Anda di halaman 1dari 66

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

M DENGAN
MASALAH UTAMA: GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN PADA
Ny. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TALANG BETUTU TAHUN 2021

Makalah Ini Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan


Di Puskesmas Talang Betutu

DISUSUN OLEH :
Nama Mahasiswa : NIM
1. Khairunnisa (181440101013)
2. Rita Mardianti (181440101021)

Dosen Pengampu : Khoirin S.KM,M.Kes


Suherwin, S.Kep., M.Kes.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES ‘AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan Karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA:
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN PADA Ny. S DI PUSKESMAS TALANG
BETUTU
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Dr. Hj. Novia Diana Roza, M.Kes sebagai pimpinan puskesmas Talang
Betutu Palembang.
2. Eni Aprita, AM. Kep sebagai pembimbing praktik klinik Puskesmas Talang
Betutu Palembang.
3. Khoirin,S.KM,M.kes dan suherwin M.kes,M.Kep sebagai dosen pembimbing
STIKES ‘Aisyiyah Palembang.
4. Seluruh Staf dan tenaga Medis Puskesmas Talang betutu
5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf STIKES ‘Aisyiyah Palembang.
6. Semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah seminar praktik klinik
ini dapat penulis selesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masalah sangat banyak
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun guna kemajuan yang lebih baik pada makalah-makalah
berikut semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .........................

B.......................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 3

C. Tujuan Umum dan Khusus ................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4

BAB II KONSEP DASAR ................................................................... 5

A. Definisi Diabetes melitus ..............................................................5

1. Pengertian ...................................................................... 5

2. Etiologi .......................................................................... 6

3. Tanda dan gejala ........................................................... 7

4. Gambaran klinis ............................................................ 8

5. Pemeriksaan penunjang ................................................. 9

6. Penatalaksanaan medis dan keperawatan................................10

iii
B. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga ............................ 10
1. Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga ................ 10

2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga ........................ 11

3. Sasaran Asuhan keperawatan keluarga ......................... 12

4. Struktur keluarga .......................................................... 14

5. Fungsi keluarga ............................................................. 15

6. Tahap dan perkembangan keluarga .............................. 17

C. Diagnosa keperawatan yang muncul ................................. 22

D. Pathway ............................................................................. 26

BAB III RESUME ..................................................................................... 27

A. Gambaran kasus ..................................................................... 27

B. Analisa data ........................................................................... 28

C. Implementasi dan evaluasi …................................................ 29

BAB IV PEMBAHASAN …..................................................................... 31

A. Pengkajian ............................................................................. 31

B. Diagnosa keperawatan …...................................................... 32

C. Perencanaan ........................................................................ 34

D. Implementasi …..................................................................... 35

E. Evaluasi …............................................................................. 37

BAB V PENUTUP …................................................................................ 39

A. Kesimpulan …........................................................................ 39

iv
B. Saran ….................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 41

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit degenerative dengan gangguan

metabolisme Karbohidrat lemak dan protein di tandainya dengan tingginya

kadar glukosa darah dan urine. Diabetes mellitus menjadi penyakit dengan

angka kejadian yang cukup tinggi di berbagai Negara dan merupakan

berbagai salah satu penyakit masalah kesehatan masyarakat (miler 2015).

Berdasarkan hasil Riskesdas, memperlihatkan angka prevalensi diabetes

yang cukup signifikan yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun

2018 sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16

juta orang yang kemudian beresiko terkena penyakit lain seperti serangan

jantung, strok, kebutaan dan gagal ginjal bahkan menyebabkan kelumpuhan

dan kematian (Riskesdas, 2018).

Upaya untuk mencegah dan mengendalikan diabetes harus difokuskan

pada factor-faktor resiko (obesitas/kegemukan, genetik/keturunan, hipertensi,

usia, dan kolesterol tinggi) disertai dengan pemantauan yang teratur dan

berkelanjutan dari perkembngan faktor resiko umum PTM di aktivitas fisik

95% tidak mengkomsumsi buah dan sayur dan 33,8% populasi di usia 15

tahun perokok berat (Kemenkes, 2017).

Berdasarkan penjelasan di atas, penyusun tertarik mengambil judul


“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S Dengan Masalah Utama: Gangguan

Sistem endokrin Pada Ny. S Di Puskesmas Talang Betutu”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Bagaimana menerapkan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M Dengan

Masalah Utama: Gangguan Sistem Endokrin Pada Ny. S Di Puskesmas Talang

Betutu?

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M Dengan Masalah

Utama: Gangguan Sistem Endokrin Pada Ny. S di Puskesmas Talang Betutu

Palembang.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M

Dengan Masalah Utama: Gangguan Sistem endokrin Pada Ny. S di

Puskesmas Talang Betutu Palembang.

b) Untuk mengetahui diagnosa masalah Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.

M Dengan Masalah Utama: Gangguan Sistem Endokrin Pada Ny. S di

Puskesmas Talang Betutu Palembang

c) Untuk mengetahui intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M

Dengan Masalah Utama: Gangguan Sistem Endokrin Pada Ny. S di


Puskesmas Talang Betutu Palembang.

d) Untuk mengetahui implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S

Dengan Masalah Utama: Gangguan Sistem Endokrin Pada Ny. S di

Puskesmas Talang Betutu Palembang.

e) Untuk mengetahui evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S

Dengan Masalah Utama: Gangguan Sistem Endokrin Pada Ny. S di

Puskesmas Talang Betutu Palembang.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Puskesmas Talang Betutu

Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan promosi

kesehatan pada keluarga dengan penyakit diabetes melitus dan dapat

meningkatkan mutu kesehatan pelayanan professional.

2. Bagi STIKes ‘Aisyiyah Palembang

Hasil ini dapat menjadi bahan referensi perpustakaan untuk

menambah pengetahuan dan peningkatan kualitas pendidikan bagi

mahasiswa.

3. Bagi Mahasiswa

Saran untuk menambah pengetahuan kami kedepannya jauh lebih baik lagi

dalam menerapkan asuhan keperawatan keluarga.

E. Waktu Dan Tempat

Waktu kegiatan dilakukan pada tanggal 18-30 januari 2021. Tempat

kegiatan dilakukan dirumah keluarga binaan di Talang Betutu RT 023 RW 009


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Diabetes Melitus

A. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai


oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan
Suddarth, 2015).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2018).
B. Klasifikasi

Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :


1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)

2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)

3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)

C. Etiologi

1. Diabetes tipe I:

a. Faktor genetik

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi


mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya
DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi

Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana


antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan
asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin
endogen.
c. Faktor lingkungan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang


menimbulkan destruksi selbeta.

2. Diabetes Tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan


sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)

b. Obesitas

c. Riwayat keluarga

D. Patofisiologi/Pathways

Olahraga Makanan Keturunan


E. Tanda dan Gejala

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM


umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan
akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM
lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran
klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang
luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan
luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah :
1. Katarak

2. Glaukoma

3. Retinopati

4. Gatal seluruh badan

5. Pruritus Vulvae

6. Infeksi bakteri kulit

7. Infeksi jamur di kulit

8. Dermatopati

9. Neuropati perifer

10. Neuropati viseral

11. Amiotropi
12. Ulkus Neurotropik

13. Penyakit ginjal

14. Penyakit pembuluh darah perifer

15. Penyakit koroner

16. Penyakit pembuluh darah otak

17. Hipertensi

Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang


tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan
inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan,
akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak
terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.
Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada
pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi
akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan
timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi,
kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang
biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat
banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi
sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala
kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak
lebih jelas.

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Glukosa darah sewaktu


2. Kadar glukosa darah puasa

3. Tes toleransi glukosa

Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DM Belum pasti DM DM

Kadar glukosa darah


sewaktu
- Plasma vena < 100 100-200 >200
<80 80-200 >200
- Darah kapiler
<110 110-120 >126
Kadar glukosa darah puasa <90 90-110 >110
- Plasma vena

- Darah kapiler

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali


pemeriksaan :

1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)

2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)

3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah


mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

G. Penatalaksanaan

Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas


insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi
vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah
mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet

2. Latihan

3. Pemantauan

4. Terapi (jika diperlukan)

5. Pendidikan

A. Konsep Asuhan Keperawatan keluarga

1. Pengertian asuhan keperawatan keluarga

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan

yang di berikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk

membantu menyleseikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan (Depkes RI,1998).

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks

dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama

dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga (Mubarok,dkk,

2006).

Sedangkan pengertian yang lain perawatan keluarga adalah tingkat

keperawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga

sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, Dengan sehat sebagai tujuan

melalui perawatan sebagai saran atau penyalur (Effendi,1998).

Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga digunakan suatu

pendekatan yang sistemik yaitu dengan keperawatan kesehatan


keluarga. Pendekatan ini digunakan dalam rangka mengidentifikasi

dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi keluarga dimulai

dari pengkajian, penemuan diagnosa keperawatan keluarga,

perencanaan, pelaksanaan dan teknik evaluasi.

2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara

kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status

kesehatan keluarganya.

b. Tujuan khusus

Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :

1. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi

masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil

keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan

para anggotanya.

4. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan

asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit

dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota

keluarganya.
5. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan

mutu hidupnya (Effendi,1998).

3. Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, yang menjadi

prioritas utam adalah keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi

dalam bidang kesehatan, meliputi :

a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur

dengan masalah sebagai berikut :

1. Tingkat social ekonomi rendah.

2. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah

kesehatan sendiri.

3. Keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga

dengan penyakit keturunan.

b. Keluarga dengan ibu dengan resiko tinggi kebidanan. Waktu

hamil :

1. Umur ibu (16 tahun atau lebih dari 35 tahun)

2. Menderita kekuarangan gizi atau anemia.

3. Menderita hipertensi.

4. Primeparaatau multipara.

5. Riwayat persalinan dengan komplikasi.

c. Keluarga dimana anak menjadi resiko tinggi, karena :

1. Lahir premature/BBLR
2. Berat badan sukar naik.

3. Lahir dengan cacat bawaan.

4. ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi,

5. Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam

bayi atau anaknya.

d. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota

keluarga.

1. Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba

untuk digugurkan.

2. Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota dengan

sering timbul cekcok dan ketegangan.

3. Ada anggota keluarga yang sering sakit.

4. Salah satu orang tua (istri/suami) meninggal, cerai, atau

lari meninggalkan keluarga (Effendi,1998).

4. Struktur keluarga

Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:

a. Pola dan proses komunikasi.

Pola interaksi keluarga yang berfungsi :

1. Bersifat terbuka dan jujur

2. Selalu menyelesaikan konflik keluarga

3. Berpikiran positif

4. Tidak mengulangi isu dan pendapat sendiri Karakteristik komunikasi


keluarga yang berfungsi :

1. Karakteristik pengirim

- Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat

- Apa yang disampaikan jelas dan berkhualitas

- Selalu meminta dan menerima umpan yang baik

2. Karakteristik penerima

- Siap mendengarkan

- Memberikan umpan balik

- Melakukan validasi

b. Struktur peran.

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai

dengan posisi sosial yang diberikan, yang dimaksud posisi atau

status adalah posisi yang diberikan, yang dimaksud posisiatau

status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya status

sebagai istri, suami, atau anak.

c. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari

individu untuk merubah perilaku ke arah yang positif.

d. Nilai – nilai keluarga

Nilai meruoakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang

secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam

satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi


perkembangan norma dan peraturan.

5. Fungsi keluarga

Lima fungsi dasar keluarga menurut Friedman adalah :

a. Fungsi Afektif

Apakah anggota keluarga merasa kebutuhan-kebutuhan

individu- individu lain dalam keluarga, apakah orang tua

(suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan

persoalan-persoalan lain dari anak-anak mereka dan

pasangannya, apakah mereka saling menghormati satu sama lain,

bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain.

b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi di mulai sejak lahir. keluarga merupakan tempat

individu belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan

individu dan keluarga di capai melalui interaksi atau hubungan

antar anggota keluarga yang di wujudkan dalam sosialisasi.

Anggota keluarga belajar disiplin, belajar tentang norma, budaya,

dan perilaku melalui hubungan interaksi dalam keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan

keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya

program keluarga bencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.

d. Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,pangan

dan papan.Dan sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber

yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status

kesehatan keluarga.

e. Fungsi perawatan keluarga

Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga

terhadap kesehatan, definisi keluarga tentang tingkat

pengetahuan mereka. Apakah keluarga dapat melaporkan mulai

kapan terjadi stroke dan menyebutkan tanda-tanda atau

perubahan yang terjadi pada anggota keluarga dengan stroke.

Apakah yang sudah di lakukan keluarga, apa persepsi keluarga

tentang hal yang telah di lakukan dalam mengatasi masalah

tersebut.

Bagaimana kebiasaan tidur keluarga : apakah anggota

keluarga memenuhi syarat tidur sesuai dengan tuntutan usia.

Kebiasaan menggunakan obat-obatan : Apakah keluarga terbiasa

mengonsumsi alkohol, kopi, teh dan rokok. Apakah keluarga

secara reguler menggunakan obat yang di beli di toko untuk

menghilangkan pusing. Peran keluarga dalam perawatan diri :

Apakah yang di lakukan kelurga untuk memperbaiki satus

kesehatan. Siapa yang membuat keputusan dalam bidang

kesehatan.
6. Tahap dan tugas pengembangan keluarga

Dalam pengkajian ini penulis menggunakan format pengkajian

keluarga dari Friedman (1998), pada keluarga dengan stroke

pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat

untuk mengukur keadaan keluarga memakai norma-norma kesehatan

keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan

kesanggupan keluarga untuk mengatasi.

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara

unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama.

Perkembangan keluarga berdasarkan konsep Duvall dan

Miller ( Friedman, 1998) adalah sebagai berikut :

a. Tahap I : Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai saat individu membentuk keluarga melalui

perkawinan yang sah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini

antara lain:

- Membina hubungan intim yang memuaskan.

- Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok

sosial.

- Mendiskusukan rencana memiliki anak.

b. Tahap II : Keluarga “ Child Bearing “ (Keluarga anak pertama)

Keluarga yang menantikan kelahiran anak pertama dan berlanjut

sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama


dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :

- Persiapan menjadi orang tua.

- Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,

hubungan seksual, dan kegiatan.

- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan

pasangan.

c. Tahap III : Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini di mulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun

dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan

keluarga pada tahap ini antara lain :

- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

- Membantu anak untuk bersosialisasi.

- Beradaptasi dengan anak yang lain juga harus terpenuhi

- Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun

diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

- Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

- Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

- Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.

d. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah

Tahap keluarga yang dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangan

keluarga pada tahap ini antara lain :

- Membantu anak sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan

lingkugan.

- Mempertahankan keintiman pasangan.

- Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk menimgkatkan

kesehatan anggota keluarga.

e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun

berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat meninggalkan

rumah orang tuanya. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini

antara lain :

- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab

mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan

meningkatkan otonomnya.

- Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang

tua.

- Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

- Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang.

f. Tahap VI : Keluarga dan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini di mulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan


rumah. Lamanya tahap ini tergantung dalam jumlah anak dalam

keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap

tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan pada tahap ini

antara lain :

- Memperluaskan keluarga inti menjadi keluarga yang besar.

- Mempertahankan keintiman pasangan istri yang sedang sakit

dan memasuki masa tua.

- Membantu anak untuk manfiri di masyarakat.

- Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Tahap VII : Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal

dunia. Tugas perkembangan keluarga pada ini antara lain :

- Mempertahankan kesehatan.

- Mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan anak –

anak.

- Meningkatkan keakraban pasangan.

h. Tahap VIII : Keluarga usia lanjut

Pada tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah

satu pasangan pensiun berlanjut saat salah satu pasangan

meninggal sampai keduanya meninggal. Tugas perkembangan

keluarga tahap ini antara lain :


- Mempertahankan rumah yang menyenangkan.

- Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan.

- Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.

- Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial

masyarakat.

- Melakukan life – preview, perenungan hidup/masa lalu.

B. Diagnosa Keperawatan yang muncul

1. Diagnosa individu

a. Gangguan perfusi jaringan cerebral (Doenges, 2000).

Intervensi:

1. Kaji faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya koma atau

menurunnya perfusi jaringan otak.

2. Monitor status neurologis secara teratur.

3. Monitor tanda-tanda vital.

4. Kaji fungsi-fungsi yang lebih tinggi seperti: fungsi bicara jika

pasien sadar.

b. Kurangnya pengetahuan.

Intervensi :

1. Kaji tingkat pengetahuan klien.

2. Jelaskan tentang stroke dan efeknya pada otak, jantung, ginjal


dan pembuluh darah.

3. Berikan penjelasan pentingnya kerja sama dengan petugas

kesehatan dalam pengobatan untuk mencegah kekambuhan.

c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan (Carpenito,1998)

Intervensi:

1. Kaji faktor-faktor penyebab atau penunjang.

2. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor penyebab atau penunjang.

3. Berikan makanan yang bergizi secara adekuat.

4. Berikan makanan perlahan mulai dari makanan saring atau

lunak.

2. Diagnosa keperawatan keluarga

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.

Intervensi :

1. berikan informasi tentang pengertian, penyebab, tanda gejala,

komplikasi,serta penanganannya.

2. Identifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.

3. Dorong sikap emosi yang sehat dalam mengatasi masalah

keluarga.

4. Beri penjelasan tentang keuntungan mengenal masalah-masalah

kesehatan.

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan

tidakan kesehatan yang tepat.


Intervensi :

1. Musyawarah bersama keluarga mengenai akibat – akibat bila

mereka tidak mengambil keputusan.

2. Perkenalkan kepada keluarga tentang alternatif yang dapat

mereka pilih dan sumber – sumber yang di perlukan untuk

melakukan tindakan keperawatan.

3. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga.

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Intervensi:

1. Beri penjelasan keluarga cara perawatan anggota keluarga yang

sakit.

2. Gunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.

3. Awasi keluarga melakukan perawatan.

4. Bantu anggota mengembangkan kesanggupan dalam

merawat anggota keluarga yang sakit.


BAB III

TINJAUAN LAPANGAN

A. Sejarah berdiri dan berkembangnya Puskesmas

Puskesmas Talang berdiri sejak tahun 1994, dahulunya adalah sebuah

Balai Pengobatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang, dimana

bangunannya berada di atas tanah hibah dari warga. Sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, maka Balai Pengobatan ini kemudian dikembangkan menjadi

Puskesmas Swakelola. Kemudian Puskesmas Talang Betutu telah dilakukan

rehab bangunan pada tahun 2006 dan rehab ulang pada tahun 2014.

Puskesmas Talang Betutu terletak di Kecamatan Sukarami tepatnya di

kelurahan Talang Betutu. Puskesmas ini terletak di jalan Kol. Dani Effendi RT

036. Lokasinya terletak kurang strategis tidak dilalui angkatan umum. Hal ini

menjadi tantangan tesendiri bagi Puskesmas Talang Betutu. Untuk menjangkau

puskesmas, masyarakat menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun

roda empat. Mayoritas pasien yang berkunjung adalah warga Kelurahan Talang

Betutu, mereka rata-rata memakai kendaraan roda dua baik itu kendaraan pribadi

maupun ojek.

Berdasarakan Surat Keputusan Walikota Palembang No. 326 tahun 2013

wilayah kerja Puskesmas Talang Betutu meliputi 3 kelurahan, yaitu : Kelurahan

Talang Betutu, Kelurahan Talang Jambe dan Kelurahan Sukodadi, dengan luas

secara keseluruhan kurang lebih 3292 Ha.


Wilayah Kerja Puskesmas Talang Betutu ini berbatasan dengan:

Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Banyuasin

Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Alang-Alang Lebar

Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sukarami

Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin

B. Kegiatan Dipuskesmas

Puskesmas Talang Betutu adalah unit kerja di lingkungan dinas kesehatan

pemerintah kota Palembang yang dibentuk untuk memberikan pelayanan

kesehatan pada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang di jual

tanpa mengutamakan keuntungan dan dalam melakukan kegiatan di dasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktifitas.

Bentuk-bentuk upaya kesehatan masyarakat adalah:

1. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat

tingkat pertama ,yang wajib sekurang-kurangnya melakukan 6 (enam) jenis

pelayanan dasar,yaitu:

a) Promosi kesehatan

b) Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

c) Perbaikan Gizi

d) Kesehatan Lingkungan

e) Pemberantan penyakit Menular

f) Pengobatan Dasar
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

a) Pos pelayanan Terpadu (Posyandu)

b) Pos Upaya Kesehatan Kerja

c) Dokter Kecil dan Upaya Kesehatan Sekolah

d) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)

C. Visi Misi Dan Motto Puskesmas Talang Betutu

1. Visi

“Terwujudnya keluarga Talang Betutu, Talang Jambe, dan Sukodadi sehat

menuju masyarakat sehat mandiri.”

2. Misi

a) Menggerakkan pembangunan kesehatan dengan meningkatkan

kemitraan dengan semua pihak.

b) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui

permbedayaan masyarakat.

c) Memelihara dan meningkatkan kualitas SDM, dan sarana dan prasarana

kesehatan yang ada.

d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

3. Motto

“Salam, senyum dan sapa kami setulus pelayanan kami”


KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS TALANG BETUTU

“Puskesmas Talang Betutu Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang

Bermutu Dan Adil Demi Kepuasan Pelanggan”

BUDAYA KERJA PUSKESMAS TALANG BETUTU

S=Semangat : Mampu memberikan pelayanan dengan cepat,cermat,dan

terampil sesuai dengan tingkat kompetensinya.

E=Empati : Menempatkan diri kita seperti pada orang lain

H=Harmonis : Menciptakan suasanan kerja yang nyaman dan

kekeluargaan .

A=Adil : Memberikan pelayanan kesehatan yang merat tanpa

membedakat status social,suku,ras serta agama.

T=Terpadu : Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh.

D. Letak Geografis

Puskesmas Talang Betutu terletak di Kecamatan Sukarami tepatnya di

kelurahan Talang Betutu. Puskesmas ini terletak di jalan Kol. Dani Effendi RT

036.

Wilayah kerja Puskesmas Talang Betutu meliputi Kelurahan Talang Betutu,

Kelurahan Talang Jambe dan Kelurahan Sukodadi dengan jumlah penduduk

49.192 jiwa.

Utara : Berbatasan dengan Kab. Banyuasin


Selatan : Berbatasan dengan Kel. Alang-Alang Lebar

Timur : Berbatasan dengan Kec. Sukarami

Barat : Berbatasan dengan Kab. Banyuasin

E. Kegiatan atau Produk Layanan

Dalam kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BLUD

Puskesmas Talang Betutu merupakan pelaksanaan dari fungsi puskesmas dengan

dua kelompok program yaitu:

1. Program Dasar (Pokok)

a) Promosi kesehatan

b) Kesehatan lingkungan

c) Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

d) Gizi

e) Pemberantasan Penyakit Menular

f) Pengobatan

2. Program Pengembangan

Program spesifik yang terdapat d Puskesmas Talang Betutu adalah:

a) Pengembangan Pengobatan Tradisional

b) Upaya Kesehatan Usia Lanjut

c) Gerakan Sayang Ibu

Fasilitas yang di sediakan di puskesmas Alang-Alang Lebar ini adalah

a) Poli KIA/KB
b) Poli Umum

c) Poli Anak

d) Poli Gigi

e) Klinik Konsultasi

f) Unit Imunisasi

g) Unit Laboratorium

h) Pelayanan Kesehatan

i) Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

j) Unit Apotik

k) Unit Tata Usaha

l) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

m) Pelayanan Lain-lain.

F. Cakupan KIA

1. Pemeriksaan kehamilan.

2. Peserta KB Pelayan Akseptor KB.

3. Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.

4. Pelayanan Kesehatan Anak sehat dan sakit.

5. Konseling kesehatan ibu menyusui, anak, wanita remaja WUS.


BAB IV

TINJAUAN KASUS

Dusun /alamat :Talang Betutu Rt/Rw : 023/009

Kelurahan : Talang Betutu Kecamatan : Sukarami

Nama Kepala Klg : Tn. M

Jumlah Jiwa dalam klg : 54 jiwa (Lk : 1 ) ( Pr : 1 )

I. Data Umum

Kepala keluarga

Nama : Tn. M

Umur : 54 Tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Suku bangsa : Indonesia

Data anggota klg yang hidup dan tinggal serumah :

NO NAMA UMUR AGAMA HUB KLG PENDIDIKAN


1 Tn. M 52 tahun Budha Suami SD
2 Ny. S 54 tahun Budha Istri SD
Genogram :
Tipe keluarga : Keluarga Inti

Status Sosial Ekonomi Keluarga

1. Siapa yang menjadi tulang punggung keluarga : Tn. M

2. Penghasilan keluarga : ± Rp. 3.000.000 / Bulan

3. Adakah penghasilan tambahan : Tidak ada

4. Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga : Cukup

5. Bila tidak bagaimana mencukupinya : Dengan meminjam uang di

koperasi.

Aktivitas Rekreasi Keluarga

1. Apa yang dilakukan keluarga pada waktu senggang : Menonton TV

2. Apakah keluarga mempunyai kebiasasan rekreasi : Tidak Ada

Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Usia Lanjut.

II. STATUS KESEHATAN KELUARGA

Kesakitan
1. Apakah ada anggota keluarga yang sakit ? ( Ya )

2. Jika Ya, berapa jiwa yang sakit ? 1 Jiwa

NO NAMA PENYAKIT YANG DIDERITA

PENDERITA
1 Ny. S DIABETES MELITUS
Bagaimana sikap keluarga terhadap penyakit yang diderita ( hubungkan dengan 5)

Ds:

- Ny. S mengatakan kedua telapak kakinya merasa keram

Do:

Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl

TTV

TD :130/100mmHg

T : 37,1 0C

Nadi : 90x/Menit

RR : 22x/ Menit

tugas klg dibidang kesehatan )

DS :

- Keluarga mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus

seperti tentang pengertian tanda dan gejala,penyebab serta cara mencegah dan

merawat anggota keluarga dengan diabetes mellitus .

DO :

Keluarga tampak kebingungan ketika ditanya pengertian tanda dan gejala


penyebab serta cara mencegah dan merawat anggota keluarga dengan

diabetes mellitus

Kematian ( satu tahun yang lalu )

1. Apakah ada anggota keluarga yang meninggal dalam waktu satu tahun

yang lalu ? Tidak ada

Jika ya, jumlahnya berapa : - Jiwa

NO NAMA YANG UMUR SEBAB MENINGGAL

MENINGGAL
1 - - -
III. PELAYANAN KESEHATAN

KIA dan KB

1. Imunisasi ( untuk keluarga yang mempunyai bayi 0 – 14 bulan )

Umur bayi :

NO NAMA DPT POLIO HEPATITIS CAMP

B AK
I II III I II III I II III
- - - - - - - - - - - -

2. Keluarga Berencana ( KB )

a. Apakah PUS menjadi akseptor KB ? ( Tidak )

b. Jika (Ya ), memakai alat kontrasepsi apa ? ( Tidak )

3. Ibu Hamil
a. Apakah dalam keluarga ada ibu hamil ? ( Tidak )

b. Kalau ada, GPA : - BB: - TD: - Jika ( Ya ) apakah sudah

diimunisasi ? ( TT.1 - / TT.2 - )

d. Jika tdk apa alasananya ( hubungkan dg 5 tugas klg ) : -

e. Apakah ada riwayat keguguran : ( Tidak )

f. Riwayat kesulitan dalam kehamilan :

a. Perdarahan : -

b. Kelainan letak : -

c. Kejang : -

g. apakah ada Keluhan selama hamil ( Tidak )

bila ya uraikan : -

h. Apakah ada makanan pantang bagi ibu hamil ? ( Tidak )

Jika Ya sebutkan : -

Kelahiran

1. Apakah dalam keluarga ada yang melahirkan ? ( Tidak )

2. Jika Ya ditolong oleh siapa ? -

Balita

1. Apakah anggota keluarga ada Balita : Tidak Ada

2. Apakah balita ditimbang di posyandu ? ( Tidak )

3. Berapa berat badan balita? -

4. Apakah balita yang ada BGM /BGT ?

(lihat KMS) : -
5. Apakah balita diberi makanan tambahan : -

6. Bila ya apa jenisnya -

7. Apakah ada pantangan makan bagi anak – anak : -

8. Jika Ya , Sebutkan : -

Bagaimana sikap keluarga terhadap bayi / balita yang BGM/BGT

(hubungkan dengan 5 tugas klg dibidang kesehatan )

IV. PERILAKU HIDUP SEHAT

Kebiasaan Buang Air Besar Sebagian Besar Anggota Keluarga :

1. Dimana keluarga BAB : Di WC

2. Bagaimana keadaan/kebersihan tempat BAB keluarga : Kotor

3. Jarak antara tempat BAB dan rumah : Didalam Rumah

Kebiasaan Mandi Sebagian Besar Anggota Keluarga :

1. Dimana keluarga mandi : Di kamar mandi

2. Berapa kali keluarga mandi 2 kali sehari dan menggunakan sabun.

3. Apakah anggota keluarga mempunyai handuk sendiri – sendiri saat

mandi : Tidak

Kebiasaan cuci rambut

1. Berapa kali keluarga mencuci rambut : setiap mandi

2. Menggunakan apa biasanya keluarga mandi : Shampo / Sabun


Kebiasaan cuci tangan

1. Apakah keluarga selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan : Ya

2. Menggunakan apa biasanya keluarga mencuci tangan : Sabun dan air

3. Pada saat apa lagi biasanya keluarga cuci tangan : Pulang dari bekerja

dan saat tangan terlihat kotor

Kebiasaan Tidur Dengan Anggota Keluarga

1. Dimana biasanya keluarga tidur : Di Kamar tidur

2. Apakah keluarga tidur dalam kamarnya sendiri – sendiri : tidak.

Jelaskan : tidak ada tempat tidur khusus

3. Berapa lama biasanya keluarga tidur ( siang / malam ) : 2 jam/ 6 jam

4. Apakah ada masalah dalam tidur keluarga : tidak ada

Kebiasaan anak saat bermain keluar rumah

1. Dimana biasanya anak – anak bermain : Tidak mempunyai anak

2. Bagaimana keadaan tempat anak bermain: -

3. Apakah saat bermain menggunakan alas kaki : -

Penggunaan Alat Makan Minum untuk Anggota Keluarga (bila ada yang

mempunyai penyakit menular )

1. Apakah anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular ( TBC

dll ) punya alat makan Sendiri – sendiri : Tidak ada

2. Bagaimana kebiasaan makan keluarga : Makan dengan tangan


Kebiasaan Membuang Sampah :

1. Dimana keluarga membuang sampah: sembarangan.

2. Bagaimana keadaan tempat sampah keluarga : tidak mempunyai tempat

sampah.

Cara Berobat Bila Sakit

1. Dimana keluarga berobat bila ada anggota keluaga yang sakit :

Puskesmas.

2. Berapa jarak antara rumah keluarga dengan fasilitas kesehatan: ±1.5km

3. Dengan apa biasanya keluarga menuju fasilitas kesehatan : Ojek

V. INTERAKSI SOSIAL

1. Apakah keluarga ikut organisasi kemasyarakatan: tidak

2. Mempunyai pesawat televisi : ada

3. Mempunyai pesawat radio : tidak ada

4. Ikut pengajian : tidak pernah

VI. POLA MAKAN

1. Apa

makanan pokok keluarga : nasi/beras .

2. Berapa

kali frekuensi makan keluarga per hari : 3 kali sehari.


3. Bagaim

ana penyajian menu makan keluarga sehari – hari : tidak tentu seperti

nasi, lauk dan sayur.

4. Berapa

kali frekuensi sumber protein hewani disajikan dalam menu keluarga :

tidak pernah.

5. Berapa

kali frekuensi sumber protein nabati disajikan dalam menu keluarga :

tidak tentu seperti 3 hari sekali.

6. Adakah

menu / makanan spesial untuk anggota keluarga yang sakit atau yang

masih bayi atau balita : tidak ada

7. Bagaim

ana kebiasaan keluarga sebelum dan sesudah makan : cuci tangan

8. Apakah

ada makanan pantang bagi anggota keluarga : tidak ada

VII. POLA KOMUNIKASI KELUARGA

1. Siapa

pengambil keputusan dalam keluarga : Suami


2. Bila ada

masalah dalam keluarga bagaimana cara keluarga memecahkan masalah

keluarga tersebut membicarakan dengan baik-baik

VIII. PERSONAL HYGIENE

Rambut

- Bagaimana Kebersihan rambut anggota cukup bersih

- Kebiasaan cuci rambut 2x seharian

Mulut dan Gigi

- Bagaimana kebersihan mulut dan gigi anggota keluarga kotor

- Berapa kali frekuensi gosok gigi keluarga tidak ada gigi Menggunakan

apa biasanya keluarga menggosok gigi sikat gigi

- Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai masalah dengan

kesehatan gigi tidak.

- Berapa kali setahun keluarga melakukan pemeriksaaan berkala ( ke

PUSKESMAS/ dr. Gigi ) Tidak ada

Kulit dan Kuku

- Bagaimana Kebersihan kuku anggota keluarga kotor

- Berapa kali frekuensi keluarga memotong kuku 1x dalam 1 minggu

- Kapan biasanya keluarga mencuci tangan Ketika makan


- Kapan biasanya keluarga mencuci kaki Disaat ingin tidur

- Bagaimana kebersihan kulit keluarga Kotor

- Adakah anggota keluarga yang mempunyai masalah / penyakit kulit

Tidak ada

Pakaian

- Bagaimana kebersihan pakaian anggota keluarga Cukup bersih

- Berapa kali frekuensi mengganti pakaian anggota keluarga 2x dalam

sehari

- Apakah ada kebiasaan keluarga menggunakan pakaian secara bersama

Tidak ada

IX. LINGKUNGAN

Sumber Air Bersih dan Air minum

1. Apa

sumber air bersih keluarga Dari galon

2. Apa

sumber air minum keluarga Galon


3. Bagaim

ana keadaan fisik air yang digunakan keluarga Bersih, tidak berwarna,

tidak barbau.

Sarana Kesehatan Lingkungan

1. Sarana Jamban yang dimiliki keluarga WC bentuknya

seperti leher angsa

2. Berapa Jarak antara jamban (septitank ) dengan sumur

15m

3. Bagaimana keadaan kebersihan jamban keluarga kotor

4. Dimana biasanya keluarga membuang air limbah

keluarga dibelakang rumah

5. Bagaimana keadaan SPAL keluarga kotor

6. Apakah keluarga mempunyai tempat sampah Tidak ada

7. Dimana biasanya keluarga buang sampah sembarangan

8. Bagaimana keadaan lingkungan sekitar rumah kotor

Perumahan

1. Tipe perumahan keluarga yang dihuni keluarga

permanen

2. Bagaimana Ventilasi rumah yang dimiliki cukup baik


3. Kepemilikan rumah yang dihuni oleh keluarga

kontrakan

4. Ukuran rumah 2x6 M

5. Bagaimana suasana dalam rumah sedikit pengab

6. Bagaiman pencahayaan dalam rumah cukup Baik

7. Terbuat dari apa lantai Rumah semen Kedap air

8. Bagaimana kerapian dan kebersihan rumah Cukup

bersih

9. Berapa kali biasanya rumah dibersihkan 1x sehari

10. Apakah keluarga mempunyai ternak Tidak ada

11. Jika ya bagaimana posisi / letak kandang ternak : -

12. Bagaimana keadaan / kebersihan kandang ternak : -

Denah Rumah:

1
Keterangan :

1. Ruang depan

2. Ruang Tengah

3. Kamar Tidur

4. Dapur

5. Kamar Mandi

X. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI

1. apakah

keluarga pernah mendapatkan penyuluhan : Tidak pernah

2. Bila

pernahTentang apa : -

3. Siapa

yang melakukan : -

4. Cara

penyuluhan yang disukai : -

XI. Pemeriksaan Fisik ( anggota keluarga terutama klien dalam keluarga

HEAD TO TOE dan pemeriksaan penunjang


1. Pemerik

saan Fisik pada Ny. S

TD : 130/100 mmHg T : 36, 7 0C

Nadi : 100x/Menit RR : 23x/ Menit

Kulit

- Warna : warna sawo matang

- Turgor : turgor kulit elastis

- Tekstur : tekstur kulit kasar

- Kelembaban : lembab

- Memar atau luka : tidak ada

- Kebersihan : Bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Kepala

- Warna rambut : warna rambut putih

- Distribusi rambut : distribusi putih tidak merata

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Mata

- Bentuk : simetris kiri dan kanan

- Pupil : pupil isokor

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


Telinga

- Bentuk : simetris kiri dan kanan

- Sekret : tidak ada sekret

- Kebersihan : cukup bersih

- Pendengaran : normal

Mulut

- Bentuk : bentuk simetris

- Caries : tidak ada caries

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Leher

- Bentuk : bentuk simetris

- Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran tiroid

- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Dada

Jantung

- Inspeksi : bentuk simetris

- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

- Perkusi : redup, tidak ada pembesaran pada area jantung

- Auskultasi : irama teratur tidak ada suara tambahan

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


Paru-paru

- Inspeksi : simetris

- Irama pernapasan : teratur

- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

- Perkusi : sonor

- Auskultasi : normal

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Abdomen

- Bentuk : bentuk simetris

- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Ekstermitas atas dan bawah

- Rentang gerak :5 0

5 0

tidak bisa bergerak pada ekstermitas bagian kiri

- Nyeri sendi : tidak ada nyeri pada sendi

- Edema : tidak ada edema

2. Pemerik

saan Fisik pada Tn. S

TD : 130/100 mmHg T : 37,1 0C


Nadi : 90x/Menit RR : 22x/ Menit

Kulit

- Warna : warna sawo matang

- Turgor : turgor kulit elastis

- Tekstur : tekstur kulit kasar

- Kelembaban : lembab

- Memar atau luka : tidak ada

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Kepala

- Warna rambut : warna rambut putih

- Distribusi rambut : distribusi putih tidak merata

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Mata

- Bentuk : simetris kiri dan kanan

- Pupil : pupil isokor

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Telinga

- Bentuk : simetris kiri dan kanan

- Sekret : tidak ada sekret


- Kebersihan : cukup bersih

- Pendengaran : normal

Mulut

- Bentuk : bentuk simetris

- Caries : tidak ada caries

- Kebersihan : cukup bersih

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Leher

- Bentuk : bentuk simetris

- Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran tiroid

- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Dada

Jantung

- Inspeksi : bentuk simetris

- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

- Perkusi : redup, tidak ada pembesaran pada area jantung

- Auskultasi : irama teratur tidak ada suara tambahan

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Paru-paru

- Inspeksi : simetris

- Irama pernapasan : teratur


- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

- Perkusi : sonor

- Auskultasi : normal

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Abdomen

- Bentuk : bentuk simetris

- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

- Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Ekstermitas atas dan bawah

- Rentang gerak :5 5

5 5

- Nyeri sendi : tidak ada nyeri pada sendi

- Edema : tidak ada edema

- Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Analisa Data

No Data Penunjang Masalah keperawatan


1 Ds: Gangguan rasa nyaman

- Ny. S mengatakan kedua


telapak kakinya merasa keram

Do:

Hasil pemeriksaan GDS:

386 mg/dl

TTV

TD :130/100mmHg

T : 37,1 0C

Nadi : 90x/Menit

RR : 22x/ Menit

-
2 DS : Kurangnya pengetahuan keluarga

- Keluarga mengatakan kurang mengenal masalah kesehatan

mengetahui tentang penyakit pada anggota keluarga dengan

diabetes mellitus seperti diabetes mellitus

tentang pengertian tanda dan

gejala,penyebab serta cara

mencegah dan merawat

anggota keluarga dengan

diabetes mellitus .

DO :

- Keluarga tampak kebingungan


ketika ditanya pengertian

tanda dan gejala penyebab

serta cara mencegah dan

merawat anggota keluarga

dengan diabetes mellitus


Perhitungan skor

1. Kurangnya pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

mengalami diabetes mellitus berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anggota keluarga yang mengalami sakit.

No Kreteria perhitungan Total Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3x1 1 Keluarga pasein

- Tidak sehat mengatakan sakit

sejak 1 tahun yang

lalu.
2 Kemungkinan ½x2 1 Tingkat pengetahuan

masalah dapat di keluarga yang kurang

ubah Tn. S.

- Sebagian
3 Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah

masalah dapat di berjalan lama

cegah

- Cukup
4 Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Masalah di rasakan

masalah oleh keluarga karena


- Masalah sudah berjalan lama.

dirasakan tapi

tidak segera

ditangani.
Total 3,16

2. Lingkungan yang kurang sehat disekitar rumah berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga memelihara rumah yang dapat mempengaruhi

kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga

No Kreteria perhitungan Total Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3x1 1 Keluarga pasein

- Tidak sehat mengatakan tidak

mampu merawat

anggota keluarga
2 Kemungkinan ½x2 1 Kurangnya

masalah dapat di pengetahuan keluarga

ubah tentang kesehatan

- Sebagian Ny. S.
3 Kemungkinan 3/3 x 1 1 Keluarga tidak

masalah dapat di mengetahui penyebab

cegah tanda dan gejala

- Tinggi diabetes nmelitus


4 Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Masalah di rasakan

masalah oleh keluarga karena


- Masalah sudah menjadi

dirasakan tapi kebiasaan tidak

tidak segera terlalu khawatir

ditangani. tentang penyakit

diabetes .
Total 3,5

Prioritas Masalah Keperawatan

1. Ketidak stabilan kadar gula darah pada anggota keluarga TN M

khususnya pada pada NY S berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga merawat anggota keluarga dengan gangguan diabetes mellitus

NY S Menyatakan kedua telapak kakinya merasa keram hasil

pemeriksaan Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl TD

:130/100mmHg T : 37,1 0C Nadi: 90x/Menit RR: 22xMenit

2. Kurangnya pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang mengalami diabetes mellitus berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami

sakit
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Hari/Tanggal : Selasa/19 januari 2021

No Masalah Keperawatan Perencanaan


Sasaran Tujuan Intervensi Rasionalisasi Kriteria Standar
1 Ketidakstabilan kadar Keluarga a. Keluarga a. Berikan a. Agar a. Repon a. Keluarga

guladarah pada Ny. S Ny. S penjelasan keluarga verbal mampu

keluarga khusunya Ny mengetah tentang dapat b. Keluarga mengetahu

S berhubungan dengan ui keuntunga menerapk mampu i tentang

ketidakmampuankeluar menjaga n dan an melakuka penyakit

ga merawat anggota kesehatan manfaat perilaku n perilaku diabetes

keluarag diabetes tubuh pemelihar hidup hidup dan melitus

ditandai dengan data dengan aan hidup sehat sehat. b. Keluarga

objektif Hasil menjaga sehat demi c. Keluarga sudah

pemeriksaan GDS: 386 pola b. Gali kesehatan mampu mampu

mg/dl makan sumber- keluarga. mengetah menjelaska


TTV yang sumber b. Untuk ui akan n apa itu

TD :130/100mm sehat keluarga menamba pentingny diabetes

T : 37,1 0C b. Keluarga yang h a menjaga melitus

Nadi : 90x/Menit mampu mendukun pengetah pola c. Keluarga

RR : 22 menerapk g untuk uan makan mampu

x/ Menit an memperba tentang menjaga

perilaku iki pentingny pola

hidup keadaan a menjaga makan

sehat, yang tidak pola

supaya sehat. makan

tidak c. Berikan yang

terserang penjelasan sehat.

penyakit kepada

lain. keluarga
pentingny

a menjaga

pola

makan.
2 Kurang pengetahuan pada Keluarga a. Tn. S dan a. Berikan a. Untuk a. Respon a. Keluarga

keluarga khusunya Ny s Tn. S keluarga penyuluha menamba verbal mampu

berhubungan dengan keluarga mengetah n kepada h b. Keluarga menjelaska

mengenal masalah diabetes ui tentang keluarga pengetahu mampu n tentang

mellitus ditandai dengan data stroke pengetahu an tentang melakuka diabetes

Objektif keluarga Ny S b. Keluarga an tentang diabetes n melitus

menyatakan kurang mengetahui mampu stroke melitus perawatan b. Keluarga

penyakit diabetes seperti merawat b. Jelaskan b. Agar pada dan pasien

pengertian,tanda dan gejala dan keluarga keadaan pasien keluarga mampu

cara mencegahnya. yang sakit keluarga dapat yang sakit menjelaska

c. Keluarga tentang mencegah n penyebab


mampu penyebab terjadinya terjadinya

mengontr terjadinya penyebab diabetes

ol stroke diabetes elitus

perilaku c. Jelaskan melitus c. Keluarga

pasien kepada dan pasien

aktivitas keluarga mampu

dan pola tentang menjelaska

makan tanda dan n tanda dan

pasien gejala gejala

stroke diabete

d. Jelaskan melitus

kepadan d. Keluarga

keluarga dan pasien

tentang mampu
pencegaha melaksana

n kan

pencegaha

n diabetes

melitus

Implementasi dan Evaluasi keperawatan keluarga

Hari/Tanggal : Rabu/ 20 januari 2021

No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 10:00 wib Ketidak stabilan kadar a. Membina hubungan saling percaya S :Keluarga menyatakan

20 januari guladarah pada b. Mengecek TTV keluarga sudah mengerti tentang

2021 keluarga khusunya Ny c. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga perawatan kaki pada klien

S berhubungan dengan pengertian,penyebab,dan tanda gejala diabetes mellitus (senam

ketidakmampuankeluar diabetes mellitus diabetes mellitus)


ga merawat anggota d. Memberi kesempatan keluarga untuk O : keluarga mampu

keluarag diabetes bertanya menjelasakan cara merawat

ditandai dengan data e. Memotivasi keluarga untuk mengulang pada klien diabetes mellitus

objektif Hasil penjelasan dan mendemostrasikan

pemeriksaan GDS: 386 f. Memberikan pujian kepada keluaraga ulang cara merawat kaki

mg/dl atas mengenai masalah dan senam dibetes mellitus

TTV A : tujuan tercapai

TD :130/100mm P : intervensi dilanjutkan

T : 37,1 0C Ajarkan keluarga

Nadi : 90x/Menit melakukan perawatan

RR : 22x/ Menit senam diabetes mellitus

secara rutin

Ajarkan keluraga untuk

memeriksa kesehatan
( kadar guladarah )secara

teratur ke fasilitas

kesehatan.
2 10:20 wib Kurang pengetahuan pada a. memberikan penjelasan tentang cara S : Keluarga menyatakan

20 januari keluarga khusunya Ny s merawat anggota keluarga dengan sudah mengerti tentang

2021 berhubungan dengan keluarga penyakit diabetes mellitus penyakit diabetes mellitus

mengenal masalah diabetes b. mengecek kadar guladarah sewaktu O : keluarga mampu

mellitus ditandai dengan data waktu khusunya pada Ny s menjelasakan kembali

Objektif keluarga Ny S c. menjelaskan dan mendemostrasikan tentang pengertian

menyatakan kurang mengetahui perawatan kaki pada klien diabetes ,penyebab tanda dan gejala

penyakit diabetes seperti mellitus tentang diabetes melitus

pengertian,tanda dan gejala dan A : Masalah teratasi

cara mencegahnya. P : Intervesi di hentikan

Implementasi dan Evaluasi keperawatan keluarga


Hari/Tanggal : Kamis/ 21 januari 2021

No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 15:00 wib Lingkungan yang kurang sehat a. memberikan penjelasan tentang S : Keluarga menyatakan

21 januari disekitar rumah berhubungan keuntungan dan manfaat pemeliharaan sudah mengerti tentang

2021 dengan Ketidakmampuan lingkungan rumah. penyakit diabetes mellitus

keluarga memelihara rumah b. menggali sumber-sumber keluarga yang O : keluarga dapat

yang dapat mempengaruhi mendukung untuk memperbaiki keadaan melakukan diet untuk

kesehatan dan perkembangan rumah yang tidak sehat. menghindari peningkatan

pribadi anggota keluarga c. memberikan penjelasan kepada keluarga guladarah

pentingnya sanitasi lingkungan. A : masalah teratasi

d. menganjurkan keluarga untuk tidak sebagian

membuang sampah sembarang P : intervensi dihentikan


DAFTAR PUSTAKA

Roy, 2008. http://911medical.blogspot.com/2007/09/penyakit-jantung-dan-

stroke-serta.ht(Diakses pada tanggal 11 Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai