Anda di halaman 1dari 6

NAMA : CINTIYA NUR ANISA

NIM : A1012191101
KELAS : C/PPAPK
MATA KULIAH : HUKUM PEMERINTAH DAERAH
DOSEN : MAWARDI SH , M. Hum
TURIMAN SH , M. Hum

SOAL dan JAWABAN :


1. Sebutkan dan jelaskan kewenangan kepala daerah!
Jawab : Kewenangan Kepala Daerah :
1. Mengajukan rancangan Perda;
2. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
3. Menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;
4. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat
dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
5. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Sebutkan dan jelaskan kewenangan wakil kepala daerah!


Jawab :
1. membantu kepala daerah dalam :
1. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah
2. mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti
laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan
3. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil
gubernur
4. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan,
dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota
2. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan
Pemerintahan Daerah;
3. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah
menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara; dan
4. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya
yang diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala
daerah;
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, wakil kepala daerah
bertanggung jawab kepada kepala daerah. Wakil kepala daerah menggantikan
kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila kepala daerah meninggal
dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama
6 (enam) bulan secara terus menerus dalam masa jabatannya.

3. Jelaskan apa yg dimaksud bahwa gubernur merupakan wakil dari pemerintah pusat?
Jawab : Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 91 ayat (8) dan Pasal
93 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada
20 Juli 2018, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2018. PP Nomor 33 Tahun 2018 sebagaimana
dimaksud berisi tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil
Pemerintah Pusat.
Menurut PP ini, gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat mempunyai tugas dan
wewenang di antaranya:
a. memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Pusat atas usulan dana alokasi
khusus pada daerah kabupaten/kota di wilayahnya;
b. melantik bupati/wali kota; dan
c. melantik kepala instansi vertikal dari kementerian dan lembaga pemerintah
nonkementerian yang ditugaskan di wilayah provinsi yang bersangkutan kecuali
untuk kepala instansi vertikal yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut
dan kepala instansi vertikal yang dibentuk oleh kementerian yang
nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945.
Dalam PP ini juga disebutkan, gubernur dalam menjalankan tugas dan wewenang
sebagai wakil Pemerintah Pusat dibantu oleh perangkat gubernur, yang dilaksanakan
oleh perangkat daerah provinsi, dan dipimpin oleh sekretaris gubernur.
Pendanaan pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat, menurut PP ini, dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara
dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara, dan merupakan bagian dari
anggaran kementerian yang menyelenggarakan urusan dalam negeri melalui
mekanisme dekonsentrasi.
PP ini juga menegaskan, gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melaporkan tugas
dan wewenang kepada Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri.

4. Jika kepala daerah berhalangan tetap, apakah wakil kepala daerah secara ototomatis
menggantikannya untuk menjadi kepala daerah? jelaskan!
Jawab : Jika berhalangan tetap, meninggal dunia, atau tersangkut kasus korupsi. Hal-hal
tersebut diatur dalam Pasal 78 jo. Pasal 76 ayat (1) UU 23/2014.
Pasal 78 UU 23/2014:
(1) Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah berhenti karena:
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentikan.
(2) Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c karena:
a. berakhir masa jabatannya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah/wakil
kepala daerah;
d. tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf b;
e. melanggar larangan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1), kecuali huruf c, huruf i,
dan huruf j;
f. melakukan perbuatan tercela;
g. diberi tugas dalam jabatan tertentu oleh Presiden yang dilarang untuk
dirangkap oleh ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. menggunakan dokumen dan/atau keterangan palsu sebagai
persyaratan pada saat pencalonan kepala daerah/wakil kepala daerah
berdasarkan pembuktian dari lembaga yang berwenang menerbitkan
dokumen; dan/atau
i. mendapatkan sanksi pemberhentian.

Jadi, jika kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah berhalangan tetap secara berturut-
turut selama 6 (enam) bulan, maka keduanya diberhentikan dari jabatannya.
Namun, yang dimaksud dengan “tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan
atau berhalangan tetap” dalam ketentuan ini adalah menderita sakit yang mengakibatkan
fisik atau mental tidak berfungsi secara normal yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter yang berwenang dan/atau tidak diketahui keberadaannya.
Oleh karena itu, bahwa berhalangan tetap di sini bukanlah istilah tepat untuk
menerangkan mengenai meninggalnya kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah atau
tersangkutnya kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah dalam kasus korupsi.

Menurut hukum positif bahwa saat kepala daerah berhalangan menjalankan tugas
sebagai pelaksana pemerintahan daerah secara tetap atau sampai waktu yang tidak dapat
ditentukan, maka secara atributif wakil kepala daerah dapat mengambil kekuasaan penuh
penerus pemerintahan daerah. meskipun dalam pelaksanaan secara praktis wakil kepala
daerah harus berkoordinasi dengan perangkat daerah lainnya untuk dapat meneruskan
tujuan kebijakan pemerintahan yang telah dibuat sebelumnya.
5. Sebutkan dan Jelaskan fungsi DPRD!
Jawab : DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu :
1. Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah
2. Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah(APBD)
3. Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan
lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.

6. Sebutkan dan jelaskan hak DPRD!


Jawab : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memiliki :
1. hak interpelasi, yaitu hak meminta penjelasan atau keterangan kepada
pemerintah
2. hak angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal atau kasus
3. hak menyatakan pendapat, yaitu hak untuk menyatakan pendapat atas kebijakan
pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air, maupun di
kancah internasional.
Anggota DPRD memiliki hak mengajukan rancangan peraturan daerah, mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih, membela diri,
imunitas, mengikuti orientasi dan pendalaman tugas, protokoler, serta keuangan dan
administratif.
DPRD berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, pejabat pemerintah daerah, badan
hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak
dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-
undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang
bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-
undangan).

7. Apa perbedaan peraturan daerah dengan peraturan kepala daerah? jelaskan!


Jawab : Perbedaannya :
1. Peraturan daerah adarah aturan atau tata cara kehidupan yang sudah melekat
dalam suatu daerah yang tidak dapat di ubah oleh siapapun,sedangkan peraturan
kepala daerah ialah peraturan yang di buat oleh seorang kepala suatu daerah, dan
peraturan ini hanya berlaku ketika kepala daerah tersebut masih menjabat sebagai
kepala daerah, dan ketika masa jabatan daerahnya telah habis, peraturanya pun
audah tidak berlaku dan akan di gantikan oleh peraturan kepala daerah yang baru.

2. Peraturan daerah diundangkan dalam Lembaran Daerah, sedangkan peraturan


Kepala Daerah diundangkan dalam berita daerah. Untuk membantu kepala daerah
dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan
kententraman masyarakat, maka dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.

8. Apa perbedaan peraturan kepala daerah dan keputusan kepala daerah?


Jawab : Peraturan Kepala Daerah (perkada) dalam hal ini Peraturan Gubernur dan
Peraturan Bupati/Walikota salah satu produk hukum daerah tingkat provinsi dan
kabupaten/kota merupakan instrumen daerah dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
sedangkan,
Keputusan Kepala Daerah adalah peraturan kebijakan yang mana subjek hukum yang
terkena akibat keputusan itu bersifat individual dan konkret; atau peraturan kebijakan
yang berisi penetapan administratif (beschikking).

Anda mungkin juga menyukai