Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

ARTIKEL 5

PROFIL ETNOFARMASI MASYARAKAT DUSUN WAEWARU, DESA SAGA, KECAMATAN


DETUSOKO, KABUPATEN ENDE, NUSA TENGGARA TIMUR

OLEH KELOMPOK 4

KELAS A
NAMA : ARWINDA ALITSIA HASYIM (G 701 17 214)

ALVIAN OKTAVIANUS (G 701 17 192)

ADELIA DIAKUMALA (G 701 17 190)


ROSANA (G 701 17 065)

VANDA KEZIA KAMBODJI (G 701 17 119)

ELMI NANDA OCTAVIA (G 701 17 175)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021

1. Judul PROFIL ETNOFARMASI MASYARAKAT DUSUN WAEWARU,


DESA SAGA, KECAMATAN DETUSOKO, KABUPATEN ENDE,
NUSA TENGGARA TIMUR
2. Jurnal Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang
3. Penulis 1. Maria Theresia Nona Panti
2. Oktavina Kartika Putri, M.Si., M.Sc.
4. Reviewer Kelompok IV (Empat)
5. Tanggal 16 februari 2021
6. Tujuan Penelitian Mengetahui secara langsung pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan obat yang
ada sebagai obat tadisional oleh masyarakat Dusun Waewaru
7. Subjek Penelitian Masyarakat Dusun Waewaru berjumlah 16 orang
8. Metode Penelitian Peneliti menggunakan penelitian Deskriptif dengan metode Kuantitatif
dan Teknik Pengambilan Sampel yakni snowball sampling berdasarkan
kriteria inklusi dan ekslusi melalui wawancara terstruktur

1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa
dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti
berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat
perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya
(Mohamad Ali, 1982;120) menjelaskan bahwa metode penelitian
deskriptif digunakan untuk memecakan sekaligus menjawab
permasalahan yang terjadi pada massa sekarang.

2. Metode kuantitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan
instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan
penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir
dengan sebuah teori.

3. - Teknik sampling snowball adalah suatu metode untuk


mengidentifikasi, memilih dan mengambil sampel dalam suatu
jaringan atau rantai hubungan yang menerus. Peneliti menyajikan
suatu jaringan melalui gambarsociogramberupagambarlingkaran-
lingkaran yang dikaitkan atau dihubungkan dengan garis-garis.
SetiapLingkaran mewakili satu respon dan atau kasus, dan garis-
garis Menunjukkan hubungan antar responden atau anta rkasus
(Neuman, 2003)

- Cara pengambilan :
Pengambilan sample untuk populasi seperti contoh di atas dapat
dilakukan dengan cara mencari contoh sample dari populasi yang
kita inginkan, kemudian dari sample yang didapat dimintai
partisipasinya untuk memilih komunitasnya sebagai sample lagi.
Seterusnya sehingga jumlah sample yang kita inginkan terpenuhi.

- Kelemahan dan kelebihan teknik snowball sampling

• Kelemahan Teknik Snowball Sampling

1. Waktu pelaksanaan menjadi lebih lama apabila peneliti


sulit membangun jaringan.
2. Biaya penelitian dan tenaga yang dikeluarkan dapat
bertambah dari perkiraan semula, apabila belum menemukan
responden yang dimaksud.
3. Hasil kurang mewakili populasi, apabila peneliti kurang
teliti / hati-hati dalam menentukan sampel awal untuk membangun
jaringan.
4. Ada masalah etika yang harus dipertimbangkan ketika
mempublikasikan data, terkait dengan jaminan kerahasiaan
identitas responden, khususnya apabila terkait hal-hal yang dapat
mengancam keamanan diri responden.

• Kelebihan Teknik Snowball Sampling


1. Penelitian dapat dimulai dengan informasi yang terbatas
dari responden awal, namun pada akhirnya informasi berkembang
luas dan mendalam.
2. Membantu menemukan pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian namun sulit ditemukan atau tidak diketahui
keberadaannya.
3. Meningkatkan jumlah responden dalam prosesnya guna
mencapai hasil yang akurat.
4. Membangun gagasan berdasarkan sumber-sumber dari
jaringan yang terbentuk.

4. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi suatu target dan terjangkau akan diteliti. Adapun
kriteria inklusi sampel yang akan diteliti adalah:
a. Partisipan menikah di usia muda kurang dari 20 tahun
untuk wanita, dan 25 tahun untuk laki-laki
b. Partisipan pernah atau sedang menggunakan alat
kontrasepsi
c. Partisipan bersedia menjadi responden dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
d. Keseluruhan partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4
orang.

5. Kriteria Ekslusi
Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah keadaan yang
menyebabkan subjek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat
diikut sertakan dalam penelitian, yang meliputi:
a. Partisipan sakit sehingga tidak dapat berkomunikasi
dengan baik.
b. Partisipan mengalami cacat fisik permanen

6. Wawancara
Peneliti menggunakan teknik wawancara dalam mengumpulkan
data penelitian. Metode ini digunakan untuk mengetahui hal-hal
dari partisipan secara lebih mendalam (Sugiyono, 2013).
Peneliti memilih untuk menggunakan wawancara terstruktur.
Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan peneliti mencatatnya (Sugiyono,
2013).
Data yang terkumpul kemudian dilakukan analisa data nilai Use Value
(UV) dan Informant Concencus Factor (ICF).

9. Hasil / Pembahasan - Berdasarkan hasil penelitian terdapat 33 jenis tumbuhan yang


digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Dusun
Waewaru. antara lain Kunyit, sirih, sirih hutan, delima, Jambu
biji, sirsak, kedelai, pepaya, krinyuh, lamtoro, merica, bawang
putih, kopi, buah naga, kacang hijau, pare, kaktus, katuk, lidah
buaya, alang-alang, alpukat, jahe, labu siam, kelor, bayam
duri, jeruk nipis, turi, patikan kebo, mimba, lengkuas, cengkeh,
pisang dan kelapa.

- Bagian tumbuhan yang lebih banyak digunakan adalah daun


dengan persentase sebesar 39%.

- Cara pengolahan yang paling sering dilakukan dalam meramu


bahan obat tradisional dilakukan dengan cara tradisional yaitu
dengan cara direbus, dengan persentase 55% dan cara
penggunaan tumbuhan obat cukup bervariasi namun yang
paling sering digunakan dengan cara diminum dengan
persentase sebesar 61%

- Berdasarkan hasil analisis ICF dan nilai UV yang tinggi


(mendekati 1) bahwa tumbuhan tersebut dianggap paling
dalam menyembuhkan suatu penyakit, didapatkan 16 jenis
tumbuhan yang dianggap paling penting

Anda mungkin juga menyukai