sangat penting. Sama halnya dengan fungsi hati yang bertugas untuk menyaring racun, maka
ginjal juga berfungsi untuk menyaring kandungan racun dalam darah. Selain itu ginjal juga
bertanggung jawab untuk mengeluarkan sisa-sisa racun dan kandungan berbahaya lainnya dari
dalam tubuh. Pada beberapa kasus dan kondisi yang khusus kadang keadaan ini menjadi sebuah
hal yang sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan kandungan zat beracun
tersebut mengendap dalam ginjal dan menimbulkan masalah. Jenis gangguan lain adalah adanya
pertumbuhan sel kanker dan / atau sel tumor yang menghambat kinerja dari organ ginjal tersebut.
Untuk dapat memperlancar kinerja organ ginjal maka dibutuhkan tindakan medis berupa operasi.
a. Pengertian Nefrostomi
Nefrostomi merupakan salah satu tindakan medis yang digunakan apabila ada gangguan
yang terjadi pada saluran ureter. Urin akan melalui saluran utreter sebelum dikeluarkan
sepenuhnya dari dalam tubuh. Apabila ada gangguan pada saluran ureter maka akibatnya
pengeluaran urin akan sangat terganggu. Dalam beberapa kasus keadaan ini dapat menimbulkan
sakit yang luar biasa bagi pasien itu sendiri. Gangguan pada ureter ini biasanya disebabkan
karena adanya penyumbatan yang menghambat laju dari cairan urin. Penyumbatan yang terjadi
pada ureter dapat saja disebabkan oleh adanya kanker atau tumor yang menghambat. Pada proses
operasi nefrostomi maka aliran urin pada pasien akan dialihkan dan dialirkan keluar melalui
keteter yang dihubungaan pada tabung plastik. Melalui keteter itulah pasien dapat kembali
memperlancar keluarnya urin dari dalam tubuh. Pada beberapa kasus yang terjadi pada pasien,
maka ada pasien yang hanya menggunakan metode nfrostomi ini untuk sementara, namun ada
juga yang akan membutuhkan operasi nefrostomi untuk selamanya.
Sakit pada bagian punggung memang memiliki banyak memberikan indikasi pada
penyakit tertentu. Salah satu penyakit yang memiliki simptop sakit pada area punggung adalah
adanya gangguan pada saluran ureter. Namun, untuk dapat memberikan suatu hal yang lebih
pasti sebaiknya dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dan lebih pasti. terdapat
beberapa kondisi tertentu atau alasan tertentu yang dapat menyebabkan seorang pasien alan
menjalani tindakan operasi nefrostomi. Beberapa keadaan atau kondisi yang bisa saja muncul
adalah,
Pengalihan urine sementara yang berhubungan dengan adanya obstruksi urin sekunder
terhadap kalkuli
Pengalihan urine dari sistem pengumpul ginjal sebagai upaya penyembuhan fistula
atau kebocoran akibat cedera traumatik atau iatrogenik, fistula ganas atau inflamasi,
atau sistitis hemoragik.
Pengobatan uropathy obstruktif nondilated
Pengobatan komplikasi yang berhubungan dengan transplantasi ginjal.
Pengobatan obstruksi saluran kemih yang berhubungan dengan kehamilan.
Memberikan akses untuk intervensi seperti pemberian substansi melalui infus secara
langsung untuk melarutkan batu, kemoterapi, dan terapi antibiotik atau antifungi.
Memberikan akses untuk prosedur lain (misalnya penempatan stent ureter antegrade,
pengambilan batu, pyeloureteroscopy, atau endopyelotomy)
Dekompresi kumpulan cairan nephric atau perinephric (misalnya abses atau urinomas)
Itu tadi adalah beberapa kondisi atau alasan yang menyebabkan seseorang harus
menjalani tindakan operasi nefrostomi. Namun, untuk berapa lama seseorang akan tetap
menggunakan pengalihan saluran urin pada keteter akan sangat tergantung pada pertimbangan
dan keputusan yang diberikan oleh dokter setelah melihat kondisi dari pasien.
Pada dasarnya terkadang terdapat kondisi dimana pasien tidak dapat menjalani operasi
nefrostomi. Pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi nefrostomi ini sendiri, didasarkan
pada beberapa pertimbangan ,seperti
uropati obstruktif
pionefrosis
d. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap, tes faal ginjal, sedimen urin, kultur urin dan tes kepekaan antibiotika, foto
polos abdomen, pyelografi intravena, USG.
Operasi nefrostomi ini sendiri dapat dikategorikan sebagai operasi besar maupun operasi kecil.
Semua tergantung kembali lagi pada keputusan dari dokter itu sendiri. Biasanya sebelum
melakukan tindakan operasi pasien akan melakukan konsultasi dengan dokter. Konsultasi ini
sendiri merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk dapat menentukan langkah-langkah
yang akan diambil pada tindakan operasi. Pada beberapa kasus terkadang dokter akan
menanyakan riwayat kesehatan dari pasien, apakah pasien memiliki gejala alergi terhadap
kandungan obat-obatan tertentu ataukah pasien pernah mengalami tindakan operasi sebelumnya.
Semua hal tersebut menjadi sangat penting untuk mengetahui dengan pasti keadaan dari pasien
itu sendiri.
Setelah melakukan konsultasi maka pasien akan menjalani beberapa pemeriksaan lanjutan untuk
lebih mengetahui tentang kondisi penyakit yang di derita oleh pasien. Beberapa tes lanjutan yang
biasa akan dijalani oleh pasien adalah
Tes yang dilakukan tersebut adalah beberapa tes penunjuang yang digunakan untuk semakin
meyakinkan mengenai kondisi dari penyakit pasien. Selain itu sebelum tindakan operasi
dilakukan biasanya dokter akan memberikan beberapa instruksi yang harus dijalani oleh pasien
seperti
f. Teknik Operasi
Nefostomi untuk uropati obstruktif dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Terbuka, ada 2 macam teknik:
2. Perkutan
Nefrostomi Terbuka
Nefrostomi Perkutan
g. Efek Samping
Sama seperti halnya tindakan medis yang lain, maka tindakan medis pada operasi nefrostomi
juga sangat rentan untuk munculnya resiko dan efek samping. Beberapa efek samping yang bisa
timbul adalah.
Perdarahan
Sepsis
Cedera pada organ yang berdekatan
Perdarahan masiv yang memburuhkan transfusi, operasi, atau embolisasi
Pneumothoraks
Hematuria mikroskopis
Nyeri
Ekstravasasi urine
Ketidakmampuan untuk melepas tabung nefrostomi karena terjadi kristalisasi disekitar
tabung
Kematian
Alergi
g. Perawatan Pascabedah
Ukur jumlah urin dan produksi drain sebagai pedomen terapi cairan dan elektrolit.
Kateter jangan sampai tertekuk, terjepit atau tertarik sehingga mengganggu kelancaran
aliran urin.
Pelepasan kateter sesuai indikasi.
Pelepasan drain bila dalam 2 hari berturut-turut setelah pelepasan kateter produksinya <
20 cc/24 jam.
Pelepasan benang jahitan keseluruhan 10 hari pasca operasi.