Anda di halaman 1dari 45

KEM E NT E RI AN PEN DI DIKAN DAN KEBUDAYAAN

DI REV TO RAT JEN DERAL PEN DI DIKAN AND x us iA DI NI, PE N DI DIKAN DASAR DAN PEN DI DIKAN MENENGAH
DI REKTO RAT SEKOLAH MENENGAH ATAS 2 02 0
DERnN'FAS

Modul Pembelajaran SMA


Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

SISTEM BERAK PADA MANUSIA


BIOLOGI KELAS XI

PENYUSUN
Icih Tresnaasih,
M.Pd SMAN 3
Kuningan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 2


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
PENYUSUN 3
GLOSARIUM 4
PETA KONSEP 5
PENDAHULUAN 6
A. Identitas Modul 6
B. Kompetensi Dasar6
C. Deskripsi Singkat Materi 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul 6
E. Materi Pembelajaran 6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 7
-------------------------------------------------------------------- 7
A. Tujuan Pembelajaran 7
B. Uraian Materi 7
C. Rangkuman 7
D. Penugasan Mandiri (optional) 7
E. Latihan Soal 8
F. Penilaian Diri 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 9
-------------------------------------------------------------------- 9
A. Tujuan Pembelajaran 9
B. Uraian Materi 9
C. Rangkuman 9
D. Penugasan Mandiri (optional) 9
E. Latihan Soal 10
F. Penilaian Diri 10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 11
-------------------------------------------------------------------- 11
A. Tujuan Pembelajaran 11
B. Uraian Materi 11
C. Rangkuman 11
D. Penugasan Mandiri (optional) 11
E. Latihan Soal 12
F. Penilaian Diri 12
EVALUASI 13
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI
14 DAFTAR PUSTAKA 15
GLOSARIUM

Amphiartrosis : Hubungan abtartulang yang memungkinkan terjadinya


sedikit gerakan terbatas`
Artikulasi: Hubungan antartulang
Cakra epifise : Bagian dari tulang pipa yang berupa daerah pertumbuhan tulang
rawan yang berada di antara epifise dan diafise
Diafise : Bagian terpanjang dari tulang pipa dan tengahnya berongga
Diartosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.
Epifise : Bagian ujung dari tulang pipa yang tersusun atas tulang rawan
Gerak antagonis : Gerak otot dari pasangan otot dimana yang satu berlawanan
dengan yang lain
Kartilago : Tulang rawan
Kondroblas : Sel-sel pembentuk tulang rawan
Kontraksi: : Pemendekan sel otot akibat adanya rangsangan
Kondrosit : Sel-sel tulang rawan Lakuna Tempat atau ruang yang di
dalamnya terdapat sel-sel tulang
Lakuna : Rongga bekas sel-sel tulang keras yang telah mati
Ligamen : Jaringan yang mengikat bagian luar ujungujung tulang yang
membentuk persendian dan menjaga agar posisi tulang
tidak berubah
Miofibri : Sel otot
Origo : Ujung otot yang melekat pada tulang dan kedudukan tulang tidak
berubah saat terjadi gerakan
Osifikasi : Proses pengerasann tulang
Osteoblas : Sel perombak tulang
Osteon : Tulang sejati/tulang keras
Otot jantung : Otot yang mempunyai struktur seperti otot lurik,
tetapi bekerja seperti otot polos, terletak pada jantung
Otot polos : Otot yang terletak pada saluran alat-alat dalam
tubuh, bekerja di luar kesadaran tanpa perintah otak
Otot rangka : Otot yang melekat menutupi rangka disebut juga otot lurik
Persendian Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan
Pita A : Filamen halus dan filamen kasar yang saling tumpang tindih
dan
terdapat zona H
Pita I : Daerah pada sebuah sarkomer yang dekat dengan Z dan
biasanya tersusun atas filamen halus saja
Sinartrosis : Hubungan antartulang yang sudah tidak dapat
digerakkan lagi.
Zona H : Daerah bagian dari pita A yang berada pada sebuah
sarkomer dan hanya terdiri atas filamen tebal saja
PETA KONSEP

Sistem Gerak Pada Manusia

Memmbahas
tentang

Rangka Otot Gangguan pada Sistem Gerak

terdiri terdiri atas


terdiri
atas
Otot Polos atas
Tulang Sendi
Gangguan
Otot Lurik pada Rangka
terdiri Tulang Rawan
atas Otot jantung Gangguan
Tulang Keras pada Otot

dan
Pipih
memiliki Pipa
bentuk Pendek Produk Teknologi yang
Tak Beraturan
Berkaitan dengan
Kelainan Tulang
Tunga Tengkorak Tulang Badan
membentu Tulang Anggota Gerak
k
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas : XI MIPA
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Judul Modul : Sistem Gerak Pada Manusia

B. Kompetensi Dasar

3. 5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem


gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak manusia

4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan


sistem gerak melalui studi literatur

C. Deskripsi Singkat Materi


Pada modul ini akan mempelajari sistem gerak yang terjadi pada tubuh manusia
merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yang membahas mengenai jaringan
hewan, tentu saja kalian telah memahami jenis dan ciri-ciri dari jaringan hewan.
Sistem gerak dalam tubuh terdiri dari persendian, otot dan tulang-tulang yang
bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan betuk tubuh dan
memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas. Bagaimana seandainya tubuh
manusia tidak memiliki kemampuan untuk bergerak, misalnya berjalan atau berlari.

Sistem gerak pada manusia terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak
aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia
sedangkan alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang
membentuk rangka. Terjadinya gerak pada manusia disebabkan karena adanya
kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Dalam modul ini akan dijelaskan juga
berbagai kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
Bagaimana keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem
gerak manusia. Selain itu dapat mempelajari berbagai kelainan/penyakit dalam
kehidupan sehari-hari yang terkait sistem gerak manusia termasuk berbagai
teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasinya.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Sebelum mempelajari modul ini, perhatikanlah petunjuk penggunaan modul di bawah
ini :
1. Keberhasilan belajar dengan modul ini tergantung dari kedisiplinan
dan ketekunan kalian dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajar
dalam modul ini
2. Belajar dengan modul ini dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di
dalam atau di luar sekolah. Untuk pendalaman materi dan penyelesaian
penugasan dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok di luar atau di dalam
sekolah.
3. Sebagian informasi mengenai sistem pencernaan terdapat dalam modul ini, namun
kalian dapat memperkaya pengetahuan dan memperdalam materi modul dengan
mencari informasi di luar modul ini seperti buku atau website yang disarankan
dalam modul ini.
4. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus kalian lakukan
selama mempelajari modul ini :
a. Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini, cermati
pula tujuan pembelajaran dari masing-masing kegiatan belajar
b. Baca dan pahami materi yang ada dalam modul ini dengan baik,
jika menemukan kesulitan, kalian dapat mendiskusikannya dengan teman-
teman,dan apabila belum terpecahkan, sebaiknya tanyakan kepada guru.
c. Jika modul ini dirasa belum cukup memberikan informasi, carilah referensi
yang menunjang kalian dalam menyelesaikan kegiatan belajar dan tugas.
d. Modul ini dilengkapi dengan glosarium, jadi apabila dalam mempelajari modul
menemukan beberapa kata sulit, kalian dapat mencari makna kata tersebut
dalam glosarium.
e. Rangkuman materi akan mempermudah kalian untuk menemukan poin penting
materi dan menyimpulkan materi dalam setiap kegiatan belajar
f. Kerjakan secara mandiri soal latihan dalam setiap kegiatan belajar dan soal
tes penilaian akhir guna evaluasi keberhasilan belajar kalian.
g. Periksalah hasil kegiatan belajar, tugas, dan latihan soal kalian dengan kunci
jawaban dalam modul ini. Apabila hasil pekerjaan kalian belum benar, maka
pelajari kembali materi yang berkaitan dengan hal tersebut dan perbaiki
kesalahan kalian. Khusus untuk jawaban soal latihan dan tes penilaian akhir,
perhatikan umpan balik di setiap akhir kegiatan dalam modul ini. Apabila hasil
soal evaluasi mencapai 80% benar maka kalian dapat melanjutkan kegiatan
belajar selanjutnya.
h. Untuk keberhasilan belajar kalian, dalam mempelajari modul ini,
urutan kegiatan harus diikuti dengan benar.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Menguraikan fungsi serta srtuktur rangka tubuh pada manusia
Kedua : Menguraikan klasifikasi otot serta mekanisme kerja otot pada manusia
Ketiga : Menguraikan kelainan sistem gerak manusia serta teknologi yang
berhubungan dengan kelainan sistem gerak pada manusia
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
--------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 1 ini kalian diharapkan mampu


menjelaskan fungsi rangka, menjelaskan struktur rangka, menguraikan jenis tulang
berdasarkan bentuknya dan membedakan tulag rawan dan tulang keras.

B. Uraian Materi

Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan
tubuh yang terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif manusia
ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia sedangkan alat gerak
pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka. Rangka
adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka terletak dalam tubuh,
terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat didalam tubuh
disebut dengan rangka dalam atau endoskeleton

Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (dan tulang rawan.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen, tendon, dan otot.
Rangka tubuh bagian dalam dilindungi/ditutupi oleh kulit dan daging. Hal ini
bertujuan melindungi bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam
menghindari adanya kerusakan yang timbul akibat gesekan organ-organ lebih keras
dibandingkan organ yang lunak.

Fungsi Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling
berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia mempunyai
bentuk beraneka ragam sesuai dengan keduduanya dalam tubuh serta fungsinya.
Secara umum fungsi rangka adalah sebagai berikut ini.
a. Alat gerak pasif
b. Memberikan bentuk tubuh
c. Memberikan bentuk tubuh
d. Menahan dan menegakkan tubuh
e. Menopang/menyokong berat tubuh
f. Tempat melekatnya otot
g. Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
h. Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang
i. Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor

Berdasarkan letaknya, tulang penyusun rangka tubuh manusia dikelompokkan


menjadi 3 macam, yaitu:
1. tulang tengkorak
2. tulang badan
3. tulang anggota gerak.
1. Cranium (tengkorak)
2. Mandibula (tulang rahang)
3. Clavicula (tulang selangka)
4. Scapula (tulang belikat)
5. Sternum (tulang dada)
6. Rib (tulang rusuk)
7. Humerus (tulang pangkal lengan)
8. Vertebra (tulang punggung)
9. Radius (tulang lengan)
10. Ulna (tulang hasta)
11. Carpal (tulang pergelangan tangan)
12. Metacarpal (tulang telapak tangan)
13. Phalanges (ruas jari tangan dan jari kaki)
14. Pelvis (tulang panggul)
15. Femur (tulang paha)
16. Patella (tulang lutut)
17. Tibia (tulang kering)
18. Fibula (tulang betis)
19. arsal (tulang pergelangan kaki)
20. Metatarsal (tulang telapak kaki)

Sumber: http://www.e-smartschool.com.
Gambar 1.1 Struktur rangka manusia dan bagian-bagiannya

1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak dibagi atas dua bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan
tulang tengkorak bagian muka (wajah)

a. Tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung atau kranium)


Tulang tengkorak bagian kepala (kranium) mengelilingi dan melindungi otak. Saat
bayi dilahirkan, tulang tengkorak bagian kepala belum menyatu sempurna. Namun
dalam pertumbuhan dan perkembangannya tulang tengkorak tersebut menyatu
membentuk tempurung kepala. Hubungan tulang tengkorak bagian kepala merupakan
hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan.

Tulang tengkorak bagian kepala terdiri atas 10 buah tulang yaitu:


 1 tulang tengkorak belakang
 1 tulang dahi
 2 tulang ubun-ubun
 2 tulang pelipis
 2 tulang tapis
 2 tulang baji

b. Tulang tengkorak bagian muka (wajah)


Tulang –tulang tengkorak bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakan, kecuali
tulang rahang bawah. Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas:
 2 tulang rahang atas
 2 tulang rahang bawah
 2 tulang pipi
 2 tulang mata
 2 tulang hidung
 2 tulang langit-langit
 1 tulang pangkal lidah
Sumber: https://www.materi.carageo.com/kerangka-manusia/
Gambar 1.2 Tulang tengkorak

2. Tulang Badan
Tulang badan merupakan tulang yang membentuk tubuh (badan). Tulang badan
berfungsi menopang tubuh secara keseluruhan. Tulang badan, terdiri atas 5 kelompok,
yaitu:
a. Ruas tulang belakang
Fungsi tulang belakang adalah:
 Menyangga tulang tengkorak
 Menyokong tubuh
 Menjaga kesetabilan tubuh
 Tempat melekatnya tulang-tulang rusuk

Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang terbagi


atas:
 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu
 4 ruas tulang ekor yang menyatu

https://pengayaan.com/beberapa-fungsi-sumsum-tulang-belakang-manusia/
Gambar 1.3 Tulang Badan
b. Tulang dada
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada
terdiri atas 3 bagian, yaitu:
- Bagian hulu (tungkai)
- Bagian badan (bagian tengah)
- Bagian taju pedang (terbuat dari tulang rawan)

c. Tulang rusuk (iga)


Tulang rusuk terdiri dari 3 jenis tulang, yaitu:
 7 pasang tulang rusuk sejati.
 3 pasang tulang rusuk palsu.
 2 pasang tulang rusuk melayang.

hulu (manubrium sterni)


badan (Corpus sterni)
tulang rusuk sejati (costa vera)

taju pedang (procecus xyphoides)


tulang rusukmelayang (costa fluctuantes)
tulang rusuk palsu (costa spuria)

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/rangka-manusia-biologi/
Gambar 1.4 Tulang Dada dan Tulang Rusuk

d. Tulang gelang bahu


Tulang gelang bahu terdiri atas:
 2 tulang belikat
 2 tulang selangka yang melakat pada tulang dada

Tulang selangka Tulang berlikat

https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambar 1.5 Tulang Gelang Bahu

e. Tulang gelang panggul


Tulang gelang panggul terdiri atas 3 jenis tulang yang berkaitan erat sehingga
membentuk suatu lingkaran yang berlubang. Ketiga tulang tersebut adalah:
 2 tulang pinggul (tulang usus)
 2 tulang duduk
 2 tulang kemaluan
Tulang pinggul
Tulang kemaluan
Tulang duduk

https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambar 1.6 Tulang Gelang Panggul

3. Tulang Anggota Gerak


Tulang anggota gerak dibedakan atas 2 kelompok, yaitu sepasang tulang anggota gerak
bagian atas (lengan atau tangan) dan sepasang tulang anggota gerak bagian bawah
(kaki atau tungkai).
a. Tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan)
Fungsi utama tulang anggota gerak bagian atas adalah untuk melakukan berbagai
aktivitas.
Tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan) terdiri atas:
 2 tulang lengan atas
 2 tulang pengumpil
 2 tulang hasta
 16 atau (2 x 8) ruas pergelangan tangan
 10 atau (2 x 5) tulang telapak tangan
 28 atau (2 x 14) tulang jari tangan.

https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambat 1.7 Tulang Anggota Gerak Atas

b. Tulang anggota gerak bagian bawah (kaki atau tungkai)


Fungsi utama tulang anggota gerak bagian bawah adalah untuk menopang berat tubuh
dan mengatur gerak tubuh ketika berjalan
Tulang anggota gerak bagian bawah (kaki atau tungkai) terdiri atas:
 2 tulang paha
 2 tulang tempurung lutut
 2 tulang kering
 2 tulang betis
 14 atau (2 x 7) tulang pergelangan kaki
 10 atau (2 x 5) tulang telapak kaki
 28 atau (2 x 14) tulang jari kaki
https://id.pinterest.com/pin/825566175419095392/
Gambar 1.8 Tulang Anggota Gerak Bawah

Osifikasi
Osifikasi (proses pembentukan tulang) adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan
kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangan. Awal pembentukan rangka
berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua
atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Pembentukan tulang ini bertahap dari
dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling
rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler
arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers.
Pembuluh darah sistem havers mengangkut zat fosfor dan kalsium menuju matriks
sehingga matriks tulang menjadi keras. Kekerasan tulang diperoleh dari kekompakan sel-
sel penyusun tulang.

Apabila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya
tulang pipih. Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan
terbentuk tulang keras atau tulang kompak, contohnya tulang pipa berbentuk
tabung dengan kedua ujung membulat. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang
spongiosa mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan
sumsum tulang merah (tempat pembentukan sel darah merah).

Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian
yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisi osteoblas.
c. Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran
Havers).
d. Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang
mengandung kalsium dan fosfor.
e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi
sekunder ini menyebabkan pemanjangan tulang.
Gambar 1.9 Proses Osifikasi

Jenis Tulang
a. Tulang rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan
banyak mengandung zat perekat berupa kolagen dan sedikit mengandung zat kapur.
Itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur. Sel-sel tulang rawan atau kondrosit
dibentuk oleh kondroblas.

Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang
rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan
banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang
tidak lentur lagi, melainkan tumbuh menjadi keras. Akan tetapi, tidak semua
mengalami penulangan dan tetap berupa tulang rawan. Misalnya, pada bagian
persendian, daun telinga, cuping hidung, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang
belakang. Tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis. Gambar
tulang rawan sebagai berikut.

Gambar 1.10 Tulang Rawan

Berikut tabel perbandingan tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang
rawan fibrosa.
Tulang rawan hialin Tulang rawan elastis Tulang rawan fibrosa
Bersifat halus dan Bersifat lentur Bersifat kurang lentur
transparan
Matriksnya homogen Matriksnya memiliki serabut Matriksnya mengandung
elastis yang bercabang- serabut-serabut kolagen
cabang
Terdapat pada permukaan Terdapat pada hidung dan Terdapat pada ruas-ruas
persendian dan trakea daun telinga tulang belakang, lutut,
tendon (ujung otot yang
melekat pada tulang ) dan
ligament
Tabel 1.1 Perbedaan Tulang Rawan
b. Tulang keras (tulang sejati)
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Tulang
keras tersusun dari jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit)
yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di
dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut
sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat
kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan
kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang
disebut penulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral. Kondral
meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang
keras, sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan.

Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang
disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran-
saluran kecil yang disebut kanalikuli. Tulang keras terdapat pada seluruh tulang
anggota gerak. Lapisan luarnya keras (tulang kompak) dan mengelilingi rongga yang
disebut rongga sumsum. Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya.
Seandainya semua tulang rapat tanpa rongga, tubuh kita sangat berat dan akan sulit
digerakkan

http://ibenkguevara.blogspot.com/2012/09/jaringan-tulang-sejati.html
Gambar 1.11 Tulang Keras
Bentuk Tulang
Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Berdasarkan bentuknya
tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih atau tipis, contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat,
tulang dada. dan tulang tengkorak. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih memiliki dua lapisan
tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan interna osiskrani yang dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe.

b. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, contohnya ruas-ruas
tulang belakang, pangkal lengan, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan pangkal
kaki. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel
darah putih.Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompakta.
Bentuk pendek dan bulat.

c. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol)
dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua epifisis). Di antara diafisis dan epifisis
terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis
masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis tidak aktif lagi
sekitar umur 20 tahun.

d. Tulang tak berbentuk


Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang ini tidak memiliki
bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh tulang tak berbentuk, yaitu wajah dan
tulang belakang.

Sumber: https://slideplayer.info/amp/13304718/
Gambar 1.12 Bentuk Tulang

Berikut tabel perbedaan tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih

No Ciri Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih


1. Bentuk dan Seperti pipa (bulat Bulat dan pendek dan Pipih terdiri atas
ciri memanjang), dan tengahnya berlubang lempengan tulang
tengahnya berlubang kompaks dan spons
2. Terdapat Tulang lengan  Pergelangan tangan  Tulang rusuk
pada Tulang paha  Pergelangan kaki  Tulang dada
Tungkai  Telapak tangan  Tulang belikat
Ruas-ruas tulang  Telapak kaki  Tulang panggul
jari
 Ruas-ruas tulang  Tulang dahi
belakang

Tabel 1.2 Percedaan Tulang Pipa, Tulang Pendek, dan Tulang Pipih

Hubungan Antartulang
Hubungan antartulang di dalam tubuh disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak,
diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago
di daerah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi
jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang, keduanya
diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat dan menghasilkan minyak
pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.

Di dalam sistem rangka manusia, terdapat tiga jenis hubungan antartulang yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan hubungan antartulang yang direkatkan oleh suatu
jaringan ikat yang mengalami osifikasi sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan
b. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
c. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
tulang secara lebih bebas.

Jenis hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut:


1) Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan hubungan
antara bonggol tulang yang masuk ke
dalam mangkuk tulang yang tidak
terlalu dalam dan adanya bagian
pengganjal. Pada sendi engsel,
gerakannya satu arah seperti gerak
engsel pintu. Contohnya sendi pada
siku, lutut, mata kaki, dan ruas
antarjari.

2) Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu
dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan
gerakan rotasi dengan satu poros.
Contohnya sendi antara tulang hasta
dan tulang pengumpil dan sendi antara
tulang atlas dengan tulang tengkorak.
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu
dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan
gerakan rotasi dengan satu poros.
Contohnya sendi antara tulang hasta
dan tulang pengumpil dan sendi antara
tulang atlas dengan tulang tengkorak.

3) Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan hubungan
antartulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan dua arah. Contohnya
adalah sendi antara tulang telapak tangan
dengan pergelangan tangan dan dengan
ruas jari tangan.
4) Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang
berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala
arah. Misalnya sendi antara tulang gelang
bahu dan lengan atas, antara tulang gelang
panggul dan paha.

Tulang Humerus Tu;ang Gelang Bahu

5) Sendi Luncur atau Sendi


Geser
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak
rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser. Contohnya sendi antartulang
pergelangan tangan dan antartulang
pergelangan kaki. Pada sendi ini, kedua
ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser.
Contohnya sendi antartulang
pergelangan tangan dan antartulang
pergelangan kaki

6) Sendi Kondoloid
Sendi kondiloid terjadi di antara dua
tulang yang permukaannya berbentuk
oval. Berupa gerak ke samping dan gerak
maju mundur, tetapi tidak mengitari
poros. Contohnya sendi pada tulang
pergelangan tangan.

Tulang Pergelangan Tangan

C. Rangkuman
1. Sistem gerak pada manusia terbagi dua, yaitu sistem gerak aktif dan sistem gerak
pasif. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
2. Fungsi tulang rangka sebagai berikut.
a. Alat gerak pasif.
b. Memberi bentuk tubuh.
c. Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
d. Tempat melakatnya otot-oto rangka.
e. Tempat pembentukan sel darah dan penimbunan mineral.
3. Pada manusia rangka tubuh dibagi menjadi dua yaitu Skeleton aksial dan
apendikular. Skeleton aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang dan
tulang dada. Skeleton apendikular terdiri atas tungkai atas dan tungkai bawah.
4. Menurut jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
5. Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan
tulang pipa.
6. Hubungan antartulang disebut persendian, yang dikelompokkan menjadi
diartrosis dan sinkondrosis. Adanya macam-macam persendian menimbulkan
macam-macam gerakan tubuh, seperti ekstensor, abduktor, dan rotasi.

D. Penugasan Mandiri

1. Pada rangka manusia, bagian yang terbentuk antara tulang lengan atas (humerus)
dengan tulang belikat (skapula) akan mampu bergerak ke arah mana? Dan
Persendian apakah yang terbentuk antara tulangtulang di atas? Sebutkan juga
sendi-sendi yang terbentuk selain sendi-sendi di atas, beserta contohnya!
2. Kalian telah menyimak penjelasan tentang ciri-ciri tulang rawan dan tulang keras.
Sekarang, identifikasikan letak kedua jenis tulang tersebut dalam susunan rangka
tubuh manusia. Salin dan lengkapilah tabel perbandingan tulang keras dan tulang
rawan berikut secara kelompok. Tabel
Perbandingan Tulang Keras dan Tulang Rawan
Tulang Rawan
Tulang keras Hialin Fibrosa Elastis
Ciri-ciri
Contoh

E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Tulang merupakan jaringan elastis yang hidup, yang dipecah dan dibangun untuk
menyusun rangka manusia selama kehidupan. .Fungsi rangka tubuh sebagai
berikut, kecuali ….
A. tempat melekatnya otot-otot
B. tempat pembentukan sel-sel darah
C. penyokong dan penopang tubuh
D. dapat melakukan gerak aktif
E. tempat penimbunan mineral
2. Perhatikan gambar rangka pada manusia berikut ini!
Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor…..
A. 1, 3, 4, dan 9
B. 1, 3, 4, 5, dan 9
C. 3, 5, 6 , dan 10
D. 2, 5, 6, dan 10
E. 3, 8, 9, , dan 10

3. Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan menjadi tulang. Proses osifikasi


sesuai urutan yang benar adalah ....
A. osteoblas-osteosit-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
B. osteoblas-osteosit-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
C. osteosit-osteoblas-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
D. osteosit-osteoblas-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
E. osteoblas-pengisian matriks-osteosit-mineralisasi P dan Ca

4. Tulang rawan dan tulang keras mempunyai perbedaan. Hal yang


membedakan kedua macam tulang tersebut adalah ....
A. tulang rawan banyak mengandung kalsium, tulang keras lebih sedikit
B. tulang rawan keras dan kaku sedangkan tulang keras lunak, dan lentur
C. tulang rawan tersusun oleh sel kondrosit, sedangkan tulang keras tersusun
oleh sel osteosit
D. tulang rawan tersusun oleh sel osteosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh
sel kondrosit
E. tulang rawan banyak mengandung kalsium, sedangkan tulang keras
banyak mengandung kolagen

5. Tulang – tulang berikut yang merupakan contoh tulang pendek pada manusia adalah……
A. tulang tengkorak dan tulang ekor
B. tulang belikat dan tulang dada
C. tulang pergelangan kaki dan tulang belakang
D. tulang betis dan tulang dada
E. tulang pergelangan kaki dan tulang hasta.

6. Hubungan antara tulang yang tidak memungkinkan terjadinya gerak seperti tulang-
tulang penyusun tengkorak disebut…
A. Diartrosis
B. Amfiartrosis
C. Sinartrosis
D. Artikulasi
E. Thrombosis
7. Pemain bola memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam untuk menerima operan
bola dari kawannya. Gerakan telapak kaki yang dilakukan pemain bola tersebut termasuk
gerak…
A. Eversi
B. Inversi
C. Elevasi
D. Depresi
E. Ekstensi
8. Apabila seseorang membengkokkan tangannya (fleksi), maka mekanisme kerja yang terjadi
adalah …
A. Sinergis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi
B. Antagonis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
C. Sinergis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
D. Sinergis, yaitu otot bisep dan trisep berkontraksi
E. Antagonis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi

Kunci Jawaban dan Pembahasan

Kunci
No Soal Pembahasan
Jawaban
1 D Rangka manusia berfungsi menegakkan tubuh, sebagai alat gerak
pasif, memberi bentuk tubuh, melindungi bagian tubuh yang
penting (vital) dan lemah, tempat pembentukan sel darah,
tempat melekatnya otot rangka, serta tempat penyimpanan
mineral yaitu zat kapur (kalsium) dan fosfat. Alat gerak aktif
adalah otot.
2 A Yang merupakan anggota tulang aksial adalah tulang tengkorak,
tulang belakang, tulang dada, dan tulang tulang rusuk.

3 B Proses osifikasi: osteoblas-osteosit-pengisian


matriks- mineralisasi P dan Ca
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak
mengandung osteoblas. Bagian yang paling banyak
mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai
dengan perluasan bone collar.
c. Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel tulang
(reabsorpsi tulang) sehingga pembuluh darah mulai masuk
dan terbentuk rongga sumsum tulang.
d. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap
epifisis. Osifikasi sekunder ini menyebabkan pemanjangan
tulang.

4 C Tulang rawan lebih elastis dari tulang keras. Tulang


rawan terdapat pada ujung tulang pipa, daun telinga, cuping
hidung, serta ujung tulang pembuat sendi gerak. Penyusunnya
terdiri dari protein, kolagen, dan fosfor. Adanya zat kapur
membuat tulang menjadi keras dan tak mudah patah

5 C Yang merupakan bagian dari tulang pendek adalah tulang


pergelangan kaki dan tulang belakang.

6 C Sinartrosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan


adanya pergerakan. Ada dua macam persendian sinartrosis yaitu
sinartrosis sinkondrosis dan sinfibrosis. Sementara itu, diartrosis
merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
yang sangat bebas. Amfiartrosis adalah persendian yang
dihubungkan oleh tulang rawan, jaringan ikat dan ligamen
sehingga hanya sedikit pergerakan. Artikulasi merupakan nama
lain dari persendian.

7 B Inversi merupakan gerak memiringkan telapak kaki ke arah


dalam. Eversi merupakan gerak memiringkan telapak kaki ke
arah luar. Elevasi merupakan gerak mengangkat. Depresi
merupakan gerak menurunkan. Ekstensi merupakan gerak
meluruskan.

8 E Saat seseorang membengkokkan tangannya, maka otot bisep


berkontraksi, sedangkan trisep relaksasi. Jadi mekanisme
kerjanya terjadi secara antagonis (berlawanan) antara otot bisep
dan trisep

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan fungsi rangka ?
2 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi proses
pembentukkan tulang?
3 Apakah Anda telah mampu membedakan tulang rawan
dan tulang keras?
4 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk tulang?
5 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi susunan
tukang pada manusia?
6 Apakah Anda telah mampu menjelaskan persendian
pada manusia?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
--------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan


mampu menjelaskan macam-macam otot, menjelaskan sifat kerja otot dan
menguraikan mekanisme kerja otot.

B. Uraian Materi
OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh
otot menyusun 40% berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian
otot yang melekat pada tulang yang disebut tendon.

Tanpa otot kita tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas
berolahraga tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat
berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya
sehingga bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak.

Sifat Otot
Ada 4 sifat atau kemampuan yang dimiliki otot, yaitu:
 Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot memendek dan menegang
 Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot memanjang
 Kemampuan elastisitas atau kekenyalan
 Kepekaan terhadap rangsangan (irritabilitas)

Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan 3 macam, yaitu:
otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung.

1). Otot lurik (otot rangka)


Di sebut otot lurik karena sel otot ini memiliki bagian
yang gelap dan terang yang memberikan penampakan
seperti lurik. Disebut otot rangka, karena otot ini
melekat pada tulang (rangka) yang berfungsi sebagai alat
gerak aktif. Namun sebagian otot lurik melekat pada
kulit.
Otot lurik terdapat pada sebagian besar tubuh dan anggota
gerak. Ujung otot lurik yang melekat pada tulang disebut
urat otot (tendon). Tendon merupakan jaringan ikat yang
kuat dan liat.
Gambar Otot Lurik

agian-bagian otot lurik meliputi tendon dan serabut otot.


Tendon, merupakan jaringan yang kuat dan liat yang terdapat pada ujung-ujung otot. Berdasarkan posisinya pada otot, tendon dibeda

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 2


Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

▪ Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang


yang tidak dapat digerakkan.
▪ Insersio, merupakan tendon yang tendon yang melekat
pada tulang yang dapat digerakkan .
Berdasarkan jumlah tendonnya, otot dibedakan atas:
 Otot biseps, yaitu otot yang memiliki dua buah tendon pada bagian ujungnya
 Otot triseps, yaitu otot yang memiliki tida buah tendon pada bagian ujungnya
b. Serabut otot, memiliki bagian yang gelap dan terang yang memberikan kenampakan
seperti lurik. Kenampakan lurik tersebut disebabkan oleh protein otot yang terdiri
atas 2 jenis, yaitu aktin dan myosin.
Ciri-ciri otot lurik
 Sel-selnya berbentuk silindris panjang
 Sel-selnya memiliki serat-serat yang menampakkan bagian yang gelap dan terang
sehingga memberikan penampakan lurik (disebut juga otot serat lintang).
 Bekerja secara sadar (dipengaruhi kehendak)
 Reaksi kerjanya cepat dan tidak teratur
 Mudah lelah
 Memiliki banyak inti yang terletak di bagian tengah sel.
 Terdapat melekat pada rangka tubuh, kaki, lengan, leher, dan dada.
 Bagian kedua ujungnya mengecil. Bagian ujung yang mengecil tersebut disebut tendon.

Gambar Serabut Otot

2). Otot polos


Otot polos disebut juga otot dalam karena merupakan
otot yang menyusun organ dalam tubuh manusia
yaitu :
 pada saluran pencernaan (usus dan lambung)
 pembuluh darah
 saluran pernapasan
 saluran kelamin
 dindin rahim (uterus).

Gambar Otot Polos

Ciri-ciri otot polos


 Sel-selnya berbentuk gelendong yang kedua ujungnya meruncing
 Selnya hanya memiliki 1 inti yang terletak di tangah sel
 Bekerja secara tidak sadar (tanpa perintah otak) sehingga disebut otot tak sadar
 Reaksi kerjanya lambat dan teratur

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 2


 Tidak mudah lelah
 Terdapat pada bagian-bagian dalam tubuh, seperti pencernaan makanan,
pembuluh darah, alat pernapasan, alat ekskresi, saluran kelamin, dan dinding
rahim (uterus)
3). Otot jantung
Disebut otot jantung, kerena hanya terdapat pada jantung. Otot jantung berfungsi
menggerakan jantung untuk memompa darah kse seluruh bagian tubuh. Kontraksi dan
relaksasi otot jantung menyebabkan bilik jantung menyempit dan melebar secara
berirama sehingga menimbulkan datak jantung.
Otot jantung terdapat pada jantung
Ciri-ciri otot jantung
 Sel otot jantung berbentuk
silindris dan bercabang disebut
sinsitium
 Memiliki serat-serat seperti otot
lurik, namun serat lurik otot
jantung lebih sedikit
dibandingkan otot lurik.
 Bekerja secara tidak sadar (tidak
dipengaruhi kehendak, tetapi dipengaruhi oleh saraf
otonom, yaitu simpatetik dan parasimpatetik
 Reaksi kerjanya lambat dan teratur
 Memiliki daya tahan kerja yang lama (tidak mudah
lelah) dan bekerja seumur hidup manusia tanpa Gambar Otot Jantung
istirahat.
 Memiliki banyak inti dan masing-masing inti sel
terdapat di tengah-tengah serabut otot.
 Otot jantung memiliki keistimewaan dibandingkan
otot yang lain, karena memiliki struktur seperti otot
lurik tetapi bekerja seperti otot polos.
Fungsi otot jantung adalah menggerakkan jantung untuk memompa darah ke seluruh
tubuh.

Tabel perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung

No Ciri-ciri Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung


1 Letak Din organ dalam, Melekat pada tulang Di dinding jantung
kelenjar dan pembuluh
darah
2 Inti sel Satu, letak di tengah Banyak, letak di tepi Banyak, letak di
tengah
3 bentuk Gelendong Serabut tidak Serabut bercabang
bercabang
4 Kecepatan Lama Cepat Lama
respon
5 Kemampuan Lama Sebentar Sedang
kontraksi
6 Cara kerja Involunter Volunter involunter
7 Kerja saraf Tidak disadari Disadari Tidak disadari
8 Terdapat Lambung, uterus, Melekat pada rangka Dinding jantung
pembuluh darah, rahim
dan kantung urin
Mekanisme Kerja Otot
Otot bekerja dengan cara berkontraksi. Jika mendapat rangasangan maka otot akan
berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan otot jadi memendek, menegang, dan
menggembung pada bagian tengahnya. Kontraksi otot menyebab tulang tertarik, sehingga
terjadi gerakan. Bila otot tidak bekerja maka otot akan berelaksasi yaitu mengendur atau
kembali ke ukuran semula. Untuk kembali ke keadaan semula setelah berkontraksi, maka
perlu bantuan gerakan otot lain yang sifat kerjanya berlawanan yaitu otot antagonis dan
otot sinergis.

Kontrasksi otot
Kontraksi otot disebabkan karena pengaruh rangsangan melalui saraf. Zat pada sel otot
yang peka terhadap rangsangan adalah asetilkolin.
a. Proses otot menerima rangsangan hingga terjadi kontraksi adalah sebagai berikut:
b. Jika ada rangsangan, maka asetil kolin akan menerima rangsangan yang berasal dari
ujung saraf tersebut.
c. Asetil kolin kemudian akan membebaskan ion kalsium yang berada pada sel otot.
d. Ion kalsium akan menyebabkan protein otot yang terdiri dari aktin dan myosin
berikatan membentuk aktomiosin. Ikatan aktin dan myosin ini yang menyebabkan
otot memendek yang disebut berkontraksi.

Untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energi yang berasal dari sel-sel otot.
Kontraksi otot ini menyebabkan tulang menjadi tertarik, sehingga terjadi gerakan.
Gerakan tubuh melibatkan otot, tulang, sendi, dan saraf.

Relaksasi Otot
Jika otot tidak lagi berkontraksi maka ion kalsium akan kembali ke dalam plasma sel,
sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan myosin. Lepasnya pelekatan aktin
dan myosin menyebabkan otot kembali memanjang, mengendur, dan melemas. Kondisi
tersebut disebut relaksasi

Kelelahan Otot
Kontraksi otot secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya kelelahan. Kelelahan
ini disebabkan karena saat bekerja otot menghasilkan asam laktat atau asam susu. Asam
laktat akan dibawa darah untuk dibuang keluar tubuh. Akan tetapi jika asam laktat ini
tertimbun dalam otot dalam jumlah yang banyak, maka akan menyebabkan timbulnya
kelelahan dan pegal-pegal pada otot. Untuk menguraikan asam laktat diperlukan oksigen
yang cukup banyak. Pengambilan oksigen yang banyak dalam dalam waktu yang singkat
ini menyebabkan napas jadi terengah-engah.

Sifat Kerja Otot


Berdasarkan hubungan kerjanya, otot dibedakan atas otot anagonis dan otot sinergis.
a. Otot Antagonis
Otot antagonis merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan, misalnya
kerja otot biseps dan triseps yang menggerakkan lengan. Kerja antagonis otot biseps
dan triseps adalah sebagai berikut:
 Jika otot biseps berkontraksi, maka otot triseps akan relaksasi, sehingga lengan
akan bergerak ke atas. Dengan demikian otot biseps merupakan otot fleksor (untuk
membengkokkan)
 Jika otot biseps relaksasi, dan otot triseps berkontraksi, maka posisi lengan akan
kembali ke keadaan semula (lurus). Dengan demikian otot triseps disebut otot
ektensor (untuk meluruskan)

Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan.
Contohnya:
a. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep dan
otot trisep.
b. Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya gerak
tangan sejajar dengan bahu dan sikapnya sempurna.
c. Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan
menundukkan dan menengadah.
d. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak tangan menelungkup.

Beberapa tipe gerak tubuh yang ditimbulkan oleh otot, tulang, dan persendiannya
1. Fleksi, yaitu gerak menekuk, ditimbulkan oleh otot fleksor misalnya pada siku,
lutut,ruas-ruas jari.
2. Ekstensi, yaitu gerak meluruskan, ditimbulkan oleh otot ekstensor misalnya pada
lengan.
3. Abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi badan, ditimbulkan oleh otot abduktor,
misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan.
4. Adduksi, yaitu gerak tungkai mendekati badan, ditimbulkan oleh otot adduktor,
misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan
5. Pronasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah.
Gerak ini ditimbulkan oleh otot pronator
6. Supinasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
Gerak ini ditimbulkan oleh otot supinator
7. Inversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam
8. Eversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
9. Elevasi, yaitu gerak mengangkat bagian tubuh, misalnya gerak membuka mulut atau
mengengadahkan kepala.
10. Depresi, yaitu gerak menurunkan bagian tubuh, mislanya gerak menutup mulut atau
menurunkan kepala.

Gambar Macam-macam Gerak Antagonis

Otot Sinergis
Otor sinergis merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerja secara bersamaan,
misalnya otot pronator teres dan pronator quadratus yang terdapat pada lengan bawah yang
berkerja bersamaan menggerakkan telapak tangan menengadah dan menelungkup.

Energi Untuk Kerja Otot


Saat otot mendapat rangsangan baik sengaja ataupun tidak otot kita akan mengalami
kontraksi. Kontraksi otot ini ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi tegang dan
menggembung di bagian tengah. Maka otot yang melekat pada tulang akan ikut
berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak. Pada artikel kali ini kita akan sama-
sama belajar mengenai mekanisme kerja otot serta komponen yang berperan dan juga
sumber energi otot.

Struktur otot yang berperan dalamkerja otot memiliki beberapa komponen. Salah satu
komponen itu adalah miofibril, komponen ini berbentukk silindris yang memanjang
sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin. Selain itu juga ada
Sarkomer, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada
myofibril. Selanjutnya ada Aktin yang merupakan filamen kontraktil yang tipis serta
memiliki sisi aktif dan situs pengikatan. Miosin juga merupakan komponen otot berupa
protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala
miosin. Terakhir ada Troponin yang merupakan protein kompleks yang melekat pada
tropomiosin.

http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
Gambar Kontraksi Otot

Sumber Energi untuk Gerak Otot


Otot memerlukan energi untuk bergerak. Berikut ini merupakan sumber energi untuk
gerak otot.

a. ATP (adenosine tri fosfat)


ATP ini nantinya akan terurai menjadi ADP (adenosine difosfat) dan energi.
Selanjutnya, ADP tadiakan diurai kembali menjadi AMP (adenosine monofosfat) dan
energi yang bisa kita rumuskan menjadi seperti berikut ini
ATP ADP + P + Energi
ADP AMP + P + Energi

b. Keratin fosfat
Keratin fosfat ini nantinya akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan
ATP dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada saat kontraksi otot.
Untuk melakukan proses tersebut tidak diperlukan oksigen.

c. Glikogen (gula otot)


Untuk bergerak otot juga memerlukan gula dalam bentuk glikogen. Glikogen ini akan
dilarutkan menjadi laktasidogen. Kemudian diubah kembali menjadi glukosa dan asam
laktat. Molekul gula ini yang akan diubah menjadi CO 2, H2O dan energi. Proses ini akan
terjadi saat otot relaksasi dan memerlukan oksigen, sehingga fase relaksasi ini disebut
fase aerob. Apabila di dalam otot mengandung banyak asam laktat maka otot akan
terasa lelah atau pegal. Asam laktat ini bisa dioksidasi dengan bantuan oksigen.

Tahapan Mekanisme Kerja Otot

http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
Gambar Mekanisme Kerja Otot

Saat otot bekerja harus melalui tahapan-tahapan. Berikut ini merupakan tahapan dari
mekanisme kerja otot.
a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba di neuronmuscular
junction dan mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini
memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2 dan
reticulum sarkoplasma.
b. Tahap yang ke 2 yaitu terjadinya peningkatan jumlah Ca2 sehingga menyebabkan
ion ini terikat pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada
troponin.
c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan membebaskan energi
yang akan menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga
melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.
d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan
terputus ketika molekul ATP terikat di kepala myosin. Setelah ATP terurai, kepala
myosin dapat bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin.
e. Terakhir proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP dan
ion Ca2. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.

C. Rangkuman

1. Otot manusia meliputi tiga jenis yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
2. Otot dapat melakukan kontraksi. Kontraksi otot terjadi mengikuti teori model
geseran (luncuran filamen). Filamen otot ada dua jenis yaitu filamen halus
(tipis) dan kasar (tebal).
3. Saat otot berkontraksi diperlukan energi yaitu dalam bentuk ATP. Energi ATP
diperoleh dengan respirasi aerob dan anaerob. Penimbunan asam laktat dalam
otot terjadi sebagai akibat dari usaha otot dalam pemenuhan energi kontraksi
otot melalui proses aerob. Asam laktat dapat menimbulkan kelelahan.
4. Teknologi biopsi merupakan teknologi yang diyakini cocok untuk mengatasi
kelainan lemahnya otot. Sedang teknologi EMG cocok untuk menentukan
kelainan otot atau gangguan hantaran listrik pada membran otot.

D. Penugasan Mandiri

1. Amati gambar struktur otot tersebut dan jawablah pertanyaan di bawah ini:
a. Jelaskan perbedaan struktur, fungsi, kecepatan kontraksi, dan letak pada ketiga
otot tersebut?
b. Perbedaan dan persamaaan apakah yang dapat kalian simpulkan dari ketiga
gambar otot?

2. Kalian tahu bahwa pembentukan energi untuk aktivitas otot diperlukan oksigen.
Mengapa sehabis berlari napas kita menjadi terengah-engah dan bagaimana cara
mengurangi kelelahan atau pegal linu pada otot?

E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Pernyataan berikut yang merupakan persamaan antara sel otot jantung dan sel
otot rangka adalah
A. Membentuk Percabangan
B. Berinti banyak
C. Kerjanya tidak volenter
D. Memiliki garis melintang
E. Berinti satu

2. Sehabis berolahtaga napas suka tersengal-sengal, hal ini dikarenakan karena ….


A. Kalsium
B. Asam adipat
C. Asam laktat
D. Asam piruvat
E. Asetaldehid

3. Mekanisme yang terjadi dalam kontraksi otot ....


A. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan molekul aktin dan miosin
yang memerlukan energi dari pemecahan ATP
B. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan miofibril yang
memerlukan energi dari metabolisme aerobik glukosa
C. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan
ion kalsium dan fosfat anorganik
D. menggesernya filamen-filamen yang lebih tebal ke filamen yang lebih
tipis dan diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat
E. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona
H menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari
pemecahan ATP

4. Kontraksi otot biseps dan otot triseps pada waktu kita bermain tenis
meja adalah ....
A. abduksi dan adduksi
B. fleksi dan ekstensi
C. depresi dan elevasi
D. supinasi dan pronasi
E. rotasi dan ekstensi

5. Rasa lelah yang terjadi akibat keja otot terus menerus disebabkan oleh ....
A. penimbunan asam laktat
B. tidak adanya asam laktat
C. penimbunan senyawa asetilkolin
D. pengubahan senyawa asetilkolin
E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja asetilkolin

Kunci Jawaban dan Pembahssan

No Soal Kunci Jawaban Pembahasan


1 D Perbedaan otot jantung dan otot rangka adalah sebagai berikut
Otot jantung : bercabang, hanya memiliki satu inti di tengah,
dan bekerja secara tidak sadar (saraf otonom)
Otot rangka : tidak bercabang, memiliki inti banyak di tepi,
dan dikendalikan secara sadar

2 C Energi yang digunakan untuk kontraksi otot adalah ATP


(adenosin trifosfat). ATP diproduksi dari oksidasi biologi zat
makanan yaitu glukosa, asam lemak (hasil pembongkaran
lemak), atau asam amino (hasil pembongkaran protein).
Glikogen merupakan karbohidrat sebagai cadangan makanan di
otot. Asam laktat merupakan hasil samping oksidasi glukosa jika
otot kekurangan oksigen. Asam laktat inilah yang menyebabkan
otot menjadi pegal setelah berkontraksi.

3 E Tahapan dari mekanisme kerja otot.


a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba
di neuronmuscular junction dan mengakibatkan
pembebasan asetilkolin.
b. Tahap yang ke dua yaitu terjadinya peningkatan jumlah
Ca2 sehingga menyebabkan ion ini terikat pada
troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada
troponin.
c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan
membebaskan energi yang akan menyebabkan myosin
mampu melakukan pemendekan otot.
d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan
jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP
terikat di kepala myosin. Pada saat impuls terhenti, ion
Ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.
4 B Sifat kerja otot antagonis
▪ Abduksi : gerakan menjauhi sumbu tubuh (mis :
mengangkat tangan ke atas)
▪ Adduksi : gerakan mendekati sumbu tubuh (mis :
mengangkat tangan ke samping)
▪ Depresi : gerakan menurunkan (mis : mengucapkan huruf a)
▪ Elevasi : gerakan menaikkan (mis : mengucapkan huruf i)
▪ Supinasi : gerak menengadahkan tangan
▪ Pronasi : gerak menelungkupkan tangan
▪ Fleksi : gerak membengkokkan (mis : mengangkat tangan
ke depan)
▪ Ekstensi : gerak meluruskan (mis : menyimpan tangan
di samping badan)
▪ Rotasi : gerak memutar

5 A Tahapan Respirasi An aerob


 Kontraksi otot memerlukan energi yang diperoleh
dari pemecahan ATP menjadi ADP.
 Pada metabolisme anaerob, ATP diperoleh dari
reaksi glikolisis.
 Glikolisis menghasilkan ATP dan asam piruvat.
 Asam piruvat selanjutnya akan diubah menjadi CO2
dan sisa-sisa buangan lain seperti asam laktat.
 Aktivitas otot yang terus menerus menyebabkan asam
laktat tertimbun dalam otot dan menimbulkan rasa lelah.

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu menjelaskan macan-macam
otot?
2 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sifat kerja otot?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi cara kerja
otot?
4 Apakah Anda telah mampu menguraikan mekanisme
kerja otot?
5 Apakah Anda telah mampu menjelaskan sumber energi
untuk kerja otot?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
--------------------------------------------------------------------

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 3 ini kalian diharapkan mampu


menjelaskan gangguan/kelainan sistem gerak pada manusia dalam kehidupan sehari-
hari, dan menjelaskan teknologi yang berhubungan dengan gangguan pada sistem
gerak manusia

B. Uraian Materi

Dalam kehidupan sehari-hari, kerapkali kita melihat atau merasakan sendiri


gangguan/kelainan pada sistem gerak. Gangguan/ kelainan ini terjadi tidak hanya saat
kita melakukan gerakan tubuh yang salah, seperti cidera ketika berolahraga. Namun lebih
dari itu, gangguan/kelainan bisa terjadi karena penyakit atau sebab yang lain. Gangguan
atau kelainan itu bisa terjadi pada tulang atau rangka dan otot dan dapat dikatergorikan
dalam beberapa hal, antara lain gangguan mekanik, fi siologis, tulang belakang,
persendian atau peradangan, dan infeksi sendi.

Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak Manusia


a. Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Beberapa kelainan dan gangguan pada tulang antara lain:
1. Retak tulang (fisura), merupakan retaknya tulang pipa, disebabkan karena
kecelakaan
2. Patah tulang (faktura), disebabkan karena
kecelakaan. Patah tulang dibedakan atas:
 Patah tulang terbuka, apabila patahnya tulang sampai menembus otot dan
kulit
 Patah tulang tertutup, apabila patahnya tulang tidak sampai menembus otot
dan kulit.
3. Kelainan pada tulang belakang, merupakan kelainan dimana tulang belakang
bengkok akibat kebiasaan sikap duduk yang salah. Kelainan atau bengkoknya
tulang belakang dibedakan 3 macam, yaitu:
 Skilosis, merupakan tulang belakang yang bengkok ke kanan atau ke kiri
 Kiforis, merupakan tulang belakang yang bengkok ke belakang (bongkok)
 Lordosis, merupakan tulang belakang yang bengkok ke depan
 Subluksasi, merupakan gangguan yang terjadi pada daerah vertebra leher
sehingga posisi kepala mengalami perubahan menjadi ka arah kiri atau ke
kanan.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 35


Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

a b c Gambar sikap duduk yang benar


Gambar sikap duduk yang salah
a. sikap duduk yang dapat menyebabkan skilosis
b. sikap duduk yang dapat menyebabkan kifosis
c. sikap duduk yang dapat menyebabkan lordosis

4. Polio, merupakan penyakit dimana keadaan tulang menjadi lumpuh layuh karena
infeksi virus polio
5. Sipilis, merupakan penyakit dimana keadaan tulang menjadi lumpuh layuh
karena infeksi bakteri Treponema pallidum
6. Layuh sendi, merupakan keadaan tulang yang tidak berdaya karena kerusakan
pada discus epifise.
7. Osteoporosis, yaitu keadaan tulang yang rapuh dan dapat patah
8. Nekrosa, yaitu matinya sel-sel tulang yang disebabkan oleh kerusakan
periosteumyang bertugas membangun sel tulang.
9. Osteomalasia, yaitu terjadinya kelambatan proses osifikas pada saat bayi. Jika
telah dawasa biasanya akan menimbulkan pembentukan kaki yang bertipe O atau
X.
10. Rachitis, merupakan penyakit tulang, di mana tulang kurang keras karena
kekurangan vitamin D. Akibat rakhitis adalah tulang kaki (tibia dan fibula)
menjadi bengkok sehingga tampak membentuk huruf O atau X. Rakhitis dapat
pula menyebabkan penyakiot dada mertapi, yaitu batang tulang belakang
memendek.
11. Mikrosefalus, yaitu kepala kecil, karena pertumbuhan tulang tengkorak
terhambat akibat kurangnya zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada
waktu bayi. Akibat lebih lanjut dapat berdampak pada gangguan mental
12. TBC tulang, akibat pengaruh penyakit TBC atau tumor ganas, sehingga tulang jadi
rusak dan membusuk.

b. Kelainan dan Gangguan pada Sendi


Beberapa kelainan dan gangguan pada sendi antara lain:
1. Rheumatic
2. Radang sendi
a. arthritis eksudatif, yaitu radang yang terjadi pada cairan sinovial sehingga
menimbulkan rasa ngilu pada saat digerakkan.
b. arthritis sika, yaitu berkurangnya minyak sinofial pada rongga sendi yang
disebabkan oleh virus, misalnya HIV.
c. Osteoartritis, merupakan arthritis yang disebabkan oleh penipisan kartilago
sehingga gerak sendi jadi terganggu.
d. Goutartritis, merupakan arthritis yang disebabkan karena kegagalan
metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asamurat dalam sendi.
3. Memar, disebabkan karena adanya kerusakan pada selaput sendi yang
menyebabkan sendi bergeser.
4. Dislokasi, merupakan keadaan dimana sendi bergeser dari kedudukan semula
karena ligament atau jaringan penggantung rusak.
5. Urai sendi, merupakan terlepasnya ujung tulang dari selaput sendi.
6. Keseleo atau terkilir, terjadi akibat gerakan mendadak yang tak terbiasa
dilakukan, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan disertai
pembengkakan.
7. Ankilosis, merupakan gangguan persendian dimana tulang tidak dapat
digerakkan lagi.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 3


c. Kelainan dan Gangguan pada Otot
Beberapa kelainan dan gangguan pada otot antara lain:
1. Atrofi, merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan
berkontraksi.
2. Hipertrofi otot merupakan kebalikan dari atrofi otot, yaitu otot menjadi besar dan
lebih kuat. Hipertrofi otot dapat disebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan
seperti bekerja dan berolahraga.
3. Tetanus, adalah otot yang terus menerus berkontraksi akibat serangan bakteri
Clostridium tetani
4. Kaku leher terjadi karena adanya peradangan pada otot leher akibat gerakan yang
sala atau hentakan secara mendadak. Leher menjadi sakit dan kaku apabila
digerakkan
5. Miastemia gravis, adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
6. Hernia abdominalis terjadi karena sobeknya dinding otot perut sehingga usus turun
ke bawah dan masuk ke dalam rongga perut
7. Kram (Kejang otot), terjadi karena kontraksi otot yang terus menerus atau bekerja
terlalu berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit. Kram juga dapat terjadi karena
cuaca dingin atau gejala ketidak seimbangan air dan ion di dalam tubuh

Teknologi yang Berhubungan dengan Gangguan pada Sistem Gerak Manusia


Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan telah berhasil
mengembangkan teknologi guna mengatasi kelainan pada sistem gerak, terutama tulang.
Teknologi itu di antaranya adalah :
a. Penyembuhan Patah tulang
 Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras disekeliling tulang yang
patah.
 Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau
piringan pada tulang yang patah.
 Penarikan, yaitu menggunakan beban untuk menahan anggota gerak yang
mengalami deformitas dan mempercepat penyembuhan.
b. Penyembuhan kanker/tumor tulang
 Kemoterapi, biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba
membunuh sel kanker.
 Radioterapi, yaitu pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif
seperti sinar X, electron, sinar Gamma atau partikel lain.
 Operasi bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang.
c. Pergantian sendi
Pergantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang
rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran.
d. Transplantasi sumsum
Transplantasi sumsum yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan
kepada orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan
sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,
karena sumsum sangat lunak.
e. Penanggulangan skoliosis kongenitalis
Skoliosis kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi
yang baru lahir. Skoliosis ini dapat menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada
anak yang sedang tumbuh. Oleh karena itu, seringkali dilakukan tindakan pengobatan
dengan memasang penyangga sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin
memburuk, perlu dilakukan pembedahan.
f. Implan
Implan adalah pemasangan suatu material dari benda rigid atau kaku pada tulang
belakang yang mengalami gangguan.
g. Tangan bionic
Tangan bionik adalah tangan buatan yang fungsional sehingga dapat digunakan
untuk memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya
mengetik.
h. Kaki bionic
Kaki bionik merupakan kaki buatan yang dilengkapi dengan perangkat
Bluetooth. Chip komputer ditanamkan pada setiap kaki untuk mengirimkan sinyal ke
motor dikedua sendi buatan sehingga lutut dan mata kaki dapat berpindah dan
melakukan gerakan yang terkoordinasi, misalnya berdiri, berjalan dan mendaki. Kaki
bionik ini menggunakan energy dari baterai.
i. Kursi Roda
Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan. Alat
ini dapat digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan
menggunakan tangan atau dengan menggunakan mesin otomatis.
j. Penanggulangan kaki O
Penanggulangan kaki O dilakukan dengan pemakaian sepatu khusus yang harus
selalu dipakai.
k. Viskosuplementasi
Viskosuplementasi adalah menyuntikkan asam hialuronat ke celah-celah sendi
untuk memperbaiki gizi dan pelumasan.
l. Pencangkokan tulang rawan
Teknik ini adalah menanam tulang rawan pasien dan memindahkan jaringan tersebut
ke area yang rusak.
m. Vertebloplasti
Vertebroplasti adalah teknik perbaikan patah tulang pada bagian tulang belakang
dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik khusus. Pemberian
semen tulang di maksudkan untuk menyangga dan memberi kekuatan pada tulang
dari dalam. Dalam hal ini semen akan mengeras setelah 15 menit kemudian dan
keesokan harinya pasien sudah dapat berjalan.
n. Veselplasti
Veselplasti adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru. Teknik ini merupakan
hasil perkembangan dari teknik Vertebroplasti. Di sebut veselplasti karena teknik ini
menggunakan balon sebagai pengganti pembuluh darah buatan. Kemudian balon
tersebut diisi dengan bahan tulang yang memiliki sistem hidrolik sehingga pasien
dapat tegak seperti sediakala.
o. Sekrup Berbahan Tulang
Pada teknik ini, sekrup tulang berfungsi menghubungkan bagian-bagian tulang yang
akhirnya tumbuh menjadi tulang. Teknik ini di harapkan dapat mengurangi biaya
pengobatan dan beban fisik si pasien. Perlu di ketahui, harga sekrup metal yang di
gunakan dalam perawatan patah tulang dapat mencapai 100.000 yen persatuannya.

C. Rangkuman

1. Gangguan pada otot dan tulang dapat mengganggu pergerakan dari manusia.
Gangguan dan penyakit pada otot disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
infeksi virus, infeksi bakteri, maupun aktivitas.
2. Kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan
teknologi guna mengatasi kelainan pada sistem gerak
3. Teknologi biopsi merupakan teknologi yang diyakini cocok untuk mengatasi
kelainan lemahnya otot. Sedang teknologi EMG cocok untuk menentukan
kelainan otot atau gangguan hantaran listrik pada membran otot

D. Penugasan Mandiri
1. Olahraga dapat menimbulkan cedera pada tulang, sendi, dan otot. Tuliskan beberapa
macam olahraga yang dapat menimbulkan cedera, serta pada bagian apa olahraga
tersebut sering menimbulkan cedera. Jelaskan pula cara penanganan atau
pengobatan ketika cedera tersebut terjadi.
2. Reumatik dengan osteoartritis hampir sama. Carilah perbedaannya dalam hal
penyebabnya dan; kecenderungan jenis kelamin penderita

E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Pak Dani mengeluh sakit dan sedikit bengkak pada sendi jari-jari kaki dan tangan.
Keluhan tersebut mungkin disebabkan oleh ….
A. penumpukan asam urat pada sendi sebagai sisa metabolisme
B. penumpukan asam laktat pada sendi sebagai sisa metabolism
C. ligamen pada persendian tertarik
D. pengapuran tulang jari kaki dan tangan
E. kekurangan zat kapur dan fosfor
2. Membran yang membatasi sendi seorang pasien memerah dan kartilagonya
rusak. Keadaan ini akan membentuk jaringan luka yang mengeras menjadi tulang
sehingga menyebabkan sendi tidak dapat bergerak dan sakit luar biasa.
Berdasarkan data, dokter menyatakan pasien tersebut mengalami ….
A. Ankilosis
B. osteoarthritis
C. rheumatoid artritis
D. Dislokasi
E. Poliomyelitis
3. Perhatikan ciri-ciri gangguan pada sistem gerak berikut
i) Terasa nyeri pada jaringan pengikat
ii) Sendi menjadi bengkak
iii) Tulang rawan mengalami degenerasi
Jenis gangguan pada sistem gerak berdasarkan ciri-ciri tersebut adalah….
A. Rakhitis
B. Ankilosis
C. Layuh Semu
D. Osteoporosis
E. Rheumatoid Arthritis

4. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan … .
A. Lordosis
B. Skoliosis
C. Kifosis
D. Nekrosis
E. Amfiartrosis
5. Orang yang terken stroke cenderung akan mengalami pengecilan otot yang disebut
dengan istilah…yang disebabkan karena…
A. Hipertrofi, otot jarang digerakkan
B. Atrofi, otak tak mampu mengatur otot
C. Atrofi, otot jarang digunakan
D. Hipertrofi, kekurangan nutrisi otot
E. Hipertrofi, otot aktif berkontraksi

No Soal Kunci Jawaban Pembahasan


1 A Ada banyak faktor yang menyebabkan jari kaki
tangan bengkak, di antaranya:
asam urat, rasa nyeri dan pembengkakan terjadi
karena penumpukan serta pembentukan kristal asam
urat pada sendi.
infeksi, pembengkakan terjadi karena infeksi bakteri
Staphylococcus dan Streptococcus, infeksi bisa
terjadi sengatan serangga atau luka potong.

2 B Gangguan sistem gerak di antaranya adalah sebagai


berikut:
Ankilosis, persendian tidak dapat digerakkan lagi
karena tulangnya menyatu
Osteoarthritis, persendian tidak dapat digerakkan
karena rusaknya tulang rawan (kartilago)
Rheumatoid artritis, persendian sulit digerakkan
karena mengalami peradangan
Dislokasi, pergeseran sendi dari kedudukan semula
Poliomyelitis, kelumpuhan otot (terutama kaki) yang
disebabkan oleh virus polio.

3 E Gangguan dengan ciri-ciri tersebut terdapat pada


penderita rheumatoid arthritis. Rakhitis adalah
penyakit pada tulang akibat kekurangan vitamin D.
Layuh semu adalah suatu keadaan tidak bertenaga
pada persendian akibat rusaknya cakra epifisise
tulang anggota gerak. Osteoporosis adalah keadaan
tulang yang rapuh karena tingkat kepadatan tulang
menurun. Ankilosis adalah gangguan pada sendi yang
mengakibatkan sendi tidak dapat digerakkan

4 B Kebiasaan duduk yang salah pada anak yang masih


dalam masa pertumbuhan dapat menyebabkan
kelainan pada tulang belakang, yaitu lordosis terjadi
karena posisi duduk selalu dengan posisi dada ke
depan, kifosis terjadi karena posisi duduk selalu
membungkuk, dan skoliosis terjadi karena posisi
duduk miring ke samping. Nekrosis merupakan
matinya sel-sel tulang.

5 C Stroke menyebabkan seseorang tidak mampu


menggerakkan beberapa bagian tubuhnya. Otot tubuh
yang tidak pernah digerakkan akan mengalami atrofi
atau pengecilan

Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Nilai = x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi gangguan
tulang ?
2 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada persendian?
3 Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi kelainan
atau gangguan pada otot?
4 Apakah Anda telah mampu menjelaskan penggunaan
teknologi untuk mengatasi masalah gangguan tulang?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

EVALUASI

Pilih satu jawaban yang paling benar

1. Berkaitan dengan fungsi tulang untuk melindungi organ tubuh yang


lemah, tulang di bawah ini yang berfungsi sebagai pelindung adalah….
A. Tulang daun telinga
B. Tulang scapula
C. Tulang tarsal
D. Tulang patella
E.Tulang cranium
Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

2. Perhatikan nama tulang berikut.


1) Tulang ubun-ubun
2) Tulang usus
3) Tulang dada
4) Tulang pengumpil
5) Tulang hasta
6) Tulang kering
Tulang pipih ditunjukkan oleh nomor….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 5, dan 6
D. 3, 4, dan 5
E. 4, 5, dan 6

3. Saat perkembangan embrio, rangka tubuh masih berupa tulang rawan. Selanjutnya
rongga dalam tulang rawan tersebut akan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang
yang disebut . . . .
A. osteosit
B. kondrosit
C. osteoblas
D. kondroblas
E. kondrin

4. Perhatikan jenis-jenis tulang berikut.


1) tulang pipa 4) tulang pendek
2) tulang rawan 5) tulang spons
3) tulang pipih
Kelompok tulang berdasarkan bentuknya ditunjukkan oleh nomor . . . .
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 3), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

5. Perhatikan gambar tulang rusuk berikut!


1
2
3
4
5
6

Bagian yang menunjukkan tulang taju pedang dan tulang rusuk palsu adalah ..
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 3 dan 4
D. 3 dan 6
E. 4 dan 6

6. Perhatikan gambar persendian berikut ini


Persendian seperti pada gambar merupakan sendi….

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 42


Modul Biologi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5

A. Engsel
B. Putar
C. peluru
D. Pelana
E. Bebas

7. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam proses penulangan


1. osteosit terbentuk dari osteoblast
2. penulangan bagian epifis dan diafis
3. penulangan bagian cakra epifis
4. osteoblast merombak sel-sel tulang
5. pembentukan sel-sel tulang
Urutan yang benar tentan proses ofifikasi adalah …..
A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
B. 1 – 3 – 2 – 5 – 4
C. 1 – 4 – 3 – 2 – 5
D. 1 – 5 – 2 – 2 – 4
E. 1 – 2 – 3 – 5 – 4

8. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah …..
A. otot polos bentuk serabut memanjang, otot lurik berbentuk gelendong.
B. otot polos berinti banyak, otot lurik berinti satu
C. otot polos bekerja di bawah kesadaran, otot lurik bekerja di luar kesadaran
D. Otot polos kontraksinya cepat, otot lutik kontraksinya lambat
E. otot polos reaksinya terhadap rangsang lambat, otot lurik reaksinya terhadap
rangsang cepat

9. Hubungan berbagai hubungan antar tulang beriku ini


1. antara tulang atlas dan kedua dari ruas tulang belakang
2. antara tulang penyusun tengkorak
3. antara tulang radus dan humerus
4. antara tulang ruas tulang belakang
5. antara humerus dan scapula
Yang merupakan contoh diartrosis adalah … .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 3 dan 4

10. Perhatikan ciri-ciri gangguan sistem gerak berikut ini


1) Rasa nyeri pada jaringan ikat
2) Terjadi pembengkakan sendi
3) Kejang pada otot-otot yang bergerak
4) Tulang rawan mengalami degenerasi
Berdasarkan ciri-ciri di atas, jenis gangguan yang terjadi disebut....
A. Reumathoid
B. ”gout” artritis
C. Rakitis

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 4


D. layuh semu
E. osteoarthritis

Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. C
4. B
5. E
6. D
7. C
8. E
9. D
10. B

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga

Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA
Kelas XI Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo

http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html

https://www.biologi.co.id/sistem-gerak-pada-manusia-rangka-persendian-otot-
tulang-dan-fungsinya-terlengkap/

https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-pada-manusia

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusia-pengertian-
komponen-dan-fungsinya-secara-lengkap/

Irawan, Bobby Albertus. 2013. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika.


Sistem Rangka Manusia. Vol 2 No 1: 1-13

Renni Diastuti. 2009. 'BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI" Jakarta. CV. Sindunata

Sarifin.2013. Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ilmiah.11(2013)12-13.

Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi
untuk XI SMS dan MA. Solo, Tiga Serangkai.

Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and


Physiology. USA : John Wiley and Sons Inc

Anda mungkin juga menyukai