Di Susun Oleh:
NILAM SARI
P2002044
MK :
Ketidakseimbangan
volume cairan
PEMBAHASAN
kurang gizi (sering kali tersebut malnutrisi) muncul akibat asupan energi dan
makronutrien yang tidak memadai. Pada beberapa orang kurang gizi juga terkait
pada rentang Zscore ≥-2.0 s/d Zscore ≤-3.0 (Nasution, 2012). Anak dengan status
gizi kurang ditandai dengan tidak adanya kenaikan berat badan setiap bulannya
atau mengalami penurunan berat badan sebanyak dua kali selama enam bulan
(Depkes, 2005). Penurunan berat badan yang terjadi berkisar antara 20-30%
dibawah berat badan ideal. Gizi kurang dapat berkembang menjadi gizi buruk,
yaitu keadaan kurang gizi yang berlangsung lama sehingga pemecahan cadangan
menjadi semakin kompleks, terlebih lagi status gizi yang buruk dapat
Status gizi Bayi Dibawah Lima Tahun (balita) berpengaruh yang sangat besar
dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan
kecerdasan pada masa usia dini tergantung pada asupan zat gizi yang diterima.
Semakin rendah asupan zat gizi yang diterima, semakin rendah pula status gizi
dan kesehatan anak. Gangguan gizi pada masa bayi dan anak-anak terutama pada
jasmani dan kecerdasan anak. Pertumbuhan sel otak berlangsung sangat cepat dan
akan berhenti atau mencapai taraf sempurna pada usia 4-5 tahun. Perkembangan
otak yang cepat hanya dapat dicapai bila anak berstatus gizi baik. Balita
merupakan salah satu kelompok yang rawan gizi. Pada masa ini pertumbuhan
mental dan social. Balita mempunyai risiko yang tinggi dan harus mendapatkan
perhatian yang lebih. Semakin tinggi faktor risiko yang berlaku terhadap balita
nutrisi.
Nutrisi yang tidak adekuat merupakan salah satu penyebab gangguan gizi
pada balita, dimana balita yang nutrisinya tidak cukup akan berdampak pada
gangguan gizi. Masalah gizi pada balita dapat muncul karena beberapa faktor
yaitu penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah.
Masalah gizi berawal dari kekurangan nutrient yang spesifik atau karena diet yang
tidak adekuat atau karena komposisi proporsi makanan yang dikonsumsi tidak
tepat. Penyebab langsung yaitu asupan makan yang kurang dan penyakit infeksi
yang diderita balita Balita yang mendapat asupan makanan yang cukup tetapi
kekurangan gizi. Sebaliknya balita yang tidak cukup makan dapat melemahkan
daya tahan tubuhnya (imunitas), menurunkan nafsu makan dan mudah terserang
infeksi, sehingga akhirnya juga dapat terjadi kekurangan gizi. Penyebab tidak
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
jangka pendek gizi buruk terhadap perkembangan anak menurut (Nency &
penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi akademik di
rendahnya kualitas sumber daya manusia dan produktivitas. Tidak heran jika gizi
buruk yang tidak dikelola dengan baik, pada jangka panjang akan menjadi
Diangnosa keperawatan yang diangkat pada kasus gizi buruk adalah Defisit
nutrisi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana asupan nutrisi tidak dapat
mengalami defisit nutrisi apabila mengalami penurunan berat badan minimal 10%
atau lebih dari berat badan ideal (A. H. dan H. K. Nurarif, 2015). Terdapat
(Nurachmah, 2001) :
d. Terdapat tanda dan gejala masalah pencernaan, seperti nyeri abdomen, kram
Dampak dari defisit nutrisi yang paling buruk adalah kemungkinan pengaruh
masa pertumbuhan maksimum. Status gizi yang buruk akan berpengaruh terhadap
mendasari keadaan apati dan lesu dari anak yang mengalami penurunan masa
otot. Perkembangan anak tidak akan optimal karena penurunan masa otot akan
dalam keadaan statis. Defisiensi elektrolit intraseluler pada stadium lanjut dapat
Alamsyah, D. (2017). Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang Dan Gizi Buruk Pada
Balita 12-59 Bulan Di Pontianak . Jurnal Epidemiologi Kesehatan
Komunitas, 46-53.
Ayu, G. (2018). Asuhan Keperawatan Pada An. H Pada Gizi Buruk Dengan
Prioritas Utama Defisit Nutrisi . Karya Tulis Ilmiah, 1-67.
Wahyudi, B. F. (2015). Analisis Faktor Yang Berkaitan Dengan Kasus Gizi Buruk
Pada Balita. Jurnal Pediomaternal Vol.3 No.1, 83-91.