Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Psikososial pada Lansia

Gangguan mental pada lanjut usia :


Menurut program Epidemiological Catchment Area (ECA) dari National Institute
of Mental Health menemukan bahwa gangguan mental tersering pada lansia
adalah gangguan depresi, kognitif, fobia, dan gangguan penggunaan alkohol.
Lansia juga memiliki resiko tinggi untuk bunuh diri dan timbulnya gejala psikiatri
akibat obat.
Banyak gangguan mental pada lanjut usia yang dapat dicegah, dihilangkan,
bahkan disembuhkan misalnya penyebab delirium dan demensia yang bersifat
reversibel . Namun jika tidak didiagnosis dan diobati dengan tepat dapat
berkembang menjad keadaan yang ireversibel sehingga pasien memerlukan
perawatan .
Beberapa faktor resiko psikososial juga merupakan predisposisi lanjut usa
terhadap gangguan mental, antara lain kehilangan peran sosial, kehilangan
autonomi, kematian teman dan saudara, penurunan kesehatan, isolasi,
keterbatasan keuangan, dan penurunan fungsi kognitif
Gejala psikiatri pada lansia juga dapat disebabkan karena pengaruh obat
obatan. Gejala itu dapat merupakan akibat perubahan absorbsi obat yang
berhubungan dengan usia, dosis obat yang terlalu besar, tidak mengikuti intruksi
yang diberikan, sensitivitas terhadap obat dan adanya obat yang saling memiliki
interaksi . Hampir seluruh spektrum gangguan mental dapat disebabkan oleh obat.
Gangguan kecemasan dapat berupa gangguan panik, fobia, gangguan obsesif
kompulsif, gangguan cemas menyeluruh, gangguan stress akut, gangguan stress pasca
trauma. Gangguan cemas biasanya memiliki onset pada masa dewasa awal atau
pertengahan, namun bebearapa kasus memiliki onset setelah usia 60 tahun, gangguan
panik dengan onsetn lanjut usia jarang namun dapat terjadi dengan [prevalensi 1%.
Penelitian ECA menemukan bahwa prevalensi gangguan cemas pada orang yang
berusia 65 tahun ke atas adalah 5,5%. Gangguan kecemasan yang paling sering
ditemukan adalah gangguan fobia (4-8%). Tanda dan gejala fobia pada individu usia
lanjiut tidak seberat pada orang uda, namun efek yang ditimbulkan sama.
Teori eksistensial dapat membantu menjelaskan kecemasan kronik yang dapat
diidentifikasikan stimulusnya. Pasien usia lanjut akan menghadapi pikiran
tentang kematian dengan rasa putus asa dan kecemasan, dan bukan dengan
ketenangan hati.
Kerentanan sistem saraf otonom pada usia lanjut berperan dalam menimbulkan
kecemasan setelah suatu stressor yang berat. Gejala gangguan stress pasca trauma
sering lebih parah pada usia lanjut dibandingkan dengan individu muda karena adanya
kecacatan fisik yang menyertai.
Terapi gangguan kecemasan harus disesuaikan secara individual pada pasien,
dengan memperhitungkan peran biopsikososial yang mengakibatkan gangguan ini.
Penatalaksaan yang dilakukan adalah secara farmakoterapi dan psikoterapi.
Gangguan tidur yang terjadi pada usia lanjut berupa gangguan tidur,
mengantuk pada siang hari, pemakaian obat hipnotik. Secara klinis, pasien usia
lanjut seringkali mengalami gangguan pernafasan yang berhubungan dengan
tidur dan gangguan pergerakan yang diinduksi oleh obat obatan.
Disamping adanya perubahan sistem regulasi dan fisiologis, penyebab
gangguan tidur pada individu usia lanjut adalah gangguan tidur primer, adanya
gangguan mental lain, kondisi medis umum, serta faktor sosial dan lingkungan.
Diantara gangguan tidur, disomnia memiliki kejadian yang paling sering,
terutama insomnia primer, miklonus nokturnal, restless leg syndrome, dan sleep
apnea.
Kondisi yang menyebabkan gangguan tidur pada lansia adalah rasa nyeri,
nokturia, sesak napas, dan nyeri peru. Pekerjaan dan lingkungan sosial yang
buruk juga dapat memengaruhi gangguan tidur.
Penurunan lamanya siklus tidur- bangun pada usia lanjut menyebabkan
individu usia lanjut tanpa adanya rutinitas sehari-hari, terutama pasien di
rumah perawatan akan mengalami fase tidur yang lebih maju, dimana mereka
tidur lebih awal dan terbangun di malam hari.
Penurunan kualitas tidur pada usia lanjut sebagian besar disebabkan oleh
perubahan waktu dan konsolidasi tidur. Sebagai contoh, dengan bertambahnya usia,
maka ia akan memiliki amplitudo irama sirkadian yang lebih rendah, suatu ritme
tidur kecenderungan tidur 12 jam, dan siklus sirkadian yang lebih pendek.
Kesepian : biasanya dialami oleh seorang lanjut usia pada saat meninggalnya
pasangan misalnya pasangan hidup atau teman dekat, terutama bila dirinya sendiri
saat itu juga mengalami berbagai penurunan status kesehatan.
Kesepian : biasanya dialami oleh seorang lanjut usia pada saat
meninggalnya pasangan misalnya pasangan hidup atau teman dekat, terutama
bila dirinya sendiri saat itu juga mengalami berbagai penurunan status
kesehatan. Pada skenario dijelaskan bahwa pasien tinggal di rumah dgn ART
meskipun meliliki 3 orang anak yg tinggal berdekatan namun tidak
memperhatikannya
Duka cita : Periode duka cita merupakan suatu periode yang sangat rawan
seorang pendeirta lanjut usia. Meninggalnya pasangan hidup, seorang teman
dekat atau bahkan seekor hewan yang sangat disayangi bisa mendadak
memutuskan ketahanan kejiwaan yang sudah rapuh dari seorang lansia, yang
selanjutnya akan memicu terjadinya gangguan fisik dan kesehatanya.
Depresi : bukan merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh patologi
tunggal, tetapi biasanya bersifat multifaktorial. Pada skenario dijelaskan bahwa
sejak 5 th merawat suami yg sakit jantung, pasien sering khawatir suaminya tiba-tiba
meninggal
Gangguan cemas : dibagi dalam beberapa golongan, yaitu fobia, gangguan panik,
gangguan cemas umum, gangguan stres pasca trauma dan gangguan obsesif-
kompulsif.
Sosiology Theory :
 Disengagment Theory (pemutusan hubungan)/ penarikan diri
 Individu menarik diri dari masyarakat dari peran dan tanggung jawabnya.
 Lansia akan berbahagia apabila kontak sosial berkurang dan tanggung jawab
diambil oleh generasiyang lebih muda
 Orientasi pada diri sendiri
 Kontroversi  sifat alami & keunikan dalam berespon terhadap lingkungan

 Activity Theory
 Individu tetap perlu aktivitas untuk mempertahankan usia  kepuasan hidup
dan konsep diri bertambah
 Bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif

 Continuity Theory
 Respon lansia terhadap penuaan = respon terhadap kejadian hidup
sebelumnya
 Kebiasaan, komitmen, pilihan, karakteristik personal lainnya yang
berkembang selama dewasa; dipertahankan
 Lansia tidak akan dengan mudah menyerahkan peran ini hanya karena usia
mereka yang telah lanjut
 Prediksi terhadap lansia bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan akibat penuaan

 Age Stratification Theory


 Manusia terdiri dari kelompok-kelompok menurut usia
 Orang dan peran dalam kelompok ini berubah dan saling mempengaruhi
 Tergantung lansia dan masyarakat

 Person-Environment Fit Theory


Individu mempunyai kompetensi untuk adaptasi dengan lingkungan
 Kompetensi : kekuatan ego, motorik, biologis, kognitif & sensori perseptual
 pada lansia menurun
 Koreksi kompetensi individual dengan lingkungan : toleransi dampak

Psycological Theory :
 Maslow Hierachy

 Erikson’s Stage Theory


PENYAKIT PSIKOSOSILA GERIATRI :
 Demensia
 GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF, DAYA INGAT, DAYA PIKIR,
ORIENTASI, KONSENTRASI ,BAHASA
 GANGGUAN FUNGSI FISUOSPASIAL
 GANGGUAN PERILAKU : AGITASI,GELISAH,
BERKELANA,KEKERASAN, PENYERANGAN,
BERTERIAK,IMPULSIVITAS, HAMBATAN SOSIAL DAN SEKSUAL,
GANGGUAN TIDUR, WAHAM DAN HALUSINASI.
 Depresi
 Pada 25% penduduk usia lanjut usia
 Penurunan energi dan konsentrasi
 Gangguan tidur, terutama terbangun di dini hari
 Penurunan nafsu makan
 Penuruna berat badan
 Keluhan somatik
 Harga diri yang rendah
 Perasaan tidak berharga
 Kecenderungan menyalahkan diori sendiri
 Gangguan Bipolar pada lansia
 Pada usia lanjut biasanya berupa manik
 Mood yang meninggi
 Menurunnya kebutuhan tidur
 Impulsivitas
 Perilaku permusuhan
 paranois
 Skizofrenia
 Jarang pada usia lanjut
 Mood yang tumpul
 Penarikan diri dari lingkungan sosial
 Perilaku eksentrik
 Pikiran yang tidak logis
 Tidak mampu merawat diri sendiri
 Waham dan halusinasi jarang
 Somatoform
 Keluhan somatik
 80% menderita penyakit kronis biasanya artritis atau gangguan
kardiovaskuler
 20% menderita diabetes

Anda mungkin juga menyukai