Anda di halaman 1dari 5

Nama Klien : Ny.

Umur : 49 tahun

Alamat : Ablam 3 No 16 D

Diagnose medic : Dypneu

No. RM : 624516

1. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa
Data Subjektif Data Objektif
Keperawatan
- - Klien mengatakan sesak - Klien tampak sering Pola nafas tidak
nafas menggunakan nebulizer efektif
- klien mengatakan nyeri - Klien tampak sesak berhubungan
saat menarik nafas - Klien tampak meringis dengan nyeri
- TTV: ditandai dengan
 TD =110/70 mmHg dyspnea.
 N = 80 x/menit
 P = 27 x/menit
 S = 36.2oC

2. Dasar Pemikiran
Kanker payudara (Ca Mammae) adalah keganasan pada sel-sel
yang terdapat pada jaringan pada payudara, berasal dari komponen
kelenjarnya (epitel saluran maupun lobulusnya) maupun komponen selain
kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan
payudara (Rasjidi, 2010).

Tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara dapat dilakukan


dengan 3 cars yaitu:
Masektomi radikal (lumpektomi), yaitu operasi pengangkatan
sebagian dari payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian
pemberian terapi. Biasanya lumpektomi direkomendasikan pada penderita
yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
Masektomi total (masetomi), yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjer di ketiak.
Modified Mastektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga,
serta benjolan disekitar ketiak.
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif.
Keluhan sensorik yang dinyatakan seperti pegal, linu, ngilu, keju, kemeng,
cangkul, dan seterusnya dapat dianggap sebagai modalitas nyeri.

Nyeri terbagi atas 2, yaitu :

a. Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung tiba-tiba dan
umumnya berhubungan dengan adanya suatu trauma atau cedera
spesifik. Nyeri akut mengindikasi adanya suatu kerusakan atau cedera
yang baru saja terjadi.
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara
konstan atau intermiten dan menetap sepanjang suatu periode waktu.
Nyeri kronis adalah suatu keadaan ketidaknyamanan yang dialami
individu yang berlangsung selama enam bulan atau lebih.

Adapun Etiologi Nyeri yaitu:

a. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat


bedah atau cidera.
b. Iskemik jaringan.
c. Spasmus otot merupakan  suatu keadaan kontraksi yang tak disadari
atau tak   terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme
biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan,
khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban
pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
d. Inflamasi pembengkakan  jaringan  mengakibatkan peningkatan
tekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat
kimia bioaktif lainnya.
e. Post operasi setelah dilakukan pembedahan.
c. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan
a. Mengkaji tingkat nyeri
b. Mengobservasi TTV
c. Mengajarkan relaksasi nafas dalam
d. Memberikan informasi tentang nyeri
e. Berkolaborasi untuk pemberian obat analgetik

d. Prinsip Tindakan
a. Mengkaji tingkat nyeri = bersih
b. Mengobservasi TTV = bersih
c. Mengajarkan relaksasi nafas dalam = bersih
d. Memberikan informasi tentang nyeri = bersih
e. Berkolaborasi untuk pemberian obat analgetik =steril

e. Analisa Tindakan
a. Mengkaji tingkat nyeri= berguna dalam pengawasan keefektifan obat
untuk kemajuan penyembuhan pada karakteristik nyeri
b. Mengobservasi TTV = mengetahui kondisi umum pasien
c. Mengajarkan relaksasi nafas dalam= dapat mengurangi rasa nyeri
d. Memberikan informasi tentang nyeri = memberi pengetahuan kepada
pasien tentang penyakitnya
e. Berkolaborasi untuk pemberian obat analgetik= untuk mengurangi
rasa nyeri pada klien

f. Bahaya dan Pencegahan


Bahaya pemberian analgetik (ketorolac): overdosis
Gejala
Nyeri pada perut; mual; muntah; hiperventilasi; tukak lambung; gastritis
erosif; disfungsi ginjal

Penanganan
Dalam waktu 1 jam setelah menelan ketorolac, lakukan bilas lambung atau
berikan karbon aktif (60-100 gram untuk dewasa; 1-2 g/kgBB untuk anak-
anak). Garam katartik juga dapat digunakan dalam waktu 4 jam setelah
menelan, atau pada kasus overdosis oral yang parah (5-10 kali dosis
normal). Diuretik, hemodialisis, hemoperfusi tidak banyak membantu,
karena ikatan proteinnya tinggi.

g. Hasil yang di dapatkan dan maknanya

Diagnosa
Hari /
Keperawata Implementasi Evaluasi
Tanggal
n
Nyeri akut Selasa, - Mengkaji tingkat S : - Klien
behubungan 06-02-2018 nyeri mengatakan
dengan Hasil : nyeri sudah
cedera agen Skala nyeri 5 berkurang
fisik - Mengobservasi TTV: O : - wajah tampak
Hasil: agak meringis
 TD= 130/80mmHg - TTV
 N= 88 x/menit  TD= 120/80
 R= 20x/menit mmHg
 S= 36.7oC  N = 84
- Mengajarkan teknik x/menit
nafas dalam  R = 20
Hasil : x/menit
Klien mengikuti  S= 36.6oC
dengan cara menarik A : masalah belum
nafas melalui hidung teratasi
dan mengeluarkan P : Lanjutkan
melalui mulut intervensi

- Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik
Hasil :
- Injeksi ketorolac
1amp/8jam
Rabu, - Mengkaji tingkat S= - Klien
07-02-2018 nyeri mengatakan
Hasil nyeri
Skala nyeri 3 berkurang
- Mengobservasi TTV O= - wajah tampak
Hasil : tidak meringis
 TD= 120/80mmHg - TTV
 N= 78 x/menit  TD=
 R= 20x/menit 120/80
 S= 36.6 Co mmHg
- Mengajarkan teknik  N=
napas dalam 74x/menit
Hasil :  R= 20
Klien mengikuti x/menit
dengan cara bernafas  S= 36.7oC
melalui hidung dan A = masalah
mengeluarkannya teratasi
melalui mulut P = pertahankan
intervensi

h. Tindakan Keperawatan Lain


- Mengganti verban
- Kolaborasi pemberian obat antibiotic
-
i. Evaluasi Diri
- Pengkajian pada pasien mampu melakukan tindakan dibantu oleh
teman perawat yang lain.
- Pengukuran TTV sudah mampu melakukan tindakan mandiri
- Pemberian edukasi tentang teknik relaksasi napas dalam sudah mampu
melakukannya secara mandiri
- Pemberian obat injeksi sudah mampu melakukan tindakan tetapi
dipantau oleh perawat lain

Pembimbing Mahasiswa

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai