Agil Yunika Sari 1b 23070210002
Agil Yunika Sari 1b 23070210002
NIM: 23070210002
Kelas : 1B
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai cirri-ciri karakteristik, yang secara principal
membedakan manusia dari hewan.
Filosofis berarti berdasarkan pengetahuan dengan akal budi mengenai hakikat segala
yang ada, sebab, asal, dan hukum. Termasuk teori yang mendasari alam pikiran atau
suatu kegiatan.
Kemampuan bereksistensi
Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri.
Pemilikan kata hati
Memiliki kata hati berarti dapat membedakan perbuatan baik dan buruk. Kata hati
juga juga sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, pelita hati.
Moral
Moral adalah nilai-nilai kemanusiaan.
Rasa kebebasan
Rasa kebebasan adalah bebas dalam melakukan sesuatu yang kita inginkan tanpa
ada rasa membebani dan dibebani oleh orang lain.
1. Dimensi keindividualan
Lysen mengartikan individu sebagai “orang-seorang”, sesuatu yang merupakan suatu
keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi.
2. Dimensi kesosialan
Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak lebih jelas pada dorongan untuk
bergaul. Dengan adanya dorongan bergaul, setiap orang ingin bertemu dengan
sesamanya.
3. Dimensi kesusilaan
Kesusilaan merupakan kepantasan atau kesopanan untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Memiliki nilai-nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai dalam perbuatan. Nilai-
nilai dijunjung tinggi, karena mengandung makna kebaikan, keluhuran, dan kemuliaan.
4. Dimensi keberagamaan
Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang, dan agama menjadi sandaran vertikal manusia. Dimensi
keberagamaan bersifat transedental (rohaniah).
1. Pemgembangan utuh
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua faktor,
yaitu kualitas dimensi hakikat manusia sendiri secara potensial dan kualitas yang
disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya. Pengembangan utuh
meliputi domain/ranah yang terdiri dari kognitif, psikomotorik, afektif. Selanjutnya ada
dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividuan,
kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan. Pengembangan aspek jasmani dan
rohaniah dikatakan utuh jika keduanya mendapat pelayanan secara seimbang.
Pengembanngan dimensi keindividuan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan
dikatakan utuh jika semua dimensi tersebut mendapatkan layanan dengan baik
tidak terjadi pengabaian terhadap salah satunya.
Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di dalam
proses pengembangan jika ada unsur dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk
ditangani, misalnya dimensi kesosialan di dominasi oleh pengembangan dimensi
keindividuan.
E. Unsur-Unsur Pendidikan
Pendidik
Pendidik terdiri dari orang tua, guru, pemimpin/tokoh masyarakat.
Peserta didik
G. Landasan Pendidikan
Filosofis – PANCASILA
Sosial
Historis
Budaya /cultural
Ekonomi
Politik dan hukum
H. Asas Pendidikan
o Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
o Pendidikan sepanjang hayat
o Asas semesta
o Asas manfaat
o Asas usaha bersama
o Asas demokratis
o Asas adil dan merata
o Asas perikehidupan dalam kesimbangan (agama, kesehatan, intelektual,,
emasyarakatan)
o Asas kesadaran hukum
o Asas kepercayaan pada diri sendiri
o Asas efisiensi dan efektivitas
o Asas mobilitas (aktif, kreatif, trampil, lincah)
o Asas fleksibilitas (materi maupun caranya