Anda di halaman 1dari 4

INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF

Interaksi sosial asosiatif adalah sebuah proses sosial yang dalam realitas sosial anggota-anggota
masyarakatnya dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerja sama. Harmoni
sosial akan menciptakan kondisi sosial yang teratur (Setiadi & Kolip, 2011). Berikut dijabarkan
pengertian serta masing-masing bagiannya:a.Proses-proses yang Asosiatif

1.Kerja Sama (Cooperation)


Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau
beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan
untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di
kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam
pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya,
keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi remajayang bekerja sama supaya rencana kerja
samanya dapat terlaksana dengan baik.Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan
terhadap kelompoknya (yaituin-group-nya)dan kelompok lainya (yang merupakanout-group-
nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan
lainnya.Bentuk kerjasama
 .Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolongb.
 Bargaining,Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa
antara 2 organisasi atau lebih
 .Kooptasi(cooptation),yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara
untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutand
 .Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk
sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai
struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama
adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah
kooperatif
.2.Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk
pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia
untuk mencapai kestabilan (Setiadi & Kolip, 2011).Menurut Gillin dan Gillindalam Soekanto
(2012), akomodasi menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama
artinya dengan adaptasi dalam biologi. Proses dimana orang atau kelompok manusia yang
mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-
ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya(Setadi &
Kolip,2011) .Bentuk-bentuk Akomodasiantara lain:

 a.Corecion,suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan


 b.Compromise,bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada
 .c.Arbitration,Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang
berhadapan tidak sanggu mencapainya sendiri
 d.Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak
yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
 e.Toleration,merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal
bentuknya.f.Stalemate,suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena
mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya.g.Adjudication,Penyelesaian perkara atau sengketa di
pengadilan3.Asimilasi (Assimilation)Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf
lanjut, ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang
terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi
usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental
dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama(Setiadi & Kolip, 2011).
3. Proses Asimilasi

timbul bila ada :.Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannyab.orang-


perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk
waktu yang lama sehinggac.kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

4. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur- unsur kebudayaan asing itu
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
dari kebudayaan itu sendiri.

INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF

Interaksi Disosiatif ini meliputi konflik, kompetisi, dan kontravensi. interaksi sosial disosiatif
adalah proses sosial yang dapat menyebabkan perpecahan di dalam masyarakat. Lantaran proses
ini dilakukan dengan cara peperangan tanpa adanya akomodasi dalam penerapannya. Proses
disosiatif tentusaja secara tidak langsung berlawanan dengan proses asosiatif.Interaksi sosial ini
mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai berikut.

(1) Persaingan/kompetisi yaitu persaingan atau kompetisi adalah suatu perjuangan yang
dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau
hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak
lawannya.
(2) Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang-terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut,
memfitnah, berkhianat, provokasi dan intimidasi yang ditunjukkan terhadap perorangan
atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut
dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau
konflik.
(3) Konflik merupakan proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu,
akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga
menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi
sosial diantara mereka yang bertikai tersebut.

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/f5edab084581aecff4f6a49c82b1a58b.pdf
Sosiologi, Tim. 2003. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat Kelas 1SMA. Jakarta:
Yudhistira.
Muslim, Asrul. "Interaksi sosial dalam masyarakat multietnis." Jurnal Diskursus Islam 1.3
(2013): 483-494.

Anda mungkin juga menyukai