)
➢ Rumusan hipotesis statistiknya adalah :
Obat A Obat B
𝐻0 : 𝜇 = 800 hari 𝐻0 : 𝜇 =720 hari
𝐻𝐴 : 𝜇 ≠ 800 hari 𝐻𝐴 : 𝜇 ≠ 720 hari

Hal.: 34 Statistika Farmasi


Hipotesis Deskriptif
Contoh 4:
➢ Seorang peneliti merumuskan masalah apakah benar
sebuah merk minuman soda mengandung alkohol?
➢ Hipotesis Penelitian :
Sebuah merk minuman soda mengandung alkohol
➢ Rumusan hipotesis statistiknya :
𝐻0 : sebuah merk minuman soda mengandung alkohol
𝐻𝐴 : sebuah merk minuman soda tidak mengandung alkohol

Hal.: 35 Statistika Farmasi


Hipotesis Komparatif
➢ Hipotesis komparatif, yaitu pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel
yang berbeda.
➢ Hipotesis komparatif, ada 2 jenis, yaitu:
1. Sampel berpasangan, komparatif dua sampel
2. Sampel Independen, komparatif tiga sampel

Hal.: 36 Statistika Farmasi


Hipotesis Komparatif
➢ Contoh Rumusan Masalah :
1. Apakah ada perbedaan Hasil Belajar dengan
menggunakan model pembelajaran A dan model
pembelajaran B terhadap siswa kelas VII Sekolah X?
2. Apakah ada perbedaan rata-rata penurunan tekanan
darah pasien antara pasien yang meminum obat A, obat
B dan Obat C?
3. Apakah terdapat perbedaan Hasil Belajar sebelum dan
sesudah menggunakan model pembelajaran X?
4. Apakah Hasil Belajar dengan menerapkan model
pembelajaran X lebih baik dari pada hasil belajar yang
menerapakan model Y terhadap siswa kelas VII pada
Materi Himpunan?
Hal.: 37 Statistika Farmasi
Hipotesis Komparatif
➢ Misal Rumusan Hipotesis Penelitian nomor 1 adalah:
1. ada perbedaan Hasil Belajar dengan menggunakan model pembelajaran A dan
model pembelajaran B terhadap siswa kelas VII Sekolah X
2. Rata-Rata Hasil Belajar dengan menggunakan model pembelajaran A tidak
lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran B terhadap siswa kelas
VII Sekolah X
3. Rata-Rata Hasil Belajar dengan menggunakan model pembelajaran A lebih baik
dari pada menggunakan model pembelajaran B terhadap siswa kelas VII
Sekolah X
➢ Rumusan hipotesis Statistiknya adalah:
1. 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
Uji hipotesis dua pihak
𝐻𝐴 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
2. 𝐻0 : 𝜇1 ≥ 𝜇2
Uji hipotesis satu pihak
𝐻𝐴 : 𝜇1 < 𝜇2
2. 𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2
Uji hipotesis satu pihak
𝐻𝐴 : 𝜇1 > 𝜇2
Hal.: 38 Statistika Farmasi
Hipotesis Komparatif

➢ Rumusan Hipotesis Penelitian untuk nomor 2 adalah:


2. terdapat perbedaan rata-rata penurunan tekanan darah
pasien antara pasien yang meminum obat A, obat B dan Obat
C
➢ Rumusan hipotesis Statistiknya adalah:
2. 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3
𝐻𝐴 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 = 𝜇3 (salah satu saja berbeda sudah merupakan Ha)

➢ Untuk Nomor 3 dan 4 silakan saudara buat sendiri Hipotesis


Penelitiannya dan hipotesis Statistiknya!

Hal.: 39 Statistika Farmasi


Hipotesis Komparatif
Contoh Lain:
➢ Anda meneliti apakah ada perbedaan hasil belajar antara
metode pembelajaran A dan metode pembelajaran B pada
siswa kelas VIII di sekolah X. Maka anda membuat
rumusan masalah: adakah perbedaan hasil belajar antara
metode pembelajaran A dan metode pembelajaran B pada
siswa kelas VIII di sekolah X? Maka hipotesis penelitian
anda adalah:

Hal.: 40 Statistika Farmasi


Hipotesis Komparatif
Contoh Lain:
➢ Rumusan hipotesis Penelitiannya adalah :
Ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran A
dan metode pembelajaran B pada siswa kelas VIII di
sekolah X.
➢ Rumusan hipotesis statistiknya adalah :
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak ada perbedaan hasil belajar antara metode A dengan metode B)
𝐻𝐴 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 (Ada perbedaan hasil belajar antara metode A dengan metode B)

Hal.: 41 Statistika Farmasi


Hipotesis Asosiatif
➢ Hipotesis Asosiatif, yaitu suatu pernyataan yang
menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih. Contoh :
1. Apakah ada hubungan antara penurunan berat badan
pasien dengan tingkat stres pasien?
2. Apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan
Kepala Sekolah dengan efektivitas kerja?

Hal.: 42 Statistika Farmasi


Hipotesis Asosiatif

➢ Rumusan Hipotesisnya adalah:


1. Tidak ada hubungan penurunan berat badan pasien dengan
tingkat stress pasien.
2. Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan Kepala
Sekolah dengan efektivitas kerja.
➢ Rumusan hipotesis Statistiknya adalah:
1. 𝐻0 : 𝜌 = 0
𝐻𝐴 : 𝜌 ≠ 0 (𝜌 =simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
2. 𝐻0 : 𝜌 = 0
𝐻𝐴 : 𝜌 ≠ 0 (𝜌 =simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)

Hal.: 43 Statistika Farmasi


Hipotesis Asosiatif
➢ Rumusan hipotesis Statistiknya adalah:
1. 𝐻0 : 𝜌 = 0
𝐻𝐴 : 𝜌 ≠ 0 (𝜌 =simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
2. 𝐻0 : 𝜌 = 0
𝐻𝐴 : 𝜌 ≠ 0 (𝜌 =simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
➢ Dapat dibaca: Hipotesis nol, menunjukkan tidak adanya hubungan
(0= tidak ada hubungan) antara penurunan berat badan pasien
dengan tingkat stress pasien. Hipotesis alternatifnya menunjukkan
ada hubungan (tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar atau
lebih kecil dari nol) antara penurunan berat badan pasien dengan
tingkat stress pasien.
➢ Dapat dibaca : Hipotesis nol, menunjukkan tidak adanya hubungan
antara gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dengan efektifitas kerja.
Hipotesis alternatifnya menunjukkan ada hubungan antara gaya
kepemimpinan Kepala Sekolah dengan efektifitas kerja.
Hal.: 44 Statistika Farmasi
Hal.: 45 Statistika Farmasi

Anda mungkin juga menyukai