Anda di halaman 1dari 17

BAB XI

PENYELESAIAN AUDIT

Nama : Rika Dwi Astuti


NIM : 142190020
Pengendalian Kualitas
Berdasarkan Internatonal Standart On Quality Control #1 (ISQC #1), kantor
akuntan publik harus menetapkan sistem pengendalian kualitas yang dirancang
untuk memberikan asurans yang memadai bahwa perusahaan dan para
personelnya patuh terhadap standar profesional dan ketentuan hukum dan
perundang-undangan, serta laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau rekan
penugasan sesuai dengan situasi-situasi yang ada.

Elemen-elemen sistem pengendalian kualitas


01 Elemen-elemen dari kebijakan pengendalian kualitas (quality control) yang
diadopsi oleh kantor akuntan publik biasanya menyertakan kebijakan-kebijakan
yang terkait dengan aktivitasperusahaan dan personelnya secara umum.
Misalnya, tanggung jaawab pemimpin atas kualitas yang ada di dalam
perusahaan, penerimaan dan retensi klien, kinerja penugasan, dan pemantauan.
02 ISA 220 : Pengendalian Kualitas Untuk Penugasan Audit
Tanggung jawab rekan penugasan adalah sebagai berikut.
• Mengarahkan : penugasan audit
• Memastikan : standar hukum dan perundang-undangan
• Reviu : kertas kerja untuk bukti audit
• Memfasilitasi : konsultasi atas hal-hal kontroversial
• Memastikan : proses reviu pengendalian kualoitas
• Mengomunikasikan : komplain resmi terkait standar profesional

03 Sarbanes-Oxley Act
Sarbanes-Oxley Act (SOX) diperuntukkkan untuk seluruh prosedur reviu yang
diperlukan auditor, seperti pengendalian kualitas, reviu rekan kedua, dan rotasi
rekan. Sarbanes-Oxley Act juga mendiskusikan tanggung jawab dan inspeksi
komite audit atas klien berdasarkan Public Company Accounting Oversight
Board (PCAOB).
Evaluasi Bukti Tata Kelola
01 Memperoleh bukti dan surat mengenai litigasi, klaim dan penilaian

Untuk menemukan litigasi, klaim dan penilaian yang mempengaruhi klien, auditor mengandalkan prosedur
lapangannya sendiri dan surat dari penasihat hukum klien. Prosedur pekerjaan lapangan untuk menemukan
sejumlah klaim terhadap klien, yaitu :

Membaca notula Menentukan apakah


rapat perusahaan Mereviu jaminan
hutang yang terdapat surat perjanjian
dan catatan rapat sepihak (Side Letter).
lainnya yang diungkapkan didalam
sesuai konfirmasi bank
Membaca kontrak, sewa, Menginspeksi dokumen
korespondensi, dan lainnya untuk
dokumen lainnya yang kemungkinan adanya
serupa jaminan yang dibuat klien
Untuk seluruh litigasi, klaim, dan penilaian, keterangan dari pengacara klien harus meminta bukti yang
berkaitan dengan :

Adanya kondisi atau situasi


yang menunjukkan Kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan
kemungkinan kerugian dari
litigasi, klaim, atau penilaian

Jumlah potensi kerugian, termasuk


biaya pengadilan.
Periode dimana penyebabnya terjadi
Memperoleh surat representasi manajemen
02
Ketika representasi berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat material pada laporan keuangan, auditor
harus mencari bukti audit yang menguatkan,
mengevaluasi apakah representasi yang dibuat
manajemen tampak wajar dan konsisten dengan
bukti audit lainnya, serta mempertimbangkan
apakah masing-masing pihak yang membuat
representasi tersebut memiliki kompetensi untuk
melakukannya.
03
Reviu terhadap komitmen dan liabilitas kontingesi
Liabilitas kontingesi adalah potensi kewajiban dimasa depan kepada pihak eksternal atas jumlah yang tidak
diketahui yang diperoleh dari haril peristiwa di masa lalu. Salah satu prosedur audit untuk menemukan kontingensi
adalah surat hukum yang telah didiskusikan, yang mana auditor menganalisis beban hukum dan pernyataan dari
penasihat hukum, serta memperoleh surat dari setiap pengacara utama terkait status litigasi yang tertunda. Tiga
prosedur lainnya yang utama adalah untuk :

a Mereviu kertas kerja

b Memeriksa letters of credit (L/C) untuk mengonfirmasi saldo akun


yang digunakan dan tidak digunakan

c Mengevaluasi liabilitas kontigensi yang diketahui.

Komitmen adalah perjanjian bahwa entitas akan mempertahankan


serangkaian kondisi tetap. Seluruh komitmen yang bersifat material biasanya
akan dijelaskan secara besamaan dalam catatan kaki yang terpisah atau
mengombinasikan dalam catatan kaki yang terkait dengan kontigensi.
Reviu Atas Peristiwa Kemudian

Reviu untuk peristiwa kemudian adalah prosedur pengauditan yang dilakukan oleh auditor
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian. Peristiwa kemudian adalah
peristiwa yang terjadi di antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor, serta
fakta-fakta yang kemudian diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan auditor.

Tipe-tipe peristiwa setelah tanggal laporan posisi keuangan


01 IAS mengidentifikasi dua tipe peristiwa, yakni :
Peristiwa yang memberikan bukti mengenai kondisi yang ada di
akhir periode pelaporan (penyesuaian peristiwa setelah periode
pelaporan)

Peristiwa yang menunjukkan kondisi yang muncul setelah


periode pelaporan (tidak ada penyesuaian peristiwa setelah
periode pelaporan).
Fakta-fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan auditor tetapi
02 sebelum tanggal laporan keunangan diterbitkan
Ketika manajemen mengubah laporan keuangan, maka auditor akan melakukan
sejumlah prosedur yang diperlukan di dalam situasi-situasi tersebut dan
memberikan laporan baru untuk manajemen pada tanggaal laporan keuangan
diubah tidak lebih awal dari tanggal laporan keuangan diubah ditandatangani atau
disetujui.

03 Penemuan fakta-fakta setelah laporan keuangan diterbitkan


Jika setelah laporan keuangan diterbitkan, auditor kemudian menyadari fakta-fakta
yang ada pada tanggal laporan auditor, yang mana jika kemudian diketahui, dapat
menyebabkan auditor mengubah laporan auditor, maka auditor harus
mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan mempertimbangkan revisi
terhadap laporan keuangan tersebut.
Prosedur Penyelesaian
Reviu pengawasan
Pihak yang bertugas mereviu pekerjaan dari akuntan staf
Manajer mereviu pekerjaan dari pihak yang bertugas
Rekan mereviu pekerjaan dari manajer

Pelaksanaan prosedur analitis


Mereviu trend dan rasio penting
Mereviu temuan audit yang tidak
diekspektasi sebelumnya
Reviu kertas kerja
Direviu oleh anggota kantor akuntan publik yang independen
Direviu terhadap hasil dari pengujian audit
Direviu terhadap kecukupan bukti Membuat lembar kerja yang berisi
Membuat ceklis penyelesaian penugasan kesalahan yang belum disesuaikan
Persetujuan klien atas jurnal
penyesuaian
Evaluasi temuan audit untuk salah
saji material
Mengusulkan kepada manajer agar
Menandatangani penyelesaian
dari tahapan-tahapan dalam
menyetujui jurnal penyesuaian
program audit Memperoleh persetujuan klien
Mengidentifikasi salah saji moneter
atas seluruh penyesuaian yang
dalam laporan keuangan
Mengusulkan adanya penyesuaian
diusulkan dan reklasifikasi
pada laporan keuangan terhadap ayat jurnal

Evaluasi kelanjutan entitas sebagai Reviu undang-undang dan regulasi


keberlanjutan usaha

Mereviu indikasi risiko yang Mereviu perubahan terbaru dalam


normal anggaran dasar dan sejumlah
Melakukan prosedur analitis regulasi
Menetukan apakah masalah Menguji kepatuhan terhadap
keberlanjutan usaha dapat dikurangi
menggunakan faktor-faktor lainnya. regulasi
Permasalahan Keberlanjutan Usaha
(Going Concern)
Berdasarkan asumsi keberlanjutan usaha, perusahaan dipandang sebagai
bisnis yang berkelanjutan untuk masa depan yang dapat diperkirakan, baik
dengan maksud maupun keperluan likuidasi, menghentikan perdagangan,
maupun mencari perlindungan dari kreditur berdasarkan undang-undang
atau regulasi.
Jika auditor menemukan sejumlah peristiwa atau kondisi yang menyebabkan
adanya keraguan terkait kemapuan klien audit dalam melanjutkan usahanya,
maka auditor melakukan sejumlah prosedur yang mencakup sebagai berikut.

01 Memperoleh keterangan dari manajemen terkait penilaiannya


atas kemampuan entitas dalam melanjutkan usahanya

02 Mengevaluasi tidakan di masa depan yang diusulkan


manajemen untuk mengurangi masalah-masalah keberlanjutan
usaha
03 Menganalisis perkiraan arus kas manajemen kaitanya
dengan rencana manajemen di masa depan

04 Mempertimbangkan apakah ada tambahan fakta-


fakta penting yang terjadi sejak tanggal penilaian
mengenal keberlanjutan usaha

05 Meminta representasi tertulis dari manajemen terkait


rencana-rencana untuk tindakan di masa depan dan
kewajaran dari rencana tersebut.
Hal-Hal yang Perlu Mendapatkan Perhatian Rekan (Matters For
Attention Of Partners-MAPs)

Merupakan laporan dari manajer audit kepadaa rekan atau direktur yang merinci keputusan audit
yang didapatkan dan alasan keputusan tersebut. Area-area yang didiskusikan dalam MAPs
terkait pertanyaan-pertanyaan dasar yang sulit yang mana terdapat kemungkinan bahwa
pertimbangan auditor berikutnya dapat ditanyakan, terutamaa oleh pihak ketiga. Biasanya
manajer audit yang menyiapkan MAPs, sementara setiap komponen dibaca dan dikomentari oleh
rekan atau direktur.

Laporan Kepada Dewan Direksi


Dewan direksi atau yang lebih umum, komite audit dari dewan direksi berpengaruh terhadap
kebijakan akuntansi dan keuangan entitas. Komite audit juga bertanggung jawab untuk
memperkerjakan auditor independen. Auditor harus emngomunikasikan temuan-temuan
pentingnya kepada dewan direksi.
Auditor diwajibkan oleh Security and Exchange Comission (SEC) untuk melaporkan ke
komite audit dari perusahaan yang sahamnya diperdagangkan ke publik, terkait :
01 Seluruh kritik terhadap kebijakan dan praktik akuntansi
yang digunakan

02 Seluruh alternatif perlakuan atas informasi keuangan


dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum
yang telah didiskusikan dengan pihak manjemendari
penerbit

03
Komunikasi tertulis lainnya yang bersifat material di
antara kantor akuntan publik yang terdaftar dari pihak
manajemen dari penerbit.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai