Anda di halaman 1dari 32

CH 11 COMPLETING THE AUDIT

Tujuan: menyelesaikan semua prosedur audit dan menerbitkan opini


Prosedur yang harus dilakukan:
1. Mengevaluasi bukti terkait tata kelola
2. Melakukan prosedur untuk mengidentifikasi Subsequent events
3. Mereview laporan keuangan dan laporan lainnya yang material
4. Melakukan prosedur wrap-up
5. Menyiapkan dokumen Matters for Attention of Partners (MAP)
6. Melaporkan laporan kepada Board of Directors
7. Menyiapkan opini audit
ISQC 1 mengatakan perusahaan audit (KAP) harus menetapkan sistem pengendalian kualitas yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang wajar bahwa:
 Kantor dan personelnya mematuhi standar profesional dan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku
 Laporan yang dikeluarkan oleh KAP atau mitra perikatan sesuai dengan keadaan
untuk meyakinkan untuk mendapat keyakinan bahwa laporan audit yang diterbitkan oleh suatu KAP dan
ditandatangani oleh partner audit itu sudah tepat.
Dalam audit kita bekerja sebagai tim yang dikepalai oleh engagement partner, manager audit, senior audit dan staff
audit.

Tanggungjawab Engagement Partner


 Direct: memberikan arahan dan perintah bagaimana audit akan diberikan
 Ensure: meyakinkan bahwa hukum dan strandard audit sudah diikuti
 Review: mereview kertas kerja bahwa bukti audit sudah didapatkan secara sufficient dan appropriate
 Facilitate: memfasilitasi apabila dibutuhkan konsultasi terkait dengan hal-hal yang perlu dikomunikasikan
 Ensure: meyakinkan bahwa quality control review sudah berjalan dengan baik
 Communicate: komunikasi secara formal terkait penugasan sudah dilakukan sesuai dengan standard profesi
yang seharusnya
Prosedur untuk menyelesaikan tahap audit ini adalah:
• Mengevaluasi bukti tata kelola;
• Melaksanakan prosedur untuk mengidentifikasi peristiwa selanjutnya
• Menelaah laporan keuangan dan bahan laporan lainnya;
• Melakukan prosedur penutupan
• Menyiapkan Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh client;
• Melapor kepada dewan direksi dan menyiapkan laporan audit
Prosedur penutupan meliputi:
• Prosedur analitis,
• Meninjau kertas kerja,
• Evaluasi kelangsungan usaha,
• Persetujuan klien untuk jurnal penyesuaian.

Phase Flow Diagram


1. Phase I (Client Acceptance) Tujuan: Menentukan penerimaan klien dan penerimaan oleh klien. Memutuskan
untuk mendapatkan klien baru atau melanjutkan hubungan dengan yang sudah ada dan jenis serta jumlah staf
yang dibutuhkan
Prosedur:
a. Mengevaluasi latar belakang klien dan alasan audit.
b. Berkomunikasi dengan auditor pendahulu.
c. Tentukan kebutuhan untuk profesional lain.
d. Menyiapkan proposal klien.
e. Mendapatkan surat perikatan.
f. Pilih staf untuk melakukan audit
2. Phase II (Planning the Audit) Tujuan: Menentukan jumlah dan jenis bukti dan reviu yang diperlukan untuk
memberikan keyakinan kepada auditor bahwa tidak ada salah saji material dalam laporan keuangan.
Prosedur:
• Memperoleh informasi latar belakang industri, perusahaan, hukum, pihak terkait dan keuangan.
• Melakukan prosedur untuk memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal.
• Berdasarkan bukti, menilai risiko dan menetapkan materialitas.
• Menyiapkan nota perencanaan dan rencana audit program audit).
3. Phase III (Testing and Evidence) Tujuan: Menguji bukti yang mendukung pengendalian internal dan
kewajaran laporan keuangan.
Prosedur:
• Pengujian pengendalian.
• Pengujian substantif atas transaksi.
• Prosedur analitis.
• Pengujian rincian saldo.
• Cari kewajiban yang tidak tercatat.
4. Phase IV (Evaluation and Judgement/Reporting) Tujuan: Menyelesaikan prosedur audit dan mengeluarkan
pendapat.
Prosedur:
• Mengevaluasi bukti tata kelola.
• Lakukan prosedur untuk mengidentifikasi kejadian selanjutnya.
• Menelaah laporan keuangan dan bahan laporan lainnya.
• Lakukan prosedur penutupan.
• Mempersiapkan hal-hal untuk diperhatikan mitra.
• Melaporkan kepada direksi.
• Menyiapkan laporan audit

Quality Control
Menurut International Standard on Quality Control sistem pengendalian kualitas yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa KAP dan personelnya mematuhi standar professional, persyaratan peraturan dan hukum,
serta laporan yang dikeluarkan oleh firm atau rekan perikatan adalah sesuai dengan kondisinya
 Elements of a System of Quality Control
Perusahaan umumnya memerlukan kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas yang termasuk tanggung jawab
kepemimpinan untuk kualitas dalam perusahaan, penerimaan dan retensi klien, kinerja perikatan, dan
pemantauan.
 ISA 220 Quality Control for Audit Engagements
SA 220 mencakup persyaratan khusus bagi perikatan penelaah Quality Controls untuk melakukan evaluasi
obyektif atas kepatuhan terhadap standar profesional yang berlaku
 The Sarbanes–Oxley Act Quality Control and Audit Review
Sarbanes-Oxley Act (SOX) membahas keseluruhan tinjauan prosedur yang diperlukan auditor seperti
pengendalian kualitas, tinjauan mitra kedua, dan rotasi mitra. SOX berlaku untuk perusahaan audit di seluruh
dunia.
 Quality Control Policies
SOX mensyaratkan bahwa setiap kantor akuntan publik yang terdaftar, mengaudit perusahaan publik termasuk
dalam standar kebijakan kontrol kualitas yang berkaitan dengan:

• Pemantauan etika profesional dan independensi dari penerbit atas nama perusahaan yang
menerbitkan laporan audit;
• Konsultasi dalam firma tersebut tentang pertanyaan akuntansi dan audit;
• Pengawasan pekerjaan audit;
• Perekrutan, pengembangan profesional dan kemajuan personel;
• Penerimaan dan kelanjutan perikatan audit;
• Inspeksi internal;
• Persyaratan lain yang mungkin ditentukan oleh Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik
(PCAOB).
• PCAOB Inspections
PCAOB melakukan program inspeksi berkelanjutan untuk menilai tingkat kepatuhan kinerja audit di
perusahaan audit dan penerbitan laporan audit dengan aturan PCAOB dan standar professional
 Ex-Employee Conflicts of Interest
Kantor akuntan tidak dapat melakukan jasa audit apapun untuk sebuah perusahaan jika seorang CEO, Controller,
CFO, CAO, atau posisi yang setara, dipekerjakan oleh kantor akuntan tersebut dan berpartisipasi dalam kapasitas
apapun dalam audit penerbit tersebut selama periode audit
 Partnership Review and Rotation
Di bawah SOX, auditor harus memberikan persetujuan atau tinjauan mitra kedua oleh orang yang memenuhi
syarat yang terkait dengan kantor akuntan publik, selain orang yang bertanggung jawab atas audit, atau oleh
peninjau independen
 Audit Committee Review of Auditors
Di bawah SOX, komite audit perusahaan publik secara langsung bertanggung jawab atas penunjukan,
kompensasi, dan pengawasan pekerjaan kantor akuntan publik terdaftar yang dipekerjakan oleh perusahaan
mereka

EVALUATE GOVERNANCE EVIDENCE


Informasi tata kelola penting yang harus dikumpulkan dari klien meliputi: surat hukum, surat representasi manajemen,
informasi tentang kewajiban dan komitmen kontinjensi, dan identifikasi pihak. Auditor harus meninjau dokumen
hukum, kontrak, catatan rapat dewan direksi dan komunikasi manajemen untuk menentukan apakah ada kewajiban
kontinjensi.
Obtain Evidence and Letters Concerning Litigation, Claims and Assessments
Prosedur lapangan yang digunakan untuk menemukan klaim terhadap klien adalah:
• membaca risalah rapat perusahaan dan catatan rapat lain yang sesuai;
• meninjau jaminan utang yang diungkapkan pada konfirmasi bank;
• memeriksa dokumen lain untuk kemungkinan jaminan yang dibuat oleh klien
• menentukan apakah ada Side Letters
Legal Letter
Prosedur utama yang diandalkan auditor untuk menemukan litigasi, klaim, dan penilaian yang mempengaruhi klien
adalah surat dari penasihat hukum klien yang disebut Legal Letter atau permintaan keterangan dari pengacara klien.
Surat dari Penasehat Hukum Klien
Surat dari penasihat hukum klien memberi tahu auditor tentang undang-undang yang tertunda dan informasi lain yang
melibatkan penasihat hukum yang relevan dengan laporan keuangan.
• Identifikasi klien dan tanggal audit.
• Daftar yang disiapkan oleh manajemen, tentang klaim atau penilaian litigasi yang tertunda atau terancam yang
melibatkan pengacara.
• Daftar yang disiapkan oleh manajemen, tentang klaim dan penilaian yang belum ditegaskan, yang akan memiliki
kemungkinan yang wajar untuk hasil yang tidak menguntungkan.
• Permintaan agar pengacara memberikan informasi atau komentar tentang sifat dan kemajuan hingga saat ini dari
setiap klaim atau penilaian yang terdaftar.
• Permintaan untuk mengidentifikasi tindakan hukum yang tertunda atau terancam yang tidak terdaftar, atau
pernyataan bahwa daftar klien sudah lengkap.
• Pernyataan oleh klien yang menginformasikan kepada pengacara tentang tanggung jawabnya untuk
menginformasikan manajemen setiap kali ada masalah hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan
keuangan.
• Permintaan agar pengacara mengidentifikasi dan menjelaskan sifat alasan apa pun untuk pembatasan apa pun
pada tanggapan.
Obtain Management Representation Letter
Ketika representasi berhubungan dengan hal-hal yang material terhadap laporan keuangan, auditor harus mencari bukti
audit yang menguatkan, mengevaluasi apakah representasi yang dibuat oleh manajemen tampak wajar dan konsisten
dengan bukti audit lainnya, dan mempertimbangkan apakah individu yang membuat representasi tersebut kompeten
untuk melakukannya.
Written Representations from Management
Ketika bukti audit lain yang cukup dan tepat tidak dapat diharapkan secara wajar, auditor harus memperoleh
representasi tertulis dari manajemen tentang hal-hal yang material terhadap laporan keuangan.
Review for Contingent Liabilities and Commitments
Kewajiban kontinjensi adalah kewajiban potensial masa depan kepada pihak luar untuk jumlah yang tidak diketahui
yang dihasilkan dari hasil peristiwa masa lalu
 Procedures to Test for Contingencies
merupakan prosedur yang dilakukan untuk menguji kontijensi pada awal dan akhir proses audit
 Commitments
adalah perjanjian bahwa entitas akan memegang serangkaian kondisi tetap, seperti pembelian atau penjualan
barang dagangan pada harga yang ditentukan, di masa mendatang, terlepas dari apa yang terjadi pada laba atau
perekonomian secara keseluruhan.

REVIEW FOR DISCOVERY OF SUBSEQUENT EVENTS


Review for subsequent events adalah prosedur audit yang dilakukan oleh auditor untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi peristiwa kemudian (subsequent events).
Subsequent events adalah peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor, dan
fakta yang diketahui auditor setelah tanggal laporan auditor.
Types of Events After the Balance Sheet Date
International Financial Reporting Standard IAS 1017mengatakan bahwa financial statement of events memiiliki
keuntungan dan kerugian, yang terjadi setelah akhir periode. Ini mengidentifikasikan dua jenis peristiwa:
• Kondisi yang ada pada akhir periode pelaporan (Menyesuaikan peristiwa setelah periode pelaporan)
• Kondisi yang muncul setelah periode pelaporan (biasa yang tidak disesuikan setelah periode
pelaporan)
1. Events Relating to Conditions that Existed at Period End
Pada kondisi akhir periode biasanya berkaitan dengan assets and liabilities yang mungkin memerlukan penyesuaikan
laporan keuangan.
Contoh lain:
• Penyelesaikan litigasi dengan jumlah yang berbeda dari jumlah aktualnya
• Disposal of equipment yang tidak digunakan dalam operasional yang memiliki harga dibahwa Book
Value
• Sale of Investment dengan harga dibawah biaya tercatat
2. Events Not Affecting Conditions at Period End
Kondisi dalam kategori kedua, yaitu kondisi yang tidak mempengaruhi assets or liabilities pada tanggal balance sheet.
Contoh lain:
• Penurunan market values of securities yang dimiliki untuk investasi sementara atau dijual kembali
• Penerbitan bonds atau equity securities
• Penurunan market value inventory akibat tindakan pemerntah melarang penjualan produk lebih
lanjut
• An uninsured loss of inventories as a result of fire (Kerugiaan Inventory yang tidak diasuransikan
akiba kebakaran)
3. Events up to the Date of the Auditor’s Report
Auditor harus melaksanakan prosedur yang dirancang untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
semua kondisi sampai dengan tanggal laporan auditor yang memungkinkan memerlukan penyesuaian (adjustmen) or
pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan yang telah diidentifikasi.
Audit procedures
Sifat prosedur yang dilakukan tergantung pada banyaknya variable. Berikut beberapa prosedurnya:
• Menanyakan prosedur/sistemen management untuk identifikasi selanjutnya
• Meninjau catatan akuntansi termasuk budgets, forecasts dan informasi triwulanan
• Memperoleh, dari manajemen, surat pernyataan bahwa semua peristiwa berikutnya telah
dipertimbangkan dalam penyusunan laporan keuangan
• Pemeriksaan invoice dan korespondensi dengan penasihat hukum
• Prosedur audit rutin untuk memverivikasi saldo akhir tahun
Facts Which Become Known to the Auditor After the Date of the Auditor’s Report but Before the Date the
Financial Statements Are Issued
A. Ketika management mengubah laporan keuangan
• Auditor harus melakukan prosedur yang diperlukan dalam keadaan
• Memberikan laporan baru kepada management tentang laporan keuangan yang diubah
B. Ketika management tidak mengubah laporan keuangan dan auditor percaya bahwa mereka perlu perubahan.
• Laporan auditor yang belum di released harus menyatakan Qualified or an Adverse Opinion
• ·Jika sudah di released, auditor harus memberitahukan badan tata Kelola untuk tidak menerbitkan Financia
statment dan laporan auditor
Discovery of Facts After the Financial Statements Have Been Issued
• Setelah laporan keuangan diterbitkan Auditor tidak memiliki kewajiban untuk melakukan penyelidikan apa pun
mengenai laporan keuangan tersebut
• Jika pernyataan telah dikeluarkan, auditor baru tersadar akan fakta yang ada pada tanggal laporan auditor. Jika
diketahui kemudia maka auditor harus mempertimbangkan revisi laporan keuangan
Review Financial Statements and Other Report Material
Financial Statement Disclosures
Dalam bagian 404,23 SOX mensyaratkan bahwa setiap laporan tahunan perusahaan publik berisi laporan pengendalian
internal. Laporan harus menyatakan tanggung jawab manajemen untuk menetapkan dan memelihara struktur
pengendalian internal yang memadai, dan berisi penilaian atas efektivitas struktur pengendalian interna ldan laporan
keuangan
A. Adequate Disclosure Ongoing
B. Financial Statement Disclosure Checklist
Corporate Governance Disclosures
Diseluruh dunia pemegang saham perusahan harus duatur demi kepentingan terbaik mereka.
A. SOX Governance Disclosures
Other Information in Annual Reports
Auditor harus membaca informasi lain mengenai laporan keuangan.
Other Information in Annual Reports (2)
A. Material Inconsistency, Terjadi ketika informasi lain bertentangan dengan informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan yang diaudit. Inkonsistensi material dapat menimbulkan keraguan tentang kesimpulan audit yang
diambil dari bukti audit yang diperoleh dan, mungkin, tentang dasar opini auditor atas laporan keuangan .
B. Material Misstatement of Fact
Wrap-Up Procedures
Prosedur yang dilakukan pada akhir audit yang umumnya tidak dapat dilakukan sebelum pekerjaan audit lainnya
selesai. Prosedur ini meliputi:
• Supervisor Review,
• Final Analytical Procedures
• Working Paper Review
• Evaluating Audit Findings for Material Misstatement
• Client Approval of Adjusting Entries
• Reviews of Laws and Regulation
• Evaluation of the Company as a Going Concern
Supervisor Review
1. Prosedur ini dimulai dengan akuntan penanggung jawab meninjau pekerjaan akuntan staff
2. Manajer dan orang yang bertanggung jawab atas audit meninjau pekerjaan yang diajukan oleh akuntan yang
bertanggung jawab
3. Sebelum menandatangi, penanggung jawa atau akuntan senior harus memastikan ahwa semua tahapan pekerjaan
telah diselesaikan sesuai dengan perencanaan
Final Analytical Procedures
Tahap ini auditor yang bertanggung jawab akan meninjau kembali kertas kerja untuk menentukan bahwa program
audit telah selesai dan bukti yang cukup telah diperoleh
APA ITU KERTAS KERJA
• Kertas hasil dari prosedur audit
• Kesimpulan yang ditarik dari bukti yang diperoleh
• Catatan tentang perencanaan, sifat, waktu dan luas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor
• Kertas kerja ditinjau untuk kecukupan bukti. Bukti yang dicatat dalam kertas kerja harus relevan dan valid.
Relevansi sebagian besar merupakan masalah hubungan antara bukti dan asersi laporan keuangan yang
terlibat
• Alasan kertas kerja dapat direview oleh anggota independen:
1. Mengevaluasi kinerja personil
2. Memastikan audit memenuhi standar
3. Melawan bias
4. Memenuhi peraturan audit
Working Paper Review
Ketika tes audit untuk setiap item dalam laporan keuangan selesai, staf auditor yang melakukan pekerjaan akan
menandatangani penyelesaian langkah-langkah dalam program audit, mengidentifikasi salah saji dalam laporan
keuangan, dan mengusulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan
Evaluating Audit Findings for Material Statement
SA 320 menyarankan bahwa untuk membedakan salah saji faktual, salah saji pertimbangan, salah saji diproyeksikan:
• Salah saji faktual adalah salah saji yang tidak dapat diragukan
• Salah saji pertimbangan adalah salah saji yang timbul akibat perbedaan dari pertimbangan
manajemen mengenai estimasi akuntansi yang dianggap tidak masuk akal oleh manajemen
• Salah saji diproyeksikan adalah estimasi terbaik auditor atas salah saji dalam populasi yang
melibatkan proyeksi salah saji yang diidentifikasi dalam sampel audit ke seluruh populasi dari mana
sampel diambil
Review of Laws and Regulation
Semua negara memilki undang-undang yang berlaku untuk bisnis yang beroperasi disana. Auditor harus mengetahui
undang-undang yang berlaku untuk klien mereka, meninjau kriteria yang diperlukan untuk mematuhi undang-undang
tersebut, menguji kepatuhan perusahaan klien. Otoritas yang mengatur dapat meninjau perusahaan publik karena
mereka memenuhi kriteria berisiko tinggi tertentu
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) meninjau perusahaan publik jika faktor berikut terbukti:
• Perusahaan telah mengeluarkan pernyataan kembali yang material atas hasil keuangan
• Perusahaan baru dengan disparitas rasio harga
• Perusahaan yang operasinya mempengaruhi setiap sektor material ekonomi
• Faktor yang relevan dengan SEC
Going Concern Issues
SA 570 menetapkan bahwa ketika melaksanakan prosedur audit, auditor harus mempertimbangkan kelayakan asumsi
kelangsungan usaha yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi
entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak memiliki alternatif realistis selain melakukannya.
Tanggung jawab auditor adalah untuk mempertimbangkan ketepatan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh
manajemen dalam penyusunan laporan keuangan, dan mempertimbangkan apakah terdapat ketidakpastian material
tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya yang perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan.
Going Concern Issues
Doubt of Entity’s Ability to Continue as a Going Concern
Prosedur harus mencakup hal-hal berikut:
• Menanyakan kepada manajemen mengenai penilaian mereka atas kemampuan entitas untuk
melanjutkan kelangsungan usahanya.
• Mengevaluasi tindakan masa depan yang diusulkan manajemen untuk mengurangi masalah
kelangsungan usaha.
• Menganalisis perkiraan arus kas manajemen dalam kaitannya dengan rencana manajemen untuk
tindakan masa depan dengan mengevaluasi keandalan data yang mendasari prakiraan tersebut dan
menentukan apakah terdapat dukungan yang memadai untuk asumsi yang mendasari prakiraan
tersebut.
• Mempertimbangkan apakah ada fakta tambahan yang signifikan telah terjadi sejak tanggal penilaian
kelangsungan usaha.
• Meminta representasi tertulis dari manajemen sehubungan dengan rencana tindakan di masa depan
dan kewajaran rencana ini.
Procedures to Gather Audit Evidence
Prosedur untuk mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat dapat mencakup:
• menganalisis dan mendiskusikan arus kas, laba, dan prakiraan relevan lainnya dengan manajemen;
• menganalisis dan mendiskusikan laporan keuangan interim terkini yang tersedia dari entitas;
• meninjau persyaratan surat utang dan perjanjian pinjaman dan menentukan apakah telah dilanggar;
• membaca risalah rapat pemegang saham, dewan direksi dan penting komite untuk referensi kesulitan
pembiayaan;
• menanyakan kepada pengacara perusahaan tentang adanya litigasi dan klaim dan kewajaran
penilaian manajemen atas hasil mereka dan perkiraan implikasi keuangannya;
• mengkonfirmasi keberadaan, legalitas dan keberlakuan pengaturan untuk memberikan atau
mempertahankan dukungan keuangan dengan pihak terkait dan ketiga dan menilai kemampuan
keuangan pihak tersebut untuk menyediakan dana tambahan;
• mempertimbangkan rencana entitas untuk menangani pesanan pelanggan yang tidak terpenuhi;
• menelaah peristiwa setelah akhir periode untuk mengidentifikasi peristiwa yang mengurangi atau
mempengaruhi kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.
Matters for Attention of Partners (MAPs)
Matters for Attention of Partners (MAPs) adalah laporan oleh manajer audit kepada mitra atau direktur yang merinci
keputusan audit yang dicapai dan alasan keputusan tersebut.
MAP (atau laporan yang setara yang dirujuk dengan nama berbeda) mendokumentasikan hal-hal signifikan yang
menjadi dasar pengambilan keputusan awal oleh manajer audit atau mitra audit dan perincian penyelesaian akhir dari
hal-hal yang diputuskan oleh mitra audit.
Content of MAP
Hal-hal yang termasuk dalam MAP
• cover page yang ditandatangani oleh manajer audit dan rekanan yang menyatakan kesimpulan dasar
audit
• hal-hal umum
• komentar manajemen
• komentar tentang hasil
• pembahasan rekening yang memerlukan pertimbangan khusus
• kepatuhan terhadap hukum perundang-undangan
• komentar tentang sistem akuntansi
• komentar pada surat manajemen
• diskusi tentang hal-hal yang belum terselesaikan pada tanggal tersebut.
Hasil audit dan pembahasan akun tertentu dapat mencakup penjelasan temuan tentang rasio yang tidak memadai, tren
yang tidak biasa, atau penurunan penjualan atau laba.
Reports to the Board of Directors
1. Dewan direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan akuntansi dan keuangan entitas. Auditor
harus mengomunikasikan temuan penting mereka kepada dewan.
 Dewan memiliki tanggung jawab untuk mempekerjakan auditor independen.
2. Area diskusi yang khas dalam laporan Bentuk Panjang kepada dewan direksi adalah informasi yang
dihilangkan klien dari catatannya dan kesalahan yang ditemukan auditor dalam melaksanakan pekerjaannya.
Matters Discussed with the Board of Directors (Audit Committee)
Auditor diwajibkan oleh Security and Exchange Commission (SEC) untuk melapor kepada komite audit perusahaan
publik:
• semua kebijakan dan praktik akuntansi penting yang akan digunakan;
• semua perlakuan alternatif atas informasi keuangan dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum
yang telah didiskusikan dengan pejabat manajemen penerbit, konsekuensi dari penggunaan
pengungkapan dan perlakuan alternatif tersebut, dan perlakuan yang disukai oleh kantor akuntan
publik terdaftar;
• komunikasi tertulis material lainnya antara kantor akuntan publik terdaftar dan manajemen penerbit,
seperti surat manajemen atau jadwal perbedaan yang tidak disesuaikan.
Long-Form Audit Report
• Laporan khusus yang lebih panjang dan lebih rinci daripada opini audit disebut long-form audit
report to the board.
• Area diskusi yang khas dalam laporan adalah informasi yang dihilangkan klien dari catatannya dan
kesalahan yang ditemukan auditor dalam melakukan pekerjaannya.
Audit Perusahaan Go Publik
Auditor harus melaporkan hal berikut kepada komite audit :
 Terkait dengan critical accounting policies and practices
 Alternatif treatment yang diambil
 Ada material written communications seperti management letter atau schedule of unadjusted differences
(rangkuman temuan audit yang nilainya dibawah materialitas dan tidak dilakukan penyesuaian

CHAPTER 13 - FINAL WORK


 Interim, audit yg dilakukan sebelum tutup buku laporan keuangan tahunan. auditor interim membuat kesimpulan
tentang pengoperasian sistem dan apakah transaksi yang diproses adalah asli, akurat, dan lengkap. audit dapat
dilakukan sebelum laporan keuangan 12 bulan penuh selesai dibuat. Kegiatan audit dilakukan dengan menyicil
pekerjaan yang dapat dicicil, hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan permintaan audit dari klien pada
akhir tahun. Yang bisa diaudit adalah transaksi atau kegiatan yang berjalan secara rutin. Contohnya internal
control dan depresiasi. Dari kegiatan ini, auditor dapat menyimpulkan jalannya sistem operasi perusahaan
(internal control) dan memastikan transaksi yang ada di klien genuine, accurate dan complete
 Jumlah pekerjaan yg harus dilakukan oleh auditor pada saat final audit tergantung 2 faktor:
1. semakin tinggi resikonya semakin banyak juga prosedur yg harus dilakukan.
2. apakah ada significant balance dilaporan keuangan? Jika terdapat akun yang tidak memiliki significance
balance (nilai dibawah materialitas) maka auditor boleh melewatkan untuk melakukan prosedur pada akun
tersebut. Jika terdapat banyak akun yang memiliki significance balance, maka semakin banyak pekerjaan
yang perlu dilakukan.
KESIMPULAN YANG TERBENTUK PADA SAAT INTERIM SEBELUM FINAL AUDIT
• Kesimpulan tentang pengoperasian sistem akuntansi dan pengujian pengendalian.
• Apakah aset dilindungi dan apakah transaksi dan saldo yang dicatat dalam catatan akuntansi adalah asli,
akurat, dan lengkap mengikuti prosedur substantif.
• Diskusi dengan manajemen tentang masalah yang diketahui mempengaruhi organisasi dan solusi yang
tampaknya paling tepat dalam situasi tersebut pekerjaan pra-final.
• Auditor telah mengubah rencana audit untuk hal-hal yang tidak tercantum dalam rencana awal. Audit dan
tenggat waktu perusahaan juga akan dibahas sebelum final work.
• Auditor telah, mendekati atau pada tanggal neraca, melaksanakan prosedur audit tertentu yang hanya dapat
dilakukan pada saat itu, seperti pengamatan penghitungan persediaan.
• Auditor telah melakukan tinjauan analitis atas laporan keuangan untuk menempatkan pekerjaan mereka
dalam konteks.
Pre Final Work
AGENDA PEMBAHASAN SAAT PERTEMUAN AUDITOR DENGAN CLIENT
• Temuan audit berdasarkan hasil interim.
• Persiapan untuk melakukan inventory count.
• Jadwal timetable, tanggal, persiapan, data-data yang dibutuhkann untuk year end financial statements.
• Standar akuntansi dan pelaporan yang berlaku yang berkaitan dengan pencatatan perusahaan (standar-standar
audit).
• Peraturan perusahaan/pajak baru dan persyaratan bursa.
• Standar auditing-jika dampak signifikan terhadap pekerjaan audit akan didiskusikan dengan manajemen.
BALANCE SHEET DATE WORK
Pekerjaan-pekerjaan yang hanya bisa dilakukan saat laporan keuangan untuk 12 bulan (1 tahun) sudah selesai/siap
seperti contohnya :
• Bank Confirmations
• Inventory Count Observations bisa sblm > saldo akan dibaya ke tangggal tutup buku= call forward
,atau setelsh >call backward
• Long Term Construction Contracts-stage of completion= long term construction contracts – stage
of completion > klien ngasih jasa ke klien
• Non Current Assets in course of Constraction-stage of completion.
• Circulation of Customer and Supplier > Konfirmasi piutang dan utang
• Letters to Other Professionals including :
 Surveyors
 Lawyer
 Actuaries
 Valuers
 Geologists.
ANALYTICAL PROCEDURE
Prosedur analisa ini menekankan pada prosedur investigasi atas fluktuasi atau hubungan yang tidak konsisten antar
informasi-informasi yang ada. Disini kita bisa melakukan perhitungan rasio-rasio, melakukan trend analysis dengan
sales tiap tahun contohnya. Kita berusaha mengkaitkan data-data keuangan dengan data-data non-keuangan seperti
melakukan Helicopter View. Auditor melakukan analytical procedures pada 3 tahap :
1. Planning Stage untuk menentukan critical area yang memilliki audit risk yang tinggi.
2. Menggunakan Subtantive Procedures ketika merespon resiko atas material mistatement pada level asersi.
3. Sebelum mengakhiri audit untuk membantu auditor ketika menyiapkan seluruh kesimpulan apakah financial
statements yang ada sudah konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas. Tahap penyelesaian (mendekati
tanggal opini audit dikeluarkan)
Auditor harus yakin atas dapat diandalkannya angka-angka yang digunakan saat melakukan analytical procedures.
Apabila auditor hanya menggunakan analytical procedures sebagai test subtantive daripada test of detail, maka auditor
harus yakin bahwa control risk (resiko pengendalian) yang ada rendah.
AUDIT APPROACH TO ANALYTICAL REVIEW
Selanjutnya, auditor harus bisa menentukan apabila ditemukan adanya perubahan sebagai akibat dari analytical
procedure. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai alasan seperti berikut:
• Errors = kesalahan
• Change in Accounting Practice. awalnya nyatet bad debt pakai allowance skrg jd write off
• Change in Management Policy.
• Changes in General Commercial Factors. kebijakan pemerintah yang berdampak
• Changes in Commercial Factors Affecting Client Only. pangsa pasar berubah
• Fraud.
APPROACH TO ANALYTICAL REVIEW, PARTICULARLY IN THE EXAMINATION ROOM
Only calculate ratios useful to you. Best approach :
 Look at figures broadly , Melihat dahulu angka2 yang disajikan di laporan keuangan secara luas sebelum
melakukan perhitungan rasio
 Calculate selected ratios, Setelah itu menghitung beberapa rasio saja.
 Many ratios interrelated, Tidak dapat mengambil kesimpulan hanya berdasarkan rasionya saja.
APPROACH REVIEW - WORDS OF WARNING
• The reliability of data is influenced by its source and nature and is dependent on the circumstances under
which it is obtained, Keandalan data yang digunakan tergantung pada sumber, sifat dan lingkungan dimana
data tersebut didapat. Data yang didapatkan dari pihak ketiga lebih dapat diandalkan daripada data dari klien.
Misal dokumen pengiriman yang ditandatangani kustomer lebih bisa diandalkan dibanding invoice yang
dibuat klien yang dapat dimanipulasi. Auditor perlu berhati-hati dengan perusahaan yang memiliki inherent
dan control risk yang tinggi. Saat membandingkan rasio perusahaan sesama jenis, auditor perlu yakin jika
memang produk yang dijual sejenis. Baju dengan baju, jangan baju dengan fashion
• Ratios must be handled with great care, Angka yang dimunculkan di rasio perlu ditangani dengan kehatian-
hatian yang besar. Auditor harus mempertimbangkan keadaan entitas dan harus menyadari bahwa data
disagregat (datanya dibreakdown, misal terdapat sales lokal dan sales ekspor dan diturunkan lg sales produk
a dan produk b) yang dimana akan memberikan lebih banyak wawasan
GENUINE, ACCURATE AND COMPLETE
 Genuine, transaksi benar2 terjadi, tidak dibuat2 atau transaksi fiktif
 Accurate, angka yang disajikan dalam laporan keuangan secara matematis memang sudh tepat
 Complete, semua sudah lengkap tercatat, tidak terdapat transaksi atau saldo yang harusnya dictatat belum
dicatat

CHAPTER 14 - FINAL WORK: Non-Current Assets, Trade Receivables and


Financial Assets
In approaching any asset or liability consider :
• Nature, Sifat dari akun yg diaudit
• Management assertions, pertanyaan implisit dan eksplisit dari perusahaan/klien terhadap laporan
keuangan yg disajikan yang akan menjadi arahan untuk menentukan tujuan audit. Tujuan audit
untuk membuktikan asersi manajemen yang ada memang GAC.
• Inherent risks associated with them, Risiko inheren yang terkait dengan aset dan liabilitas
• Controls to reduce impact of ingerent risk, Apakah terdapat pengendalian/kontrol yang dapat
mengurangi dampak dari risiko inheren
• Income and expense items related to them, Pendapatan dan beban yang terkait dengan aset dan
liabilitas. Contohnya PPE ada kaitan dengan depre. Trade Receivables ada kaitan dengan bad debt
exp
• Available audit evidence to support conclusions, Apakah tersedia bukti audit untuk mendukung
kesimpulan atas aset dan liabilitas – bisa menggunakan analytical substantive procedures dan test
of detail.
• Accounting rules governing theri amount and disclosure in the financial statements, Peraturan
akuntansi yang melibatkan berapa angka dan pengungkapan yang harus disajikan dalam laporan
keuangan
Inherent Risk affecting Tangible Non-Current Asset
• non-current asset mempunyai risiko, seperti pembahasan mengenai risiko audit yaitu inherent risk dikali
control risk dikali detection risk. inherent risk bisa dilihat di masing-masing akun, tetapi bisa juga melihat
dari akun-akun keuangan.
• tangible non-current asset dikatakan tangible jika punya wujud. maka kalau klien punya patent masuknya ke
non-current asset tapi intangible. jadi isinya adalah property, plant and equipment.
• Perubahan teknologi yang mempengaruhi industri.
• Terdapat penutupan satu unit usaha atau segmen.
• Kesulitan untuk menentukan estimasi masa manfaat
• Apakah pernah dilakukan revaluasi
• Apakah terdapat signifikan idle non current assets (PPE yg tidak produktif)
• Apakah terdapat non curreny assts yg sedang dalam masa konstruksi
• Jika terdapat konstruksi, akan terdapat sebagian dikapitalisasi
• Eksistensi dari aset bisa dipindahkan atau tidak terkait dengan aset2 yg nilainya relatif besar
CONTROLS TO REDUCE THE IMPACT OF INHERENT RISK AFFECTING NON-CURRENT ASSET
terlepas dari penilaian atas lingkungan pengendalian yang baik, kita juga perlu melihat pengendalian khusus yang
melibatkan area di non-current asset di PPE.

• acquisitions, revaluation and impairment of non-current asset


kaya beli land, apa saja yang termasuk sebagai cost ; revaluation dan impairment
• safeguarding non-current asset
bagaimana pengamanan terkait dengan asset-asset
• disposal non-current asset
penghapusan disposal ada 3 yaitu sale, exchange and disoposal (dibuang)
• maintenance and insurance of non-current assets
terkait dengan biaya perawatan dan asuransi
• authorization of depreciation charges and accumulations
terkait dengan otorisasi beban penyusutan dan beban akumulasi penyusutan
ACQUISITIONS OF AND SAFEGUARDING NON-CURRENT ASSET
2 dokumen yang harus dimiliki saat mengaudit non-current asset:
1. Non-Current Asset Budgets
Perusahaan pada akhir tahun pasti akan membuat budget untuk tahun berikutnya. budget yang dibuat
perusahaan termasuk juga pengeluaran-pengeluaran kas untuk mengakuisi asset. perusahaan akan membuat
planning, ada pengeluaran apa saja. non-current asset budget itu diminta untuk dilihat antara budget dengan
aktualnya bagaimana. Beda level management juga mempunyai perbedaan pada data.
2. Non-Current Asset Register
kalau dipraktekkan itu adalah fix asset atau fix asset register atau data asset tetap. di dalamnya mencakup
semua data. yang fix asset register adalah klien, sedangkan auditor adalah memverifikasi. untuk memiliki
pengendalian yang baik, tentu saja yang namanya fix asset register harus bisa diakses dan disimpan oleh
seseorang yang independen, bukan orang yang menggunakan assetnya atau menyimpan asset.
ISI NON-CURRENT ASSETS REGISTER
• name • invoice number
• technical specifications • asset budget number
• identification number • cost
• location • revalued amount and revolution
• estimated useful life date
• depreciation method • insured amount
• depreciation per year • note on whether owned or leased
• accumulated depreciation • residual value
• maintenance record
• date of purchase
Issue lain terkait Non-Current Asset:
-Capital/Revenue Decisions
misal terkait dengan pengeluaran atas PPE, boleh dikapitalisasi. kalau yang sifatnya maintenance atau routine itu
masuknya dalah expense. tapi kalau yang sifatnya menambah masa manfaat, menambah kapasitas dan tidak rutin itu
masuknya ke capital expenditures dan boleh dikapitalisasi sebagai asset
-Revaluation and Impairment
kalau mau melakukan revaluasi tentu saja penilainya harus dipilih yang memiliki kualifikasi terkait dengan
impairment, identifikasi apakah non-current asset ini memang sudah menderita adanya impairment terkait dengan
idleness, itu karena tidak dipakai dan idle atau tidak terpakai. jadi yang harus memperhatikan idle.
Non current assets management assertion
• asersi manajemen yang diklasifikasikan di bawah judul “asli” “akurat” dan “lengkap” dapa diidentifikasikan
untuk beberapa bidang yaitu :
• acquisitions of non current assets
• disposals of non current assets
• non current assets balances, safeguarding
• depreciation of non current assets
• membentuk sadar untuk pekerjaan auditor dengan menyediakan tujuan
Inherent risks affecting trade receivables and sales
berikut yang mempengaruhi inherent risk yaitu :
• Banyak kustomer baru, kita belum tau track record krecit nya bagimana
• Perubahan signifikan atas kolektibilitas trade receivable. Mungkin masalah terms dan berapa kali bisa dicicil
• Produk baru yang dikenalkan, kita tida tau respon pasar
• Kompetitor mengenalkan produk baru
• Norma di industri terkait pengembalian barang
• Pengalaman atau sejarah perusahaan atas inventory yang dikembalikan
• Staff baru di bagian sales/accounting sales/ credit control section
• Complicated computerized accounting system
Sales and trade receivables : control to reduce impact of inherent risk
• entitas untuk memiliki kebijakan tertulis yang ditanyakan tentang judul beralih ke pihak ketiga dan ketika
layanan yang diberikan adalah dianggap selesai
• safeguarding procedures include (safeguarding procedures meliputi beberapa hal antara lain) rapid billing of
customers
• penyusunan pernyataan dan surat peringatan secara teratur
• penawaran diskon tunai untuk mendorong pembayaran lebih awal
• ageing statement
• credit limits, regularly reviewed ( dan direview secara periodic)
Sales and trade receivables - analytical procedures
• angka penjualan dan piutang usaha dipengaruhi oleh transaksi lain dan memiliki hubungan langsung dengan
angka lain, seperti :
• sales to trade receivables (days)
• gross profit to sales (GP%)
• sales expenses to sales
• sales to related support expenditure

Sales and trade receivables - management assertions and audit work


angka penjualan yang valid merupakan titik awal yang baik untuk memastikan piutang dagang dibuat berdasarkan
suara, pada akhir tahun pekerjaan lebih lanjut diperlukan pada perdagangan saldo piutang antara lain :
• hubungan antara trade receivables/ sales and other figures
• apakah cut off akurat?
• piutang usaha adalah pelanggan yang ada dan jumlah yang terutang?
• piutang usaha merupakan jumlah yang akan dikumpulkan?
• uji kolektibilitas? penuaan dan setelah tanggal koleksi adalah dua tes penting
Financial assets
2 metode utama yang digunakan untuk menilai keuangan instrumen yaitu
1. THE FAIR VALUE METHOD
yang mengakibatkan perubahan nilai wajar yang tercermin dalam profit and loss account, dan nilai wajar
baru ditampilkan pada balance sheet
2. THE AMORTIZED COST METHOD
yang mengakibatkan bunga yang diterima diambil untuk profit and loss accounts dan nilai asset keuangan
diukur dengan mengacu pada kas masa depan yang diharapkan arus yang discounted pada tingkat efektif
awal

CHAPTER 15 FINAL WORK: SPECIFIC PROBLEMS RELATED TO


INVENTORIES, CONSTRUCTION CONTRACTS, TRADE PAYABLES
AND FINANCIAL LIABILITIES
INVENTORIES
Inventories merupakan aset yang signifikan dari perusahaan manufaktur, setiap kekurangan atau kelebihan penyajian
inventories mengakibatkan kekurangan atau kelebihan penyajian laba.
Inherent risks affecting inventories and work in progress
● Perubahan permintaan produk perusahaan
● Tingkat produksi dapat diubah ke tingkat normal
● Cacat pada lini produk
● Persediaan rawan pencurian
● Alokasi biaya sulit dalam proses produksi yang kompleks
● Proses produksi perusahaan menghasilkan produk bersama, sehingga alokasi biaya bersifat arbitrer
● Ada perbedaan yang signifikan dari biaya standar
● Persaingan meningkat
● Perhitungan biaya overhead yang kompleks
● Catatan inventories yang tidak dapat diandalkan
● Persediaan di lokasi bukan di organisasi
● Kontrol fisik yang buruk
● Kurangnya kemandirian dan pengalaman staf penghitungan inventories
● Sejauh mana tingkat persediaan berfluktuasi
● Persediaan yang memerlukan prosedur khusus dalam hitungan
Controls to reduce the impact of inherent risk
 Perhitungan inventory secara berkala seringkali diperlukan untuk menetapkan jumlah persediaan, kondisi an
kepemilikan serta keakuratan catatan inventory, jika ada
 Membanfingkan yang dicatat dengan yang ada di gudang
 Bukan hanya fokus ke kuantitas tapi juga ke kualita
 Pengendalian di bidang-bidang berikut, jika risiko pengendalian ingin diminimalkan:
1. Acquisitions of inventories
2. Safeguarding inventories
3. Disposals of inventories
4. Determining existence, condition and ownership at period-end dates
5. Valuation of inventories
Controls to reduce the impact of inherent risk
1. Acquisitions of inventory, Titik di mana kepemilikan barang inventories harus diketahui, kali ini dari
pemasok ke perusahaan, mereka dapat dialihkan menjadi kepemilikan tetapi bukan kepemilikan perusahaan
2. Safeguarding of inventories
 Perusahaan harus memiliki pengamanan fisik atas persediaan.
 pembatasan akses melalui dokumentasi
 Lingkungan tempat persediaan disimpan harus bisa mencegah kerusakan dan memudahkan untuk
melakukan identifikasi
3. Disposal of inventories
Pelepasan tersebut dimana pengesampingan manual terjadi, harus mendapat persetujuan khusus pada
tingkat yang sesuai.
4. Determining existence, condition and ownership at period-end dates
● Prosedur yang memadai untuk penghitungan fisik persediaan
● Rekonsiliasi jumlah yang dihitung ke catatan persediaan
● investigasi dari setiap perbedaan yang signifikan
● Jumlah inventaris fisik membuktikan keberadaan dan mengidentifikasi inventaris dalam kondisi fisik
yang buruk dan membantu memperjelas kepemilikan
● Prosedur cut-off, kontrol untuk membangun hubungan yang tepat antara persediaan, pembelian, dan
penjualan.
5. Valuation of inventories
Prinsip dasar untuk menentukan jumlah persediaan dinyatakan adalah yang lebih rendah antara biaya dan
net realizable value. harus ada kontrol untuk memastikan biaya dan catatan lainnya dapat diandalkan dan
akan menghasilkan nilai persediaan secara konsisten.
ANALYTICAL PROCEDURES
Rasio yang dapat digunakan
• Inventories / sales or cost of sales
• Raw material inventory / purchases
• Gross profit/ sales
• Current ratio
observation of inventory counts
● Observasi terdiri dari melihat proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain, sebagai contoh, personel
entitas, atau kinerja aktivitas pengendalian. Pengamatan memberikan bukti audit tentang kinerja suatu proses
atau prosedur, tetapi terbatas pada titik waktu di mana pengamatan itu dilakukan, dan dengan fakta bahwa
tindakan mengamati dapat memengaruhi bagaimana proses atau prosedur itu dilakukan.
● ISA 501 – Audit Evidence : pertimbangan spesifik untuk barang barang yang dipilih menuntut para auditor
untuk meninjau dan mengevaluasi inventori yang memuat petunjuk
Inventory Cut off
Dalam masalah manufaktur, poin cut-off berikut akan menjadi tipikal:
● Titik pemisahan pengakuan saat pembelian bahan baku >> pada saat pembelian bahan baku pada titik mana
dapat diakui sebagai persediaanpermintaan bahan baku melalui produksi
● permintaan komponen melalui perakitan
● transfer barang jadi dari produksi dan perakitan ke toko barang jadi
● penjualan barang jadi.
praktik yang umum bagi manajemen:
● Menunjuk seseorang dengan tanggung jawab khusus untuk memastikan ketepatan cut-off.
● Untuk membatasi pergerakan barang sejauh mungkin selama penghitungan.
● Jika pemindahan tidak dapat dihindari, untuk memastikan individu yang bertanggung jawab dikonsultasikan
tentang penanganan yang tepat, maka tindakan yang tepat dapat diambil,
The inventory count observation, purposes and procedure
Auditor tidak melakukan penghitungan tetapi hadir untuk menentukan apakah anggota staf klien melaksanakan
instruksi mereka dengan benar.
Mereka melakukan penghitungan pengujian untuk memastikan bahwa prosedur dan kontrol internal yang terkait
dengan penghitungan inventaris berfungsi dengan baik.
Auditor dapat menerima persediaan yang ditentukan berdasarkan catatan persediaan dengan syarat:
● Sistem pengendalian atas catatan persediaan baik.
● Catatan inventaris terbukti akurat dan lengkap
● Setiap perbedaan yang signifikan antara catatan inventaris dan jumlah yang dihitung akan diselidiki dan
diperbaiki.
prosedur dan catatan perusahaan memuaskan dan harus melakukan pengujian dan prosedur untuk tujuan ini.
Prosedur audit meliputi:
● Mengamati prosedur pengamatan jumlah persediaan sepanjang tahun.
● Menguji keakuratan catatan inventaris dengan membandingkan hasil penghitungan pengujian dengan
catatan.
● Menguji pisah batas pada tanggal penghitungan dan tanggal neraca.
● Jika dianggap perlu, lakukan penghitungan pengujian terbatas pada tanggal neraca.
Work in progress at the balance sheet date, including construction contracts
 Beberapa item persediaan dalam perusahaan manufaktur mungkin tidak lengkap pada tanggal neraca. Kami
membedakan antara pekerjaan jangka pendek dalam proses dan saldo kontrak konstruksi. Masalah bagi
auditor adalah bahwa mereka mungkin tidak memiliki keahlian yang cukup untuk menentukan tahap
penyelesaian dan mungkin harus bergantung pada pekerjaan seorang ahli, khususnya untuk kontak
konstruksi.
 Inventories held at third parties
Inventarisasi semacam itu mungkin signifikan, dan jika auditor merasa sertifikat dari pihak ketiga bukan
bukti yang cukup andal, Jika persediaan berada di lokasi di mana auditor tidak memiliki kantor, auditor lain
dapat diminta untuk melakukan pekerjaan ini, dalam hal ini SA 600 – Pertimbangan Khusus: Audit atas
Laporan Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen) akan relevansi.
 Inventory held at branches
Klien mungkin memiliki cabang yang memegang inventory. Auditor harus memastikan instruksi
pengambilan inventaris yang dikeluarkan ke cabang, jelas dan dirancang dengan hati-hati seperti yang
digunakan di kantor pusat. Akan menjadi praktik yang baik untuk menempatkan staf akuntansi kantor pusat
yang bertanggung jawab atas penghitungan. Auditor tidak boleh mengunjungi setiap cabang tetapi
memutuskan untuk mengamati penghitungan di cabang yang dipilih secara bergilir selama (katakanlah)
periode tiga tahun, jika inventaris di masing-masing cabang tidak signifikan. Auditor dapat menyarankan
pengamatan jumlah persediaan di cabang dilakukan oleh auditor internal.
 Have all production costs and inventory values been properly determined?
Dasar penilaian inventory
IAS 2 (paragraf 9) mensyaratkan persediaan dinilai pada biaya yang lebih rendah dan NRV. Pengaruh
penilaian pada NRV adalah pengurangan dari biaya yang dibebankan laba tahun berjalan, meskipun
penjualan persediaan dilakukan pada tahun berikutnya.
Aturan untuk perhitungan: Biaya
● Biaya material langsung
● Biaya overhead
● Biaya overhead produksi tetap
● Biaya overhead lainnya yang terjadi untuk membawa produk atau jasa ke lokasi/ kondisi sekarang.
Aturan untuk perhitungan: nilai bersih yang dapat diwujudkan (NRV)
NRV adalah harga jual aktual atau perkiraan dikurangi semua biaya produksi lebih lanjut (untuk menyelesaikan) dan
biaya yang belum di keluarkan dalam pemasaran, penjualan dan pendistribusian.
Disclosure of the effect of changes in basis of valuation
Pengaruh perubahan dasar biasanya dapat ditentukan. Jika, misalnya, perusahaan mengubah basisnya untuk
mengalokasikan biaya overhead, efeknya biasanya dapat ditentukan dan akan membutuhkan pengungkapan.
Have all calculations affecting inventory valuation been properly made?
Semua perhitungan pada lembar inventaris dan penilaian rinci harus diuji untuk memastikan mereka benar.
Can the inventories be freely disposed of by the company?
Inventory yang sudah jadi adalah aset yang dimiliki untuk dijual kembali dan akan jarang terjadi, di mana
perusahaan adalah kelangsungan usaha, untuk menghadapi pembebanan yang akan mencegah penjualan lagi.
Namun, tidak jarang persediaan menjadi subjek mengambang biaya untuk mengamankan pinjaman bank atau
lainnya dan biaya tersebut harus diungkapkan. Jika kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada fasilitas bank
dipertahankan, kreditur dan pengguna lain dari akun yang diterbitkan mungkin perlu mengetahui tuduhan tersebut
karena hal ini dapat mempengaruhi hak-hak mereka.
VALUATION OF CONSTRUCTION CONTRACTS
Kontrak konstruksi dapat didefinisikan sebagai memiliki/mempunyai 'kontrak yang dibuat untuk desain, pembuatan
atau konstruksi aset atau penyediaan layanan atau kombinasi aset atau jasa yang diberikan oleh customer terkait.
sehingga aktivitas kontrak biasanya jatuh ke dalam periode akuntansi yang berbeda'.
trade payables and purchases – inherent risk
Ingat aturan utama – transaksi atau peristiwa baru atau material sering kali, mungkin secara normal, menghasilkan
peningkatan risiko. Berikut adalah beberapa indikator risiko inheren yang mempengaruhi utang usaha:
● Material variances from standard costs
● Suppliers experiencing difficulties
● Significant changes in terms of trade with suppliers
● Material increase in the age of trade payables
● Major changes in the nature of purchases
● Entity has a history of above average returns of goods purchased
Controls to reduce impact of INHERENT RISK in the purchases and trade payables area
1. Creation of trade payable balances
2. Recorded trade payables at the year-end
3. Payment of trade payables’ balances
Creation of trade payable balances
● Penyusunan anggaran pembelian, terintegrasi dengan anggaran lain, seperti produksi, penjualan, keuangan,
dan persediaan. Perusahaan harus menyelidiki setiap perbedaan yang signifikan dari anggaran atau dari
biaya standar dan menyelidiki penumpukan persediaan yang signifikan, yang mungkin mengindikasikan
pembelian yang melebihi persyaratan produksi.
● Perusahaan harus mencatat titik di mana hak atas barang yang diperoleh diberikan kepadanya dan pada titik
mana layanan yang diberikan oleh pihak ketiga dianggap selesai.
● Untuk barang yang diterima atas dasar penjualan atau pengembalian, harus ada pernyataan yang jelas
tentang kewajiban perusahaan kepada pemasok.
● Dalam beberapa kasus, hak milik atas barang yang dipasok oleh pemasok secara teknis dapat tetap menjadi
miliknya sampai pembayaran dilakukan. Mungkin ada persyaratan pengungkapan khusus, meskipun
praktik normalnya adalah memperlakukan transaksi ini sebagai pembelian dengan kewajiban terkait jika
secara kredit.
● Pembelian yang tidak diproses secara normal harus diminimalkan, tetapi pembelian khusus yang melewati
sistem normal harus diotorisasi secara khusus.
● Investigasi alasan pengembalian ke pemasok oleh pejabat independen yang bertanggung jawab untuk
memungkinkan tindakan korektif.
● Prosedur cut-off pada periode berakhir.
Recorded trade payables at the year end
Prosedurnya meliputi hal-hal berikut:
- Pembagian tugas yang tepat. Personil yang bertanggung jawab untuk memegang atau memperbarui buku besar
utang usaha tidak boleh mengotorisasi atau membuat dokumentasi untuk pergerakan pada akun buku besar utang
usaha, termasuk:
(a) persetujuan transaksi pembelian, mengikuti operasi pencocokan, seperti membandingkan faktur pembelian
dengan nota penerimaan barang dan pesanan pembelian
(b) persetujuan pembayaran kepada pemasok
(c) persetujuan retur pembelian
(d) menyimpan persediaan untuk dijual kembali
(e) persetujuan atas setiap penyesuaian terhadap saldo utang usaha
(f) rekonsiliasi daftar hutang dagang ke akun pengendali buku besar.
Payment of trade payables balances
● Kontrol paling penting atas pembayaran adalah operasi pencocokan yang dilakukan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab untuk mengotorisasi transaksi, mengeksekusinya, dan memegang aset yang terpengaruh
olehnya. Operasi pencocokan melibatkan pemeriksaan terperinci atas faktur pembelian yang diterima
dengan PO, GRN, dan kesepakatan harga.
● Selain pencocokan, semua penghitungan faktur pembelian harus diperiksa keakuratannya, termasuk
ekstensi, gips, dan penghitungan PPN.
● Kontrol di atas harus dibuktikan, mungkin dengan kotak centang pada faktur.
● Saat membayar dengan cek atau transfer bank, penandatangan (sebaiknya dua) harus melihat dokumentasi
pendukung dan pencocokan cek, dll. telah dibuat dengan benar.
● Harus ada aturan yang diterapkan secara ketat bahwa cek kosong tidak pernah ditandatangani, meskipun
lebih nyaman untuk melakukannya.
ANALYTICAL PROCEDURES
Pendekatan substantif yang disarankan untuk membuktikan bahwa angka-angka itu asli, akurat, dan lengkap
● Pembuatan saldo hutang dagang
Kami membahas sistem pembelian, pengujian kepatuhan yang sesuai, dan pengujian substantif dalam bab-bab
sebelumnya. Kami tidak akan membahas dasar ini lagi kecuali untuk mengingatkan Anda bahwa jika pembelian
adalah asli, akurat dan lengkap, ini adalah titik awal yang baik untuk memastikan bahwa hutang dagang dibuat
dengan dasar yang kuat.
● Hutang usaha yang tercatat pada akhir tahun
Kepentingan auditor adalah untuk menentukan tidak hanya bahwa hutang dagang muncul sebagai hasil dari
transaksi yang asli, akurat dan lengkap tetapi juga mewakili semua saldo hutang perusahaan yang belum
dikliring pada tanggal neraca. Asersi dasar adalah sebagai berikut.
● Cari kewajiban yang tidak tercatat
Seringkali tidak mudah untuk menentukan apakah segala sesuatu yang seharusnya dicatat telah dicatat.
Misalnya, jika tugas Anda adalah membuktikan bahwa kreditur sebesar £10.000 benar-benar merupakan
kewajiban pada tanggal akhir tahun, Anda dapat memeriksa dokumentasi pendukung seperti korespondensi,
GRN, dan catatan inventaris. Namun, jika maksud Anda adalah untuk membuktikan apakah kreditur yang tidak
tercatat
● Konsistensi dalam penerapan standar akuntansi
Konsistensi, seperti yang telah kita lihat sebelumnya, merupakan elemen penting dalam mencapai
komparabilitas dalam laporan keuangan, dan auditor harus memastikan metode akuntansi diterapkan secara
konsisten. Misalnya, jika sebuah perusahaan telah mencatat pembelian pada jumlah kotor, hanya mengambil
diskon tunai ketika benar[1]benar diterima, tetapi memutuskan pada tahun berjalan untuk mengurangi nilai
pembelian dalam akun dengan diskon normal, auditor ingin memastikan bahwa:
a. Metode baru ini sesuai dengan keadaan perusahaan. (Apakah kemungkinan diskon akan diterima?)
b. Pengaruh perubahan, jika material, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
● Apakah cut-off akurat?
Cut-off transaksi bank yang mempengaruhi utang usaha juga akan diuji untuk memastikan pembayaran kepada
pemasok sebelum akhir tahun semuanya dikurangkan dari utang usaha untuk mencapai angka akhir tahun.
Ingatlah bahwa tes cut-off adalah tes akurasi/kelengkapan.
● Pembelian dan kewajiban dalam mata uang asing
● Pengungkapan utang usaha dalam jangka pendek, menengah dan Panjang
● Pembayaran saldo utang usaha
● Program audit pembelian dan utang usaha pada akhir tahun
FINANCIAL LIABILITIES
1. Pertama-tama, kewajiban keuangan akan dimulai pada nilai aslinya.
2. Namun, IFRS 9 menyatakan bahwa 'entitas mengklasifikasikan semua kewajiban keuangan yang kemudian
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif'.
3. Meskipun ada pengecualian tertentu, termasuk jika tersedia 'nilai wajar' liabilitas.

CHAPTER 12 AUDIT REPORTS AND COMMUNICATIONS


12.2 Introduction
Management Responsibility for Audit Report
Dalam setiap laporan tahunan atau triwulanan yang diajukan atau diserahkan ke US Securities and Exchange
Commission (SEC) sebagai berikut :
➢ Petugas penandatanganan telah meninjau laporan.
➢ Laporan tidak memuat pernyataan fakta material yang tidak benar atau tidak mencantumkan fakta material.
➢ Laporan keuangan, dan informasi keuangan lainnya, disajikan secara wajar dalam semua hal yang material
tentang kondisi keuangan perusahaan.
➢ Petugas penandatanganan, yaitu :
1. Bertanggung jawab untuk menetapkan dan memelihara pengendalian internal.
2. Telah mengevaluasi efektivitas pengendalian internal perusahaan.
3. Telah menyajikan dalam laporan kesimpulan mereka tentang efektivitas pengendalian internal mereka
berdasarkan evaluasi mereka.
➢ Pejabat penandatangan telah mengungkapkan kepada auditor perusahaan dan komite audit dewan direksi :
1. Semua defisiensi signifikan dalam desain atau pengoperasian pengendalian internal yang dapat
berdampak negatif terhadap kemampuan perusahaan untuk mencatat, memproses, meringkas, dan
melaporkan data keuangan, dan telah mengidentifikasi kelemahan material dalam pengendalian
internal kepada auditor perusahaan.
2. Penipuan apa pun, baik material maupun tidak, yang melibatkan manajemen atau karyawan lain yang
memiliki peran penting dalam pengendalian internal perusahaan.
➢ Pejabat penandatangan telah menunjukkan dalam laporan apakah ada atau tidak perubahan signifikan
dalam pengendalian internal atau faktor lain yang dapat mempengaruhi pengendalian internal secara
signifikan setelah tanggal evaluasi mereka, termasuk tindakan korektif sehubungan dengan kekurangan dan
kelemahan material yang signifikan.
12. 3 Basic Elements of the Auditor’s Report
ISA 700, 'Forming an Opinion and Reporting on Financial Statements', menyatakan: 'Auditor harus mengevaluasi
apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan ketentuan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. Evaluasi ini harus mencakup pertimbangan aspek kualitatif praktik akuntansi entitas,
termasuk indikator kemungkinan bias dalam pertimbangan manajemen.’ Laporan auditor harus memuat pernyataan
pendapat tertulis yang jelas atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Contents of the Auditor’s Report
Laporan auditor harus ditulis dan mencakup unsur-unsur dasar berikut yang dibahas secara lebih rinci dalam neraca,
yaitu :
1. Title
Laporan auditor harus memiliki judul yang tepat yang membantu pembaca untuk mengidentifikasinya dan
dengan mudah membedakannya dari laporan lain.
2. Addressee
Laporan tersebut harus ditangani sebagaimana disyaratkan oleh keadaan perikatan dan peraturan setempat.
3. Opening or Introductory Paragraph
Laporan tersebut harus mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya telah diaudit. Ini harus
mencakup nama entitas dan tanggal serta periode yang dicakup oleh laporan keuangan.
4. Management’s Responsibility for the Financial Statements
Tanggung Jawab Manajemen dalam laporan auditor menjelaskan tanggung jawab orang-orang dalam
organisasi yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan.
5. Auditor’s Responsibility
Uraian tentang tanggung jawab auditor untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan dan ruang
lingkup audit, yang mencakup :
● Referensi ke Standar Internasional tentang Audit dan hukum atau peraturan.
● Uraian tentang audit yang sesuai dengan standar tersebut.
Laporan auditor harus menyatakan bahwa tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit tersebut.
Ruang lingkup audit dengan menyatakan bahwa :
● Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
● Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
● Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen.
6. Opinion Paragraph
Paragraf pendapat yang berisi pernyataan pendapat atas laporan keuangan dan rujukan ke kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan (termasuk
mengidentifikasi yurisdiksi asal kerangka pelaporan keuangan yang bukan Standar Pelaporan Keuangan
Internasional atau Laporan Publik Internasional). Standar Akuntansi Sektor).
7. Signature of the Auditor and Date of the Report
Laporan auditor harus ditandatangani. Laporan harus diberi tanggal. Auditor harus memberi tanggal
laporan tidak lebih awal dari tanggal auditor telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang
menjadi dasar opini auditor atas laporan keuangan termasuk bukti bahwa:
Semua laporan yang terdiri dari laporan keuangan, termasuk catatan terkait, telah disiapkan.
Pihak yang memiliki otoritas yang diakui telah menyatakan bahwa mereka telah mengambil tanggung
jawab atas laporan keuangan tersebut.
8. The Auditor’s Address
Laporan tersebut harus menyebutkan lokasi tertentu, yang biasanya merupakan kota tempat auditor
memiliki kantor yang melayani klien yang diaudit. Standar Audit No.1 PCAOB juga mensyaratkan bahwa
auditor menyertakan kota dan negara bagian (atau kota dan negara, dalam kasus auditor non-lokal) dari
mana laporan auditor diterbitkan.
Other Formats of the Auditor’s Report
Seorang auditor mungkin diminta untuk melakukan audit sesuai dengan standar auditing dari suatu jurisdiction
tertentu ('national auditing standards’), tetapi juga dapat mematuhi SA dalam pelaksanaan audit. Jika demikian,
laporan auditor dapat mengacu pada Standar Audit Internasional selain standar audit nasional. Namun, auditor harus
mengacu pada ISA dan standar nasional hanya jika tidak terdapat pertentangan antara ketentuan dari kedua
rangkaian standar yang akan menyebabkan auditor membentuk opini yang berbeda, atau tidak memasukkan paragraf
Penekanan Suatu Hal yang, dalam keadaan tertentu, diwajibkan oleh ISA.
Form of an Auditor’s Report
Bentuk laporan auditor pada umumnya akan berbentuk unmodified reportsyang secara tradisional hanya terdiri dari
tiga paragraf (pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat), tetapi sekarang dapat terdiri dari beberapa paragraf
asalkan unsur-unsur dasarnya tercakup (Pendahuluan, Tanggung Jawab Manajemen, Tanggung Jawab Auditor
(termasuk ruang lingkup audit), dan Opini Auditor). Untuk pendapat unmodified financial statement, PCAOB saat
ini memerlukan laporan tiga paragraf tradisional. Laporan juga dapat menyertakan paragraf setelah paragraf
pendapat yang disebut 'Emphasis of a Matter paragraph'.
Modified Opinion
Laporan auditor dianggap dimodifikasi dalam dua situasi yang berbeda :
1. Hal-hal yang tidak mempengaruhi Opini Auditor (yang berarti menambahkan paragraf Penekanan Suatu
Hal).
2. Hal-hal yang memang memengaruhi Opini Auditor. Contoh yang memerlukan, yaitu :
(a) Qualified opinion
(b) Disclaimer of opinion
(c) Adverse opinion
12.4 Types of Report Expressing Audit Opinions
Pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor dapat terdiri dari empat jenis, yaitu :
1. Standard Unmodified Opinion Auditor’s Report
Laporan auditor yang tidak dimodifikasi harus dinyatakan ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan
keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang telah
diidentifikasi. Suatu laporan auditor yang berisi opini tanpa modifikasian juga menunjukkan secara implisit
bahwa setiap perubahan dalam prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya, dan pengaruhnya, telah
ditentukan dan diungkapkan dengan semestinya dalam laporan keuangan.
Requirements to Give Unmodified Opinion
Evaluasi kepatuhan terhadap kerangka pelaporan mencakup pertimbangan aspek kualitatif praktik akuntansi
entitas, termasuk indikator kemungkinan bias dalam pertimbangan manajemen. Secara khusus, auditor harus
mengevaluasi :
● Apakah laporan keuangan mengungkapkan secara memadai kebijakan akuntansi signifikan yang dipilih dan
konsisten serta tepat.
● Estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen adalah wajar.
● Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
● Pengungkapan untuk memungkinkan pengguna yang dituju untuk memahami pengaruh transaksi dan
peristiwa material terhadap informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan.
● Terminologi yang digunakan dalam laporan keuangan, termasuk judul setiap laporan keuangan, sudah
tepat.
2. Auditor’s Report Containing a Modified Opinion
Auditor akan menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:
● Setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, auditor menyimpulkan bahwa salah saji, baik secara
individu maupun agregat, adalah material, tetapi tidak pervasif, terhadap laporan keuangan.
● Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendasari opini, tetapi auditor
menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan
keuangan, jika ada, dapat material tetapi tidak pervasif.
Konsep kunci untuk dipertimbangkan adalah materialitas dan pervasiveness. Informasi adalah material jika
penghilangan atau salah saji dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil berdasarkan
laporan keuangan. Dampak pervasif terhadap laporan keuangan adalah dampak yang, menurut pertimbangan
auditor, yaitu :
1. Tidak terbatas pada elemen, akun, atau pos tertentu dari laporan keuangan.
2. Jika dibatasi, mewakili atau dapat mewakili sebagian besar laporan keuangan.
3. Sehubungan dengan pengungkapan, merupakan hal mendasar bagi pemahaman pengguna laporan
keuangan.
3. Auditor’s Report Containing an Adverse Opinion
Auditor harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat, menyimpulkan bahwa salah saji, baik secara individual maupun agregat, bersifat material dan pervasif
terhadap laporan keuangan. Pendapat tidak wajar diterbitkan ketika pengaruh ketidaksepakatan begitu material
dan pervasif terhadap laporan keuangan sehingga auditor menyimpulkan bahwa kualifikasi laporannya tidak
memadai untuk mengungkapkan sifat laporan keuangan yang menyesatkan atau tidak lengkap. Contoh kata-kata
dalam laporan auditor yang berisi opini tidak wajar untuk laporan keuangan yang salah saji secara material
karena nonkonsolidasi anak perusahaan
4. Auditor’s Report Containing a Disclaimer of Opinion
Auditor tidak akan memberikan pendapat ketika ia tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
yang menjadi dasar opini, dan ia menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak
terdeteksi terhadap laporan keuangan dapat bersifat material dan pervasif. Auditor juga tidak memberikan
pendapat ketika, dalam keadaan yang sangat jarang yang melibatkan banyak ketidakpastian, auditor
menyimpulkan bahwa, meskipun telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai setiap
ketidakpastian individual, tidak mungkin untuk membentuk suatu opini atas laporan keuangan karena interaksi
potensial dari ketidakpastian dan kemungkinan dampak kumulatifnya terhadap laporan keuangan.
Consequence of an Inability to Obtain Sufficient Appropriate Audit Evidence Due to a Management-Imposed
Limitation after the Auditor Has Accepted the Engagement
Jika, setelah menerima perikatan, auditor menyadari bahwa manajemen telah memberlakukan suatu pembatasan
ruang lingkup audit yang menurut pertimbangan auditor mungkin mengakibatkan perlunya menyatakan pendapat
wajar dengan pengecualian atau tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan, auditor harus meminta
manajemen untuk menghapus batasan tersebut.
Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, auditor harus menentukan kemungkinan
dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan.
Ketika auditor menganggap perlu untuk menyatakan suatu opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat
atas laporan keuangan secara keseluruhan, laporan auditor tidak boleh juga mencantumkan suatu opini tanpa
modifikasian sehubungan dengan kerangka pelaporan keuangan yang sama atas satu laporan keuangan atau satu atau
lebih laporan keuangan.
Form and Content of The Auditor’s Report When The Opinion Is Modified
Ketika auditor memodifikasi opini atas laporan keuangan, auditor akan memasukkan suatu paragraf dalam laporan
auditor yang memberikan penjelasan tentang dasar modifikasi tersebut. Paragraf ini ditempatkan tepat sebelum
paragraf opini dalam laporan auditor di bawah judul 'Dasar Opini Wajar', 'Dasar Opini Merugikan' atau 'Dasar
Penolakan Opini', sebagaimana diperlukan. Auditor memasukkan dalam paragraf Basis Modifikasi suatu deskripsi
dan kuantifikasi dampak keuangan dari kesalahan penyajian.
Jika terdapat salah saji material dalam laporan keuangan yang berkaitan dengan pengungkapan naratif, penjelasan
tentang bagaimana pengungkapan tersebut salah saji harus dicantumkan dalam paragraf basis untuk modifikasi.
Opinion Paragraph When The Opinion Is a Modified One
Ketika auditor menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian, auditor menyatakan dalam paragraf opini bahwa,
menurut opini auditor, kecuali untuk dampak dari hal- hal yang dijelaskan dalam paragraf Dasar untuk Opini
Dengan Pengecualian, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material.
Ketika auditor tidak menyatakan pendapat karena ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat, auditor menyatakan dalam paragraf opini bahwa karena pentingnya hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf
Dasar Penolakan Pendapat, auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan
suatu dasar bagi suatu opini audit; dan, oleh karena itu, auditor tidak menyatakan suatu opini atas laporan keuangan.
Description of Auditor’s Responsibility for Qualified, Adverse or Disclaimer
Ketika auditor menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar, auditor harus mengubah uraian
tentang tanggung jawab auditor untuk menyatakan bahwa auditor yakin bahwa bukti audit yang diperolehnya cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit modifikasian auditor.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pelaksanaan audit
sesuai dengan Standar Auditing Internasional. Namun, karena hal-hal yang diuraikan dalam paragraf Dasar
Penolakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi suatu opini audit.
Emphasis of a Matter Paragraph
Emphasis of Matter paragraph merupakan suatu paragraf yang dicantumkan dalam laporan auditor yang mengacu
pada suatu hal yang telah disajikan atau diungkapkan dengan tepat dalam laporan keuangan yang, menurut
pertimbangan auditor, merupakan hal yang sangat penting bagi pemahaman pengguna atas laporan keuangan.
Auditor dapat menulis penekanan pada suatu paragraf apabila:
● Terdapat ketidakpastian signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan, penyelesaiannya
bergantung pada peristiwa masa depan.
● Menyoroti masalah material terkait masalah kelangsungan usaha.

Other Matter paragraph merupakan suatu paragraf yang dicantumkan dalam laporan auditor yang mengacu pada
suatu hal selain yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor,
relevan dengan pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau Laporan auditor
Going Concern Emphasis of Matter
Going concern assumption merupakan salah satu asumsi mendasar yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
SA 570 27 menetapkan standar dan memberikan panduan tentang tanggung jawab auditor mengenai ketepatan
asumsi kelangsungan usaha sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Jika pengungkapan memadai dibuat dalam laporan keuangan, auditor harus menyatakan opini tanpa modifikasian
dan mencantumkan paragraf Penekanan Suatu Hal dalam laporan auditor untuk menyoroti keberadaan suatu
ketidakpastian material yang berkaitan dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan signifikan
atas laporan keuangan entitas.
Going Concern Disclosure
Pengungkapan harus:
● Mendeskripsikan kondisi utama yang menimbulkan keraguan;
● Menyatakan bahwa ada keraguan tentang kelangsungan usaha;
● Menyatakan bahwa laporan keuangan tidak mencakup penyesuaian yang terkait dengan pemulihan dan
klasifikasi jumlah aset tercatat atau jumlah dan klasifikasi liabilitas yang mungkin diperlukan jika entitas
tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
12. 6 Circumstances That May Result in Other Than an Unmodified Opinion
keadaan di mana auditor mungkin tidak dapat menyatakan opini tanpa modifikasian:
1. pembatasan ruang lingkup (ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat );batasan
ruang lingkup seperti auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat dapat menyebabkan
opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat.
2. pertimbangan auditor tentang seberapa pervasif dampak atau kemungkinan dampak hal tersebut terhadap
laporan keuangan dapat menyebabkan opini modifikasian atau opini tidak wajar.
Limitation of Scope
● Keterbatasan ruang lingkup muncul ketika auditor karena alasan apapun tidak dapat memperoleh informasi dan
penjelasan yang dianggap perlu untuk audit. ruang lingkup dibatasi oleh ketidakmampuan untuk melaksanakan
prosedur yang dianggap perlu oleh auditor dan tidak adanya catatan akuntansi yang tepat
● Laporan audit harus menjelaskan batasannya.
Disagreement with Management
Auditor mungkin tidak setuju dengan manajemen mengenai:
● Penerimaan kebijakan akuntansi yang dipilih;
● Metode penerapan kebijakan, termasuk kecukupan penilaian dan pengungkapan dalam laporan keuangan;
atau
● kepatuhan laporan keuangan dengan peraturan dan persyaratan undang-undang yang relevan.
12. 7 Uncertainties Leading to Qualification of Opinions Materiality and Lack Consistency
Materialitas berarti jumlah yang ditetapkan oleh auditor di bawah mana salah saji yang tidak terdeteksi
kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi persepsi pengguna atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Jika jumlahnya salah saji dalam laporan keuangan begitu signifikan sehingga laporan keuangan tersebut terpengaruh
secara material secara keseluruhan, perlu untuk mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat
tidak wajar, tergantung pada sifat salah saji.
Kurangnya konsistensi penerapan prinsip akuntansi pada periode berjalan sehubungan dengan periode sebelumnya
mungkin memerlukan modifikasi terhadap opini tanpa modifikasian berdasarkan standar di banyak negara.
12. 7 Uncertainties Leading to Qualification of Opinions
Independence of Auditor
Pedoman IFAC tentang Etika untuk Akuntan Profesional menekankan pentingnya independensi auditor baik yang
sebenarnya maupun dalam penampilan
Reference to Expert
Ketika menyatakan suatu opini tanpa modifikasian, auditor umumnya tidak boleh mengacu pada pekerjaan seorang
pakar dalam laporannya karena rujukan tersebut dapat disalahartikan sebagai kualifikasi opini auditor atau
pembagian tanggung jawab
12.8 Communications with Those Charged with Governance
Communications with the Audit Committee
ISA 260 menyatakan bahwa komunikasi dua arah yang efektif penting dalam membantu auditor dan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan audit dalam konteks, dan dalam
mengembangkan hubungan kerja yang konstruktif.
Komunikasi adalah penting bagi auditor dalam memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
Komite audit adalah badan yang dibentuk oleh dewan direksi perusahaan untuk memungkinkan dewan untuk fokus
pada isu-isu yang mempengaruhi pelaporan eksternal dan, dalam beberapa kasus, internal kontrol.
Communications of Deficiencies in Internal Control
SA 265 membahas komunikasi auditor kepada manajemen dan pihak yang bertanggung jawab dengan tata kelola
ketika auditor telah mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal dalam suatu audit atas laporan keuangan
Defisiensi dalam pengendalian internal terjadi ketika:
1. Ada pengendalian dirancang, diterapkan atau dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak dapat dicegah,
atau dideteksi dan benar, salah saji dalam laporan keuangan secara tepat waktu; atau
2. Kontrol diperlukan untuk mencegah, atau mendeteksi dan mengoreksi, salah saji dalam laporan keuangan
pada basis tepat waktu hilang.
Communications of Deficiencies in Internal Control
Management juga harus dikomunikasikan kalau ada defisiensi dalam internal control, termasuk :
1. Penjelasan tentang kekurangan dan penjelasan tentang dampak potensialnya.
2. Informasi yang memadai untuk memungkinkan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
manajemen untuk memahami konteks komunikasi
Governance Structure
Struktur pemerintahan bervariasi dari satu negara ke negara yang mencerminkan budaya dan latar belakang hukum.
Ketentuan badan, perundang-undangan, atau peraturan nasional akuntansi profesional dapat membebankan
kewajiban kepada auditor untuk melakukan komunikasi tentang tata kelola
hal-hal terkait.
Audit Matters of Governance Interest
‘Masalah audit untuk kepentingan tata kelola' adalah hal-hal yang muncul dari audit atas laporan keuangan dan
penting bagi orang yang bertanggung jawab atas tata kelola. Masalah audit kepentingan tata kelola yang akan
dikomunikasikan oleh auditor kepada dewan atau komite audit biasanya meliputi:
❏ Kelemahan material dalam pengendalian internal;
❏ Ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan;
❏ Penipuan yang melibatkan manajemen;
❏ Pertanyaan tentang integritas manajemen;
❏ Pendekatan umum dan keseluruhan ruang lingkup audit;
❏ Pemilihan, atau perubahan dalam, kebijakan dan praktik akuntansi signifikan yang memiliki dampak
material terhadap laporan keuangan;
❏ Dampak potensial terhadap laporan keuangan dari setiap risiko dan eksposur yang signifikan, seperti
litigasi yang tertunda, yang membutuhkan pengungkapan dalam laporan keuangan;
❏ Penyesuaian audit yang signifikan terhadap catatan akuntansi;
❏ Ketidakpastian material yang terkait dengan kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan
usahanya;
❏ Perbedaan pendapat dengan manajemen tentang hal-hal yang mungkin signifikan bagi entitas laporan
keuangan atau laporan auditor (komunikasi ini mencakup pertimbangan tentang apakah masalah tersebut
telah, atau belum, diselesaikan dan pentingnya masalah tersebut);
❏ Modifikasi yang diharapkan atas laporan auditor
Reportable Conditions
Major internal control problems (kelemahan material atau kondisi yang dapat dilaporkan) harus dilaporkan kepada
manajemen, dan bila perlu, dewan direksi
Dalam memutuskan apakah suatu hal merupakan kondisi yang dapat dilaporkan, auditor mempertimbangkan faktor-
faktor seperti ukuran perusahaan dan karakteristik kepemilikannya, struktur organisasi, serta kompleksitas dan
keragaman aktivitas perusahaan.
12.8 Communications with Those Charged with Governance
Fraud and Non-Compliance with Laws
SA 240, auditor harus mengomunikasikan materi apa pun kepada manajemen kelemahan dalam pengendalian
internal terkait dengan pencegahan atau deteksi kecurangan dan kesalahan, yang menjadi perhatian auditor sebagai
akibat dari pelaksanaan audit.
Berdasarkan penilaian risiko, auditor harus merancang prosedur audit yang akan diperoleh keyakinan memadai
bahwa salah saji yang timbul dari kecurangan dan kesalahan yang material laporan keuangan secara keseluruhan
terdeteksi.
Ketika auditor menghadapi keadaan yang mungkin mengindikasikan adanya salah saji material dalam laporan
keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan atau kesalahan, auditor harus melaksanakan prosedur untuk
menentukan apakah laporan keuangan salah saji secara material.
Matters Communicated to those Charged with Governance
Hal-hal yang dikomunikasikan oleh auditor kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola adalah suatu hal
penilaian profesional tetapi biasanya mencakup:
1) Pertanyaan tentang kompetensi dan integritas manajemen;
2) Penipuan yang melibatkan manajemen;
3) Kecurangan lain yang mengakibatkan salah saji material dalam laporan keuangan;
4) Salah saji material akibat kesalahan;
5) Salah saji yang menunjukkan kelemahan material dalam pengendalian internal, termasuk desain atau
pengoperasian proses pelaporan keuangan entitas;
6) salah saji yang dapat menyebabkan laporan keuangan masa depan salah saji secara material.
12.9 Long Form Audit Report
Di banyak negara, sudah lazim bagi auditor untuk menyiapkan laporan bentuk panjang kepada dewan direksi entitas
di samping laporan bentuk pendek yang diterbitkan secara publik yang dibahas dalam bab ini. Topik yang dibahas
dalam laporan dapat bervariasi karena tidak ada standar, tetapi laporan bentuk panjang yang khas akan mencakup:
- Gambaran umum keterlibatan audit
- Analisis laporan keuangan
- Pembahasan manajemen risiko dan pengendalian internal
- Berbagai topik opsional tergantung pada keadaan
- Independensi auditor dan kontrol kualitas
- Fees
Discussion of Financial Issues
Laporan keuangan dibahas. Masalah akuntansi perlu diklarifikasi. Beberapa masalah mungkin memerlukan
penilaian dalam akuntansi seperti ketentuan, akrual dan kewajiban kontinjensi. Perubahan kebijakan akuntansi klien,
nasional, dan internasional dijelaskan dalam hal dampaknya terhadap laporan keuangan. Akuisisi dan divestasi serta
pengaruhnya terhadap akun harus ditanggung. Posisi keuangan perusahaan untuk kemungkinan pembiayaan atau
refinancing dan rasio perjanjian utang terkait dan gagal bayar masuk ke dalam.
Risk Discussion
Manajemen risiko dan pengendalian internal semakin penting bagi dewan direksi. Diskusi tentang risiko dalam
laporan bentuk panjang dapat mencakup:
- Risiko operasional dan keuangan utama
- Efektivitas manajemen risiko klien
- Kualitas Pelaporan Internal dan Akuntansi Manajemen
- Penipuan dan penyimpangan
- Kepatuhan etika dan bidang khusus seperti perbendaharaan, bisnis baru, dan kontrol kualitas.
12.10 Management Letter
Surat manajemen adalah surat auditor yang ditujukan kepada klien. Ini berisi kesimpulan akuntan publik mengenai
kebijakan dan prosedur akuntansi perusahaan, pengendalian internal dan kebijakan operasi. Evaluasi dibuat dari
sistem saat ini, menunjukkan masalah. Rekomendasi untuk perbaikan dikutip. Juga termasuk diskusi tentang
masalah apa pun yang mungkin memerlukan tindakan segera untuk memperbaikinya. Surat manajemen adalah
semacam surat 'merasa baik' yang dirancang untuk menunjukkan masalah tetapi juga menawarkan solusi dan
memberikan pendekatan khusus yang mungkin menguntungkan perusahaan.

CHAPTER 18-THE AUDIT PROCESS (BUKU GRAY)


Dengan auditor menandatangani laporan audit, hal ini menandakan bahwa proses audit yang dilakukan telah selesai.
Auditor akan memberikan opini Unmodified atau Modified
The Unmodified Opinion
1. Title and to whom the report is addressed
2. Identification of statements upon which the auditors are reporting
3. The opinion on truth and fairness and compliance with CA 2006 and accounting standards
4. Scope of the audit of the financial statements
5. Conclusions relating to going concern
6. Reference to strategic report and director’s report
7. Other information in annual report not audited but not materially inconsistent with financial statements
8. Matters reported by exceptions
9. Statement of director’s responsibilities
10. Statement of auditor’s responsibilities
11. Signature, address of auditor and date of report
Title and To Whom The Report Is addressed
❖ Title = Laporan auditor independen
❖ To whom the report is addressed = Pemegang saham dan pengguna laporan keuangan
Identification Of Statements Upon Which The Auditors Are Reports
❖ Lap keu siapa yang diaudit
❖ Lap keu tahun berapa
❖ Jenis-jenis lap keu yang diaudit
→ Auditor harus berhati-hati dalam mengidentifikasi bagian dari total informasi yang dilaporkan
→ Auditor harus memeriksa informasi lain yang terkandung dalam annual report
Opinion
★ Auditor menyatakan opini dan tidak memberikan jaminan
★ Dalam proses audit memerlukan pengumpulan dan evaluasi bukti dan penilaian asumsi
★ User mengharapkan standar yang tinggi karena opini yang diberikan oleh auditor bukanlah opini tanpa
bobot
★ Frekuensi auditor gagal mendeteksi salah saji material dapat mengakibatkan pengabaian fungsi audit
★ Audit dianggap memberikan fungsi yang berguna dalam memberikan opini atas :
(a) kebenaran dan kewajaran laporan keuangan
(b) kepatuhan terhadap kerangka akuntansi apa pun yang digunakan, misalnya, UK GAAP atau IFRS
(c) kepatuhan terhadap Companies Act 2006
The Truth and Fairness of The Accounts
➢ George Bompas menyatakan Companies Act mensyaratkan bahwa akun memberikan pandangan yang
benar dan wajar lebih diutamakan daripada IFRS mana pun
➢ Menurut Bompas konsep kehati-hatian perlu dipatuhi, jika akun-akun itu menunjukkan pandangan yang
benar dan wajar. Namun, ia mencatat bahwa konsep kehati-hatian tidak memiliki tempat dalam kerangka
Konseptual IASB untuk Pelaporan Keuangan dan sebagai gantinya kerangka ini berisi referensi konsep
netralitas
➢ BIS dan FRC menyimpulkan bahwa IFRS mengikat secara hukum dan jika mengikuti banyak kesempatan
akan menghasilkan pandangan yang benar dan wajar yang diberikan. Jadi, untuk saat ini, FRC percaya
bahwa di mana perusahaan mengikuti kerangka IFRS, akun mereka akan menghasilkan pandangan yang
benar dan wajar
Compliance With CA 2006 and Accounting Standards
❏ Persyaratan lampiran 1, paragraf 45 dari Statutory Instrument SI 2008/410 - Regulasi perusahaan besar dan
menengah dan kelompok (akun dan laporan) peraturan 2008 menyebutkan bahwa perusahaan harus
menyatakan apakah pembukuan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
❏ Jika direksi menyimpang dari Companies Act 2006 atau ketentuan standar akuntansi, auditor harus
memberi opini apakah penyimpangan diperlukan agar akun memberikan pandangan yang benar dan wajar.
❏ The Companies Act menjelaskan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan Undang-undang tidak akan cukup
untuk memberikan pandangan yang benar dan wajar.
Opinion on Other Matters Prescribed by The Companies Act 2006
* Director’s Report
 Companies Act 2006 mengharuskan laporan direktur disiapkan dan auditor melaporkan apakah informasi
yang terkandung di dalamnya konsisten dengan laporan keuangan.
 Jika auditor menganggap bahwa laporan direktur tidak konsisten dengan laporan keuangan, mereka harus
mendiskusikan masalah tersebut dengan direktur dan mencoba untuk menyesuaikan laporan direktur atau
laporan keuangan untuk menghilangkan inkonsistensi.
 Jika direktur menolak dan auditor yakin bahwa inkonsistensi itu material, auditor diharuskan untuk
menjelaskan inkonsistensi dalam paragraf terpisah dalam laporan mereka.
* Strategic Report
 Instrumen undang-undang tahun 2013 menyatakan bahwa semua perusahaan kecuali perusahaan kecil)
harus menyiapkan laporan strategis. Semua laporan strategis harus berisi informasi :
- Tinjauan wajar bisnis perusahaan
- Uraian tentang risiko dan ketidakpastian utama yang dihadapi perusahaan
 Perusahaan yang dikutip diharuskan untuk mengungkapkan hal-hal tambahan
 Auditor, dalam laporan auditnya, harus memberikan pernyataan positif bahwa laporan strategis konsisten
dengan laporan keuangan
Responsibilities of Directors
1. Direktur bertanggung jawab untuk menilai apakah perusahaan tersebut memiliki going concern yang baik
2. Penyusunan lap keu harus mengikuti kebijakan akuntansi yang tepat dan melibatkan pembuatan estimasi
dan pertimbangan, sehingga lap keuangan tsb dapat dipercaya
3. Direktur bertanggung jawab atas internal control perusahaan dan menyimpan catatan akuntansi yang
memadai
4. Direktur harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi aset perusahaan dan mendeteksi
penipuan atau penyimpangan lainnya.
Responsibilities of Auditors
1. Auditor memberikan keyakinan memadai
2. Uraian lengkap tanggung jawab auditor di situs web FRC, termasuk :
 Auditor mempertimbangkan salah saji dan kesalahan serta merancang prosedur untuk
mengidentifikasi risiko salah saji dan kesalahan tsb.
 Auditor mempertimbangkan internal control, tetapi tidak berkewajiban untuk memberikan opini
atas internal control.
 Auditor mempertimbangkan kebijakan dan estimasi yang dibuat oleh direktur untuk memastikan
kesesuaiannya.
Quoted Companies – Additional Audit Requirements
➔ Penjelasan ruang lingkup pekerjaan audit untuk perusahaan yang mematuhi UK Corporate Governance
Code
➔ Remunerasi Direktur
➔ Hal-hal yang ingin dilaporkan karena adanya pengecualian
➔ Tata kelola perusahaan
Companies Complying With The UK Corporate Governance Code : Explanations of Audit Work
Sejak tahun 2013, ISA 700 mensyaratkan hal-hal berikut untuk diungkapkan dalam laporan audit :
1. Deskripsi risiko salah saji material yang dinilai yang disorot oleh auditor sebagai yang memiliki pengaruh
terbesar pada:
a) Strategi audit secara keseluruhan
b) Alokasi sumber daya dalam audit
c) Mengarahkan tim audit.
1. Penjelasan tentang bagaimana auditor menerapkan konsep materialitas dalam merencanakan dan
melaksanakan audit.
2. Laporan audit harus memberikan gambaran umum tentang ruang lingkup audit, mengidentifikasi
bagaimana mereka menangani masalah risiko dan materialitas.
Directors Remuneration
Pada tahun 2006 dibuat Undang-Undang perusahaan yang menyatakan bahwa perusahaan harus menyiapkan laporan
remunerasi direktur tahunan dan auditor harus memastikan hal tersebut konsisten. Jika hal tersebut tidak dilakukan
maka harus ada penjelasan di dalam opini audit, dan auditor harus mencoba meyakinakan direktur dan komite audit
perusahaan untuk memasukan informasi yang benar di dalam remunerasi direktur.
Matter Report on by Exception : FRC suggested wording
Pada tahun 2011, FRC menerbitkan dokumen berjudul “Effective Company Stewardship" yang berkaitan dengan
peningkatan pelaporan audit perusahaan. Dokumen tersebut di tindak lanjutkan dengan judul “Effective Company
Stewardship : Next Step“ untuk melihat kepedulian terhadap kualitas atau laporan tahunan dan efektivitas tata kelola
perusahaan.
We have nothing to report in respect of the following :
Under the ISAs (UK and Ireland), we are required to report to you if, in our opinion, information in the annual
report is;
•Materially inconsistent with the information in the audited financial statements; or
•Apparently materially incorrect based on, or materially inconsistent with our knowledge of the Group acquired in
the course of performing our audit; or
•Is otherwise misleading
In particular, we are required to consider whether we have identified any inconsistencies between our knowledge
acquired during the audit and the directors’ statement that they consider the annual report is fair, balanced and
understandable and whether the annual report appriately discloses those matters that we communicated to the audit
committee which we consider should have been disclosed.
Emphasis of matter paragraphs and other matter paragraphs
Modifikasi tetapi bukan kualifikasi, tetapi paragraf mengacu pada catatan laporan keuangan di mana masalah
dijelaskan. Contoh:
● Ketidakpastian yang berkaitan dengan hasil litigasi luar biasa atau tindakan pengaturan di masa depan.
● Penerapan dini (jika diizinkan) suatu standar akuntansi baru yang berdampak material terhadap laporan
keuangan sebelum tanggal efektifnya.
● Bencana besar yang telah, atau terus berdampak signifikan terhadap posisi keuangan entitas.
● Peristiwa kemudian yang signifikan yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan
audit.
Emphasis of matter paragraphs and other matter paragraphs
Terbatas pada kesempatan di mana beberapa masalah belum dikomunikasikan dalam laporan keuangan tetapi 'dalam
penilaian auditor, relevan dengan pemahaman pengguna tentang laporan keuangan' (ISA 706, paragraf 7). Ini
termasuk:
1. Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti yang cukup karena pembatasan ruang lingkup yang diberlakukan
oleh manajemen yang dianggap pervasif, tetapi tidak dapat menarik diri dari perikatan audit (yang
merupakan tindakan normal).
2. Jika suatu entitas menyiapkan dua set laporan keuangan, satu mungkin sesuai dengan National Accounting
Framework dan yang lainnya mungkin sesuai dengan Standar IFRS dan auditor dilibatkan untuk
melaporkan kedua set akun tersebut.
The modified audit opinion
ISA 705 menyatakan bahwa terdapat tiga bentuk modifikasi:
 A qualified opinion
 An adverse opinion
 A disclaimer of opinion
Forms of modification
Meaning of Material and Pervasive
1. Kemungkinan besar tidak terbatas pada satu item atau materi dalam akun.
2. Jika terbatas pada satu item maka itu menyangkut masalah yang merupakan atau dapat menjadi bagian
yang substansial dari laporan keuangan.
3. Jika hal tersebut berkaitan dengan pengungkapan, maka pengungkapan tersebut merupakan dasar bagi
pemahaman pengguna laporan keuangan
LIMITATION OF SCOPE
Hal ini akan timbul jika auditor tidak dapat memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang diperlukan untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji material.
DISAGREEMENT
 Kebijakan akuntansinya tidak tepat
 Penerapan kebijakan akuntansinya tidak tepat
 Pengungkapan dan penyajian yang tidak tepat/lengkap
‘Except for’ opinion arising from a disagreement
Tidak jarang auditor tidak setuju dengan klien mengenai fakta atau jumlah yang terkandung dalam laporan keuangan
Disclaimer of responsibility
Sebuah inovasi baru-baru ini adalah penambahan paragraf disclaimer of responsibility kepada pihak ketiga. Alasan
penambahan paragraf tambahan adalah sebagai akibat dari keputusan dalam kasus hukum Skotlandia, Royal Bank of
Scotland vs Bannerman, Maclay and Others.
Reporting on corporate governance issues
1. Auditor hanya diharuskan untuk mendeteksi ketidakkonsistenan material yang timbul dari pekerjaan audit
mereka
2. Istilah adil dan seimbang bersifat subjektif dan meninggalkan ruang untuk interpretasi yang berbeda
3. Laporan keuangan dan laporan tahunan sangat kompleks, dan tidak jelas tingkat keahlian yang dibutuhkan
seseorang agar dapat dimengerti
4. Proposisi bahwa laporan tahunan dan laporan keuangan memberikan informasi yang diperlukan untuk
menilai kinerja grup, model bisnis dan strategi
5. ISA 260 mencantumkan sejumlah hal yang harus dikomunikasikan oleh auditor kepada komite audit
6. UK Code of Corporate Governance didasarkan pada memenuhi atau menjelaskan
7. Kalimat terakhir yang sangat singkat menyatakan bahwa auditor puas dengan pengungkapan yang telah
dilakukan

CHAPTER 19 - Fraud & Going Concern GRAY


Introduction to Fraud
Dalam SA 240 – Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan/Fraud dalam Audit Laporan Keuangan :
“Suatu tindakan yang disengaja oleh satu atau lebih individu di antara manajemen, those charged with governance,
karyawan, atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan penipuan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil
atau ilegal.”
Responsibility for Fraud Detection
Pandangan tentang tanggung jawab atas kecurangan ini ditekankan dalam SA 240, di mana dinyatakan bahwa tujuan
auditor adalah : 'Untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan
karena kecurangan' dan 'untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. bukti mengenai risiko kesalahan
penyajian material yang dinilai karena kecurangan, melalui perancangan dan penerapan tanggapan yang tepat.
Auditor akan berpendapat bahwa mereka tidak akan pernah bisa berharap untuk menjamin pendeteksian semua
penipuan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
● Keterbatasan yang melekat dalam teknik dan pengujian yang dilakukan oleh auditor.
● Penggunaan penipuan, kolusi, dan cara lain untuk menyembunyikan fraud.
● Fakta bahwa auditor hanya diminta untuk sampai pada suatu pendapat atas laporan keuangan.
Pelaporan keuangan yang curang dapat dicapai dengan:
● manipulasi, pemalsuan , penindasan atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumentasi pendukung
● pernyataan keliru atau penghilangan transaksi, peristiwa, dan informasi penting yang disengaja
● penyalahgunaan prinsip akuntansi
● klasifikasi atau pengungkapan yang tidak tepat dalam akun

Pentingnya penilaian risiko oleh auditor ditekankan dalam SA 240, yang menekankan sejumlah faktor,
termasuk :
● Auditor berdiskusi dengan manajemen dan those charged with governance tentang proses yang mereka
lakukan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dalam hal deteksi penipuan.
● Auditor juga harus memastikan dari manajemen dan internal auditor jika mereka mengetahui adanya
kecurangan yang telah terjadi atau memiliki kecurigaan bahwa kecurangan mungkin terjadi.
● Auditor ingin memastikan apakah fungsi audit internal telah melakukan pekerjaan yang secara khusus
ditujukan untuk mendeteksi kecurangan dan untuk menentukan hasil pengujiannya.
● Auditor juga harus bertanya kepada those charged with governance bagaimana mereka menentukan proses
dan prosedur apa yang telah digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi risiko kecurangan yang
terjadi dan bagaimana yang terakhir menanggapi risiko tertentu dengan mengembangkan prosedur
pengendalian internal untuk mengurangi kemungkinan atau risiko kecurangan.
Jika auditor telah mengidentifikasi risiko salah saji material dalam laporan keuangan yang timbul dari
kecurangan, mereka harus menyesuaikan prosedur auditnya. Ini mungkin memerlukan :
● Meningkatkan cakupan dan variasi pengujian yang mereka lakukan.
● Memastikan bahwa staf dengan kualifikasi yang sesuai ditugaskan untuk audit.
● Menyesuaikan pengujian audit mereka untuk memastikan pengujian tersebut mengandung unsur
ketidakpastian.
● Berkonsentrasi pada area yang subjektif mungkin melibatkan penilaian manajemen atau di mana
manajemen dapat memberikan pengaruh yang cukup besar.
● Memberikan perhatian yang cukup pada bidang-bidang yang mungkin dapat dikesampingkan oleh
pengendalian internal oleh manajemen senior
Contoh karakteristik ini meliputi:
● Di mana direktur tertentu atau chief executive atau personel senior lainnya bersifat otokratis dan otoriter.
● Di mana staf berkualifikasi buruk atau kurang motivasi.
● Di mana individu dibayar berdasarkan hasil, misalnya manajerial bonus mungkin tergantung pada
pencapaian target tertentu dalam hal keuntungan atau penjualan.
● Di mana individu diperbolehkan memiliki terlalu banyak wewenang atau kekuasaan.
● Di mana terjadi pergantian staf yang tinggi.
Alasan mengapa kelemahan dalam desain dan operasi akuntansi serta sistem pengendalian internal dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan dan kesalahan antara lain sebagai berikut :
● Auditor mengandalkan, setidaknya sampai batas tertentu, pada informasi yang diperoleh dari sistem
akuntansi dan pengendalian internal. Jika ada kekurangan dalam sistem ini, keandalan informasi akuntansi
dapat dikurangi.
● Defisiensi khusus memungkinkan karyawan memanfaatkannya untuk melakukan penipuan.
● Jika defisiensi memungkinkan manajemen memiliki peluang khusus untuk menghindari atau
mengesampingkan pengendalian, hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan.
Reporting fraud and error
Misalnya, jika auditor menemukan bahwa kecurangan terjadi karena pengendalian internal tertentu tidak diterapkan
dengan benar, mereka perlu menilai kembali tingkat risiko pengendalian dan keandalan yang mereka tempatkan
pada pengendalian internal. Dalam semua situasi di atas auditor harus mendokumentasikan proses sampai
penyelesaian yang memuaskan.
Dokumentasi ini harus mencakup:
● dasar awal kecurigaan mereka;
● pekerjaan audit tambahan yang mereka lakukan untuk membuktikan kecurigaan mereka;
● rincian tentang apa, kapan dan kepada siapa mereka melaporkan kecurigaan mereka;
● tanggapan manajemen terhadap kecurigaan yang dinyatakan;
● setiap tindakan yang diambil oleh manajemen; implikasinya terhadap pekerjaan audit;
● perubahan penilaian risiko dan kesimpulan akhir.
Responsibilities of the directors
1. Companies Act 2006 mewajibkan perusahaan untuk menyimpan catatan akuntansi yang memadai dan
menyiapkan laporan keuangan yang memberikan pandangan yang benar dan wajar
2. ISA 240 juga menekankan tanggung jawab direksi dalam menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan
representasi tertulis dari manajemen bahwa 'mereka mengakui tanggung jawab mereka atas desain,
implementasi dan pemeliharaan pengendalian internal untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan’
(paragraf 39).
3. UK Corporate Governance Code (2016) juga mencatat bahwa dewan direksi ‘harus mempertahankan
manajemen risiko yang baik dan sistem pengendalian internal’ (Code Main Principle C.2).
Disarankan bahwa berikut ini akan membantu direktur dan manajemen senior :
● Mengembangkan lingkungan pengendalian yang tepat.
● Dengan membangun sistem pengendalian internal yang kuat dan efektif di perusahaan.
● Dengan mendorong lingkungan etika yang kuat di perusahaan dan mengembangkan kode etik.
Reporting to third parties
● SA 240 mencatat bahwa dalam keadaan tertentu mungkin perlu bagi auditor untuk melaporkan kepada
pihak ketiga bahwa mereka telah menemukan penipuan, atau mencurigai hal itu terjadi, dalam organisasi
klien. Mereka akan melakukannya ketika mereka mempertimbangkan bahwa melaporkan kecurangan atau
dugaan kecurangan diwajibkan oleh undang-undang khusus atau persyaratan etika.
● Auditor berutang kewajiban kerahasiaan kepada klien mereka, sehingga pelaporan penipuan adalah
keputusan yang serius. Umumnya kerahasiaan hanya akan dilanggar ketika mereka telah mencapai
kesimpulan bahwa adalah tugas mereka berdasarkan undang-undang untuk melaporkan masalah tersebut.
Recent Debates Relating to Fraud
The Audit agenda: Next steps yang di terbitkan tahun 1966
Menyoroti sulit bagi auditor untuk mendeteksi fraud yang melibatkan kolusi dengan top management.
Baru-baru ini setelah berbagai skandal, ada banyak perhatian yang diberikan media:
● biaya menuntut direktur atau pejabat perusahaan yang telah terlibat dalam aktivitas fraud
● sifat terbatas dari hukuman yang dapat dikenakan pada individu tersebut
● kesulitan mendapatkan keyakinan
Taking Fraud Seriously pada 1996 (ICAEW Audit and Assurance)
Merekomendasikan auditor harus memiliki pengetahuan tentang:
● definisi fraud
● karakteristik dan metode tipikal dari management and employee fraud
● risiko dalam industri dan perdagangan
● keterampilan forensik
APB Fraud and Choices for Society (Nov 1998)
Perubahan yg dilakukan:
● peningkatan penekanan pada skeptisisme profesional
● aturan yang lebih ketat untuk apa yang dianggap sebagai bukti audit yang dapat diterima
● melaporkan setiap hal material dalam laporan keuangan yang hanya didukung oleh representasi
manajemen.
Auditor dapat membantu dan mencegah fraud dengan:
● melaporkan kepada dewan dan komite audit tentang kontrol untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan
● review fraud forensik
● lebih banyak pelaporan dugaan fraud
Case Law Relating to Fraud
Kasus Re Kingston Cotton Mill Co. (No. 2) (1896)
bukan kewajiban auditor untuk menghitung persediaan dan bahwa mereka tidak lalai dalam menerima sertifikat
yang ditandatangani oleh pejabat perusahaan, selama mereka tidak mencurigai adanya kecurangan. Lopes L.J.
memberikan diktumnya yang terkenal dan banyak dikutip bahwa peran auditor adalah sebagai 'anjing pengawas,
bukan anjing pelacak'.
Lopes melanjutkan dengan mengatakan:
Auditor tidak boleh bertanggung jawab karena tidak menelusuri skema penipuan yang cerdik dan hati-hati di mana
tidak ada yang menimbulkan kecurigaan mereka, dan ketika penipuan tersebut dilakukan oleh pegawai perusahaan
yang diadili dan tidak terdeteksi selama bertahun-tahun oleh direksi.
Kasus Rish Woollen Co. Ltd vs Tyson and Others (1900)
Auditor ditemukan lalai karena gagal mendeteksi kecurangan karena kurangnya kehati-hatian dan keterampilan.
Secara khusus, audit cenderung dilakukan dengan cara yang agak mekanis, dan auditor gagal mempertanyakan entri
yang diajukan setelah akhir periode tetapi diberi tanggal sebelum tanggal tersebut
Kasus Re Thomas Gerrard & Son Ltd (1967)
Laba Thomas Gerrard & Son Ltd dimanipulasi melalui penggunaan prosedur cut off yang salah. Khususnya, faktur
pembelian tertentu yang diterima sebelum akhir tahun diposkan tanggalnya dan disertakan dalam pembelian tahun
berikutnya, tetapi pembelian tersebut dimasukkan dalam persediaan penutup sehingga laba dilebih-lebihkan.
Kasus Stone & Rolls Ltd
Moore Stephens, sebuah firma akuntan, harus membela diri terhadap tindakan perusahaan, Stone & Rolls Ltd, yang
sedang dilikuidasi. Latar belakang kasus ini adalah Tuan Stojevic adalah penanggung jawab utama perusahaan, yang
di gunakan sebagai sarana untuk menipu bank dengan mendapatkan letter of credit. Selanjutnya, salah satu bank
mengajukan gugatan terhadap Stone & Rolls Ltd dan Tuan Stojevic, yang berhasil dan menyebabkan likuidasi
perusahaan. Belakangan, likuidator menggugat auditor, Moore Stephens, karena melakukan audit lalai karena gagal
mendeteksi kecurangan.
Auditing Scandal
Kasus Tesco plc
Tesco plc yang selama tahun keuangan 2013 dan 2014 diketahui telah memanipulasi laporan keuangan mereka
untuk melebih-lebihkan pendapatan setiap tahun. Singkatnya, pemasok dapat membayar Tesco untuk menyimpan
produk mereka atau meletakkan di toko mereka dengan menempatkannya di lokasi strategis. Selain hal di atas,
perjanjian dengan pemasok dapat menetapkan bahwa jika target penjualan tertentu untuk produk tersebut tercapai,
maka pemasok membayar kepada Tesco apa yang dikenal sebagai potongan harga.
Selain standar audit tentang fraud, terdapat standar relevan lainnya, SA 250 Section A – Pertimbangan Hukum
dan Peraturan dalam Audit atas Laporan Keuangan dan Section B – Hak dan Kewajiban Wajib Auditor
untuk Melapor kepada Regulator Entitas Kepentingan Publik dan Regulator Entitas Lain di Bidang
Keuangan.
Ada banyak undang-undang dan peraturan yang harus dipatuhi entitas, beberapa di antaranya terkait langsung
dengan pos-pos dalam laporan keuangan dan lainnya hanya terkait secara tidak langsung. Jika peraturan perundang-
undangan berhubungan langsung dengan laporan keuangan, auditor diharuskan untuk memperoleh bukti audit
bahwa klien telah mematuhinya.
Di beberapa sektor komersial, misalnya, sektor jasa keuangan, terdapat undang-undang dan peraturan lain yang
terkait dengan laporan keuangan dan harus diperiksa kepatuhannya oleh auditor. SA 250 memberikan panduan
tentang area yang menjadi fokus perhatian tim audit.
Ketika suatu undang-undang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi dampaknya
terhadap laporan tersebut dapat menjadi material, biasanya karena undang-undang tersebut merupakan bagian
integral dari operasi atau aktivitas bisnis
Prosedur audit khusus yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh auditor meliputi:
❖ Memperoleh pemahaman tentang undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan entitas dan
industrinya dan menentukan apa yang dilakukan entitas untuk memastikan kepatuhan terhadapnya.
❖ Memeriksa setiap korespondensi dengan otoritas pengatur atau pemberi lisensi.
❖ Mendiskusikan dengan manajemen jika mereka mengetahui adanya ketidakpatuhan terhadap hukum dan
peraturan.
❖ Jika peraturan memiliki dampak langsung terhadap jumlah yang muncul dalam laporan keuangan, auditor
akan mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat untuk memberi mereka keyakinan bahwa entitas
telah mematuhi undang-undang tersebut.
❖ Memperoleh konfirmasi tertulis dari direktur bahwa mereka telah mengungkapkan semua ketidakpatuhan
aktual atau kemungkinan ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan yang diketahui dengan potensi
implikasi terhadap laporan keuangan.
Ketika auditor mengetahui informasi yang menunjukkan kemungkinan ketidakpatuhan, mereka harus tahu tentang
sifat peristiwa tersebut dan dampak potensialnya terhadap laporan keuangan.
Auditor mungkin ingin berkonsultasi dengan perwakilan hukum entitas untuk membantu menentukan apakah
pelanggaran telah terjadi. Sikap manajemen terhadap masalah tersebut dapat memberikan informasi penting bagi
auditor.
➔ Jika auditor tidak setuju dengan manajemen tentang perlakuan atau pengungkapan akuntansi dalam laporan
keuangan sehubungan dengan masalah ketidakpatuhan yang mereka anggap material, mereka harus
mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar.
➔ Jika, karena keterbatasan ruang lingkup pekerjaan mereka yang dipaksakan oleh manajemen entitas,
mereka tidak dapat menentukan apakah telah terjadi ketidakpatuhan, mereka harus mengeluarkan pendapat
wajar dengan pengecualian atau tidak menyatakan pendapat.
➔ Dalam kasus ekstrim di mana auditor tidak dapat mengumpulkan bentuk bukti lain untuk memperkirakan
dampak potensial dari ketidakpatuhan terhadap laporan keuangan, tetapi dampaknya bisa material dan
pervasif, maka hal ini dapat menyebabkan auditor mempertimbangkan untuk menarik diri dari audit.
Dalam kasus ekstrim di mana auditor tidak dapat mengumpulkan bentuk bukti lain untuk memperkirakan dampak
potensial dari ketidakpatuhan terhadap laporan keuangan, tetapi dampaknya bisa material dan pervasif, maka hal ini
dapat menyebabkan auditor mempertimbangkan untuk menarik diri dari audit. (ISA 250)
➔ Mungkin perkembangan terkini yang paling penting terkait hal ini adalah di bidang pencucian uang.
Jika auditor memiliki pengetahuan tentang atau alasan yang masuk akal untuk kecurigaan bahwa pencucian uang
terjadi dalam organisasi klien, mereka memiliki kewajiban untuk melaporkan secara internal kepada Petugas
Pelaporan Pencucian Uang/ Money Laundering Reporting Officer (MLRO) perusahaan yang ditunjuk, yang
pada gilirannya harus memutuskan atas dasar laporan jika masalah tersebut harus dilaporkan ke Unit Intelijen
Keuangan Badan Kejahatan Nasional.
Undang-undang pencucian uang menempatkan tanggung jawab tambahan pada perusahaan akuntansi, tanggung
jawabnya meliputi:
❖ Menunjuk MLRO yang wajib menerima laporan pencucian uang dari anggota firma akuntansi lainnya dan
melapor ke SOCA.
❖ Melatih karyawan perusahaan tentang persyaratan undang-undang baru, cara bereaksi terhadap potensi
situasi pencucian uang, dan cara mereka harus melapor ke MLRO.
❖ Memverifikasi identitas klien baru dan menyimpan catatan bukti yang diperoleh.
❖ Menetapkan prosedur internal dan mengelola risiko pencucian uang mereka dengan mengembangkan dan
mengadopsi pendekatan berbasis risiko serta memantau dan mengelola kepatuhan terhadap kebijakan dan
prosedur.
Terdapat pembahasan beberapa isu yang diangkat dalam Thematic Review: Fraud Risks and Law and Regulations
terkait peraturan perundang-undangan. Thematic Review mencatat beberapa praktik yang baik, termasuk pelatihan
dan panduan yang diberikan oleh perusahaan audit kepada staf audit dan penggunaan dokumen proforma yang
mengidentifikasi undang-undang dan peraturan yang sesuai dengan mengangkat sejumlah masalah yang dianggap
masih perlu perbaikan, seperti:
★ Peningkatan dalam identifikasi dan evaluasi peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi klien
audit, khususnya peraturan perundang-undangan yang mungkin berdampak pada laporan keuangan.
★ Diskusi yang lebih luas dan lebih terfokus dengan para manajer di perusahaan klien yang bertanggung
jawab atas masalah kepatuhan dan mendapatkan dari mereka jaminan bahwa klien mematuhi undang-
undang dan peraturan.
★ Evaluasi sistem pengendalian internal perusahaan yang dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan
mematuhi hukum dan peraturan.
★ Ketika mengevaluasi kemungkinan ketidakpatuhan oleh klien terhadap peraturan perundang-undangan
tertentu yang mungkin berdampak pada laporan keuangan, auditor harus menerapkan skeptisisme
profesional yang lebih besar.
★ Penekanan yang lebih besar pada pelatihan rutin dan terkini, khususnya tentang dampak Undang-Undang
Penyuapan 2010.
Introduction to Going Concern
Pada bagian ini kami membahas tanggung jawab auditor untuk menentukan apakah suatu entitas memiliki
kelangsungan usaha dan prosedur yang mereka gunakan untuk memungkinkan mereka mengidentifikasi entitas yang
mungkin tidak memiliki kelangsungan usaha.
FRS 102 dan IAS 1 menyatakan bahwa saat menyiapkan laporan keuangan, manajemen entitas yang mengikuti
salah satu dari standar ini harus membuat penilaian atas kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan
usahanya.
Dalam menilai apakah asumsi kelangsungan usaha sudah tepat, manajemen memperhitungkan semua informasi yang
tersedia tentang masa depan, yang sekurang-kurangnya, tetapi tidak terbatas pada, 12 bulan sejak tanggal laporan
keuangan diotorisasi untuk diterbitkan.
Laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan dasar kelangsungan usaha cenderung berbeda secara
substansial dari yang disusun dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kelangsungan usaha.
Sebagian besar laporan keuangan disusun atas dasar kelangsungan usaha, dan dari sini para pengguna berasumsi
bahwa perusahaan akan bertahan melampaui jangka pendek. Dengan kata lain, pengguna laporan keuangan
cenderung menerima begitu saja jika tidak ada penyebutan bahwa kelangsungan usaha perusahaan masih baik, baik
oleh direktur dalam laporan tahunan maupun oleh auditor.
➔ Jika perusahaan kemudian gagal, para pengguna ini mungkin dengan mudah bertanya mengapa mereka
tidak diperingatkan sebelumnya tentang potensi kegagalan perusahaan.
➔ Auditor memang sering dikritik ketika sebuah perusahaan gagal dan tidak ada indikasi dalam laporan
tahunannya baik oleh direktur maupun auditor bahwa perusahaan tersebut memiliki masalah kelangsungan
usaha.
Directors and Auditor Responbilities for Going Concern
 ISA 570 - Going Concern memperjelas bahwa salah satu tanggung jawab pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola perusahaan adalah untuk menentukan apakah penerapan asumsi kelangsungan usaha dalam
penyusunan laporan keuangan sudah tepat dan apakah terdapat ketidakpastian material yang dapat
menimbulkan keraguan atas entitas menjadi kelangsungan usaha.
 Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang, dan menyimpulkan tentang, ketepatan penggunaan
dasar akuntansi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan,
dan untuk menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah terdapat ketidakpastian material
tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.
 Auditor harus menentukan apakah manajemen telah melakukan penilaian awal atas kemampuan entitas
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
 Jika penilaian tersebut telah dilakukan, auditor harus mendiskusikan penilaian tersebut dengan manajemen
dan menentukan apakah manajemen telah mengidentifikasi peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan
keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan, jika
demikian, rencana manajemen untuk mengatasinya.
The foreasable Future
 ISA 570 menyatakan bahwa jika direksi melihat periode kurang dari satu tahun setelah persetujuan laporan
keuangan, mereka perlu menentukan apakah pengungkapan tambahan diperlukan, terutama asumsi yang
mereka gunakan yang memungkinkan mereka untuk menyimpulkan bahwa entitas tersebut kelangsungan
hidup. Jika penilaian direksi untuk jangka waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal persetujuan laporan
keuangan dan mereka yang berkepentingan dengan tata kelola belum mengungkapkannya dalam laporan
keuangan, maka auditor harus melakukannya dalam laporan audit mereka dan memberikan penilaian yang
memenuhi syarat.
 Jika auditor yakin bahwa manajemen perlu memperpanjang jangka waktu yang dianggap dapat sampai
pada kesimpulan bahwa entitas tersebut adalah kelangsungan usaha, dan mereka tidak mau melakukannya,
auditor harus memutuskan apakah mereka memiliki bukti audit yang cukup. untuk sampai pada kesimpulan
tentang penggunaan asumsi kelangsungan usaha.
 Terakhir, jika auditor yakin bahwa tingkat dan kompleksitas penilaian yang digunakan oleh manajemen
tidak cukup bagi mereka untuk menentukan secara memadai apakah entitas tersebut adalah kelangsungan
usaha, hal ini mungkin tidak menghalangi auditor untuk menentukan bahwa penggunaan kelangsungan
usaha sudah tepat. Auditor dapat, berdasarkan prosedur penilaian risiko mereka sendiri dan pengujian audit
lainnya, sampai pada kesimpulan bahwa meskipun penilaian manajemen kurang, namun mereka dapat
menyimpulkan bahwa entitas tersebut adalah kelangsungan usaha. Ini lebih mungkin terjadi dalam situasi
di mana entitas telah menguntungkan selama beberapa tahun dan tampaknya tidak memiliki masalah
likuiditas atau arus kas
Reporting on Going Concern
 Jika terdapat peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tetapi tidak ada ketidakpastian material, maka biasanya
tidak akan ada pengungkapan peristiwa atau kondisi tersebut dalam laporan keuangan.
 Jika terdapat ketidakpastian material yang disadari oleh manajemen, yang timbul dari peristiwa atau
kondisi yang menimbulkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya, mereka harus mengungkapkan ketidakpastian tersebut.
 Jika direksi memasukkan pengungkapan yang cukup dan tepat dalam laporan keuangan yang berkaitan
dengan kelangsungan usaha, termasuk rencana mereka untuk menghadapi peristiwa atau kondisi tersebut,
sedemikian rupa sehingga auditor berpendapat bahwa laporan tersebut memberikan pandangan yang benar
dan wajar, mereka tidak perlu mengeluarkan opini audit yang dimodifikasi. Auditor harus menerbitkan
laporan audit yang tidak dimodifikasi tetapi menyertakan bagian terpisah dengan menggunakan judul
‘Ketidakpastian Material Terkait Kelangsungan Usaha’.
 Laporan audit kemudian akan memuat rincian ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan bahwa laporan
keuangan tidak mengungkapkan masalah tersebut secara memuaskan.
Going Concern – Final Remarks
Auditor harus menentukan apakah apa yg disajikan manajemen terkait going concern sudah konsisten dengan
infomasi yang didapat/dimiliki auditor.
Persyaratan mengenai penentuan going concern suatu perusahaan sudah menjadi tanggung jawab audit umum dari
auditor. Namun bagaimanapun ketika terdapat ketidakpastian material yang diindetifikasi, auditor perlu
mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat sehingga bisa menentukan efek nya bagaimana terhadap going concern

Anda mungkin juga menyukai