Makalah Kelompok 4 Teknik Bangunan
Makalah Kelompok 4 Teknik Bangunan
PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu :
RATNA PANCAWATI ,
S.Pd, M.Pd
NAMA ANGGOTA :
1.Ardi Hosea
(193020211005)
3.Eky ( 193030211019)
KATA PENGHANTAR
Puji syukur Kami Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan Makalah Belajar dan Pembelajaran Yang
berjudul “Teori Gagne”.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Ratna pancawati , S.Pd, M.Pd
yang telah memberikan tugas berupa Makalah serta memberikan masukan yang bermanfaat
dalam proses penyusunan Makalah tersebut. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan
kepada rekan-rekan Mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga tugas Makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Robert M. Gagne adalah seorang ahli psikologi yang banyak melakukan penelitian
mengenai fase-fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hirarki belajar. Dalam
penelitiannya ia banyak menggunakan materi matematika sebagai medium untuk
mengujipenerapan teorinya (Depdiknas, 2005:13).
Sebagaimana tokoh-tokoh lainnya dalam psikologi pembelajaran, Gagne berpendapat
bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan, namun yang paling besar
pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang. Lingkungan indiviu seseorang
meliputi lingkungan rumah, geografis, sekolah, dan berbagai lingkungan sosial. Berbagai
lingkungan itulah yang akan menentukan apa yang akan dipelajari oleh seseorang dan
selanjutnya akan menentukan akan menjadi apa ia nantinya.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa
lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik
oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu,
manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital
sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar
kapan saja dan dimana saja ia berada.Banyak ilmuan yang telah menemukan teori belajar.
Salah satu teori belajar tersebut adalah teori belajar dari Robert M. Gagne, yang akan
kami bahas dalam maklah ini
1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud Gagne
2. Mengetahui Proses pembelajaran yang dilakukan oleh Teori Gagne
BAB II
DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti ‘membuat’
atau poeisis ‘pembuatan’, dan dalam bahasa Inggris disebut poem dan poetry. Puisi diartikan
‘membuat’ dan ‘pembuatan’ karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan
suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu,
baik fisik maupun batiniah. Dengan mengutip pendapat Mc. Caulay dan Hudson, Aminuddin
(1987: 134) mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu produk sastra yang menggunakan
kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya
lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.
Rumusan pengertian puisi di atas, sementara ini, dapatlah diterima karena kita seringkali
diajuk oleh suatu ilusi tentang keindahan, terbawa dalam suatu angan-angan, sejalan dengan
2
keindahan penataan unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu sewaktu
membaca puisi. Puisi adalah karya sastra yang imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif
karena banyak menggunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan dengan
bentuk karya sastra yang lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki
kemungkinan banyak makna. Hal ini disebabkan adanya pengkonsentrasian atau pemadatan
segenap kekuatan bahasa di dalam puisi. Struktur fisik dan struktur batin puisi juga padat.
Keduanya bersenyawa secara padu. Deskripsi di atas seluruhnya berkenaan dengan bentuk
fisik dan bentuk batin puisi. Bentuk fisik puisi adalah bahasa atau struktur, sedangkan bentuk
batin puisi adalah isi atau tema. Marjorie Boulton (1979: 17 dan 129) menyebut kedua unsur
pembentuk puisi itu dengan bentuk fisik (physical form) dan bentuk mental (mental form).
Struktur puisi pada dasarnya mempunyai dua unsur yang sama dengan unsur puisi menurut
Marjorie di atas, yaitu unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik
BAB III
PEMBAHASAN
Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne
Sebagaimana tokoh-tokoh lainnya dalam psikologi pembelajaran, Gagne berpendapat bahwa
belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan, namun yang paling besar pengaruhnya adalah
lingkungan individu seseorang. Lingkungan indiviu seseorang meliputi lingkungan rumah,
geografis, sekolah, dan berbagai lingkungan sosial. Berbagai lingkungan itulah yang akan
menentukan apa yang akan dipelajari oleh seseorang dan selanjutnya akan menentukan akan menjadi
apa ia nantinya.
Bagi Gagne, belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu bersifat
kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan mengakibatkan
perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan, perubahan sikap, perubahan minat
atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya sementara.
Menurut Gagne, ada tiga elemen belajar, yaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan
responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Selanjutnya, Gagne juga
mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar, sistematika lima jenis belajar, fase-fase
belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta aplikasi dalam pembelajaran.
menurut Pavlov yang timbul setelah sejumlah pengalaman tertentu. Respon yang timbul
bersifat umum dan emosional selain timbulnya dengan tidak sengaja dan tidak dapat
dikuasai.
e) Sikap (Attitude)
Merupakan kemampuan seseorang yang sangat berperan sekali dalam mengambil
tindakan, apakah baik atau buruk bagi dirinya sendiri.
4. Fase-Fase Belajar
Fase-fase belajar ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne, ada 4 buah fase dalam
proses belajar, yaitu.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa hasil belajar yang telah
dicapainya.
Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of learning.
Memberikan kesempatan untuk melakukahn praktek dan penggunaan kemampuan yang
baru diberikan.
7. Contoh Penerapan teori Gagne pada Proses belajar mengajar dikelas (SMK Jurusan
Teknik Bangunan)
BAB IV
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Teori Neobehaviorisme muncul sebagai teori revisi yang telah dicetuskan ahli
psikologi pendidikan menurut Robert M. Gagne yang ada pada masa abad ke-19. Dan
teori pembelajaran yang telah dicetuskan adalah teori behaviorisme, teori ini lebih
cenderung pada proses belajar yang didasarkan pada tingkah laku seorang siswa
Pendekatan neobehaviorisme ini menekankan pada teori yang melihat hasil
dari konsep yang hanya memandang tingkah laku. Dan hasil dari tingkah laku tersebut
dijadikan dasar atau tolak ukur. Sebagai aplikasi dari teori ini, tingkah laku individu
pada dasarnya dikontrol oleh Delapan tipe belajar dan hasis-hasilnya yang telah
dijelaskan diatas. Uraian lebih lengkap mengenai teori ini dapat ditemukan dalam
teori tentang belajar namun yang terpenting dalam bahasan teori ini adalah aplikasi
dalam proses belajar-mengajar.
1. Fase-fase Belajar menurut Robert M. Gagne
2. Fase mengarahkan perhatian (attending phase)
3. Fase pengharapan (expectancy phase)
4. Fase perolehan (Acquisition phase)
5. Fase retensi (Retention phase)
6. Fase memanggil kembali (Retrieval phase)
7. Fase generalisasi (Generalization phase)
8. Fase penampilan (Performance phase)
9
2.2 Saram
Dengan memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan
pengajaran, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan
peserta didik yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia
seutuhnya.