id
SKRIPSI
Siti Arifah
G0009200
FAKULTAS KEDOKTERAN
Surakarta
commit to user
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Heru P. Samadi, dr., Sp.OG (K)
NIP : 19650831 199003 1 002 (................................)
Pembimbing Pendamping
Nama : Nur Hafidha Hikmayani, dr., M. Clin.Epid.
NIP : 19761225 2005 01 2 001 (................................)
Penguji Utama
Nama : H. Tri Budi W, dr., Sp.OG (K)
NIP : 19510421 198011 1 002 (................................)
Penguji Pendamping
Nama : Endang Sahir Ies, Dra., M.S., A.And
NIP : 19500107 197903 2 001 (................................)
Surakarta,
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001 NIP 19510601 197903 1 002
commit to user
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Siti Arifah
NIM G0009200
commit to user
ABSTRAK
Latar Belakang : Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus
kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan
kematian. Tingginya prevalensi kematian akibat kanker serviks di Indonesia
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan diagnosis sehingga saat terdeteksi,
penyakit telah mencapai stadium lanjut. Kondisi ini dikarenakan masih rendahnya
pelaksanaan skrining yaitu <5%, jauh dari target ideal sebesar 80%. Deteksi dini
kanker serviks dengan metode IVA sangat cocok diaplikasikan di negara
berkembang karena selain mudah, murah, efektif, tidak invasif, juga dapat dilakukan
langsung oleh dokter, bidan atau paramedis. Namun dalam pelaksanaannya, metode
ini masih mengalami kendala seperti keraguan akan pentingnya pemeriksaan,
ketakutan merasa sakit saat pemeriksaan, serta kurangnya pengetahuan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan wanita
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan pelayanan
Tes IVA di Puskesmas Sangkrah, Surakarta.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, kacnomkemr istetroviuksse, rtes inspeksi visual asetat
ABSTRACT
Background: In Indonesia, more than 15,000 cases of cervical cancer were detected
each year and approximately 8,000 cases of which were fatal. The high mortality rate
were mostly caused by delays in detection leading to advanced stage of cervical
cancer when diagnosed; these were partly due to the overall low implementation of
screening (<5%), far from the ideal target of 80%. Early detection of cervical cancer
by Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) test is cheap, direct, non-invasive, has
high sensitivity and specificity, can be easily done by physicians, midwives or
paramedics, and is therefore suitable to be applied in developing countries. In
practice, however, it faces several problems such as doubt of importance of the
examination, fear of pain during examination, and lack of knowledge. This study
aimed to find the association between knowledge level of cervical cancer and
utilization of VIA test among women of reproductive age couples (RACs) at
Puskesmas Sangkrah, Surakarta.
Methods: This was an observational study with cross sectional approach. Ninety
women were selected from list of RACs at Puskesmas Sangkrah, Surakarta using
simple random sampling method. A modified closed-ended questionnaire was first
validated and used to measure respondents’ knowledge of cervical cancer. The
questionnaire items asked definition, etiology, and risk factor for cervical cancer as
well as issues on VIA test. Knowledge level was classified into good (if respondents
scored 21-30), moderate (15-20), and poor (0-14). Utilization of VIA test was asked
to respondents and was ascertained with Puskesmas data. Data were analyzed using
Chi-Square test at a significance level of 0,1.
Key words: knowledge level, cervical cancer, visual inspection with acetic acid
(VIA) test
commit to user
PRAKATA
Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang “Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Kanker Serviks dengan Pemanfaatan
Pelayanan Tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) Di Puskesmas Sangkrah,
Surakarta” Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah Muhammad dan
keluarganya yang suci.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan program pendidikan dokter di FK UNS Surakarta. Dalam
proses penyusunan skripsi ini, penulis tak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan FK
UNS Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS Surakarta.
3. Heru Priyanto Samadi, dr., Sp. OG (K), selaku Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam penelitian ini.
4. Nur Hafidha Hikmayani, dr., M. Clin.Epid., selaku Pembimbing Pendamping
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi bagi penulis dalam
penelitian ini.
5. H. Tri Budi W., dr., Sp. OG (K), selaku Penguji Utama yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
6. Endang Sahir Ies, Dra., M.S., A.And., selaku Penguji Pendamping yang telah
memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Bagian Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Moewardi,
Surakarta dan Bagian Skripsi FK UNS Surakarta.
8. Seluruh Staf Puskesmas Sangkrah Surakarta yang telah banyak membantu
dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
9. Keluarga tercinta, Ayah, Mama, dan Mas Tosa yang menjadi motivator utama
penulis dalam menyusun skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat yang tak tergantikan Regina, Fiqih, Laili, dan Rully yang
telah memberikan dukungan dan motivasi dan selalu membantu penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Siti Arifah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...............................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................5
A. Tinjauan Pustaka..................................................................................5
B. Kerangka Pemikiran.............................................................................29
C. Hipotesis.............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31
A. Jenis Penelitian....................................................................................31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................31
C. Subjek Penelitian.................................................................................31
D. Rancangan Penelitian..........................................................................33
E. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran......33
G. Metode dan Alat Pengumpulan Data...................................................34
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data........................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN.........................................................................40
A. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner....................................40
B. Karakteristik Subjek Penelitian............................................................41
C. Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Serviks.....................................42
D. Pemanfaatan Pelayanan Tes Inspeksi Visual Asetat (IVA).................44
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.1 d
i
BAB I
PENDAHULUAN
sel yang tidak terkontrol dan tidak normal (Price dan Wilson, 2005). Kanker
dapat dicetuskan oleh faktor eksternal dan faktor internal yang memicu
eksternal dapat berupa infeksi, radiasi, zat kimia tertentu, dan konsumsi
Salah satunya yaitu kanker serviks. Kanker reproduktif wanita ini diperkirakan
sekitar 15.800 adalah kasus baru kanker serviks invasif yang dapat
Virus (HPV) merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun,
ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal
karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi HPV. Saat ini penyakit
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac2.
id
tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak
sekitar 40-45 kasus baru ditemukan dan 20-25 perempuan meninggal dunia
telah mencapai stadium lanjut. Hampir 70% kasus kanker serviks ditemukan
dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Kondisi ini dikarenakan masih
rendahnya pelaksanaan skrining yaitu <5%, jauh dari target ideal sebesar 80%
(Samadi, 2011).
Beberapa jenis tes untuk deteksi dini kanker leher rahim untuk saat ini,
antara lain : deteksi HPV onkogenik, tes pap smear, kolposkopi, servikografi,
invasif, juga dapat dilakukan langsung oleh dokter, bidan atau paramedis.
commit to
user
Hasilnya pun langsung didapat, dan sensitivitas serta spesifitasnya cukup baik
(Samadi, 2011).
tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur tentang kanker serviks itu
sendiri.
Seksual (IMS) yang menyediakan layanan tes Inspeksi Visual Asetat (IVA).
Layanan ini sudah cukup banyak dimanfaatkan oleh wanita Pasangan Usia
di Surakarta.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sangkrah, Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Asetat (IVA).
2. Manfaat aplikatif
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
yang siap pakai membantu seseorang untuk berpikir cepat dan tepat
menjadi dua yakni cara tradisional (non ilmiah) melalui cara coba salah
commit to 5
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac6.
id
2005).
dilakukan orang tanpa adanya penalaran apakah yang dilakukan itu baik
melalui cara mewarisi apa saja yang ada di dalam suatu kehidupan
panutan yang handal bagi orang lain pada umumnya dalam hal-hal
c. Tingkat Pengetahuan
tingkatan yaitu:
sebagainya.
ada.
faktor, di antaranya:
1) Pendidikan
diperolehnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c0
.id
2) Media
majalah.
3) Paparan Informasi
4) Pengalaman
2004).
2003).
(Dewi, 2010).
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan yang wanitanya berusia 15-
3. Kanker Serviks
a. Pengertian
serviks atau mulut rahim, khususnya berasal dari lapisan epitel atau lapisan
Virus (HPV). Pada lebih dari 90% kanker serviks ditemukan DNA virus
heterogen yang memiliki untaian ganda DNA tertutup. Gen virus ini
fame protein) yaitu E1, E2, E3, E4, E5, E6 dan E7 yang berfungsi sebagai
protein pengatur. Selain itu, gen virus ini juga mengkode 2 protein pembaca
1) Risiko rendah: tipe 6, 11, 42, 43, 44, disebut tipe non-onkogenik. Jika
ayam.
2) Risiko tinggi: tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39,45, 51, 52, 56, 58, 59, 68,
disebut tipe onkogenik. Jika terinfeksi dan tidak diketahui ataupun tidak
diobati, bisa menjadi kanker. HPV risiko tinggi ditemukan pada hampir
Sel kanker serviks pada awalnya berasal dari sel epitel serviks yang
HPV telah terdeteksi dalam lebih dari 90 % Lesi Intraepitel Squamosa (LIS)
(Garcia, 2009).
Infeksi HPV terjadi dalam presentase yang besar pada wanita yang
aktif secara seksual. Kebanyakan dari infeksi virus ini sembuh sempurna
dalam beberapa bulan hingga tahun dan hanya sebagian kecil saja yang
faktor penting lainnya yang harus ada untuk mencetuskan suatu proses
HPV. Termasuk dalam hal ini adalah durasi dan tipe HPV yang
Virus HPV genitalis risiko tinggi dimulai saat virus masuk ke dalam
tubuh melalui epitel skuamosa yang mengalami luka mikro saat koitus atau
endoserviks.
(Garcia, 2009).
pada gen penekan tumor (tumor cupressor gene) TP53 (sehingga terjadi
d. Patologi
berbagai lesi epitel yang secara baik sitologi maupun histologi berbeda
Metaplasia pada serviks normal terjadi akibat saling desak kedua jenis epitel
Lesi dapat berupa eksofitik maupun endofitik. Kanker sel skuamosa invasif
2005).
Angka harapan hidup 5 tahun jika kanker ini diketahui dan diobati
pada stadium I adalah 85%, pada stadium II sebesar 60%, pada stadium III
hanya 33%, dan pada stadium IV menjadi 7%. Sedangkan jika penyakit
ditemukan saat masih lesi pra kanker, penderita bisa diobati secara
berikut:
serviks;
yang telah mencapai 2/3 bagian dari lapisan atas epithelium serviks;
dari sel dan ukuran inti, orientasi yang tidak teratur, dan hiperkromasi
yang telah melebihi 2/3 lapisan atas epithelium serviks, namun belum
e. Faktor Risiko
(Azis, 2002).
(HPV) tipe onkogenik. Oleh sebab itu, faktor risiko kanker serviks
(Randall, 2005).
pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai risiko 3 kali lebih besar
2) Multipartner seksual
yang mempunyai teman seksual 6 orang atau lebih. Bukan hanya ini
wanita lain misalnya Wanita Tuna Susila (WTS), maka suaminya dapat
melahirkan bayi yang dapat hidup (viable). Paritas yang berisiko adalah
dengan memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan
Jika jumlah anak yang dilahirkan melalui jalan normal banyak, maka
atau lebih) meningkatkan risiko kanker leher rahim hingga 2 kali lipat
(Sukaca, 2009). Dalam hal ini, yang dimaksud adalah kontrasepsi yang
5) Riwayat merokok
Risiko kanker serviks tipe skuamosa oleh tipe HPV tipe 16 atau
Bahan dari tembakau yang dihisap terdapat pada getah serviks wanita
bahwa wanita yang merokok lebih dari 10 batang per hari memiliki
Tidak ada tanda atau gejala spesifik untuk kanker serviks. Karsinoma
pada saat-saat awal, sehingga kanker dapat sudah dalam keadaan lanjut pada
sering ditemukan. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama akan
berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan. Warnanya pun menjadi
(Mardjikoen, 2005).
Perdarahan spontan saat defekasi dapat pula ditemukan. Hal ini terjadi
hematuria atau perdarahan per rektal timbul bila tumor sudah menginvasi
vesika urinaria atau rektum. Jika terjadi perdarahan kronik, maka penderita
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c
1.id
atau di hipogastrium dapat disebabkan oleh tumor yang nekrotik atau radang
semakin sempit jarak antara tumor dengan dinding pelvis (Randall, 2005).
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c
2.id
2006)
Stadium Keterangan
mm
dari 7 mm
lebih dari Ia
melibatkan parametrium
sebab lain.
mukosa rektum
panggul
karena:
waktu relatif lama (hingga sepuluh tahun) sehingga cukup waktu untuk
mencapai 100%.
yang telah aktif secara seksual dan dapat dimulai dalam tiga tahun setelah
dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel
4. Tes IVA
a. Definisi
2%) dan larutan iodium lugol pada leher rahim dan melihat perubahan
warna yang terjadi setelah dilakukan olesan. Tujuannya untuk melihat
b. Interpretasi Hasil
epitel acetowhite
dalam lapisan lipid. Sebagian lain tertanam dalam lapisan luar atau
lapisan ganda lipid protein perifer dan terikat secara longgar pada
onkogenesis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c
8.id
keluar sel. Asam asetat juga mempunyai efek koagulasi protein pada
2006).
c. Keunggulan
tinggi.
dibandingkan sitoteknisi.
terbatas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c
9.id
d. Keterbatasan
2009) :
1) Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap (positif palsu lebih tinggi).
B. Kerangka Pemikiran
Penyebab dan faktor risiko
Pemeriksaan DNA HPV
Pengetahuan tentang kanker serviks
Pencegahan
Kolposkopi
Deteksi dini
Pap Smear
Tes IVA
Pengetahuan
tentang tes IVA
Keterangan :
:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c0
.id
C. Hipotesis
Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
cross sectional.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi target
setiap subjek dari suatu populasi target yang akan diteliti (Nursalam,
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c
2.id
consent
a. Tenaga medis
orang.
N
顈 1 Nd
857
顈 1 857 0,1
顈 89,6 90 orang
n : jumlah sampel yang akan diteliti
N : jumlah populasi
responden.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c
3.id
D. Rancangan Penelitian
Populasi
Sampel
Pemanfaatan + Pemanfaatan -
Analisis Data
1. Variabel Bebas
dibagi menjadi kategori rendah (skor 0-14), sedang (skor 15-20) dan
2. Variabel Terikat
3. Variabel Luar
Variabel luar (tidak dikendalikan) yang mempengaruhi hasil penelitian ini adalah
(responden) penelitian.
commit to
user
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada
kuesioner didampingi oleh peneliti, bila ada yang tidak jelas maka dapat
2. Instrumen
dalam alat ukur jika memiliki korelasi item-total > 0,20. Item yang
Tetapi item yang berkorelasi terlalu tinggi (> 0,90) juga perlu
(Murti, 2011).
rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh data tersebut. Adapun
a. Entry data
kuesioner.
b. Skoring
Pada tahap ini dilakukan penilaian pada data yaitu untuk skor
c. Coding
d. Cleaning
e. Processing
secara statistik.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
variabel terikat.
b. Analisis Bivariat
0,1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c.
0 id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Prinsipnya, suatu item dapat digunakan dalam alat ukur jika memiliki korelasi
item-total > 0,20. Item yang berkorelasi lebih rendah hendaknya disingkirkan
(Murti, 2011). Pada uji validitas, dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) item
yang memiliki nilai korelasi item-total < 0,20 yaitu item nomor 15 (Pada
dapat menjalani tes IVA kapan saja dalam siklus menstruasi), dan 30 (Anda
dapat melakukan tes IVA di praktek dokter umum) sehingga ketiga item
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c
1.id
Dari kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya dan diberikan
(22,2%) berusia lebih dari 40 tahun dan hanya 3 orang (3,3%) yang berusia
besar responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c
2.id
Perguruan Tinggi.
Tingkat
Frekuensi Persentase (%)
Pengetahuan
Sedang 55 61,1
Tinggi 35 38,9
Total 90 100,0
commit to
user
Tabel 4.4 Tabulasi Silang antara Tingkat Pengetahuan tentang Kanker
Tingkat
Umur (tahun)
Pengetahuan <20 20-30 30-40 >40 Total
Frekuensi 3 17 23 12 55
Sedang
Persentase (%) 5,5 30,9 41,8 21,8 100
Frekuensi 0 5 22 8 35
Tinggi
Persentase (%) 0 14,3 62,9 22,9 100
Frekuensi 3 22 45 20 90
Total
Persentase (%) 3,3 24,4 50,0 22,2 100
tingkat pengetahuan tinggi yang berusia 30-40 tahun adalah 22 orang (62,9%)
dan yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 8 orang (22,9%). Sedangkan
yang berusia 20-30 tahun sebanyak 5 orang (14,3%) dan tidak ada responden
orang (30,9%) dan yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 12 orang
(3.3%).
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan tingkat
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c5
.id
Pemanfaatan Pelayanan
Frekuensi Persentase (%)
Tes IVA
Tidak 56 62,2
Ya 34 37,8
Total 90 100,0
pelayanan tes IVA. Selebihnya yang tidak memanfaatkan pelayanan tes IVA
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Pemanfaatan Pelayanan Tes IVA dengan
Umur
Pemanfaatan Pelayanan
Umur (tahun)
Tes IVA <20 20-30 30-40 >40 Total
Frekuensi 3 19 28 6 56
Tidak
Persentase (%) 5,4 33,9 50 10,7 100
Frekuensi 0 3 17 14 34
Ya
Persentase (%) 0 8,8 50 41,2 100
Frekuensi 3 22 45 20 90
Total
Persentase (%) 3,3 24,4 50,0 22,2 100
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c
6.id
Tabel 4.8 Tabulasi Silang antara Pemanfaatan Pelayanan Tes IVA dengan
Tingkat Pendidikan
pemanfaatan pelayanan Tes IVA. Hasil analisis ditampilkan dalam Tabel 4.9.
tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c
7.id
dengan signifikansi (p) sebesar 0,003. Nilai p < 0,1 berarti bahwa pada taraf
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id d
BAB V
PEMBAHASAN
Serviks
Alat ukur (instrumen) yang baik harus mengukur dengan benar (valid) dan
konsisten (reliabel) (Murti, 2011). Oleh sebab itu, uji validitas dan reliabilitas alat
ukur dalam hal ini berupa kuesioner sangat penting dilakukan sebelum penelitian.
Dari segi validitas isi, telah terdapat kesesuaian antara item-item pertanyaan
dalam kuesioner dengan isi dari variabel tingkat pengetahuan tentang kanker
serviks sebagaimana dimaksudkan oleh peneliti. Pada uji validitas (Lampiran 2),
dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) item yang memiliki nilai korelasi item-total <
0,20. Ketiga item ini dikeluarkan dari kuesioner karena suatu item yang
berkorelasi < 0 ,20 berarti tidak valid. Jika ada item yang berkorelasi terlalu tinggi
(> 0,90) juga perlu dicermati karena mungkin merupakan akibat dari duplikasi
pengukuran, sehingga salah satu item perlu disingkirkan (Murti, 2011). Pada tabel
hasil uji validitas tidak ditemukan adanya item yang berkorelasi terlalu tinggi,
kuesioner.
sering digunakan untuk analisis reliabilitas. Cutoff minimal alpha Cronbach untuk
sebuah alat ukur adalah 0,60. Sejumlah penulis menggunakan cutoff 0,70 untuk
sebagai baik
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c9
.id
(Murti, 2011). Setelah menyingkirkan 3 item yang tidak valid dari 33 item
0,867 menjadi 0,904. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas kuesioner semakin
baik dan memiliki konsistensi internal yang tinggi. Alat ukur yang konsisten
secara internal dan stabil dapat digunakan kembali pada penelitian selanjutnya dan
akan memberikan hasil yang juga signifikan dengan kondisi-kondisi yang identik.
yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain dalam
simple random sampling, maka setiap orang yang berada pada batasan usia 15-49
tahun dan masuk kriteria inklusi dapat dijadikan responden. Persentase responden
berusia 30-40 tahun yang tinggi ini sesuai dengan proporsi wanita Pasangan Usia
Kerja Puskesmas Sangkrah terdapat 1,04% wanita PUS berusia kurang dari 20
tahun, 16,08% berusia 20-29 tahun, dan 82,88% berusia 30-49 tahun .
commit to
user
Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan formal
memiliki pendidikan terakhir SMA. Hasil ini menunjukkan bahwa pada umumnya
Tes IVA
yang memiliki tingkat pengetahuan rendah maka dapat dikatakan bahwa secara
Kerja Puskesmas Sangkrah Surakarta sudah termasuk baik. Hal ini disebabkan
Surakarta maupun pihak lain, misalnya Rotary Club Solo Kartini. Hal ini juga
kanker serviks maka terdorong oleh pemahaman tentang pentingnya deteksi dini
pengetahuan tinggi (62.9%) juga berusia 30-40 tahun. Hal ini dimungkinkan
karena tingginya persentase reponden dengan rentang usia 30-40 tahun yaitu 50%.
Perguruan Tinggi tetap menunjukkan angka paling tinggi (71, 4%). Sedangkan
proposi responden yang memiliki pendidikan terakhir SD-SMP sebesar 43,2% dan
kriteria eksklusi. Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan yang
sesuatu) dan luasnya wawasan yang merupakan faktor penting terbentuknya atau
5%, jauh dari target ideal sebesar 80% (Samadi, 2011). Responden yang
Persentase responden yang memanfaatkan pelayanan tes IVA dalam penelitian ini
commit to user
sudah cukup tinggi, namun belum memenuhi target ideal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c
2.id
30-40 tahun (50%). Hal ini tidak terlepas dari tingginya persentase responden
untuk melakukan tes IVA meski dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan
rendah juga dipengaruhi keaktifan dalam kegiatan sosial di daerah tempat tinggal
pelayanan tes IVA semakin besar. Dengan kata lain tingkat pengetahuan tentang
Responden dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan lebih cenderung
hubungan yang signifikan antara pengetahuan yang dimiliki dengan perilaku ibu
dalam keikutsertaannya melakukan tes IVA. Hasil ini juga memperkuat penelitian
signifikan antara tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks
commit to
user
D. Kelemahan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel yang tidak diteliti yaitu paparan
informasi apakah hanya tingkat pengetahuan tentang kanker serviks atau ada
adalah tidak dilakukannya analisis faktor yang memungkinkan untuk menilai item
secara lebih spesifik meliputi definisi, etiologi, faktor risiko, serta deteksi dini.
kompleks, sehingga tidak dapat diketahui pada ranah mana responden memiliki
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
commit to user
54
54