DI REV TO RAT JEN DERAL PEN DI DIKAN AND x us iA DI NI, PE N DI DIKAN DASAR DAN PEN DI DIKAN MENENGAH
DI REKTO RAT SEKOLAH MENENGAH ATAS 2 02 0
DERnN'FAS
PENYUSUN
Icih Tresnaasih,
M.Pd SMAN 3
Kuningan
DAFTAR ISI 2
PENYUSUN 3
GLOSARIUM 4
PETA KONSEP 5
PENDAHULUAN 6
A. Identitas Modul 6
B. Kompetensi Dasar6
C. Deskripsi Singkat Materi 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul 6
E. Materi Pembelajaran 6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 7
-------------------------------------------------------------------- 7
A. Tujuan Pembelajaran 7
B. Uraian Materi 7
C. Rangkuman 7
D. Penugasan Mandiri (optional) 7
E. Latihan Soal 8
F. Penilaian Diri 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 9
-------------------------------------------------------------------- 9
A. Tujuan Pembelajaran 9
B. Uraian Materi 9
C. Rangkuman 9
D. Penugasan Mandiri (optional) 9
E. Latihan Soal 10
F. Penilaian Diri 10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 11
-------------------------------------------------------------------- 11
A. Tujuan Pembelajaran 11
B. Uraian Materi 11
C. Rangkuman 11
D. Penugasan Mandiri (optional) 11
E. Latihan Soal 12
F. Penilaian Diri 12
EVALUASI 13
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI
14 DAFTAR PUSTAKA 15
GLOSARIUM
Memmbahas
tentang
dan
Pipih
memiliki Pipa
bentuk Pendek Produk Teknologi yang
Tak Beraturan
Berkaitan dengan
Kelainan Tulang
Tunga Tengkorak Tulang Badan
membentu Tulang Anggota Gerak
k
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Dasar
Sistem gerak pada manusia terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak
aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia
sedangkan alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang
membentuk rangka. Terjadinya gerak pada manusia disebabkan karena adanya
kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Dalam modul ini akan dijelaskan juga
berbagai kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
Bagaimana keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem
gerak manusia. Selain itu dapat mempelajari berbagai kelainan/penyakit dalam
kehidupan sehari-hari yang terkait sistem gerak manusia termasuk berbagai
teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasinya.
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Menguraikan fungsi serta srtuktur rangka tubuh pada manusia
Kedua : Menguraikan klasifikasi otot serta mekanisme kerja otot pada manusia
Ketiga : Menguraikan kelainan sistem gerak manusia serta teknologi yang
berhubungan dengan kelainan sistem gerak pada manusia
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
--------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan
tubuh yang terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif manusia
ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia sedangkan alat gerak
pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka. Rangka
adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka terletak dalam tubuh,
terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat didalam tubuh
disebut dengan rangka dalam atau endoskeleton
Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (dan tulang rawan.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen, tendon, dan otot.
Rangka tubuh bagian dalam dilindungi/ditutupi oleh kulit dan daging. Hal ini
bertujuan melindungi bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam
menghindari adanya kerusakan yang timbul akibat gesekan organ-organ lebih keras
dibandingkan organ yang lunak.
Fungsi Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling
berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia mempunyai
bentuk beraneka ragam sesuai dengan keduduanya dalam tubuh serta fungsinya.
Secara umum fungsi rangka adalah sebagai berikut ini.
a. Alat gerak pasif
b. Memberikan bentuk tubuh
c. Memberikan bentuk tubuh
d. Menahan dan menegakkan tubuh
e. Menopang/menyokong berat tubuh
f. Tempat melekatnya otot
g. Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
h. Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang
i. Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
Sumber: http://www.e-smartschool.com.
Gambar 1.1 Struktur rangka manusia dan bagian-bagiannya
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak dibagi atas dua bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan
tulang tengkorak bagian muka (wajah)
2. Tulang Badan
Tulang badan merupakan tulang yang membentuk tubuh (badan). Tulang badan
berfungsi menopang tubuh secara keseluruhan. Tulang badan, terdiri atas 5 kelompok,
yaitu:
a. Ruas tulang belakang
Fungsi tulang belakang adalah:
Menyangga tulang tengkorak
Menyokong tubuh
Menjaga kesetabilan tubuh
Tempat melekatnya tulang-tulang rusuk
https://pengayaan.com/beberapa-fungsi-sumsum-tulang-belakang-manusia/
Gambar 1.3 Tulang Badan
b. Tulang dada
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada
terdiri atas 3 bagian, yaitu:
- Bagian hulu (tungkai)
- Bagian badan (bagian tengah)
- Bagian taju pedang (terbuat dari tulang rawan)
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/rangka-manusia-biologi/
Gambar 1.4 Tulang Dada dan Tulang Rusuk
https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambar 1.5 Tulang Gelang Bahu
https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambar 1.6 Tulang Gelang Panggul
https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambat 1.7 Tulang Anggota Gerak Atas
Osifikasi
Osifikasi (proses pembentukan tulang) adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan
kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangan. Awal pembentukan rangka
berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua
atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Pembentukan tulang ini bertahap dari
dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling
rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler
arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers.
Pembuluh darah sistem havers mengangkut zat fosfor dan kalsium menuju matriks
sehingga matriks tulang menjadi keras. Kekerasan tulang diperoleh dari kekompakan sel-
sel penyusun tulang.
Apabila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya
tulang pipih. Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan
terbentuk tulang keras atau tulang kompak, contohnya tulang pipa berbentuk
tabung dengan kedua ujung membulat. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang
spongiosa mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan
sumsum tulang merah (tempat pembentukan sel darah merah).
Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian
yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisi osteoblas.
c. Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran
Havers).
d. Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang
mengandung kalsium dan fosfor.
e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi
sekunder ini menyebabkan pemanjangan tulang.
Gambar 1.9 Proses Osifikasi
Jenis Tulang
a. Tulang rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan
banyak mengandung zat perekat berupa kolagen dan sedikit mengandung zat kapur.
Itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur. Sel-sel tulang rawan atau kondrosit
dibentuk oleh kondroblas.
Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang
rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan
banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang
tidak lentur lagi, melainkan tumbuh menjadi keras. Akan tetapi, tidak semua
mengalami penulangan dan tetap berupa tulang rawan. Misalnya, pada bagian
persendian, daun telinga, cuping hidung, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang
belakang. Tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis. Gambar
tulang rawan sebagai berikut.
Berikut tabel perbandingan tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang
rawan fibrosa.
Tulang rawan hialin Tulang rawan elastis Tulang rawan fibrosa
Bersifat halus dan Bersifat lentur Bersifat kurang lentur
transparan
Matriksnya homogen Matriksnya memiliki serabut Matriksnya mengandung
elastis yang bercabang- serabut-serabut kolagen
cabang
Terdapat pada permukaan Terdapat pada hidung dan Terdapat pada ruas-ruas
persendian dan trakea daun telinga tulang belakang, lutut,
tendon (ujung otot yang
melekat pada tulang ) dan
ligament
Tabel 1.1 Perbedaan Tulang Rawan
b. Tulang keras (tulang sejati)
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Tulang
keras tersusun dari jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit)
yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di
dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut
sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat
kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan
kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang
disebut penulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral. Kondral
meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang
keras, sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan.
Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang
disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran-
saluran kecil yang disebut kanalikuli. Tulang keras terdapat pada seluruh tulang
anggota gerak. Lapisan luarnya keras (tulang kompak) dan mengelilingi rongga yang
disebut rongga sumsum. Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya.
Seandainya semua tulang rapat tanpa rongga, tubuh kita sangat berat dan akan sulit
digerakkan
http://ibenkguevara.blogspot.com/2012/09/jaringan-tulang-sejati.html
Gambar 1.11 Tulang Keras
Bentuk Tulang
Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Berdasarkan bentuknya
tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih atau tipis, contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat,
tulang dada. dan tulang tengkorak. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih memiliki dua lapisan
tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan interna osiskrani yang dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe.
b. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, contohnya ruas-ruas
tulang belakang, pangkal lengan, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan pangkal
kaki. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel
darah putih.Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompakta.
Bentuk pendek dan bulat.
c. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol)
dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua epifisis). Di antara diafisis dan epifisis
terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis
masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis tidak aktif lagi
sekitar umur 20 tahun.
Sumber: https://slideplayer.info/amp/13304718/
Gambar 1.12 Bentuk Tulang
Berikut tabel perbedaan tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih
Tabel 1.2 Percedaan Tulang Pipa, Tulang Pendek, dan Tulang Pipih
Hubungan Antartulang
Hubungan antartulang di dalam tubuh disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak,
diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago
di daerah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi
jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang, keduanya
diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat dan menghasilkan minyak
pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.
Di dalam sistem rangka manusia, terdapat tiga jenis hubungan antartulang yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan hubungan antartulang yang direkatkan oleh suatu
jaringan ikat yang mengalami osifikasi sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan
b. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
c. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
tulang secara lebih bebas.
2) Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu
dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan
gerakan rotasi dengan satu poros.
Contohnya sendi antara tulang hasta
dan tulang pengumpil dan sendi antara
tulang atlas dengan tulang tengkorak.
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu
dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan
gerakan rotasi dengan satu poros.
Contohnya sendi antara tulang hasta
dan tulang pengumpil dan sendi antara
tulang atlas dengan tulang tengkorak.
3) Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan hubungan
antartulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan dua arah. Contohnya
adalah sendi antara tulang telapak tangan
dengan pergelangan tangan dan dengan
ruas jari tangan.
4) Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang
berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala
arah. Misalnya sendi antara tulang gelang
bahu dan lengan atas, antara tulang gelang
panggul dan paha.
6) Sendi Kondoloid
Sendi kondiloid terjadi di antara dua
tulang yang permukaannya berbentuk
oval. Berupa gerak ke samping dan gerak
maju mundur, tetapi tidak mengitari
poros. Contohnya sendi pada tulang
pergelangan tangan.
C. Rangkuman
1. Sistem gerak pada manusia terbagi dua, yaitu sistem gerak aktif dan sistem gerak
pasif. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
2. Fungsi tulang rangka sebagai berikut.
a. Alat gerak pasif.
b. Memberi bentuk tubuh.
c. Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
d. Tempat melakatnya otot-oto rangka.
e. Tempat pembentukan sel darah dan penimbunan mineral.
3. Pada manusia rangka tubuh dibagi menjadi dua yaitu Skeleton aksial dan
apendikular. Skeleton aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang dan
tulang dada. Skeleton apendikular terdiri atas tungkai atas dan tungkai bawah.
4. Menurut jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
5. Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan
tulang pipa.
6. Hubungan antartulang disebut persendian, yang dikelompokkan menjadi
diartrosis dan sinkondrosis. Adanya macam-macam persendian menimbulkan
macam-macam gerakan tubuh, seperti ekstensor, abduktor, dan rotasi.
D. Penugasan Mandiri
1. Pada rangka manusia, bagian yang terbentuk antara tulang lengan atas (humerus)
dengan tulang belikat (skapula) akan mampu bergerak ke arah mana? Dan
Persendian apakah yang terbentuk antara tulangtulang di atas? Sebutkan juga
sendi-sendi yang terbentuk selain sendi-sendi di atas, beserta contohnya!
2. Kalian telah menyimak penjelasan tentang ciri-ciri tulang rawan dan tulang keras.
Sekarang, identifikasikan letak kedua jenis tulang tersebut dalam susunan rangka
tubuh manusia. Salin dan lengkapilah tabel perbandingan tulang keras dan tulang
rawan berikut secara kelompok. Tabel
Perbandingan Tulang Keras dan Tulang Rawan
Tulang Rawan
Tulang keras Hialin Fibrosa Elastis
Ciri-ciri
Contoh
E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Tulang merupakan jaringan elastis yang hidup, yang dipecah dan dibangun untuk
menyusun rangka manusia selama kehidupan. .Fungsi rangka tubuh sebagai
berikut, kecuali ….
A. tempat melekatnya otot-otot
B. tempat pembentukan sel-sel darah
C. penyokong dan penopang tubuh
D. dapat melakukan gerak aktif
E. tempat penimbunan mineral
2. Perhatikan gambar rangka pada manusia berikut ini!
Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor…..
A. 1, 3, 4, dan 9
B. 1, 3, 4, 5, dan 9
C. 3, 5, 6 , dan 10
D. 2, 5, 6, dan 10
E. 3, 8, 9, , dan 10
5. Tulang – tulang berikut yang merupakan contoh tulang pendek pada manusia adalah……
A. tulang tengkorak dan tulang ekor
B. tulang belikat dan tulang dada
C. tulang pergelangan kaki dan tulang belakang
D. tulang betis dan tulang dada
E. tulang pergelangan kaki dan tulang hasta.
6. Hubungan antara tulang yang tidak memungkinkan terjadinya gerak seperti tulang-
tulang penyusun tengkorak disebut…
A. Diartrosis
B. Amfiartrosis
C. Sinartrosis
D. Artikulasi
E. Thrombosis
7. Pemain bola memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam untuk menerima operan
bola dari kawannya. Gerakan telapak kaki yang dilakukan pemain bola tersebut termasuk
gerak…
A. Eversi
B. Inversi
C. Elevasi
D. Depresi
E. Ekstensi
8. Apabila seseorang membengkokkan tangannya (fleksi), maka mekanisme kerja yang terjadi
adalah …
A. Sinergis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi
B. Antagonis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
C. Sinergis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
D. Sinergis, yaitu otot bisep dan trisep berkontraksi
E. Antagonis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi
Kunci
No Soal Pembahasan
Jawaban
1 D Rangka manusia berfungsi menegakkan tubuh, sebagai alat gerak
pasif, memberi bentuk tubuh, melindungi bagian tubuh yang
penting (vital) dan lemah, tempat pembentukan sel darah,
tempat melekatnya otot rangka, serta tempat penyimpanan
mineral yaitu zat kapur (kalsium) dan fosfat. Alat gerak aktif
adalah otot.
2 A Yang merupakan anggota tulang aksial adalah tulang tengkorak,
tulang belakang, tulang dada, dan tulang tulang rusuk.
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Nilai = x 100 %
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan fungsi rangka ?
2 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi proses
pembentukkan tulang?
3 Apakah Anda telah mampu membedakan tulang rawan
dan tulang keras?
4 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk tulang?
5 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi susunan
tukang pada manusia?
6 Apakah Anda telah mampu menjelaskan persendian
pada manusia?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
--------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh
otot menyusun 40% berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian
otot yang melekat pada tulang yang disebut tendon.
Tanpa otot kita tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas
berolahraga tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat
berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya
sehingga bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak.
Sifat Otot
Ada 4 sifat atau kemampuan yang dimiliki otot, yaitu:
Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot memendek dan menegang
Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot memanjang
Kemampuan elastisitas atau kekenyalan
Kepekaan terhadap rangsangan (irritabilitas)
Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan 3 macam, yaitu:
otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung.
Kontrasksi otot
Kontraksi otot disebabkan karena pengaruh rangsangan melalui saraf. Zat pada sel otot
yang peka terhadap rangsangan adalah asetilkolin.
a. Proses otot menerima rangsangan hingga terjadi kontraksi adalah sebagai berikut:
b. Jika ada rangsangan, maka asetil kolin akan menerima rangsangan yang berasal dari
ujung saraf tersebut.
c. Asetil kolin kemudian akan membebaskan ion kalsium yang berada pada sel otot.
d. Ion kalsium akan menyebabkan protein otot yang terdiri dari aktin dan myosin
berikatan membentuk aktomiosin. Ikatan aktin dan myosin ini yang menyebabkan
otot memendek yang disebut berkontraksi.
Untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energi yang berasal dari sel-sel otot.
Kontraksi otot ini menyebabkan tulang menjadi tertarik, sehingga terjadi gerakan.
Gerakan tubuh melibatkan otot, tulang, sendi, dan saraf.
Relaksasi Otot
Jika otot tidak lagi berkontraksi maka ion kalsium akan kembali ke dalam plasma sel,
sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan myosin. Lepasnya pelekatan aktin
dan myosin menyebabkan otot kembali memanjang, mengendur, dan melemas. Kondisi
tersebut disebut relaksasi
Kelelahan Otot
Kontraksi otot secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya kelelahan. Kelelahan
ini disebabkan karena saat bekerja otot menghasilkan asam laktat atau asam susu. Asam
laktat akan dibawa darah untuk dibuang keluar tubuh. Akan tetapi jika asam laktat ini
tertimbun dalam otot dalam jumlah yang banyak, maka akan menyebabkan timbulnya
kelelahan dan pegal-pegal pada otot. Untuk menguraikan asam laktat diperlukan oksigen
yang cukup banyak. Pengambilan oksigen yang banyak dalam dalam waktu yang singkat
ini menyebabkan napas jadi terengah-engah.
Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan.
Contohnya:
a. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep dan
otot trisep.
b. Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya gerak
tangan sejajar dengan bahu dan sikapnya sempurna.
c. Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan
menundukkan dan menengadah.
d. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak tangan menelungkup.
Beberapa tipe gerak tubuh yang ditimbulkan oleh otot, tulang, dan persendiannya
1. Fleksi, yaitu gerak menekuk, ditimbulkan oleh otot fleksor misalnya pada siku,
lutut,ruas-ruas jari.
2. Ekstensi, yaitu gerak meluruskan, ditimbulkan oleh otot ekstensor misalnya pada
lengan.
3. Abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi badan, ditimbulkan oleh otot abduktor,
misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan.
4. Adduksi, yaitu gerak tungkai mendekati badan, ditimbulkan oleh otot adduktor,
misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan
5. Pronasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah.
Gerak ini ditimbulkan oleh otot pronator
6. Supinasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
Gerak ini ditimbulkan oleh otot supinator
7. Inversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam
8. Eversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
9. Elevasi, yaitu gerak mengangkat bagian tubuh, misalnya gerak membuka mulut atau
mengengadahkan kepala.
10. Depresi, yaitu gerak menurunkan bagian tubuh, mislanya gerak menutup mulut atau
menurunkan kepala.
Otot Sinergis
Otor sinergis merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerja secara bersamaan,
misalnya otot pronator teres dan pronator quadratus yang terdapat pada lengan bawah yang
berkerja bersamaan menggerakkan telapak tangan menengadah dan menelungkup.
Struktur otot yang berperan dalamkerja otot memiliki beberapa komponen. Salah satu
komponen itu adalah miofibril, komponen ini berbentukk silindris yang memanjang
sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin. Selain itu juga ada
Sarkomer, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada
myofibril. Selanjutnya ada Aktin yang merupakan filamen kontraktil yang tipis serta
memiliki sisi aktif dan situs pengikatan. Miosin juga merupakan komponen otot berupa
protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala
miosin. Terakhir ada Troponin yang merupakan protein kompleks yang melekat pada
tropomiosin.
http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
Gambar Kontraksi Otot
b. Keratin fosfat
Keratin fosfat ini nantinya akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan
ATP dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada saat kontraksi otot.
Untuk melakukan proses tersebut tidak diperlukan oksigen.
http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
Gambar Mekanisme Kerja Otot
Saat otot bekerja harus melalui tahapan-tahapan. Berikut ini merupakan tahapan dari
mekanisme kerja otot.
a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba di neuronmuscular
junction dan mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini
memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2 dan
reticulum sarkoplasma.
b. Tahap yang ke 2 yaitu terjadinya peningkatan jumlah Ca2 sehingga menyebabkan
ion ini terikat pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada
troponin.
c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan membebaskan energi
yang akan menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga
melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.
d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan
terputus ketika molekul ATP terikat di kepala myosin. Setelah ATP terurai, kepala
myosin dapat bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin.
e. Terakhir proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP dan
ion Ca2. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.
C. Rangkuman
1. Otot manusia meliputi tiga jenis yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
2. Otot dapat melakukan kontraksi. Kontraksi otot terjadi mengikuti teori model
geseran (luncuran filamen). Filamen otot ada dua jenis yaitu filamen halus
(tipis) dan kasar (tebal).
3. Saat otot berkontraksi diperlukan energi yaitu dalam bentuk ATP. Energi ATP
diperoleh dengan respirasi aerob dan anaerob. Penimbunan asam laktat dalam
otot terjadi sebagai akibat dari usaha otot dalam pemenuhan energi kontraksi
otot melalui proses aerob. Asam laktat dapat menimbulkan kelelahan.
4. Teknologi biopsi merupakan teknologi yang diyakini cocok untuk mengatasi
kelainan lemahnya otot. Sedang teknologi EMG cocok untuk menentukan
kelainan otot atau gangguan hantaran listrik pada membran otot.
D. Penugasan Mandiri
1. Amati gambar struktur otot tersebut dan jawablah pertanyaan di bawah ini:
a. Jelaskan perbedaan struktur, fungsi, kecepatan kontraksi, dan letak pada ketiga
otot tersebut?
b. Perbedaan dan persamaaan apakah yang dapat kalian simpulkan dari ketiga
gambar otot?
2. Kalian tahu bahwa pembentukan energi untuk aktivitas otot diperlukan oksigen.
Mengapa sehabis berlari napas kita menjadi terengah-engah dan bagaimana cara
mengurangi kelelahan atau pegal linu pada otot?
E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Pernyataan berikut yang merupakan persamaan antara sel otot jantung dan sel
otot rangka adalah
A. Membentuk Percabangan
B. Berinti banyak
C. Kerjanya tidak volenter
D. Memiliki garis melintang
E. Berinti satu
4. Kontraksi otot biseps dan otot triseps pada waktu kita bermain tenis
meja adalah ....
A. abduksi dan adduksi
B. fleksi dan ekstensi
C. depresi dan elevasi
D. supinasi dan pronasi
E. rotasi dan ekstensi
5. Rasa lelah yang terjadi akibat keja otot terus menerus disebabkan oleh ....
A. penimbunan asam laktat
B. tidak adanya asam laktat
C. penimbunan senyawa asetilkolin
D. pengubahan senyawa asetilkolin
E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja asetilkolin
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Nilai = x 100 %
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan macan-macam
otot?
2 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sifat kerja otot?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi cara kerja
otot?
4 Apakah Anda telah mampu menguraikan mekanisme
kerja otot?
5 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sumber energi
untuk kerja otot?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
--------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
4. Polio, merupakan penyakit dimana keadaan tulang menjadi lumpuh layuh karena
infeksi virus polio
5. Sipilis, merupakan penyakit dimana keadaan tulang menjadi lumpuh layuh
karena infeksi bakteri Treponema pallidum
6. Layuh sendi, merupakan keadaan tulang yang tidak berdaya karena kerusakan
pada discus epifise.
7. Osteoporosis, yaitu keadaan tulang yang rapuh dan dapat patah
8. Nekrosa, yaitu matinya sel-sel tulang yang disebabkan oleh kerusakan
periosteumyang bertugas membangun sel tulang.
9. Osteomalasia, yaitu terjadinya kelambatan proses osifikas pada saat bayi. Jika
telah dawasa biasanya akan menimbulkan pembentukan kaki yang bertipe O atau
X.
10. Rachitis, merupakan penyakit tulang, di mana tulang kurang keras karena
kekurangan vitamin D. Akibat rakhitis adalah tulang kaki (tibia dan fibula)
menjadi bengkok sehingga tampak membentuk huruf O atau X. Rakhitis dapat
pula menyebabkan penyakiot dada mertapi, yaitu batang tulang belakang
memendek.
11. Mikrosefalus, yaitu kepala kecil, karena pertumbuhan tulang tengkorak
terhambat akibat kurangnya zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada
waktu bayi. Akibat lebih lanjut dapat berdampak pada gangguan mental
12. TBC tulang, akibat pengaruh penyakit TBC atau tumor ganas, sehingga tulang jadi
rusak dan membusuk.
C. Rangkuman
1. Gangguan pada otot dan tulang dapat mengganggu pergerakan dari manusia.
Gangguan dan penyakit pada otot disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
infeksi virus, infeksi bakteri, maupun aktivitas.
2. Kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan
teknologi guna mengatasi kelainan pada sistem gerak
3. Teknologi biopsi merupakan teknologi yang diyakini cocok untuk mengatasi
kelainan lemahnya otot. Sedang teknologi EMG cocok untuk menentukan
kelainan otot atau gangguan hantaran listrik pada membran otot
D. Penugasan Mandiri
1. Olahraga dapat menimbulkan cedera pada tulang, sendi, dan otot. Tuliskan beberapa
macam olahraga yang dapat menimbulkan cedera, serta pada bagian apa olahraga
tersebut sering menimbulkan cedera. Jelaskan pula cara penanganan atau
pengobatan ketika cedera tersebut terjadi.
2. Reumatik dengan osteoartritis hampir sama. Carilah perbedaannya dalam hal
penyebabnya dan; kecenderungan jenis kelamin penderita
E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Pak Dani mengeluh sakit dan sedikit bengkak pada sendi jari-jari kaki dan tangan.
Keluhan tersebut mungkin disebabkan oleh ….
A. penumpukan asam urat pada sendi sebagai sisa metabolisme
B. penumpukan asam laktat pada sendi sebagai sisa metabolism
C. ligamen pada persendian tertarik
D. pengapuran tulang jari kaki dan tangan
E. kekurangan zat kapur dan fosfor
2. Membran yang membatasi sendi seorang pasien memerah dan kartilagonya
rusak. Keadaan ini akan membentuk jaringan luka yang mengeras menjadi tulang
sehingga menyebabkan sendi tidak dapat bergerak dan sakit luar biasa.
Berdasarkan data, dokter menyatakan pasien tersebut mengalami ….
A. Ankilosis
B. osteoarthritis
C. rheumatoid artritis
D. Dislokasi
E. Poliomyelitis
3. Perhatikan ciri-ciri gangguan pada sistem gerak berikut
i) Terasa nyeri pada jaringan pengikat
ii) Sendi menjadi bengkak
iii) Tulang rawan mengalami degenerasi
Jenis gangguan pada sistem gerak berdasarkan ciri-ciri tersebut adalah….
A. Rakhitis
B. Ankilosis
C. Layuh Semu
D. Osteoporosis
E. Rheumatoid Arthritis
4. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan … .
A. Lordosis
B. Skoliosis
C. Kifosis
D. Nekrosis
E. Amfiartrosis
5. Orang yang terken stroke cenderung akan mengalami pengecilan otot yang disebut
dengan istilah…yang disebabkan karena…
A. Hipertrofi, otot jarang digerakkan
B. Atrofi, otak tak mampu mengatur otot
C. Atrofi, otot jarang digunakan
D. Hipertrofi, kekurangan nutrisi otot
E. Hipertrofi, otot aktif berkontraksi
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.
Nilai = x 100 %
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi gangguan
tulang ?
2 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada persendian?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada otot?
4 Apakah Anda telah mampu menjelaskan penggunaan
teknologi untuk mengatasi masalah gangguan tulang?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI
3. Saat perkembangan embrio, rangka tubuh masih berupa tulang rawan. Selanjutnya
rongga dalam tulang rawan tersebut akan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang
yang disebut . . . .
A. osteosit
B. kondrosit
C. osteoblas
D. kondroblas
E. kondrin
Bagian yang menunjukkan tulang taju pedang dan tulang rusuk palsu adalah ..
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 3 dan 4
D. 3 dan 6
E. 4 dan 6
A. Engsel
B. Putar
C. peluru
D. Pelana
E. Bebas
8. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah …..
A. otot polos bentuk serabut memanjang, otot lurik berbentuk gelendong.
B. otot polos berinti banyak, otot lurik berinti satu
C. otot polos bekerja di bawah kesadaran, otot lurik bekerja di luar kesadaran
D. Otot polos kontraksinya cepat, otot lutik kontraksinya lambat
E. otot polos reaksinya terhadap rangsang lambat, otot lurik reaksinya terhadap
rangsang cepat
Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. C
4. B
5. E
6. D
7. C
8. E
9. D
10. B
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga
Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA
Kelas XI Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo
http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
https://www.biologi.co.id/sistem-gerak-pada-manusia-rangka-persendian-otot-
tulang-dan-fungsinya-terlengkap/
https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-pada-manusia
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusia-pengertian-
komponen-dan-fungsinya-secara-lengkap/
Renni Diastuti. 2009. 'BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI" Jakarta. CV. Sindunata
Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi
untuk XI SMS dan MA. Solo, Tiga Serangkai.