Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DATA PENELITIAN KUALITATIF

OLEH KELOMPOK 4

1. Anastasia Irene 8. Dwiyan S. Landudjawa


2. Jefani Esu. M. Kapitan 9. Rio Liutani
3. Adriana P. Boimau 10. Mariana Y. Paceli
4. Isabella A. Andari 11. Eka Putra Amtaran
5. Kurniawati M. Benu 12. Foni Bell
6. Fitriani Arba 13. Angelus F.W. Kukun
7. Samuel Umbu Kabula 14. Dewi Lita Endra Wati

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Nusa Cendana

Kupang

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan penyertaan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teknik Analisis Dan
Penyajian Data tentang Data Penelitian Kualitatif dengan baik.Selesainya penulisan
makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan informasi bagi kita semua khususnya
dapat memberikan informasi mengenai data dari penelitian kualitatif, pengertian hingga
karakteristiknya.Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 30 Agustus 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................3
BAB 1 Pendahuluhan ................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II Pembahasan...................................................................................................6

A. Pengertian.......................................................................................................6
B. Data Penelitian Kualitatif...............................................................................6
C. Karakteristik Data Penelitian Kualitatif.........................................................11
D. Tipe-Tipe Data Penelitian Kualitatif..............................................................15
BAB III Penutup........................................................................................................17

A. Kesimpulan....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................18
Daftar Pustaka............................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu
secara teliti, kritis dalam mencari fakta-fakta dengan menggunakan langkah-langkah
tertentu. Keinginan untuk mengetahui sesuatu tersebut secara teliti, muncul karena
adanya suatu masalah yang membutuhkan jawaban yang benar. Berbagai alasan yang
menjadi sebab munculnya sebuah penelitian. Kajian penelitian kualitatif berawal dari
kelompok ahli sosiologi dari " Mazhab Chicago" pada tahun 1920-1930, yang
memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk mengkaji kelompok kehidupan
manusia. Pada waktu yang sama, kelompok antropologi menggambarkan outline dari
metode karya lapangan; yang melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk
mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat. Dari awal, tampak bahwa penelitiaıı
kualitatif merupakan bidang penyelidikan tersendiri. Bidang ini bersilang dengan disiplin
dan pokok permasalahan lainnya.
Secara garis besar metode penelitian terbagi menjadi dua macam, penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Metode penelitian kuantitatif bersifat mencari hasil dan biasa
digunakan dalam ranah sains dan ilmu pengetahuan yang bersifat empiris dan dapat
dihitung. Sedangkan metode penelitian kualitatif bersifat mencari hakikat dan banyak
digunakan dalam penelitian seperti ranah sosial, budaya, dan masyarakat.
Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan
empiris: seperti studi kasus, pengalaman pribadi, intropeksi, riwayat hidup, wawancara,
pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual yang menggambarkan momen rutin
dan problematic, serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif (Denzim &
Lincoln,1994:2).
Kedua metode penelitian di atas membutuhkan data sebagai acaun bahan
penelitiannya. Peneliti diharuskan mencari data seobjektif mungkin kemudian mengolah
data tersebut hingga diperoleh kesimpulan dari penelitiannya tersebut. Data merupakan
bahan penelitian bagi penelitian kuantitatif dan merupakan inti bagi penelitian kualitatif.

4
Data yang telah didapatkan oleh peneliti kemudian dianalisis oleh peneliti untuk
mendapatkan hasil penelitian.
Oleh karena itu materi tentang analisis data harus benar-benar dipahami oleh setiap
peneliti. Peneliti harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan analisis data sesuai
dengan metode penelitian yang ditentukannya. Maka dalam pembahasan makalah ini,
kelompok berusaha menjelaskan terkait dengan data dari penelitian kualitatif.
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk & Miller (dalam Nasution, 1988.23)
mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan kuantitatif. Lalu mereka mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kaasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-
orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Penelitian kualitatif memilil
ciri atau karakteristik yang membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Munculnya
penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait dengan positivisme dan
postpositivisme yang berupaya melakukan kajian budaya dan interpretatif sifatnya.
Berbagai jenis metode dan pendekatan dalam penelifian kualitatif, hingga perkembangan
dan kematangarı masing-masing metode ditentukan juga oleh bidang keilmuan yang
memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai penelitian kualitatif harus
bekerja di dalam bidang historis yang kompleks. Penelitian kualitatif mempunyai
pengertian yang berbeda-beda untuk setiap momen, penelitian kualitatif bekerja dalam
setting yang alami dan dalam upaya untuk memahami, member tafsiran pada fenomena
yang dilihat.
Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan
empiris: seperti studi kasus, pengalaman pribadi, intropeksi, riwayat hidup, wawancara,
pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual yang menggambarkan momen rutin
dan problematic, serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif (Denzim &
Lincoln,1994:2).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian kualitatif ?
2. Apa saja data penelitian kualitatif ?
3. Apa saja karakteristik data penelitian kualitatif ?

5
4. Apa saja tipe data kualitatif ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penelitian kualitatif
2. Untuk mengetahui apa saja data penelitian kualitatif
3. Untuk mengetahui karakteristik data penelitian kualitatif
4. Untuk mengetahui tipe data kualitatif

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantitatif.
Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisme organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan. Beberapa data
dapat diukur melalui data sensus, tetapi analisisnya tetap analisis data kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal
terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang atau jasa yang berupa
kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat
dijadikan pelajaran berharga bagi pengembangan konsep teori. Jangan sampai sesuatu
yang berharga tersebut berlalu bersama waktu tanpa meninggalkan manfaat. Penelitian
kualitatif dapat didesain untuk memberikan sumbangannya terhadap teori praktis,
kebijakan, masalah-masalah sosial, dan tindakan.
Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada dalam
penelitian kualitatif. Metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara,
pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial
dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
tentang manusia yang diteliti.
Secara garis besar pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi,

6
motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik dengan cara deskriptif dalam suatu
konteks khusus yang alami tanpa ada campur tangan manusia dan dengan memanfaatkan
secara optimal sebagai metode ilmiah yang lazim digunakan.
B. Data Penelitian Kualitatif
a. Data
Data dalam penelitian pada dasarnya terdiri dari semua informasi atau bahan yang
disediakan alam (dalam arti luas) yang harus dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti.
Data bisa terdapat pada segala sesuatu apa pun yang menjadi bidang dan sasaran penelitian
(Subroto, 1992).
Menurut Silalahi (2010) data merupakan hasil pengamatan dan pengukuran empiris yang
mengungkapkan fakta tentang karakteristik dari suatu gejala tertentu. Data merupakan fakta
tentang karakteristik tertentu dari suatu fenomena yang diperoleh melalui pengamatan. Istilah
data digunakan untuk menggambarkan pola-pola respons yang dicatat dari responden untuk
instrumen yang digunakan dalam penelitian.
Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa
gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk kategori-
kategori. Data kualitatif tidak dapat diukur dan dihitung secara akurat, dan umumnya
dinyatakan dalam kata-kata dan bukan angka. Intinya, aktivitas dan atribut manusia seperti
gagasan, adat istiadat, dan kepercayaan, yang diselidiki dalam studi tentang manusia dan
masyarakat serta budaya tidak dapat ditentukan dan diukur dengan cara yang pasti. Oleh
karena itu, jenis data ini bersifat deskriptif. Hal ini tidak berarti bahwa data tersebut kurang
berharga dibanding data kuantitatif.
Penelitian kualitatif tergantung pada definisi yang cermat dari makna kata-kata,
pengembangan konsep dan variabel, dan plot hubungan timbal balik di antaranya. Konsep-
konsep yang dikaji seperti kemakmuran, kebahagiaan, persahabatan, kesetiaan, dan lain-lain.
Kajian tersebut nyata dan dapat dideteksi, walaupun sulit untuk dicatat dan diukur. Catatan
observasi, transkrip wawancara, teks sastra, berita acara pertemuan, catatan sejarah, memo
dan ingatan, film dokumenter, adalah contoh khas data kualitatif. Beberapa direkam sangat
dekat dengan peristiwa atau fenomena, sementara yang lain mungkin interpretasi yang jauh
dan diedit, sehingga penilaian keandalan harus dilakukan. Data kualitatif juga bergantung

7
pada interpretasi dan evaluasi manusia dan tidak dapat diukur tanpa memihak dengan cara
standar
Data penelitian kualitatif pada umumnya merupakan data lunak (soft data) yang berupa
kata, ungkapan, kalimat dan tindakan, bukan merupakan data keras (hard data) yang berupa
angka-angka statistik, seperti dalam penelitian kuantitatif. Kata-kata dan tindakan orang atau
subjek yang diteliti, diamati atau diwawancarai merupakan data yang utama dalam penelitian
kualitatif. Data utama tersebut penting sekali untuk dicatat melalui sketsa atau rekaman kaset/
tape recorder, pengambilan foto, atau perekaman video/ film.
Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah
laku manusia yang dapat diamati (Taylor dan Bogdan, 1984). Data kualitatif dapat dipilah
menjadi tiga jenis (Patton, 1990):
1 Hasil pengamatan: uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah laku yang
diamati di lapangan.
2 Hasil pembicaraan: kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman,
sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam.
3 Bahan tertulis: petikan atau keseluruhan dokumen, surat-menyurat, rekaman, dan kasus
sejarah.
b. Sumber Data
Beragam sumber data dalam penelitian kualitatif dapat dikelompokkan jenis dan
posisinya, mulai dari yang paling nyata hingga yang samar-samar, mulai dari yang primer
hingga sekunder. Oleh sebab itu, dalam memilih sumber data peneliti harus benar-benar
berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan juga berkaitan dengan
validitasnya. Berbagai macam sumber data yang dapat dimanfaatkan dalam menggali
informasi dalam penelitian kualitatif, antara lain meliputi:
a) Dokumen atau arsip
b) Narasumber (informant)
c) Peristiwa atau aktivitas
d) Tempat atau lokasi
e) Benda, gambar serta rekaman.
Walaupun dapat dikatakan bahwa diluar kata-kata dan tindakan dari subjek penelitian
(narasumber) yang diamati atau diwawancarai itu merupakan sumber yang kedua,

8
sesungguhnya semua sumber penelitian itu-termasuk di dalamnya adalah sumber yang
tertulis, kedudukannya cukup penting dan tidak dapat diabaikan. Berbagai macam jenis
sumber data penelitian kualitatif akan diuraikan sebagai berikut.Dokumen

a) Dokumen
Menurut Guba & Lincoln (1981:228), yang dimaksud dengan dokumen dalam penelitian
kualitatif adalah setiap bahan tertulis ataupun film yang dapat digunakan sebagai pendukung
bukti penelitian. Penggunaan dokumen sebagai sumber data dalam penelitian dimaksudkan
untuk mendukung dan menambah bukti, sebab menurut Yin (2000:104) dokumen dapat
memberikan rincian spesifik yang mendukung informasi dari sumber-sumber lain. Termasuk
dalam jenis dokumen anatara lain adalah:

 Dokumen pribadi, misalnya buku harian, surat-surat, foto, film, rekaman video,
puisi, naskah drama, biografi tokoh, dan sebagainya;
 Dokumen resmi, misalnya laporan rapat, usulan peraturan kebijakan, buletin,
daftar pegawai, tata tertib pegawai, daftar siswa, laporan kemajuan siswa, rapot,
ijazah, akte, surat keputusan, lembaran negara, atau arsip apa saja yang
merupakan catatan penting dari kantor-kantor, sekolah, rumah sakit, dan berbagai
instansi lainnya.
Berbagai jenis dokumen dapat dimanfaatkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang
mendukung pengumpulan data penelitian. Mengabaikan keberadaan dokumen merupakan
langkah yang sangat keliru dalam penelitian. Dengan cermat melihat, membaca,
memperhatikan, dan mencatat dokumen akan memperoleh banyak informasi penting
sehingga memperoleh data yang cukup luas atau melimpah. Demikian pula dokumen yang
berupa foto atau film dan rekaman video.
Menurut Bogdan dan Biklen (1982:102), dua kategori foto yang dapat digunakan dalam
penelitian adalah foto yang dihasilkan oleh orang lain, dan foto yang dihasilkan oleh
peneliti. Melalui foto, video atau film dan semacamnya. Latar penelitian dapat diamati dan
diteliti. Dalam foto, gambaran tentang situasi geografis, sejarah perjalanan manusia,
perkembangan sosial budaya masyarakat, perkembangan mode atau trend dari suatu masa
dapat ditangkap secara visual. Pemanfaatan foto dan rekaman video serta film untuk
melengkapi data penelitian jelas sangat besar manfaatnya. Namun perlu diingat bahwa foto

9
dan rekaman video serta film yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan kondisi yang
’sengaja’, dapat mengaburkan tujuan penelitian yang mensyaratkan adanya natural setting.
Oleh sebab itu sangat perlu diperhatikan bahwa ketika membuat foto, rekaman video atau
film peneliti tidak mengkondisikan settingnya. Biarkan semuanya dalam kondisi apa
adanya, atau tidak dibuat-buat, dan sangat bagus jika objek dan subjek yang difoto, dan
direkam dalam video atau film itu tidak menyadari kalau mereka akan digunakan sebagai
sumber data dalam penelitian.
Berbagai macam dokumen seperti yang telah diuraikan di atas, sering dimanfaatkan
peneliti sebagai sumber data dalam penelitian, karena dalam banyak hal dokumen-dokumen
tersebut sangat berguna untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan data
penelitian yang dikumpulkan di lapangan, untuk menuju pada temuan hasil penelitian.

b) Narasumber (Informant)
Posisi narasumber sebagai sumber data penelitian sangat penting perannya sebagai
individu yang memiliki informasi. Narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan
terhadap masalah yang ditanyakan, tetapi juga memilih arah dan selera dalam menyajikan
informasi yang dimilikinya. Karena itu, menurut Sutopo (2002:50), untuk menghadapi
narasumber diperlukan sikap lentur, terbuka, dan kritis dari peneliti dalam memahami
beragam informasi yang penting, dan berdampak langsung terhadap kualitas penelitian.
Untuk mendapatkan keterangan tentang masalah yang dikaji, dan saran tentang sumber
bukti lain yang mendukung penelitian, peneliti dapat menentukan informant kunci (Yin,
2000:109), selain itu juga dapat memanfaatkan informant tambahan. Agar informasi yang
diperoleh lebih lengkap dan beragam, narasumber dapat dipilih dalam posisinya dengan
beragam peran yang berbeda, yang memungkinkan akses informasi yang dimiliki sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
Kata-kata dan tindakan narasumber penting fungsinya sebagai data penelitian, sehingga
dalam proses pengumpulan data penting untuk dicatat, direkam, difoto dan diamati secara
cermat. Namun demikian dalam kegiatan pemanfaatan narasumber, peneliti harus tetap sadar
terhadap rencana dan tujuan penelitian, agar penelitian tetap fokus dan terarah. Mengingat
berbagai macam informasi yang tersedia dari narasumber tidak semuanya perlu digali,
kecuali yang sesuai dengan masalah penelitian.
c) Peristiwa atau Aktivitas

10
Peristiwa atau aktivitas merupakan salah satu sumber data yang dapat digunakan dalam
penelitian. Melalui pengamatan terhadap suatu peristiwa atau aktivitas, dapat diketahui
bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti, karena disaksikan secara langsung oleh peneliti.
Aktivitas sebagai sumber data penelitian dapat berlangsung secara disengaja ataupun tidak
disengaja, secara rutin dan berulang, atau hanya sekali saja terjadi dan secara kebetulan
ditemukan oleh peneliti.
d) Tempat atau Lokasi
Tempat atau lokasi merupakan sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian.
Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dapat digali melalui tempat
maupun lingkungannya. Dari lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa, secara kritis
dapat ditarik simpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
e) Benda, Gambar dan Rekaman
Beragam benda, gambar, atau rekaman yang terlihat dalam suatu peristiwa dapat
digunakan sebagai sumber data penelitian. Bahkan dalam penelitian antropologi, arkeologi,
biologi, dan geofisika, benda merupakan sumber data yang sangat penting. Berbagai sumber
data tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni sumber data primer dan sekunder.
Sumber data primer merupakan sumber data yang memuat data utama yakni data yang
diperoleh secara langsung di lapangan, misalnya narasumber atau informant. Sumber data
sekunder merupakan sumber data tambahan yang diambil tidak secara langsung di lapangan,
melainkan dari sumber yang sudah dibuat orang lain, misalnya: buku, dokumen, foto, dan
statistik. Sumber data sekunder dapat digunakan dalam penelitian, dalam fungsinya sebagai
sumber data pelengkap ataupun yang utama bila tidak tersedia narasumber dalam fungsinya
sebagai sumber data primer.

C. Karakteristik Data Penelitian Kualitatif


Karakteristik Penelitian Kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya
dengan penelitian jenis lainnya. Menurut Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2010)
mengulas sebelas buah ciri penelitian kualitatif, antara lain sebagai berikut:
a) Ciri ke-1: Latar Alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari
suatu keutuhan. Hal ini dilakukan, menurut Lincoln dan Guba (1985:39). Karena

11
ontology ilmiah menghendaki adanya kenyataankenyataan sebagai keutuhan yang
tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.
b) Ciri ke-2: Manusia Sebagai Alat (instrumen)
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan
alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang
bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim
digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan
penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
c) Ciri ke-3: Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif, menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara,
atau penelaah dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap
pola-pola nilai yang dihadapi.
d) Ciri ke-4: Analisis Data Secara Induktif
Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis induktif ini
digunakan karena beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis data
induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden-responden menjadi
eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat
menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang
dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih
dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan. Kelima, analisis
demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari
struktur analitik.
e) Ciri ke-5: Teori dari Dasar (grounded theory)
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantive
yang berasal dari kata. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak ada teori
apriori yang dapat mencakupi kenyataan-kenyataan jamak yang mungkin akan

12
dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha
untuk sejauh mungkin menjadi netral. Ketiga, teori daridasar lebih dapat responsive
terhadap nilai-nilai kontekstual.
f) Ciri ke-6: Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal
itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
g) Ciri ke-7: Lebih Mementingkan Proses dari pada Hasil
Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil. Hal ini
disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas
apabila diamati dalam proses.
h) Ciri ke-8: Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus Penelitian kualitatif
menghendaki ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar focus yang timbul
sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,
batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam focus. Kedua,
penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan
fokus.
i) Ciri ke-9: Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data
Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, reliabilitas, dan subjektivitas dalam
versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
Menurut Lincoln dan Guba (1985:43) hal itu disebabkan beberapa hal. Pertama,
validitas internal cara lama telah gagal karena hal itu menggunakan isomorfisme
antara hasil penelitian dan kenyataan tunggal di mana penelitian dapat
dikonvergensikan. Kedua, validitas eksternal gagal karena tidak taat asas dengan
aksioma dasar dari generalisasinya. Ketiga, kriteria reliabilitas gagal karena
mempersyaratkan stabilitas dan keterlaksanaan secara mutlak dan keduanya tidak
mungkin digunakan dalam paradigma yang didasarkan atas desain yang dapat
berubah-ubah. Keempat, kriteria objektivitas gagal karena penelitian kuantitatif justru
memberi kesempatan interaksi antara peneliti-responden dan peranan nilai. Karena itu
maka pemeriksaan keabsahan data ada kriteria khususnya.
j) Ciri ke-10: Desain yang Bersifat Sementara

13
Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menurus disesuaikan dengan
kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat
dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan jamak di
lapangan. Kedua, tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena
hal itu akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan. Ketiga,
bermacam-macam system nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak dapat
diramalkan. Dengan demikian, desain khususnya masalah yang telah ditetapkan
terlebih dahulu apabila peneliti ke lapangan dapat saja diubah.
k) Ciri ke-11: Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama
Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber
data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, susunan kenyataan dari
merekalah yang akan diangkat oleh peneliti. Kedua, hasil penelitian bergantung pada
hakikat dan kualitas hubungan antara pencari dengan yang dicari. Ketiga, konfirmasi
hipotesis kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya apabila diketahui dan
dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan yang diteliti.
Penelitian kualitatif bersifat mendalam dalam memahami sesuatu. Data penelitian
dengan metode ini didapat dari keliahaian peneliti sendiri. Ada beberapa sifat mendasar
pada data penelitian dengan metode kualitatif diantaranya:
1. Sesuai Dengan Kenyataan
Data penelitian dihasilkan dari penjelasan akan sebuah kenyataan di lapangan.
Penelitilah yang kemudian akan menginterpretasikannya dalam rangkain kata dalam
kalimat. Dalam hal ini peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan
fakta dari subjek penelitiannya apa adanya, dengan tidak menambah atau mengurangi
hakikat dari subjek penelitiannya tersebut. Kenyataan di lapangan itu adalah fenomena
atau gejala yang sedang terjadi di tengah lapangan penelitian.
2. Menghasilkan Teori
Data dalam penelitian kualitatif juga bersifat memunculkan teori baru dari hakikat
kenyataan yang ada di lapangan. Teori yang muncul tersebut sering disebut sebagai
grounded theory, karena posisinya yang terpendam dalam hakikat kenyataan pada subjek

14
penelitian. Walaupun teori yang kita gunakan dalam penelitian sudah ada namun tidak
jarang akan melahirkan teori-teori baru dan menuntut peneliti menambah teori yang
sudah ditentukan.
3. Bersifat Acak
Data penelitian kualitatif juga bersifat acak dan tidak teratur. Apa saja yang didapatkan
oleh peneliti dilapangan bisa saja menjadi data kunci dari penelitiannya tersebut. Tidak
ada metode khusus atau aturan untuk mengumpulkan data pada penelitian kualitatif
karena sifatnya yang acak tersebut. Bisa saja peneliti menemukan data yang itu adalah
inti dari penelitiannya di akhir atau bahkan sebaliknya yaitu di awal penelitian.
4. Data Bersifat Terpendam
Data yang didapatkan dalam penelitian kualitatif haruslah dengan cara mencari dan
memahami benar-benar apa yang terjadi di lapangan. Data penelitian kualitatif bersifat
terpendam baik maknanya ataupun kenyataanya. Peneliti haruslah benar-benar cermat
dalam mencari data dengan metode pengumpulan data yang telah diperuntukkan bagi
penelitian kualitatif seperti wawancara mendalam, ikut serta dalam kegiatan lapangan dan
sebagainya. Peneliti tidak bisa mendapatkan data yang cukup apabila tergesa-gesa dan
bersifat sekilas.
5. Data Bersifat Fleksibel
Data bersifat fleksibel maksudnya adalah segala sesuatu di tengah lapangan penelitian
kita bisa saja menjadi data inti atau data penunjang dalam memahami subjek penelitian.
Bersifat fleksibel juga berarti dalam mengumpulkannya tidak harus pada waktu tertentu.
Pengumpulan data bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada.
D. Tipe-tipe data Kualitatif
Jika dilihat dari jenisnya, maka kita dapat membedakan data kualitatif sebagai data
primer dan data sekunder (Sarwono, 2006).
 Data primer: data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dan
diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam
penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti.
 Data sekunder : data sekunder berupa data-data yang sudah tersedian dan dapat diperoleh
oleh peneliti dengan membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal

15
dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya. Termasuk dalam kategori
data tersebut adalah:
- Data bentuk teks: dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk
- Data bentuk gambar: foto, animasi, billboard
- Data bentuk suara: hasil rekaman kaset
- Kombinasi teks, gambar dan suara: film, video, iklan di televisi dll.
Pada pokoknya data kualitatif dapat berupa apa saja termasuk kejadian atau gejala
yang tidak menggambarkan hitungan, angka atau kuantitas.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantitatif.
Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisme organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal
terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang atau jasa yang berupa
kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat
dijadikan pelajaran berharga bagi pengembangan konsep teori.
Secara garis besar pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik dengan cara deskriptif dalam suatu
konteks khusus yang alami tanpa ada campur tangan manusia dan dengan memanfaatkan
secara optimal sebagai metode ilmiah yang lazim digunakan.
Dalam penelitian kualitatif terdapat 2 unsur penting dalam data penelitian kualitatif,
diantaranya yaitu, data dan sumber data. Menurut Silalahi (2010) data merupakan hasil
pengamatan dan pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang karakteristik
dari suatu gejala tertentu. Data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta tentang
karakteristik tertentu dari suatu fenomena yang diperoleh melalui pengamatan. Istilah
data digunakan untuk menggambarkan pola-pola respons yang dicatat dari responden
untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian.
Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa
gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk kategori-
kategori. Data kualitatif tidak dapat diukur dan dihitung secara akurat, dan umumnya
dinyatakan dalam kata-kata dan bukan angka.
Data kualitatif dapat dipilah menjadi tiga jenis (Patton, 1990) yaitu: hasil
pengamatan, hasil pembicaraan, dan bahan tertulis.
Beragam sumber data dalam penelitian kualitatif dapat dikelompokkan jenis dan
posisinya, mulai dari yang paling nyata hingga yang samar-samar, mulai dari yang primer
hingga sekunder. Oleh sebab itu, dalam memilih sumber data peneliti harus benar-benar
berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan juga berkaitan dengan
validitasnya.

17
Menurut Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2010) mengulas sebelas buah ciri
penelitian kualitatif, antara lain: Latar Alamiah, Manusia Sebagai Alat, Metode
Kualitatif, Analisis Data Secara Induktif, Teori dari Dasar (grounded theory), Deskriptif,
Lebih Mementingkan Proses dari pada Hasil, Adanya Batas yang Ditentukan dalam
penelitian, Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data, Desain yang Bersifat
Sementara, Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama.
Jika dilihat dari jenisnya, maka kita dapat membedakan data kualitatif sebagai data
primer dan data sekunder (Sarwono, 2006).

B. Saran
Berdasarkan hasil Karya Ilmiah di atas penulis mengharapkan adanya masukan dan
saran dari para pembaca agar kedepan penulis dapat menyuun suatu Karya Tulis Ilmiah
yang lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kusumastuti, Adhi., dan Ahmad, Koiron. 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang.
Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo.
Mulyadi Mohammad. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media Vol. 15 No. 1.
Muhammad. 2014. Analisis Data Kualitatif. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nasution, S. 2003. MefQåe Peneliti Noturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito
Sumber : Bahan Kuliah dari bapak (Taufiq Hidayat) dan disampaikan oleh bapak (Taufiq
Hidayat)  pada perkuliahan Metodologi penelitian Program magister Informatika Universitas
Islam Indonesia.
Wasilah, Chaedar A. 2003. Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Dunia Pustaka

19

Anda mungkin juga menyukai