Presipitasi
Presipitasi : turunnya air dari atmosfer ke
permukaan bumi, yang bisa berupa hujan,
hujan salju, kabut, embun dan hujan es.
Di daerah tropis, termasuk Indonesia,
yang memberikan sumbangan paling
besar adalah hujan, sehingga seringkali
hujanlah yang dianggap sebagai
presipitasi.
Tipe Hujan
Hujan terjadi karena udara basah
yang naik ke atmosfer mengalami
pendinginan sehingga terjadi
proses kondensasi.
Naiknya udara ke atas dapat terjadi
secara siklonik, orografik dan
konvektif.
HUJAN KONVEKTIF
• Hujan jenis ini biasanya
terjadi sebagai hujan
dengan intensitas yang
tinggi, akibat massa
udara yang terangkat ke
atas oleh pemanasan
lahan. Hujan jenis ini
biasanya terjadi di daerah
yang relatif luas dan
bergerak sesuai dengan Pembentukan hujan konvektif
pergerakan angin.
HUJAN SIKLONIK
Hujan jenis ini biasanya
terjadi karena udara
lembab panas terangkat
ke atas oleh lapisan
udara yang lebih dingin
dan lebih rapat.
Penyebaran hujan jenis
ini sangat dipengaruhi
oleh landai pertemuan
antara udara panas dan
dingin dan biasanya Pembentukan hujan siklonik
merupakan hujan dengan
daerah penyebaran
terbatas dan dalam waktu
pendek.
HUJAN OROGRAFIK
Hujan jenis ini terjadi karena massa udara lembab
terangkat ke atas oleh angin karena adanya
gunung/pegunungan. Udara lembab yang melintasi
daerah pegunungan akan naik dan mengalami
pendinginan, sehingga terbentuk awan dan hujan.
Hail
presipitasi dalam bentuk butir-butir es yang tidak beraturan,
dengan diameter sekitar 1 cm dengan variasi dari 5 hingga
75 mm. Hail dihasilkan hanya oleh awan cumulonimbus
yang ketika terangkat sangat kuat dan mengandung air
superdingin yang berlimpah.
Sleet
Freezing rain
Glaze (freezing rain) Snow pellets atau graupel
Bucket
Silinder dibungkus
kertas berskala Pan
Pena Pemberat
ALAT PENAKAR HUJAN JENIS TIMBA JUNGKIT
Saringan
Tipping bucket
Pipa pembuang
Penakar hujan jenis pelampung
Prinsip mekanisme kerja alat penakar hujan otomatis
tipe ketiga yaitu float adalah dengan memanfaatkan
gerakan naik pelampung dalam bejana akibat
tertampungnya curah hujan. Pelampung ini berhubungan
dengan sistem pena perekam di atas kertas berskala
yang menghasilkan grafik rekaman data hujan. Alat ini
dilengkapi dengan sistem pengurasan otomatis, yaitu
pada saat air hujan yang tertampung telah mencapai
kapasitas receivernya akan dikeluarkan dari bejana dan
pena akan kembali pada posisi dasar kertas rekaman
data hujan.
Penakar hujan jenis pelampung
Corong
Jam pencatat
Kertas perekam
data hujan
Pelampung
Sifon
Syarat teknis Penempatan dan pemasangan
alat pada stasiun hidrologi
Penakar hujan ditempatkan pada lokasi sedemikian
sehingga kecepatan angin di tempat tersebut sekecil
mungkin dan terhindar dari pengaruh penangkapan air
hujan oleh benda lain di sekitar alat penakar hujan.
Penempatan setasiun hujan hendaknya berjarak
minimum empat kali tinggi rintangan terdekat.
Lokasi di suatu lereng yang miring ke satu arah
tertentu hendaknya dihindarkan.
Penempatan corong penangkap hujan diusahakan
dapat menghindari pengaruh percikan curah hujan ke
dalam dan disekitar alat penakar sebaiknya ditanami
rumput atau berupa kerikil, bukan lantai beton atau
sejenisnya.
Penentuan Hujan Kawasan/Hujan DAS
Lama hujan:
lama hujan tipikal biasanya diukur dalam jam,
untuk DAS kecil mungkin dalam menit, sedang
untuk DAS besar dapat dalam hari
untuk lama hujan 1, 2, 3, ..., 24 jam dapat
digunakan dalam analisis hidrologi untuk
perancangan.
Kedalaman hujan dan lama hujan:
bervariasi tergantung iklim, lokasi, waktu dll
intensitas hujan :
kedalaman hujan (d) per satuan waktu (t)
biasanya dinyatakan dalam mm/jam
d
I
t
Contoh kedalaman hujan (Soemarto, 1987):
Cherrapoongee (India) : 10 000 mm/tahun
Lereng Gunung Slamet : 4 000 mm/tahun
Malang, Jawa Timur : 3 000 mm/tahun
Singapura : 2 300 mm/tahun
Belanda : 750 mm/tahun
Teheran (Iran) : 220 mm/tahun
Variabilitas hujan
temporally
temporal rainfall distribution : variasi kedalaman
hujan untuk kurun waktu kejadian hujan
contoh (discrete form) : hyetograph
waktu
spatially
spatial rainfall distribution: variasi kedalaman
hujan pada ruang/lokasi yang berbeda.
Contoh terlihat pada peta isohyet
d5
d4
d3
d2
d1
Data Hujan Stasiun Klegen Data Hujan Stasiun Kaliangkrik
Januari 1991 Januari 1991
300 300
250 250
200 200
150 150
100 100
50 50
0 0
1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
Tanggal Tanggal
250 250
200 200
150 150
100 100
50
50
0
0
1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
Tanggal
Tanggal
Data Hujan Stasiun Klegen Data Hujan Stasiun Kaliloro
Tahun 1991 Tahun 1991
1200 1200
1000 1000
800 800
600 600
400 400
200 200
0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1200 1200
1000 1000
800 800
600 600
400 400
200 200
0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Rata-rata Data Hujan Tahun 1991-1995
4000
3558
3500 3339
3116
3000
2577
2500
2000
1500
1000
500
0
Klegen Kaliangkrik Kaliloro Salaman
Pengolahan Data Hujan
Proses dan Penyimpanan
Variabilitas Temporal dan Spatial
Pengisian Data Hujan Harian
Prinsip dasar:
1. Satu rejim hujan
2. Dekat jarak ~ < 12.5 km
3. Dekat elevasi ~ < 150 m
4. Cek korelasi
5. Biasanya memakai data
3-4 stasiun saja
Pengisian Data Hujan Harian:
Metode Rata-rata Aritmatik
1 n
PX Pi
n i1
• PX adalah data hujan yang hilang dari stasiun pengamatan
hujan X
• P1, P2, …, Pn adalah data hujan dari stasiun-stasiun terdekat
pada waktu yang sama
• n adalah jumlah stasiun terdekat
• BATASAN: dipakai bila hujan rata-rata tahunan dari setiap
stasiun hujan yang berdekatan berbeda < 10% dari hujan rata-
rata tahunan dari stasiun dengan data yang hilang; hati-hati
untuk daerah pegunungan
Pengisian Data Hujan Harian:
Metode Rasio-Normal
PX 1 P P P 1 n Pi
1 2
..... n or PX NX
N X n N1 N 2 Nn n i1 Ni
• PX adalah data hujan yang hilang dari stasiun pengamatan hujan X
• P1, P2, …, Pn adalah data hujan dari stasiun-stasiun terdekat pada
waktu yang sama
• n adalah jumlah stasiun terdekat
• NX adalah rata-rata hujan tahunan jangka panjang dari stasiun X
• N1, N2, …, Nn adalah rata-rata hujan tahunan jangka panjang dari
stasiun-stasiun terdekat
• BATASAN: dipakai bila hujan rata-rata tahunan dari setiap stasiun
hujan yang berdekatan berbeda > 10% dari hujan rata-rata tahunan
dari stasiun dengan data yang hilang; pakai sistem kuadran & pilih satu
stasiun saja yang terdekat dari setiap kuadran