Anda di halaman 1dari 5

4.1 WEB OF CAUTION ISPA 1.

1 Etiologi : Bakteri dan virus yang paling


3.1 Definisi: ISPA adalah masuknya sering menjadi penyebab ISPA
Bakteri, virus, dan jamur
miroorganisme (bakteri, virus dan riketsia) ke diantaranya bakteri stafilokokus dan
dalam saluran pernafasan yang menimbulkan streptokokus serta virus influenza yang di
gejala penyakit yang dapat berlangsung Terhirup masuk ke saluran pernapsan udara bebas akan masuk dan menempel
sampai 14 hari (Wijayaningsih, 2013). pada saluran pernafasan bagian atas yaitu
Menempel pada hidung, sinus, faring, laring, bronkus tenggorokan dan hidung (Wijayaningsih,

Menginvasi sel Aktivasi


Menginvasi sel Peradangan Menyebar ke sistem
parenkim paru imun
Sel mengirimkan
Respons pertahanan sel Sekret sinyal
Terjadi konsolidasi Limfadenopa
dan pengisian ti regional
Produksi mukus Merusak Aktivasi sistem imun
rongga alveoli oleh (tonsil)
epitel eksudat
Kongesti pada hidung Melepaskan mediator
Akumulasi inflamasi Menyumbat
Penurunan jaringan makanan
Kesulitan saat bernapas sekret efektif paru dan
membran alveolar- Mengeluarkan IL-1,
Bronkus kapiler IL-6 Nyeri saat
Bersihan Jalan Napas menyempit Vasodilatasi menelan
Tidak Efektif
area yang (disfagia)
Sesak napas, terinfeksi Set point
Suplai O2 penggunaan otot
Maserasi mukosa hidung menurun bantu napas, pola Defisit
napas tidak efektif Rubor, kalor Demam Nutrisi
Ulserasi membran mukosa Bersihan
Jalan Napas Termogulasi Tidak
Tidak Efektif Edema
Rentan terhadap infeksi sekunder mukosa Efektif

Resiko tinggi infeksi (penyebaran) Blokade ostium sinus

Retensi mukus

Rasa penuh dan kongesti

Nyeri
Manifestasi klinis ISPA pada anak antara lain Klasifikasi ISPA: ISPA non-pneumonia dan
(Wijayaningsih, 2013): Pilek biasa, Keluar sekret ISPA pneumonia
cair dan jernih atau mukus dari hidung, Kadang
bersin-bersin, Sakit tenggorokan, Nafas cepat, Tanda dan Gejala: Pilek biasa, Keluar sekret cair
Batuk, Sakit kepala, Sekret menjadi kental, dan jernih atau mukus dari hidung, Kadang
Demam, Nausea, Muntah, Anoreksia, Diare. bersin-bersin, Sakit tenggorokan, Nafas cepat, Sumber:
Nyeri abdomen Batuk, Sakit kepala, Sekret menjadi kental, Badan Penelitian dan Pengembangan
Demam, Nausea, Muntah, Anoreksia, Diare dan Kesehatan. (2013). RISET KESEHATAN
nyeri abdomen. DASAR. Jakarta: Kementerian
Penatalaksanaan :
Kesehatan Republik Indonesia.
1. Upaya pencegahan
a. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi
Cahyaningrum, P. F. (2012). HUBUNGAN
Pemeriksaan penunjang:
yang baik diantaranya dengan cara KONDISI FAKTOR LINGKUNGAN
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan
memberikan makanan kepada anak yang DAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI
adalah pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab):
mengandung cukup gizi. SALURAN PERNAPASAN AKUT
hasil yang didapatkan adalah biakan kuman
b. Memberikan imunisasi yang lengkap (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH
positif sesuai dengan jenis kuman, pemeriksaan
kepada anak agar daya tahan tubuh KERJA PUSKESMAS CANGKRINGAN
hitung darah (diferential count): laju endap darah
terhadap penyakit baik. KABUPATEN SLEMAN DAERAH
meningkat disertai dengan adanya leukositosis
c. Menjaga kebersihan perorangan dan ISTIMEWA YOGYAKARTA PASCA
dan bisa juga disertai dengan adanya
lingkungan agar tetap bersih. ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN
thrombositopenia dan pemeriksaan foto thoraks
d. Mencegah anak berhubungan dengan klien 2010. Universitas Negeri Yogyakarta,
jika diperlukan.
ISPA. Salah satu cara adalah memakai Yogyakarta.
penutup hidung dan mulut bila kontak Herdman, T. H. (2013). NANDA
langsung dengan anggota keluarga atau International: Diagnosis Keperawatan
orang lain yang sedang menderita penyakit Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
ISPA. Jakarta: EGC.
2. Upaya perawatan Purba, M. I. (2003). Pedoman
a. Meningkakan istirahat minimal 8 jam per Pemberantasan ISPA dan Pneumonia.
hari Jakarta: Departemen Kesehatan
b. Meningkatkan makanan bergizi Republik Indonesia.
c. Bila demam beri kompres dan banyak Wijayaningsih, K. S. (2013). Asuhan
minum Keperawatan Anak. Jakatra: Trans Info
d. Bila hidung tersumbat karena pilek Media.
bersihkan lubang hidung dengan sapu
.
tangan yang bersih
e. Bila demam gunakan pakaian yang cukup
tipis dan tidak terlalu ketat
f. Bila anak terserang ISPA tetap berikan
makanan dan ASI
3. Penatalaksaan medis : pemberian antibiotik
sesuai jenis kuman penyebab.

Anda mungkin juga menyukai