DISUSUN OLEH:
1. RACHMA FATIKASARI (P17320173003)
2. PUTRI OKTAVIANA (P17320173004)
3. ADINDA MULYA DEWI (P17320174016)
4. SHINDY RAHMADHANI (P17320174017)
5. MAULIDDYA HANIFA (P17320174020)
6. SAFIRA YUNITA SARI (P17320174033)
Uterus
Terlalu meregang
atau kontraksi terlalu Kontraksi terlalu jarang Kelainan Uterus
jarang
Terlalu meregang
atau kontraksi terlalu
jarang
2.1.3 Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri
1. Umur: umur terlalu muda atau terlalu tua
2. Paritas: sering dijumpai pada multipara dan grandepara.
3. Obstetri operatif dan narkosa
4. Kelainan pada uterus, seperti mioma uteri, uterus couvelair pada solusio
plasenta
5. Faktor sosio ekonomi, yaitu malnutrisi
(Sofian, 2012)
6. Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramion atau
anak terlalu besar.
7. Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
8. Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis atau menderita penyakit
menahan.
9. Infeksi intrauterin (karioamniontritis).
10. Ada riwayat peenah atonia uteri sebelumnya.
(Prawirohardjo, 2014)
2.1.4 Diagnosis
1. Setelah bayi lahir dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif, banyak
dan bergumpal.
2. Palpasi fundus uteri masih setinggi pusat.
3. Kontraksi lembek.
4. Perdarahan sebanyak 500 – 1000 cc yang sudah keluar.
(Prawirohardjo, 2014)
2.1.5 Etiologi
1. Perdarahan pervaginam.
2. Konsistensi Rahim lunak.
3. Fundus uteri tinggi apabila terdapat bekuan darah atau selaput janin.
4. Tanda-tanda syok.
5. Warna darah berwarna merah tua karena berasal dari vena dan apabila
berwarna merah muda disebabkan oleh robekan.
(Sofian, 2012)
2.1.6 Penatalaksanaan
Bidan dapat mengambil langkah –alngkah untuk menangani perdarahan yang
disebabkan oleh atonia uteri
1. Sikap bidan apabila terjadi atonia uteri
a) Infus cairan
b) Uterotonika
c) Masase uterus
d) Melakukan KBI dan KBE
2. Upaya preventif
a) Meningkatan penerimaan gerakan keluarga berencana sehingga
memperkecil jumlah grande multipara dan memperpanjang jarak hamil.
b) Melakukan konsultasi dan merujuk kehamilan dengan overdistensi
uterus, hidramnion dan kehamilan kembar.
c) Mengurangi peranan pertolongan persalinan oleh dukun.
3. Bidan segera melakukan rujukan didahului tindakan ringan, seperti:
a) Memasang infus – memberikan cairan pengganti
b) Memberikan uterotonika IM, IV atau dengan drip
c) Melakukan masase uterus sehingga kontraksi otot Rahim semakin cepat
dan kuat
d) Ibu sebaiknya diantar oleh bidan ke tempat rujukan
(Manuaba, 2012)
PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI (JNKP-KR, 2017)
N
LANGKAH ALASAN
O
Masase merangsang kontraksi uterus.
Masase fundus uteri segera setelah
1. Sambil melakukan masase sekaligus dapat
lahirnya placenta (maksimal 15 detik)
dilakukan penilaian kontraksi uterus.
Bersihkan bekuan darah dan/atau Pekuan darah dan selaput ketuban dalam
2. selaput ketuban dari vagina dan lubang vagina dan saluran serviks akan dapat
serviks menghalangi kontrasi uterus secara baik.
Pastikan bahwa kandung kemih
Kandung kemih yang penu akan
kosong. Jika penuh dan dapat
3. mengahalangi uterus berkontrasi secara
dipalpasi, lakukan kateteresasi
baik.
menggunakan tehnik aseptik
Kompresi ini memberikan tekanan
langsung pada pembulu darah dingding
Lakukan kompresi bimanual interna uterus dan juga merangsang miometrium
4.
selama 5 menit untuk berkontraksi jika kompresi bimanual
tidak berhasil selama 5 menit, diperlukan
tindakan lain.
Keluarga dapat meneruskan proses
Anjurkan keluarga untuk mulai
kompresi bimanual secara eksterna selama
5. membantu kompersi bimanual
penolong melakukan langkah-langkah
eksterna
selanjutnya.
6. Keluarkan tangan perlahan-lahan
Berikan orgementri 0,2 mg IM Ergometri dan misoprostol akan bekerja
7. (kontraksi hiperensi) atau misoprotol dalam 5-7 menit yang menyebabkan uterus
600-1000 mcg berkontraksi.
Jarum besar memungkin kan pemberian
Pasang infus dengan menggunakan
larutan IV secara cepat atau untuk trasfusi
jarum ukuran 16atau 18 dan beri 500
darah. Ringer Laktat akan membanu
8. cc Ringer Laktat +20 unit oksitosit.
memulihkan volume cairan yang hilang
Habiskan 500 cc pertama secepat
selama perdarahan. Oksitosin IV dengan
mungkin.
cepat merangsang kontraksi uterus.
KBI yang diunakan bersama dengan
9. Ulang kompresi bimanual interna ergomentri dan oksitosin atau misoprostol
akan membuat uterus berkontraksi.
Rujuk segera jika uterus tidak
Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu
berkontraksi dalam waktu 1 jam
1 jam sampai 2 menit, hal ini bukan atonia
sampai 2 menit, hal ini bukan atonia
sederhana. Ibu membutuhkan perawatan
10. sederhana. Ibu membutuhkan
gawat darurat difasilitas yang mampu
perawatan gawat darurat difasilitas
melaksanakan tindakan bedah dan
yang mampu melaksanakan tindakan
transfusi darah.
bedah dan transfusi darah
Kompresi uterus ini memberikan tekanan
Dampingi ibu ketempat rujukan. langsung pada pembulu darah dingding
11.
Teruskan melakukan KBI uterus dan merangsang meometrium untuk
berkontraksi.
Lanjutkan infus Ringer Laktat +20 unit
oksitosin dalam 500 cc larutan dengan
laju 500/jam hingga tempat rujukan
Ringer Laktat akan membantu
atau hingga menghabiskan 1,5 L infus
memulihkan volume cairan yang hilang
12. . Kemudian berikan 125 cc/jam. Jika
selama perdarahan. Oksitosin IV akan
tidak tersedia cairan yang cukup.
dengan cepat merangsang kontraksi uterus.
Berikan 500 cc kedua dengan
kecepatan sedang dan berikan
minimum untuk rehidrasi.
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran. 1985. Obstetri Patologi. Bandung:
Elstar Offset