SIRUP PARACETAMOL
GCglow®
OLEH:
KELOMPOK :5
KELAS :A
PALU
2020
I. FORMULA ASLI
Krim vitamin C
II. RANCANGAN FORMULA
Tiap 20 gram GCglow ® mengandung:
Vitamin C 0,1%
Asam stearate 10%
Setil alkohol 5%
Gliserin 15%
TEA 5%
Nipagin 0,1%
Ol. Rosae q.s
Aquadest
1. Asam stearat
Menurut (Excipient 6th : 2020 : 697)
Dalam formulasi topikal asam stearat digunakan sebagai pengemulsi dan
zat pelarut.
Menurut Haerani, 2017
ketika bagian asam stearat dinetralkan dengan alkali asam stearate dapat
digunakan dalam persiapan krim
Menurut Ulfa & Djajadisastra, 2013
Asam stearat banyak digun akan dalam kosmetika dan produk makanan
pelembut krim yang ditentukan oleh proporsi alkali yang di gunakan.
2. Setil Alkohol
Dalam formula ini setil alkohol digunakan sebagai pengental. Menurut
(riemer dan tom, 2016) Penggunaan bahan pengental ada dimana-mana
dalam produk yang dioleskan. Mereka berfungsi untuk memberikan
produk yang baik, tampilan dan sifat aliran yang diinginkan. Mereka
membantu menstabilkan emulsi, menangguhkan partikel dan mengubah
cairan menjadi gel, pasta dan semi padat (Riemer dan Tom, 2016)
Meningkatkan viskositas dengan produk dan dengan demikian
mempengaruhi bagaimana rasanya saat disentuh. Sering kali tidak ada
polimer digunakan dan hanya setil alkohol (alkohol berlemak) yang
cukup untuk mencapai konsistensi produk yang baik (Arieta-Escobar,
dkk, 2018)
Pada krim biasanya terdapat suatu zat pengental dan emulgator untuk
membentuk suatu massa krim yaitu setil alkohol dan asam stearat
(Damanik dan Chan, 2018)
3. Gliserin
Geliserin dalam sediaan topical digunakan terutama untuk sifat humektan
dan emulien(Excipient 6th : 2020 : 284)
Gliserin biasanya digunakan dalam krim berair dan nonaqueous dan juga
sebagai adiktif dalam aplikasi tambahan (Haerani, 2017)
Gliserin biasanya digunakan sebagai pemanis, pengawet antimikroba, dan
agen penambah viskositas (Ulfa & Djajadisastra, 2013)
4. Trietanolamina
Trietanolamina banyak digunakan dalam formula farmasi topical terutama
dengan pembuatan emulsi(Excipient 6th : 2020 : 785)
Trietanolamina dapat digunakan sebagai zat pengemulsi untuk
menghasilkan emulsi minyak dalam air berbutir halus (Haerani, 2017).
Trietanolamina digunakan sebagai zat antara dalam pembuatan surfaktan
(Ulfa & Djajadisastra, 2013).
5. Metil paraben
Metil paraben digunakan sebagai cairan pengawet (Stojiljkovic, dkk,
2016
Bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan dan
mokroorganisme menunjukkan golongan ester paraben (metil, etil,
propil dan buyl paraben sebagai bahan pengawet (Mandasari, dkk,
2016).
Metil Paraben digunakan sebagai bahan pengawet (Rowe, dkk, 2009)
6. Aquadest
Aquadest digunakan sebagai bahan pelarut (Depkes RI, 1979)
Aquades digunakan sebagai pelarut dan untuk membersihkan alat-alat
dilab (Khotimah, 2018)
Aquades digunakan sebagai pelarut dan pewarna alami (Handayani,
2018)
Rumus Struktur
Kelarutan Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(95%) p, praktis tidak larut dalam klorofom p, dalam
eter p dan dalam benzen p.
Metode Sterilisasi -
Rumus Struktur
Kegunaan Sebagai solubilizing
Metode Sterilisasi -
Rumus Struktur
Rumus Struktur
Metode Sterilisasi -
Rumus Struktur
Kegunaan
Stabilitas -
Rumus Struktur
RM /BM -
Rumus Struktur -
Kegunaan Sebagai pengaroma
Metode Sterilisasi -
Stabilitas -
Inkompabilitas -
Rumus Struktur O
H H
Kelarutan -
Metode Sterilisasi -
Stabilitas -
Inkompabilitas -
VII. Perhitungan
1. Perhitungan Bahan
a. Asam askorbat = 0,01 - 0,1 % w/v (HPE)
= 0,1ml x 20 g
100 ml
= 0,02 g
2. Perhitungan emulgator
- Asam stearat 10 % = 15
-TEA 4% = 12,0
-Aquadest = ad 15 ml
1. Asam stearat = 10 x 15 ml
100
= 1,5 ml
2. TEA = 4 x 15 ml
100
= 0,6 ml
HLB campuran = 14 x 15
100
= 2,1
= 14,12
Dicampur semua
bahan yang larut air
IX. Peralatan
1. Erlemeyer
2. Gelas kimia
3. Cawan porselin
4. Pipet tetes
5. Lumping dan alu
6. Kain kasar
7. Pot cream
8. Batang pengaduk
9. Bunsen
10. Hot pleat
11. Neraca analitik