NATA
Oleh :
( ) Sri Muliani
REVIEW : Characterization of Nata de Coco Produced by Fermentation
of Immobilized Acetobacter xylinum
Air kelapa, bahan baku untuk produksi nata de coco, diperkaya dengan berbagai
karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa dan sorbitol yang merupakan sumber karbon dan
asam amino untuk pertumbuhan Gluconacetobacter xylium. Selain itu, vitamin, mineral, asam
organik, dan komponen lainnya dalam air kelapa dapat membantu bakteri dalam mensintesis
selulosa. Fermentasi secara alami air kelapa dapat miningkatkan resiko keamanan pangan dan
menyebabkan fluktuasi produktivitas sehingga hasil yang didapat sangat rendah karena adanya
kontaminasi oleh berbagai macam mikroorganisme. Mikroba yang menyerang secara acak dan
hasil metabolitnya menjadi kunci dalam pra-fermentasi air kelapa. Karena itu, penting untuk
terlebih dahulu memahami perubahan dalam keanekaragaman dan struktur mikroba selama pra-
fermentasi air kelapa. Sehingga dapat mengendalikan proses fermentasi air kelapa, dengan
demikian dapat meningkatkan keamanan dan stabilitas produksi nata de coco. Dengan
pengembangan sequencing, dan diterapkannya pendekatan metagenomik secara luas untuk
mengeksplorasi perubahan struktur dan keanekaragaman mikrobiota selama pra-fermentasi air
kelapa.
Hasil ini menunjukkan bahwa walaupun baru filotipe tetapi diharapkan akan semakin
banyak mikroba yang dpat diketahui, sebagian besar keragaman mikroba telah
diketahui. Mikroba yang ditemukan yaitu Lactobacillus, Leuconostoc dan Lactococcus adalah
mikroba dominan selama pra-fermentasi. Umunya bakteri yang didapatkan merupakan kelompok
bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat adalah sekelompok bakteri gram positif yang dapat
memfermentasi glukosa, fruktosa dan gula menjadi asam laktat, dan bakteri ini sangat
bermanfaat untuk kesehatan. Meningkatnya produksi asam asetat dan asam laktat dalam air
kelapa selama fermentasi akan menghasilkan lingkungan asam yang menguntungkan untuk
selanjutnya di fermentasi oleh Acetobacter. Dalam kultivasi Acetobacter xylium dan
Lactobacillus mali menghasilkan selulosa tiga kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan dengan
hanya menggunakan kultur Acetobacter xylium. Pendekatan metagenomik sequencing
throughput yang tinggi digunakan untuk menguji keanekaragaman dan komposisi mikroba pada
air kelapa dengan waktu pra-fermentasi yang berbeda. Hal ini bisa menjadi dasar untuk
mensimulasikan dan mengendalikan pra-proses fermentasi air kelapa. Untuk mengendalikan dan
mempercepat pra-fermentasi, menghambat mikroba kontaminan, menghilangkan patogen dan
akhirnya, meningkatkan hasil nata de coco.