PENDAHULUAN
1
yang sudah diterima dan dipelajari selama 3 tahun. Maka dari itu harus dibudayakan
belajar dan berkarya sejak siswa duduk di kelas X SMK.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang mendasari dalam penulisan Best Practice ini adalah
bagaimana peran guru dalam membangun kepercayaan diri dan semangat berkreasi melalui
kegiatan di bidang pembuatan deteksi uang palsu di SMKN 1 CERME GRESIKn.
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
terbentuknya peserta didik yang aktif berkarya dan menjadi insan yang mandiri agar dapat
menjawab persoalan mengenai banyaknya lulusan SMK yang menganggur.
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penulisan Best Practise ini adalah untuk:
1. Bagi Peserta Didik
Mempersiapkan lulusan yang handal, aktif, kreatif dan selalu berkarya, sehingga dapat
menyiapkan dirinya saat lulus nanti;
2. Bagi Masyarakat,
Peserta didik dan warga sekolah merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan
sehingga dapat memberikan wawasan bagi masyarakat bahwa belajar mandiri dan
berkarya itu harus dilakukan sejak dini;
3. Bagi pemerintah,
Dapat menwujudkan harapan pemerintah yang semula direncanakan dengan adanya
SMK dapat mengurangi angka pengangguran.
2
BAB II
Solusi:
Menjadikan deteksi uang palsu
sebagai produk unggulan dari
jurusan teknik instalasi tenaga listrik
pengolahan produk pkk
3
III. Penjelasan tentang strategi pemecahan masalah
Detektor uang palsu secara umum yang dijual dipasaran memiliki bentuk yang besar
dan harus membutuhkan sumber tegangan 220 V, namun karena sekarang sudah ada
handpone maka dengan bentuk detektor uang palsu yang kecil sumber tegangannya
menggunakan suplai dari port USB HP . Secara umum detektor uang palsu
mempunyai mempunyai fungsi yang sama dengan yang lainnya. Namun dalam
proses pembuatannya ada 2 ( dua) tahap utama yang harus disiapkan yaitu penyiapan
komponen-komponen itu sendiri dan yang ke-2 adalah perakitan detektor uang palsu
itu sendiri.
4
1. USB Connector (Male)
2. Led UV (ultraviolet)
3. Resistor nilai 100 Ohm
5
USB Connector tersebut :
Penjelasan pin-out diatas sebagai rujukan agar tidak salah / terbalik dalam
merangkai. Standar keluaran tegangan / voltage dari USB adalah 5V.
Led UV (ultraviolet)
Led UV ini membutuhkan tagangan / voltage agak besar dibandingkan dengan
Led indikator biasa, yaitu untuk bisa menyalakan led ini butuh setidaknya 3V
sampai 3.4V, secara umum pin (kaki) led yang panjang mempunyai polaritas
positif (+) dan yang lebih pendek mempunyai polaritas negatif (-). Arus yang
dibutuhkan oleh led UV sekitar 20mA.
Resistor
Setelah sedikit mengenal komponen diatas dan merujuk pada skema rangkaian
maka bisa dirakit menjadi seperti gambar dibawah ini.
6
Perhatikan dalam merakit / menyolder, polaritas pin USB dan kaki-kaki (pin)
dari LED USB harus benar, jika terbalik maka led tidak akan menyala. Setelah
dirangkai dengan baik dan benar, tinggal ditutup rakitannya dengan rumah USB-
nya.
7
IV. Hasil
Hasil yang diperoleh dari kegiatan produksi deteksi uang palsu yaitu:
a. Siswa antusias dalam belajar membuat deteksi uang palsu
b. Siswa antusias untuk memasarkan deteksi uang palsu keluar sekolah misalya ke
dunia pasar on line
c. Siswa berkeinginan untuk memiliki usaha deteksi uang palsu
d. Siswa berani membuat deteksi uang palsu di rumah sendiri dan menjualnya
V. Kendala
a. Pembuatan deteksi uang palsu membutuhkan waktu kurang lebih 3,5 jam
sehingga pagi hari harus segara proses agar bisa langsung dipasarkan;
b. Dalam pembuatan deteksi uang palsu menggunakan peralatan (solder dan tang
potong) listrik sehingga sangat bermasalah jika listrik padam;
8
b. Sekolah memiliki alat- alat yang digunakan dalam pebuatan deteksi uang palsu;
c. Di Gresik belum banyak sekolh yang memproduksi deteksi uang palsu sehingga
ini merupakan peluang usaha yang baik.
9
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Tujuan pemerintah mendirikan SMK adalah untuk meningkatkan angka
keterserapan lulusan di dunia Usaha dan dunia industri. Dengan Pelaksanaan produksi alat
pendeteksi uang palsu di Program Keahlian teknik instalasi tenaga listrik yang
dilaksanakan secara terkoordinasi bersama dengan guru- guru produktif ini merupakan
salah satu upaya mengurangi angka pengangguran.
Adapun pelaksanaannya dengan sistem piket atau tugas belajar bergilir. Pada
setiap harinya terdapat siswa kelas X, kelas XI dan XII. Hal ini dimaksudkan agar semua
lulusan TITL memiliki ketrampilan dalam membuat pendeteksi uang palsu serta aktif
dalam memasarkan. Kegiatan produksi pendeteksi uang palsu berjalan dengan lancar dan
siswa melaksanakannya dengan antusiasisme yang tinggi
Meningkatkan Kreatifitas Dan Produktifitas Siswa Melalui Kegiatan Produksi
pendeteksi uang palsu Di SMKN 1 CERME GRESIK terbukti efektif dan menguntungkan
dimana siswa menjadi lebih trampil dalam membuat pendeteksi uang palsu dan juga dalam
pemasaran
2. Rekomedasi
Agar dapat memberikan nilai tambah dalam Meningkatkan Kreatifitas Dan
Produktifitas Siswa Melalui Kegiatan Produksi pendeteksi uang palsu Di SMKN 1
CERME GRESIK perlu difasilitasi agar produk dapat dipasarkan secara online sehingga
produk dpat terjual dengan mudah.
10
11