Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN (KDK I)

Nama : Anisa Fitri Handayani


NIM : 2020030166
Asal Rumah Sakit : RSIA Muhammadiyah Malang

DIAGNOSA AKTUAL
1. IKTERIK NEONATUS
 Definisi:
Kulit dan membran mukosa neonates menguning setelah 24 jam kelahiran akibat
bilirubin tidak terkonjugasi masuk kedalam sirkulasi.
 Faktor yang berhubungan:
a. Penurunan berat badan abnormal (> 7-8% pada bayi baru lahir yang
menyusui ASI, >15% pada bayi cukup bulan)
b. Pola makan tidak tetapkan dengan baik
c. Kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin
d. Usia kurang dari 7 hari
e. Keterlambatan pengeluaran feses (meconium)
 Gejala & Tanda
a. Subjektif : -
b. Objektif :
- Profil darah abnormal (hemolysis, bilirubin serum total pada rentang
resiko tinggi > 2 mg/dL
- Membran mukosa kuning
- Kulit kuning
- Sklera kuning
2. PERLAMBATAN PEMULIHAN PASCA BEDAH
 Definisi:
Pemanjangan jumlah hari pascabedah untuk memulai dan melakukan aktivitas
sehari – hari
 Faktor yang berhubungan:
a. Skor klasifikasi status fisik menurut ASA (American Society of
Anesthesiologist) ≥ 3
b. Hiperglikemia
c. Edema pada lokasi pembedahan
d. Prosedur pembedahan ekstensif (luas)
e. Usia ekstrem
f. Riwayat perlambatan penyembuhan luka
g. Gangguan mobilitas
h. Malnutrisi
i. Obesitas
j. Infeksi luka perioperatif
k. Mual/muntah persisten
l. Respon emosional pascaoperasi
m. Pemanjangan proses operasi
n. Gangguan psikologis pascaoperasi
o. Kontaminasi bedah
p. Trauma pada luka operasi
q. Efek agen farmakologis
 Tanda & Gejala :
a. Mayor :
- Subjektif : mengeluh tidak nyaman
- Obektif : area luka operasi terbuka, waktu penyembuhan yang
memanjang
b. Minor :
- Subjektif : selera makan hilang
- Objektif : gangguan mobilitas, tidak mampu melanjutkan perkerjaan,
memulai pekerjaan tertunda, membutuhkan bantuan untuk perawatan
diri.

3. TERMOREGULASI TIDAK EFEKTIF


 Definisi:
Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
 Faktor yang berhubungan:
a. Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus
b. Fluktuasi suhu lingkungan
c. Proses penyakit (miss infeksi)
d. Proses penuaan
e. Dehidrasi
f. Ketidaksesuaian pakaiann untuk suhu lingkungan peningkatan kebutuhan
oksigen
g. Peningkatan kebutuhan oksigen
h. Perubahan laju metabolisme
i. Suhu lingkungan ekstrim
j. Ketidak adekuatan suplai lemak subkutan
k. Berat badan ekstrem
l. Efek agen farmakologis
 Gejala dan tanda
a. Mayor :
- Subjektif : -
- Objektif : kulit dingin/hangat, menggigil, suhu tubuh fluktuatif
b. Minor:
- Subjektif: -
- Objektif: pengisian kapiler detik, tekanan darah meningkat, pucat,
frekuensi napas meningkat, takikardia, kejang, kulit kemerahan, dasar
kuku sianotik.
4. GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
 Definisi:
Kondisi individu mengalami gangguan kemampuan bertumbuh dan berkembang
sesua dengan kelompok usia
 Faktor yang berhubungan
a. Efek ketidakmampuan fisik
b. Keterbatasan lingkungan
c. Inkonsistensi respon
d. Pengabaian
e. Terpisah dari orang tua dan/atau orang terdekat
f. Defisiensi stimulus
 Tanda & Gejala
a. Mayor:
- Subjektif: -
- Objektif: tidak mampu melakukan keterampilan atau perilaku khas
sesuai usia (fisik, bahasa, motoric, psikososial), pertumbuhan fisik
terganggu.
b. Minor:
- Subjektif: -
- Objektif: afek datar, perawatan diri sesuai usia, respon social lambat,
kontak mata terbatas, nafsu makan menurun, lesu, mudah marah,
regresi, pola tidur terganggu.

5. GANGGUAN PERTUKARAN GAS


 Definisi:
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dana tau eliminasi karbondioksida pada
membran alveolus – kapiler.
 Faktor resiko
a. Ketidakseimbangan ventilasi – perfusi
b. Perubahan membrane alveolus – kapiler
 Tanda & Gejala
a. Mayor:
- Subjektif : Dispnea
- Objektif : PCO2 meningkat/menurun, PO2 menurun, takikardia, Ph
arteri meningkat/menurun, bunyi napas tambahan.
b. Minor:
- Subjektif: pusing, penglihatan kabur
- Objektif: sianosis, diaphoresis, gelisah, napas cuping hidung. Pola
napas abnormal, warna kulit abnormal, kesadaran menurun.

DIAGNOSA RESIKO
1. RESIKO ASPIRASI
 Definisi: Beresiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi
orofaring, benda cair atau padat kedalam saluran trakeobranchial akibat
disfungsi mekanisme protektif saluran napas.
 Faktor Risiko
a. Penurunan tingkat kesadaran
b. Penurunan refleks muntah dana tau batuk
c. Gangguan menelan
d. Disfagia
e. Kerusakan mobilitas fisik
f. Peningkatan residu lambung
g. Peningkatan tekanan intragastrik
h. Penurunan motilitas gastrointestinal
i. Sfingter esofagus bawah inkompeten
j. Perlambatan pengosongan lambung
k. Terpasang selang nasogastrik
l. Terpasang trakeostomi atau endotracheal tube
m. Trauma/ pembedahan leher, mulut, dana tau wajah
n. Efek agen farmakologis
o. Ketidakmampuan koordinasi menghisap, menelan, dan bernapas
2. RESIKO CEDERA PADA JANIN
 Definisi:
Meresiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama proses
kehamilan dan persalinan
 Faktor Risiko
a. Besarnya ukuran janin
b. Malposisi janin
c. Induksi persalinan
d. Persalinan lama kala I, II dan III
e. Disfungsi uterus
f. Kecemasan yang berlebihan tentang proses persalinan
g. Riwayat persalinan sebelumnya
h. Usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
i. Paritas banyak
j. Efek metode intervensi bedah selama persalinan
k. Nyeri pada abdomen
l. Nyeri pada jalan lahir
m. Penggunaan alat bantu persalinan
n. Kelelahan
o. Merokok
p. Efek agen farmakologis
q. Pengaruh budaya
r. Pola makan yang tidak sehat
s. Faktor ekonomi
t. Konsumsi alkohol
u. Terpapar agen teratogen

3. RISIKO ALERGI
 Definisi:
Berisiko mengalami stimulasi respon imunitas yang berlebihan akibat terpapar
allergen
 Faktor Risiko:
a. Makanan (mis. Kacang, jamur, olahan laut)
b. Terpapar zat allergen (mis. Zat kimia, agen farmakologis)
c. Terpapar alergen lingkungan (mis. Debu, serbuk sari)
d. Sengatan serangga

4. RISIKO HIPOTERMIA
 Definisi:
Berisiko mengalami kegagalan termoregulasi yang dapat mengakibatkan suhu
tubuh berada di bawah rentang normal.
 Faktor Risiko
a. Berat badan ekstrem
b. Kerusakan hipotalamus
c. Konsumsi alcohol
d. Kurangnya lapisan lemak subkutan
e. Suhu lingkungan rendah
f. Malnutrisi
g. Pemakaian pakaian yang tipis
h. Penurunan laju metabolisme
i. Terapi radiasi
j. Tidak beraktivitas
k. Transfer panas (mis. Konduksi, konveksi, evaporasi, dan radiasi)
l. Trauma
m. Prematuritas
n. Penuaan
o. Bayi baru lahir
p. Berat badan lahir rendah
q. Kurang terpapar informasi tentang pencegahan hipotermia
r. Efek agen farmakologis

Anda mungkin juga menyukai