Anda di halaman 1dari 22

Auditing 1

Kelompok 4 :
1. Erna Sangadji 202130107
2. Favila Sawelet 202130273
3. Feni A Notanubun 202130040
4. Fernando R Latekay202130509
5. Fioline G Dimes 202130235
6. Firdha A Syam 202130543
7. Firna Wally 202130154
8. Florence Lisa Hattu 202130100
9. Gabriela M Mailuhu 202130032
10. Gabriela Tuhenay 202130468
Bab 11

Penyelesaian Audit

Dosen Pengampuh :
Ibu Theresia F Sitanala, SE.,M.Sc.,Ak.,CA
Pendahuluan

Prosedur-prosedur unuk menyelesaiakan tahapan audit ini


adalah sebagai berikut :
1. Mengevaluasi bukti tata kelola
2. Lakukan prosedur untuk mengidentifikasi peristiwa
selanjutnya
3. Mereviu laporan keuangan dan bahan laporan lainnya
4. Melakukan prosedur penyelesaian
5. Menyiapkan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian rekan
6. Melaporkan kepada dewan direksi dan
7. Menyiapkan laporan audit
Pengendalian Kualitas

Pengendalian Kualitas

Berdasarkan ISQC, kantor akuntan publik harus menetapkan setiap


pengendalian kualitas yang dirancang untuk memberikan asurans yang
memadai bahwa perusahaan dan para personelnya patuh terhadap
standar profesional dan ketetntuan hukum dan perundang-undangan,
serta lapora yang diterbitka oleh perusahaan atau rekan penugasan
sesuai dengan situasi-situsi yang ada.
 Elemen-Elemen Sistem  ISA 220: Pengendalian Kualitas
Pengendalian Untuk Penugasan Audit

Elemen-elemen dari kebijakan ISA 220 menetapkan sejumlah standar


pengendalian kualitas yang diadopsi oleh dan memberikan panduan terkait
Kantor akuntan publik biasanya prosedur pengendalian kualitas tertentu
menyertakan kebijakan-kebijakan yang hanya untuk penugasan audit.
terkait dengan aktifitas perusahaan dan
para personelnya secara umum.  Sarbanes-Oxley Act: Pengendalian
Kualitas Dan Riviu Audit
Pengendalian kualitas berlaku untuk
SDM, yang mana didalamnya termasuk Sox diperuntukan untuk seluruh prosedur
persyaratan etika, kebijakan dan reviu yang diperlukan auditor ,seperti
prosedur pengendalian kualitas harus pengendalian kualitas, reviu rekan kedua, dan
didokumentasikan dan dikomunikasikan rotasi rekan
kesetiap personel perusahaan.
Evaluasi bukti tata kelola
Bukti tata kelola yang terpenting dapat diperoleh selama audit, tetapi pasti
harus dilakukan sebelum tahapan evaluasi dan pertimbangan akhir. Informasi
penting terkait tata kelola yang dikumpulkan dari klien mencangkup:
o Surat humum
o Surat Representasi manajemen
o Informasi mengenai komitmen dan liabilitas kontingensi
o Identifikasi dari pihak-pihak yang berelasi

 Memperoleh Bukti Dan Suat Mengenai Litigasi, Klaim,


Penilaian
 Surat Hukum
 Surat dari penasihat hukum klien
 Memperoleh Surat Representasi Manajemen
 Representasi tertulis dari manajemen
 Reviu terhadap komitmen dan liabilitas kontingensi
 Prosedur-prosedur untuk menguji kontingensi
 komitmen
Reviu Terhadap Penemuan
Peristiwa Kemudian
Reviu untuk peristiwa kemudian adalah prosedur pengauditan yang dilakukan
oleh auditor untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian.
Peristiwa kemudian adalah peristiwa yang terjadi diantara tanggal laporan
keuangan dan laporan auditor, serta fakta-fakta yang kemudian diketahui oleh
auditor setelah tanggal laporan auditor.

 tipe-tipe peristiwa setelah tanggal laporan posisi keuangan


ISA mengidentifikasi dua tipe peristiwa:
1) Peristiwa yang memberikan bukti mengenai kondisi yang ada diakhir
periode pelaporan (penyesuaian peristiwa setelah periode
pelaporan)
2) Peristiwa yang menunjukan kondisi yang muncul setelah periode
pelaporan (tidak ada penyesuaian peristiwa setelah periode
pelaporan)
 Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kondisi yang ada diakhir periode
 Peristiwa-peristiwa yang tidak memengaruhi kondisi pada akhir periode
 Peristiwa-peristiwa sampai pada tanggal laporan auditor

 Fakta-fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal lapora auditor tetapi
sebelum tanggal laporan keuangan diterbitkan

Auditor tidak memiliki kewajiban untuk melakukan setiap prosedur audit atau
mendapatkan keterangan yang berkaitan dengan laporan keuangan setelah tanggal
laporan audtor. Namun sebelum tanggal laporan keuangan diterbitkan, ada fakta-fakta
yang kemudian diketahui auditor dapat menyebabkan auditor mengubah laporan
auditor, yang mana hal itu diketahui auditor pada tanggal laporan auditor, maka
auditor harus mendiskusikan hal tersebut dengan pihak-pihak yang bertanggungjawab
atas tatakelola.
 Penemuan fakta-fakta setelah laporan keuangan diterbitkan

Setelah laporan keuangan ditebitkan, auditor kemudian menyadari


fakta-fakta yang ada pada tanggal laporan auditor, yang mana jika
kemudian diketahui, dapat menyebabkan auditor mengubah laporan
auditor, maka auditor harus mendiskusikan hal tersebut dengan
manajemen dan mempertimbangkan revisi terhadap laporan keuangan
tersebut.
Laporan auditor yang baru atau diubah harus menyertakan penekanan
terhadap paragaf permasalahan yang merujuk pada catatan atas
laporan keuangan yang mendiskusikan secara lebih ekstensif terkait
alasan untuk melakukan perbaikan terhadap laporan keuangan yang
diterbitkan sebelumnya dan untuk laporan yang lebih awal diterbitkan
oleh auditor.
Reviu laporan keuangan dan materi-materi
laporan lainyna

 Pengungkapan Laporan Keuangan


Pertimbangan penting dalam menyelesaikan audit adalah penentuan apakah
pengungkapan dalam laporan keuangan tersebut telah memadai.
Pengungkapan yang memadai mencangkup pertimbangan atas seluruh
laporan keuangan, termasuk catatan kaki yang terkait.
 Pengungkapan memadai yang sedang berlangsung
 Daftar ceklis pengungkjapan laporan keuangan
 Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
London Stock Exchange mensyaratkan seluruh perusahaan yang terdaftar
dibursa juga merupakan perusahaan yang terdaftar diinggris dengan
menyatakan apakah pihaknya telah mematuhi code of best practice dan
untuk memberikan alasan atas setiap area ketidakpatuhan sebagai kewajiban
registrasi yang berkelanjutan. Area yang menjadi perhatian auditor adalah
persyaratan terkait laporan direktur atas pengendalian internal dan
keberlanjutan usaha
 SOX Pengungkapan Tata Kelola

 Informasi lainnya dalam laporan tahunan


Informasi lainnya yang mana auditor mungkin tidak berkewajiban untuk
melaporkan, tetapi auditor harus memeriksa inkonsistensi yang sifatnya
material tersebut, termasuk dokumen-dokumen seperti laporan tahunan.
 Inkonsistensi yang sifatnya material
 Salah saji material atas fakta
Prosedur Penyelesaian

Prosedur penyelesaian merupakan prosedur-prosedur yang


dilakukan pada akhir proses audit yang umumnya tidak dapat
dilakukan sebelum pekerjaan audit lainyna dapat diselesaikan.
Prosedur penyelesaian mencangkup:
 Reviu pengawasan
 Prosedur analitis akhir
 Reviu kertas kerja
 Evaluasi temuan audit ats salah saji material
 Persetujuan klien atas jurnal penyesuaian
 Riveu terkait UU dan regulasi
 Evaluasi keberlanjutan usaha
 Reviu pengawasan
Prosedur-proseur penyelesaian dimulai dari akuntan yang bertugas (senior)
yang mereviu pekerjaan akuntan staf. Sebagai gantinya, manajer dan rekan
yang bertugas dalam audit mereviu pekerjaan yang diserahkan oleh akuntan
yang bertugas
 Penyelesaian atas pertanyaan-pertanyaan reviu

 Reviu kertas kerja


Kertas kerja merupakan catatan dari perencanaan auditor; sifat dasar, waktu,
dan cakupan prosedur pengauditan yang dilakukan; hasil-hasil dari prosedur
tersebut; dan kesimpulan yang diambil dari bukti yang diperoleh.kertas kerja
mungkin dalam bentuk data yang disimpan pada kertas, film, media
elektronik, maupun media lainnya.
 Bantuan dalam supervisi dan dukungan utama bagi opini audit
 Reviu independen
 Evaluasi temuan audit terhadap salah saji material
Ketika pengujian audit untuk setiap komponen dalam laporan keuangan
diselesaikan, auditor staf yang melakukan pekerjaan akan menandatangani
penyelesaian dari setiap tahapan dalam program audit, identifikasi salah saji
moneterdalam laporan keuangan, dan mengusulkan adanya penyesuaian
untuk laporan keuangan tersebut.
Salah saji moneter merupakan salah saji yang meyebabkan distorsi dalam
laporan keuangan.
 Lembar kerja salah saji
- salah saji faktual
- salah saji penilaian
- salah saji yang diproyeksikan

 Reviu Undang-Undang dan Regulasi


Auditor harus mengetahui undang-undang yang berlaku untuk kliennya,
mereviu kriteria yang disyaratkan berdasarkan undang-undang, dan
pengujian atas kepatuhan perusahaan klien.
Masalah-Masalah Keberlanjutan
Usaha

Asumsi keberlanjutan usaha merupakan prinsip dasar dalam penyajian laporan


keuangan. Berdasarkan asumsi keberlanjutan usah, perusahaan dipandang
sebagai bisnis yang berkelanjutan untuk masa depan yang dapat diperkirakan,
baik dengan maksut maupun keperluan likuidasi, menghentikan perdagangan,
maupun mencari perlindungan dari kreditur berdasarkan undang-undang atau
regulasi.

Tanggungjawab auditor adalah untuk mempertimbangkan ketepatan pengguna


asumsi keberlanjutan usaha oleh manajemen saat penyajian laporan keuangan,
dan mempertimbangkan apakah terdapat ketidakpastian yang bersifat meterial
atas kemampuan entitas dalam melanjutkan usahanya yang perlu diungkapkan
dalam laporan keuangan.
 Keraguan atas kemampuan entitas dalam melanjutkan usahanya
(Keberlanjutan Usaha)
Prosedur-prosedur untuk mendukung Keraguan atas kemampuan entitas
dalam melanjutkan usahanya
 Memperoleh keterangan dari manajemen terkait penilaiannya atas
kemampuan entitas dalam melanjutkan usahanya.
 Mengevaluasi tindakan dimasa depan yang diusulkan manajemen untuk
mengurangi masalah- masalah keberlanjutan usaha
 Menganalisis perkiraan aruskas manajemen dalam kaitannya dengan
rencana majemen terhadap tindakan dimasa depan dengan mengevaluasi
reliabilitas data yang mendasari perkiraan tersebut dan menentukan
apakah terdapat dukungan yang memadai terhadap asumsi yang
mendasari perkiraan yang dimaksut
 Mempertimbangkan apakah ada tambahan fakta-fakta penting yang
terjadi sejak tanggal penilaian mengenai keberlanjutan usaha
 Meminta representasi tertulis dari manajemen terkait rencan untuk
tindakan dimasadepan dan kewajaran dari rencana tersebut
 Prosedur-prosedur untuk mengumpulkan bukti audit
Prosedur-prosedur untuk mengumpulkan kecukupan bukti audit yang
memadai dapat mencakup:
 Menganalisis dan mendiskusikan perkiraan arus kas, perkiraan laba, dan
perkiraan lain yang relevan dengan manajemen
 Menganalisis dan mendiskusikan laporan keuangan interim terbaru yang
tersedia dari entitas
 Mereviu persyaratan dari surat utang dan perjanjian pinjaman, serta
menentukan apakah ada persyaratan yang dilanggar
 Membaca notularapat pemegang saham, dewan direksi, dan komite-
komite penting untuk referensi atas kesulitan pendanaan.
 Mempertimbangkan rencana-rencana entitas terkait order pelanggan
yang tidak dapat dipenuhi
 Mereviu peritiwa-peristiwa setelah peride berakhir untuk
mnegidentifikasi apakah hal tersebut mengurangi atau sebaliknya
memengaruhi kemampuan entitas dalam melanjutkan usahanya.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
rekan (Matters for Attention of Partners-
MAPs)

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian rekan adalah laporan dari menejer
audit kepada rekan atau direktur yang merinci keputusan audit yang didapatkan
dan alsan-alasan atas keputusan tersebut.
MAP atau laporan yang ekuivalen yang disebut dengan nama yang berbeda
mendokumentasikan hal-hal penting yang mana keputusan awal telah dibuat oleh
manajer audit atau rekan audit, sementara rincian dari penyelesaian akhirnya atas
hal-hal diputuskan oleh rekan audit harus dilakukan dengan klien, termasuk
pertimbangan yang disertakan dalam penyelesaiannya.
Laporan kepada Dewan Direksi

 Permasalahan-Permasalahan Yang Didiskusikan Dengan Dewan Direksi


(Komite Audit)
Beberapa permasalahan yang mungkin dapat didiskusikan adalah sistem
akuntansi, pengendalian internal, dan dampak dari perubahan dalam standar
akuntansi, serta pengungkapan.

 Laporan Audit Bentuk Panjang


Dalam beberapa negara, seperti jerman, dewan direksi memperoleh
laporan khusus yang lebih panjang dan lebih terinci daripada opini
audit. Laporan ini diseut sebagai laporan bentuk panjang untuk dewan
direksi. Laporan ini dapat mencangkup sejumlah komponen karena
tidak ada bentuk standar.
Ikhtisar
Prosedur-prosedur untuk menyelesaikan tahapan audit ini adalah:
1) Mengevaluasi bukti tata kelola
2) Melakukan sejumlah prosedur untuk mengidentifikasi
peristiwa kemudian
3) Mereviu laporan keuangan dan materi-materi lainnya
4) Melakukan prosedur penyelesaian
5) Menyiapkan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian rekan
6) Melaporkan kep[ada dewan direksi dan menyiapkan laporan
audit

Anda mungkin juga menyukai