Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rika Dwi Astuti

NIM : 142190020

Kelas : EA-C

Pengujian Substantif Akun Neraca

Tugas 1. Resume singkat materi video

➢ Hubungan antara risiko dan prosedur substantif


1. Pengukuran prosedur substantif
Dalam pengukuran prosedur substantif ditentukan berdasarkan penilaian risiko
kemudian untuk risiko yang dianggap kecil atau tidak kompleks dapat
menggunakan pengujian analitis. Jika IR dan CR maka jangan menggunakan
pengujian pengendalian/kontrol, lalu gunakan jumlah pengujian substantif agar
DR dapat diterima. Jika IR dan CR rendah maka gunakan pengujian
pengendalian/kontrol, sedangakan pengujian substantif terbatas untyk
penggunaannya.
2. Waktu yang diperlukan dalam prosedur substantif
Dalam waktu yang diperlukan dalam prosedur substantif penilaian risiko juga
diperlukan. Perusahaan audit dapat mempertimbangkan teknik prosedur akhir
tahun untuk mempengaruhi jadwal yaitu meninjau peristiwa sebelum akhir
tahun, melakukan prosedur audit umum sebelum akhir tahun, dan
memanfaatkan audit internal.
3. Hal lainnya untuk dipertimbangkan dalam merancang prosedur substantif
- Memastikan apakah prosedur merespon risiko yang spesifik yang
dihadapi klien dari faktor IR dan Cr
- Mengambil kredit atas pekerjaan yang sudah dilakukan, hal ini
dilakukan untuk menilai risiko juga memberikan bukti
- Menentukan batas pengujian yang sesuai.
➢ Pengujian Substantif-Kas
Berikut tiga pernyataan penting :
1. Eksistensi, biasanya berhubungan dengan bank dalam pengonfirmasiannya.
2. Kelengkapan, terdiri dari uji rekonsiliasi bank dan pemotongan transaksi tunai
dan verifikasi rekonsiliasi untuk periode pelaporan bank selanjutnya.
3. Klasifikasi, untuk pengungkapan khusus.
➢ Pengujian Substantif-Piutang
Berikut dua pernyataan penting :
1. Eksistensi, biasanya diungkapkan oleh debitur (ASA 505; ISA 505) yang mana
konfirmasi positif auditor menerima balasan dalam segala keadaan, konfirmasi
negatif auditor meminta balasan hanya jika yang beruta g tidak setuju dengan
neraca saldo yang diperlihatkan.
2. Valuasi dan alokasi, menggunakan pengujian analatis berdasarkan umur
piutang.
➢ Pengujian Substantif-Persediaan
Berikut dua pernyataan penting
1. Eksistensi, biasanya diatasi dengan menggunakan uji stok tahunan (ASA 501;
ISA 501) auditor akan menguji secara fisik persediaan dengan catatan dan
auditor harus melihat persediaan tersebut.
2. Penilaian dan alokasi, biasanya lebih rendah dan NRV-ASASB 102 (IAS 2)
melihat persediaan memungkinkan auditor untuk menilai apakah bergerak
secara lambat,rusak, atau kelebihan stok yang harus ditulis. Teknik yang
biasanya dilakukan adalah dengan vouching ke faktur untuk verifikasi biaya
awal, vouching ke penjualan untuk verifikasi biaya penjualan, dan melakukan
uji persediaan untuk menghitung kerusakan.

Berikut pernyataan-pernyataan lain yang penting dalam persediaan.

1. Kelengkapan,
2. Hak dan kewajiban
3. Klasifikasi
➢ Pengujian Substantif-PPE(Property, Plant, dan Equipment)
Berikut dua pernyataan penting.
1. Eksistensi, melakukan verifikasi dalam daftar aset tetap klien dan melihat daftar
aset secara fisik secara berkala.
2. Penilaian dan alokasi, bukti dapat diperoleh ketika melihat aset secara fisik
dengan mempertimbangkan biaya nilai dan kerusakan pada aset.

Tiga transaksi yang berdampak pada keseimbangan PPE

1. Penerimaan kas
2. Pembayaran tunai
3. Pembelian
➢ Pengujian Substantif-Utang
1. Menggunakan pengujian untuk pembayaran berikutnya
2. Pengujian cut-off, untuk pengujian berdasarkan tanggal faktur
➢ Pengujian Substantif-Lainnya
Akun lainnya diuji secara substantif karena tidak bergantung pada proses volume
tinggi dan kontrol aplikasi spesifik. Saldo catatan ini mencakup :
1. Pembayaran dimuka
2. Investasi
3. Pajak
4. Provisi
5. Sewa dan modal
Tugas 2. Resume singkat kasus enron

Enron Coorporation didirikan pada tahun 1985. Enron Corporation adalah sebuah
perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron
merupakan hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas dan InterNorth, sebuah
perusahaan pipa di Nebraska. Pada saat itu, Enron dipimpin oleh Kenneth Lay sebagai CEO
dan hanya berkecimpung dalam industri pipa gas.

Enron mengalami permasalahan pada awalnya. Karena untuk memasuki banyak pasar
perdagangan memerlukan sejumlah uang untuk membiayai infrastruktur, transportasi, gudang,
dan pengiriman komiditas. Namun, jika Enron mengambil sejumlah hutang yang besar,
kemungkinan akan membuat pembeli atau penjual menjadi ragu untuk bekerjasama. Tingginya
hutang juga dapat mengakibatkan penurunan investasi dan memicu bank menarik dananya.
Untuk mengatasi permasalahan, Enron mencoba mencari dana pinjaman tanpa melaporkannya
dalam laporan keuangan.
Andrew Fastow membuat ide untuk menggunakan nilai kelebihan kontrak sebagai
pendapatan. Andrew dan KAP Arthur Anderson bekerjasama dan menyiapkan serial limited
partnership (perusahaan rekanan terbatas) yang disebut “Special Purpose Entities”. Aturan
akuntansi memungkinkan bahwa perusahaan dapat tidak mencantumkan special purpose
entities pada laporan keuangan, asalkan terdapat suatu pihak yang dapat mengontrol
penyelenggaraannya serta memiliki setidaknya 3 persen nilai special purpose entity. Pada tahun
1999, Enron mendirikan 3 SPE yaitu Chewco Investment LP, LJM Cayman LP, dan LJM 2
Cp-Investment. Tahun 2000 Enron mengumumkan bahwa perusahaannya berhasil
memperoleh pendapatan bersih setelah pajak sebesar $1.01 Milyar. Selanjutnya Enron
menempatkan sahamnya sebesar $62 juta kedalam 3 SPE tersebut. Simpanan dana pensiun $1
miliar milik 7.500 karyawan amblas karena manajemen Enron menanamkan dana tabungan
karyawan untuk membeli sahamnya sendiri. Pelaku pasar modal kehilangan US$ 32
miliar. Enron Memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar tampak menarik di mata
investor dan dianggap memiliki kinerja yang baik. Tak tanggung-tanggung, manajemen Enron
telah menggelembungkan pendapatannya sebesar US$ 600 juta, dan telah menyembunyikan
utangnya sebesar US$ 1,2 miliar dengan teknik off-balance sheet.
KAP Arthur Andersen selain mengaudit laporan keuangan Enron, juga sebagai
konsultan manajemen Enron. Ketika Andrew Fastow membuat ide untuk menggunakan nilai
kelebihan kontrak sebagai pendapatan. KAP Arthur Anderson bekerjasama dan menyiapkan
serial limited partnership yang disebut Special Purpose Entities. Auditor Enron, KAP Arthur
Andersen kantor Huston (Kantor Akuntan Publik kelas dunia), dipersalahkan karena ikut
membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu, sehingga manipulasi ini telah
berlangsung selama bertahun-tahun.

Tugas 3. Analisis masalah enron dengan pendekatan pada materi video

➢ Pendekatan pada kasus Enron adalah berkaitan dengan pengujian substantif atas
utang, yang mana Enron menggelembungkan pendapatannya sebesar US$ 600
juta, dan telah menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 miliar dengan teknik
off-balance sheet. Enron melakukan manipulasi angka-angka laporan keuangan
agar tampak menarik di mata investor dan dianggap memiliki kinerja yang baik.
➢ Pengujian substantif yang dapat dilkukan untuk mengetahui kecurangan-
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan Enron adalah dengan berikut ini
1. Menggunakan pengujian untuk pembayaran berikutnya
Yang mana dalam hal ini kita dapat menguji transaksi yang dilakukan oleh
enron dalam transaksi-transaksi selanjutnya apakah ada kenaikan atau
penurunannya.
2. Pengujian cut-off, untuk pengujian berdasarkan tanggal faktur
Dalam hal ini, pengujian yang baik adalah dengan melihat tanggal faktur yang
ada selama transaksi berlangsung di perusahaan enron apakah memiliki
kesamaan dan perbedaan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan.

Selain itu pengujian substantif juga dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Konfirmasi hutang usaha
2. Rekoinsiliasi hutang yang tidak bisa dikonfirmasi ke pernyataan piutang yang
diterima oleh klien dan krediturnya.
3. Pembandingan penyajian hutang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi
berterima umum.

Anda mungkin juga menyukai